Anda di halaman 1dari 21

Materi Fisika Kelas X .

Semester Satu
SMA Negeri 13 Palembang
BAB I.
BESARAN DAN SATUAN
A. Besaran dan Satuan :
Besaran adalah sesuatu yang mempunyai besar ( nilai ) dan
satuan .
Dalam fisika ada beberapa besaran yang tidak memiliki
satuan , antara lain : koefisien gesek , indeks bias , lembab
nisbi dan efisiensi / daya guna .
Besaran Pokok dan Besaran Turunan :
1.1.Besaran Pokok :
adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk
mendifinisikan besaran lain . Besaran pokok ini bebas terhadap
besaran pokok lainnya.
Tujuh besaran pokok , lambang dan dimensi dalam fisika :
No

Besaran Pokok

1
2
3
4
5
6
7

Panjang
Massa
Waktu
Kuat arus
Suhu
Intensitas cahaya
Kuantitas zat

Lambang
Besaran
Satuan
l
m
m
kg
t
s
i
A
T
K

cd
n
mol

Dimensi
L
M
T
I

J
N

1.2.Besaran Turunan : Besaran yang diturunkan dari besaran


pokok
.
Contoh :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Besaran Turunan
Kecepatan
Percepatan
Luas
Volume
Massa jenis
Berat
Gaya
Energi
Daya
Tekanan

Nama Satuan
meter/sekon
meter/sekon2
meter 2
meter 3
kilogram/m3
newton
newton
joule
watt
pascal

Lambang Satuan
m/s = m.s -1
m/s2 = m.s -2
m2
m3
kg/m3 = kg.m-3
kg.m/s2 = kg.m.s-2
kg.m/s2 = kg.m.s-2
kg.m2/s2 = kg.m-2.s.-2
kg.m2/s = kg.m-2.s.-1
kg./m s2 = kg.m-1.s.-2

B. V E K T O R :
2.1. Besaran Vektor dan Skalar .
Besaran Vektor :
adalah besaran yang mempunyai besar
dan arah .
Contoh besaran vektor :
kecepatan , percepatan , gaya , berat ,
impuls , momentum.
Vektor dapat digambar dengan sebuah tanda panah.
A = titik pangkal vektor .
AB = besar vektor .
= arah vektor .
Besaran Skalar :
adalah suatu besaran yang mempunyai
besar saja .
Contoh : panjang , massa , waktu , massa jenis , usaha ,
energi , daya .
Jumlah /selisih Vektor :
Jumlah atau selisih vektor disebut
resultante vektor .
2.1 Penjumlahan vektor
a. Dengan segitiga vektor :
c
b

a + b = c

a
b. Dengan jajaran genjang :
b
ab

(a b 2ab cos )

a
c. Dengan analisis :
Bila jumlah vektor lebih dari dua buah maka
penyelesaiannya
dengan
Langkah-langkahnya :
1. Buat sumbu X dan Y melalui titik pangkal vektor .

2. Proyeksikan masing masing vektor pada sumbu X dan


Y
3. Tentukan sudut masing masing vektor terhadap sumbu
X positip.
4. Vektor pada sumbu X dan Y disebut komponen vektor.
Y
F
F

N
o
1
2
3

Fx
Fcos
F1cos 1
F2 cos 2
F2 cos 3

F
F1
F2
F3

Fx =.....

Fy
F sin
F1sin 1
F2 sin 2
F3 sin 3

Fy =...

F
3

( F ) 2x ( F ) 2y

R=

atau
R x2 R y2

R=

Arah :
tg

Ry
Rx

Perkalian Vektor :
1. Skalar kali vektor menghasilkan vektor .
2. Vektor kali vektor menghasilkan vektor .
Perkalian vektor dari dua buah vektor disebut cros product
c

( vektor product )
a x

b = c

= ab sin.

b x a = -c

= - ab sin
a

x b = b

-c

R=

R x2 R y2

3. Perkalian skalar dari dua vektor disebut dot product


( skalar produk )
a . b

= ab cos

b . a

= ab cos

a . b

= b . a

VEKTOR SATUAN :
Vektor satuan :
adalah komponen vektor pada sumbu X ; Y dan Z
dari suatu vektor A
yang berada dalam ruang yang saling tegak lurus .dan
dapat dinyatakan
dengan :
A = Ax i + Ay.j + Az . k

Az

Ay

Ax

j
Besarnya vektor :

A =

Ax 2 Ay 2 Az 2

Penjumlahan vektor satuan adalah sama dengan :


A =
Ax 2 Ay 2 Az 2

Perkalian titik ( dot ) dari dua vektor satuan :

i.i = j.j

= k.k = 1

j.j = i.k = j.k = 0.


