Anda di halaman 1dari 18

1.

Akhlaq

Secara etimologi : bentuk jamak dari khuluq


 artinya perangai, tabiat, pekerti. Secara
terminologi:
َّ ُ َ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ٌ َ َ ْ َّ ٌ َ ُ ُ ُ ْ
: ‫اعية لها ِإلى أفع ِالها ِمن غي ِر ِفك ٍر و ر ِوي ٍة‬
ِ ‫سد‬
ِ ‫ ِللنف‬%‫الخلق حال‬
Akhlak adalah kondisi/sifat yang tertanam
dlm jiwa yang menimbulkan perbuatan
dengan mudah tanpa pemikiran dan
pertimbangan.
2. Etika

Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos


yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlaq (moral)
Secara terminologi,
1.Ahmad Amin :
mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan mereka
dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
seharusnya diperbuat
Lanjutan ...... Etika

2.Ki Hajar Dewantara:


menjelaskan etika merupakan ilmu yang mempelajari
soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup
manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak
gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuan
yang dapat merupakan perbuatan.
3.Soegarda Poerbakawatja:
mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan
tentang baik-buruk, serta berusaha mempelajari nilai-
nilai dan merupakan juga nilai-nilai itu sendiri
Lanjutan ...... Etika

4.Austin Fogothey :
Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan
tentang manusia dan masyarakat sebagi antropologi,
psikologi, sosiologi,ekonomi, ilmu politik dan hukum
5.Frankena:
Etika sebagi cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau
pemikiran filsafat tentang moralitas, problem moral, dan
pertimbangan moral
6.Encyclopedia Britanica:
Etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang
sistematik mengenai sifat dasar dan konsep-konsep nilai baik,
buruk, harus, benar, salah dan sebagainya
Dari beberapa definisi tersebut, etika berhubungan
erat dengan enam hal:
1. Obyek materialnya: manusia
2. Obyek formalnya: membahas perbuatan yang dilakukan
manusia (sudut pandang).
3. Sumbernya : akal pikiran atau filsafat.
4. Fungsinya : sebagai penilai, penentu dan pengukur
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan manusia
5. Sifatnya : relatif (bukan absolut) yakni dapat berubah-ubah
sesuai dengan tempat dan zaman.
6. Karena berasal dari hasil berpikir, maka corak berfikirnya
(filsafatnya) adalah bersifat humanistis dan
anthropocentris
3. Moral
Dari segi bahasa (etimologi), moral berasal dari bahasa Latin, mores
(jamak dari kata mos) yang berarti adat kebiasaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, moral (noun) berarti:
1.ajaran ttg baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dsb; akhlak; budi pekerti; susila. Contoh: “moral mereka sudah bejat, mereka hanya
minum-minum dan mabuk-mabuk, bermain judi, dan bermain perempuan”;
2.kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah,
berdisiplin, dsb; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dlm
perbuatan, Contoh: “tentara kita memiliki moral dan daya tempur yg tinggi”;
3. ajaran kesusilaan yg dapat ditarik dari suatu cerita;
bermoral (verb)
(1) mempunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik, Contoh: “mana ada
penjahat yg bermoral”;
(2) sesuai dg moral (adat sopan santun dsb), Contoh: “ia melakukan perbuatan yg
tidak bermoral (tdk sesuai dg adat sopan santun)”.
Lanjutan..... Moral

Secara istilah, moral merupakan istilah yang digunakan


uantuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai,
kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak
dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.
Dalam buku The Advanced Leaner's Dictionary of
Current  English, moral mengandung pengertian:
1.Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan
salah, baik dan buruk.
2.Kemampuan untuk memahami perbedaan antara
benar dan salah.
3.Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik
Lanjutan..... Moral

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat dipahami


bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk
memberikan batasan terhadap aktivitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar
atau salah.
Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa
orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan
adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik. 
4. Susila 

Secara bahasa, kesusilaan berasal dari bahasa Sansekerta


yaitu su dan sila yang mendapat tambahan ke-an. Su berarti
baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup
atau norma. Susila juga dapat berarti sopan beradab, baik
budi bahasanya. Sehingga kesusilaan berarti kesopanan.
Dengan demikian kesusilaan lebih mengacu pada upaya
membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan
memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau
nilai-nilai yangberlaku dalam masyarakat. Kesusilaan
menggambarkan keadaan di mana orang selalu menerapkan
nilai-nilai yang dipandang baik.
Akhlaq, Etika, Moral, Dan Susila
No. Segi/Aspek Etika Moral
Susila (Sopan Akhlak
Santun
Perilaku manusia Perilaku Perilaku Perilaku
1. Obyek manusia manusia manusia
Mengkaji
Fungsi & Mengkaji Mengkaji Sistem nilai
2. Mengkaji sistem nilai sistem nilai sistem nilai dan
Peran
Acuan menilai
Baik
Kriteria/Ukura Baik – buruk, terpuji- Baik – buruk, terpuji-– buruk, Baik – buruk,
3. tercela terpuji-tercela tercela
n terpuji-tercela
Membentuk Membentuk Membentuk Membentuk
Kpribadian manusia Kpribadian Kpribadian Kepribadian
4. Tujuan manusia & manusia &
& Masyarakat manusia &
Masyarakat Masyarakat Masyaraka
Sumber Akal, pikiran, ide, Al-Qur’an & Al-
5. masyarakat masyarakat
/Acuan pandangan Hadits
6. Alat /Tolok ukur pikiran atau rasio adat istiadat adat istiadat Al-Qur’an & Al-
Hadits & Kalbu
Filosofis, konsep- Realistis, berada Realistis,
7. Sifat konsep (bersifat di masyarakat berada di Dogmatis/norma
bahasan teoretis) (bersifat praktis) masyarakat tif
(bersifat praktis)
8. lingkup bahasan Lokal, sektoral Lokal, sektoral Lokal, sektoral global/universal
9. Tingkat Nisbi/relatif Nisbi, relatif Nisbi, relatif Mutlak, absolut
kebenaran
10. Waktu tentatif tentatif tentatif abadi
Persamaan akhlaq, etika, moral, dan susila  

1. Obyek material: manusia


2. Obyek formal : perbuatan manusia untuk
diditentukan posisinya apakah baik atau buruk
3. Fungsi & peran: menentukan hukum atau nilai
dari perbuatan manusia
4. Tujuan: Membentuk Kepribadian individu
manusia & atau masyarakat yang baik
Perbedaan Etika, Moral, Susila Dan Akhlak

Sumber atau acuan:


 Etika sumber acuannya adalah akal, pikiran,
pandangan
 Moral sumbernya norma atau adat istiadat
 Susila sumbernya norma atau adat istiadat
 Akhlak bersumber dari wahyu
Tolok/alat ukur:
 Etika : pikiran atau rasio
 Moral : adat istiadat
 Susila : adat istiadat
 Akhlak : Al-QuranAl-Hadits
Sifat bahasan:
 Etika : Filosofis, konsep-konsep (bersifat
teoretis)
 Moral : Realistis, berada di masyarakat
(bersifat praktis)
 Susila: Realistis, berada di masyarakat
(bersifat praktis)
 Akhlak : Dogmatis/normatif
Lingkup bahasan:

Etika : Lokal, sektoral


 Moral : Lokal, sektoral
 Susila: Lokal, sektoral
 Akhlak : global/universal
Tingkat kebenaran :
Etika : Nisbi/relatif
 Moral : Nisbi/relatif
 Susila: Nisbi/relatif
 Akhlak : Mutlak, absolut
Waktu (berlakunya):

 Etika : tentatif
 Moral : tentatif
 Susila: tentatif
 Akhlak : Abadi
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai