Anda di halaman 1dari 20

AKSIOLOGI

Aksiologi
 Bagaimanakah implementasi ilmu
pengetahuan pada kehidupan umat manusia ?
 Sudah ideal kah apa yg menjadi harapan akan
ilmu pengetahuan (Sains) yg mengalami
kemajuan begitu pesat tetapi pada akhirnya
menjadikan kerusakan pada tatanan Alam
semesta... ?
PENGERTIAN AXIOLOGI

 Axios = Nilai (Value)


 Logos = Ilmu
 Axiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang
nilai-nilai.
 Axiology, derived from a greek word meaning
“value”, is coming to be used for the study of
the general theory of value (Ethics and
Esthetics) (Harold H Titus)
 Axiologi ilmu = aplikasi axiologi dalam ilmu
Aksiologi
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral
pengetahuan. Aksiologi menjawab pertanyaan-
pertanyaan :
 untuk apa pengetahuan itu digunakan?
 Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
 Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
 Bagaimana kaitan antara metode pengetahuan dengan
norma-norma moral/profesional?
Aksiologi
 Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.
 Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai)
dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.
 Aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar
normative penelitian dan penggalian, serta
penerapan ilmu.
Bidang/cabang axiologi
 Etika = the study of value
in human conduct
 Estetika = the study of value
in the realms of
beauty and art
1. Moral conduct/prilaku moral/etika
2. Esthetic expression
3. Socio-political life (Bramel)
Pertanyaan-Pertanyaan
Aksiologi
 Bagaimana Manfaat dan tujuan ilmu
 Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya
dengan kaidah-kaidah moral?
 Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
 Bagaimana kaitan metode ilmiah yang
digunakan dengan norma-norma moral?
PERTANYAAN POKOK DALAM
AXIOLOGI
 Apakah nilai bersifat subjektif atau
objektif, bersifat personal atau
impersonal?
 Apakah nilai bersifat berubah atau
tetap?
 Apakah ada hirarki/urutan-urutan nilai?
PENGERTIAN ETIKA

ETIKA  secara harfiah berasal dari bahasa Yunani Kuno : ETHOS


“Pagar pembatas ternak agar supaya tidak berkeliaran”
Dihubungkan dengan kehidupan manusia diartikan sebagai “pembatasan gerak
perbuatan manusia”
Menjadi kebiasaan atau watak dari sikap dan perbuatan manusia

ETIKA  Ajaran mengenai sopan santun


 Mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan
 Yang boleh dilakukan artinya dibenarkan dan yang tidak boleh dilakukan
artinya tidak dibenarkan

Bayu Suryaningrat: Etika merupakan WEDHALAKUTAMA


WEDHA  Pengetahuan, Ajaran, Ilmu
LAKU  Perbuatan, Budi pekerti, Tabiat, Watak, Akhlak
UTAMA  Amat baik, luhur
ETIKA UMUM:

Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi tindakan


manusia secara umum
 Dalam kehidupan masyarakat secara umum
 Batasnya adalah lingkungan masyarakat yang bersangkutan

ETIKA KHUSUS:

Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar dikaitkan dengan tanggung


jawab nanusia sebagi anggota kelompok masyarakat
 Etika khusus yang berlaku dalam suatu lembaga atau kegiatan
 Biasanya berupa kode etik
E T I K A DAN M O R A L

Dalam pengertian umum ETIKA adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajari perbuatan dan tingkah laku manusia - apakah benar atau
salah, boleh atau tidak boleh, dan sebagainya – dengan ukuran norma,
kaidah, aturan, ketentuan

Oleh karena itu pemahaman tentang ETIKA berhubungan dengan


MORAL yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “MOS” (S) atau
“MORES” (P) yang berarti Kaidah, Norma, Aturan atau Ketentuan

