Anda di halaman 1dari 173

▪ Pertemuan 1 : perkenalan, besaran, satuan, vektor

▪ Pertemuan 2 : vektor, lat. soal


▪ Pertemuan 3 : GLB, GLBB, gerak jatuh, lat soal
▪ Pertemuan 4 : Hukum Newton, gaya gesek, lat soal
▪ Pertemuan 5 : quiz, suhu, termometer
▪ Pertemuan 6 : pemuaian, kuantitas panas
▪ Pertemuan 7 : kuantitas panas, lat soal
▪ Pertemuan 8 : perpindahan panas, lat soal
▪ Pertemuan 9 : sifat-sifat gas ideal
▪ Pertemuan 10 : sifat-sifat fluida, fluida statis, kontinuitas
▪ Pertemuan 11 : dinamika fluida, lat soal
▪ Pertemuan 12 : ujian
penilaian

▪ 2 sks : tatap muka 100 menit


▪ 1 sks 50 menit tatap muka, 40 menit
tugas terstruktur, 60 menit tugas mandiri
▪ Penilaian : kehadiran & tugas (30 %),
UTS (35%), UAS (35%)
▪ Waktu : selasa : 19.00
kamis : 19.00
Besaran adalah sesuatu yang dapat
diukur serta dapat dinyatakan dengan
angka dan satuan.

Satuan adalah sesuatu yang


dipergunakan sebagai pembanding dalam
pengukuran.
Satuan SI

 Sistem Satuan Internasional ( SI ) terdiri


atas tiga macam klas :
- SATUAN DASAR.
- SATUAN TURUNAN.
- SATUAN TAMBAHAN.
7 Besaran Pokok
Nama Satuan Simbol
Panjang meter m
Waktu sekon s
Massa kilogram kg
Arus Listrik Ampere A
Suhu Kelvin K
Jumlah zat mole mol
Intensitas Candela Cd
Cahaya
1. Satuan Panjang
1 meter adalah 1 650 763,73 x  o. dimana  o adalah panjang gelombang
pancaran dalam vakum atom kripton -86 dalam peralihan antara tingkatan
energi 2p10 dan 5d5 (garis merah jingga CGPM ke – 11 1960 )

2. Satuan Massa
1 kilogram adalah massa ptototip kilogram internasional, suatu silinder suasa
platina – iridium yang disimpan di kota sevres ( CGPM ke 1, 1889 ).

3. Satuan Waktu
1 sekon (atau detik) adalah 9 192 631 770 x o, dimana o adalah periode getaran
pancaran yang keluar pada peralihan elektron periode pancaran yang keluar pada
peralihan electron antara dua tingkatan hydrefine atom sesium – 133 dalam
keadaan dasar ; yakni antara tingkatan F = 4, mf = 0, dan tingkatan F = 3.
mf = 0 (CGPM ke- 13 1967).
4. Satuan Kuat Arus
1 ampere adalah besar arus listrik yang apabila dialirkan dalam dua buah dawai
lurus yang seja jar dan panjang sekali, dengan tebal yang dapat diabaikan dan
-7
diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10
newton pada setiap meter dawai (CGPM ke 9, 1948).

5. Satuan Temperatur
1
1 Kelvin adalah x T 3, dimana T3 adalah suhu termodinamika titik tripel
273.16
air (CGPM ke 13, 1967).

6. Satuan Jumlah Zat


1 mola adalah sejumlah zat yang mengandung unsur- unsur elementer zat tersebut
dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon 12 (CGPM
14,1971).
7. Satuan Intensitas Cahaya
1 Ca ndela adalah intensitas cahaya dalam arah tegaklurus pada suatu permukaan
1
seluas m 2 benda hitam pada suhu dimana platina mencair pada tekanan
600000
luar 101 325 N/m 2
( @ 1 atm) ( CGPM ke -13, 1967).
Satuan Tambahan

Ada dua satuan tambahan yang tidak mempunyai dimensi, yaitu satuan
sudut pada bidang datar dan sudut ruang.

1. Satuan sudut pada bidang datar :

1 radian adalah sudut pada bidang datar di antara dua buah jari – jari yang
mencakup busur sepanjang jari – jari pada keliling lingkaran.

2. Satuan sudut Ruang :

1 steradian adalah sudut ruang yang puncaknya ada pada titik pusat bola
dan mencakup permukaan bola seluas kwadrat jari- jarinya (CGPM ke 11,
1960)
Desimal Multiplex
Text Symbol Factor
• tera T 1000000000000
• giga G 1000000000
• mega M 1000000
• kilo k 1000
• hecto h 100
• (none) (none) 1
• deci d 0.1
• centi c 0.01
• milli m 0.001
• micro μ 0.000001
• nano n 0.000000001
Sistem Satuan Lain
• imperial system (British Imperial) merupakan
sistem satuan yang didefinisikan di British
Weights and Measures Act pada tahun 1824.
Sistem ini merupakan sistem satuan resmi di
Inggris.
• United States customary units merupakan
sistem satuan yang umumnya digunakan di
Amerika Serikat. Sebagian besar satuan pada
sistem ini sama dengan imperial system karena
U.S. customary system dikembangkan dari
satuan BI sebelum distandarisasi pada tahun
1824.
Dimensi suatu besaran menunjukan cara
besaran itu tersusun dari besaran –
besaran pokok.
Semua besaran fisika dalam mekanika
dapat dinyatakan dengan tiga besaran
pokok, yaitu:
a. Massa dimensi : [ M ]
b. Panjang/tinggi/lebar/jarak dimensi : [ L ]
c. Waktu dimensi : [ T ]
kuantitas yang bisa dijelaskan
dengan suatu angka
Skalar
Contoh : suhu,kelajuan,
frekuensi dll

Besaran

suatu besaran dengan arah


tertentu
Vektor
Contoh : gravitasi, kecepatan,
gaya dll
Vektor

• Simbol
• arah vektor ditunjukkan
• Dot mendekati pengamat
• cross menjauhi pengamat
Perhitungan Vektor
• Vektor digambarkan melalui sebuah
matrik dengan sistem koordinat i, j
and k.

