K G(s) H(s) 1
Metode letak kedudukan akar ini memberikan informasi
penguatan K jika penguatan K diubah dari nol menjadi tak maka akar karakteristik adalah harga s yang memenuhi syarat
terhingga. Metode ini memungkinkan kita untuk untuk berikut ini:
mencari pole loop tertutup dan zero loop terbuka dengan
syarat sudut
penguatan sebagai parameter.
G(s) H(s) 180 (2K 1); K 0,1,2,3,...
syarat magnitud
G(s)H(s) 1
Gambar Sistem Loop Tertutup. Aturan yang dipakai untuk menggambarkan root locus adalah
sebagai berikut:
Fungsi alih loop tertutup secara umum adalah sebagai berikut
Aturan 1
C(s) G(s)
Harga K = 0 pada root locus adalah pada pole G(s) H(s)
R(s) 1 G(s)H(s)
Aturan 2
akar-akar karakteristik yang memenuhi persamaan
karakteristik: K = ∞ pada root locus adalah pada zero G(s) H (s)
K(s 1)
1 0
s(s 2)(s 3)
Suatu sistem loop tertutup dalam Gambar 5.1
mempunyai persamaan karakteristik sebagai berikut s 1
G(s) H(s)
s(s 2)(s 3)
1 K G(s) H(s) 0
zero digambarkan dengan ο , yaitu z 1
pole digambarkan dengan , yaitu p1 0, p 2 2, p 3 3 , Root locus pada sumbu real dapat ditentukan dengan melihat
bahwa jumlah pole dan zero dari sebelah kanan adalah ganjil.
Aturan 6
h1 h 2
σ
nm
dengan
Gambar root locus selalu simetri terhadap sumbu real. (2K 1)180
θK ;
Aturan 5 nm
Bila jumlah titik zero (nz), lebih kecil dari jumlah pole (np), dengan
dengan selisih N n p n z , maka terdapat sejumlah N bagian n = banyaknya pole
akar yang harus berakhir pada titik-titik zero di tak terhingga
m = banyaknya zero
(Catatan: jumlah zero sebanding dengan jumlah pole ketika
zero berada di tak terhingga). Root locus tersebut berjalan contoh:
sepanjang suatu asimtot bila K menuju tak terhingga.
K(s 1) K 3ω 2 0
G(s) H(s)
s(s 4)(s 2 2s 2)
2ω ω3 0
K0 θ 0 π 60
3 diperoleh
K 1 θ1 3π 180 ω 2,
3
K 6
K2 θ 2 5π 300
3
Berarti, root locus memotong sumbu imajiner di ω 2 ,
(0 4 1 j 1 j) (1) 5
σ harga K pada titik ini adalah 6 (0 K 6)
3 3
Aturan 9
Aturan 8
Menentukan titik breakaway dan breakin.
Menentukan titik potong tempat kedudukan akar dengan
sumbu imajiner, dapat diperoleh dengan 2 cara yaitu: Titik breakin atau breakaway adalah titik dimana sepasang
cabang root locus bertemu atau berpisah dengan
a. Kriteria kestabilan Routh-Hurwitz membesarnya harga K.
Berdasarkan batas bahwa K 0, dapat ditentukan nilai K
dengan kriteria kestabilan Routh-Hurwitz Titik breakin atau breakaway merupakan akar-akar
persamaan:
b. Dengan memasukkan s jω pada persamaan
karakteristik, menyamakan bagian nyata maupun imajiner dG(s) H(s)
0
dengan nol, kemudian mencari harga dan K. ds
contoh:
dK
atau 0 pada persamaan karakteristik sistem.
persamaan karakteristik : ds
s 3 3s 2 2s K 0 Aturan 10
(j ) 3 3(j ) 2 2(j ) K 0 Sudut berangkat atau sudut datang root locus adalah berasal
dari pole kompleks atau zero kompleks. Sudut berangkat d
(K 3ω2 ) j(2ω ω3 ) 0 dari pole dan sudut datang a menuju zero dapat ditentukan
dengan mengaplikasikan kondisi sudut terhadap titik yang z1 tan 1 (2 / 3) 33,7
sangat dekat dengan pole atau zero. Sudut datang pada zero,
p1 tan 1 (2 / 1) 116,6
-z1 diperoleh dari
p 3 90
θaz1+
( z
m n sehingga
( z1 z i ) 1 p i ) 180 (2 K 1)
i 2 i 1
33,7 (90 116,6 p 2 ) 180
Misalnya: p 2 352,9 7,1
Tentukan sudut berangkat p2.
Sehingga sudut berangkat dari p2 adalah +7,1
rasio peredaman ( )
frekuensi alamiah ( ωn )
Akar tersebut berubah sesuai dengan penguatan loop (K) yang
bervariasi dari 0 menuju ∞. Penguatan K = 0 terjadi pada pole
G(s)H(s), sedangkan penguatan K = ∞ terjadi pada zero
G(s)H(s).
Gambar Root Locus dengan Sudut Berangkat.
Contoh 1
Gambarkan root locus dan berikan analisis respon/tanggapan Aturan 3
unit step untuk berbagai nilai penguatan K pada sistem loop
Jumlah cabang pada root locus adalah sama dengan jumlah
tertutup.
yang terbesar diantara pole dan zero G(s) H(s).
R(s) E(s) K C(s) misal:
+ s(s+2)
- Untuk contoh diatas, zero-nya adalah 0, pole-nya adalah 2;
maka jumlah cabang adalah 2.
Aturan 4
Gambar Sistem Loop Tertutup.
Gambar root locus selalu simetri terhadap sumbu real.
Penyelesaian:
s2 + 2s + K
180 0
K0 θ0 90
2 atau
540 K = s 2 2 s , sehingga
K 1 θ1 270
2
dK
0
Aturan 8 ds
Titik potong tempat kedudukan akar dengan sumbu imajiner
dalam soal ini tidak akan mungkin terjadi karena untuk K
d ( s 2 2s) a) Persamaan karakteristik sistem merupakan penyebut
2 s 2 0 fungsi alih, yaitu
ds
s 2 2s K 0
2s = 2
s = 1
Akar persamaan karakteristik sistem tersebut adalah
sehingga titik breakawaynya adalah pada s = 1 .
2 4 4K
s
2
Root locus pada contoh ini dapat dilihat dalam Gambar 5.4.
s 1 1 K
Titik breakaway :
Akar-akarnya adalah
s = 0, s = –4, s = –2 j4
Sudut asimtot:
(2K 1)180
θK
nm
(2K 1)180
θK
40
180 0
K0 θ0 45
4
Titik breakaway:
540
K 1 θ1 135 d 1
4
ds s 8s 36 s 80 s
4 3 2
900
K2 θ2 225
4 (4 s 3 24s 2 72s 80)
= 0
( s 4 8s 3 36s 2 80 s ) 2
1260
K 3 θ3 315
4 atau s3 + 6s2 +18s +20 = 0
80 - 8K/26 > 0
Persamaan pembantu
26 s2 + 260 = 0
s j 10 j 3,16
Pers. karakterististik
s4 1 36 K
s3 8 80 0
s2 26 K 0 Contoh 2:
Y1
Penyelesaian: tan 60
4.33
Pole sistem terletak pada
Y1 4,33 tan 60
s=0 7,5
s = -10
Y2 4,33 tan 300
s = -3 7,5
p z
j
n p nz
(0 10 3) 0
30
13
3
4,33
(2k 1) 180
k
n p nz
1
0 180 60
3
Sudut Root Locus Menuju Tak Terhingga.
Perpotongan root locus dengan sumbu imajiner dengan K 1,3 30 39
menggunakan persamaan karakteristik,
1 G( s) H ( s) 0
Titik breakaway
K
1 0 dK
s (0,1s 1)( s 3) 0
ds
K
1 0 0,1s 3 1,3s 2 3s K 0
0,1s 1,35s 2 3s
3
K (0,1s 3 1,3s 2 3s )
0,1s 3 1,35s 2 3s K
0
0,1s 3 1,35s 2 3s d (0,1s 3 1,3s 2 3s )
0
ds
0,1s 3 1,35s 2 3s K 0 s j
(0,3s 2 2,63s 3) 0
0,1( j ) 1,35( j ) 3( j ) K 0
3 2
0,3s 2 2,6s 3 0
0,1 j 1,3 j K 0
3 2
b b 2 4ac
j (0,1 3 3 ) ( K 1,3 2 ) 0 s1, 2
2a
2 30 2,6 3,16
0,6
30 5,47
2,6 1,78
K 1,3 2 0 0,6
K 1,3 2
2,6 1,78
s1
0,6
1.367
2,6 1,78
s2
0,6