Anda di halaman 1dari 26

TRIGONOMETRI

FUNGSI
TRIGONOMETRI
Tugas Mata Kuliah:

Trigonometri

Dosen Pengampu:

Ana Istiani,S.Pd.,M.Si.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Gita Fadila Rahmawati (2020406402007)

M. Sohibul Alam (2020406402025)

Asih Purwanti (2021406402017)

Lidya Desma Amanda (2020406402018)

Dadang Gunawan (2020406402020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

PRINGSEWU LAMPUNG

2021
DAFTAR ISI

MAKALAH TRIGONNOMETRI………………………………………………………………1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...….3

AYAT AL-QURAN………………….…………………………………………...…….4

1.1 Fungsi Sinus dan Cosinus…………………………………………………..............5

1.2 Fungsi Tangen……………………………..…………………………………....….9

1.3 Fungsi Trigonometri Lainnya………………………………………………….…..12

1.4 Nilai Fungsi Trigonometri di Berbagai Kwadran…………………………….……16

1.5 Nilai Fungsi Trigonometri untuk Sudut Istimewa……………………………...….18

1.6 Identitas Trigonometri……………..……………………………………………....20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…………24
AYAT AL-QURAN

Ayat yang berkaitan dengan materi fungsi trigonometri :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

َ ْ‫ع َّد ُهم‬


‫عدًّا‬ ٰ ‫لَـقَدْ اَح‬
َ ‫صٮ ُهمْ َو‬
laqod ahshoohum wa 'addahum 'addaa

"Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka
dengan hitungan yang teliti."

(QS. Maryam 19: Ayat 94)


1.1 Fungsi Sinus Dan Cosinus

Dalam Aljabar, fungsi didefinisikan sebagai “relasi khusus yang memetakan setiap
anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B”. semua anggota himpunan
A disebut “daerah asal fungsi” (domain). Semua anggota himpunan B disebut daerah
kawan” (kodomain). Sedangkan semua anggota B yang dihubungkan dengan anggota
himpunan A disebut “daerah hasil” (range). Perhatikan gambar diagram panah pada
gambar 1-1 berikut ini

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 1-1
Pada gambar 1-1 (a) dan (c) adalah fungsi, karena relasi yang ada memetakan semua
anggota himpunan A dengan tepat satu ke anggota himpunan B. Sedangkan pada gambar
1-1 (b) dan (d) bukan fungsi, karena ada anggota himpunan A yang dikawankan lebih
dari satu ke anggota himpunan B atau ada anggota himpunan A yang tidak dikawankan
sama sekali.

Sekarang perhatikan gambar 1 - 2 berikut ini.

Q (6, 8)

P (3, 4)

P1 Q1

Gambar 1 – 2

Jika titik P (3, 4) dan titik Q (6, 8) terletak pada ruas garis OQ maka panjang OP = r 1 = 5

dan OQ = r 2 = 10 (ingat triple Pythagoras). Untuk POP1 = QOQ1 =  ,maka nilai

komponen y 4 8
perbandingan pada  POP1 dan  QOQ1 adalah sama, yaitu dan
komponen r 5 10
komponen x
begitu juga nilai perbandingan pada kedua segitiga itu adalah sama, yaitu
komponen r
3 6
dan . Atau dengan kata lain, untuk nilai  yang sama akan menghasilkan
5 10
y r
perbandingan dan yang sama pula. Sebaliknya jika nilai  berbeda, maka nilai
r r
y x
perbandingan dan juga berbeda.
r r

y y
Misalkan 1 maka nilai perbandingan adalah a1 ,  2 nilai perbandingan adalah a2 ,
r r
x
3 nilai perbandingan adalah b3 dan seterusnya. Maka dapat dinyatakan dengan
r
diagram panah sebagai berikut

f g

1 a1 1 b1

2 b2
2 a2
3 b3
3 a3
 b
 a

Gambar 1 – 3

Dari diagram panah diatas tampak bahwa fungsi f memetakan  ke a dan fungsi g
y
mematakan  ke b . Fungsi f yang menyatakan nilai perbandingan untuk  disebut
r
y
Fungsi sinus (disingkat sin) atau ditulis sin  = , sedang fungsi yang menyatakan nilai
r
x x
perbandingan untuk  disebut Fungsi Cosinus (disingkat cos ) atau ditulis cos  = .
r r
Dalam setiap segitiga siku-siku, jika r = sisi miring (proyektum, hypotenuse), x = sisi alas
(proyeksi), dan y = sisi tegak (proyektor) dan  sebagai sudut yang diapit oleh sisi alas
dan sisi miring (lihat gambar 1 – 4), maka definisi sinus dan cosinus adalah:

