Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Nieken Andini Hasan 211111123
2. Dadan Hidayat 211111077
3. Dendi Aulia Rahman 211111122
4. Dinda Syawalisa 211111080
5. Ibnu Yazid Alyamin 211111085
6. Ingki Sadian 211111086
7. Ismail 211111087
8. Neneng Hasanah 211111120
9. Rizki Gunawan 211111097
10. Yulviandika Miko Wardana 211111103
Perbedaan Etika, Moral Dan Akhlak dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Berdasarkan tolak ukur
2. Berdasarkan sifat
# Berdasarkan Tolak Ukur :
- Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
- Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau
aturan tertentu
- Akhlak tolak ukurnya Al-Qur’an dan As Sunnah
# Berdasarkan Sifat :
- Etika bersifat teori
- Moral dan Akhlak bersifat praktis.
PERSAMAAN ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral dan Akhlak yang dapat dipaparkan sebagai
berikut :
• Etika, Moral dan Akhlak membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/ motif perilaku
• Etika, Moral dan Akhlak merupakan ilmu yang normatif, artinya berpegang teguh pada
norma atau kaidah yang berlaku.
• Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa Etika, Moral dan Akhlak
sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan
manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah tersebut sama sama
menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan
tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriahnya.
• Objek dari Etika, Moral dan Akhlak yaitu perbuatan manusia, ukurannya yaitu baik dan
buruk.
MACAM-MACAM ETIKA, MORAL DAN AKHLAK
Macam-Macam Etika :
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan
atau etis itu sama halnya dengan berbicara tentang moral. Manusia disebut etis karena
manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka
asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani
dengan jasmaninya, dan antara ssebagai makhluk dengan penciptanya. Termasuk di
dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat
tiga macam etika yaitu sebagai berikut:
1. Etika Deskriptif adalah Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap
dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait
dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang
kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara
etis.
2. Etika Normatif adalah Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma
yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3. Etika Metaetika merupakan sebuah cabang dari etika yang membahas dan menyelidiki
serta menetapkan arti dan makna istilah-istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan-
pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan. Istilsh-istilah normatif
yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan, baik, buruk, benar, salah,
yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya.
Macam-Macam Moral :
1. Moral Keagamaan
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran Agama Islam.
2. Moral Sekuler
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan
hanya bersifat duniawi semata-mata.
Macam-Macam Akhlak :
Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik
merupakan sifat para Nabi dan orang-orang sidiq,
sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan
orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Akhlak baik (al-akhlaqul mahmudah), yaitu perbuatan
baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-
makhluk yang lain.
2. Akhlak buruk atau tercela (al-akhlakul madzmumah),
yaitu perbuatan buruk terhaap Tuhan , sesama manusia dan
makhluk-makhluk yang lain.
HUBUNGAN AKHLAK DAN TASAWUF
Dalam ajaran akhlak islam dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan secara substansi.
Akhlak islam menginginkan umat islam mendapatkan kemuliaan akhlak berdasarkan
agama sedangkan tasawuf pun menuju kepada hal tersebut. Titik tekan akhlak islam
berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan di atas, sedangkan tasawuf pada kecintaan dan
kebersihan jiwa. Penerapannya mungkin tasawuf memiliki hal yang berbeda, namun secara
tujuan tidaklah bertentangan. Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak menginginkan
keburukan dan kerusakan yang terjadi. Hal ini dapat dirangkum dalam hal berikut
mengenai Hubungan Akhlak dan Tasawuf :
1. Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT
2. Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
3. Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat.
INDIKATOR MANUSIA BERAKHLAK
Dengan mengutip beberapa ayat Al Qur’an dan Hadits, selanjutnya Al-Ghazali
mengemukakan tanda-tanda manusia beriman, diantaranya :
1. Manusia beriman adalah manusia yang khusu’ dalam shalatnya
2. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna (tidak ada faedahnya)
3. Selalu kembali kepada Allah
4. Mengabdi hanya kepada Allah
5. Selalu memuji dan mengagungkan Allah
6. Bergetar hatinya jika nama Allah disebut
7. Berjalan di muka bumi dengan tawadhu’ dan tidak sombong
8. Bersikap arif menghadapi orang-orang awam
9. Mencintai orang lain seperti ia mencintai dirinya sendiri
10. Menghormati tamu
11. Menghargai dan menghormati tetangga
12. Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna
13. Tidak banyak berbicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan
14. Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap maupun perbuatan
KARAKTERISTIK AKHLAK DALAM ISLAM
Secara sederhana akhlak Islami dapat diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau
akhlak yang bersifat Islami. Kata Islam yang berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati
posisi sebagai sifat. Dengan demikian akhlak Islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah,
disengaja, mendarah-daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari sifatnya
yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. Namun akhlak islami yang universal ini
diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan sosial yang terkandung dalam ajaran
etika, moral dan akhlak Islami adalah akhlak yang disamping mengakui adanya nilai-nilai universal
sebagai dasar bentuk akhlak, juga mengakui nilai-nilai bersifat lokal dan temporal sebagai penjabaran
atas nilai-nilai yang universal itu. Namun demikian, bahwa akhlak dalam ajaran agama tidak dapat
disamakan dengan etika atau moral, walaupun etika dan moral itu diperlukan dalam rangka
menjabarkan akhlak yang berdasarkan agama (akhlak Islami). Hal yang demikian disebabkan karena
etika terbatas pada sopan santun antara sesama manusia saja, serta hanya berkaitan dengan tingkah
laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk menjabarkan akhlak Islami, itu tidak berarti akhlak
Islami dapat dijabarkan sepenuhnya oleh etika atau moral. Ruang lingkup akhlak Islami adalah sama
dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.
Akhlak diniah (agama/Islam) mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga
kepada sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak
bernyawa).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUK DAN
MEMPENGARUHI AKHLAK
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak antara lain adalah :
1. Insting (Naluri)
2. Adat/Kebiasaan
3. Wirotsah (Keturunan)
4. Milieu ( Lingkungan Alam dan Lingkungan Pergaulan)
TOLAK UKUR AKHLAK BAIK DAN BURUK DALAM
ISLAM
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khoir ( dalam bahasa arab ) atau good ( dalam bahasa
Inggris ). Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa keharuan dan
kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya. Pengertian baik menurut Etika adalah sesuatu yang
berharga untuk tujuan. Sebaiknya yang tidak berharga, tidak berguna untuk tujuan apabila yang
merugikan, atau yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan adalah buruk dan yang disebut baik dapat
pula berarti sesuatu yang mendatangkan memberikan perasaan senang atau bahagia. Dan adapula yang
berpendapat yang mengatakan bahwa secara umum, bahwa yang disebut baik atau kebaikan adalah
sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan dan menjadi tujuan manusia.Menurut ajaran Islam penentuan
baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadits.
1. Menurut aliran Ahlusunnah Wal Jama’ah
Aliran ini berpendapat bahwa ketentuan baik dan buruk sudah ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Untuk menentukan hal yang baik dan buruk, aliran ini mendahulukan nash lalu akal.
2. Menurut aliran Tasawwuf
Aliran tasawwuf adalah suat paham yang mementingkan kehidupan spiritual dari pada materi. Menurut
ahli tasawwuf, nilai baik dapat diukur dari perasaan bahagia. Begitupula dengan nilai buruk, yang
ditandai dengan hal-hal yang menyengsarakan. kebaikan dan keburukan menurut panilaian ahli tasawwuf
adalah terkait dengan kehidupan ukhrowi, jika kebaikan diperoleh di dunia, maka kebaikan tersebut harus
menjadi penyebab untuk memperoleh kebaikan di akhirat.
AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung tinggi pentingnya
berakhlak. Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Aktualisasi akhlak adalah
bagaimana seseorang mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
Islam ke dalam tingkah laku sehari hari.
1. Akhlak kepada Allah :
a. Beribadah kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah untuk menyembah-Nya sesuai dengan
syariat islam.
b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan
lisan maupun dalam hati.
c. Berdo’a kepada Allah. Do’a merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia,
sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu.
d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau
menanti akibat dari suatu keadaan.
e. Tawaduk kepada Allah, yaitu Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina dihadapan Allah Yang Maha
Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan
orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
f. Berhusnudzon kepada Allah, yaitu berprasangka baik kepada Allah karena apa yang diberikan oleh Allah
merupakan yang terbaik untuk hamba-Nya.
2. Akhlak kepada diri sendiri :
a. Sabar, yaitu perilaku sebagai pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa
yang menimpanya.
b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas nikmat yang telah di beri oleh Allah,
baik syukur dalam ucapan maupun perbuatan.
c. Tawaduk, yaitu rendah hati dan selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin.