Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA, MORAL & AKHLAK


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Agama
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh
Nama: Sri Purwandaningsih Waluya
NIM: 411421016
Kelas:B.Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Etika, Moral dan Akhlak ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Prof Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I pada mata kuliah agama. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Etika, Moral dan Akhlak” bagi para
pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah agama yang telah
memberikan tugas ini agar menambah pengetahuan dan wawasan kepada saya sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 26 September 2021

Sri Purwandaningsih Waluya


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui ditiap agama selalu menjunjung tinggi etika,
moral dan akhlak. Begitu juga di agama Islam etika, moral dan akhlak
merupakan tiga hal penting yang saling berkaitan antar satu sama lain.
Sebagai umat muslim tentunya ketiga hal tersebut yakni etika, moral dan
akhlak harus diketahui maknaya agar kita tau mana hal yang baik dan mana hal
yang buruk. Dan juga kita dapat berusaha mengamalkan hal yang baik dan
meninggalkan hal yang buruk.
Agama Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya etika, moral, dan
akhlak karena ketiga hal ini menyangkut perilaku, tabiat, karakteristik manusia
yang baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun sesama mahluk
hidup.
Etika, moral dan akhlak tentu saja telah diajarkan kepada diri kita sejak
kecil di sekolah. Etika, moral dan akhlak diajarkan dalam pelajaran agama dan
pendidikan kewarganegaraan tapi hanya dibiarkan dan tidak diterapkan
dikehidupan sehari-hari.
Tentunya penulis berharap agar makalah ini dapat membuat kita sadar
akan pentingnya etika, moral dan akhlak. Baik untuk hubungan dengan sang
pencipta maupun sesama mahluk hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika, moral dan akhlak?
2. Apa persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak?
3. Bagaimana makna dari etika, moral dan akhlak?
4. Apa macam-macam etika, moral dan akhlak?
5. Bagaimana karakteristik etika dan akhlak dalam Islam?
6. Bagaimana hubungan tasawuf dengan akhlak?
7. Bagaimana metode buat peningkatan dalam etika, moral dan akhlak?
C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan etika, moral dan akhlak.
2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak.
3. Menjelaskan makna dari etika, moral dan akhlak dalam Islam.
4. Menyebutkan macam-macam etika, moral dan akhlak.
5. Menjelaskan hubungan tasawuf dengan akhlak.
6. Menjelaskan metode peningkatan dalam etika, moral dan akhlak.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak


1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (kata tunggal) yang berarti:
tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, sikap, cara
berpikir. (Keraf, 2005). Bentuk jamaknya adalah ta, etha, yang berarti adat
istiadat. Dalam hal ini, kata etika sama pengertianya dengan moral. Moral
berasal dari kata latin: Mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak)
yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara
hidup.
Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
baik pada diri seseoang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok
masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup
yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan
diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lain. Kebiasaan ini terungkap dalam perilaku berpola yang
terus berulang sebagai sebuah kebiasaan.
Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk
berdasarkan akal pikiran manusia. (Daud Ali, 2008). Secara etimologis,
menurut Endang Syaifuddin Anshari, etika berarti perbuatan, dan ada
sangkut pautnya dengan kata-kata Khuliq( pencipta) dan Makhluq (yang
diciptakan). Akan tetapi, ditemukan juga pengertian etika berasal dari kata
jamak dalam bahasa Arab “Akhlaq”. Kata Mufradnya adalah khulqu, yang
berarti : sajiyyah: perangai, mur’iiah : budi, thab’in : tabiat, dan adab: adab
(kesopanan).
Secara istilah menurut Hamzah Ya’kub etika adalah ilmu tingkah laku
manusia yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dan tindakan moral yang
betul , atau tepatnya etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan
mana yang buruk.
Baik buruknya perbuatan seseorang dapat dilihat berdasarkan besar
kecilnya dia memberikan manfaat kepada orang lain dan juga akhlaknya.
2. Pengertian moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga
moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Secara etimologi moral berasal dari bahasa latin yakni mos (jamak:
mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata mos (mores) dalam bahasa latin
sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani.
Moral secara umum adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik
dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan
atau pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan dengan benar-salah, baik-
buruk, keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial.
Moral juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan dalam menilai benar
dalam cara hidup seseorang mengenai apa yang baik dan apa yang buruk
yaitu pengetahuan dan wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia.
Etika dan moral sekilas hampir sama namun, etika itu untuk menilai baik
buruknya suatu hal dalam hal yang luas sedangkan moral yaitu mengetahui
atau menilai baik dan buruk suatu hal secara personal.
Moral tentu saja memiliki nilai. Nilai moral adalah segala nilai yang
berhubungan dengan konsep baik dan buruk. Nilai moral mempunyai
tuntutan yang lebih mendesak dan lebih cukup serius. Mewujudkan nilai
moral merupakan imbauan dari hati nurani. Nilai moral merupakan nilai
yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia.
Imam al Ghazali menyatakan keberadaan nilai moral ini ada dalam lubuk
hati (Al Qolbu) serta menyatu atau bersatu dengan raga yang didalamnya
menjadi suara dan hati atau hati nurani (Darmadi,2007:27). Hal ini sesuai
dengan pendapatnya mengenai definisi akhlak yang menyatakan bahwa
akhlak merupakan watak atau tabit yang menetap dalam jiwa seseorang dan
merupakan timbulnya sumber perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya
secara mudah dan ringan tanpa dipikirkan atau direncanakan sebelumnya.
Agama Islam memandang nilai moral (akhlak) merupakan salah satu
ajaran yang terpenting dalam jiwa setiap manusia. Akhlak dengan taqwa
merupakan buah pohon Islam yang berakar aqidah, bercabang dan berdaun
syariah.

3. Pengertian Akhlak
Kata Akhlak sudah sering kita dengar atau tidak asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Mungkin hampir semua orang mengetahui arti kata
akhlak tersebut, karena akhlak selalu berhubungan dengan tingkah laku
manusia.
Kata akhlak secara etimologi, berasal dari bahasa Arab “khalaqa‟ yang
asalnya dari kata “khuluqun‟ yang artinya perangai, tabiat, adat dan juga
sebanding kata “khalqun‟ yang berarti kejadian, buatan atau ciptaan. Dengan
demikian, secara kebahasaan istilah akhlak dapat berarti perangai, adab,
tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.
Menurut Ibrahim Karim Zainuddin, akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-
sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan sorotan dan pertimbangan,
seseorang dapat menilai padanya baik atau buruk, kemudian memilih
melakukan atau meninggalkannya.
Yang dimaksud dengan akhlak (moral) adalah sebuah sistem yang
lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku
yang menjadi seseorang menjadi istimewa. Karakterisik-karakteristik ini
membentuk kerangka psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku
sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi
yang berbeda-beda.
Akhlak secara bahasa adalah mashdar dari akhlaqa- yukhliquikhlaqan,
artinya sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi mazid af‟ala –yuf‟ilu-
if‟alan yang berarti al-sajiyah(perangai), at-thabi‟ah (kelakuan, tabi‟at,
watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman),al-muru‟ah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama). Dengan pengertian secara bahasa tersebut,
pengertian akhlak mencangkup sifat-sifat yang baik maupun buruk,
bergantung pada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya.
B. Persamaan dan perbedaan etika, moral dan akhlak
1. Persamaan Etika, Moral dan Akhlak
 Akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
 Akhlak, etika, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
dapat mengukur martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya
semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok
orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
 Akhlak, etika dan moral seseorang bukan semata-mata merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, konstan dan statis, tetapi merupakan
potensi positif yang dimiliki manusia.
 Akhlak, etika, dan moral merupakan ilmu yang normatif, artinya
berpegang teguh pada norma atau kaidah yang berlaku.

2. Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak


 Berdasarkan dari segi asal bahasa, akhlak berasal dari bahasa arab,
etika berasal dari bahasa Yunani dan moral berasal dari behasa Latin
 Berdasarkan segi wilayah kajian utama, Etika memandang tingkah
laku manusia secara umum, sedangkan moral bersifat lokal dan
individu. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral
menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.
 Berdasarkan segi sifatnya, Etika lebih bersifat teoritis dan
memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan
akhlak lebih bersifat praktis
 Berdasarkan tolak ukur. Etika tolak ukurnya pikiran atau akal, sedangkan
akhlak tolak ukurnya Al-Qur’an dan Sunnah, dan moral tolak ukurnya
norma hidup yang ada dimasyarakat berupa atau atau aturan tertentu.

C. Makna Etika, Moral dan Akhlak Dalam Islam


1. Makna Etika
Etika berasal dari bahasa yunani kuno yakni Ethos adalah ta etha
artinya adat kebiasaan. Dalam bahasa arab etika Islam sama artinya dengan
akhalk jamak dari khulukun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat.
2. Makna Moral
Makna moral dalam Islam adalah tindakan manusia yang dapat
menyeimbangkan dan menstabilkan antara nilai spiritual dan nilai sosiainya,
sehingga dapat mewujudkan suatu nilai moral yang harmonis.

3. Makna Akhlak
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang
tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan
yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.

D. Macam-macam Etika, Moral dan Akhlak


1. Macam-macam Etika
 Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah etika yang termudah dipahami karena itu
hanya melibatkan penggambaran bagaimana orang-orang berperilaku dan
atau apa jenis standar moral yang mereka ikuti. Etika deskriptif
menguraikan dan menjelaskan kesadaran pengalaman moral secara
ilmiah.
 Etika Normatif
Etika normatif adalah etika yang memperlibatkan penciptaan atau
evaluasi standar moral. Atau etika normatif adalah upaya untuk mencari
tahu apa yang akan dilakukan atau apakah perilaku mereka saat ini
masuk akal. Dengan kata lain, sifat kebaikan dan keharusan memperbaiki
tangkah laku.
 Mataetika
Istilah "meta" berarti 'setelah' dan 'akibatnya'. Pengertian
metaetika melibatkan pandangan yang dihapus, atau pandangan luas dari
keseluruhan proyek etika. Atau mataetika menyelidiki dan menetapkan
arti serta makna istilah normative yang diungkap melalui pertanyaan etis
yang membenarkan atau menyalahkan status tindakan.
 Etika Teleologi
Etika Teleologi menilai baik buruk suatu tindakan berdasarkan
tujuan atau akibat dari tindakan tersebut, sehingga suatu tindakan dinilai
baik kalau bertujuan baik dan mendatangkan akibat baik.
 Etika Deontologi
Etika Deontologi merupakan suatu tindakan dinilai baik buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban,
artinya tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada
dirinya sendiri, sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan.

2. Macam-macam Moral
 Moral Ketuhanan
Moral ketuhanan adalah semua yang berhubungan dengan
agama/religius, berdasarkan melalui ajaran agama tertentu dan efek pada
diri mereka sendiri.
 Moral Etika dan Kesusilaan
Etika moral dan kesusilaan adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan etika dan kesusilaan, yang mana oleh masyarakat, bangsa dan
negara dalam budaya dan tradisi, dijunjung tinggi.
 Moral Disiplin dan Hukum
Disiplin moral dan hukum adalah segala sesuatu yang berlaku
dengan kode etik profesional dan hukum dalam masyarakat dan di
negara.
 Moral Ideologi dan Filsafat
Ideologi dan filsafat moral adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan semangat nasional, kesetiaan pada cita-cita bangsa
dan negara.

3. Macam-macam Akhlak
 Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak
yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah
meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela
berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak
lagi.
 Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)
 Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau
tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak
mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan mudharat bagi
diri sendiri maupun orang lain. Beberapa contoh akhlakul mazmumah
yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain
sebaigainya.

E. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak


Zakaria Al-Anshari berkata, “Tasawuf adalah ilmu yang dengannya
diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan
lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi”.
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan
cara mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan
malah dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa
Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Ahmad Zaruq berkata, tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk
memperbaiki hati dan memfokuskannyahanya untuk Allah semata. Fikih adalah
ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki amal, memelihara aturan dan
menampakan hikmah dari setiap hukum. Sedangkan ilmu tauhid adalah ilmu
yang bertujuan untuk mewujudkan dalil-dalil dan menghiasi iman dengan
keyakinan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186:

Artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
Ayat tersebut membuat kita memahami betaoa Allah SWT dekat kepada
kita, hamba-hambanya.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indeks manusia berakhlak, antara
lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya,
tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu
bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan,
tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak
pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Tasawuf mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, berkonsentrasi
dalam mencapai tujuan hidup menuju kepada Allah, serta membebaskan diri dan
keterikatan manusia dengan kehidupan duniawi. Tasawuf mengajarkan untuk
tidak mencintai dunia yang fana serta mengharapkan hanya keridhoan Allah
semata. 
Dunia fana akan hanya akan membuat manusia lupa dengan cinta pada
yang sebenarnya yaitu hakikat cinta kepada Allah SWT. Oleh karena, itu hal-hal
yang duniawi tentu saja akan dijauhi dan dikurangi oleh orang-orang sufi.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.