Panjang Sisi Tegak


Sinus Sudut  =
Panjang Sisi Miring

Panjang Sisi Alas


Cosinus Sudut  =
Panjang Sisi Miring

Definisi diatas dapat ditulis dalam bentuk fungsi sebagai berikut:

y
a). sin  = . . . .(1 – 1)
r

x
b). cos  = . . . .(2 – 2)
r

y
Proyektor (y)

 x
Proyeksi (x)
Contoh soal

Contoh 1

Tentukan nilai perbandingan sin dan cos dari sudut  dan a pada segitiga dibawah ini.

2 a

Jawab:

Panjang sisi miring segitiga disamping adalah 22 + 32 = 13 (dengan rumus


Pythagoras), sehingga

1 2
sin  = dan cos  =
13 13
2 3
sin a = dan cos a =
13 13

Contoh 2:

Lihat gambar segitiga pada soal 1 diatas. Jika dalam tabel diketahui bahwa sin a = 0,363
dan panjang sisi tegaknya adalah 5, maka hitunglah panjang kedua sisi yang lainnya.

Jawab:

Misalkan panjang sisi miring = r dan sisi alas = x, maka berdasarkan ketentuan definisi
(1 – 1), diperoleh:

y 5
sin a =  0,363 =  r = 13, 774
r r
Dengan rumus Pythagoras,

(13, 774 )
2
x= − 52 = 189, 723 − 25 = 164, 723 = 12,834

1.2 Fungsi Tangen

y x
Jika nilai perbandingan dan pada Gambar 1 – 2 ditentukan oleh nilai  , maka
r r
y
nilai 2 perbandingan jika ditentukan oleh nilai  . Untuk itu nilai  yang berbeda maka
x
y y
nilai perbandingan juga berbeda. Misalkan untuk  1 nilai perbandingan adalah c1
x x
y y
,  2 nilai perbandingan adalah c 2 ,  3 nilai perbandingan adalah c 3 , dan
x x
seterusnya. Maka dapat dinyatakan dalam diagram panah sebagai berikut.

1 c1
2 c2
3 c3

 c

Gambar 1 – 5

Dari diagram di atas tampak bahwa fungsi h memetakan  ke c . Hal ini di


y
katakan bahwa fungsi h menyatakan nilai perbandingan untuk  disebut fungsi h yang
x
y
menyatakan nilai perbandingan untuk  disebut Fungsi tangent (singakatan tan )
x
y
atau ditulis tan  = . Dalam setiap segitiga siku-siku, jika r = sisi miring (proyektum,
x
hypotenuse), x = sisi alas (proyeksi), dan y= sisi tegak (proyaktor) dan  sebagai sudut
yang diapit oleh sisi alas dan sisi miring (lihat Gambar 1 – 6 ), maka definisi tangent
adalah:

Panjang sisi tegak


Tangent sudut  =
Panjang sisi alas

Definisi diatas dapat ditulis dala bentuk fungsi sebagai berikut:

y
tan  = ... (1 – 3)
x

Proyektum(r)

θ Proyektor

Proyeksi (x)

Gambar 1- 6

Contoh Soal

Contoh 1

Tentukan nilai perbandingan tan dari sudut  dan  pada segitiga di bawah ini.
 50

40

Jawab

Panjang sisi segitiga diatas ialah

50 2 − 40 2 = 2500 − 1600
= 900

= 30 (ingat triple pythagoras)

Sehingga,

3 4
tan  = dan tan  =
4 3

Contoh 2

Lihat gambar segitga pada soal diatas. Jika dalam tabel diketahui bahwa tan  = 1,636
dan panjang sisi alasnya adalah 15, maka hitunglah panjang kedua sisi yang lainnya!

