Anda di halaman 1dari 19

ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK

Kelompok 3

Ahmad Faiz Ahmad Nurhuda M. Fahruroji


1 Landasan Etika, Moral, Dan Akhlak

2 Perbandingan Etika, Moral, Akhlak, Dan Implikasinya

3 Hubungan Etika, Moral, Dan Akhlak Dengan Hukum


Landasan Etika, Moral, Dan
1 Akhlak
1.Etik
a
Etimologi (Bahasa)
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat-istiadat (kebiasaan), perasaan
batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan atau mengajarkan tentang keluhuran budi baik-
buruk.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia istilah Etika diartikan sebagai:
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang Hak dan Kewajiban moral.
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan Akhlak.
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

Terminologi
(Istilah)
Etika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan nilai dan norma yang menentukan perilaku seseorang
atau manusia dalam hidupnya. Jadi etika merupakan gagasan untuk menciptakan keteraturan yang diakui
bersama oleh Sebagian besar atau semua orang dalam satu kelompok social, seperti lingkungan masyarakat,
profesi, budaya, hingga agama. Karena dibangun dan diikat secara berkelompok, maka etika harus dipatuhi
oleh setiap orang dalam kelompok tersebut. Adapun landasan dari etika ini yaitu akal pikiran dan hati Nurani
manusia yang digunakan untuk menakar dan menghasilakan sebuah nilai, gagasan atau norma yang
membedakan antara perilaku yang baik dengan yang buruk.
Jenis-Jenis Etika

1. Deskriptif
Etika deskriptif merupakan sebuah etika yang memberikan gambaran atau ilustrasi tentang tingkah laku dari seseorang
yang bisa dilihat dari nilai-nilai baik atau buruk.

2. Normatif
Etika normatif adalah sebuah etika yang berkaitan dan mempelajari tentang ukuran baik ataupun buruknya tindakan yang
dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain.

3. Etika Umum
Etika umum merupakan etika yang membahas tentang macam-macam hubungan atau kondisi dari seseorang untuk
berperilaku secara etis dalam mengambil berbagai macam aspek kebijakan berdasarkan teori-teori moral.

4. Etika khusus
Pada umumnya, jenis etika khusus dibagi menjadi 3 macam antara lain:
 Sosial, sosial merupakan salah satu etika yang dilakukan seseorang dan harus bertanggung jawab terhadap social ataupun
hubungan yang dilakukan setiap hari.
 Individu, merupakan sebuah tingkah laku yang lebih menekankan dalam hal kewajiban manusia sebagai pribadi yang
baik
 Etika Terapan, merupakan sebuah tingkah laku yang digunakan didalam sebuah profesi seseorang yang berlaku baik.
2.Moral

Terminologi
Etimologi (Bahasa)
(Istilah)

Moral merupakan
seperangkat aturan mengenai
kata moral berasal dari kata
baik atau buruk, pantas atau
mos dalam bahasa Latin, bentuk
tidak pantas, benar atau salah,
jamaknya mores, yang artinya
yang harus di lakukan atau yang
adalah tata-cara atau adat-
harus di hindari dalam
istiadat. Dalam Kamus Besar
menjalankan hidup. Adapun
Bahasa Indonesi moral diartikan
landasan moral yaitu norma,
sebagai akhlak, budi pekerti,
kebiasaan atau adat istiadat yang
atau susila.
berkembang dan tersebar dalam
sebuah masyarakat.
Al-a’dah As-shohihah (Adat yang benar)
Yaitu adat yang merupakan moral masyarakat yang sudah lama di
laksanakan secara turun temurun dari berbagai generasi, nilai-nilainya
telah di sepakati secara normatif dan tidak bertentangan dengan ajaran-
ajaran yang berasal dari agama (islam).