Perkalian silang ( cros ) dari dua vektor satuan :
4

ix i = jxj =
i

x j = k.

k x i

= j.

j x k =

i.

kxk = 0
j x i
i

= -k

x k = -j

k x j

-i

C. DIMENSI.
Dimensi suatu besaran :
besaran

adalah suatu yang menunjukan cara

itu tersusun oleh besaran besaran pokok .


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Besaran Turunan
Panjang
Massa
Waktu
Kuat arus
Suhu
Intensitas cahaya
Kuantitas zat
Kecepatan
Percepatan
Luas
Volume
Massa jenis
Berat
Gaya
Energi
Daya
Tekanan

Lambang Satuan
m
kg
s
A
K
cd
mol
m/s = m.s -1
m/s2 = m.s -2
m2
m3
kg/m3 = kg.m-3
kg.m/s2 = kg.m.s-2
kg.m/s2 = kg.m.s-2
kg.m2/s2 = kg.m-2.s.-2
kg.m2/s = kg.m-2.s.-1
kg./m s2 = kg.m-1.s.-2

D. PENGUKURAN :
Mengukur :
adalah membandingkan suatu besaran dengan
satuan yang sesuai .
Pada proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur
yang sesuai
Misalnya :
panjang alat ukurnya mistar , massa alat ukurnya
neraca , waktu alat
ukurnya stopwatch dan lain-lainnya.
1. Alat ukur besaran panjang :
Penggaris plastik dengan ketelitian 0,6 mm
.
Jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm
Mikrometer skrup dengan ketelitian 0,01 mm
2. Alat ukur besaran massa :

Dimensi
L
M
T
I

J
N
L.T-1
L.T-2
L2
L3
M.L-3
M.L.T.-2
M.L.T -2
M.L-2.T.-2
M.L-2.T.-1
M.L-1.T.-2

Alat ukur besaran massa adalah neraca sama lengan .


3. Alat ukur besaran waktu :
Alat ukur besaran waktu adalah stopwatch digital
dengan ketelitian 0,001
sekon .

E. ANGKA PENTING :
1.4. Angka penting :
adalah angka hasil pengukuran yang terdiri atas angka
pasti dan angka taksiran Banyaknya angka penting
menentukan tingkat ketelitian alat yang digunakan.
Angka penting hanya boleh mengandung satu angka
taksiran .
Aturan penulisan hasil pengukuran ( angka pentin ) adalah :
a. Semua angka bukan nol adalah merupakan angka penting .
Contoh :
468,3 cm : mengandung empat angka penting .
12,957 kg : mengandung lima angka penting .
b. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol
termasuk angka penting .
Contoh :
2,06 detik : mengandung tiga angka penting .
40,05 m : mengandung empat angka penting .
c. Angka nol yang terletak disebelah kanan angka bukan nol
(tanpa desimal) tidak termasuk angka penting , kecuali diberi
tanda khusus .
Contoh :
460 gram : mengandung dua angka penting .
460 gram : mengandung tiga angka penting .
25,80 cm : mengandung empat angka penting .
d. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol,baik
yang terletak disebelah kiri maupun disebelah kanan koma
desimal, bukan angka penting Contoh :
0,56 detik : mengandung dua angka penting
0,05 m : mengandung satu angka penting.
Penulisan hasil pengukuran menurut angka penting :
Dimana :

a.x n

a = koefisien ( 0 < a < 10 ) .


x = bilangan 10 ( orde ) .
n = pangkat.
Contoh : muatan listrik terkecil adalah : 1,6 . 10 -19 coulomb.

1.5. Berhitung dengan angka penting :


a. Menjumlahkan /mengurangi dua angka penting atau
lebih hasilnya hanya
boleh mengandung satu angka ragu /taksiran .
5,27
0,2541 +
5,5241

( 7 = angka ragu )
( 1 = angka ragu )
( 2 ; 4 ; 1 = angka ragu / tiga angka

ragu )
5,52.
b. Mengalikan / membagi dua angka penting atau
lebih hasilnya sejumlah
angka penting yang paling sedikit .
2,5 x 2.5 = 6,25 = 6,3.
47,26 : 0.30 = 15,75333 = 16.
II. Aspek Psikomotorik
Uraikan jawaban Anda dengan jelas dari pertanyaan pertanyaan
berikut ini !
1. Jika Anda ingin mengukur volume sebuah kubus, alat apa yang
Anda perlukan ?
2. Bagaimana cara menentukan diameter sebuah kelereng ?
3. Untuk mengukur massa cincin, alat apa yang Anda pilih ?
4. Ukurlah luas buku tulis Anda, kemudian sebutkan langkah
langkah dalam mengukur luas buku tulis tersebut dan sajikan hasil
pengukuran menggunakan aturan angka penting !
5. Jika tekanan gas tergantung pada massa jenis dan kecepatan
partikel gas, buatlah persamaan atau rumus untuk tekanan dengan
menggunakan analisis dimensi !

BAB. II.
GERAK LURUS .
A. JARAK DAN PERPINDAHAN :
Jarak ( X ):
adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda
yang bergerak tanpa
memperhatikan arah gerak benda. Oleh karena itu
jarak tergolong
besaran skalar .
Perpindahan ( S ) :
Adalah perubahan kedudukan suatu benda karena
adanya perubahan
waktu dengan arah gerak diperhatikan. Perpindahan
termasuk besaran
vektor .
Contoh :
B
A
C
D

Gerak sebuah titik dari : A - B - C - D - E - F - E - D .


Jarak yang ditempuh adalah :ABCDEFED , sedangkan
perpindahannya adalah :
A D. adarh kekanan.
B. KELAJUAN DAN KECEPATAN
Kelajuan ( V ) :
Adalah jarak yang ditempuh persatu satuan
waktu
V =

X
t

( meter/sekon )

Kecepatan ( V ) :
Adalah perpindahan persatu satuan waktu .
V =

S
t

( meter/sekon )

Kelajuan adalah besaran skalar sedangkan kecepatan besaran


vektor .
Kecepatan rata-rata ( Vr ) :
Adalah jarak total yang ditempuh per waktu total yang
dipergunakan .
Vr =

X
t

Kecepatan sesaat ( Vs ) :
Harga limit dari kelajuan rata-rata ketika selang waktu
mendekati nol
X
t

Vs = Limit

C. PERLAJUAN DAN PERCEPATAN


Perlajuan ( a )
Adalah perubahan kelajuan persatu satuan
waktu. Perlajuan
merupakan besaran skalar .
a =

V
t

( meter/sekon )

V
t

( meter/sekon )

Percepatan ( a ) :
Adalah perubahan kecepatan persatu satuan
waktu . Percepatan
merupakan besaran vektor .
a =

Percepatan sesaat ( as ) :
Adalah harga limit dari percepatan dimana
waktu ( t ) mendekati
nol.
as = limit

V
t

D. GERAK LURUS BERATURAN


Gerak lurus beraturan :
Adalah gerak yang lintasannya lurus dengan kecepatan
tetap.
Kecepatan tetap ( V ) :
Adalah
kecepatan yang besarnya disetiap saat
harganya tetap .
A

A
V =

S
t

Grafik kecepatan ( V ) terhadap waktu ( t ) :

V(
m/s
)

Grafik perpindahan ( S ) terhadap waktu ( t ) :

S
(
m
)

t
(
s
)
t

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN .

3. Gerak lurus dengan percepatan tetap ( konstan ) (GLB)


3.1.

Gerak pada bidang :

Vt

Vo
t

* .Kecepatan setelah t sekon


Vt = Vo a . t

Perpindahan setelah t sekon

S = Vo.t

1 2
at
2

Vt2 = Vo2 2 a..S

Grafik kecepatan ( V ) terhadap waktu ( t ) :


V

Gr.(a )

Gr.(b)

(c)

Grafik perpindahan ( S ) terhadap waktu ( t ) :

10

Gr.

Gr.( d )

Gr

Keterangan grafik :
a = Grafik (V) terhadap (t) : GLBB dipercepat tanpa
kecepatan awal
( Vo = 0)
b.

= Grafik (V) terhadap (t) : GLBB dipercepat dengan

kecepatan awal
(Vo>0)
c

= Grafik (V) terhadap (t) : GLBB diperlambat dengan

kecepatan awal
(Vo>0)
d

= Grafik (S) terhadap (t) : untuk GLBB diperlambat

= Grafik (S) terhadap (t) : untuk GLBB dipercepat.

F . Gerak Vertikal ke atas :


Gerak vertikal keatas termasuk g l b b dengan perlambatan
gravitasi g m/s2.
Vt = Vo - g t.
Vt

Y = Vo.t -

g t2.

Vt2 = Vo2 - 2
aS
Y

Gerak Vertikal ke

bawah :
Vo
termasuk g l b b

Gerak vertikal kebawah

A
dipercepat engan

percepatan gravitasi g m/s2 .


11

Vt = Vo + g t.
Y = Vo.t +
2

gt.
Vt2 = Vo2 + 2
aS
g
G .Gerak jatuh bebas :
Adalah gerak vertikal kebawah dengan kecepatan awal nol
( tanpa kecepatan awal )
Kecepatan jatuh

ditanah Vt :
h

Vt =

2 g h

Waktu jatuh sampai


ditanah ( t ) :

V
t

t =

2 h
g

II. Aspek Psikomotorik


Uraikan jawaban Anda dengan jelas dari pertanyaan pertanyaan
berikut ini !
1. Sebuah mobil mobilan digerakkan pada lintasan lurus. Alat
apakah yang dapat digunakan untuk mengetahui jenis gerakan
mobil mobilan tersebut ?
2. Buatlah grafik hubungan jarak dengan waktu pada saat benda
mengalami gerak lurus beraturan !
3. Alat dan bahan apakah yang perlu Anda siapkan pada saat akan
membuktikan gerak lurus berubah beraturan ?
4. Ketika Anda akan membuktikan adanya gerak lurus berubah
beraturan, bagaimana posisi benda (kereta mainan) harus
diletakkan ?
5. Coba jatuhkan dua benda yang massanya berbeda! Benda mana
yang sampai ke tanah terlebih dahulu ?

BAB. III.

12

GERAK MELINGKAR .
A. BESARAN DALAM GERAK MELINGKAR .
Kecepatan sudut () :
Adalah besar sudut yang ditempuh oleh jari-jari
lingkaran setiap sekon .

rad/s

=
A

2
T

= 2 f

Frekuensi putaran (f) :


Adalah jumlah putaran yang dilakukan setiap sekon .
f =

1
T

Hz

Periode ( T ) :
Adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh
satu kali keliling

T =

t
n

Jarak ( S ) dan perpindahan sudut ( ) :


S = R
Besar sudut yang ditempuh jari jari (R)
= .t

13

radian

Satu radian adalah sama dengan sudut yang direntangkan


oleh busur
lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari
lingkaran nya
Hubungan kecepatan linier ( V ) dengan kecepatan sudut
():
V = R
Percepatan sudut (

):

Adalah besar perubahan kecepatan sudut


persatu satuan satuan
waktu .

rad/ s2

Hubungan percepatan linier dengan percepatan sudut :

.R

Percepatan sentri petal (

aR

aR )

V2
=
R

B . Gerak melingkar beraturan (GMB)


Adalah gerak yang lintasannya menurut keliling
lingkaran dengan
kecepatan sudut tetap .
Besar perpindahan sudutnya :

. t.

