Anda di halaman 1dari 54

SOAL EPC 2015

EASY
1. Sebuah mobil bermassa 4 ton melewati sebuah tikungan jalan. Poros tengah-tengah jalan
merupakan bagian lingkaran horizontal dengan jari-jari kelengkungan 30 m. Bila
3
kemiringan jalan 370 dan koefisien gesekan kinetis jalan adalah , maka kecepatan
16
maksimal mobil yang di perbolehkan dalam m/s adalah?
Jawaban: B
A. 10
B. 18
C. 25
D. 30
E. 33
Pembahasan:
 Pada sumbu y
 Fy  0
N cos 370 = mg + fs sin 370
N cos 370 - uN sin 37 = mg N N cos 37o
N (cos 370 – uN sin 370) = mg .......(1) 37o
 Pada sumbu X sin 37o
mv 2
 Fx  R
cos 37o
37o
v2 fg sin 37o
N sin 370 + fg cos 370 = m
R mg
37o
v2
N(sin 370 + u cos 370) = m ......(2)
R
Bagi (2) oleh (1), diperoleh
sin 37 0  u cos 37 0 v 2

cos 37 0  u sin 37 0 gR
3  3  4 
   
5  16  5  v2
  v  18m/s
4  3  3  (10)(30)
   
5  16  5 

2. Pada saat energi kinetik benda yang bergetar selaras sama dengan energi potensialnya
maka?
Jawaban: C
A. Sudut fasenya 1800
3
B. Fasenya
4
C. Sudut fasenya 450
1
D. Fasenya
4
E. Percepatannya nol
Pembahasan:
Persamaan pada getaran selaras
y  A sin t dan v  wAcoswt
1 2 1 2
Bila EP=EK -> ky  mv , k=n  2
2 2
1 1
m 2 A2 sin 2 t  m 2 A2 cos2 t
2 2
 sin t 
2

sin 2 t  cos2 t    1
 cost 
tan 2 t  1  t  45 0

3. Grafik di samping menunjukkan hubungan


antara energi kinetik maksimum EK(eV
elektron(EK) terhadap frekuensi foton(f)
pada efek fotolistrik. Jika konstanta Plank 0,2
6,6 x 10-34 J s dan 1 eV = 1,6x10-19 joule,
maka besar f adalah? f f(Hz)
Jawaban: D
A. 48 x 1014 3,7
14
B. 21 x 10
C. 14 x 1014
D. 9,5 x 1014
E. 8,9 x 1014
Pembahasan:
Menurut persamaan efek fotolistrik berlaku
EK  W
EK  hf  W  f 
h
EK adalah energi kinetik fotoelektron untuk frekuensi foton=f, dari grafik didapat
besarnya=0,2 eV=0,2 x 1,6x10-19 joule. W adalah fungsi kerja logam yang dapat
ditentukan sebagai berikut
EK  hf  W
Untuk f=0, maka W=-EK
Dari grafik telihat untuk f=0, maka
EK=-3,7 eV
Berarti
W =-EK=3,7 eV=3,7x1,6x10-19 joule
Sehingga
EK  W 0,2  3,7 1,6  10 19
f  
h 6,6  10 34
 9,5  1014 Hz

4. Massa inti atom Helium 4,0026 sma sedangkan massa proton 1,0078 sma dan neutron
1,0086 sma. Defek massa dari inti atom tersebut adalah?
Jawaban: D
A. 0,0202 sma
B. 0,0322 sma
C. 0,0222 sma
D. 0,0302 sma
E. 0,0212 sma
Pembahasan:
Perhatikan reaksi berikut
4
2 He  2 p  2n
 m  2m p  2mn  mHe
m  2(1,0078 )  2(1,0086 )  4,0026
m  0,0302 sma

5. Sebuah elektron dengan kinetik sebesar 5000 eV memasuki daerah bermedan magnetik
seragam B sebesar 200 gauss yang tegak lurus terhadap arah geraknya. Jejari lintasan
elektron itu dalam medan magnet B adalah?
Jawaban: B
A. 1,1 cm
B. 1,2 cm
C. 1,3 cm
D. 1,4 cm
E. 1,5 cm
Pembahasan:
mv 2mEk
R 
eB eB
Diketahui 1 gauss=10-4 tesla, 200 gauss= 2 x 10-2 tesla
Ek=3000 eV=5 x 103 x 1,6 x 10-19 J
Sehingga
2  9,110 31  8 10 16
R
1,6 10 19  2 10 2
3  4  10 10 23

1,6  2 10 21
 1,2 10 2 m  1,2cm
6. Sebuah partikel melakukan ayunan harmonik sederhana. Tenaga kinetik partikel adalah Ek,
tenaga potensialnya Ep dan tenaga total Et, ketika partikel berada ditengah-tengah antara
posisi seimbang dan posisi amplitudo, perbandingan Ek/Et dan Ep/ Et berturut-turut adalah?
Jawaban: A
A. ¾ dan ¼
B. ¼ dan ¾
C. ½ dan ½
D. 1/8 dan 7/8
E. 7/8 dan 1/8
Pembahasan:
Ep
yA
ET
1 Ep Ep 1
y A A  
2 ET ET 4
 Ek  E p  ET
Ek Ep 1 3
 1  1 
ET ET 4 4

7. Balok bermassa 25 kg semula diam di titik A. Gaya F=120N bekerja pada benda sehingga
bergerak terus menaiki bidang miring (ihat gambar), ternyata besar kecepatannya ketika
mealui titik C adalah 2 m/s. Bila diketahui BC= 3m dan AC = 20 m, tentukan besar gaya
gesekan yang bekerja pada balok?
Jawaban: D C
A. 50 N
B. 60 N
B
C. 70 N
D. 80 N
E. 90 N
Pembahasan: A
Usaha  Energi
 F s AC  EPc  EKc
F  f k s AC  mghBC  1 mvC 2
2
120  f k  20  25 10  3   1  25  2 2 
2 
120  f k  20  800
120  f k  40
f k  80 N
8. Sebuah ketel listrik berdaya 3 kW dan berisi 2 liter air 200C, dialiri arus selama 15 menit.
Jika kalor jenis air 4,2 kJ kg-1 (0C)-1, kalor penguapan air=2,3 x 103 kJ kg-1, dan dinding
ketel tidak menyerap kalor, maka sisa air yang berada didalam ketel adalah?
Jawaban: A
A. 1,12 liter
B. 1,22 liter
C. 1,32 liter
D. 1,42 liter
E. 1,52 liter
Pembahasan:
Energi listrik digunakan untuk mendidihkan air dan menguapkan sebagian air. Misalkan
X kg air menguap.
Pt  mcT  mx K u
Dimana Ku = kalor penguapan
 
3 10 3 15 60  2 4,2 10 3 100  20   X  2,3 10 6
2700 10  672 10  2300  10 3  X
3 3

X  0,882 kg  0,882liter
sisa air = 2 – 0,882 = 1,118 liter ≈1,12 liter

9. Sepuluh buah lampu 12 V/ 24 W terhubung paralel dengan kumparan sekunder suatu trafo
step down dengan kumparan primernya terhubung dengan sumber daya PLN 240 V. Bila
besar arus primer yang dapat diambil dari sumber daya PLN adalah 4/3 A, maka besar
efisiensi trafo itu adalah?
Jawaban : C
A. 65%
B. 70%
C. 75%
D. 80%
E. 85%
Pembahasan:
Pp = VpIp = 240(4/3) = 320 watt
Ps = 10 x 24 watt = 240 watt
P 240
 s  100 % = 75 %
Pp 320

10. Sebuah sistem lensa merupakan gabungan dari 2 lensa. Lensa pertama lensa bikonveks
dengan indeks bias 1,6 dan jari-jari pertama 0,5 cm dan jari-jari kedua 0,3 cm. Sedangkan
lensa kedua adalah lensa planar konkaf dengan indeks bias 1,5 dan jari-jari 0,3 cm. Hitung
fokus gabungan jika lensa berada di dalam air (n=4/3).
Jawaban : C
A. 15,48
B. 1,48
C. 0,65
D. -0,65
E. -1,48
Pembahasan:
Fokus lensa konveks (cembung) Fokus lensa Planar konkaf

1  nlensa  1 1  1  nlensa  1 1 
   1      1  
f1  nmedium  R1 R2  f 2  nm edium  R1 R2 
   
1  1,6  1 1  1  1,5  1 1
   1      1   
f1  4  0,5 0,3  f2  4  0,3  
   
 3   3 
1 16 1 5
 
f1 15 f2 12

Fokus lensa gabungan

1 1 1
 
f gabungan f1 f 2
1 16 5
 
f gabungan 15 12
1
 0,65
f gabungan

11. Abaikan massa katrol dan gaya gesekan.


Hitung perbandingan m1 dan m2 agar sistem seimbang.

m1 m2

θ
Jawaban : C
A. 2 cosθ
B. sinθ
C. 2 sinθ
D. cosθ
E. sinθ/2
Pembahasan:
Karena sistem dalam posisi setimbang, maka ∑F = 0

Pada benda 1:

F 0
m1 g  T1  0
T1  m1 g
Pada benda 2:
T1
F  0
m2 g sin   T2  0 T2
T2  m2 g sin 
m1
1
T1  m2 g sin  m2gsinθ
2
θ
1 θ
m1 g  m2 g sin  m 1g
2
m1
 2 sin  m 2g
m2

12. Sebuah jembatan melengkung dengan jari-jari kelengkungan R. titik pusat


kelengkungannya ada di bawah jembatan itu. Sebuah mobil yang beratnya w bergerak
dengan kecepatan v di atas jembatan. Jika g adalah percepatan gravitasi, maka gaya yang
diakibatkan mobil pada jembatan saat mobil tepat berada di puncak jembatan adalah
sebesar ....
Jawaban : D
wv2
A.
w  gR
 v2 
B. w1  
 gR 
w v2 
C. 1  
g  gR 
 v2 
D. w1  
 gR 
w v2 
1  
g  gR 
E.
Pembahasan:
Pada gerak melingkar berlaku: N

mv2 wv2 v
Fs  N  w
R gR

w N 
mv2  v2  W
N  w1  
R  gR 
mv2
N  w R
R
13. Sebuah balok bermassa 600 gram yang terletak di atas bidang datar licin dihubungkan
dengan pegas seperti pada gambar. Peluru dengan kecepatan vo dan massa 25 gram
ditembakkan pada balok sehingga pegas
tertekan sejauh 25 cm. Hitung vo jika
diketahui gaya sebesar 1 N mampu
menekan pegas sejauh 10 cm.
Jawaban : D
A. 50 m/s
B. 30 m/s
C. 40 m/s
D. 25 m/s
E. 15 m/s
Pembahasan:
Langkah pertama yaitu dengan mencari konstanta pegas

F  kx
F
k
x
1N
k  10 Nm 1
0,1 m

Kemudian dengan menggunakan hukum kekekalan energi, dicari kecepatan gabungan


peluru dan balok.

1 mv 2  1 kx 2
2 2
(mbalok  m peluru )v 2  kx 2
(0,6kg  0,025 kg )v 2  (10 Nm1 )(0,25m) 2
10(0,0625 )
v2 
0,625
v  1  1 ms 1

Setelah itu digunakan hukum kekekalan momentum untuk mencari kecepatan awal
peluru, vo

m peluruvo  mbalokvbalok  (m peluru  mbalok )v


(0,025 kg )vo  (0,6 kg )(0 ms 1 )  (0,025 kg  0,6 kg )(1 ms 1 )
0,025vo  0,625(1)
vo  25 ms 1

14. Apabila manusia melompat tinggi, saat mendarat ia cenderung menekuk lututnya. Jika
seseorang dengan massa 50 kg melompat hingga ujung kakinya mencapai ketinggian 80
cm dari tanah dan waktu yang dibutuhkan sejak kakinya kembali menyentuh tanah hingga
menekuk sempurna adalah 0,5 s, hitung gaya yang bekerja pada kaki orang tersebut.
Jawaban : A
A. 400 N
B. 160 N
C. 80 N
D. 500 N
E. 320 N
Pembahasan:
Solusi dari soal ini menggunakan persamaan impuls dan momentum

Sesaat sebelum menyentuh tanah, orang tersebut memiliki kecepatan

v   2 gh   2(10)(0,8)  4 ms 1

Tanda minus menunjukkan arah kecepatan (mengarah ke bawah) yang berlawanan


dengan arah gaya pada kaki (mengarah ke atas). Ketika lutut orang tersebut menekuk
sempurna, kecepatan yang dimiliki orang tersebut adalah 0. Maka

Ft  p
mvakhir  mvawal
F
t
50 kg (0  (4 ms 1 ))
F  400 N
0,5

15. Pada suatu percobaan di Laboratorium Vibrasi dan Akustik, sebuah garpu tala dengan
frekuensi f digetarkan di mulut sebuah pipa organa terbuka dengan panjang L1 sehingga
terbentuk gelombang bunyi yang memiliki 4 node. Garpu tala tersebut kemudian
digetarkan lagi di mulut sebuah pipa organa tertutup dengan panjang L2 sehingga
terbentuk gelombang bunyi yang memiliki 3 node. Hitung rasio L1 dan L2!
Jawaban : B
A. 2:1
B. 8:5
C. 5:3
D. 3:2
E. 8:3
Pembahasan:
Berikut ilustrasi pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.

Pada pipa organa terbuka, frekuensi garpu tala adalah frekuensi harmonik IV:

4 4 v
L1  
2 2 f
Pada pipa organa tertutup, frekuensi garpu tala adalah frekuensi harmonikV:

5 5 v
L2  
4 4 f

Maka perbandingan L1 dan L2 adalah

4v
L1 2 f 8
 
L2 5v 5
4f

16. Berawal dari posisi dan kemiringan yang sama, dua benda berupa bola pejal serta bola
berongga menggelinding ke bawah. Maka
Jawaban : B
A. bola berongga mencapai dasar lebih dahulu, tidak tergantung massa dan jari-jari kedua
benda
B. bola pejal mencapai dasar lebih dahulu, tidak tergantung massa dan jari-jari kedua
benda
C. benda yang mencapai dasar terlebih dahulu akan ditentukan oleh jari-jarinya
D. benda yang mencapai dasar lebih dahulu akan ditentukan oleh massanya
E. kedua benda mencapai dasar bersamaan, tidak tergantung massa dan jari-jari mereka
Pembahasan:
Percepatan benda menggelinding pada bidang miring dapat dihitung dengan rumus
g sin 
a
(k  1)
dengan k adalah konstanta momen inersia. Dari rumus ini diketahui bahwa percepatan
benda yang menggelinding pada bidang miring tidak dipengaruhi massa dan jari-jari.
2
Momen inersia bola pejal, I  mr 2 , sehingga kpejal adalah 2/5. Sedangkan momen inersia
5
2
bola berongga adalah I  mr 2 , sehingga krongga adalah 2/3. Karena kpejal < krongga, maka
3
apejal > arongga, sehingga bola pejal lebih dulu mencapai dasar.

17. Sepuluh molekul gas nitrogen dipanaskan dalam ruangan tertutup hingga suhunya
mencapai 500 K. Hitung energi dalamnya! (k = 1,38 x 10-23, NA = 6,02 x 1023)
Jawaban : B
A. 62.307 J
B. 1,725 x 10-19 J
C. 103.845 J
D. 1,035 x 10-19 J
E. 145.383 J
Pembahasan:
Diketahui gas nitrogen (N2) sebanyak 10 molekul (N=10 molekul). Untuk gas diatom
pada suhu 500K (dianggap suhu yang agak tinggi), energi dalamnya adalah
5
U  NkT
2
5
U  (10)(1,38 x 10 -23 )(500 )
2
U  1,725 x10 19 J

18. Sebuah perahu menyeberangi sungai. Kecepatan perahu 10 m/s. Perahu diarahkan 60°
terhadap arus sungai. Kecepatan arus sungai 6 m/s. Perahu tiba di seberang dalam waktu
50 detik. Berapakah lebar sungai?
Jawaban : C
A. 563 m
B. 463 m
C. 433 m
D. 583 m
E. 653 m
Pembahasan:
Misalkan:
𝑣𝑃 = Kecepatan Perahu
𝑣𝐴 = Kecepatan Arus sungai
𝑣𝑅 = Kecepatan Resultan Perahu
Kecepatan resultan dapat dicari dengan rumus resultan.
𝑣𝑅 = √𝑣𝐴 2 + 𝑣𝑃 2 + 2𝑣𝐴 𝑣𝑃 cos 60°
𝑣𝑅 = √62 + 102 + 2(6)(10)(0,5)
𝑣𝑅 = √196 = 14 𝑚/𝑠
Anggap jarak yang dtempuh adalah ∆x.
∆𝑥 = 𝑣𝑅 𝑡 = 14 × 50 = 700 𝑚
Sudut antara perahu dengan arus dapat dicari dengan rumus cosinus.
𝑣𝑃 2 = 𝑣𝐴 2 + 𝑣𝑅 2 − 2𝑣𝐴 𝑣𝑅 cos 𝛼
102 = 62 + 142 − 2(6)(14) cos 𝛼
100 = 36 + 196 − 168 cos 𝛼
168 cos 𝛼 = 132
132
cos 𝛼 = 168
𝛼 = 38,2°
Anggap lebar sungai = h, dari sudut kecil (α) dan jarak total
perahu (∆x), maka lebar sungai adalah:

sin 38,2° =
700
ℎ = 700 sin 38,2° = 433 𝑚
Sumber : Surya, Y. (2010). Mekanika dan Fluida 1. Tangerang: PT Kandel. No. 2.42 Hal.
64
19. Sebuah benda bermassa 50 gram bergerak dengan amplitudo 10 cm dan periode 0,2 s.
Berapa gaya yang bekerja pada sistem saat simpangannya setengan dari amplitudo?
Jawaban : B
A. 0,20 π2 N
B. 0,25 π2 N
C. 0,30 π2 N
D. 0,35 π2 N
E. 0,40 π2 N
Pembahasan:
2𝜋 2𝜋
𝜔= = = 10𝜋 𝑠 −1
𝑇 0,2
𝐹 = 𝑚𝑎 = 𝑚(𝜔2 𝑥)
1
𝐹 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 = 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ
2
1
𝐹 = 𝑚𝜔2 ( 𝐴)
2
1
= (50 𝑥 10 −3 )(10𝜋)2 ( 𝑥 10−1 ) = 0,25𝜋 2 𝑁
2

20. Permukaan jok pada sepeda motor turun 4 cm ketika seorang pengendara bermassa 60 kg
duduk di atasnya. Jika system suspense keempat shockbreaker dianggap sebuah pegas,
maka berapakah energi potensialnya ketika seorang bermassa 75 kg naik sepeda motor
tersebut?
Jawaban : A
A. 150/8 J
B. 160/8 J
C. 170/8 J
D. 180/8 J
E. 190/8 J
Pembahasan:
𝐹1 = 𝑚𝑔 = (60)(10) = 600 𝑁 → 𝑥1 = 4 𝑥 10−2 𝑚
𝐹1 600 𝑁
𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠, 𝑘 = = −2
= 1,5 𝑥 104
𝑥1 4 𝑥 10 𝑚
𝐹2 = 𝑚𝑔 = (75)(10) = 750 𝑁
𝐹2 750
𝑥2 = = = 5 𝑥 10−2 𝑚
𝑘 1,5 𝑥 104
1 1
𝐸𝑃 = 𝑘𝑥 2 = (1,5 𝑥 104 )(5 𝑥 10−2 )2 = 150⁄8 𝐽
2 2

21. A dan B mencocokkan jamnya di bumi pada pukul 12.00. B pergi ke ruang angkasa dengan
pesawat jet berkecepatan 0,6c. Pada saat jam B menunjukkan pukul 13.00, berapa angka
yang ditunjukkan jarum jam A jika dilihat oleh B?
Jawaban : D
A. 13.25
B. 12.24
C. 13.30
D. 13.15
E. 13.00
Pembahasan:
∆𝑡 = 13 − 12 = 1 𝑗𝑎𝑚
∆𝑡 1
∆𝑡 ′ = =
2 2
√1 − 𝑣2 √1 − (0,6𝑐)2
𝑐 𝑐
1 1 1
= = = = 1,25 𝑗𝑎𝑚 = 1 𝑗𝑎𝑚 15 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
√1 − 0,36 √0,64 0,8
Jam A menunjukkan pukul = 12.00 + 01.15 = 13.15

22. Cahaya dengan frekuensi f dibiaskan dari suatu medium ke udara. Jika cahaya datang dari
sudut kritis sebesar 60o, tentukan frekuensi akhir gelombang cahaya tersebut dalam fungsi
f.
Jawaban : B
2 3
A. f
3
B. f
3
C. f
2
1
D. f
2
E. 2f

Pembahasan:
Pada peristiwa pembiasan, frekuensi gelombang cahaya tidak berubah. Maka frekuensi
akhir gelombang cahaya tersebut adalah f.

23. Pada suhu 20oC volume tabung kaca 200 cm3. Tabung diisi penuh raksa. Berapa cm3 air
raksa yang tumpah bila dipanaskan sampai suhu 120oC? (koefisien muai panjang kaca 3 x
10-5/oC dan koefisien muai ruang raksa 54 x 10-5/oC)
Jawaban: B
A. 8 cm3
B. 9 cm3
C. 10 cm3
D. 11 cm3
E. 12 cm3
Pembahasan:
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1 = 120𝑜 − 20𝑜 = 100𝑜 𝐶
Untuk Kaca:
𝑉𝑘 = 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑇) = 𝑉0 (1 + 3𝛼∆𝑇)
= 200 (1 + 3(3 𝑥 10−5 )(100)) =201,8 cm
Untuk raksa
𝑉𝑟 = 𝑉0 (1 + 𝛾∆𝑡)
= 200 (1 + (54𝑥10−5 )(100)) = 210,8 𝑐𝑚3
Banyak air yang tumpah:
∆𝑉 = 𝑉𝑟 − 𝑉𝑘
= 210,8 − 201,8 = 9 𝑐𝑚3
4 3
24. Indeks bias udara besarnya 1, indeks bias air dan indeks bias bahan suatu lensa tipis
3 2
. Suatu lensa tipis yang kekuatannya diudara 4 dioptri di dalam air menjadi?
Jawaban : A
A. 1 dioptri
5
B. dioptri
2
5
C. dioptri
4
5
D. dioptri
3
3
E. dioptri
5
Pembahasan:
Dengan mengingat rumus lensa :
1  nk  1 1 
P    1  
f  nm  R 1 R 2 
Bandingkan P lensa di air dengan di udara, sehingga:
 nk  1 1 
  1  
Pair
  a
n  R1 R2 
Pudara  nk  1 1 
  1  
 nud  R1 R2 

 3/ 2 
  1
Pair
  4/3  1

Pudara 3  4
  1
2 

1 1
Pair= Pudara   4  1dioptri
4 4

Kekuatan lensa di air 1 dioptri.

25. Elemen pemanas dibuat dengan mempertahankan beda potensial 75 V melintasi panjang
kawat Nicrhome yang memiliki penampang 2,6 x 10-6 m2. Nichrome mempunyai
resistivitas 5 x 10-7 Ω.m. jika elemen medisipasikan 5000 W, berapakan panjang elemen
tersebut.
Jawaban : C
A. 5,65 m
B. 5,75 m
C. 5,85 m
D. 5,95 m
E. 6,05 m
Pembahasan:
𝜌𝐿
Dari persamaan P = V2/R, kemudian R = 𝐴
. Maka kita temukan panjangnya:
2 (2,6𝑥10−6 2
𝐴𝑉 𝑚)(75 𝑉)
𝐿= = −7
= 5,85 𝑚
𝜌𝑃 (5 𝑥 10 Ω 𝑚)(500 𝑊)

26. Sebuah kapasitor terdiri dari dua plat berbentuk lingkaran yang berjarak 10 mm. Kapasitor
ini dihubungkan secara paralel dengan sebuah kapasitor yang sama dan diberi beda
tegangan 100 volt, sehingga susunan kapasitor ini menyimpan energi sebesar 10−7 J. Jika
1
diketahui 𝜀0 = × 10−9 𝐶 2 𝑁 −1 𝑚−2, maka jari-jari plat kapasitor besarnya..
36𝜋
Jawaban : B
A. 3 cm
B. 6 cm
C. 9 cm
D. 10 cm
E. 15 cm
Pembahasan:
1
Diketahui d = 10 mm, W = 10-7 J, V = 100 volt dan 𝜀0 = × 10−9 𝐶 2 𝑁 −1 𝑚−2
36𝜋

1
W  CV 2
2
2W
C 2
V
2(10 7 )
C
100 2
C  2 x10 11
Karena Kapasitor dirangkai paralel, maka hasil diatas merupakan Cpengganti,
sedangkan nilai C masing-masing kapasitor adalah
C p  C1  C 2
C p  2C
1
C  Cp
2
1
C  (2 x10 11 )
2
C  10 11
Untuk mencari nilai jari jari plat kapasitor, maka
A
C  0
d
d
A C
0
d
r 2  C
0
d
r2  C
 0
d
r C
 0
10 x10 3
r 10 11
1
 x10 -9
36
10 13
r
1
x10 -9
36
r  36.10 4
r  6 x10  2
r  6cm
27. Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8 × 1014 Hz, dan logam tersebut disinari dengan
cahaya yang mempunyai frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck= 6,6 × 10−34 J.s, maka
energi kinetik foto elektron yang terlepas dari permukaan logam tersebut adalah...
Jawaban : E
A. 1,32 × 10−15 J
B. 1,32 × 10−16 J
C. 1,32 × 10−17 J
D. 1,32 × 10−18 J
E. 1,32 × 10−19 J
Pembahasan:
Diketahui f0=8x1014 Hz dan f=1015 Hz
Ek = hf - hf 0
Ek = h(f - f 0 )
Ek = h(10 15 - 8x10 14 )
Ek  h(2x10 14 )
Ek  1,32x10 -19

28. Pembuatan bom hidrogen didasarkan pada fusi inti atom hidrogen. Salah satu reaksinya
ditampilkan sebagai berikut:
2 3 4 1
1𝐻 + 1𝐻 → 2𝐻 + 0𝑛 + 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
Jika massa 21𝐻 = 2,009 𝑠𝑚𝑎, 31𝐻 = 3,016 𝑠𝑚𝑎, 42𝐻 = 4,003 𝑠𝑚𝑎, 10𝑛 = 1.009 𝑠𝑚𝑎 dan
1 sma = 931 MeV, maka energi yang dibebaskan dalam satu kali reaksi fusi ialah...
Jawaban : C
A. 925,5 MeV
B. 937,8 MeV
C. 12,103 MeV
D. 12,875 MeV
E. 13,005 MeV
Pembahasan:
MeV
E  (mreaktan  mproduk )  931
sma
E  2,009  3,016   4,003  1,009  931
MeV
sma
E  12,103 MeV

29. Suatu unsur radioaktif meluruh dan tinggal 25% jumlah semula setelah 20 menit. Apabila
mula-mula massa unsur tersebut 120 gram, maka setelah setengah jam, massa unsur yang
belum meluruh tinggal...
Jawaban : D
A. 60 gram
B. 40 gram
C. 30 gram
D. 15 gram
E. 10 gram
Pembahasan:
1
𝑁𝑡 = 25%𝑁0 = 𝑁0
4
𝑡
𝑁𝑡 1 𝑇1⁄
=( ) 2
𝑁0 2
1 20
4 𝑁0 = (1)𝑇1⁄2
𝑁0 2
20
1 1 𝑇1⁄
=( ) 2
4 2
20
1 2 1 𝑇1⁄
( ) =( ) 2
2 2
20
2=
𝑇1⁄
2
𝑇1⁄ = 10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2
𝑡
𝑁𝑡 1 𝑇1⁄
=( ) 2
𝑁0 2
𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑡 = 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
30
𝑁𝑡 1 10
=( )
120 2
𝑁𝑡 1
=
120 8
𝑁𝑡 = 15 𝑔𝑟𝑎𝑚
Sumber : Wulandari, Y. (2011). 1001 Ulasa SNMPTN Fisika. Tanggerang Selatan: Karisma.
No. 29 Hal. 157
30. Menurut pengamat di sebuah planet ada dua pesawat antariksa yang mendekatinya dari
arah yang berlawanan, masing-masing adalah pesawat A yang kecepatannya 0,50c dan
pesawat B yang kecepatannya 0,40c (c=cepat rambat cahaya). Menurut pilot pesawat A
besar kecepatan pesawat B adalah . . .
Jawaban : A
A. 0,75c
B. 0,84c
C. 0,36c
D. 0,25c
E. 0,63c
Pembahasan:
Besar kecepatan pesawat B menurut pilot pesawat A, vba dihitung dengan rumus
v v 0,5c  0,4c
vba  a b   0,75c
va vb 0,5c  0,4c
1 2 1
c c2
31. Dalam spektrum pancaran atom hidrogen, rasio antara panjang gelombang untuk radiasi
Lyman (n = 2 ke n = 1) terhadap radiasi Balmer (n = 3 ke n = 2) adalah...
Jawaban : A
5
A. 27
5
B. 24
1
C. 3
D. 3
27
E. 5
Pembahasan:
 (Lyman: n=2 ke n =1)

1 1 1  3 4
 R 2  2   R   L 
L 1 2  4 3R

 Balmer: n=3 ke n=2

1  1 1 5 36
 R 2  2   R  B 
B 2 3  36 5R
Maka:
L 4 / 3R 5
 
 B 36 / 5R 27
Sumber : Wulandari, Y. (2011). 1001 Ulasa SNMPTN Fisika. Tanggerang Selatan:
Karisma. No. 3 Hal. 151
32. Tiga batang yang berbeda jenisnya dilas menjadi bentuk seperti gambar disamping. Ujung
bebas batang pertama bersuhu 100°C, sedangkan dua ujung lainnya bersuhu 0°C. Ketiga
batang memiliki panjang dan luas penampang yang sama sedangkan konduktivitas termal
batang pertama, kedua dan ketiga berturut-turut k1, k2, dan k3. Jika hubungan antara
ketiganya adalah k1 = 2k2 = 3k3, maka suhu disambungan ketiga batang tersebut adalah
mendekati..
Jawaban : B
A. 52,5 °C
B. 54,5 °C
C. 56,5 °C
D. 58,5 °C
E. 60,5 °C
Pembahasan:
Batang kedua dan ketiga dianggap menjadi satu batang, dan konduktivitas panas
penggantinya sama dengan penjumlahan dari keduanya.
K1  2 K 2
1
K2  K1 ...(1)
2
K1  3K 3
1
K3  K1...(2)
3
KT  K 2  K 3
1 1
KT  K1  K1
2 3
5
KT  K1...(3)
6
Untuk mencari nilai suhu yang berada di tengah-tengah batang, maka menggunakan
rumus konduktivitas termal
K1 A(100  Tc) KT A(Tc  0)

L L
5
K1 (100  Tc)  K1 (Tc)
6
600  6Tc  5Tc
600  11Tc
Tc  54.5
33. Kawat AB lurus dan dialiri arus listrik 20 A. Kawat PQRS B
membentuk suatu loop dimana mengalir arus 10 A. Berapa Q R
gaya pada kawat PQRS akibat kawat AB?
i 20 cm
Jawaban : A 5 cm i = 10 A

A. 1,2 x 10-5 N 20 A

B. 1,8 x 10-5 N
P S
C. 2,4 x 10-5 N 15 cm
A
D. 3,0 x 10-5 N
E. 3,6 x 10-5 N
Pembahasan:
Kawat AB mengerjakan gaya pada kawat PQ, QR, RS, dan SP namun karena gaya yang
bekerja pada QR dan SP besarnya sama tapi arahnya berlawanan maka gaya efektif yang
bekerja pada kawat PQRS adalah gaya-gaya yang bekerja pada kawat PQ dan RS saja.

Gaya pada kawat P :


4x10 7 x 20 x10
FPQ  (0,2)
2x0,05
FPQ  1,6 x10 4 N
4x10 7 x20 x10
FRS  (0,2)
2x0,2
FRS  4 x10 5 N
FTOT  FRS  FPQ
FTOT  4 x10 5  1,6 x10 4
FTOT  1,2 x10 5 N
Tanda negative menunjukkan bahwa arah gaya ke kekiri.

34. Lampu depan suatu mobil yang bergerak menggunakan arus 9,7 A dari suatu alternator
12 volt yang digerakkan oleh mesin mobil. Anggap efisiensi alternator 82%, maka daya
yang disuplai mesin untuk menyalakan lampu...
Jawaban : D
A. 118 Watt
B. 124 Watt
C. 132 Watt
D. 142 Watt
E. 150 Watt
Pembahasan:
Diketahui :
𝐼𝑜𝑢𝑡 = 9,7 𝐴
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 12 𝑉
𝜂𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = 82%
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝐼𝑜𝑢𝑡 ∙ 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝜂𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 = =
𝑃𝑖𝑛 𝑃𝑖𝑛
82 9,7 ∙ 12
=
100 𝑃𝑖𝑛
9,7 ∙ 12
𝑃𝑖𝑛 = = 142 𝑊𝑎𝑡𝑡
82
35. Kereta bergerak dengan laju 72 km/jam menuju stasiun sambil membunyikan peluitnya.
Bunyi peluit kereta api tersebut terdengar oleh kepala stasiun dengan frekuensi 720 Hz.
Laju suara di udara 340 m/s, maka frekuensi peluit kereta api tersebut adalah...
Jawaban : C
A. 680 Hz
B. 720 Hz
C. 677,7 Hz
D. 762,4 Hz
E. 765 Hz
Pembahasan:
vs  72 km/jam  20 m/s
Sumber mendekati pendengar: vs  20 m/s
v  vs
vs   fp
v
340  20
vs   720  677 ,7 Hz
340

MEDIUM
1. Partikel 24 bergerak dengan kecepatan v m/s tegak lurus arah medan magnetik B, lintasan
yang dilalui berjari-jari R1 meter. Partikel 13 H bergerak dalam medan magnetik yang sama
dengan kecepatan dan arah yang sama pula, sehingga jari-jari lintasannya R2 meter.
Tentukan nilai R1 : R2?
Jawaban: E
A. 8/3
B. 2/5
C. 5/3
D. 4/3
E. 2/3
Pembahasan:
mv m A
R  R  = (nomor massa)/(nomor atom)
Bq q Z

R1 A1 Z 2 4 1 2
    
R2 A2 Z1 3 2 3
2. Dua buah baterai dengan ggl dan hambatan dalam berbeda dihubungkan secara seri satu
sama lain. Selanjutnya keduanya dihubungkan secera seri pula dengan suatu hambatan luar
sehingga besar arus listrik dalam rangkaian tersebut adalah 4 ampere. Kalau sekarang
polaritas salah satu baterai dibalik, maka besar arus listrik dalam rangkaian berkurang
menjadi 2 ampere. dengan demikian besar perbandingan ggl kedua baterai tersebut adalah?
Jawaban : C
A. 2,0
B. 2,5
C. 3,0
D. 3,5
E. 4,0
Pembahasan:
Polaritas searah :
E1  E2  IRtot  4R  r1  r2 ...1
Salah satu polaritas di balik :
E1  E2  IRtot  2R  r1  r2 ...2
Eliminasi (1) dan (2) sebagai berikut.
E1  E2  4R  r1  r2 ...1
2E1  2E2  4R  r1  r2 ...2
E1
3E2  E1  0  E1  3E2  3
E2
3. Dua buah bola kecil masing-masing bermassa m digantung dengan tali yang masing-
masing panjangnya L pada titik yang sama. Jika setiap bola bermuatan q, maka tali
membentuk sudut 𝜃 terhadap arah vertikal seperti pada gambar di bawah. Besar muatan q
adalah…
(Sumber: FISIKA untuk SAINS dan TEKNIK Edisi Ketiga Jilid 2,Tipler, Erlangga)
mg tan 
Jawaban: C. q  2 L sin 
k
mg tan 
A. q  L sin 
k
mg tan 
B. q  L sin 
k
mg tan 
C. q  2 L sin 
k
mg sin  cos
D. q  L sin 
k
2mg sin 2
E. q  2 L sin 
k
Pembahasan:
q2
F k  (1)
(2 L sin  ) 2
F
tan    F  mg tan   (2)
mg
q2
k  mg tan 
(2 L sin  ) 2
(2 L sin  ) 2 mg tan  mg tan 
q  2
 q  2 L sin 
k k

4. Suatu ayunan yang massa bandulnya m dinaikkan


pada ketinggian h dan dilepaskan. Pada bagian
terendah lintasannya, bandul membentur suatu balok
dengan massa m’ yang mula-mula diam di atas
permukaan datar licin. Apabila setelah bertumbukan h
kedua benda saling menempel, ketinggian maksimal
yang dapat dicapai keduanya adalah
Jawaban : A
A. {m/(m + m’)}2h
B. {m/(m + m’)}2h2
C. {m’/(m + m’)}2h
D. {m’/(m + m’)}h2
E. {m/(m + m’)}h2
Pembahasan:
Anggap jarak tertinggi yang ditempuh balok dan bandul setelah tumbukan adalah h,

Kecepatan bandul sesaat sebelum tumbukan dapat dicari dengan hukum kekekalan energi

1 2
mv  mgh  v  2 gh
2

Dengan cara yang sama hubungan antara h’ dan kecepatan balok dan bandul yang
menjadi satu sesaat setelah tumbukan dapat dicari.

1
(m  m' )v'2  (m  m' ) gh'  v'  2 gh'
2

Langkah terakhir yaitu dengan menggunakan hukum kekekalan momentum, di mana


momentum balok adalah nol karena balok diam
pbandul  pbalok  pbalokbandul
mv  0  (m  m' )v'
m 2 gh  (m  m' ) 2 gh'

Kuadratkan kedua ruas

m 2 (2 gh)  (m  m' ) 2 (2 gh' )


2
 m 
h'    h
 m  m' 

5. A 2000 kg car, moving at 15 m/s hit several railguards. First railguard gives resistive
impulsive of 6000 Ns, Second railguard lowered the car’s velocity by 2 m/s. The last
railguard pushed against the car with 10.000 N force for 0,5 s. Determine the car’s final
velocity!
Jawaban : E
A. 5 m/s
B. 5,5 m/s
C. 6,5 m/s
D. 7 m/s
E. 7,5 m/s
Pembahasan:
The car’s momentum before the collision happened is

p0  m  v0  2000 15  30.000 kgms 1

After the first collision with the first railguard, the car’s momentum is reduced, hence it’s
becomes slower.

p1 p0  6000 30.000  6000


v1     12 ms 1
m m 2000

The second collision reduced the car’s velocity by 2 m/s.

v2  v1  2 ms 1  12  2  10 ms 1

The last collision reduced the car’s momentum.

p  Ft
p3  p2  Ft
p3  p2  Ft
mv3  mv2  Ft
mv2  Ft 2000 10    10.000 0,5
v3    7,5 ms 1
m 2000
6. Suatu batang tipis dengan panjang L dan massa m memiliki sumbu putar di ujungnya. Jika
posisi awal batang adalah horizontal dan kemudian dilepaskan, berapa percepatan sudut
rotasi batang saat sudut antara batang dan arah vertikal adalah θ?
Jawaban : C
A. 6g/Lsin(θ)
B. 3gcos(θ)/2L
C. 3gsin(θ)/2L
D. g/L
E. 6g/Lcos(θ)
Pembahasan: L
Masalah ini dapat dipecahkan dengan prinsip torsi

  I θ
1 1
mg. L sin   mL2 ½Lsin(θ)
2 3
3 g sin 

2L mg

7. Dua buah bola dengan jari-jari 30 cm dan massa M serta sebuah bola dengan jari-jari 20
cm dan massa m disusun seperti pada gambar. Hitung
besar gaya yang dikerjakan oleh salah satu bola besar
m
terhadap bola kecil jika percepatan gravitasi adalah g!
Jawaban : A M M
A. 5mg/8
B. 3Mg/8
C. 2Mg/5
D. 3mg/5
E. 2(M+m)g/5
Pembahasan:
Gaya yang dikerjakan oleh salah satu bola besar terhadap bola kecil adalah N. Perhatikan
bahwa besar vektor mg sama dengan besar resultan kedua vektor gaya N, di mana sudut
antara kedua vektor gaya N adalah 2θ.
N N
30 3
sin    2θ
50 5
cos 2  1  2 sin 2 
20 20
2 θ
3
cos 2  1  2 
5 30 mg 30
7
cos 2  30
25 30
R  F1  F2  2 F1 F2 cos
2 2

7
mg  N 2  N 2  2 N 2
25
7
mg  N 1  1  2.
25
8 5mg
mg  N   N 
5 8
8. Sebuah sasaran terletak pada koordinat (50,8) m. Seseorang menendang batu kecil di tanah
dengan sudut 37° ke arah sasaran tersebut dari pusat koordinat. Berapakah kecepatan yang
harus diberikan agar batu itu tepat mengenai target?
Jawaban : D
A. 21,2 m/s
B. 28,8 m/s
C. 23,4 m/s
D. 25,7 m/s
E. 26,3 m/s
Pembahasan:
Pada soal ini agar batu mengenai sasaran maka posisi batu haruslah 𝑥 = 50 m dan 𝑦 = 8
m. Dengan rumus 𝑥(𝑡) dan 𝑦(𝑡) kita bisa peroleh 𝑣0 .
Diketahui:
𝑦0 = 0 𝑥 = 50 𝑚
𝑥0 = 0 𝛼 = 37°
𝑦=8𝑚
Hasilnya adalah:
𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 37° = 0,8𝑣0
𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 37° = 0,6𝑣0
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡
50 = 0 + 0,8𝑣0 𝑡
50 62,5
𝑡= =
0,8𝑣0 𝑣0
Subtitusikan t.
𝑔𝑡 2
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 −
2
62,5 62,5 2
8 = 0 + 0,6𝑣0 ( ) − (5) ( )
𝑣0 𝑣0
3906,25
8 = 37,5 − 5 ( )
𝑣0 2
3906,25
𝑣0 2 = 5 ( ) = √662,08 = 25,7 𝑚/𝑠
29,5
Sumber : Surya, Y. (2010). Mekanika dan Fluida 1. Tangerang: PT Kandel. No. 4.8 Hal. 154
9. Suatu pesawat pembom menukik pada sudut 60° terhadap sumbu vertikal dan melepas
bom pada ketinggian 700 m. Bom mengenai sasaran diam yang terletak pada jarak
mendatar 1074 m di tanah. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga bom mengenai
sasaran itu?
Jawaban : A
A. 4 detik
B. 6 detik
C. 8 detik
D. 10 detik
E. 12 detik
Pembahasan:
Disini kecepatan awal bom sama dengan kecepatan awal
pesawat.
Diketahui:
𝑦0 = 700 𝑚 𝑥 = 1074 𝑚
𝑥0 = 0 𝑦=0
√3
𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 30° = 𝑣
2 0
1
𝑣0𝑦 = −𝑣0 sin 30° = − 𝑣0
2
Ditanya: 𝑡?
Jawab: Bom jatuh di tanah, 𝑦 = 0.
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡
1074 = 0 + 𝑣0𝑥 𝑡
√3
1074 = 𝑣 𝑡
2 0
1240
𝑣0 =
𝑡
𝑔𝑡 2
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 −
2
𝑣0
0 = 700 − ( ) 𝑡 − 5𝑡 2
2
1240
0 = 700 − ( ) 𝑡 − 5𝑡 2
2𝑡
0 = 80 − 5𝑡 2
𝑡 = √16 = 4 𝑠
Sumber : Surya, Y. (2010). Mekanika dan Fluida 1. Tangerang: PT Kandel. No. 4.26 Hal.
173
10. Kalor spesifik suatu zat bervariasi dengan suhu dengan c = 0,2 + 0,14T + 0,023T2, T dalam
o
C dan c dalam kal/g.K. Berapa energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2 g zat ini
dari 5oC hingga 15oC.
Jawaban : E
A. 5,397 kal
B. 0,041 kal
C. 2,231 kal
D. 0,124 kal
E. 0,082 kal
Pembahasan:
Diket :
c = 0,2 + 0,14T + 0,023T2
T1=5oC
T2=15oC
m=2 gram
W Q
15
W   mcdT
5
15
W   (2 x10 3 )(0,2 + 0,14T + 0,023T 2 )dT
5

W  (2 x10 3 )((0,2(15) + 0,07(15) 2 + 0,0076(15) 3 ) - (0,2(5) + 0,07(5) 2 + 0,0076(5) 3 ))


W  (2 x10 3 )((3) + (15.75) + (25.76)) - (1) + (1.5) + 0.95))
W  (2 x10 3 )( 41.06)
W  0.08212
11. Sebuah gelembung udara bervolume 20 cm3 berada di dasar sebuah danau sedalam 40 m,
dimana temperatur adalah 4o C. Gelembung ini naik ke permukaan, dimana temperatur
adalah 20o C. Asumsikan bahwa temperatur gelembung udara ini akan selalu sama dengan
temperatur air di sekitarnya. Ketika gelembung ini mencapai permukaan danau, berapakah
volumenya?
Jawaban : A
A. 100 cm3
B. 200 cm3
C. 300 cm3
D. 400 cm3
E. 500 cm3
Pembahasan:
Kita asumsikan tekanan udara di dalam gelembung adalah sama dengan tekanan di sekitar
air. Jika d adalah kedalaman dari danau dan 𝜌 adalah massa jenis dari air, kemudian
tekanan di bawah danau adalah 𝑝1 = 𝑝0 + 𝜌𝑔𝑑, dimana p0 adalah tekanan atmosfer.
Dengan p1V1 = nRT1, maka banyak mol dari gas didalam gelembung adalah:
𝑝1 𝑉1
𝑛= = (𝑝0 + 𝜌𝑔𝑑)𝑉1 /𝑅𝑇1
𝑅𝑇1
Dimana V1 adalah volume gelembung dibawah danau dan T1 adalah temperaturnya. Tepat
di permukaan danau tekanan nya adalah p0 dan volume dari gelembung adalah V2 =
nRT2/p0. Kita subtitusikan ke persamaan n, maka:
𝑇2 𝑝0 + 𝜌𝑔𝑑
𝑉2 = 𝑉1
𝑇1 𝑝0
5 3 𝑘𝑔 𝑚
293𝐾 1,013𝑥10 𝑃𝑎 + (0,998𝑥10 𝑚3 ) (9,8 𝑠 2 ) (40 𝑚)
𝑉2 = ( )( ) (20 𝑐𝑚3 )
277𝐾 1,013𝑥105 𝑃𝑎

= 𝟏𝒙𝟏𝟎𝟐 𝒄𝒎𝟑
12. Dua jenis fluida dengan rapat massa masing-masing adalah 0,9 g/cm3 dan 0,7 g/cm3
dituangkan dalam suatu wadah sehingga salah satu fluida berada di atas yang lainnya.
Kemudian sebuah kubus dimasukkan ke dalam campuran fluida tersebut sehingga kubus
itu mengapung dengan 50% volumenya berada di dalam fluida yang rapat, 20%
volumenya tidak tercelup sama sekali, serta sisanya berada di fluida yang kurang rapat.
Berapakah massa benda itu?
Jawaban : E
A. 0,82 g/cm3
B. 0,72 g/cm3
C. 0,76 g/cm3
D. 0,78 g/cm3
E. 0,66 g/cm3
Pembahasan:
Pada soal ini tidak ada percepatan yang terjadi, sehingga total gaya yang terjadi adalah
nol (Hk. 1 Newton). Pada fluida terdapat gaya angkat yang arahnya berlawanan dengan
gaya berat benda.
Diketahui :
ρ1 = 0,9 g/cm3
ρ2 = 0,7 g/cm3
VA = 0,5 V
VB = 0,3 V

F  0
W  FA  0
m.g   A .g.v A   B .g.v B
m   A .0,5v   B .0,3v
m
 0,9(0,5)  0,7(0,3)
v
  0,45  0,21
  0,66 gr / cm 3

13. Air bertemperatur 20°C dan bermassa a gram dicampur dengan es bertempratus 10°C dan
bermassa b gram. Keseimbangan tempratur tercapai tanpa adanya kehilangan kalor dari
sebagian es melebur. Diketahui kalor jenis air dan es berturut-turut adalah 1 kal/g°C dan
0,5 kal/g°C serta kalor lebur es adalah 80 kal/g. Berapa gram massa es yang melebur?
Jawaban : B
A. (4a+b)/16
B. (4a-b)/16
C. (4b+a)/16
D. (4b-a)/16
E. (4a+4b)/16
Pembahasan:
Menggunakan azas black, jumlah kalor yang masuk sama dengan jumlah kalor yang keluar.
Diketahui :
Tair = 200 C Qin  Qout
Tes = -100 C mes .ces .Tes  mes ' ..L  mair .cair .Tair
mair = a gram b.0,5.(0  (10))  mes ' .80  a.1.(20  0)
mes = b gram 5b  80mes '  20a
cair = 1 kal/g°C
80mes '  20a  5b
ces = 0,5 kal/g°C
20a  5b
L = 80 kal/g mes ' 
80
4a  b
mes ' 
16

14. Tiga batang besi pejal yang sama panjangnya TB


T1 T2
disambungkan memanjang seperti pada TA
gambar disamping. Perbandingan luas
penampang batang diurutkan dari kiri ke
kanan adalah 1 : 2 : 3. Suhu ujung bebas batang pertama dijaga tetap pada suhu TA, dan
batang ketiga pada suhu TB. Suhu sambungan antara batang pertama dan kedua adalah...
Jawaban : B
6𝑇 +7𝑇
A. 𝑇1 = 𝐴13 𝐵
5𝑇𝐴 +6𝑇𝐵
B. 𝑇1 = 11
4𝑇𝐴 +5𝑇𝐵
C. 𝑇1 = 9
3𝑇𝐴 +4𝑇𝐵
D. 𝑇1 = 7
2𝑇𝐴 +3𝑇𝐵
E. 𝑇1 = 5
Pembahasan:
Pada soal ini, menggunakan rumus konduktivitas, dengan menganggap laju kalor (Q/t)
sebanding dengan konduktifitas bahan, luas permukaan, selisih suhu dan berbanding
terbalik dengan panjang benda.
Diketahui :
AA : AB : AC = 1 : 2 : 3
LA : LB : LC = 1 : 1 : 1
kA : kB : kC = 1 : 1 : 1
Q k . A.T

t L
k . A.(T1  TA ) k .2 A.(T2  T1 )

L L
T1  TA  2T2  2T1
2T2  TA
T1  ...(1)
3
Q k . A.T 3TB  2T1
 2( )  TA
t L 5
T1 
k .3 A.(TB  T2 ) k .2 A.(T2  T1 ) 3

L L 6T  4T1  5T A
3TB  3T2  2T2  2T1 T1  B
15
3TB  2T1 15T1  6TB  4T1  5T A
T2  ...(2)
5 11T1  6TB  5T A
6TB  5T A
T1 
11
15. Sebuah lempeng batu dengan luas 0,35 m2 dan tebal 10 cm diletakkan di atas uap yang
suhunya 100°C. Suatu es balok dengan suhu 0°C deiletakkan diatasnya. Dalam 1 jam, 4,8
kg es meleleh. Berapa konduktivitas termal batu itu jika kalor lebur es = 3,344 x 105 J/kg?
Jawaban : A
A. 1,24 J/ms°C
B. 2,48 J/ms°C
C. 3,36 J/ms°C
D. 4,48 J/ms°C
E. 5, 60 J/ms°C
Pembahasan:
Besarnya kalor yang diterima oleh es dalam 1 jam adalah:
𝑄 = 𝑚𝐿 = 4,8 × 3,344 × 105
𝑄 = 1,605 × 106 𝐽
Dalam 1 detik banyaknya kalor yang diterima es adalah:
1,605 × 106
= 445,87 𝐽⁄𝑠
3600
Sehingga laju kalor yang diterima oleh es adalah 445,87 𝐽⁄𝑠. Laju kalor ini merupakan
laju kalor yang dihantarkan oleh lempeng besi. Dengan menggunakan rumus hantaran kita
dapat dengan mudah menghitung 𝑘.
𝑄 𝑘𝐴∆𝑇
=
𝑡 𝑑
𝑄 ⁄𝑡 445,87
𝑘=𝑑 = 0,1 = 1,24 𝐽⁄𝑚𝑠℃
𝐴∆𝑇 0,36(100 − 0)
Sumber : Surya, Y. (2010). Suhu dan Termodinamika. Tangerang: PT Kandel. No. 1.45 Hal.
39

16. Suhu dari tiga macam cairan yang bermassa sama A, B dan C adalah 12°C, 19°C dan 28°C.
Suhu akhir ketika A dan B dicampur adalah 16°C sedangkan ketika B dan C dicampur
adalah 23°C. Berapa suhu ketika A dan C dicampur?
Jawaban : C
A. 25 °C
B. 23°C
C. 20°C
D. 22°C
E. 31°C
Pembahasan:
Anggap massa masing-masing cairan 𝑚 dan kalor jenisnya masing-masing 𝑐𝐴 , 𝑐𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑐 .
Jadi ketika A dan B dicampur, maka kita peroleh:
𝑚𝑐𝐵 (19 − 16) = 𝑚𝑐𝐴 (16 − 12)
4
𝑐𝐵 = 𝑐𝐴
3
Ketika B dan C dicampur, kita peroleh:
𝑚𝑐𝐶 (28 − 23) = 𝑚𝑐𝐵 (23 − 19)
5
𝑐𝐵 = 𝑐𝐴
4
Dari kedua persamaan di atas, kita peroleh:
4 5
𝑐𝐴 = 𝑐𝐶
3 4
15
𝑐𝐴 = 𝑐
16 𝐶
Ketika A dan C dicampur dan jika suhu akhirnya 𝑇, maka kita peroleh:
𝑚𝑐𝐶 (28 − 𝑇) = 𝑚𝑐𝐴 (𝑇 − 12)
15
𝑐𝐶 (28 − 𝑇) = 𝑐 (𝑇 − 12)
16 𝐶
180 31
28 + = 𝑇
16 16
𝑇 = 20,26℃ ≈ 20℃
Sumber : Surya, Y. (2010). Suhu dan Termodinamika. Tangerang: PT Kandel. No. 1.54
Hal. 43

17. Sebuah susunan lensa akromatis untuk warna merah dan ungu terdiri atas sebuah lensa
plankonveks kaca kerona dan sebuah lensa konkaf kaca flinta yang direkatkan satu
permukaan lengkungnya. Untuk kaca kerona nr=1,51 dan nv=1,53. Sedangkan indeks bias
untuk kaca flinta n’r=1,60 dan n’v=1,64. Jika jari-jari permukaan lengkung lensa kerona 3
cm, maka jarak fokus(titik api) susunan ini adalah?
Jawaban : A
A. 14 cm
B. 23 cm
C. 29 cm
D. 35 cm
E. 57 cm
Pembahasan:
Perhatikan gambar lensa akromatis disamping
Sinar
nr = 1,51 n’r= 1,60 datang
nv= 1,53 n’v= 1,64 R1 R2 R4
R3
R1 = ∞ R3= -3 cm

R2= 3 cm R4= ...


kerona flinta
 Menentukan jarak fokus warna merah
1 1 1
  ;
fr f1 f 2
f1 untuk kerona dan f2 untuk flinta
 1 1   1 1 
 nr  1    n'r 1  
1
fr  R1 R2   R3 R4 
 1 1  1 1 
 1,51  1     1,60  1
1
 
fr   3   3 R4 
 1 1 
 0,6
1 0,51
  
fr 3   3 R4 
1 0,51 0,6 0,6
   (1)
fr 3 3 R4
1.
 Menentukan jarak fokus warna violet

1 1 1
 
fv f f2
f1 untuk kerona dan f2 untuk kimia
 1 1   1 1 
 nv  1
1
   (nv  1)  
fv  1
R R 2   3
R R 4 

 1 1  1 1 
 (1,53  1)      1,64  1    
  3   3 R4 
0,53  1 1 
  0,64   
3  3 R4 
0,53 0,64 0,64
   .......(2)
3 3 R4
 Syarat lensa akromatis: fr=fv, maka
1 1

fr fv
0,51 0,6 0,6 0,53 0,64 0,64
    
3 3 R4 3 3 R4
0,02 0,04

3 R4
R4  6 cm
 Masukkan R4 = 6 cm ke (1), maka
1 0,51 0,6 0,6 0,42
   
fr 3 3 6 6
6
fr   14,28  14 cm
0,42

18. Seorang fisikawan melakukan percobaan dengan menuang minyak di atas kaca sehingga
terbentuk lapisan tipis minyak. Fisikawan tersebut menyorotkan sinar monokromatik
dengan panjang gelombang 560 nm tegak lurus permuakaan lapisan minyak. Ternyata
terjadi interferensi konstruktif pada orde minimum (tidak sama dengan nol). Jika diketahui
indeks bias minyak adalah 1,518 dan indeks bias kaca 1,925, berapakah ketebalan lapisan
tipis tersebut?
Jawaban : A
A. 1,84 x 10-7 m
B. 2,76 x 10-9 m
C. 5,32 x 10-9 m
D. 2,76 x 10-7 m A C F
E. 1,84 x 10-9 m
Pembahasan:
Interferensi konstruktif terbentuk oleh sinar nudara
pantul BC dan sinar pantul EF. Pada saat B E
cahaya merambat dari satu medium ke nminyak
medium yang lain, maka sebagian cahaya D nkaca
akan dipantulkan dan sebagian lainnya
dibiaskan. Apabila cahaya merambat dari
medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat, maka sinar pantul akan mengalami
pembalikan fase 180o.

Sinar AB merambat dari udara ke lapisan minyak (nudara<nminyak), maka sinar pantulnya
(sinar BC) mengalami pembalikan fasa 180o. Sementara itu, sinar AB yang dibiaskan
(sinar BD) merambat dari lapisan minyak ke kaca. Karena nminyak<nkaca, maka hasil
pemantulan sinar BD, yaitu sinar DE juga mengalami pembalikan fasa 180o. Sinar DE
kemudian dibiaskan menjadi menjadi sinar EF tanpa mengalami pembalikan fasa lagi.

Baik sinar BC maupun sinar EF mengalami pembalikan fasa 180o, sehingga rumus
interferensi konstruktifnya adalah

2nt  m ; m  1, 2, 
dengan n adalah indeks bias lapisan tipis dan t adalah tebal lapisan tipis. Maka

2  1,518  t  1 560  10 9
5,6  10 7
t
3,036
t  1,84  10 7 m

19. Jika diketahui panjang gelombang terpendek yang diamati dari suatu deret spektrum atom
adalah 820,42 nm, deret apakah ini? (Koefisien Rydberg = 1,097 x 107 m-1)
Jawaban : C
A. Lymann
B. Balmer
C. Paschen
D. Bracket
E. Pfund
Pembahasan:
Cahaya dengan panjang gelombang terpendek diperoleh jika elektron berpindah dari
kulit m ke kulit n di mana m=∞.

1  1 1 
 R 2  2 
 n m 
1  1 1
9
 1,097 x10 7 m 1  2  
820,42 x10 m n 
1  1 
9
 1,097 x10 7 m 1  2  0 
820,42 x10 m n 
1 9
n  (1,097 x10 m )(820,42 x10 m)
2 7

n 2  9,000
n3

n=3 menunjukkan deret Paschen

20. Sebuah breaker glass dengan diameter 14 cm berisi 50 ml minyak dan 200 ml air. Sebuah
balok dengan panjang sisi 7 cm dicelupkan ke dalam breaker glass tersebut. Jika massa
jenis air 1 g/cm3, massa jenis minyak 0,8 g/cm3, dan massa jenis balok 0,9 g/cm3, berapa
persen bagian balok yang berada di atas permukaan minyak?
Jawaban : A
A. 3,2 %
B. 10 %
C. 0 %
D. 0,2 %
E. 0,8 %
Pembahasan:
Sebagian volume balok terendam di dalam air. Diasumsikan kondisi balok seperti pada
gambar. Tinggi balok yang tidak terendam di dalam air, h1 dapat diperoleh dengan rumus
berikut

hh  benda

h3 h1 h  fluida
h2  benda
h  h1  h
 fluida
0,9 g/cm3
7 cm  h1   7 cm
1 g/cm3
7 cm  h1  6,3 cm
h1  0,7 cm

Tinggi h2 dapat dicari dengan membagi jumlah volume minyak dan volume balok yang
terendam di dalam minyak dengan luas alas breaker glass.

Vmin yak  Vbalokdalam minyak


h2 
La
Vminyak  Lalasbalokh2
h2 
La
Vminyak
h2 
La  Lalasbalok
50 cm3
h2  2
 14 
 cm   (7 cm)2
 2 
3
50 cm
h2   0,48 cm
105 cm2
Maka, persentase tinggi balok di atas permukaan minyak adalah

h1  h2 0,7  0,48
 100%   100%  3,2%
h 7

21. A water tank with 5 m heights has leaked at its wall. The hole is on 2 m height from the
bottom of the tank. Determine the distance between the tank and the point where the water
will hit the ground
Jawaban : C
A. 6,3 m
B. 7,8 m
C. 4,9 m
D. 3,9 m
E. 3,2 m
Pembahasan:
Given the height of the hole, h1 = 2 m and and the length between the hole and the tank’s
edge, h2 = 5 – 2 = 3 m, the point where the water touch the ground measured from the
tank is

x  2 h1h2  2 2  3  4,9 m

22. Sebuah sumber memancarkan gelombang bola. Jika taraf intensitas pada jarak r1 adalah β1
dan jarak r2 adalah β2. Maka perbandingan antara β2 dan β1 adalah
Jawaban : B
  10 log( r1 / r2 )
A. 1
1
  20 log( r1 / r2 )
B. 1
1
  10 log( r1 / r2 )
C. 1
1
  10 log( r2 / r1 )
D. 1
1
  20 log( r2 / r1 )
E. 1
1
Pembahasan:
Pada gelombang bunyi, Taraf Intensitas Bunyi berbanding terbalik dengan jaraknya
dengan sumber.

Nilai Taraf Intensitas ketika berada di jarak r2 adalah

 2  1  10 log( r1 / r2 ) 2
 2  1  20 log( r1 / r2 )

Sehingga perbandingan keduanya adalah

 2 1  20 log( r1 / r2 )

1 1

23. Suatu silinder kecil dengan jari-jari 2 m dan massa 4 kg diletakkan di atas permukaan air
raksa yang massa jenisnya 13.600 kg/m3. Apabila selinder ditekan kemudian dilepaskan,
maka frekuensi getaran yang terbentuk adalah . . .
Jawaban : A
A. 72,84 Hz
B. 70,50 Hz
C. 74,86 s
D. 75,06 Hzs
E. 71,23 Hz
Pembahasan:
Ketika silinder diberi tekanan kebawah sejauh y, maka kesetimbangan akan terganggu dan
akan zat cair memberikan gaya ke atas sebesar
F  .vol .g  . Ay.g
dengan menggunakan hukum Newton ke-2, maka
Ag
F  ma   . Ay.g  a  y  2 y
m
Ag 1 Ag 1 3,14.(1) 2 .13600 .9,8
2   f    72,84 Hz
m 2 m 2.3,14 2

24. Approximate the air around you as a collection of nitrogen molecules, each having a
diameter of 2,00x10-10 m. Determine how far does a typical molecule move before it
collides with another molecule.
Jawaban : E
A. 1,55x10-7 m
B. 1,75x10-7 m
C. 1,85x10-7 m
D. 1,95x10-7 m
E. 2,25x10-7 m
Pembahasan:
We can use the equation PV  NkT to obtain the number of molecules per unit volume
under typical room conditions:

N P 1,01x10 5 N 2
nv    m  2,50 x10 25 molecules 3
V kT (1,38 x10  23 J )( 293 K ) m
K
Hence, the mean free path is
1 1
l   2,25 x10 7 m
2d nv2
2 (2,00 x10 10
m) (2,50 x10 molecules
2 25
)
m3

25. Sebatang kawat vertikal yang terikat pada salah satu ujungnya digantungi beban dan
frekuensi yang terdengar 100 Hz. Apabila benda tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
air, maka frekuensinya sekarang adalah . . . (air = 1000 kg/m3, benda = 2700 kg/m3)
Jawaban : C
A. 55,76 Hz
B. 77,76 Hz
C. 79,35 Hz
D. 56,5 Hz
E. 89,91 Hz
Pembahasan:
Ketika benda dicelupkan dalam air Ketika benda diletakkan di udara

F '  F  FA F  mg
 mg   air .vol .g
  benda.vol .g   air .vol .g
 (  benda   air )vol .g

F F
frekuensi sebelum beban tercelup, v   . f 
 
1 mg 1 . bendavol .g
f  
   
1 F' 1 (  benda   air ).vol .g
frekuensi setelah beban tercelup, f '  
   
sehingga diperoleh ;
f' 1 (  benda   air ).vol .g 1  benda.vol .g (  benda   air ) (2700  1000 )
 :  
f      benda 1000
1700
dan f '  f  100.0,7935  79,35 Hz
1000

ADVANCE
1. The metal bar of lenghth L, mass m, and
resistance R shown in fig. (1) slides
without friction on a rectangular circuit
composed of resistanceless wire on an
inclined plane. There is a vertical

magnetic field B. find the terminal
velocity of the bar(that is, the constant
velocity it attaints).
Jawaban : A. Fig. (1)

 Rmg  sin  
A. v   2 2  2 
 B L  cos  
 Rmg 
B. v   2 2 sin  
B L 
 mg  sin  
C. v   2 2  2 
 B L  cos  
 Rmg  sin  
D. v    2 
 BL  cos  
 Rmg  sin  
E. v   2  3 
 BL  cos  
Pembahasan :
Fig. 2

Gravity pulls the bar down the incline as shown in fig.(2). Induced current
flowing in the bar interacts with the field so as to retard this motion.
Because of the motion of the bar in the magnetic field, an emf is induced in the
bar:
emf  Blv  BLv cos 
This causes a current
emf  BLv 
I   cos
R  R 
In the loop. A wire carrying a current ina magnetic field experiences a force
that is perpendicular to the plane defined by the wire and the magnetic field lines. The
 
bar thus experiences a horizontal force Fh (perpenducular to the plane of B and the
bar) given by
 B 2 L2 v 
Fh  BIL    cos
 R 
And shown in fig. 32-6(c). However, we want the force component along the
plane, which is
 B 2 L2 v 
Fup plene  Fh cos    cos2 
 R 
When the bar reaches its terminal velocity, this force equals the gravitational
force down the plane. Therefore,
 B2L v 
  cos2   mg sin 
 R 
From which the terminal velocity is
 Rmg  sin  
v   2 2  2 
 B L  cos  
2. A car engine with power output of 65 hp has a thermal efficiency of 24 percent. Determine
the fuel consumption rate of this car if the fuel has
a heating value of 19.000 Btu/lbm (that is 19.000
Btu of energy is released for each lbm of fuel
burned).
Jawaban : B
A. 4,0 lbr/h
B. 36,3 lbr/h
C. 40,5 lbr/h
D. 42,0 lbr/h
E. 28,8 lbr/h
Pembahasan:
A schematic car engine is given figure the car engine is powered by converting 24 percent
of the chemical energy released during the comsumption process to work. The amount of
energy input required to produce a power output of 65 hp is determined from the definition
of thermal efficiency.
o
o W netout 65hp 2,545 Btu / h
QH    689,262 Btu / h
 0,24 1hp
To supplay energy of this rate, the engine must burn fuel at a rate of :
o 689,262 Btu / h
m  36,3lbr / h
19.000 Btu / lbr
So, 19.000 Btu of thermal energy is released for each lbr of fuel burned

