Anda di halaman 1dari 18

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

Dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam :


Sudinta S.Pd.I, MM.,

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Nieken Andini Hasan 211111123
2. Dadan Hidayat 211111077
3. Dendi Aulia Rahman 211111122
4. Dinda Syawalisa 211111080
5. Ibnu Yazid Alyamin 211111085
6. Ingki Sadian 211111086
7. Ismail 211111087
8. Neneng Hasanah 211111120
9. Rizki Gunawan 211111097
10. Yulviandika Miko Wardana 211111103

PROGRAM STUDI S1 MANAGEMENT


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA
TANGERANG
2022
PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan.
Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika bersifat abstrak dan
berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Pengertian ini menunjukan bahwa, etika
ialah. teori tentang perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang
juga merupakan pada inti sari atau sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia.
Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah
menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar
Aristoteles (284-322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita
membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dalam arti lain merupakan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di
lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola
tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Dengan adanya etika pergaulan dalam
masyarakat akan terlihat baik dan buruknya. umum asal-mula etika berasal dari filsafat
tentang situasi atau kondisi ideal yang harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika
juga suatu ilmu yang membahas baik dan buruk dan teori tetang moral. Selain itu,
teori etika berorientasi kepada cara pandang atau sudut pengambilan pendapat
tentang bagaimana harusnya manusia tersebut bertingkah laku di masyarakat.
PENGERTIAN MORAL
Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores
(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna
kebiasaan, kelakuan, kesusilaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata moral berarti mempunyai dua makna. Pertama, ajaran
tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya; dan kedua, kondisi mental seseorang yang
membuat seseorang melakukan suatu perbuatan atau isi hati/keadaan
perasaan yang terungkap melalui perbuatan. Istilah lain yang sama
dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal dari kata ethiek
(Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang berarti kebiasaan,
kelakuan. Akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari khuluqun,
menurut lughot diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan
akhlak. Berbeda dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu
kecerdasan, tinggi rendahnya intelegensia, kecerdikan dan kepandaian.
Kata moral atau akhlak digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku baik
atau buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.
PENGERTIAN AKHLAK
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi pekerti atau
perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak yang menurut bahasa
berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat atau watak dilahirkan karena
hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi biasa. Dari pengertian diatas
menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang mendalam dalam jiwa
manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulang- ulang hingga menjadi
kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk. Adapun
menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan”. Kesadaran bahwa manusia dalam hidupnya
membutuhkan manusia lainnya menimbulkan perasaan bahwa setiap manusia
terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain, karena Islam
mengajarkan bahwa sebaik- baik manusia adalah yang banyak mendatangkan
kebaikan bagi orang lain. Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak
mungkin tersebut akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam
mengajarkan untuk berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang
jahat atau tercela. Karena pada dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang
akan kembali kepada dirinya masing-masing.
PERBEDAAN ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

Perbedaan Etika, Moral Dan Akhlak dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Berdasarkan tolak ukur
2. Berdasarkan sifat
# Berdasarkan Tolak Ukur :
- Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
- Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau
aturan tertentu
- Akhlak tolak ukurnya Al-Qur’an dan As Sunnah
# Berdasarkan Sifat :
- Etika bersifat teori
- Moral dan Akhlak bersifat praktis.
PERSAMAAN ETIKA, MORAL DAN AKHLAK

Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral dan Akhlak yang dapat dipaparkan sebagai
berikut :
• Etika, Moral dan Akhlak membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/ motif perilaku
• Etika, Moral dan Akhlak merupakan ilmu yang normatif, artinya berpegang teguh pada
norma atau kaidah yang berlaku.
• Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa Etika, Moral dan Akhlak
sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan
manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama sama
menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan
tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriahnya.
• Objek dari Etika, Moral dan Akhlak yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik dan
buruk.
MACAM-MACAM ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
Macam-Macam Etika :
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan
atau etis itu sama halnya dengan berbicara tentang moral. Manusia disebut etis karena
manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka
asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani
dengan jasmaninya, dan antara ssebagai makhluk dengan penciptanya.  Termasuk di
dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat
tiga macam etika yaitu sebagai berikut:
1. Etika Deskriptif adalah Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap
dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan  dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara
etis.
2. Etika Normatif adalah Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif  merupakan norma-norma
yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3. Etika Metaetika merupakan sebuah cabang dari etika yang membahas dan menyelidiki
serta menetapkan arti dan makna istilah-istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan-
pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Istilsh-istilah normatif
yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah,
yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya.
Macam-Macam Moral :
1. Moral Keagamaan
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran Agama Islam.
2. Moral Sekuler
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan
hanya bersifat duniawi semata-mata.
Macam-Macam Akhlak :
Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik
merupakan sifat para Nabi dan orang-orang sidiq,
sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan
orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Akhlak baik (al-akhlaqul mahmudah), yaitu perbuatan
baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-
makhluk yang lain.
2. Akhlak buruk atau tercela (al-akhlakul madzmumah),
yaitu perbuatan buruk terhaap Tuhan , sesama manusia dan
makhluk-makhluk yang lain.
HUBUNGAN AKHLAK DAN TASAWUF
Dalam ajaran akhlak islam dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan secara substansi.
Akhlak islam menginginkan umat islam mendapatkan kemuliaan akhlak berdasarkan
agama sedangkan tasawuf pun menuju kepada hal tersebut. Titik tekan akhlak islam
berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan di atas, sedangkan tasawuf pada kecintaan dan
kebersihan jiwa. Penerapannya mungkin tasawuf memiliki hal yang berbeda, namun secara
tujuan tidaklah bertentangan. Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak menginginkan
keburukan dan kerusakan yang terjadi. Hal ini dapat dirangkum dalam hal berikut
mengenai Hubungan Akhlak dan Tasawuf :
1. Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT
2. Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
3. Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat.
 
 
INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK
Dengan mengutip beberapa ayat Al Qur’an dan Hadits, selanjutnya Al-Ghazali
mengemukakan tanda-tanda manusia beriman, diantaranya :
1. Manusia beriman adalah manusia yang khusu’ dalam shalatnya
2. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faedahnya)
3. Selalu kembali kepada Allah
4. Mengabdi hanya kepada Allah
5. Selalu memuji dan mengagungkan Allah
6. Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
7. Berjalan di muka bumi dengan tawadhu’ dan tidak sombong
8. Bersikap arif menghadapi orang-orang awam
9. Mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya sendiri
10. Menghormati tamu
11. Menghargai dan menghormati tetangga
12. Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna
13. Tidak banyak berbicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan
14. Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap maupun  perbuatan
KARAKTERISTIK AKHLAK DALAM ISLAM
Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau
akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati
posisi sebagai sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,
disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari sifatnya
yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. Namun akhlak islami yang universal ini
diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran
etika, moral dan akhlak Islami adalah akhlak yang disamping mengakui adanya nilai-nilai universal
sebagai dasar bentuk akhlak, juga mengakui nilai-nilai bersifat lokal dan temporal sebagai penjabaran
atas nilai-nilai yang universal itu. Namun demikian, bahwa akhlak dalam ajaran agama tidak dapat
disamakan dengan etika atau moral, walaupun etika dan moral itu diperlukan dalam rangka
menjabarkan akhlak yang berdasarkan agama (akhlak Islami). Hal yang demikian disebabkan karena
etika terbatas pada sopan santun antara sesama manusia saja, serta hanya berkaitan dengan tingkah
laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk menjabarkan akhlak Islami, itu tidak berarti akhlak
Islami dapat dijabarkan sepenuhnya oleh etika atau moral. Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama
dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.
Akhlak diniah (agama/Islam) mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga
kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak
bernyawa).
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK DAN
MEMPENGARUHI AKHLAK

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain adalah :
1. Insting (Naluri)
2. Adat/Kebiasaan
3. Wirotsah (Keturunan)
4. Milieu ( Lingkungan Alam dan Lingkungan Pergaulan)
TOLAK UKUR AKHLAK BAIK DAN BURUK DALAM
ISLAM
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khoir ( dalam bahasa arab ) atau good ( dalam bahasa
Inggris ). Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan
kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya. Pengertian baik menurut Etika adalah sesuatu yang
berharga untuk tujuan. Sebaiknya yang tidak berharga, tidak berguna untuk tujuan apabila yang
merugikan, atau yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan adalah buruk dan yang disebut baik dapat
pula berarti sesuatu yang mendatangkan memberikan perasaan senang atau bahagia. Dan adapula yang
berpendapat yang mengatakan bahwa secara umum, bahwa yang disebut baik atau kebaikan adalah
sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia.Menurut ajaran Islam penentuan
baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits.
1. Menurut aliran Ahlusunnah Wal Jama’ah
Aliran ini berpendapat bahwa ketentuan baik dan buruk sudah ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Untuk menentukan hal yang baik dan buruk, aliran ini mendahulukan nash lalu akal.
2. Menurut aliran Tasawwuf
Aliran tasawwuf adalah suat paham yang mementingkan kehidupan spiritual dari pada materi. Menurut
ahli tasawwuf, nilai baik dapat diukur dari perasaan bahagia. Begitupula dengan nilai buruk, yang
ditandai dengan hal-hal yang menyengsarakan. kebaikan dan keburukan menurut panilaian ahli tasawwuf
adalah terkait dengan kehidupan ukhrowi, jika kebaikan diperoleh di dunia, maka kebaikan tersebut harus
menjadi penyebab untuk memperoleh kebaikan di akhirat.
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya
berakhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Aktualisasi akhlak adalah
bagaimana seseorang mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
Islam ke dalam tingkah laku sehari hari.
1. Akhlak kepada Allah :
a. Beribadah kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah untuk menyembah-Nya sesuai dengan
syariat islam.
b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan
lisan maupun dalam hati.
c. Berdo’a kepada Allah. Do’a merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia,
sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau
menanti akibat dari suatu keadaan.
e. Tawaduk kepada Allah, yaitu Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina dihadapan Allah Yang Maha
Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan
orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
f. Berhusnudzon kepada Allah, yaitu berprasangka baik kepada Allah karena apa yang diberikan oleh Allah
merupakan yang terbaik untuk hamba-Nya.
2. Akhlak kepada diri sendiri :
a. Sabar, yaitu perilaku sebagai pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa
yang menimpanya.
b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas nikmat yang telah di beri oleh Allah,
baik syukur dalam ucapan maupun perbuatan.
c. Tawaduk, yaitu rendah hati dan selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin.

3. Ahlak kepada keluarga :


a. Memuliakan dan menghormati kedua orang tua
b. Mendoakan kedua orang tua
c. Bersikap baik kepada kedua orang tua
d. Berkata lembut kepada kedua orang tua
e. Menyanyangi kedua orang tua seperti mereka menyayamgi kita sewaktu kecil

4. Akhlak kepada sesama manusia :


a. Menciptakan ukhuwah atau persaudaraan
b. Menumbuhkan sikap Ta’awun atau saling tolong menolong
c. Suka memaafkan kesalahan orang lain
d. Menepati janji yang telah dibuat.
 
 
Syukron Jazilan

Anda mungkin juga menyukai