1. Pendahuluan
Secara umum, masalah root locus untuk parameter satu variabel dapat ditentukan dengan
mengacu kepada bentuk persamaan-persamaan berikut :
(1)
Dimana K merupakan parameter yang dianggap berubah antara dan . Koefisien berikut
dianggap tetap. Koefisien tersebut bisa real atau kompleks.
Misalkan persamaan (1) di atas merupakan persamaan karakteristik sebuah sistem kendali
linear yang mempunyai fungsi transfer loop tertutup
(2)
(3)
Jika kita bagi persamaan (1) dengan istilah yang tidak berisi K, kita peroleh
(4)
Bandingkan persamaan (3) dan (4) kita lihat bahwa hubungan berikut dapat dibentuk
(5)
Dimana G(s)H(s) dikenal sebagai fungsi transfer loop sistem kendali. Kita sekarang dapat
menentukan root loci yang lengkap sebagai loci titik-titik dalam bidang-s yang sesuai dengan
persamaan (3) dimana K bervariasi antara dan .
Sekarang kita siap untuk membangun kondisi-kondisi yang sesuai dengan persamaan (3). Kita
tuliskan G(s)H(s) sebagai
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Dimana
Konstruksi dari root loci pada dasarnya adalah sebuah masalah grafik, meskipun banyak aturan-
aturan konstruksi yang ditemui saat dianalisa. Titik awal dari konstruksi grafik dari root loci
didasarkan pada pengetahuan pole dan zero fungsi G(s)H(s) . Dengan kata lain, persamaan (5)
harus pertama-tama ditulis
(11)
Dimana pole dan zero G(s)H(s) berupa real atau bilangan kompleks konjugat.
Menggunakan persamaan (11), kondisi yang dinyatakan dalam persamaan (8), (9) dan (10)
menjadi
(12)
Dan
(13)
(14)
Untuk
Untuk mengilustrasikan penggunaan persamaan (13) dan (14) untuk konstruksi root loci , mari
perhatikan
(15)
Lokasi pole dan zero G(s)H(s) diasumsikan sembarang seperti diperlihatkan pada gambar 1
berikut. Lalu, kita pilih sebuah titik sembarang s 1 dalam bidang-s dan gambar vektor langsung
dari pole dan zero G(s)H(s) ke titik s1 .
Jika s1 adalah memang sebuah titik pada root loci , harus sesuai dengan kondisi-
kondisi berikut secara simultan: dari persamaan (12),
(16)
Dan dari persamaan (13),
(17)
Begitu juga halnya, jika s1 merupakan titik komplemen root loci (0 < K ≤ ∞), hal ini harus sesuai
dengan persamaan (14) ; yakni
(18)
(19)
Dan
(20)
Jika s1 ditemukan sesuai dengan persamaan (19) atau persamaan (20), maka persamaan (16)
digunakan untuk menentukan nilai K pada titik tersebut. Tulis ulang persamaan (16) , kita
dapatkan
(21)
Dimana faktor ialah panjang vektor yang digambar dari zero z1 ke titik s1 . Jika seperti
pada gambar 1 di atas , panjang vektor ditampilkan oleh A,B,C dan D , persamaan (21) menjadi
(22)
Tanda K, tentu tergantung pada apakah s1 terletak pada root loci atau komplementari root loci.
Akibatnya, konstruksi gambar root locus yang lengkap harus meliputi dua langkah berikut :
1. Sebuah pencarian untuk semua titik s1 dalam bidang-s yang sesuai dengan persamaan
(9) dan (10).
2. Penentuan nilai K di titik pada root loci dan komplementari root loci dengan
menggunakan persamaan (8).
Teorema 1. Titik K = 0 pada root loci yang lengkap adalah di pole –pole G(s)H(s).
(24)
(25)
Kemudian
(26)
Tiga titik K = 0 pada root loci yang lengkap diperlihatkan pada gambar 2 berikut
Teorema 2. Titik-titik pada root loci yang lengkap ada pada zero-zero G(s)H(s).
(27)
Terlihat jelas bahwa ketika K sangat besar, persamaan dapat diaproksimasi menjadi
(28)
Yang mana hanya memiliki akar s = -1. Gambar 3 berikut menampilkan titik s = -1 dimana
Sehingga G(s)H(s) dalam kasus ini memiliki 2 zero lain yang berlokasi di tak terhingga,
karena untuk sebuah fungsi rasional, jumlah total pole dan zero harus sama jika pole dan zero
di tak terhingga dimasukkan. Karenanya, untuk persamaan (27) ,titik ada pada s = -1 ,
Teorema 3 Root loci yang lengkap adalah simetri terhadap sumbu real bidang-s. Secara umum,
root loci yang lengkap adalah simetri sumbu simetri pole dan zero G(s)H(s).
(30)
(31)
Root loci yang lengkap dari persamaan (30) disketsakan seperti terlihat pada gambar 4 berikut.
Root loci yang lengkap adalah simetri terhadap sumbu s = -1 dan sumbu real.