ETIKA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbuatan dan


tingkah laku manusia dikaitkan dengan penilaian baik dan buruk atau
benar dan salah atau boleh dan tidak boleh
ETIKA adalah ilmu pengetahuan tentang KESUSILAAN atau MORAL
FILSAFAT MORAL/ETIKA
 Ilmu berbicara apa adanya,
mendeskripsikan dan memetakan
keadaan fakta-fakta (realitas), bersifat
deskriptif
 Moral/etika berbicara tentang sesuatu
yang seharusnya, bersifat preskriptif
 Etika ilmu mengacu pada kebernilaian
ilmu ketika dimanfaatkan/diaplikasikan
dalam kehidupan (teknologi)
BIDANG FILSAFAT MORAL/ETIKA
 Etika terapan – berkaitan dengan apa
yang seharusnya/sebaiknya dilakukan
dalam situasi tertentu
 Etika normatif – berbicara tentang teori-
teori umum berkaitan dengan yang
benar/right dan salah/wrong
 Metaetika – berbicara tentang situasi yang
menuntut dasar-dasar yang benar/salah
SUDUT PANDANG ATAS NILAI
1. SUBJEKTIF : NILAI ADA
SEBAGAI SUATU SENTIMEN
ATAU EMOSI KESUKAAN
ATAU KETIDAKSUKAAN

2. OBJEKTIF : NILAI
MERUPAKAN SESUATU YANG
BERADA DALAM KUALITAS
OBJEK-OBJEK
PANDANGAN TENTANG MORAL/ETIKA

 Dilihat dari esensi nilai :


 Kognitivisme – ada sesuatu fakta yang
disebut bernilai (right or wrong/benar-salah)
 Non-kognitivisme – tak ada sesuatu fakta
yang disebut bernilai
 Dilihat dari dampak prilakunya
 Deontologis – Etika berbasis pada kewajiban/
Patuh pada peraturan.
 Konsekwensialis – baik atau buruk, benar
atau salah tergantung pada akibatnya dalam
suatu gradasi
FUNGSI MORAL menurut SIGMUND FREUD

Kehidupan Jiwa Manusia terdiri dari DAS ES dan DAS ICH

DAS ES
 Kekuatan hidup, dorongan, nafsu atau naluri
 Mempunyai prinsip “Kesenangan” dan “Kepuasan”

DAS ICH
 Saya pribadi, kepribadian, yang mempunyai kesadaran dan mengetahui
keadaan dalam diri dan lingkungan atau di luar diri
 penjinak dan pengendali nafsu ( DAS ES)
 Sebagai joki yang harus mengendalikan kuda
UBER ICH : DAS ICH YANG IDEAL
 Zat tertinggi dalam diri manusia yang dalam perbuatannya mampu
mengendalikan diri
Perbuatannya senantiasa bersumber pada “Norma” sebagai sumber “Etik”
 Terjaganya keseimbangan DAS ES dan DAS ICH
SIKAP DAN PERBUATAN MANUSIA

EMOSIONAL

DORONGAN/
RASIONAL KEKUATAN/ RASIONAL
NAFSU

EMOSIONAL
TAHAP-TAHAP KELAKUAN MAKHLUK DI DUNIA

TAHAP ABSOLUT
(Setiap perbuatan dihubungkan dengan kekuasaan maha pencipta
pemberi kehidupan  Keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa)

TAHAP MANUSIA
(Mempunyai kesadaran, keinginan, dan pertimbangan rasional 
adanya pengakuan terhadap norma)

TAHAP HEWANI
(bergerak dan berbuat karena naluri, instink, atau nafsu, baik
karena pengalaman maupun karena latihan)

TAHAP VEGETATIF
(Hidup berdasarkan sumber atau keadaan tertentu)

TAHAP ANORGANIS
( Hidup seadanya tanpa dorongan dari
dirinya)
1. Agama

2. Lingkungan masyarakat umum

3. Peraturan-peraturan formal PERILAKU /


PERBUATAN
4. Lingkungan pekerjaan

5. Lingkungan ketetanggaan

6. Lingkungan keluarga

7. Hati nurani individual


 Terima kasih.....

Anda mungkin juga menyukai