Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GENETIKA dan REVOLUSI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Biologi Umum dan Lingkungan
Dosen Pengampu: Dr. Dewi Wahyuni K Baderan, S.Pd., M.Si

Disusun oleh
Nama: Sri Purwandaningsih Waluya
NIM: 411421016
Kelas:B.Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Genetika dan Evolusi” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr.
Dewi Wahyuni K Baderan, S.Pd., M.Si pada mata kuliah Biologi Umum dan
Lingkungan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Genetika dan Evolusi” bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Biologi Umum dan
Lingkungan yang telah memberikan tugas ini agar menambah pengetahuan dan
wawasan kepada saya sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 09 Oktober 2021

Sri Purwandaningsih Waluya


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI ......................................................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................4
C. Tujuan Masalah ..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetika Menurut Para Ahli...................................................................... 6
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika ....................................................................... 7
C. Hukum Mendel .......................................................................................................... 8
D. Teori Kromosom ........................................................................................................ 9
E. Terminologi Dalam Genetika .....................................................................................10
F. Penyimpangan Hukum Mendel...................................................................................11
G. Pengertian Evolusi Menurut Para Ahli ......................................................................12
H. Sejarah Perkembangan Evolusi .................................................................................13
I. Teori dan Kategori Teori Evolusi................................................................................ 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................16
B. Saran ..........................................................................................................................16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selama berabad-abad atau lebih tepatnya setengah tahun dari abad ke 20,
biologi menjadikan materi genetika sebagai bagian yang penting. Dengan
adanya ketersediaan produk dan banyaknya aplikasi yang memadai, teknologi
genetika yang semakin meningkat saat ini seperti GMO, sidik jari DNA,
pemeriksaan penyakit genetic, kloning, terapi gen dan lain sebagainya yang
menyebabkan kita sangat membutuhkan yang namanya tingkat literasi sains dan
pemahaman yang tinggi tentang genetika (Boujema et al, 2010).
Orang biasanya menetapkan genetika sendiri di mulai dari dengan
ditemukannya kembali naskah yang berjudul Gregor Mendel pada tahun 1900,
sebenarnya genetika sebagai ilmu pewarisan atau hereditas telah dikenal sejak
dahulu sejak masa prasejarah seperti pengembangan ras dan kultivar tanaman
juga perkawinan sekerabat.
Tidak hanya genetika saja yang penting didalam dunia biologi, namun
evolusi juga penting bagi biologi. Jika berbicara tentang evolusi maka kita
berbicara juga tentang konsep terpenting dari biologi. Bahkan, seorang ahli
genetika, Dodzhansky dalam Luthfi dan Khusnuryani (2005) mengatakan bahwa
tidak ada yang masuk akal dalam biologi kecuali ditinjau dari sudut pandang
evolusi.
Dari sini sudah diketahui bahwa kedua hal tersebut yaitu genetika dan
evolusi saling bersinambungan. Maka dari itu saya akan menuangkan hasil
pemikiran saya tentang dua hal ini dalam satu makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan genetika menurut para ahli?
2. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu genetika?
3. Apa saja hukum mendel?
4. Bagaimana teori kromosom?
5. Bagaimana terminologi dalam genetika?
6. Apa saja penyimpangan hukum mendel?
7. Apa yang dimaksud dengan evolusi menurut para ahli?
8. Bagaiman sejarah perkembangan evolusi?
9. Apa saja teori dan kategori dalam evolusi?

C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan genetika menurut para ahli.
2. Menjelaskan sejarah perkembangan ilmu genetika.
3. Menyebutkan berbagai hukum mendel.
4. Menjelaskan teori kromosom.
5. Mejelaskan terminotologi dalam genetika.
6. Menyebutkan penyimpangan hukum mendel.
7. Mendeskripsikan evolusi menurut para ahli.
8. Menjelaskan sejarah perkembangan evolusi.
9. Menyebutkan teori-teori dan kategori dalam evolusi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Genetika Menurut Para ahli