• misal vektor a = a1i + a2j + a3k


• panjang vektor
Pengurangan dan Penjumlahan
Metode Jajargenjang/head to tail

Misal a=a1i + a2j + a3k


b=b1i + b2j + b3k
maka ....
Bila dua buah vektor F1 dan F2 membentuk sudut ,
maka nilai resultan kedua vektor itu adalah :

R = F1 + F2 + 2F1F2 cos
2 2

F1 = panjang vektor 1
F2 = panjang vektor 2
Penjumlahan Metode Analitis

◼ Mula-mula tinjau vektor pada bidang x-y


(i.e., Az=0)

 A y = A xy s in 
A xy = A x2 + A y2
Ax = A xy cos
Ay
tan  =
Ax

◼ Panjang vektor dapat dihitung dengan


teorema Pythagoras
Hitunglah
Hitunglah resultan gaya berikut
a.b = ab cos  ( sudut
Skalar apit antara a dan b)
(dot product) - hasil;scalar
- sifat;komutatif a.b =b.a

Perkalian
vektor

axd=c
c = l a x b l = ab sin 
Vektor - Hasil : vektor
(cross product) - Sifat : anti komutatif a x b =
bxa
- Arah : c tegak lurus
terhadap a dan b, searah
dengan arah putaran sekrup
• Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu
fisika mengenai gaya yang bekerja pada
benda.
• Sering dinamakan "mekanika Newton" dari
Newton dan hukum gerak Newton.
• Mekanika klasik dibagi menjadi sub bagian
lagi, yaitu statika (mempelajari benda diam),
kinematika (mempelajari benda bergerak),
dan dinamika (mempelajari benda yang
terpengaruh gaya).
• Di dunia sains, gerak memiliki nilai
besaran skalar dan vektor.
• Kombinasi dari kedua besaran
tersebut dapat menjadi besaran baru
yaitu kecepatan dan percepatan.
• Gerakan pada sebuah benda
dipengaruhi energi potensial dan
energi kinetik.
• Berdasarkan perubahannya gerak
dapat dibagi menjadi gerak osilasi
dan tidak berosilasi.
GLB

Gerak Lurus

GLBB
• Prinsip perbedaan kecepatan & kelajuan
• Rumus matematis yang dipakai :
1. kecepatan : v = s/t
2. kecepatan rata-rata : v rata − rata = v1 + v 2
2
◼ kecepatan berubah terhadap waktu akibat
adanya percepatan yang tetap
v v2 − v1
a= =
t t 2 − t1
1 2
s = v0t + at
2
vt = v0 + at
v = v + 2as
2
t
2
0
GLBB

Linier Vertikal

Naik :
Turun Ada V0

1. Gerak
2. Ada V0
Jatuh Bebas
/ disengaja
/ tanpa V0
 merupakan variasi dari GLBB dengan
kecepatan awal nol dan percepatan
berupa percepatan gravitasi
 contoh : buah jatuh dari pohon
 gerak jatuh yang disengaja (
kecepatan awal tidak nol ) disebut
dengan gerak vertikal
 contoh : bola basket di drible
CONTOH
1. Sebuah motor bergerak dengan perubahan kecepatan
seperti grafik di bawah ini. Hitung jarak tempuh yang
dialami selama 4 s !
v (m/s)

16

t (s)
1 2 3 4
CONTOH
2. Air dari sebuah bendungan jatuh mengenai roda turbin
dengan kecepatan 30 m/s. Bila g = 10 m/s2 , maka
tinggi bendungan adalah ....
Gerak Sudut Dalam Bidang
➢ Analog dengan gerak lurus, dimana kecepatan
didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu,
untuk kecepatan sudut didefinisikan

perpindaha n sudut
kecepatan sudut =
selang waktu

 =
t

➢ Satuan yang umum adalah radian, derajat per


sekon, rpm
Menentukan posisi sudut dari
fungsi kecepatan sudut
• Sama seperti dalam gerak linier dimana jarak
x dapat diturunkan dari fungsi kecepatan v,
posisi sudut juga dapat diturunkan dari
fungsi kecepatan sudutnya :

t
 = o +  (t)dt
o
Gerak Melingkar
• Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi
dua jenis, atas keseragaman kecepatan
sudutnya ῳ , yaitu:
• gerak melingkar beraturan
• gerak melingkar berubah beraturan.
Gerak Melingkar Beraturan
• adalah gerak melingkar dengan besar
kecepatan sudut tetap
• Persamaan posisi sudut
t
 =  o +   (t )dt
o

 =  o + t
Gerak Melingkar Berubah
Beraturan
• Merupakan gerak rotasi dengan
percepatan sudut tetap
• Persamaan :
d
=
dt
 (t ) = o + t
1 2
 (t ) =  o + ot + t
2
 (t ) = o + 2 ( −  o )
2 2
Hubungan antara besaran translasi
dan rotasi
• Ketika suatu benda tegar berputar terhadap
suatu poros, setiap partikel dari benda tersebut
melakukan gerak melingkar yang berpusat pada
porosnya. Pada saat ini tiap titik dari partikel
tersebut melakukan gerak linier v yang arahnya
selalu menyinggung lintasan lingkaran
Hubungan antara besaran translasi
dan rotasi
• Perpindahan linier dan perpindahan sudut

s
=
r
dimana s = perpindahan linier
r = jari-jari lingkaran
• mengingat lintasan berupa lingkaran maka
jarak yang ditempuh = keliling lingkaran
Hubungan antara besaran translasi
dan rotasi
• Hubungan antara kecepatan linier dengan
kecepatan sudut
s r
v= = = r
t t
keterangan :
r : jari-jari lingkaran (m)
 : kecepatan sudut (rad/s)
v : kecepatan linier (m/s)
Hubungan antara besaran translasi
dan rotasi
• Hubungan antara percepatan tangensial dengan
percepatan sudut
• Percepatan tangensial adalah perubahan kelajuan linier
dari partikel dan percepatan sentripetal adalah
percepatan yang menunjukkan perubahan arah gerak ke
pusat lingkaran
dv d (r ) d
at = = =r = r
dt dt dt
2
vt
as = = r 2

r
a = at + as
2 2
Hukum Newton

berkaitan dengan hukum-


hukum yang berkaitan
dengan gerak dan gaya
gravitasi
Hukum Gravitasi
Umum
“ Tiap benda mengerjakan sebuah gaya tarik
pada benda lain yang sebanding dengan massa
kedua benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang memisahkannya “
m1 m2
F =G 2
r
G = konstanta gravitasi umum = 6,67.10-11 Nm2/kg2
Massa & Berat
➢ Massa adalah ukuran inersia suatu benda atau
ukuran jumlah zat yang dikandung oleh suatu benda.
Massa benda adalah besaran skalar.
➢ Berat adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh
Bumi pada suatu benda yang arahnya menuju ke
pusat Bumi. Berat sebuah benda adalah besaran
vektor.
➢ Jadi perbedaannya massa suatu benda tetap dimana
saja benda berada, sedangkan berat suatu benda
bergantung pada percepatan gravitasi di tempat
dimana benda berada.
➢ Hubungan antara massa dan berat :
w = m.g
Hukum Newton tentang Gerak
1. Hukum Newton I : “ Suatu benda akan tetap diam
atau bergerak dengan kecepatan tetap selama tidak
dipengaruhi gaya luar ”

2. Hukum Newton II : “Percepatan sebuah benda


berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada
benda, dengan arah yang sama dengan arah gaya
total, dan berbanding terbalik pada massa benda”

3. Hukum Newton III : “Untuk setiap aksi selalu


terdapat reaksi yang sama besar berlawanan arah ”
◼ Bila permukaan sebuah benda meluncur di
atas permukaan benda lain, masing-masing
benda akan saling melakukan gaya gesekan,
sejajar dengan permukaan-permukaan itu.
◼ Gaya gesekan terhadap tiap benda
berlawanan arahnya dengan arah geraknya,
relative terhadap benda “lawan” nya.
◼ Gaya gesekan juga ada bekerja dalam
keadaan tidak terjadi gerak relative.
• Persamaan : f =  .N
Penerapan Hukum Gerak Newton
Gerak Benda pada Bidang Miring
• Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda,
maka :
wx = wsin  = mg sin 
a. Komponen gaya-gayanya :
wy = w cos = mg cos

b. Gaya normal yang dikerjakan oleh bidang miring pada


benda :
N = w cos = mg cos
c. Percepatan yang dikerjakan oleh bidang miring pada
benda :
a x = g sin 
• Dua Benda dihubungkan dengan katrol
a. Benda di atas meja tergantung bebas.
b. Dua benda tergantung bebas pada katrol.
c. Benda pada bidang miring dan tergantung bebas.

o Dua Balok dihubungkan dengan tali


o Gaya normal dalam lift
Latihan soal
• Pada gambar di bawah ini, mA = 3 kg ; mB = 4 kg ; g = 10 m/s2 ; benda B semula
diam tapi kemudian meluncur ke lantai yang berjarak 10 meter. Terdapat gesekan
dengan koefisien sebesar 0,2.

a. berapakah percepatan yang terjadi?


b. setelah 10 sekon, apakah B sampai ke lantai? Bila belum, berapa sisa jarak B
dengan lantai?
Latihan soal
• Pada gambar di bawah ini massa A = 10 kg ; B = 3 kg ; C = 5 kg. Bila koefisien gesek
benda dengan lantai sebesar 0,3, hitunglah tegangan tali antara A – B dan B – C !

A C
B F = 80 N

• Pada benda di bawah ini, massa A = 1 kg, massa B = 2 kg, massa C = 2 kg. Gesekan
hanya terjadi antara benda B dan bidang dengan koefisien gesek 0,2. Bila
percepatan gravitasi 10 m/s2, hitunglah :
a. percepatan gerakan
B

b. ke mana benda bergerak ?

A C
Kesetimbangan Benda Tegar
◼ Benda Tegar ( Rigid Body )
adalah benda yang tidak dapat
berubah bentuk bila diberi gaya
luar (berusaha kembali ke
bentuk semula bila diberi gaya
luar)
◼ Suatu benda menjadi benda
tegar sempurna bila bergerak
dengan kecepatan cahaya (
teori relativitas )
• merupakan gaya yang menyebabkan
benda berputar pada porosnya
• secara matematis dapat kita
nyatakan sebagai hasil kali lengan
momen l dan besar gaya F.
• Momen kopel adalah dua gaya sama
besar, berlawanan arah dan memiliki
garis kerja yang sejajar
•  = lxF
• Ket :
 = momen gaya (Nm)
F = gaya yang bekerja (N)
l = jarak dari sumbu ke titik gaya (m)
Syarat
Kesetimbangan Benda Tegar
◼ Suatu benda dapat mempertahankan
posisinya bila resultan gerak rotasi
(momen gaya  ) dan resultan gerak
linier ( gaya F ) = 0
∑F=0
∑τ = 0
CONTOH

◼ Anak laki-laki dengan berat 50 N dan anak


perempuan dengan berat 40 N duduk pada papan
kayu yang panjangnya 2 m dan beratnya 20 N.
Papan tersebut ditumpu oleh batang kayu berbentuk
silinder, yang terletak tepat di tengah batang. Papan
kayu ini memiliki ketebalan merata. Titik beratnya di
tengah-tengah papan dan seimbang di atas
penumpu batang kayu sebelum kedua anak duduk
di atasnya. Kedua anak tersebut duduk di atas
papan pada sisi yang berlawanan. Dimanakah anak
laki-laki itu harus duduk agar papan kayu
seimbang?
CONTOH
• JAWAB :
Pilih P sebagai poros (lengan momen = 0)
Στp = 0
(-50)(x) + (40)(1) =0
-50x + 40 =0
-50x = -40  x = 0,8 m
⚫ Dalam fisika, usaha adalah sejumlah
energi yang dipindahkan oleh sebuah
gaya pada suatu perpindahan
Aturan Tanda
• Apabila komponen gaya itu sama
arahnya dengan arah perpindahan,
usaha disebut positif.
• Kalau berlawanan dengan arah
perpindahan, gaya itu tidak memiliki
komponen dalam arah perpindahan
dan usaha di katakan sama dengan nol.
• Energi adalah kemampuan
untuk melakukan usaha
• Mengikuti hukum kekekalan
energi
• Dapat ditransformasi menjadi
bentuk energi yang lain
• Energi dapat disimpan
➢ Energi Mekanik
➢ Energi Potensial Gravitasi
➢ Energi Thermal
➢ Energi Listrik
➢ Energi Elektrostatis
➢ Energi Magnetik
➢ Energi Kimiawi
➢ Energi Nuklir
➢ Energi Internal
• “ energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan “
• total energi yang masuk ke dalam suatu
sistem harus setara dengan total energi
yang keluar dari sistem, ditambah
perubahan energi yang terjadi dalam
sistem tersebut
• ΔE = W + Q + E
• Panas adalah suatu cara transfer
energi
• Dalam thermodinamika, usaha
dapat diubah seluruhnya menjadi
panas namun panas tidak dapat
menjadi usaha total.
Tugas

◼ Jelaskan masing-masing energi


di atas !
◼ Jelaskan proses transfer energi
yang mungkin dan berikan
contohnya !
USAHA
dan
ENERGI
USAHA OLEH GAYA KONSTAN

F F

 F cos 

s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan
sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.

W  ( F cos  ) s (5.1)

W = F s (5.2)
N
F


f

mg
Usaha oleh gaya F : W = Fs cos
Usaha oleh gaya gesek f : W f = − fs cos(1800 ) = −1
Usaha oleh gaya normal N : WN = 0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg = 0

Usaha total : W = Fs cos  − fs (5.3)


Usaha oleh Gaya yang Berubah
Fx
Luas = A =Fxx

W = Fxx
Fx xf
W @  Fx x
xi
xi x xf x
xf
Fx W = lim  Fx x
x→0 xi
xf
W = x Fx dx (5.4)
i

Usaha

xi xf x
Usaha dan Energi Kinetik
W = Fx s Untuk massa tetap : Untuk percepatan tetap :
Fx = max s = 12 (vi + v f )t
 v − vi  1 v f − vi
= m f  2 (vi + v f )t ax =
 t  t

(5.5) W = 12 mv2f − 12 mvi2


Energi kinetik adalah energi yang
(5.6) K  12 mv2 terkait dengan gerak benda.