3. Sebuah partikel bergerak lurus pada lintasan tertentu dengan percepatan a  5v , a
dinyatakan dalam m 2 , sedangkan v adalah kecepataan partikel yang dinyatakan dalam
s
m . Pada saat t0 = 0, t = 1, dan v0 = 10, nilai v adalah...
s
Jawaban : A
10.e 5 m
A. s
11.e 5 m
B. s
12.e 5 m
C. s
5 m
13.e
D. s
5 m
14.e
E. s
Pembahasan:
dv v
a ln  5(t  t0 )
dt v0
dv
 5v v
dt  e 5 ( t  t o )
v0
dv
 5dt
v
V T v  v0 .e 5(t t0 ) , masukkan v0=10, t=1, dan t0=0
dv

V0
v
 5  dt
T 0
v  10.e 5 m
s
ln v  5(t  t 0 )
V
V0

4. Sebuah balok, panjang, lebar, dan tinggi berubah terhadap waktu. Panjang memendek
cm cm cm
2 , lebar memanjang 5 , dan tinggi memanjang 3 . Perubahan panjang, lebar,
s s s
dp dl dt
dan tinggi terhadap waktu dinyatakan dalam , , . Kecepatan perubahan volume
dT dT dT
balok jika ukuran balok 5x3x2 cm3 adalah...
Jawaban : D
cm 3
A. 80
s
cm 3
B. 81
s
cm 3
C. 82
s
cm 3
D. 83
s
cm 3
E. 84
s
Pembahasan:
Rumus volume balok adalah V  p.l.t , rumus volume tersebut memiliki 3 fungi peubah
yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Kecepatan perubahan volume balok dapat dihitung
menggunakan differensial parsial. Maka perubahan panjang, lebar, dan tinggi terhadap
dp dl dt
waktu dinyatakan dalam , ,
dT dT dT
V V V
.dp  .dl  .dt
p l t dV V dp V dl V dt
dV    .  .  .
dT dT p dT l dT t dT
cm 3
dV  l.t (2)  p.t (5)  p.l (3)  dV  3.2.(2)  5.2(5)  5.3(3)  dV  83
s

5. Benda 1 dan 2 diletakkan di atas truk tanpa diikat seperti pada gambar. Jarak titik berat
benda 1 dari pinggir benda 2 (x1) adalah 40 cm, sedangkan jarak titik berat benda 2 dari
tepi belakang truk (x2) adalah 1 m. Koefisien gesekan kinetik antara benda 1 dan 2 adalah
0,1, dan koefisien gesekan kinetik antara benda 2 dan truk adalah 0,2. Truk mengalami
percepatan sebesar 4 m/s2 sehingga benda 1 jatuh dari benda 2, dan t detik kemudian benda
2 jatuh dari truk. Jika massa benda 1 adalah 1 kg, massa benda 2 adalah 2 kg, dan
percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah t? Diasumsikan posisi benda 1 setelah jatuh
diasumsikan tidak menghalangi benda 2 dan tidak ada gesekan angin.
Jawaban : A

m1

x1
m2

x2

A. 0,63 s
B. 0,37 s
C. 0,78 s
D. 1,26 s
E. 0,89 s
Pembahasan:

Mencari gaya gesek antara m1 dan m2 Mencari gaya gesek antara m2 dan truk

f12  12 N1 f 2truk   2truk N 2


f12  12m1 g f 2truk  12 (m1  m2 ) g
f12  0,1  1  10  1 N f 2truk  0,2  (1  2)  10  6 N

Mencari percepatan m1 relatif terhadap Mencari percepatan m2 relatif terhadap


tanah tanah
f 1 f 6
a1T  12   1 ms -2 a2T  2truk   3 ms -2
m1 1 m2 2

Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan m1 untuk jatuh dari m2, digunakan percepatan
m1 terhadap m2, a12

1
x1 
2
a12 t1
a1T  a12  a2T 2
1
1 ms -2  a12  3 ms -2 0,4 m  (2 ms -2 )t1
2

2
a12  2 ms -2
t1  0,4 s

Untuk menghitung jarak yang ditempuh m2 selama selang waktu t1, yaitu x3, digunakan
percepatan m2 terhadap truk, yaitu a2truk
1
x3 
2
a2truk t1
a2T  a2truk  atrukT 2
1
3 ms -2  a2truk  4 ms -2 x3  (1 ms -2 )( 0,4 ) 2
2
a2truk  1 ms -2 x3  0,2 m

Maka sisa jarak yang harus ditempuh m2 sebelum jatuh dari truk adalah

x4  x2  x3  1 m  0,2 m  0,8 m

Setelah m1 jatuh, m2 sudah memiliki kecepatan awal yang disebabkan percepatan antara
m2 dan truk sebelumnya, namun saat ini percepatan m2 terhadap truk, yaitu a2truk berubah
karena tidak adanya m1 mengubah gaya normal yang dikerjakan truk terhadap m2.

Mencari kecepatan awal m2 setelah m1 jatuh yang diakibatkan

vo  a2truk t1  1 ms -2  0,4 s  0,4 ms -1

Mencari percepatan baru m2 relatif terhadap tanah

f 2truk   2truk N 2
f 2truk 4
f 2truk  12m2 g a 2T    2 ms -2
m2 2
f 2truk  0,2  2  10  4 N

Mencari percepatan baru m2 relatif terhadap truk

a2T  a2truk  atrukT


2 ms -2  a2truk  4 ms -2
a2truk  2 ms -2

Waktu yang dibutuhkan m2 untuk jatuh dari truk setelah m2 jatuh adalah waktu yang
dibutuhkan m2 untuk menempuh jarak x4, yaitu

1
x4  vo t  a2truk t 2 t
 0,4   2
0,4  4(1)( 0,8
2 2(1)
0,8 m   1

0,4ms -1 t  (2ms -2 )t 2
2 t
 0,4  0,4  3,2
2
0,8  0,4t  t 2
 0,4  3,6
t
t 2  0,4t  0,8  0 2

Karena besaran waktu selalu positif, maka

 0,4  3,6
t  0,63 s
2
6. Benda 1 dengan massa m1 dan kecepatan v menabrak benda 2 dengan massa m2 yang
diam dan berada tepat di titik terendah bidang miring lintasan. Akibat tabrakan tersebut,
benda 2 bergerak menaiki bidang miring, sedangkan benda 1 bergerak menjauhi bidang
miring. Jika gaya gesek apapun dapat diabaikan dan tumbukan yang terjadi selalu elastis,
tentukan perbandingan antara massa benda 1 dan benda 2 agar setelah benda 2 turun
kembali dari bidang miring tersebut ia dapat bertabrakan kembali dengan benda 1 yang
sedang bergerak.
Jawaban : D

1fg 2Y θX

A. m1 > m2
B. 2m2 > m1
C. 3m2 > m1
D. 3m1 > m2
E. m2 > m1
Pembahasan:
Jika waktu yang dibutuhkan benda 2 untuk menaiki tanjakan dan turun kembali setelah
bertumbukan dengan benda 1 adalah Δt, maka setelah benda 2 turun dan bergerak ke
arah yang sama dengan arah gerak benda 1 akan ada jarak antara benda 1 dan benda 2
sejauh v1Δt, di mana v1 adalah kecepatan benda 1 setelah tumbukan. Untuk mengejar
ketertinggalan ini, maka kecepatan benda 2 setelah tumbukan harus lebih cepat daripada
kecepatan benda 1. Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum

m1v  m2 (0)  m1v1  m2 v2


m1v  m1v1  m2 v2  (1)

Tumbukan yang terjadi selalu elastis, maka

1 
v1  v2 
v0
v  v2  v1  (2)

Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1), maka di dapat

 m  m2   2m1 
v1   1 v v2   v
 m1  m2   m1  m2 

v2  v1

 2m1   m2  m1   2m1   m1  m2 
 v   v atau  v   v
 m1  m2   m1  m2   m1  m2   m1  m2 
2m1  m1  m2
2m1  m2  m1
3m1  m2  tidak mungkin
3m1  m2
(besaran massa selalu positif)

Maka perbandingan antara m1 dan m2 adalah 3m1>m2

7. Sebuah tongkat dengan panjang L memiliki rapat massa per satuan panjang sebagai fungsi
x, yaitu k=cx dengan c adalah suatu konstanta. Carilah posisi titik berat x p sebagai fungsi
L dihitung dari x=0.
Jawaban : D
xp

x=0N mgfg

L
A.
2
L
B.
3
L 3
C.
2
L 2
D.
2
L2
E.
20
Pembahasan:
Rapat massa per satuan panjang, yaitu k, dapat dinyatakan sebagai berikut

m dm
k   dm  kdx
x dx

di mana dm adalah massa elemen terkecil batang dan dx adalah panjang elemen terkecil
batang. Untuk memperoleh massa batang dari suatu titik x1 sampai x2, dapat digunakan
metode integral.
x2

 dm   kdx
x1
x2

m   cxdx
x1

Jika posisi titik berat berada di titik xp, maka massa batang dari titik x=0 sampai xp sama
dengan massa batang dari xp sampai ujung batang (titik x=L).
xp L

 cxdx   cxdx
0 xp

x L
1 2 p 1 2
cx  cx
2 0 2 xp

1 2 1 2
2

cx p  c L  x 2p
2

x p  L  x 2p
2 2

2 x 2p  L2
L2
x 2p 
2
L L 2
xp  
2 2
8. Dari puncak bidang miring yang sudut miringnya 45° ditembakkan sebuah peluru dengan
kecepatan awal 50 m/s yang arahnya membentuk sudut 60° dengan bidang miring. Berapa
waktu yang diperlukan peluru mencapai koordinat tertinggi dari sumbu horizontal?
Jawaban : A
A. 1,3 s
B. 2,7 s
C. 3,1 s
D. 2,3 s
E. 2,7 s
Pembahasan:
Diketahui:
𝑣0 = 50 𝑚/𝑠 𝑦0 = 0
𝑥0 = 0
1
𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 60° = 50 ( ) = 25 𝑚/𝑠
2
√3
𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 60° = 50 ( ) = 25√3 𝑚/𝑠
2
√2
𝑎𝑥 = 𝑔 sin 45° = 10 ( ) = 5√2 𝑚/𝑠 2
2
√2
𝑎𝑦 = −𝑔 cos 45° = −10 ( ) = −5√2 𝑚/𝑠 2
2
Di Titik A berlaku:
𝑣𝑦
tan 45° = (𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 !)
𝑣𝑥
𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 + 𝑎𝑦 𝑡 = 25√3 − 5√2 𝑡
𝑣𝑥 = 𝑣0𝑥 + 𝑎𝑥 𝑡 = 25 + 5√2 𝑡
𝑣𝑦
tan 45° =
𝑣𝑥
25√3 − 5√2 𝑡
1=
25 + 5√2 𝑡
25 + 5√2 𝑡 = 25√3 − 5√2 𝑡
10√2 𝑡 = 25(√3 − 1)
25(√3 − 1) 5
𝑡= = (√6 − √2) = 1,3 𝑠
10√2 4
Sumber : Surya, Y. (2010). Suhu dan Termodinamika. Tangerang: PT Kandel. No. 4.11
Hal. 157

9. Sebuah benda bergerak ke atas sepanjang bidang miring dengan kecepatan awal 50√2 m/s.
Sudut kemiringan bidang miring 45°. Panjang bidang miring adalah 250√2 m. Setelah
meninggalkan bidang miring, berapa ketinggian benda dimana kecepatan benda 10 m/s?
Jawaban : C
A. 235 m
B. 240 m
C. 245 m
D. 250 m
E. 255 m
Pembahasan:
Pada gerakan dari A ke B benda diperlambat dengan perlambatan −𝑔 sin 45° (lihat
gambar!). Sedangkan pada gerakan B ke C lintasan benda berupa parabola di mana
kecepatan awalnya sama dengan kecepatan di titik B.
Gerakan dari A – B: Ambil sumbu 𝑥 sejajar bidang miring.
𝑣0𝑥 = 50√2 𝑚/𝑠
𝑥(𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐴 − 𝐵) = 250√2 𝑚
𝑎 = −𝑔 sin 45° = −5√2 𝑚/𝑠 2
𝑎𝑡 2
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡 + 2
(−5√2)𝑡 2
250√2 = 0 + 50√2𝑡 +
2
0 = 𝑡 2 − 20𝑡 + 100
0 = (𝑡 − 10)2
𝑡 = 10 𝑠
𝑣𝐵 = 𝑣0𝑥 + 𝑎𝑡 = 50√2 + (−5√2)(10) = 0
Gerakan dari B – C
Karena 𝑣𝐵 = 0 maka benda akan jatuh bebas.
𝑣0𝑦 = 0
𝑣𝑦 = 10 𝑚/𝑠
𝑦0 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵 = 250√2 sin 45° = 250 𝑚
𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡
10 = 0 − 10𝑡
𝑡 = 1𝑠
Maka tinggi ketika 𝑣𝑦 = 10 𝑚/𝑠 adalah:
𝑔𝑡 2
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 −
2
𝑦 = 250 + 0 − 5(1)2 = 245 𝑚
Sumber : Surya, Y. (2010). Suhu dan
Termodinamika. Tangerang: PT Kandel.
No. 4.21 Hal. 168

10. Pada gambar di bawah, sebuah kayu homogen bermassa 103 kg digantung menggunakan
dua kawat baja, A dan B. Keduanya berjari-jari 1,2 mm. Pada awalnya panjang kabel A
2,5 m dan 2 mm lebih pendek dari kawat B. Sekarang kayu dalam keadaan horizontal.
Berapa besar gaya pada kayu dari kawat A? (Modulus elastisitas baja = 200 × 109 N⁄m2)
Jawaban: A
A. 886 N
B. 846 N
C. 826 N
D. 806 N
E. 786 N
Pembahasan:
∆𝐿𝐴 = ∆𝐿𝐵 + 𝑙
𝐹𝐿
Masukkan persamaan modulud elastis 𝐸 = 𝐴∆𝐿
𝐹𝐴 𝐿𝐴 𝐹𝐵 𝐿𝐵
= +𝑙
𝐴𝐸 𝐴𝐸
𝐹𝐴 𝐿𝐴 𝐴𝐸𝑙
𝐹𝐵 = −
𝐿𝐵 𝐿𝐵
𝐾𝑖𝑡𝑎 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝐹𝐴 + 𝐹𝐵 − 𝑚𝑔
=0
𝑚𝑔𝐿𝐵 + 𝐴𝐸𝑙
𝐹𝐴 =
𝐿𝐴 + 𝐿𝐵

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝐴 = 𝜋𝑟 2


= 𝜋(1,2 𝑥 10−3 )2
= 4,52 𝑥 10−6 𝑚2 ,

𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 200


× 109 N⁄ 2
m
𝐹𝐴 =
𝑚 𝑁
(103 𝑘𝑔)(9,8 2 )(2,5 𝑚)+(4,52 𝑥 10−6 𝑚2 )(200 𝑥 109 2 )(2 𝑥 10−3 𝑚)
𝑠 𝑚
= 886 N
2,5 𝑚+2,5 𝑚

11. Gambar a menunjukkan sebatang material resistif. Resistansi per satuan panjang batang
meningkat dalam arah positif sumbu x. pada setiap posisi x sepanjang batang, resistansi
dR pada bagian pendek (differensial) dengan lebar dx di berikan dR = 5x dx, dimana dR
dalam ohm dan x dalam meter. Gambar b menunjukkan bagian pendek tersebut. Anda akan
memotong panjang batang di Antara x = 0 dan suatu posisi x = L dan kemudian
menghubungkan potongan tersebut ke baterai dengan V = 5 V. Anda ingin arus dalam
potongan ini untuk mentransfer energi ke energi termal pada laju 200 W. Pada posisi x =
L berapakah anda harus memotong batang tersebut.
Jawaban: D
A. 0.221 m
B. 0.222 m
C. 0.223 m
D. 0.224 m
E. 0.225 m
Pembahasan:
Dari persamaan P = V2/R kita dapatkan R = (5 V)2/(200W) = 0,125 Ω
Untuk menemukan kondisi dari permasalahan, kita harus mengaturnya sebagai
berikut:
𝐿

∫ 5 𝑥 𝑑𝑥 = 1,25Ω
𝐿0
Kemudian,
5 2
𝐿 = 0,125
2
𝐿 = 𝟎, 𝟐𝟐𝟒 𝒎
2,5 cm 1 cm 25 cm
12. Semua pemanas listrik digunakan
dalam suatu ruang yang luas total
dindingnya 137 m2 dan suhu di
20°C
10°C
dalam dipertahankan 20°C. Suhu di
luar saat itu sedang musim dingin,
yaitu -10°C. Dinding-dinding
memiliki 3 lapisan. Bagian dalam
T1 T2
dari kayu dengan ketebalan 2,5 cm,
ditengah terdapat semen dengan ketebalan 1 cm dan yang terluar dengan lapisan batu bata
dengan ketebalan 25 cm. Anggap tidak ada panas yang hilang melalui lantai atau atap.
Konduktivitas termal kayu, semen dan batu bata berturut-turut 0,125 W/m°C; 1,5 W/m°C;
dan 1,0 W/m°C. Berapa daya listrik yang diperlukan oleh alat penghangat untuk
mempertahankan suhu 20°C?
Jawaban : D
A. 7500 Watt
B. 8000 Watt
C. 8500 Watt
D. 9000 Watt
E. 9500 Watt
Pembahasan:
Dalam keadaan seimbang (steady) laju aliran panas tiap-tiap material adalah sama:
𝑘𝑘 = 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑎𝑦𝑢
𝑘𝑠 = 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑘𝑏 = 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑡𝑢
𝑄 𝑘𝑘 𝐴(20 − 𝑇1 ) 𝑘𝑠 𝐴(𝑇1 − 𝑇2 ) 𝑘𝑏 𝐴(𝑇2 − (−10))
= = =
𝑡 0,025 0,01 0,25
0,125(20 − 𝑇1 ) 1,5(𝑇1 − 𝑇2 ) 1(𝑇2 + 10)
= = =
0,025 0,01 0,25
5(20 − 𝑇1 ) = 150(𝑇1 − 𝑇2 ) = 4(𝑇2 + 10)
940
𝑇1 =
137
Banyaknya kalor yang mengalir adalah:
940
𝑄 𝑘𝑘 𝐴(20 − 𝑇1 ) 0,125 ∙ 137 (20 − 137)
= =
𝑡 0,025 0,025
= 9000 𝐽/𝑠
Laju energi inilah yang harus disuplai oleh pemanas listrik. Jadi besarnya daya listrik:
𝐽
9000 = 9000 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑠

13. Dalam percobaan tetes minyak Milikan, sebuah tetes minyak memiliki jari jari
r=1,6x106m dan kerapatan p=8,5x102 kg/m3 jatuh bebas memasuki medan listrik homogen
E (arah E ke bawah). Untuk membuat tetes minyak diam, besar medan yang diperlukan
adalah E=1,9x105 N/C. Muatan tetes minyak tersebut secara pendekatan dalam parameter
e (e=1,6x10-19 C) adalah :
Jawaban : D
A. 2e
B. 3e
C. 4e
D. 5e
E. 6e
Pembahasan:
Pada kasus ini, electron memiliki dua gaya yang mempengaruhi, yakni gaya berat
dan gaya akibat medan listrik (medan listrik searah dengan arah proton)
Diketahui :
r=1,6x10-6m
p=8,5x102 kg/m3
E=1,9x105 N/C
F  0
W  E.q  0
W  E.q
W
q
E
mg
q
E
 .v.g
q
E
4
8,5x10 2.  .(1,6x10 -6 ) 3 .9.8
q 3
1,9x10 5
q  7,5 x10 19 C
7,5 x10 19 C
q
1,6 x10 19 C
q  5e
14. Sebuah kawat AB yang panjangnya 40 cm diberi muatan per satuan panjang 10 C/m.
Titik P berada 3 cm di kanan ujung B kawat tersebut. Hitunglah potensial listrik di titik P.
r

A da
B P
X =0 X = 40 X = 43 X (cm)
x dx
Jawaban : A
A. 23,94 x 104 volt
B. 20,35 x 104 volt
C. 25,65 x 104 volt
D. 32,74 x 104 volt
E. 34,00 x 104 volt
Pembahasan:
Ambil elemen muatan dq =  dx C, maka potensial listrik yang disebabkan elemen
muatan ini di titik P adalah dVP = k.dq/r ;dengan r adalah jarak dari elemen muatan dq
ke titik P, sehingga
dx
dVP  k
(0,43  x)

Potensial listrik di titik P yang disebabkan seluruh kawat bermuatan dengan demikian
adalah :
 d (0,43  x)
B B B
dx
VP   dVP  k   k 
A A
(0,43  x) A
(0,43  x)

VP  k ln( 0,43  x)x 0


x 0 , 40 0,03 43
 k ln   k ln
0,43 3
 
VP  (9 x10 9 Nm 2 / C 2 )(10 x10 6 C / m) ln 14,3  9 ln(14,3) x10 4  23,94 x10 4 volt
15. Suatu sistem optik terdiri dari dua permukaan sferis yang membentuk sebuah bola berjari-
jari R=5 cm. Indeks bias bahan bola tersebut n  4 . Sebuah benda B terletak 3 cm di
3
depan A1, maka bayangan B terletak pada...
Jawaban : E
A. 5 cm di kiri A2
B n
B. 10 cm di kanan A1 A2 A2
R

C. 15 cm di kiri A2
D. 30 cm di kanan A2
E. 45 cm di kiri A2
Pembahasan:

B n
A1 A2
R

R=5 cm R=-5 cm

n1 n2 n2  n1
Rumus pembentukan bayangan oleh permukaan lengkung   , di mana
s s, R
n1 = indeks bias medium yang ditinggalkan sinar dan n2 = indeks bisa medium yang
dituju sinar.
4
Permukaan 1(diukur dari A1): s = 3 cm;n1= 1; n2 = ; R = 5 cm, sehingga:
3
4 4 1
1 5 4 1
 3,  3     s ,  5cm (tanda minus berarti bayangan maya di
3 s 5 15 3s 15
kiri A2)
Permukaan 2 (di ukur dari A2)
-Bayangan oleh permukaan 1 menjadi benda bagi permukaan 2, sehingga; s = 5 cm + 2R
= 15
4
-Sekarang n1= ; n2 = 1 dan dilihat dari datangnya sinar, permukaan A2 cekung
3
sehingga R = -5 cm.
-Berdasarkan rumus pembentukan bayangan:
4 1 4
3 1  3  4  1  1  4  1  3  s ,  45cm (di kiri A )
2
15 s ,
5 45 s , 15 45 s , 45

Anda mungkin juga menyukai