Anda di halaman 1dari 17

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi
pentingnya etika, moral dan akhlak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata akhlak diartikan
sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun terambil dari Bahasa Arab (yang
diartikan, tabiat, perangai, kebiasaan, bahkan agama). Perkataan “moral” berasal dari bahasa
latin “mores” kata jama’dari “mos” yang berarti: adat kebiasaan. Kalau etika adalah Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Pada makalah ini kami akan memaparkan pengertian secara umum etika, moral dan akhlak.
Namun sebelum kami memaparkan secara lebih detail mengenai etika, moral dan akhlak kami
akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai latar belakang dan tujuan pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa etika, moral dan akhlak bangsa saat ini terutama remajanya sangat
memprihatinkan sehingga kami memfokuskan untuk membahas secara mendalam tentang
realistis akhlak yang menjadi fenomena dikalangan remaja bangsa kita pada umumnya sesuai
dengan norma agama islam pada khususnya. Tingkah laku (moral, etika, dan akhlaq) manusia
merupakan sesuatu yang dinamis. Ia dapat berubah setiap saat. Tetapi ketika tingkah laku itu
demikian sering dilakukan, ia akan manjadi bagian dari kepribadian seseorang. Proses ini
disamping memerlukan pembiasaan, pada saat yang sama memerlukan legitimasi pemikiran
logis. Lebih dari itu Islam menyatakan bahwa nilai-nilai itu bersifat mutlak, karena berasal dari
zat yang mutlak, yaitu Allah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari etika, moral, dan akhlak secara islam ?
2. Apa perbedaan dari etika, moral, dan akhlak secara islam?
3. Jelaskan karakteristik etika, moral, dan akhlak dalam islam !
4. Jelaskan Indikator manusia berakhlak !
5. Bagaimana cara menerapkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari?

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 1


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

C. TUJUAN
 Mampu menjelaskan pengertian etika,moral,dan akhlak
 Mampu menjelaskan perbedaan etika,moral, dan akhlak
 Mampu memahi karakteristik etika, moral, dan akhlak dan Islam
 Mampu menjelaskan Indikator manusia berakhlak
 Mampu menjelaskan dan menerapkan etika, moral, dan akhlak dalam kehidupan sehari-
hari

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMBANGAN
 PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK
1. ETIKA
Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ”ethos”. Kata
Yunani “ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa :
padang rumput, kandang : kebiasaan, adat : akhlak, watak : perasaan, sikap, cara berfikir.
Dalam bentuk jamak (la etha) artinya : adat kebiasaan. Sedangkan dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika
menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran.
Makna etika secara terminologi adalah sebagai berikut :
Dalam kamus filsafat, diungkapkan ethics (berasal dari bahasa Yunani, ethikos dari ethos,
berarti penggunaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan, sikap). Ada 3 makna, yakni, pertama,
analisis konsep-konsep seperti harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral,
benar, salah, wajib, dll. Kedua, pencarian ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan
moral. Ketiga, pencarian kehidupan yang baik secara moral.Kata etika dibedakan dengan kata
“etik” dan “etiket” .Kata etik berarti kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak atau
nilai mengenai benar dan salh yang dianut suatu golongan dan masyarakat. Adapun kata etiket
berarti tatacara atau adat , sopan santun ,dll dalam masyarakat beradab dalam memilahara
hubungan baik sesame manusia. Sedangkan secara terminologis etika berarti pengatahuan yang
membahas baik buruk atau benar tidaknya tingkah laku dan tindakan manusia serta sekaligus
menyoroti kewajiban-kewajiban manusia.
*Macam-Macam Etika
Etika deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan perilaku serta apa yang dikejaroleh manusia dalam hidup inisebagai

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 3


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normative memberi penilaian sekaligus member nama
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
2. MORAL
Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang
merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam kamus umum
bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan,
kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk,layak atau tidak layak,patut
maupun tidak patut.
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:
1) Prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
2) Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.
3) Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku yang telah
ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral. Moral terbagi menjadi dua
yaitu :
a) Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik
b) Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.

Moral juga diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak,
kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral didiatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu
dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral berkaitan
dengan kemampuan untuk membedakan antaraperbuatan yang baik dan perbuatan yang salah.
Dengan demikian moral merupakan kendali dalam bertingkah laku. Moral dapat diukur secara
subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani memberikan ukuran yang subyektif, adapun
norma memberikan ukuran yang obyektif. Pengarang Abul A’la Maududi mengemukakn adanya
moral Islam dalam bukunya : Ethical Viewpoint of Islam dan memberikan garis tegas antara
moral sekuler dan moral Islam. Moral sekuler bersumber dari pikiran dan prasangka manusia
yang beraneka ragam, sedangkan moral Islam bersandar kepada bimbingan dan petunjuk Allah
dalam Al-Qur’an dan as-sunnah.

3. AKHLAK
Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa Arab (yang diartikan, tabiat perangai,
kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al-Qur’an. Yang
ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam Al-Qur’an

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 4


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

surat Al-Qalamayat 4 yang bunyinya “Wa Innaka La’ala Khuluqin ‘Adzim. Ayat tersebut dinilai
sebagai konsiderans pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rosul. Kata Akhlak banyak
ditemukan di dalam hadits-hadits Nabi S.A.W, dan salah satunya yang paling popular adalah :
Innama Bu’istu Li utammima Makarimal Akhlak. Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan
akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan).
Akhlak berasal dari bahasa arab yakni khuluqun yang diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat.Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Akhlak menurut
Ibnu Miskawaih , akhlak adalah keadaan jiwa seseorang untuk mendorongnya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih dahulu. Sedangkan akhlak
menurut Al-Ghozali berpendapat bahwa akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
timbul akibat perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.
Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang
tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit
(timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari. Akhlak yang baik akan
mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan
seseorang insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak
yang buruk senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan
kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan
masyarakat seluruhnya. Nabi S.A.W.bersabda yang bermaksud: "Orang Mukmin yang paling
sempurna imannya, ialah yang paling baik akhlaknya."(H.R.Ahmad) Nabi S.A.W.bersabda yang
maksudnya:"Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan budipekerti yang
mulia."(H.R.Ahmad) Wa innaka la'ala khuluqin 'adzim, yang artinya: ”Sesungguhnya engkau
(Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung” (Al Qalam:4)

 PERBEDAAN ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK


Adapun perbadaan antara moral dengan etika adalah etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli-ahli filsafat, etika memandang
tingkah laku perbuatan manusia secara universal (umum), sedangkan moral secara local. Moral
menyatakan ukuran, sedangkan etika menjelaskan ukuran itu. Secara substansial, etika, moral,

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 5


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

dan akhlak adalah sama, yakni ajaran tentang baik dan buruk perilaku manusia dalam
hubungannya dengan Allah, hubungannya dengan sesama manusia dan yang hubungannya
dengan alam yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah dasar atau ukuran baik dan
buruk itu sendiri. Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar
penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk
akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat
istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu
perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral
dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi.
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang.
Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan
harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul
sebagaimana disabdakannya :
“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad)
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari
aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah
mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

 KARAKTERISTIK ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK DALAM ISLAM


Karekteristik Etika Islam
Adapun cakupan dari etika dalam Islam adalah sebagai berikut:
 Etika Islam mengajarkan dan menuntut manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
 Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya
perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah S.W.T (Al-Qur’an) dan ajaran Rasul-
Nya(Sunnah).
 Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima oleh seluruh umat
manusia di segala waktu dan tempat.
 Dengan ajaran-ajarannya yang praktis manusia (manusiawi), maka etika islam dapat
dijadikan pedoman oleh seluruh manusia.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 6


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

 Etika Islam mengantur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlag yang
luhur dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar petunjuk Allah
S.W.T, menuju keridlaan-Nya dengan melaksanakan etika Islam niscaya akan
selamatlah manusia dari pikiran-pikiran dan perbuatan yang keliru dan menyesatkan.
Karakteristik Akhlak Islam
 Akhlak Islam meliputi hubungan dengan Allah S.W.T, sesama manusia maupun
dengan alam karena akhlak besifat universal atinya akhlak dapt diterapkan kepada
siapa saja, kapan saja dan dimana saja
 Akhlak Islam artinya tak ada perilaku yang dianjurkan maupun dilarang lalu
bertentangan dengan akal
 Bersifat individu ,tanggung jawab akhlak bersifat individu artinya bahwa akhlak
seorang harus dipertanggungjawabkan sendiri
 Pengawasan langsung oleh Allah S.W.T, pengawasan akhlak tidak hanya dilakukan
oleh seseorang saja, tapi diawasi oleh Allah S.W.T

 INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK


Indikator manusia berakhlak (husnu al-khuluq) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
terplikasikanya takwa dalam perilaku. Sebaiknya, manusia yang ridak berakhlak (su’ul-khuluq)
adalah manusia yang ada infaq (kemunafikan) didalamhatinya, nifaq adalah siakp mendua
terhadap Allah. Tidak ada kesesuaian antara hati dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati.
Sebaliknya , melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa melakukan
dosa tetapi menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelaplah hatinya, hanya saja hatinya
berkurang.
Ahli Tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidakmenyakiti orang lain, baik
kebalikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tetapi banyak berbuat,
penyabar, tenang, hatinya selalu bersama Allah, suka berterimakasih, ridho terhadap ketentuan
Allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman, tidak pendendam, tidak suka
mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena Allah dan benci
karena Allah. Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 7


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

manusia yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam hubungannya dengan
Allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang beriman dan memiliki
akhlak mulia diantaranya sebagai berikut:
1. Istiqomah atau konsekuen dalam pendirian (QS.Al-Ahqof:13)
2. Suka berbuat kebaikan dan berbuat adil (QS.Al-Baqarah:12)
3. Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS.An-Nisa’:58)
4. Kreatif dan tawakal (QS.Ali Imron:160)
5. Disiplin waktu dan produktif (QS.Al.Ashr:1-4)
6. Melakukan sesuatu cara proposional dan harmonis (QS.Al’Araf:31)

B. PENERAPAN
 Cara menerapkan etika, moral, dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari
1. Etika
 Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda
pendapat.
 Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.
 Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak
 menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat.
 Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain
 Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah.
 Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan,
bantahmembantahdan kasar menghadapi lawan.
 Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah
 Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengandung dusta.
 Dan hendaknya pecanda tidak mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain
tertawa.
 Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di
antara manusia.
 Bercanda tidak boleh dilakukan terhadap orang yang lebih tua darimu, atau
terhadap orang yang tidak bisa bercanda atau tidak dapat menerimanya, atau
terhadap perempuan yang bukan mahrammu.
 Hendaknya anda tidak memperbanyak canda hingga menjadi tabiatmu, dan
jatuhlah wibawamu dan akibatnya kamu mudah dipermainkan oleh orang lain.
 Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
 Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu
pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
 Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi
hak dan dihargai.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 8


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

 Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan tanyakanlah


keadaan mereka.
 Bersikap tawadhu'lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabbur
dan bersikap angkuh terhadap mereka
 Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada
mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
 Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
 Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya, dan
tahanlah rasa benci terhadap mereka.
 Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantahmembantah
dengan mereka.
 Hendaknya mengundang orang-orang yang bertaqwa, bukan orang yang fasiq.
 Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan
 mengabaikan orang-orang fakir.
 Undangan jamuan hendaknya tidak diniatkan berbangga-bangga dan berfoyafoya,
akan tetapi niat untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
dan membahagiakan teman-teman sahabat. Tidak memaksa-maksakan diri untuk
mengundang tamu
 Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan
dengan kewibawaan.
 Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah
kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
 Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu
berarti menghormatinya.
 Jangan tergesa-gesa untuk mengangkat makanan (hida-ngan) sebelum tamu selesai
menikmati jamuan.
 Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan
penerimaantamu yang baik dan penuh perhatian.
 Hendaknya memenuhi undangan dan tidak terlambat darinya kecuali ada udzur
 Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang
yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan
(cambuk) terhadap perasaannya.
 Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya
 Jangan terlalu lama menunggu di saat bertamu karena ini memberatkan yang punya
rumah juga jangan tergesa-gesa datang karena membuat yang punya rumah kaget
sebelum semuanya siap.
 Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa
 untuk tinggal lebih dari itu.
 Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang
terjadi pada tuan rumah.
 Hendaknya mendo`akan untuk orang yang mengundangnya seusai menyantap
hidangannya
 Segera membuang hajat.
 Apabila seseorang merasa akan buang air maka hendaknya bersegera melakukannya,
karena hal tersebut berguna bagi agamanya dan bagi kesehatan jasmani.
 Menjauh dari pandangan manusia di saat buang air (hajat

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 9


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

 Menghindari tiga tempat terlarang, yaitu aliran air, jalan-jalan manusia dan tempat
berteduh mereka.
 Tidak mengangkat pakaian sehingga sudah dekat ke tanah, yang demikian itu supaya
aurat tidak kelihatan
 Tidak membawa sesuatu yang mengandung penyebutan Allah kecuali karena
terpaksa.
 Karena tempat buang air (WC dan yang serupa) merupakan tempat kotoran dan hal-
hal yang najis, dan di situ setan berkumpul dan demi untuk memelihara nama Allah
dari penghinaan dan tindakan meremehkannya.
 Dilarang menghadap atau membelakangi kiblat
 Adapun jika di dalam ruang (WC) atau adanya pelindung / penghalang yang
membatasi antara si pembuang hajat dengan kiblat, maka boleh menghadap ke arah
kiblat.
 Dilarang kencing di air yang tergenang (tidak mengalir
 Makruh mencuci kotoran dengan tangan kanan,
 Dianjurkan kencing dalam keadaan duduk, tetapi boleh jika sambil berdiri. Pada
dasarnya buang air kecil itu di lakukan sambil duduk
 Makruh berbicara di saat buang hajat kecuali darurat.
 Makruh bersuci (istijmar) dengan mengunakan tulang dan kotoran hewan,dan
disunnatkan bersuci dengan jumlah ganjil.
 Mencuci kedua tangan sesudah menunaikan hajat.
 Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan
atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain
karena takabbur
 Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan
 Tidak mengganggu, yaitu tidak membuang kotoran, sisa makanan di jalan-jalan
manusia, dan tidak buang air besar atau kecil di situ atau di tempat yang dijadikan
tempat mereka bernaung.
 Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya
seseorang bisa masuk surga
 Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Ini hukumnyawajib
 Tidak ngebut bila mengendarai mobil khususnya di jalan-jalan yang ramai dengan
pejalan kaki, melapangkan jalan untuk orang lain dan memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk lewat.
 Segera merawat janazah dan mengebumikannya untuk meringankan beban
keluarganya dan sebagai rasa belas kasih terhadap mereka.
 Tidak menangis dengan suara keras, tidak meratapinya dan tidak merobekrobek baju
 Disunatkan mengantar janazah hingga dikubur.
 Disunnatkan berta`ziah kepada keluarga korban dan menyarankan mereka untuk
tetap sabar
 Berupaya untuk mencari makanan yang halal.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 10


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

 Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat
beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.
 Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga
setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
 Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan
sekali-kali mencelanya.
 Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
 Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak
 Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan
diakhiridengan Alhamdulillah.
 Hendaknya makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu
 Disunnatkan makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya.
 Disunnatkan mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor
darinya lalu memakannya.
 Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum.
 Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.
 Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika udzur
 Mengucapkan salam tiga kali jika khalayak banyak jumlahnya
 Memberikan salam di waktu masuk ke suatu majlis dan ketika akan
meninggalkannya.
 Memberi salam di saat masuk ke suatu rumah sekalipun rumah itu kosongakan
masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni
 Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka
disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a
 Hendaknya apabila bangun tidur membaca dan sebelum tidur
 Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.
 Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengan
 Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di pihak
yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda
 Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
 Menghindari perkataan jorok (keji).
 Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
 Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu tetangga
 Bersikap ramah kepada semua orang yang menyapa kita
 Berdo`a disaat masuk dan keluar masjid
 Tidak lewat di depan orang yang sedang shalat

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 11


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

2. AKHLAK
a. Akhlak kepada Allah
 Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah- Nya
sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan
terhadap perintah Allah.
 Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,
baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan
ketenangan dan ketentraman hati.
 Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus
kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi
tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap
muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima
keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
 Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu
hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
 Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya
rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak
kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan
pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
b. Akhlak kepada diri sendiri
 Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa
musibah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
 Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang
tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 12


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain
c. Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik
kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan
dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai
bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah,
meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh
anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak,
maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua
pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua
pihak dalam keluarga. Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan
batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di
antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-
betul menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surge bagi penghuninya.
Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan
nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima
pada masa-masa selanjutnya.
d. Akhlak kepada sesama manusia
 Akhlak terpuji ( Mahmudah )
 Husnuzan
 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah
untuk kebaikan manusia
 Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.
 Tawaduk berarti rendah hati.
 Tasamu Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai
sesama manusia.
 Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama
manusia.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 13


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

 Suka memaafkan kesalahan orang lain


 Menepati janji

C. PENTINGNYA / FUNGSINYA

Fungsi Etika Islam adalah untuk menuntun umat manusia terutama yang beragama islam
agar tidak terjerumus kepada kezoliman yang diciptakan oleh moral atau adab yang buruk yang
mana akan merusak manusia itu sendiri atau yang ada disekitarnnya yang akhirnya akan
menuntun ke jalan menuju pintu neraka. Maka dari pada itu etika islam sangat penting untuk
dipahami dan diikuti sebagai pembeda pula antara manusia dengan hewan yang tidak memiliki
akal pikiran dan akhlak.
Moral Islam adalah moral yang memiki fungsi sebagai “jalan kebenaran” untuk
memperbaiki kehidupan sosial umat manusia. Memahami Islam secara substantif akan menjadi
panduan universal dalam tindakan moral. Memahami Islam tidak hanya sebatas ritual ibadah
saja, tapi perlu juga dimaknai secara lebih luas, yaitu bagaimana usaha kita menjadikan Islam
sebagai panduan moral yang murni. Islam hadir ke dalam sebuah masyarakat diatur melalui
prinsip-prinsip moral yang tidak hanya didasarkan oleh iman terhadap kekuasaan Tuhan saja,
melainkan didasarkan pada adat yang dihormati sehingga mampu membentuk nilai-nilai
masyarakat dan struktur moralnya. Islam sangat mempertegas nilai-nilai kebaikan moral, seperti
kesabaran, keramahtamahan, dan kejujuran, yang itu tidak saja ditujukan kepada keluarga
terdekat, tapi juga bagi seluruh umat manusia, baik bagi anak yatim, fakir, miskin, dan
sebagainya.
Akhlakul yang baik (al-akhlaqu al-mahmudah) sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, karena dengan akhlak tersebut bisa menyeimbangkan antara antara akhlak yang baik
dengan akhlak yang buruk pada perbuatan manusia, maka ukuran dan karakternya selalu
dinamis, sulit dipecahkan. Islam menginginkan suatu masyarakat yang berakhlak mulia. Akhlak
mulia ini sangat ditekankan karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi individu, juga
sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain bahwa
akhlak utama yang ditampilkan seseorang, tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan di akhirat

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 14


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Etika dalam islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan agung yang bukan
saja berisikan sikap, perilaku secara normative, yaitu dalam bentuk hubungan manusia dengan
Allah, melainkan wujud dari hubungan manusia terhadap Allah, manusia dan alam semesta daris
sudut pandang historisitas. Etika sebagai fitrah akan sangat tergantung pada pemahaman dan
pengalamana keberagamaan seseorang. Itulah sebabnya Rasullah menyuruh kita untuk
memperbaiki akhlak, menyempurnakan budi pekerti, Begitu pentingnya kedudukan akhlak
akhlak dalam islam sehingga Al-Qur’an tidak hanya memuat ayat-ayat tentang akhlak secara
spesifik, melainkan selalu mengaitkan ayat-ayat yang membicarakan etika, moral dan
akhlak.Dan hakikatnya sama anatara etika,moral, dan akhlak yakni mengajarkan baik dan buruk
perilaku manusia dalam hubungannya dengan Allah, hubungannya sesama manusia dan yang
hubungannya dengan alam yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah dasar atau
ukuran baik dan buruk itu sendiri.

II. SARAN
 Seorang muslim harus selalu menjunjung etika sebagai fitrah dengan menghadirkan
kedamaian, kejujuran, dan keadilan
 Menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan dan contoh dalam setiap aktivitas
sehari-hari
 Berusaha mewujudkan konsep iman, islam, dan ihsan secara berkelanjutan
 Seorang muslim harus selalu menjaga hubungan baik secara proposional dalam
implementasi hubungan dengan Alla, sesama manusia dan sesama makhluk-makhluk
Allah.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 15


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

DAFTAR PUSTAKA

DR.H. Moch. Tolchah, M.Ag , Drs. Moch. Kalam Mollah, M.Pd.I , M. Arfan ,Mu’ammar,
M.Pd.I , Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum , Surabaya 2011.
http:// www.foxitsoftware.com/shopping/akhlakdanetika
http://www. jtptiain-gdl-s1-2004-abdulmalik-292-BAB+II+1-8.pdf
http://www.al-azim.com/akhlak/infoislam/home.hmtl
TIM MGMP.2009.Pendidikan Agama Islam. Surakarta: Mediatama.
Ahmadi, Abu,dkk.2014. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Etika dan Moral. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.
Amin, Ahmad. (1977). Ethika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang.
Kurtines, William M. dan Jacob L. Gerwitz. (1992). Moralitas, Perilaku Moral, Dan
Perkembangan Moral. Jakarta: UI Press.
Quasem, M. Abul. (1988). Etika Al-Ghazali. Bandung: Pustaka.
Ya.qub, Hamzah. (1988). Etika Islam: Pembinaan Akhlaqul Karimah. Bandung: Diponegoro.

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 16


ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

LAMPIRAN

FTSP-TEKNIK LINGKUNGAN |INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 17

Anda mungkin juga menyukai