Jawab:

Misalkan panjang sisi miring = r dan sisi alas = x , maka berdasarkan ketentuan defiisi
(1-3), diperoleh:

y
tan  =  y = 24,540
x
Dengan Rumus Pythagoras,

r= (24,540 )2 + 15 2

= 602,212 + 225

= 827,212

= 28,76

1.3 Fungsi Trignometri Lainnya

Selain ketiga fungsi diatas, kita juga mengenal fungi trigonometri lainnya yaitu:
secant (sec), cosecant (csc), cotangent (cot). Ketiga fungsi ini disebut sebagai fungsi
kebalikan (reciprocals function) yang didefinisikan sebagai berikut:

(x,y)

 x

Gambar 1 – 7

r
(a) Sec θ = x ….(1-4)

r
(b) csc  = ….(1-5)
y

x
(c) cot  = ….(1-6)
y
Dari keenam definisi fungsi trigonometri di atas, kita mendapatkan “Hubungan Rumus’
yang disebut “Rumus Kebalikan” dan “Rumus Perbandingan”.

Rumus kebalikan adalah:

1 1
• sin  = • csc  =
csc  sin 
1 1
• cos  = • sec  =
sec  cos 
1 1
• tan  = • cot  =
cot  tan  ….(1-7)

Rumus kebalikan di atas dapat ditulis juga sebagai berikut:

1. sin  . csc  = 1

2. cos . sec  =1

3. tan . cot  = 1

Sedangkan rumus perbandingan adalah:

sin 
(a). tan  =
cos 

cos 
(b). cot  = ....(1-8)
sin 
Dari persamaan (1 – 1) sampai dengan (1 – 8) dapat diturunkan identitas-identitas berikut:

(a). sin 2  + cos 2  = 1

(b). sec 2  − tan 2  = 1

(c). csc 2  − cot 2  = 1 ....(1 – 9 )

Contoh Soal

Contoh 1

Carilah nilai dari enam fungsi trigonometri untuk sudut  pada gambar dibawah ini
dimana sisi miringnya melalui titk (4,3)?

(4,3)

Jawab:

Dengan menggunakan rumus Pythagoras, panjang sisi miringnya adalah 5

Jadi, x = 4 , y = 3 dan r = 5 . Sehingga:

3 5
• sin  = • csc  =
5 3

5 3
• sec  = • tan  =
4 4

4 4
• cos  = • cot  =
5 3
Contoh 2

Deketahui  ABC sama kaki dengan alas 580 cm dan A = 43,5 0 seperti pada Gambar.


 1

 2

A D B

Tentukan panjang sisi miringnya ( AB ) ?

Jawab

Karena AD = DC , maka AD = 1 (580) = 290cm


2

Dari gambarkitadapat menuliskan persaman:

290
a) cos 43,5 0 = , dan
AB

AB
b) sec 43,5 0 =
290

Dari persamaan (a) didapat AB = 290 csc 43,5 0 = (290 ) , sehingga:

290
AB = = 400cm
cos 43,5 0

Sedangkan dari persamaan (b) diperoleh AB = 290 csc 43,5 0 = (290 )(1,375)
1.4 Nilai Fungsi Trigonometri di Berbagai Kwadran

Nilai fungsi trigonometri dari definisi (1-1) sampai dengan (1-6) hanya berlaku untuk
kwadran I. Sedangkan nilai fungsi pada kwadran II, III, dan IV dapat diperhatikan dari
Gambar 1-8 di bawah ini.

P(x, y) P(− x, y )

43,5 0
0


0

(i)  0 di kwadran 1 (ii)  0 di kwadran 2

0  0

0

P(− x,− y ) P(-x,-y)

(iii)  0 di kwadran III (iv)  0 di kwadran IV

Gambar 1 – 8
Dengan melihat Gambar di atas kita dapat menentukan tanda fungsi jika  0 di kwadran
1 atau x positif dan y positif (gambar 1 – 8i), maka:

y
( positif ) ( positif )
r
• sin  0 = • csc  0 =
r y

• sec  0 = ( positif )
r
• cos  0 = ( positif )
x
r x
• cot  0 = ( positif )
x
• tan  0 = ( positif )
y
y
x

Jika  0 di kwadran III atau x negatif dan y negatif (gambar 1-8iii), maka:

−y r
(negatif )
• sin  0 = ( positif ) • csc  0 =
−y
r
−x r
(negatif )
• cos  0 = ( positif ) • sec  0 =
−x
r
−x
• tan  0 =
−y
( positif ) • cot  0 = (negatif )
−y
−x

Jika  0 di kwadran IV atau x positif dan y negatif (gambar 1-8iv), maka:

−y
sin  0 = (negatif )
r
−x
• cos  0 = (negatif )
r
−y
• tan  0 = (negatif )
−x
Dengan demikian, maka tanda fungsi trigonometri dapat diringkas dalam tabel
dibawah ini.

0 sin  0 cos  0 tan  0


di kwadran
csc  0 sec  0 cot  0
I Positif Positif Positif
II Positif Negatif Negatif
III Negatif Negatif Positif
IV Negatif Positif Negatif

1.5 Nilai fungsi trigoonometri untuk sudut istimewa

Untuk sudut-sudut istimewa, yaitu 300 , 450 , dan 600 nilai fungsi trigonometri
dapat dicari dengan mengingat definisi (1-1) sampai (1-6) pada segitiiga dibawah ini;

a) Sudut istimewa 300

sin 300 = 1 csc 300 = 2


2
2 1 2
cos 300 = 1 3 sec 300 =
2 3
1
tan 300 = cot 300 = 3
30° 3

3
Gambar 1-9

b) Sudut Istimewa 60̊

2
sin 600 = 1 3 csc 600 =
2 3
2
cos 600 = 1 sec 600 = 2
2
3
1
tan 600 = 3 cot 600 =
3
60°
1
c) Sudut istimewa 450
sin 450 = 1 2 csc 450 = 2
2 2
cos 450 = 1 2 sec 450 = 2
1 2
tan 45 = 1
0
cot 450 = 1

30°
1

Sedangkan untuk sudut 00 dan 900 kita dapat mencarinya dengan definisi (1-1) sampai
dengan (1-6). Untuk sudut 00 berarti r berimpit dengan sumbu X atau r = x , sedangkan
y = 0 , sehingga:

sin 00 = 0
r
csc 00 = r
0 sin 00 = 0 csc 00 = td
cos 00 = r
x
sec 00 = r
x cos 00 = 1 sec 00 = 1
tan 00 = 0
x
cot 00 = x
0 tan 00 = 0 cot 00 = td

Untuk sudut 900 berarti berimpit dengan sumbu Y atau r = y, sedangkan x = 0, sehingga,

sin 900 = y csc 900 = r sin 900 = 1 csc 900 = 1


r y
cos 900 = r
0
sec 900 = r
0 cos 900 = 0 sec 900 = td
tan 900 = y
0
cot 900 = 0
y
tan 900 = td cot 900 = 0

Nilai fungsi trigonometri untuk sudut istimewa 00 , 300 , 450 , 600 dan 900 dapat diringkas
dalam tabel berikut:

a0 00 300 450 600 900

sin a 0 0 1 1 2 1 3 1
2 2 2
cos a 0 1 1 3 1 2 1 0
2 2 2
3
tan a 0 0 1 3 td
3
2
csc a 0 td 2 2 1
3
2
sec a 0 1 2 2 td
3
3
cot a 0 td 3 1 0
3

Keterangan:

Td = tidak terdefinisi

bilangan
(hasil bagi antara bilangan nol atau td = )
nol

Contoh soal:

Hitunglah:

a. sin 600 + cos 300

b. cos 300 . sin 600 − sin 300 . cos 600

Jawab:

a. sin 600 + cos 450 =1 3+ 1 2


2 2

b.

cos 300 . sin 600 − sin 300 .cos 600 = 1 3. 1 − 1 . 1


2 2 2 2
= 1
4 ( 3 −1 )

1.6 Identitas Trigonometri

Identitas Trigonometri dimaksudkan sebagai bentuk kesamaan antara ruaskiri dan


ruas kanan. Pembuktian kesamaan ini merupakan pemantapan rumus-rumus yang telah
dipahami sebelunmya. Pembuktian dilakukandengan menjabarkan atau menguraikan
bentuk ruas kiri hingga ekuivalendengan ruas kanan.
Identitas trigonometri dasar terdiri atas :

1. Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan kebalikan

1 1
a. cos   = atau sec  ° =
sec   cos  

1 1
b. tan   = atau cot  ° =
cot   tan  

2. Identitas trigonometri dasar yang merupakan hubungan perbandingan

sin   cos  
a. tan   = b. cot  ° =
cot   sin  

3. Identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari hubungan phytagoras

Identitas-identitas trigonometri dasar yang diperoleh dari hubungan Pythagoras dapat


diperoleh melalui tinjauan geometris analisis sebagai berikut.

Pada gambar disamping, titik P (x,y) terletak pada lingkaran satuan dengan POP ' =  
Segitiga OPP’ merupakan segitiga siku-siku di P’ sehingga :

P(x,y)
r

x P’ x
O

PP ' y y
sin   = = = =y
OP r 1

atau y = sin α°
OP' x x
cos   = = = =x
OP r 1

atau x = cos α°

y x 1 1 sesuai dengan kaidah


tan   = ; cot   = ; sec   = ; cos ec  = ;
x y x y hubungan Phytagoras, maka

:(OP’)2 + (PP’)2 = (OP)2

(x)2 + (y)2 = (r)2

(x)2 + (y)2 = 1

Jika x = cos ∝ ∘ dan y = sin ∝ ∘ di subtitusikan ke persamanaan (x)2+ (y)2 = 1 diperoleh


:

(cos )2 + (sin  )2 = (1)2

 cos 2   + sin 2   = 1

atau sin 2   + cos 2   = 1 ………………………………………(*) pers 1

Jika kedua ruas dari persamaan x2 + y2 = 1 dibagi dengan x2 maka diperoleh :

x2 y2 1
2
+ 2 = 2
x x x

2 2
 y 1
 1+   =  
 x  x
2 2
 y 1  y 1
Kita substitusikan   = tan   dan   = sec   ke persamaan : 1 +   =  
x  x  x  x

Jika kedua ruas dari persamaan x2 + y2 = 1 dibagi dengan y2, maka diperoleh /;

x2 y2 1
2
+ 2 = 2
y y y

2 2
x 1
   + 1 =  
 y  y
x 1
2 2
x 1
Substitusikan   = cot   dan   = cos ec  ke persamaan :   + 1 =   maka
 y  y  y  y

diperoleh cot 2   + 1 = cos ec  ……………………………….(***) pers 3

Jadi identitas trigonometri dasar adalah :

a. sin 2   + cos 2   = 1

b. 1 + tan 2   = sec  

c. cot 2   + 1 = cos ec 

Satu kegunaan dari identitas-identitas trigonometri dasar yang telah diperoleh diatas
adalah untuk menentukan nilai suatu perbandingan trigonometri apabila nilai
perbandingan trigonometri yang lain telah diketahui.

Contoh Soal

a. tan x + cot x = sec x . csc x

b. (1 - cos b) (csc b + cot b) = sin b

Jawab :

a. tan x + cot x = sec x . csc x

Ruas Kiri Alasan

 tan x + cot x

sin x cos x
 + Definisi tan x dan cot x
cos x sin x

sin 2 x + cos 2 x
 Sifat penjumlahan pecahan
sin x. cos x

1
 Rumus sin 2 x + cos 2 x = 1
sin x. cos x

 sec x.Cscx Definisi sec x dan csc x

Ruas Kanan (Jadi, terbukti bahwa tan x + cot x = sec x . csc x )


b. (1 - cos b) (csc b + cot b) = sin b

Ruas Kiri Alasan

 (1 - cos b) (csc b + cot b)

 csc b + cot b − cos b. csc b Sifat perkalian

1 cos b 1 cos b
 + − cos b. − cos b. Definisi csc b dan cot b
sin b sin b sin b sin b

1 + cos b − cos b − cos 2


 Sifat penjumlahan pecahan
sin b

1 − cos 2 b
 Sifat penjumlahan
sin b

sin 2 b
 Rumus sin 2 x + cos 2 x = 1
sin b

 sin b Sifat pembagian

 Ruas Kanan (Jadi, terbukti bahwa (1- cos b ) (csc b + cot b) = sin b)
DAFTAR PUSTAKA

Zen Fathurin.Trigonometri,Bandung(2015)

Ginting Windy Eka Perdana Silvia (2019)

Anda mungkin juga menyukai