F. Metode Peningkatan Etika, Moral dan Akhlak


1. Metode Pengembangan Diri
 Berupaya medelani perbuatan-perbuatan terpuji dari pribadi yang
dikagumi.
 Membiasakan konsisten untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan tepuji
dan menghilangkan sifat-sifat tercela yang ada pada diri.
 Berusaha meningkatkan potensi-pontensi baik yang ada pada diri untuk
menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Metode Syariat
 Dengan cara membiasakan diri untuk melakukan kebaikan dan menjauhi
yang dilarang syariat.
 Berusaha menjauhkan diri dari permusuhaan.
 Membiasakn diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan dimana kita
tinggal.
3. Metode Kesufian
 Membiasakan diri bersifat Zuhud.
 Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Berusaha untuk meningkatkan kulitas ibadah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos (kata tunggal) yang berarti:
tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, sikap, cara
berpikir. (Keraf, 2005). Bentuk jamaknya adalah ta, etha, yang berarti adat
istiadat
Secara etimologi moral berasal dari bahasa latin yakni mos (jamak:
mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata mos (mores) dalam bahasa latin sama
artinya dengan etos dalam bahasa Yunani.
Kata akhlak secara etimologi, berasal dari bahasa Arab “khalaqa‟ yang
asalnya dari kata “khuluqun‟ yang artinya perangai, tabiat, adat dan juga
sebanding kata “khalqun‟ yang berarti kejadian, buatan atau ciptaan.
Persamaan Etika, Moral dan Akhlak. Akhlak, etika, dan moral mengacu
kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai
yang baik dll. Sedangkan perbedaanya ialah berdasarkan segi wilayah kajian
utama, Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan
moral bersifat lokal dan individu. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk,
sedangkan moral menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan dll.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indeks manusia berakhlak, antara
lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang
hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, tidak suka
mengadu domba dll.

B. Saran dan Kritik


Saya tentunya menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Dengan adanya sebuah pedoman yang bisa
dipertanggung jawabkan dan banyaknya sumber penulis saya akan memperbaiki
makalah tersebut.
Dan juga jika ada saran dan kritik yang membangun akan saya terima
demi membuat makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal dan website:


Habibah, S. (2015). Akhlak dan etika dalam islam. Jurnal Pesona Dasar, 1(4).
Hidayat, M. C. (2019). KENDALA IMPLEMENTASI ETIKA MORAL DAN
AKHLAK (Sebuah Kajian Teoritis).
Wathoni, L. M. N. (2020, June). Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian Diri. Forum
Pemuda Aswaja.
Wahyuddin, dkk Pendidikan Agama Islam.(Jakarta: PT Grasindo, 2009), hlm 52.
Abd haris, Etika Hamka, (Yogyakarta: Elkis, 2010), Cet. I, hlm.35-37.
Rosihan Anwar, Asas Kebudayaan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 14.
Hardiono, H. (2020). SUMBER ETIKA DALAM ISLAM. JURNAL AL-AQIDAH,
12(2), 26-36.
Muhtador, M. Rethingking of Islamic Sufism: Sufisme Sebagai Solusi Alternatif Atas
Kekerasan Sosial.
https://repository.uin-suska.ac.id/6575/4/BAB%20III.pdf
http://jurnal.pnl.ac.id/wpcontent/plugins/Flutter/files_flutter/1366010522EtikaMoraldk
JurnalLenteraLPPMAlmuslimBireu.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/3202/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5681/2/BAB%201-5.pdf
https://www.kompasiana.com/anis79389/5ccce8297d1b905d4d2bb414/aliran-etika-
islam
https://kumparan.com/berita-update/inilah-pengertian-etika-dan-jenisnya-
1vFeHudZT12/full
https://www.kompasiana.com/santricakang/5ec8c07e097f3663e550fee3/hubungan-
tasawuf-dengan-akhlaq?page=all
http://digilib.uinsgd.ac.id/7429/3/BAB%20II.pdf

Buku:
Kurnianto, Fajar. (2017). Keutamaan Etika Islam: Menjadi Manusia Berkarakter &
Berkualitas. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Kutssiyah. (2019). Pembelajaran Akidah Ahklak. Bangkes: Duta Media Publisihing.
Wathoni, L. M. N. (2020, June). Akhlak Tasawuf: Menyelami Kesucian Diri. Forum
Pemuda Aswaja.
Bertens, K. 2011. Ensiklopedia Akhlak Muslim: Berakhlak dalam Bermasyarakat, terj
Ahmad Dzulfikar & Muhammad Sholeh Asri. Jakarta: Noura Books.
Darmadi, Hamid. 2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral (Landasan Konsep Dasar dan
Implementasi). Bandung: Alfabeta.
Kutssiyah. (2019). Pembelajaran Akidah Ahklak. Bangkes: Duta Media Publisihing.
Hasani Syarif, Zainul. (2020). Pendidikan Islam dan Moralitas Sosial. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Nata, Abuddin. 2015. Akhlak TAsawuf dan Karakter Mulia. Bandung: Raja Grafindo
Persada.
Alfan, Muhammad, 2011. Filsafat Etika Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Qadir Isa, Abdul. (2005). Hakekat Tasawuf. Suriah: Qisthi Press.

Anda mungkin juga menyukai