Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa , fisika, ilmu ekonomi,
dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang
sains dan teknologi , bilamana hubungan deterministic yang melibatkan besaran yang
berubah secara kontinu dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya
dinyatakan sebagai turunan diketahui atau dipostulatkan.
Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik, dimana gerakan sebuah benda diberikan
oleh posisi dan kecepatannya terhadap waktu. Hokum Newton memungkinkan kita
mengetahui hubungan posisi, kecepatan, percepatan, dan berbagai gaya yang bertindak
terhadap benda tersebut dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai
fungsi waktu. Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara
eksplisit dan menghasilkan hukum gerak.
Penerapan persamaan diferensial banyak diterapkan dalam bidang fisika seperti pada
hukum pegas, gelombang suara, rangkaian listrik, perubahan suhu, gelombang air, dan juga
pada pendulum(bandul), dan banyak lagi yang lainnya. Pada makalah ini, akan dibahas
mengenai penerapan persamaan diferensial orde-dua pada pendulum(bandul).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk ilustrasi fisik penerapan diferensial orde-dua pada pendulum(bandul)?
2. Bagaimana bentuk pemodelan / persamaan diferensial pada pendulum(bandul)?
3. Bagaimana solusi matematika dari bentuk pemodelan/persamaan diferensial pada
pendulum(bandul)?
4. Bagaimana contoh soal dari penerapan diferensial orde-dua pada pendulum(bandul)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penerapan diferensial orde-dua pada
pendulum(bandul).
2. Untuk mengetahui bentuk pemodelan / persamaan diferensial pada pendulum(bandul).
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi matematika dari bentuk pemodelan/persamaan
diferensial pada pendulum(bandul).
4. Untuk mengetahui bentuk contoh soal dari penerapan diferensial orde-dua pada
pendulum(bandul).
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam makalah ini yaitu untuk menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai penerapan diferensial orde-dua pada
pendulum(ayunan).

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ilustrasi Fisik

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas dan
periodic yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai ayunan.
Dalam bidang fisika , prinsip ini pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo
Galilei, bahwa periode (lama gerak osilasi satu ayunan,T) dipengaruhi oleh panjang tali dan
percepatan gravitasi mengikuti rumus :

𝐿
𝑇 ≈ 2𝜋√ 𝜃(𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 − 𝑎𝑦𝑢𝑛𝑎𝑛) ≤ 1
𝑔

Untuk menentukan osilasi bandul sederhana, kita harus bertolak dari persamaan gerak suatu
partikel. Tinjau partikel berada di A. Partikel tersebut berpindah pada suatu busur lingkaran
berjari-jari L = OA. Gaya yang bekerja pada partikel itu adalah berat nya (mg) dan tegangan
tali T . Berdasarkan gambar 1, maka pada komponen tangensial dari mg terdapat gaya :

Ft = -mg sin  ………….(1)

Tanda minus (-) pada persamaan (1) di atas menyatakan bahwa arah FT selalu melawan
perpindahan yang dalam hal ini x = CA.

Berdasarkan hukum II Newton tentang gerak, maka persamaan gerak pada arah tangensial
memenuhi persamaan:

FT  maT ………….(2)

2
Dengan aT adalah percepatan partikel pada arah tangensial. Selama partikel berpindah
sepanjang lingkaran berjari-jari L, maka berlaku :

aT  L  Ld dt   L d 2 dt 2   ………….(3)

B. Pemodelan/Persamaan Diferensial
Dengan mensubstitusi persamaan (3) ke (2) dan menyamakannya dengan persamaan (1),
maka persamaan gerak partikel menjadi:

 
mL d 2 dt 2  mg sin 

Atau

 
mL d 2 dt 2  mg sin   0
mLd  2
dt 2   mg sin   0
mL mL

d 2 g
+   sin  = 0
L
2
dt

Dimana L adalah panjang tali dan g adalah percepatan gravitasi, yang dapat disederhanakan
menggunakan pendekatan deret fungsi sinus :

𝜃3 𝜃5 𝜃7
sin 𝜃 = 𝜃 − + − +⋯
3! 5! 7!
sin 𝜃 ≈ 𝜃 , sehingga persamaan gerak yang dimaksud dapat menjadi :

𝑑2 .𝜃 𝑔
+𝐿𝜃 =0,
𝑑𝑡 2

Jadi, bentuk pemodelan atau persamaan diferensial dari pendulum(bandul) adalah :

𝑑2. 𝜃 𝑔
+ 𝜃=0
𝑑𝑡 2 𝐿
C. Solusi Matematika
Dari bentuk pemodelan/persamaan diferensial yang didapat pada bandul yaitu
𝑑2. 𝜃 𝑔
+ 𝜃=0
𝑑𝑡 2 𝐿

3
Dengan memperhatikan
sin 𝜃 = 𝜃 (untuk 𝜃 bernilai kecil)
𝑔
𝜔=√
𝐿
2
𝑔
𝜔 =
𝐿
𝑑2 .𝜃 𝑔
Maka bentuk + 𝐿 𝜃 = 0 dapat disederhanakan menjadi :
𝑑𝑡 2

𝜃 ′′ + 𝜔2 𝜃 = 0

Atau dapat dikatakan bentuk 𝜃 ′′ + 𝜔2 𝜃 = 0 adalah bentuk Persamaan Diferensial Homogen


Orde-2. Kemudian didapat bentuk persamaan karakteristiknya yaitu :
PK : 𝑟 2 + 𝜔2 = 0
𝑟2 = −𝜔2
𝑟12 = ±𝜔𝑖
Sehingga, solusi umumnya yaitu :
𝑦 = 𝑐1 cos 𝜔𝑡 + 𝑐2 sin 𝜔𝑡

D. Contoh Kasus/Soal
Gambar memperlihatkan bandul dengan panjang L dan sudut 𝜃 dari vertical ke bandul. Dapat
diperlihatkan bahwa 𝜃 , sebagai fungsi waktu, memenuhi persamaan diferensial non-linier

𝑑2 . 𝜃 𝑔
+ sin 𝜃 = 0
𝑑𝑡 2 𝐿
Dengan g adalah percepatan yang disebabkan gravitasi. Untuk 𝜃 nilai kecil kita dapat
menggunakan hampiran linier sin 𝜃 = 𝜃 dan kemudian persamaan diferensial menjadi linier.
Maka :
a. Carilah persamaan gerak bandul dengan panjang 1𝑚 jika 𝜃 pada awalnya 0,2 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 dan
𝑑𝜃
kecepatan sudut awal adalah = 1 𝑟𝑎𝑑/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 .
𝑑𝑡
b. Berapa besar sudut maksimum dari posisi vertikal ?
c. Berapa periode bandul (yakni waktu yang diperlukan untuk melengkapi satu ayunan
maju-mundur)?
d. Kapankah bandul pertama kali vertikal?
e. Berapa kecepatan sudut ketika bandul vertikal?

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bandul adalah benda yang terikat pada sebuah
tali dan dapat berayun secara bebas dan periodic yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan. Bentuk pemodelan/persamaan diferensial dari
𝑑2 .𝜃 𝑔
pendulum(bandul) adalah + 𝐿 sin 𝜃 = 0 , sehingga didapat solusi matematikanya yaitu
𝑑𝑡 2
𝑦 = 𝑐1 cos 𝜔𝑡 + 𝑐2 sin 𝜔𝑡 .
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai