Disusun oleh
Nama: Sri Purwandaningsih Waluya
NIM: 411421016
Kelas:B.Pendidikan Matematika
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Etika, Moral dan Akhlak ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Prof Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I pada mata kuliah agama. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Etika, Moral dan Akhlak” bagi para
pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah agama yang telah
memberikan tugas ini agar menambah pengetahuan dan wawasan kepada saya sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui ditiap agama selalu menjunjung tinggi etika,
moral dan akhlak. Begitu juga di agama Islam etika, moral dan akhlak
merupakan tiga hal penting yang saling berkaitan antar satu sama lain.
Sebagai umat muslim tentunya ketiga hal tersebut yakni etika, moral dan
akhlak harus diketahui maknaya agar kita tau mana hal yang baik dan mana hal
yang buruk. Dan juga kita dapat berusaha mengamalkan hal yang baik dan
meninggalkan hal yang buruk.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika, moral, dan
akhlak karena ketiga hal ini menyangkut perilaku, tabiat, karakteristik manusia
yang baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun sesama mahluk
hidup.
Etika, moral dan akhlak tentu saja telah diajarkan kepada diri kita sejak
kecil di sekolah. Etika, moral dan akhlak diajarkan dalam pelajaran agama dan
pendidikan kewarganegaraan tapi hanya dibiarkan dan tidak diterapkan
dikehidupan sehari-hari.
Tentunya penulis berharap agar makalah ini dapat membuat kita sadar
akan pentingnya etika, moral dan akhlak. Baik untuk hubungan dengan sang
pencipta maupun sesama mahluk hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika, moral dan akhlak?
2. Apa persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak?
3. Bagaimana makna dari etika, moral dan akhlak?
4. Apa macam-macam etika, moral dan akhlak?
5. Bagaimana karakteristik etika dan akhlak dalam Islam?
6. Bagaimana hubungan tasawuf dengan akhlak?
7. Bagaimana metode buat peningkatan dalam etika, moral dan akhlak?
C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan etika, moral dan akhlak.
2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak.
3. Menjelaskan makna dari etika, moral dan akhlak dalam Islam.
4. Menyebutkan macam-macam etika, moral dan akhlak.
5. Menjelaskan hubungan tasawuf dengan akhlak.
6. Menjelaskan metode peningkatan dalam etika, moral dan akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengertian Akhlak
Kata Akhlak sudah sering kita dengar atau tidak asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Mungkin hampir semua orang mengetahui arti kata
akhlak tersebut, karena akhlak selalu berhubungan dengan tingkah laku
manusia.
Kata akhlak secara etimologi, berasal dari bahasa Arab “khalaqa‟ yang
asalnya dari kata “khuluqun‟ yang artinya perangai, tabiat, adat dan juga
sebanding kata “khalqun‟ yang berarti kejadian, buatan atau ciptaan. Dengan
demikian, secara kebahasaan istilah akhlak dapat berarti perangai, adab,
tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.
Menurut Ibrahim Karim Zainuddin, akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-
sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan sorotan dan pertimbangan,
seseorang dapat menilai padanya baik atau buruk, kemudian memilih
melakukan atau meninggalkannya.
Yang dimaksud dengan akhlak (moral) adalah sebuah sistem yang
lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku
yang menjadi seseorang menjadi istimewa. Karakterisik-karakteristik ini
membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku
sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi
yang berbeda-beda.
Akhlak secara bahasa adalah mashdar dari akhlaqa- yukhliquikhlaqan,
artinya sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi mazid af‟ala –yuf‟ilu-
if‟alan yang berarti al-sajiyah(perangai), at-thabi‟ah (kelakuan, tabi‟at,
watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman),al-muru‟ah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama). Dengan pengertian secara bahasa tersebut,
pengertian akhlak mencangkup sifat-sifat yang baik maupun buruk,
bergantung pada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya.
B. Persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak
1. Persamaan Etika, Moral dan Akhlak
Akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
Akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
dapat mengukur martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya
semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok
orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
Akhlak, etika dan moral seseorang bukan semata-mata merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, konstan dan statis, tetapi merupakan
potensi positif yang dimiliki manusia.
Akhlak, etika, dan moral merupakan ilmu yang normatif, artinya
berpegang teguh pada norma atau kaidah yang berlaku.
3. Makna Akhlak
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang
tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan
yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
2. Macam-macam Moral
Moral Ketuhanan
Moral ketuhanan adalah semua yang berhubungan dengan
agama/religius, berdasarkan melalui ajaran agama tertentu dan efek pada
diri mereka sendiri.
Moral Etika dan Kesusilaan
Etika moral dan kesusilaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan etika dan kesusilaan, yang mana oleh masyarakat, bangsa dan
negara dalam budaya dan tradisi, dijunjung tinggi.
Moral Disiplin dan Hukum
Disiplin moral dan hukum adalah segala sesuatu yang berlaku
dengan kode etik profesional dan hukum dalam masyarakat dan di
negara.
Moral Ideologi dan Filsafat
Ideologi dan filsafat moral adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan semangat nasional, kesetiaan pada cita-cita bangsa
dan negara.
3. Macam-macam Akhlak
Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak
yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah
meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela
berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak
lagi.
Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)
Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau
tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak
mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan mudharat bagi
diri sendiri maupun orang lain. Beberapa contoh akhlakul mazmumah
yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain
sebaigainya.
Artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
Ayat tersebut membuat kita memahami betaoa Allah SWT dekat kepada
kita, hamba-hambanya.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indeks manusia berakhlak, antara
lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya,
tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu
bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan,
tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak
pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Tasawuf mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, berkonsentrasi
dalam mencapai tujuan hidup menuju kepada Allah, serta membebaskan diri dan
keterikatan manusia dengan kehidupan duniawi. Tasawuf mengajarkan untuk
tidak mencintai dunia yang fana serta mengharapkan hanya keridhoan Allah
semata.
Dunia fana akan hanya akan membuat manusia lupa dengan cinta pada
yang sebenarnya yaitu hakikat cinta kepada Allah SWT. Oleh karena, itu hal-hal
yang duniawi tentu saja akan dijauhi dan dikurangi oleh orang-orang sufi.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (kata tunggal) yang berarti:
tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, sikap, cara
berpikir. (Keraf, 2005). Bentuk jamaknya adalah ta, etha, yang berarti adat
istiadat
Secara etimologi moral berasal dari bahasa latin yakni mos (jamak:
mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata mos (mores) dalam bahasa latin sama
artinya dengan etos dalam bahasa Yunani.
Kata akhlak secara etimologi, berasal dari bahasa Arab “khalaqa‟ yang
asalnya dari kata “khuluqun‟ yang artinya perangai, tabiat, adat dan juga
sebanding kata “khalqun‟ yang berarti kejadian, buatan atau ciptaan.
Persamaan Etika, Moral dan Akhlak. Akhlak, etika, dan moral mengacu
kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai
yang baik dll. Sedangkan perbedaanya ialah berdasarkan segi wilayah kajian
utama, Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan
moral bersifat lokal dan individu. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk,
sedangkan moral menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan dll.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indeks manusia berakhlak, antara
lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang
hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, tidak suka
mengadu domba dll.
Buku:
Kurnianto, Fajar. (2017). Keutamaan Etika Islam: Menjadi Manusia Berkarakter &
Berkualitas. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Kutssiyah. (2019). Pembelajaran Akidah Ahklak. Bangkes: Duta Media Publisihing.
Wathoni, L. M. N. (2020, June). Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian Diri. Forum
Pemuda Aswaja.
Bertens, K. 2011. Ensiklopedia Akhlak Muslim: Berakhlak dalam Bermasyarakat, terj
Ahmad Dzulfikar & Muhammad Sholeh Asri. Jakarta: Noura Books.
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral (Landasan Konsep Dasar dan
Implementasi). Bandung: Alfabeta.
Kutssiyah. (2019). Pembelajaran Akidah Ahklak. Bangkes: Duta Media Publisihing.
Hasani Syarif, Zainul. (2020). Pendidikan Islam dan Moralitas Sosial. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Nata, Abuddin. 2015. Akhlak TAsawuf dan Karakter Mulia. Bandung: Raja Grafindo
Persada.
Alfan, Muhammad, 2011. Filsafat Etika Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Qadir Isa, Abdul. (2005). Hakekat Tasawuf. Suriah: Qisthi Press.