definisi takzir sebagai balasan (hukuman) syar’i atas perbuatan maksiat atau kejahatan yang tidak ada hadnya dan tidak ada kafaratnya. 2. Dari Abi Burdah al-Anshari ra. bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: Tidak diperbolehkan seseorang dicambuk lebih dari sepuluh kecuali dalam hukuman yang telah ditentukan oleh Allah ta'ala (Muttafaqun Alaih) ". 3. Hanafiyah dan Malikiyah membolehkan hukuman mati bagi para residivis yang telah bekali-kali melakukan kejahatan yang sama dan dalam jarimah homoseks. 4. Menururt Hanafiyah Syafi'iyah, jumlah dera tidak boleh melebihi 5 konsep bahan ajar batas sanksi had. akan tetapi, sebagian Syafi'iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa batas maksimal sanksi dera dalam jarimah takzir adalah sepuluh kali. Berbeda dengan pandangan itu, Malikiyah berpendapat bahwa dera. 5. Fukaha menyetujui pengasingan (pengucilan/pmbuangan) sebagai salah satu bentuk sanksi dalam jarimah takzir. Ketetapan ini didasarkan pada firman Allah swt. dalam QS al-Ma’idah/5: 33 yang menjelaskan pengasingan (yunfau min al-ard) sebagai salah satu sanksi bagi pelaku jarimah perampokan. Meskipun ketetapan sanksi pengasingan dalam ayat itu untuk jarimah had, tetapi sanksi ini juga digunakan dalam jarimah takzir. 1. Sesungguhnya tidak ada perbuatan maksiat yang benar-benar hanya berkaitan dengan hak Allah atau hak hamba. Dalam suatu kejahatan, kedua hak itu pasti terganggu, tetapi dapat dibedakan hak apa yang lebih Evaluasi dan refleksi bahan ajar banyak terganggu. 2. Perbuatan yang dapat membahayakan kepentingan umum juga dikenakan sanksi takzir meskipun asal perbuatan itu adalah mubah, bukan sebuah maksiat. 1. Kelebihan : menggunakan bahasa yang baku, serta adanya korelasi Kelebihan dan kekurangan bahan antara topic dengan pembahasan. ajar 2. Kekurangan : ada sebagaian keterkait penulisan firman Allah yang kurang jelas Hikmah takzir memunculkan rasa jera kepada pelaku kejahatan, baik yang dapat dijatuhi hukuman had, maupun Keterkait bahan ajar dengan nilai yanh tidak bisa dijatuhi hukuman had moderasi beragama karena kurang syarat atau kurang bukti. Demikin pula kepada orang lain sehingga ketenangan dan ketenteraman masyarakat dapat terwujud.