Hubungan roda-roda sepusat :

- Bila dua roda sepusat (B dan C) maka kedua roda


mempunyai kecepatan sudut tetap.
B
A

= B

14

V A
RA

VB
RB

Hubungan roda-roda Bersinggungan :

- Bila dua roda tidak sepusat dihubungkan dengan rantai / tali /


tanah maka kedua roda mempunyai kecepatan linier sama
Hal hal yang istimewa :
D
RD

RA

RB

C
RC

; VD = VE

VA = VB

E . R E = D R D

A.RA =

B .RB
C. GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN .
Gerak melingkar berubah beraturan :
Adalah gerak yang lintasannya menurut keliling
lingkaran dengan
percepatan sudut tetap .
Percepatan sudut ( ) :
Adalah perubahan kecepatan sudut persatu satuan
waktu :
= /t.
Kecepatan sudut setelah t sekon adalah :

t = o

Besar sudut yang ditempuh ( ) adalah

= o.t

t2

Rumus tambahan :

t2 = o2 2
15

BAB . IV
HUKUM NEWTON .
A. HUKUM NEWTON :
Hukum I Newton :
Setiap benda cendrung mempertahankan keadaanya .
F = 0
Atau :

Fx = 0

F2

F1
F1 - F2

= 0
Fy = 0

Nw = 0
. Hukum II Newton :
Percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya
sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding
terbalik dengan masanya
N
a =

F2

F1
m

w
Bila benda bergerak kekanan :
a =

F
m

16

F
m

F1 F 2
m

a =

5.1.

Hukum III Newton :


F aksi = - F reaksi
Contoh :
F1

Pasangan aksi reaksi:


F1 dengan T1

T1

T2 dengan F2

T2

w dengan FG

F2
w
FG
Bumi
B . PENERAPAN HUKUM NEWTON .
a. Gerak pada bidang mendatar :
- Hukum Newton I

Fx = 0

F1 - F2 = 0
F1

F2

Fy = 0

N - w = 0
w
- Hukum Newton II :

a =

F
m

a = F1 - F2.
-

Hukum Newton III :


N ( aksi ) = w ( reaksi )

17

b. Pada bidang miring :

wsin
wcos

Bila benda bergerak keatas : a =

F w sin
m

Bila benda bergerak ke bebawah : a =

w sin F
m

c. Katrol :
Jika m2 bergerak
kebawah , maka hukum
Newton II :

F
m

T2
m2

m1

W
2

W
1
a =

a =

T2

T1
T1

W2 T2 T2 T1 T1 W1
m1 m 2

C. GAYA GESEKAN.:
Gaya gesekan statis ( f s ) :
adalah gaya gesekan yang timbul pada saat benda
sedang berusaha

bergerak ( tetapi belum bergerak ) . Gaya

gesekan statis bernilai mulai dai

nol hingga mencapaiNmaksimum F


, yaitu pada saat benda akanPbergerak .
N

w sin

F
wcos

fs

18

f
mak

= N

Gaya gesekan kinetik ( f k ) :


Adalah gaya gesekan yang timbul pada saat benda
bergerak :
Besar gaya gesekan kinetis sebesar :

f k = k N.
dimana : k

<

D. PENERAPAN GAYA GESEKAN :


a. Gerak benda pada bidang datar :
P
N

f
s

Menurut Hukum Newton II :


Fx = m.a

Fy =

0
F - f k = m. a.

N - W =

0
N =
W
b. Gerak pada bidang miring :
N

F
Menurut

Hukum Newton II :

fk

w sin
bergerak ke bawah
m.a .

wcos
w

19

Benda
Fx =

W sin - F
- f k = m. a.
Fy = 0
N - w
cos = 0
N = w
cos
Benda bergerak ke atas
Fx = m.a

Fy = 0
W sin - F - f k = m. a.

N - w cos = 0
N = w cos

E. GAYA SENTRI PETAL : 2


Gaya sentri petal :
adalah gaya yang arahnya kepusat lingkaran
dan tegak lurus dengan
D

kecepatan liniernya
Menurut Hukum Newton

II
W

F = m.a

Fs
C

Maka :
Fs = m. as

Fs = m

FFs

( arah
W

kepusat lingkaran
A
Gaya sentri petal pada titik
W
V2
Pada titik A : T - W = m
R

V2
Pada titik B :
R

V2
R

T - W.Cos

= m

20

T = W + m
V2
R

T = W.Cos

+ m

V2
R

Pada titik

D : T + W =m

V2
R

V2
R

21

T = W - m

Anda mungkin juga menyukai