1. James Watson (1928-) dan kimiawan Inggris Francis Crick (1916) Genetika
adalah bagian dari molekul yang sangat besar dan kompleks ditemukan
dalam inti semua sel, asam deoksiribonukleat (DNA) molekul.
2. Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880)
Teori ini terhadap teori-teori sebelumnya dengan teori bahwa sperma dan sel
telur tidak memiliki sperti teori pengaturan preformasi, tetapi sel telur
dibuahi oleh jantan akan mengadakan sedikit demi sedikit pertumbuhan
untuk menjadi individu yang sempurna.
3. Fransis Crick
Menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam seri The Central
Dogma, yang berbunyi aliran DNA informasi dapat diterukan ke dalam sel
serta individu lain dengan replikasi, dapat dinyatakan memediasi sinyal
dalam bentuk RNA, yang dapat kemudian diterjemahkan ke dalam
polipeptida, unit pembangun fenotip ada organisme.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Genetika


Jauh sebelum teori yang dikemukakan Mendel yaitu teori pewarisan
sifat, manusia telah berusaha mengartikan dan memahami bagaimana sifat-sifat
diturunkan dari induk ke keturunannya. Tentang pewarisan sifat tersebut
konsepnya telah diketahuai dari peradaman manusia bahkan pada zaman mesir
kuno. Dalam perspektif sejarah, ilmu genetika berkembang sebagai ilmu
pengetahuan setelah melalui berbagai tahapan dan penemuan yang
mendahuluinya.
1. Periode Sebelum Tahun 1860
Penemuan yang dapat berkontribusi dengan perkembangan ilmu genetika
sebelum tahun 1860 yaitu teori tentang sel, penemuan mikroskop cahaya,
dan publikasi dari Charles Darwin dengan bukunya yaitu The Origin of
Species.
Sebelumnya, Robbert Hooks dengan teori selnya dan Antonie Van
Leeuwenhoek melaporkan bahwasanya ada organisme renik (protozoa dan
bakteri) pada air hujan.
Dan masih banyak penemuan yang dapat mengembangkan ilmu
genetika. Sampai pada akhirnya di tahun 1858, ahli biologi memahami
bagaimana sel berkembang dan mengetahui tentang inti sel.
2. Periode 1900-1944
Pada saat periode ini, para ahli telah menemukan teori tentang kromosom
yang menyatakan bahwa kromosom untaian dari gen-gen. Pada masa ini
juga dasar-dasar evolusi modern dan genetika molekuler berkembang.
3. Periode 1944- Sampai Sekarang
Periode yang ditandai dengan ditemukannya konsep material genetik
(DNA) dan genetika molekuler. Pada periode ini banyak ahli genetik yang
melaporkan bukti bukti penemuan mereka bahwa material genetik adalah
DNA bukan substansi lainyan (Avery, Mc Claude).

C. Hukum Mendel
J.G. Mendel merupakan orang yang pertama kali mengetengahkan satu
mekanisme pewarisan sifat menurun melalui eksperimen di bidang genetika.
Berdasarkan percobaan itu maka teori para ilmiah dari genetika saat itu yakni
The Blending Theory of Inheritance tidak benar.
Hukum pewarisan Mendel Ialah hukum yang mengatur pewarisan sifat
secara genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum Mendel dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari hukum
segregasi adalah Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap
pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang
terbentuk.
2. Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau independent
assortment) Isi dari hukum pasangan bebas : Segregasi suatu pasangan gen
tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di
dalam gametgamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-
gen secara bebas(Cahyono 2011).
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) yaitu pada waktu pembelahan meiosis,
anggota dari pasangan gen akan memisah, sehingga setiap gamet hanya akan
membawa 1 gen (alel) saja.
Hukum Mendel II (Hukum Berpasangan Secara Bebas) yaitu pada waktu
pembelahan meiosis, anggota pasangan gen dapat berpasangan secara bebas
dengan anggota pasangan gen lainnya selama pembentukan gamet.

D. Teori Kromosom
Sebenarnya konsep tentang gen sudah digambar secara indikatif oleh
Mendel sebagai faktor dasar yang berperan dalam perkembangan siswa. Dia
belum mengetahui entah itu sunanan faktor keturunan atau hanya disebut
sebagai faktor penentu.
Istilah gen baru dipakai oleh W. L. Johannsen pada tahun 1857-1927,
yang berasal dari suku kata terakhir pangen, istilah yang dikemukakan oleh
Darwin. Wilhem Roux (1883) mempunyai dugaan yang kuat bahwa kromosom
di dalam inti sel adalah pembawa faktor keturunan.
1. Bentuk Kromosom
Bentuk kromosom dikenal selama ini adalah linier. Kromosom kelamin
X berbentuk lurus dan kromosom Y berbentuk seperti jangkar. Bentuk
kromosom ini hanya mencakup kromosom pada inti sel eukariot.
Terdapat berbagai bentuk kromosom pada kelompok makhluk hidup.
Bentuk kromosom pada kelompok virus beragam. Sebagian virus berbentuk
batang (linier), sebagian sirkuler atau cincin, beberapa virus ada berbentuk
linear tetapi pada keadaan tertentu berbentuk sirkuler (misalnya virus fag λ)
(Klug dan Cumming, 2000).
Bentuk kromosom prokariot yaitu berupa DNA unting ganda sirkules
atau cincing. Kromosom adalah Struktur padat yang terdiri dari protein dan
DNA. Kromosom memiliki struktur unik sebagai bentuk pengemasan gen.
2. Jumlah Kromosom
Jumlah kromosom macam-macam virus sebanyak satu buah berupa molekul
DNA atau RNA baik unting ganda maupun unting tunggal, linier atau
sirkuler (Klug & Cummings, 2000). Jumlah kromosom bakteri adalah satu
buah (Russel, 1992; Klug & Cumming, 2000).
3. Bagian Kromosom
Jadi fungsi kromosom adalah membawa faktor keturunan pada bagian
genomnya bukan proteinnya. Bagian utama kromosom digambarkan sebagai
protein yang menyelaputi DNA.

E. Terminologi dalam Genetika


Sebelumnya jika memahami prinsip Mendel untuk keturunannya, kita
perlu memahami terlebih dahulu beberapa istilah seperti:
1. Parental (P) yaitu orang tua atau induk, tetua.
2. Hibrid yaitu adalah hasil persilangan dua individu yang memiliki sifat benda.
Diantaranya:
 Monohibrid yaitu hybrid dengan satu sifat beda.
 Dihibrid yaitu hybrid dengan dua sifat beda.
 Trihibrid yaitu hybrid dengan tiga sifat beda.
 Tetrahibrid yaitu hybrid dengan empat sifat beda.
 Hibridisasi yaitu Persilangan 2 individu yang memilki sifat beda.
3. Fenotipe merupakan penampakn atau perbedaan sifat dari suatu individu
yang tergantung dari suatu susunan genetiknya, biasanya dinyatakan dengan
kata-kata(misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb).
4. Genotype adalah susunan atau konstitusi genetic dri suatu individu yang ada
hubungannya dengan fenotipe ; biasanya dinyatakan dengan symbol/ tanda
huruf pertama dari fenotipe. Oleh karena individu itu bersifat diploid, maka
genotype dinyatakan dengan huruf double, misalnya AA, Aa, aa, AABB,
AaBb, dsb.
5. Gen adalah suatu unit keturunan berupa suatu segmen tertentu dari molekul
DNA, umumnya erletak dalam kromosom, dan memperlihatkan ekspresinya
berupa fenotipe. Biasanya dinyatakan dengan symbol/tanda huruf tunggal
dan merupakan huruf pertamadar suatu sifat keturunan, misalnya T= tinggi;
M=merah; B = bulat; dsb.
6. Alel merupakan anggota dari sepasang atau suatu seri gen-gen yang terdapat
pada suatu lokus (tempat) tertentu pada kromosom-kromosom homolog.
7. Dominan yaitu sifat yang mengalahkan atau menutupi sfat lain. Mislnya :
warna merah dominan terhdap warna putih.
8. Resesif yaitu sifat yang dikalahkan atau ditutupi oleh sifat lain. Misalnya
warna putih resesif terhadap warna merah.
9. Intermediet yaitu sifat antara dari sifat dominan dan resesif. Misalny merah
adalah dominan, putih resesif, maka merah jambu adalah sifat intermediet.
10. Homozigot adalah individu yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-
gen identik dari sepasang atau suatu seri alel. Individu homozigot hanya
membentuk satu macam gamet saja. Misalnya individu homozygote BB
hanya membentuk gamet B saja, dank arena itu individu homozigot selalu
berkembangbiak secara murni.
11. Heterozigot adalah individu yang kromosomnya memiliki gen-gen berlainan
dari sepasang atau suatu seri alel tertentu. Misalnya individu dengan genotip
Aa, Bb, AaBb adalah heterozygote. Individu heterozigot membentuk lebih
dari satu macam gamet. Contohnya individu Aa membentuk gamet-gamet A
dan a.
♀ atau ○ = betina atau perempuan
♂ atau □ = jantan atau laki-laki.
Οx♂ = tanda kawin
F1 = keturunan pertama, F2 = keturunan kedua

F. Penyimpangan Hukum Mendel


1. Banyak Adel
Hukum Mendel sendiri hanya mempelajari dua alel gen yang bersifat
dominan atau resesif karena gen manusia bersifat diploid. Dilansir dari
BCcampus Open Textbooks, pada tingkat populasi, ada suatu gen yang
memiliki alel lebih dari dua, sehingga hukum Mendel tidak bisa menentukan
fenotipenya.
Contoh banyak alel yaitu golongan darah manusia diantaranya A, B, O,
dan AB. Jika pada kucing, kita melihat kucing dengan bulu yang berwarna
campuran, itu juga menandakan banyak alel yang mengatur warna tersebut.

2. Kodominan
Kodominan yaitu kondisi dimana ekspresi gen dari dua alel karakteristik
secara bersamaan. Jika kita mengambil contoh dalam golongan darah yaitu
golongan darah AB berarti dalam diri kita telah terjadi kodominan, dimana
alel golongan darah A dan B diekspresikan secara bersamaan.

3. Dominansi Tidak Sempurna


Dominansi tidak sempurna adalah alel dominan yang tidak bisa menutup
ekspresi alel resesif secara sempurna. Hal ini mengakibatkan munculnya
fenotipe campuran, contohnya persilangan antara bunga Mirabilis jalapa
merah dan Mirabilis jalapa putih. Adapun contoh persilangannya
ditunjukkan oleh tabel berikut.

4. Atavisme
Atavisme merupakan interaksi beberapa gen, sehingga dihasilkan
fenotipe baru. Atavisme ini dapat ditemukan pada tipe jengger atau pial
ayam. Terdapat empat tipe jengger ayam, yaitu rose (R-pp), pea (rrP-),
walnut (R-P-), dan bilah/single (rrpp).

5. Epistasis-hipostasis
Epitatis-hipostatis merupakan interaksi di mana satu gen menutupi gen
lain yang bukan alelnya. Gen yang ditutupi itu disebut hipostasis, sedangkan
gen yang menutupi disebut epistasis. Epistasis dibagi menjadi empat jenis,
yaitu epistasis dominan, epistasis resesif, epistasis gen dominan rangkap, dan
epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif.
Dan masih banyak contoh penyimpangan-penyimpangan dalam hukum
Mendel tetapi dalam makalah ini saya hanya mengambil 5 contoh saja.

G. Pengertian Revolusi Menurut Para Ahli


Evolusi merupakan cabang biologi yang di dalamnya mempelajari
tentang asal usul dan sejarah makhluk hidup serta hubungan genetik antara
makhluk hidup satu dengan lainnya. Evolusi diartikan sebagai perubahan yang
dialami secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama.
1. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan
Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut
suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas.

2. Charles Robert Darwin (1809-1882)


Darwin menilai bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam.
Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan
hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm diri
dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Lalu seleksi alam
merupakan penyebab evolusi adaptif.

3. Alfred Russel Wallace (1823-1913)


Teori evolusi Russel Wallace merupakan mengembangkan suatu teori
seleksi alam yang dikemukan oleh Charles Darwin. Pemikiran Russel
Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo
(Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.

H. Sejarah Perkembangan Evolusi


Teori evolusi Darwin merupakan penyempurna dari teori evolusi
sebelum-sebelumnya. Teori evolusi sudah jauh hari muncul zaman yunani kuno.
Pertama kali teori tersebut dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang
menyatakan air adalah induk asal usul serta sumber adanya sesuatu.
Anaximander (611–547 SM0, menyatakan makhluk hidup berasal dari
lumpur yang dipanasi oleh sinar matahari. Aristoteles (384–322 SM),
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati (Abiogenesis),
Heraklitus, menyatakan bahwa segala sesuatu dirubah menjadi bentuk baru. Hal
ini yang akan menjadi tonggak sejarah perkembangan teori evolusi.
Namun seiring dengan perjalanan waktu teori evolusi mengalami
penyempurnaan atau modifikasi hingga sampai saat ini. Seperti halnya teori
evolusi Darwin menjadi teori evolusi sintesis modern.
Pembahasan kebenaran atau kesahihan suatu teori evolusi hingga sampai
saat ini menjadi sebuah pembahasan yang belum menemukan sebuah konklusi.
Berbagai klaim pun terjadi diantara kubu yang menganggap bahwa pendapat
masing-masing yang paling benar. Hal demikian terlihat jelas terutama dari
kalangan evolusionis (pendukung) ataupun kreasionisme (penentang).
Dari kalangan evolusionis mereka menganggap bahwa teori tersebut
ialah sebuah kebenaran yang tak dapat disangkal dengan berbagai bukti-bukti
yang telah diselesaikan. Sedangkan dari kalangan yang kontra terhadap teori
evolusi, menganggap bahwa teori evolusi merupakan sebuah ajaran atau paham
(teori) yang sesat, karena seperti yang kita ketahui tidak sesuai dan telah
menyimpang dari ajaran-ajaran agama samawi. Terutama jika dihubungkan
dengan teks-teks kitab suci agama samawi (Yahudi, Kristen dan Islam).

I. Teori-teori dan Kategori Dalam Evolusi


 Teori Evolusi:
1. Teori Evolusi Charles Darwin
Mengenai manusia yang berevolusi dari kera muncul karena teori evolusi
manusia menurut Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of Species”
yang mengemukakan tentang teori evolusi ditulis oleh Charles Darwin,
menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama
(common ancestor) dan berhubungan antara satu sama lainnya.
Menurutnya, dalam buku tersebut proses mutasi genetik dari nenek
moyang yang sama mengakibatkan terjadinya proses evolusi dan munculnya
berbagai spesies baru.
Darwin membayangkan evolusi manusia seperti pohon. Batang pohon
yang tunggal dan akarnya merupakan nenek moyang makhluk hidup.
Sedangkan ranting dan daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena
proses mutasi genetik. Proses mutasi genetik tersebut dapat terjadi karena
seleksi alam dalam waktu yang lama. Dari seleksi alam itu, Darwin
kemudian membagi proses evolusi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi.
Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada spesies dengan cara
kecil. Misalnya, perubahan warna atau ukuran pada suatu populasi selama
beberapa generasi. Sementara makroevolusi adalah perubahan karena seleksi
alam yang mampu menciptakan spesies yang baru. Misalnya, perubahan
dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi ikan paus, dan nenek
moyang kera menjadi manusia.
 Kategori Teori Evolusi
1. Teori Evolusi Unilinear
Kategori unilinear ini beranggapan bahwa semua masyarakat mengikuti
garis yang sama dalam perubahan sosial. Setiap masyarakat yang berubah
dari kehidupan yang sederhana ke yang lebih kompleks dengan masing-
masing kelompok masyarakatnya akan melewati urutan perubahan yang
sama. Teori ini mempercayai bahwa masyarakat mengalami perkembangan
kebudayaan yang terus maju menuju kehidupan yang lebih modern.
Contohnya, kelompok masyarakat yang sebelumnya primitif berubah
menjadi masyarakat industri yang modern.

2. Teori Evolusi Universal


Berbeda dengan teori evolusi unilinear, kategori teori evolusi yang satu
ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat nggak perlu melalui suatu
perubahan tertentu yang sifatnya tetap, karena pada dasarnya kebudayaan
manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Contohnya,
perkembangan masyarakat homogen menuju heterogen. Jadi, misalnya, dari
yang awalnya suatu kelompok masyarakat hanya tau satu jenis
pekerjaan/profesi yang sama, kemudian lama-kelamaan berkembang menjadi
tau banyak jenis profesi.

3. Teori Evolusi Multilinear


Multilinear menggantikan cara pandang unilinear. Kategori teori evolusi
multilinear ini menyatakan bahwa perubahan sosial bisa terjadi dalam
beragam cara, nggak dalam satu garis evolusi yang sama. Tetapi dari cara-
cara itu akan mengarah ke tujuan yang sama. Misalnya, perubahan sistem
mata pencaharian yang ada di masyarakat, dari sistem berburu menuju
sistem pertanian, sehingga memberikan efek ke sistem dan pola ke keluarga.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut James Watson (1928-) dan kimiawan Inggris Francis Crick
(1916) Genetika adalah bagian dari molekul yang sangat besar dan kompleks
ditemukan dalam inti semua sel, asam deoksiribonukleat (DNA) molekul.
Menurut Charles Robert Darwin, ia menilai bahwa evolusi terjadi
melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri
dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat
menyesuaikanm diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Lalu
seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.
Perkembangan genetika dan evolusi tersebut ialah penyempurnaan dari
perkembangan yang sudah ada terdahulu dan menjadi pedoman untuk zaman
sekarang.
Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari
hukum segregasi adalah Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap
pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau
independent assortment) Isi dari hukum pasangan bebas : Segregasi suatu
pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga
di dalam gametgamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen
secara bebas(Cahyono 2011).
Teori Evolusi Charles Darwin. Mengenai manusia yang berevolusi dari
kera muncul karena teori evolusi manusia menurut Charles Darwin. Dalam buku
“The Origin of Species” yang mengemukakan tentang teori evolusi ditulis oleh
Charles Darwin, menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari nenek
moyang yang sama (common ancestor) dan berhubungan antara satu sama
lainnya.

B. Saran
Saya tentunya menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Dengan adanya sebuah pedoman yang bisa
dipertanggung jawabkan dan banyaknya sumber penulis saya akan memperbaiki
makalah tersebut.
Dan juga jika ada saran dan kritik yang membangun akan saya terima
demi membuat makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Evendi, Yunus. (2020). Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta.
Nusantari, Elya. (2015). Genetika Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif.
Yogyakarta: Deepublish.
Unsunnidhal, L., Mahmud, A., Mariyana, R., Ramdhini, R. N., Jannah, R., Tania, P. O.
A., ... & Megasari, A. L. (2021). Genetika dan Biologi Reproduksi. Yayasan Kita
Menulis.

Jurnal dan Website:


Irawan, B. (2019). Genetika Molekuler. Airlangga University Press.
Taufik, L. M. (2019). Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3), 98-102.
EVOLUSI, S. T. A. Pengertian teori Evolusi. PROGRM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1442 H/2020 M, 2.
https://www.gurupendidikan.co.id/genetika/
http://eprints.ums.ac.id/37112/7/BAB%20I.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/190000969/evolusi-pengertian-
dan-perkembangannya
https://repository.uai.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Isi-Genetika-Dasar.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/8414/9/9.%20NIM.%204121441024_BAB%20I.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/4255/9/9.%208126173015%20Bab%20I.pdf
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/20415/1/df506442bec64145e171b869aff4e9e0.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ir-victoria-henuhili
msi/genetika-dan-evolusi.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32433/1/Lebba
%20Kadorre%20Pongsibanne.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/evolusi/

Anda mungkin juga menyukai