Moral/Adat

Al-a’dah Al-faasidah (Adat yang salah)


Yaitu adat yang telah lama dilaksanakan oleh masyarakat, tetapi
bertentangan dengan ajaran islam. Misalnya kebiasaan melakukan
kemusyrikan/menyembah berhala.
Landasan Utama Terbentuknya Moral

Sumber Moral/pembuat
moral Objek Dan Subjek
Tujuan Moral
 Pemimpin “Individu dan masyarakat”
 Kepala suku
 Tokoh agama/masyarakat
3.Akhlak

Terminologi
Etimologi (Bahasa)
(Istilah)

Kata akhlak (‫خالق‬6‫ )أ‬berasal dari Akhlak merupakan tingkah laku


bahasa arab, yakni jamak taksir dari seseorang yang didorong oleh sesuatu
khuluk (‫لق‬6‫ )خ‬yang berarti budi pekerti, keinginan secara mendasar untuk
perangai, tingkah laku atau tabiat, melakukan suatu perbuatan. Adapun
tata krama, sopan santun, adab, dan landasan utama akhlak adalah al-
Tindakan. quran dan as-sunnah.
Defenisi Akhlak menurut Para Pakar
Akhlak

 Al-Qurtubi mengatakan akhlak adalah perbuatan yang bersumber dari diri manusia yang selalu
dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak, karena perbuatan tersebut bersumber dari
kejadiannya.

 Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang
melahirkan Tindakan-Tindakan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran ataupun
pertimbangan.

 Ibn Miskawih mengatakan akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong ke arah melakukan
perbuatan-perbuatan dengan tanpa pemikiran dan pertimbangan.

 Muhammad Bakar Jabir Al-Jazari mengatakan akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam
dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela.
Macam-Macam Akhlak

Akhlak Mahmudah Akhlak Madzmumah


Maksud Sifat dan tingkah laku terpuji yang Sifat dan tingkah laku keji atau tercela yang
terdapat dalam diri seseorang yang terdapat pada diri seseorang yang
sesuai dengan ajaran islam. berlawanan dengan ajaran islam.
Akhlak Kepada Allah
Contoh Syukur, sabar, ridha, tawakkal, Riya, putus asa, sangka buruk, dan lalai.
dzikir, dan qonaah.
Akhlak Kepada Sesama Manusia
Contoh Berkata jujur dan baik, Pengasih, Sombong, bohong, iri, dzolim, dll
Memudahkan urusan orang lain.
Perbandingan Etika, Moral, Akhlak,
2 Dan Implikasinya
Perbandingan Etika, Moral, Dan Akhlak
Aspek Etika Moral Akhlak
Makna Filsafat/lmu yang Penentuan baik buruknya Perbuatan/perangai kita
mempelajari mana yang suatu perbuatan (nilainya)
baik dan mana yang buruk
(ilmunya)

Sifat Lokal, Khusus, Temporal Lokal, khusus Temporal Universal, Abadi, Normatif

Objek Perilaku manusia terkait Perilaku manusia terkait Perilaku manusia terkait
baik dan buruk baik dan buruk baik dan buruk

Sumber Akal pikiran manusia Adat istiadat, budaya, Al-quran dan Sunnah
kebiasaan masyarakat Rasulullah

Contoh Mengucapkan salam Ketika Menundukkan kepala Berkata yang jujur


memasuki ruangan Ketika berjalan di depan
orang yang lebih tua
Implikasi Dari Beretika Dalam Kehidupan Sehari-
Hari
 Sebagai suatu Pendirian atau pegangan
Etika dapat dijadikan sebagai pegangan dalam bertindak atau menjalankan sesuatu. Orang yang paham etika pasti akan
bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa merasa terpaksa. Hal iinilah yang membuat pendirian sangat dipengaruhi
oleh pemahaman etika dalam masyarakat.

 Mampu membedakan yang baik dan buruk


Pemahaman etika yang menyeluruh akan membuat seseorang dapat memahami secara penuh tentang hal-hal yang ada
disekitar kita. Pemahaman yang dimaksud ialah sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Ketika sudah mampu membedakan
hal tersebut dan melakukan segala hal yang sesuai dengan aturan, maka etika akan menjadi titik dimana seseorang mampu
mengaplikasikan hal tersebut.

 Menjadi manusia yang otonom


Etika membuat seseorang tidak harus sesuai dengan kemauan orang lain, melainkan dapat menjadi diri sendiri sesuai
dengan keinginan pribadi, karena hal tersebut merupakan hak pribadi Orang lain tidak bisa memaksa seseorang untuk
menjadi seperti yang diinginkan kecuali dengan adanya kesepakatan. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi manusia adalah
hal masing-masing individu.

 Menjadikan seseorang bersikap kritis


Sebuah etika yang sudah terbentuk membuat seseorang lebih kritis dalam menghadapi sebuah situasi dan kondisi, tidak
hanya berserah pada keadaan tetapi juga ikut memikirkan solusi yang paling tepat. Etika membuat seseorang lebih imbang
antara perasaan dan pikiran. Hal yang paling utama ialah tidak melakukan sesuatu sesuai dengan kemauan sendiri.
Implikasi Dari Bermoral Dalam Kehidupan Sehari-
Hari
 Memberikan motivasi
Moral yang ada di masyarakat akan membuat anggota dalam kelompok tersebut termotivasi berbuat baik agar dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Nilai positif dari sebuah moral di masyarakat akan dirasakan saat ini hingga masa
yang akan dating. Semakin baik penerapan nilai yang ada maka akan semakin baik dalam berinteraksi dengan lingkungan.

 Membentengi diri dari hal yang buruk


Moral yang ada di lingkungan membuat seseorang merasa terbatasi dalam melakukan segala sesuatu. Pembatasan ini
dimaksudkan baik untuk masyarakat yang ada di daerah tersebut. Pembatasan yang ada biasanya berkaitan dengan
pergaulan, gaya hidup, cara berbicara, cara berpakaian, dan lain-lain.

 Menjaga keharmonisan hubungan sosial


Mentaati nilai moral yang ada, dapat meningkatkan keharmonisan dalam lingkungan. Apabila belum mampu berbuat
baik untuk orang lain setidaknya tidak membuat suatu permasalahan yang menyusahkan orang lain. Ketika mengikuti nilai
moral yang ada kita dapat diterima di lingkungan tersebut.

 Saling menghormati dan menghargai sesama manusia


Manfaat yang paling penting dari sebuah moral ialah menghargai sesama manusia, memberlakukan seseorang dengan
sewajarnya, tidak bertindak berlebihan apabila ada orang yang berbuat salah.
Implikasi Dari Berakhlak Dalam Kehidupan Sehari-
Hari
 Memberikan ketentraman dan ketenangan jiwa dalam kehidupan.

 Keamanan jiwa, harta, kehormatan dan kepemilikan umum.

 Terpenuhinya hak-hak dan tertunaikannya kewajiban individu dan masyarakat.

 Meningkatnya produktivitas ummat karena terkonsentrasi pada perbaikan dan upaya peningkatan kualitas
ummat.

 Tumbuhnya jiwa kasih sayang sesama, eratnya ikatan persatuan dan kesatuan antara individu sesama
anggota masyaratakat.

 Datangnya keberkahan dan ridha Allah SWT, secara melimpah, serta meningkatnya kemuliaan ummat
sehingga disegani kawan dan ditakuti lawan.

 Masyarakat yang membangun akhlak mulia akan cepat melesat menggapai kemajuan.
Hubungan Etika, Moral, dan
3 Akhlak dengan Hukum
Aspek Substansi

Hukum dengan (Etika, Moral dan Akhlak)


tidak jauh berbeda. Karena berisi aturan
untuk mengatur tata kehidupan dan
perbuatan.

(Etika, Moral & Akhlak) Hukum berperan sebagai "penjaga"


memerintahkan berbuat apa yang agar etika dan norma-norma lain di
berguna dan melarang apa yang dalam masyarakat dapat berjalan
tidak dengan baik.
Undang-Undang
Sumber Hukum
Materil
Jurisprudensi

Aspek Prinsip Traktat (Teaty)

Kebiasaan
Sumber
Hukum Formil
Perjanjian (Overeenkomst)

Pandangan Ahli Hukum


(Doktrin)

Dasar kekuatan mengikatnya


peraturan-peraturan agar ditaati oleh
masyarakat maupun penegak hukum.

Anda mungkin juga menyukai