Teorema Usaha-Energi
(5.7) W = K f − Ki = K

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.
DAYA
Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu

W
(5.10) Prata −rata 
t
W dW
(5.10) P  lim = dW ds
t →0 t dt P= = F = Fv
dt dt
dW = F  ds

Satuan : watt (W)


1 W = 1 J/s = 1 kg  m 2 / s 3
1 kWh = (103 W )(3600 s) = 3.6  106 J
Gaya Konservatip

Gaya disebut konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah


partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain
tidak bergantung pada lintasannya.

Q
1 WPQ(lintasan=1)WPQ(lintasan 2)

P WPQ(lintasan=1)- WQP(lintasan 2)
2 WPQ(lintasan 1) + WQP(lintasan 2) = 0
Q
1
Usaha total yang dilakukan oleh gaya
konservatip adalah nol apabila partikel
P
bergerak sepanjang lintasan tertutup
2 dan kembali lagi ke posisinya semula

Contoh : W = - mg(y - y ) Usaha oleh gaya gravitasi


g f i

Ws = 12 kxi2 − 12 kx 2f Usaha oleh gaya pegas


Gaya Tak-Konservatip
Gaya disebut tak-konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah
partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain
bergantung pada lintasannya.
WAB(sepanjang s)
A s
WAB(sepanjang
 d)
B
d
Usaha oleh gaya gesek :
− fd  − fs
Energi Potensial
Untuk F konservatip :
xf
Wc = x Fx dx = −U = U i − U f
i

Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatip sama dengan


minus perubahan energi potensial yang terkait denga gaya tersebut.

xf
U = U f − U i = − x Fx dx
i
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
F Gaya konservatip

Wc = − U
Usaha oleh gaya konservatip :
Wc = K
K = −U
K + U = ( K + U ) = 0 Hukum kekekalan energi mekanik
Ki + U i = K f + U f Energi mekanik suatu sistem akan selalau
konstanjika gaya
Ei = Ef yang melakukan usaha padanya adalah gaya
konservatip
E = K +U
Perambahan (pengurangan) energi kinetik suatu sistem
konservatip
adalah sama dengan pengurangan (penambahan) energi
potensialnya

K i + U i = K f + U f Untuk sistem dengan lebih dari satu gaya konservatip


Potensial Gravitasi di Dekat Permukaan Bumi
y
yf A WPAQ = WPA + WAQ = −mgh
Q
WPBQ = WPB + WBQ = −mgh
mg h
Wg = −mg  yn = −mgh
n
yi P B h = y f − yi
x
Wg = mgyi − mgy f

Usaha oleh medan gaya


gravitasi adalah konservatip

Energi Potensial Gravitasi : Ug = 0 pada


U g  mgy y=0
Wg = U i − U f = − U g
Hukum Kekekalan Energi Mekanik :
1
2 mvi2 + mgyi = 12 mv 2f + mgy f
• Suhu atau temperature adalah derajat
panas atau dinginnya benda atau suatu
tempat. Alat yang dipakai untuk mengukur
suhu suatu benda atau tempat adalah
termometer.
• di ajang internasional yang menggunakan
satuan SI, suhu termodinamis diukur
dalam Kelvin.
• Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala suhu di
mana nol absolut didefinisikan sebagai 0 K.
Satuan untuk skala Kelvin adalah kelvin
(lambang K), dan merupakan salah satu dari
tujuh unit dasar SI.
• Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta: nol
kelvin adalah nol absolut (ketika gerakan
molekuler berhenti), dan satu kelvin adalah
pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamik triple
point air (0,01 °C).
• Skala suhu Celsius kini didefinisikan
berdasarkan kelvin.
• kelvin sebagai unit SI ditulis dengan
huruf kecil k (kecuali pada awal kalimat),
dan tidak pernah diikuti dengan kata
derajat, atau simbol °, berbeda dengan
Fahrenheit dan Celsius. Ini karena kedua
skala yang disebut terakhir adalah skala
ukuran sementara kelvin adalah unit
ukuran.
• Skala Celsius adalah suatu skala suhu
yang didesain supaya titik beku air berada
pada 0 o dan titik didih pada 100 o di
tekanan atmosferik standar.
 Definisi resmi Celsius menyatakan bahwa
0,01 °C berada pada triple point air dan satu
derajat adalah 1/273,16 dari perbedaan suhu
antara triple point air dan nol absolut. Definisi
ini memastikan bahwa satu derajat Celsius
merepresentasikan perbedaan suhu yang sama
dengan satu kelvin.
 Skala Fahrenheit dalam skala ini, titik beku
air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32 °F)
dan titik didih air adalah 212 derajat
Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahrenheit sama
dengan negatif 40 derajat Celsius.
• Di Amerika Serikat dan Jamaika,
Fahrenheit tetap menjadi skala pilihan
utama untuk pengukuran suhu sehari-hari,
meski Celsius dan kelvin digunakan untuk
aplikasi sains.
• Skala Rankine lambangnya adalah °Ra
untuk membedakannya dari Rømer dan
Réaumur. Seperti skala Kelvin, titik nol
pada skala Rankine adalah nol absolut, tapi
satu derajat Rankine didefinisikan sama
dengan satu derajat Fahrenheit. 459.67 °R
sama dengan 0 °F.
• Skala Réaumur adalah skala suhu dengan
titik beku air adalah 0 derajat Réaumur,
titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat
Réaumur sama dengan 1,25 derajat Celsius
atau kelvin.

• Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol,


jadi termometer Réaumur yang dibuat
dengan raksa sebenarnya bukan
termometer Réaumur sejati.

• Perbandingan antara skala Celcius,


Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
C:R:F:K=5:4:9:5
O 0
4  9 
T C =  T  R =  T + 32  F = (T + 273)K
0

5  5 

0 0
5  9  5 
T R =  T  C =  T + 32  F =  T + 273  K
O

4  4  4 

T F = (T − 32) C = (T − 32) R = (T − 32) + 273K


O 5 0 4 0 5
9 9 9

TK = (T − 273) C = (T − 273) R = (T − 273) + 32 F


4O 0 9
5 5
Termometer yang tidak diketahui
skalanya

◼ Termometer X = Termometer Y
Tx − A Ty − C
=
B − A D −C
◼ A = titik lebur es thermometer X
◼ C = titik lebur es thermometer Y
◼ B = titik didih air thermometer X
◼ D = titik didih air thermometer Y
Fase Benda
Solid

Fluid

Gas

Plasma

Bose-Einstein Condensate
Pengertian Umum
• Zat padat dan fluida dapat dibedakan dari
karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut.

• Zat padat menunjukkan reaksi deformasi terbatas


ketika menerima atau mengalami suatu gaya
geser

• Fluida adalah substansi yang selalu berubah


bentuk bila mengalami tegangan geser. Fluida
tidak mampu menahan tegangan geser tanpa
berubah bentuk.
Pengertian Umum
• Fluida sendiri memiliki 2 wujud yaitu cairan
dan gas
• Disebut cairan bila reaksinya terbatas bila
diberi tekanan
• Disebut gas bila dapat ditekan ( sifat
compressible )
Pengertian Umum

Deformasi

Fluida Solid

Cairan Gas
Pemuaian Zat
a. Pemuaian Panjang Zat Padat
b. Pemuaian Luas Zat Padat
c. Pemuaian Volume Zat Padat
d. Pemuaian Volume Zat Cair
Pemuaian Panjang
Zat Padat
• Jika suatu benda padat dipanaskan
sehingga mengalami kenaikan suhu ,T
maka pertambahan panjangnya  :
 =  0 T
 T =  0 (1 + T )

 0 = panjang mula - mula (m)


 T = panjang setelah dipanaskan (m)
 = koefisien muai panjang (/ 0C )
T = T − T0 = perubahan suhu ( o C)
Pemuaian Luas Zat Padat
◼ Jika benda padat dua dimensi dipanaskan
sehingga mengalami kenaikan suhu ,T
maka pertambahan luasnya A.

A = A0 T
AT = A0 (I + T )
 = 2

A0 = luas mula - mula (m 2 )


AT = luas setelah dipanaskan (m 2 )
 = koefisien muai luas (/ 0C)
Pemuaian Volume Zat Padat

◼ Pertambahan volume zat padat ,V jika


dipanaskan :

V = V0 T
VT = V0 (1 + T )

V0 = volume mula - mula (m3 )


VT = volume setelah dipanaskan (m3 )
 = koefisien muai volume (/ 0C)
Pemuaian Volume Zat Cair
• Volume zat cair yan tumpah dari
bejana saat dipanaskan :
Volume zat cair tumpah =
volume zat cair – volume tempat
Vzc tumpah = VO T ( zc −  tempat )
Pengertian Kalor, kalor jenis dan
kapasitas kalor
➢ Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan
dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah ketika kedua benda disentuhkan
(dicampur).
➢ Kalor jenis adalah banyak kalor yang
diperlukan untuk mengubah suhu 1 kg suatu
zat sebesar 10C.
➢ Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu seluruh benda
sebesar satu derajat.
⚫ Kalor yang diterima atau dilepas.

Q = mcT = CT
Q = jumlah energi panas/kalor yang diterima (kal)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis benda (kal/g o C)
T = perubahan suhu ( o C)
C = mc = kapasitas kalor zat (kal/ o C)
Hukum Kekekalan Energi untuk
Kalor
◼ Untuk berbagai benda yang
dicampur dan disolasi sempurna
terhadap lingkungan, banyak
kalor yang dilepas sama dengan
banyak kalor yang diterima
benda lainnya.
◼ Asas Black Q lepas = Q terima

atau
“banyaknya kalor yang dilepas =
banyaknya kalor yang diserap”.
Kalor Laten

• Kalor laten didefinisikan


sebagai jumlah energi kalor Q
yang diterima atau dilepas tiap
satuan massa oleh suatu zat
untuk berubah wujud.
• Q = m.L
Lat soal
• Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1
kg air dari 25 0C menjadi 100 0C, jika kalor jenis air 1
kal/g 0 C dan 1 kalori = 4,2 Joule ? Kalor jenis air 4200
J/kg.oC

• Jika 75 gram air yang suhunya 0 0C dicampur dengan 50


gram air bersuhu 100 0C, maka suhu akhir campuran itu
adalah ............

• Jika 75 gram es yang suhunya -5 0C dicampur dengan 50


gram air bersuhu 100 0C, masih adakah es tersisa?
Diket : ces = 0,5 kal/gr.0C ; cair = 1 kal/gr.0C ; Les = 80
kal/gr
Jika 75 gram es yang suhunya -5 0C dicampur dengan 50
gram air bersuhu 100 0C, masih adakah es tersisa?
Diket : ces = 0,5 kal/gr.0C ; cair = 1 kal/gr.0C ; Les = 80
kal/gr

• Misal suhu akhir adalah es 0 dercel, sehingga Q lepas = ma. ca. T


• Q terima = Q sensible es – air (- 5 dercel menjadi air 0 dercel) + Q
laten (es 0 dercel – air 0 dercel)
• Q terima = Q lepas
• Q lepas = 50.1.100 = 5000 kal
• Q terima = 75.0,5.5 + 75.80 = 6187,5 kal
• Q terima > Q lepas, artinya ada es sisa
berapa sisa es?
selisih Q = ms.L
ms = (6187,5 – 5000)/80 = 14,84 gram
Soal Latihan
• Sebuah alat pemanas air yang hambatannya 50
ohm dan dialiri arus listrik 1 A, digunakan untuk
memanaskan 2 liter air bersuhu 25 0C selama 10
menit. Jika dianggap hanya air yang menerima
kalor, maka suhu air menjadi (1 kalori = 4,2 J) ....
• Volume = 2 liter, density = massa/volume
• massa = 1 gr/ml.2000 ml = 2000 gram = 2 kg
• R = 50 ohm, I = 1 A, t = 10 menit
• Energi listrik = P.t = V.i.t= I2R.t
• P = V.I, V = IR
• Q terima = m.c.dT
• Q lepas = Q terima
• I2R.t = m.c.dT
• dT = …. Takhir = Tawal + dT =….
• 1 Joule = 1 Watt.sekon
 Bila dalam suatu system terdapat
perbedaan suhu atau bila dua system
yang suhunya berbeda
disinggungkan, maka akan terjadi
perpindahan energi. Proses yang
yang terjadi transport energi itu
disebut dengan perpindahan panas
 Berpindahnya energi dari suatu
daerah ke daerah yang lain, sebagai
akibat dari perbedaan suhu di
daerah- daerah tersebut
MEKANISME PERPINDAHAN
PANAS
Konduksi
Konveksi
Radiasi

Yang biasa digunakan dalam aplikasi alat


perpindahan panas adalah konduksi
dan konveksi
KONDUKSI

 Proses dimana panas mengalir dari daerah


bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah
dalam suatu medium (padat, cair atau gas).

