Etika
Profesi
Hukum
“Berikan kepada saya jaksa dan
hakim yang baik, maka dengan
peraturan yang buruk sekalipun
saya bisa membuat putusan yang
baik”
Prof. Taverne
.........the quality of justice
depends more on the quality
of the (persons) who
administer the law than on
the content of law they
administer”.
Prof. Roscoe Pound
Harvard legal scholar (1870-1964)
Hukum Progresif
Law in the making, ….
Hukum unt Manusia bkn
sebaliknya manusia unt
Hukum,
para Penegak Hukum
seperti Polisi, Jaksa,
Penasehat Hukum, dan
Hakim seharusnya
memahami Hukum dalam
konteks Moral Reading
bukan sekedar Textual
Ya Tuhan ….
Atas namaMu hari
ini akan aku baca
putusan
Bobot : 2 SKS
TIK
Membekali Mahasiswa sebagai calon
Sarjana Hukum kesadaran akan
tanggungjawabnya menegakkan hukum dan
keadilan serta mendorongnya untuk mampu
menegakan nilai-nilai moral dan etika
kebenaran
ONTOLOGI TELAAH
EPH
The natural qualities of
a person’s character
(temperament)
PROFESI PROFESI
DISPOSITIONS
KNOWLEDGE
SMART &
GOOD
(Kuat, 2006)
Pentingnya ilmu
ILMU Alat/sarana
utama untuk:
Membuat sesuatu
Membuat UU
(produk)
Mengubah
Meningkatkan kualitas
UU produk (baru)
Menggunakan sesuatu
Menegak produk (baru)
-kan UU Melaksanakan & mening-
katkan kualitas tugas/
pengabdian.
Akal:
Sbg alat berpikir, sumber IPTEK
Perasaan:
Sbg sumber seni, menyatakan keindahan
Kehendak:
Sumber kebaikan, alat unt menyatakan
pilihan
Manusia dan kebutuhan
• Kebutuhan ekonomi
(bersifat material: pakaian, makan,
rumah, dst)
• Kebutuhan psikis
(bersifat imaterial: agama, pendidikan,
hiburan)
• Kebutuhan biologis
(bersifat seksual: perkawinan, rumah
tangga)
• Kebutuhan pekerjaan
(bersifat praktis: profesi)
Manusia dan sistem nilai
merupakan pandangan
Etika digunakan untuk
hidup dan pedoman menunjukan filsafat
tentang bagaimana moral yg menjelaskan
seyogyanya seseorang itu fakta moral tentang
bertindak. nilai dan norma moral,
perintah, tindakan
kebajikan, dan suara
hati
Etika
Ethics is the science of moral philosophy
concerned not with fact, but with value; not
with the character of, but the ideal of human
conduct” (Adams, 1965: 460).
Dictionary of Education dikatakan olah carter V
Good (1973: 219) bahwa etika adalah “the
science of human conduct, concerned with
judgment of obligation (rightness or wronged
ought ness) and judgment of value (goodness
and badness)”.
Etika yang berasal
dari kesadaran
Plato manusia merupakan
menerangkan studi petunjuk tentang
mereka tentang dimensi
pribadi dan sosial dari perbuatan mana yang
etika. baik dan mana yang
a. etika adalah masalah buruk dan sekaligus
sifat pribadi untuk juga merupakan
menjadi orang baik, dan penilaian atau
b. aspek sosialnya yaitu kualifikasi
usaha untuk mengerti terhadap perbuatan
tata aturan sosial yang
menentukan dan seseorang.
membatasi tingkah laku
kita
Etika & Moral
Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu
“moral principles”, “system of moral principles”,
“study of moral principles”. (Oxford Learner’s
Pocket Dictionary)
Etika adl ilmu pengetahuan ttg asas-asas moral;
Secara etimologis kata etika sama dengan moral
(etika=yunani, moral/mos= latin) yaitu nilai-nilai
dan norma-norma yg menjadi pegangan
seseorang/kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya kualitas perbuatan manusiawi
Moral
Moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau
sekelompok orang dalam mengatur tingkah
lakunya, menyangkut apa yang baik dan yang
buruk atau apa yang benar dan apa yang salah.
(RF. Atkinson)
sebagai ”pattern” atau pola kelakuan yang baik
dalam masyarakat.
Moralitas dalam hal ini adalah sistem nilai
mengenai bagaimana manusia harus hidup
secara baik sebagai manusia.
Moralitas
Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau
mengenai tindakan yang harus dibuat untuk menjadi
orang yang baik.
Bertujuan dan bertugas untuk memberikan
kepada manusia aturan atau petunjuk konkret
bagaimana manusia harus hidup, bagaimana ia
harus bertindak dalam hidup manusia sebagai
manusia yang baik dan bagaimana ia harus
menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.
Etika sendiri sebagai
bagian dari falsafah
merupakan sistim dari
prinsip-prinsip moral
termasuk aturan-aturan
untuk melaksanakannya.
Etika & Susila
Etika sama artinya dengan istilah
Indonesia ”kesusilaan”, bahasa Sansekerta
”su” berarti baik dan ”sila” yang berarti
norma kehidupan;
menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip,
aturan hidup (sila) yang lebih baik (su);
perasaan batin atau kecenderungan hati
seseorang untuk berbuat kebaikan.
Etika & Akhlak (Arab)
etika merupakan bagian dari akhlak;
akhlak cakupannya menyangkut etos, etis dan
estetika.
“Etos” menyangkut hubungan seseorang dengan
sang Khaliqnya, “etis” menyangkut sikap seseorang
terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam
kehidupan sehari-hari, “estetika” rasa keindahan
yang mendorong seseorang untuk berbuat baik
dengan lingkungan alam semesta.
Mardjono Reksodiputro
Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari
“ilmu akhlak”) mengatur kewajiban para
anggota profesi hukum (hakim, penuntut
umum, advokat dan notaris, dll)
berperilaku yang dapat disetujui oleh
orang-orang yang adil (that merit the
approval of just men).
Akhlak = budipekerti
Menurut Imam Gazali,
akhlak adalah keadaan
yang bersifat batin
Sedangkan ilmu akhlak
adalah ilmu yang berbicara
tentang baik dan buruk dari
suatu perbuatan.
• Etika juga berbicara tentang baik
buruk, tetapi konsep baik buruk
dalam ethika bersumber kepada
kebudayaan, sementara konsep
baik buruk dalam ilmu akhlak
bertumpu kepada konsep wahyu.
• Dari segi ini maka dalam ethica
dikenal ada ethica Barat, ethika
Timur dan sebagainya,
sementara al akhlaq al karimah
tidak mengenal konsep regional.
SEBAGAI SISTEM NILAI
Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi
Pegangan tingkah laku
• Etika mengarahkan
penggunaan akal budi untuk –Sumber pengendalian
menentukan kebenaran atau diri, dan pengawasan;
kesalahan dan tingkah laku
seseorang terhadap orang lain; –Sumber tertib
• etika berkaitan dengan kehidupan
kepedulian dan tuntutan bermasyarakat;
memperhatikan kehidupan
orang lain; –Sumber ditegakkanya
• etika sebagai tata aturan nilai-nilai kemanusiaan
mengenai baik buruknya suatu
perbuatan yang dikaitkan yang beradab, dan
dengan tujuan hidup manusia berkeadilan;
itu sendiri. –Sumber orientasi
tujuan hidup manusia.
Urgensi beretika
Peran individu sebagai orientasi kontrol agar
terhindar dari perilaku salah;
Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh
kaidah etika shg tdk keluar dari link
kebenaran;
Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan
kehidupan orang lain;
Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia
berkorelasi dg tujuan kehidupanya.
Etika dan tujuan hidup
(officium nobile).
Kemandirian.
“officium nobile”
Keluhuran profesi sangat terkait
dengan implementasi nilai-nilai
profesional dari profesi tersebut
kepada masyarakat.
Nilai-nilai/ciri profesional:
1. Disinterestedness
2. Rasionalitas
3. Spesifitas fungsional
4. Universalisme
CIRI PROFESI
1. Disinterestedness tdk
berorientasi pada pamrih unt
keuntungan diri sendiri;
2. Rasionalitas dg menerapkan
ilmu tertentu, mencari yg
terbaik, efisien & bertumpu
pd pertimbangan ilmiah;
3. Spesifitas fungsional memiliki
otoritas profesional yg
ditandai dg spesifikasi fungsi;
4. Universalisme pengambilan
keputusan didasarkan pd apa
yg menjadi masalahnya bkn
siapa atau keuntungan apa
Moral Teacher
Thomas L. Shaffer: ”The Profession as a
Moral Teacher”.
di pundaknya terpikul beban tanggungjawab
penegakan moral (reinforcing social values/
reaffirmation of morality, concern with the truth) .
Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah
penjaga peradaban.
-----------------------------
Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993, Ethics of the
Lawyer’s Work, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg.
45.
Ciri Profesi
Brandeis
mengutamakan
a. Intelectual character; panggilan kemanusiaan
b. Altruistik; anggota belajar secara
c. Keberhasilannya tidak kontinyu
didasarkan pd TJ Moral
keuntungan finansial;
Concern with the truth
d. Adanya organisasi/
asosiasi profesi,
termasuk kode etik
profesi;
e. Adanya standar
kualifikasi profesi.
pekerjaan
Klasifikasi pekerjaan
1. Motif pelayanan
2. Kualitatif.
3. Concern with
BISNIS
the truth
1. Profit motif
2. Kuantitatif
3. Crime and misconduct
Are endemic in business
3 dimensi Profesi (Hukum)
Unt apa PH ?
TECHNICAL ASPECT
ETHICAL ASPECT
Masalah profesi Hukum
PENGETAHUAN HK
YANG RENDAH
PENYALAHGUNAAN
PROFESI KECENDERUNGAN
MJD. BISNIS
KONTINUASI
SISTEM KEPEDULIAN
SOSIAL
Tanggungjawab Profesi Hk
1. PEKERJAAN
(Bisa menyelesaikan pekerjaan hukum)
2. HASIL
(Kualitas/mutu pekerjaan)
3. DAMPAK
(Akibat dari pekerjaan thd orang lain)
KODE ETIK PROFESI
Menurut UU NO. 8 (Pokok-Pokok
Kepegawaian), Kode etik profesi adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup
dalam kalangan profesi itu sendiri.
menjadi hasil “self regulation” dari profesi.
Kode etik profesi
Adalah code of conduct yaitu suatu
pedoman disiplin yang wajib ditaati oleh
anggota profesi dalam menjalankan
profesinya;
Bersifat selfimposed (mengikat ke
dalam);
Berisi asas-asas moralitas dalam
mendasari profesi
Kode Etik Mengandung Bbrp Kewajiban.
Yang Bertolak/Berorientasi
IDE DASAR PANCASILA
NILAI KESEIMBANGAN
NILAI
NILAI KEMANUSIAAN KEMASYARAKATAN :
NILAI KETUHANAN
(Humanistik) nasionalistik
(Moral-religius)
demokratik
keadilan sosial
Transaksi hukum/
Jual-beli putusan
perkara
MAFIA
PERADILAN
Markus
Calo perkara
(Makelar Kasus)
pemerasan
APA AKIBAT PENEGAKAN HUKUM TANPA ILMU (HUKUM) ?
MAFIA
PERADILAN
Hakikat bahayanya :
Sama dgn.
“akibat/bahaya KORUPSI”
(Sbr.: Kongres PBB
ke-9 & 10)
SPP YG
SEHAT/IDEAL
menjamin keamanan
dapat menjamin keadilan
warga masyarakat
(“ensuring justice”),
(“the savety of citizens”)
MAFIA
PERADILAN
(permainan kotor)
Pelaksanaan/
Penyidikan Penuntutan Pengadilan
Eksekusi
Seluruh bidang
Administrasi
pembangunan
LEGAL 1.Kultur Hukum (pemikiran) menjemba-
tani antara peraturan dg tingkahlak
SYSTEM diharapkan;
2.Pemikiran hukum yg salah dapat mem-
Lawrence M. pengaruhi keberhasilan penegakan
Friedman 3.Di dlm menjalankan fungsi HK,
hukum kadang berhadapan dgn nilai-
nilai /pola perilaku/pemikiran yg te
mapan dlm masyarakat; sehingga d
muncul ketidaksesuaian antara apa
seharusnya (das sollen) & apa yg
senyatanya (das sein), ada perbedaan
antara law in the books & law in action.
Komponen sistem
Kultur Hukum : ide-ide, sikap-
hukum: sikap, harapan & pendapat ttg Pemikiran hk
Struktur hukum, whan kind of training Kesadaran Hukum
Substansi & habbits do the judge have
Kultur
Kepatuhan Hukum
SPP YG
SEHAT/IDEAL
Hedonisme:
kenikmatan & kebahagiaan hdp duniawi merupakan
puncak tujuan hdp mns;
Machiavelisme:
apa saja boleh dilakukan asalkan tujuan bisa dicapai
Kapitalisme:
orientasinya pada pemenuhan kepentingan ekonomi
PENSTUDI HUKUM
PARTISIPAN PENGAMAT
1.Penstudi Hukum
1. Penstudi Hukum
2.Pengemban Hukum
(Fungsionaris Hk) 2. Bukan Pengemban
Penyandang profesi tertentu Hk
yang membuat Hk itu berfungsi Kelompok ilmu lain di luar
(praktisi teoritisi/akademisi) hukum namun obyek
telaahnya adalah hukum
(sejarah hk, perbandingan hk,
PENGEMBAN HK
sosiologi hk, antropologi hk,
Kegiatan berkenaan dengan
psikologi hk, logika hk, politik
berlakunya hk di masyarakat
hk)
Pengemban Pengemban
Hk Praktis Hk Teoritis
IH & Ilmu Ketuhanan
PERLU DIGALI ILMU HK YG BERSUMBER DARI ILMU KETUHANAN :
PROF. MOELJATNO :
• Dalam negara kita yang berdasarkan Pancasila, dengan adanya sila
Ketuhanannya, maka tiap ilmu pengetahuan (termasuk hukum pidana) yang
tidak dibarengi dengan ilmu ketuhanan adalah tidak lengkap.
Berubah/dinamis
Ilmu Hkm :
Ilmu Keadilan
(Scholten) ILMU HK : bukan ilmu pasti -
> ilmu ttg. Perubahan.
2 aksioma ttg hakikat semesta
ARISTOTELIAN GALILEAN
Towards Normativism Towards Nomotism
A perfect A chaotic
pre-established harmonious causal random order
teleological and final order continuously in progess
Normative and Factual and empirical incharacter
moralistic in character (on what it is)
(on what ought to be)
--> Science (Ilmu Penge-
--> Humaniora (Ilmu!) tahuan, Sains)
2 Aksioma
GALILEAN
ARISTOTELIAN
Toward nomotism
•Berpikir normatif; (keteraturan yg didasrkan
dr indrawi);
•Baik/buruk (keteraturan atas
dasar ide);
A chaotic causal random
order continously in
•Ide yang tertib/final (given);
progress (Tertib yg
•Apriori (sdh sempurna bergerak terus,
sbl ditindakan/ seharusnya); acak/kocokan mengarah
•Sdh diatur yg kuasa ke tertib lagi);
dg sempurna (selaras); Factual & empirical in
•Invisible hand character.
Dua Model Tertib
Aristotelian Galilean
Pre-established Random
Perfect Harmony Mechanistic
Teleologik Chaostic
Finalistik Causalistic
Nilai moral profesi hukum
Kekuatan yang mengarahkan & mendasari
perbuatan luhur, yaitu :
1. Kejujuran
tanpa kejujuran profesional hk mengingkari
misi profesinya (munafik, licik). Sikap yg
ada yaitu sikap terbuka & wajar (tdk
berlebihan, tdk otoriter, tdk menindas, tdk
memeras, tdk sok kuasa)
2. Otentik (kepribadian yg sebenarnya)
a. tdk menyalahgunakan wwnang;
b. tdk mel. Perbuatan tercela;
c. mendahulukan kep. Klien;
d. berani bersikap dg bijak;
e. tdk mengisolasi dari perg. sosial
3. Bertanggungjawab
a. kesadaran melakukan tugas dg sebaik
mungkin
b. Profesional, proporsional.
4. Kemandirian moral (tdk dpt dibeli oleh
pendapat mayoritas, tdk terpengaruh ol
pertimbangan untung rugi, affirmation with
local values)
5. Keberanian moral (setia pada suara
hati)
Menolak segala bentuk korupsi, suap,
kolusi dan pungli;
Menolak sgl cara penyelesaian melalui
jalan yg tdk sah
Keharusan seorang profesi Hk
• Setap pemegang profesi
dituntut dua jenis keharusan
yaitu :
1. Keharusan untuk
menjalankan profesinya
secara bertanggungjawab;
2. Keharusan untuk tidak
melanggar hak-hak orang
lain.
RI peringkat 6 negara terkorup
dari 159 negara
Peran profesi Hk ?
Profesi Hukum & Manajeman
Hukum
Hukum mengandung ide atau konsep-
konsep yang abstrak (teoritik);
Manajemen hukum yaitu pada problem
bagaimana suatu per UU itu bisa
diwujudkan, bagaiman pengorgani-
sasiannya sehingga rumusan ide-ide itu
bisa diterima dan diberlakukan oleh
masyarakat (menjadi kekuatan praktis di
tengah masyarakat)
Manajemen hukum berarti pembicaraan
menganai perwujudan ide-ide yang
abstrak menjadi kenyataan;
Persoalan itu menunjuk pada pelaku
hukum (yg diberi wewenang unt
memberlakukan Hk) dan lembaga hukum.
Dihadapkan pada ujian kepatuhan,
integritas moral & kemampuan intelektual
(Profesi hukum )
Sarat manajemen Hk yang baik
Produk per UU yang
apresiatif;
Kebijakan kelembagaan yg
dpt menterjemahkan tuntutan
produk hukum;
Iklim struktural yang inklusif
(terbuka & demokratis);
Mengutamakan layanan thd
kepentingan masyarakat.