 Dalam perpindahan panas konduksi,


perpindahan energi terjadi karena hubungan
molekul secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yang besar
◼ Persamaan yang digunakan

dT
Qk = k A
dx

Qk = laju aliran panas secara konduksi, Btu/ jam

A = luas penampang dilalui panas mengalir dengan


cara konduksi, yang harus diukur tegak lurus terhadap
aliran panas, ft2

k = konduktivitas thermal bahan, Btu / jam.ft.oF

dT/dx = gradient suhu terhadap arah sumbu x,


perbedaan suhu, oF/ft
KONVEKSI
• Transport energi dengan kerja gabungan dari
konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan
mencampur. Konveksi sangat penting sebagaimana
mekanisme perpindahan energi antara permukaan
benda padat dan cairan atau gas

Qc = hc. A. T

Qc = laju perpindahan panas dengan cara konveksi, Btu/hr

A = luas perpidahan panas, ft2

T= beda suhu antara suhu permukaan dan suhu fluida,oF

hc = koefisien perpindahan panas konveksi, Btu/jam. oF. ft2


RADIASI
• Jumlah energi yang meninggalkan
suatu permukaan sebagai panas
radiasi tergantung pada suhu mutlak
dan sifat permukaan tersebut
Qr = e σ A1 T14

A1 = luas permukaan = ft2 = m2 (SI)


T1 = suhu permukaan = oR = oK (SI)
e = emisivitas benda
σ = kontanta Bolzman = 0,1714x10-8 Btu/ jam.ft2R4 =
5,67x10-8 watt/m2 K4(SI)
◼ Jika benda hitam tersebut beradiasi ke sebuah
penutup yang semuanya permukaannya hitam,
maka laju perpindahan panas dinyatakan dengan

Qr = σ A1 (T14 – T24)
ALAT PENUKAR PANAS

Heat Exchanger
Cooler
Air Cooler
Condenser
Heater
Evaporator
Chiller
Reboiler
Merupakan cabang ilmu yang mempelajari konversi
energi panas menjadi energi dalam bentuk lain, atau
sebaliknya, dan hubungannya terhadap temperatur,
tekanan dan volume. Awalnya thermodinamika
dikembangkan untuk mencari cara menambah efisiensi
dari mesin uap.
Konsep dasar dalam
termodinamika
• pembagian dunia menjadi sistem dibatasi
oleh kondisi sebenarnya dari batasan.
• Sistem yang tidak termasuk dalam
pertimbangan digolongkan sebagai
lingkungan.
• Klasifikasi sistem termodinamika
berdasarkan pada sifat batas sistem-
lingkungan dan perpindahan materi, kalor
dan entropi antara sistem dan lingkungan.
Pengertian Umum

• Dalam thermodinamika, kita mengenal istilah “lingkungan”


dan “sistem”
• Sistem adalah tempat sebuah usaha bekerja, dikelilingi
oleh lingkungan.
• Energi dalam (U) dirumuskan oleh persamaan U = Q +
W.
• Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika
sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai negatif.
• W (kerja) pada rumus tersebut bernilai positif jika sistem
melakukan kerja, dan akan bernilai negatif jika sistem
dikenai kerja oleh lingungan.
Contoh
• Bila suatu sistem menyerap kalor dari
lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem tersebut
juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka energi
dalam nya akan sebesar 4 kJ.

• Energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang


masuk sama besar dengan jumlah kerja yang
dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama
besar dengan kerja yang dikenakan pada
sistem.
jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem
dan lingkungan
• sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda
atau kerja dengan lingkungan
• sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan
kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan
lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran
panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan
sebagai sifat pembatasnya:
➢ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran
panas.
➢ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran
kerja.
sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan
kerja) dan benda dengan lingkungannya
Hukum-hukum Dasar Termodinamika
• Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
• Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.

• Hukum Pertama Termodinamika


• Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan
kerja yang dilakukan terhadap sistem.

• Hukum kedua Termodinamika


• Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung
untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya.

• Hukum ketiga Termodinamika


• Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum
ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati
nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Persamaan umum gas ideal
PV = nRT Keterangan :
R = konstanta gas umum
PV = NKT = 8,314 J/(mol K)
= 0,08206 L atm/(mol K)
N k = tetapan Boltzman
dengan n = = 1,38 x 10-23 J/K
NA NA= 6,022 x 1023 molekul/mol

dan R = N A k

Kerapatan gas ideal


m M
= = P
V RT
Hukum Boyle
P.V = C (konstan)
Bila gas pada keadaan 1 dan 2 pada suhu yang sama,
maka :
P1V1 = P2V2

Gambar II – 1 :
t3
Proses Isothermik
t2

t1

V
Hukum Gay Lussac
Hubungan volume gas dengan perubahan suhunya pada
tekanan konstan.

V
V Jadi = konstan
T

V .
V1
Hukum Gay Lussac

O t
Gambar dimana pada P konstan, volume
merupakan fungsi linier dari suhu.
Persamaan Boyle Gay Lussac
P1 V1 P2 V2
=
T1 T2

Energi Kinetik Rata-rata


Energi listrik translasi rata – rata suatu molekul gas adalah :

3 1
Ek = kT atau Ek = M o V 2
2 2

Mo = massa atau molekul


T = suhu
E = energi kinetik rata – rata ( J )
k
Tekanan Gas dalam Ruang
Tertutup
1 2 N  2 N 
P = mv  atau P =   Ek
3 V  3V 
dengan :
m = massa sebuah partikel gas (Kg)

v 2 = rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s4)


N = banyak partikel gas (butiran)
V = volume gas (m 3)
P = tekanan gas (N/m2) atau pasca!(Pa)
Kecepatan Efektif Gas
3KT m = massa sebuah molekul gas (Kg molekul)
• Vms=
mo mo = massamolekul gas (kg / kmol)

3RT M
Vms = mo =
M NA

3P
Vms =

Derajat kebebasan dan Energi Dalam
• Karena gaya tarik menarik antara partikel diabaikan maka partikel
tidak mempunyai energi lain selain Ek = ½ kT dan disebut energi
dalam gas. Hal ini sesuai untuk gas monoatomik.
• Derajat kebebasan pada molekul monoatomik :
❑ Suhu < 100 K
❑ Hanya memiliki gerak translasi

❑ Memiliki 3 derajat kebebasan Ek = 3/2 kT


• Derajat kebebasan pada molekul diatomik :
❑ Suhu ruang
❑ Memiliki gerak translasi dan rotasi
❑ Memiliki 5 derajat kebebasan Ek = 5/2 kT
• Derajat kebebasan pada molekul poliatomik :
❑ Suhu > 1000 K
❑ memiliki gerak translasi, rotasi dan vibrasi
❑ Memiliki 7 derajat kebebasan Ek = 7/2 kT
Isothermal
• Proses dalam thermodinamika dengan suhu tetap.
nRT
• Dari persamaan keadaan gas ideal pV = nRT diperoleh p =
V
• Karena nRT merupakan bilangan tetap, maka grafik p – V berbentuk
hiperbola .

V2
Q = W = nRT In
V1
Isokhorik
• Proses dalam thermodinamika dengan volume tetap.
• Karena volum tetap, tekanan gas di dalam wadah naik, dan gas
melakukan gaya yang makin membesar pada dinding. Walaupun
gaya yang sangat besar dapat dibangkitkan dalam wadah tertutup,
usaha sama dengan nol, karena dinding wadah tidak berpindah.

U = Q
Isobarik
• Proses dalam thermodinamika dengan tekanan tetap. Terjadi
perubahan energi internal dalam sistem.
• Area kuning menunjukkan kerja W, U adalah energi internal dan Q
adalah panas. Hubungan antara ketiganya :

U = Q − W
U = Q − pV
atau

U = Q − p(VB − V A )
Adiabatik
• Proses adiabatic adalah suatu proses perubahan keadaan gas di
mana tidak ada kalor yang masuk ke atau ke luar dari system (gas),
yaitu Q = 0

3 nR ( T1 –T2 )
W=
2
Sifat-sifat yang dimiliki
fluida secara umum
• Massa & Berat
• Kerapatan fluida
• Volume jenis & berat jenis
• SG
• Sifat kompresibilitas
• Tegangan Permukaan
• Kapilaritas
• Tekanan Uap
• Viskositas
Massa & Berat
• Massa merupakan ukuran inersia kuantitas
dari suatu fluida
• Berat merupakan suatu gaya gravitasional
beban suatu fluida.
• hubungan massa dan berat yaitu W = m.g.
• Tetapan gravitasi (g) pada sistem
pengukuran SI adalah sebesar 9,81 m/s2
atau sebesar 32,2 ft/s2 bila menggunakan
sistem pengukuran US Customary System.
Kerapatan fluida, massa jenis,
atau density ()
adalah ukuran untuk konsentrasi zat
tersebut dan dinyatakan dalam massa
persatuan volume
Density → satuan pound per cubic foot
(lb/ft3), gram per liter (g/liter), kilogram per
cubicmeter (kg/m3).

m
 =
v
SPECIFIC GRAVITY (S.G)

Bila fluida digambarkan sebagai air murni pada 4 oC,


maka Specific Gravity (SG) dapat didefinisikan
melalui 2 cara yaitu :
➢ SG adalah rasio dari densitas suatu substansi
dengan densitas air pada 4 oC
➢ SG adalah rasio dari spesific weight suatu
substansi dengan spesific weight air pada 4 oC

 s s
SG = =
 w w
API GRAVITY

➢ adalah ukuran kualitas crude oil bila dibandingkan dengan


air, bila API gravity lebih besar dari 10 maka crude tersebut
akan mengambang di atas air dan disebut minyak ringan
sedangkan bila bernilai kurang dari 10 maka crude akan
tenggelam dalam air dan disebut minyak berat
➢ API gravity digunakan untuk menentukan kualitas minyak
➢ klasifikasi API Gravity : minyak ringan ( > 31 )
medium ( 22 s/d 31 )
minyak berat ( < 10 )
Viskositas

• Adalah suatu hambatan dari fluida


yang terdeformasi oleh regangan
atau tahanan yang disebabkan
gesekan fluida , dirumuskan :

dv
F = A
ds
Viskositas absolut & kinematis
• Viskositas dinamis (absolute)  adalah
koefisien viskositas pada fluida newtonian
• Viskositas kinematis adalah viskositas
dinamis dibagi dengan density fluida
newtonian, dirumuskan
Satuan-satuan dalam
viskositas
• Satuan SI adalah pascal-second (Pa·s) atau 1 kg·m−1·
s−1
• Pada satuan cgs disebut dengan poise (P), pada ASTM
standard lebih dikenal dengan centipoise (cP).
1 P = 1 g·cm−1·s−1
• Hubungan antara Poise dan Pascal-second adalah :
10 P = 1 kg·m−1·s−1 = 1 Pa·s
1 cP = 0.001 Pa·s = 1 mPa·s
• Viskositas kinematis mempunyai unit SI m2·s−1 dan cgs
stokes (S atau St). Kadangkala digunakan centistokes
(cS atau cSt).
1 stokes = 100 centistokes = 1 cm2·s−1 = 0.0001 m2·s−1.
1 centistokes = 1 mm2/s
Aliran Laminer - Turbulen
• Aliran laminer mempunyai kecepatan relatif
rendah / gangguan yang mungkin terjadi dalam
fluida cepat teredam oleh viskositas fluida
tersebut. Fluida dianggap bergerak dalam
lintasan lembaran-lembaran dan pertukaran
molekul terjadi pada batas lapisan tersebut. Bila
kecepatan aliran bertambah atau viskositas
berkurang dan gangguan makin besar sehingga
melampaui peralihannya, maka aliran menjadi
turbulen.
• Keadaan peralihan ditentukan dari Bilangan
Reynolds
Bilangan Reynolds
• adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap
gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan
hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu
kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan
untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
• Aliran Laminer terjadi pada bil. Reynolds
dengan nilai rendah dimana gaya viskous lebih
tinggi. Dicirikan dengan aliran yang konstan
dan tenang.
• Aliran Turbulen terjadi pada bil. Reynolds
dengan nilai tinggi dimana gaya inersia tinggi.
Dicirikan dengan aliran yang random dan
berfluktuasi
• vs - kecepatan fluida,
• D – diameter pipa,
• μ - viskositas absolut fluida dinamis,
• ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
• ρ - kerapatan (densitas) fluida.
Hidrostatika adalah ilmu yang
mempelajari tentang fluida yang
tidak mengalir.
• Konsep tekanan dalam fisika
F
P=
A
• Tekanan Hidrostatika
Tekanan pada kedalaman h dalam suatu fluida
yang memiliki massa jenis dan berhubungan
dengan udara luar. P = Pluar +  gh
P = Patm +  gh
Intensitas Tekanan
• Tekanan mutlak adalah tekanan yang diukur
mengacu pada keadaan yang sempurna
kevakumannya.
• Tekanan ukur ( Gauge Pressure) adalah
tekanan yang diukur mengacu pada tekanan
di lingkungan sekitarnya.
• Selisih antara tekanan mutlak dan tekanan
ukur harganya sama dengan tekanan
atmosfer
Tekanan
• Konsep dalam tekanan :
1. P gage di atas P atm selalu positif
2. P gage di bawah P atm selalu negatif,
disebut kondisi vakum
3. P gage di notasikan psig atau Pg (gage)
4. P abs dinotasikan psia atau Pa (abs)
5. range P atm di atas bumi sebesar 95 kPa –
105 kPa atau 13,8 – 15,3 psia dan di atas
permukaan laut sebesar 101,3 kPa atau 14,69
psia
• Persamaan tekanan dalam sistem :
Pabs = Pgage + Patm
Satuan Tekanan
• 1 atm = 1.105 Pa = 14,7 psi
• 1 torr = 1 mmHg =133,32 Pa
• 1 Pa = 1 N/m2
Hukum Pascal
• “Tekanan yang diberikan pada suatu cairan yang
tertutup diteruskan tanpa berkurang setiap titik
dalam cairan dan ke dinding bejana”.
• Secara sistematis ditulis :

P1 = P2

F1 F2
=
A1 A2
Hukum Pokok Hidrostatika
• “Semua titik yang terletak pada suatu bidang di
dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang
sama”.
• Secara sistematis ditulis :

PA = PB
1 h1 =  2 h2
Hukum Archimedes
• “Sebuah benda yang seluruhnya atau sebagian
tercelup di dalam suatu fluida akan diapungkan ke
atas dengan sebuah gaya yang sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh sebuah benda”

FA = w
FA = gv
FA = wudara − w fluida
FA = gaya keatas/gaya Archimedes (N )
(
g = Percepatan gravitasi m s 2 )
Tenggelam, Melayang dan
Terapung
– Tenggelam : benda >  fluida
– Melayang : benda = fluida
– Mengapung : benda < fluida

• Pada benda mengapung berlaku :


Vtercelup
 benda = x fluida
Vtotal
FLUIDA BERGERAK

Hidrodinamika adalah ilmu yang


mempelajari fluida yang
mengalir/bergerak
◼ Q : volume flow rate adalah aliran
fluida per unit waktu yang dihitung
berdasarkan banyak volumenya.
◼ W : weight flow rate adalah aliran
fluida per unit waktu yang dihitung
berdasarkan berat fluidanya.
◼ M : Mass flow rate aliran fluida per
unit waktu yang dihitung
berdasarkan massa fluidanya.
❑ Persamaan Kontinuitas

◼ Debit fluida adalah banyaknya fluida yang mengalir


melalui suatu penampung tertentu dalam selang waktu
tertentu.

Q = Av
V
Q=
t
Faktor konversi antar
satuan
• 1 L/mnt = 0,06 m3/jam
• 1 m3/s = 60.000 L/mnt
• 1 gal/ mnt = 3,785 L/mnt
• 1 gal/ mnt = 0,2271 m3/jam
• 1 ft3/s = 449 gal/mnt
Contoh soal

• Ubahlah satuannya !
1. 30 gal/mnt = …. ft3/s
2. 600 L/mnt = …. m3/s
3. 30 gal/mnt = … L/mnt
• Tentukan Q max (dalam L/mnt) yang
diijinkan bila suatu fluida hendak
dilewatkan sebuah tubing steel
dengan diameter luar 1 ¼ in dan
ketebalan 0,065 in! Kecepatan max 3
m/s.
• Tentukan ukuran steel pipe
berdasarkan standard schedule 40
yang dibutuhkan untuk mengangkut
air sebanyak 192 m3/jam dengan
kecepatan max 6 m/s !
◼ berlaku untuk aliran tak-termampatkan
(incompressible flow), dan fluida termampatkan
(compressible flow).
◼ “Jumlah tekanan , energi kinetik per satuan
volume dan energi potensial persatuan volume
mempunyai nilai yang sama di setiap titik
sepanjang aliran “.
◼ Azas Bernoulli dapat digunakan pada :
karburator, venturimeter, tabung pitot, gaya
angkat sayap pesawat, teorema torricelli
❑ v = kecepatan fluida
❑ g = percepatan gravitasi bumi
❑ h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
❑ p = tekanan fluida
❑ ρ = densitas fluida

◼ Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-


termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
❖ Aliran bersifat tunak (steady state)
❖ Tidak terdapat gesekan
Contoh soal

• Air pada 100C mengalir dari titik 1


ke titik 2.
titik 1 : d 25 mm ; Pgage 345 kPa ; v
= 3 m/s
titik 2 berada 2 m di atas titik 1 : d
50 mm
Bila diasumsikan tidak ada
perubahan energi pada sistem,
hitunglah P2 !
Listrik .......
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul
dari adanya muatan listrik, dapat juga diartikan :

• Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik


tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di
antaranya.
• Listrik adalah sumber energi yang disalurkan
melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan
listrik mengalir dari saluran positif ke saluran
negatif.
Sifat-sifat Listrik
Mengandung atom-atom bermuatan
Dapat mengalir
Memiliki Gaya Coulomb
Kuat Medan Listrik
Bagian-bagian atom
• Bagian bagian atom mempunyai muatan

Electrons
Muatan
negatif
Protons
Muatan positif
(-)
- Neutrons
(+) + Muatan netral
N (N)

This is an Hydrogen Atom With 1 Proton & 1 Electron


Listrik Statis
Hukum Coulomb
Hukum Coulomb membicarakan tentang
gaya elektrostatis antara muatan-muatan
listrik. Berbunyi :

"The magnitude of the electrostatic force


between two point charges is directly
proportional to the magnitudes of each
charge and inversely proportional to the
square of the distance between the charges.“
q1 q2
r12
Secara matematis dapat ditulis .....

q1q 2 1 q1q 2
F =k 2 = x
r 4 0 r2

Keterangan :
q1 dan q2 = muatan tiap – tiap partikel (C)
r = jarak pisah kedua muatan (m)
k = 9 x 109 N m2/C2
Listrik Dinamis
◼ Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik
positif Q yang mengalir melalui penampang seutas
kawat penghantar per satuan waktu.

I =
Q atau Q = Ixt
t

t = waktu (s)
Q = muatan listrik
Qe = muatan listrik = - 16 x 10-19 coulomb
I = kuat arus listrik (A)
Hambatan Kawat Penghantar
I
R=
A
 = hambatan jenis (m)
l = panjang kawat (m)
A = luas penampang (m2)

Pengaruh suhu pada hambatan kawat penghantar :

R = R 0 (1 + t )
 = r0 (1 + t )
Hukum Kirchhoff
• Hukum I Kirchhoff “Pada setiap titik
cabang, maka jumlah aljabar dari
arus-arus haruslah sama dengan nol
(0)”

 masuk = I keluar
I 2 + I 3 = I1 + I 4
Hukum Kirchhoff
⚫ Hukum II Kirchhoff “Dalam rangkaian tertutup
jumlah aljabar ggl dalam sumber tegangan dan
jumlah penurunan potensial (IR) sama dengan
nol (0)”.

 + IR = 0
⚫ Perjanjian tanda :
• Kuat arus bertanda positif (+) jika searah
dengan arah loop
• Ggl bertanda positif (+) jika mengikuti loop
yang sesuai dengan arah loop kutub positif
dijumpai lebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai