Anda di halaman 1dari 4

TINGKATAN TAQLID ATAU

DEFINISI MUQALLID

Taqlid secara bahasa terambil dari al-qalladah 1. Bertaqlid keseluruhan (taqlid al-
yang berarti mengalungkan. Secara istilah mahdli)
adalah mengambil pendapat orang lain tanpa 2. Bertaqlid dalam beberapa bidang
mengetahui dalilnya serta tidak mengetahui hukum saja
apakah dalilnya itu kuat atau tidak. 3. Bertaqlid dalam perkara-perkara
istinbath

SYARAT TAQLID
HUKUM TAQLID
1. Diwajibkan memahami secara
keseluruhan berbagai ketentuan Mengenai hukum taqlid ini terbagi
kepada dua macam, yaitu taqlid
imamnya dalam perkara yang diikuti yang diperbolehkan dan taqlid yang
2. Tidak bertaqlid seusai dilakukannya dilarang atau haram.
perkara yang akan ditaqlidkan tersebut TA D
3. Tidak diperkenankan memilih pendapat
yang mudah-mudah saja
QL I
4. Tidak diperkenankan menggabungkan
dua pendapat imam dalam satu
TAQLID YANG DIPERBOLEHKAN
persoalan hukum (qadhiyah), yang TAQLID YANG DILARANG ATAU MUBAH
ATAU HARAM
akan berujung tidak disahkannya oleh
Yaitu taqlid bagi orang-orang awam
masing-masing imam yaitu bagi orang-orang yang sudah yang belum sampai pada tingkatan
mencapai tingakatan an-nazhr atau yang sanggup mengkaji dalil dari hukum-
sanggup mengkaji hukum-hukum syari’at hukum syari’at.
Definisi
Kata Ittiba’ berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata kerja atau fi’il
“ittaba’a-yattabi’u-ittiba’an” yang artinya mengikuti atau

01 menurun. Maksudnya adalah mengambil atau menerima


perkataan seorang Faqih atau Mujtahid, dengan mengetahui
alasannya serta tidak terikat pada salah satu Madzhab dalam
mengambil suatu hukum berdasarkan alasan yang dianggap
lebih kuat dengan jalan membanding.

Hukum Ittiba’
02 Hukum ittiba’ adalah wajib bagi setiap muslim, karena
ittiba’ adalah perintah Allah

Ittiba’ Tujuan Ittiba’


Dengan adanya ittiba diharapkan agar setiap kaum

03 muslimin, sekalipun ia orang awam, ia dapat mengamalkan


ajaran agama Islam dengan penuh keyakinan, tanpa
diselimuti keraguan sedikitpun. Suatu ibadah atau amal jika
dilakukan dengan penuh keyakinan akan menimbulkan
keikhlasan dan kekhusukan merupakan syarat sahnya
suatu ibadah atau amal yang dikerjakan.
DEFINISI
1 4 HUKUM TALFIQ
Secara bahasa, talfiq itu berasal dari Terdapat perbedaan pendapat mengenai
kata “lafaqa-yalfiqu” lalu “laffaqa- hukum talfiq. Ada yang memperbolehkan
yulaffiqu-talfiiqan” yang artinya dan ada yang melarang.
menyatukan atau menggabungkan.
Secara istilah, talfiq artinya
menggabungkan lebih dari satu
pendapat dalam satu masalah fiqih
yang memiliki beberapa unsur. YANG TIDAK MEMPERBOLEHKAN TALFIQ

1. Hukum talfiq yang pertama adalah tidak boleh.


Artinya seseorang itu tidak boleh berpindah
MACAM-MACAM TALFIQ 2 madzhab dalam suatu masalah yang sama ataupun

TALFIQ
berbeda. Madzhab yang berpendapat demikian
adalah madzhab Syafi’i.
1. Talfiq antara beberapa mazhab 2. Dan hukum ber-talfiq juga bisa menjadi haram
2. Talfiq antara dua mazhab apabila seseorang itu melakukannya atas dasar
3. Talfiq antara dua pendapat dalam ingin melecehkan agama.

satu mazhab

SYARAT PENTING DALAM TALFIQ


3 YANG MEMPERBOLEHKAN TALFIQ
1. Sedangkan madzhab Hanafi memiliki pendapat yang lebih ringan dari Syafi’i,
yaitu memperbolehkan ber-talfiq dalam masalah yang berbeda. Misal, hal-hal
1. Tidak bertentangan dengan ijma’ atau
yang membatalkan wudlu mengikuti madzhab tertentu dan masalah tentang
nash Al Quran dan sunnah
masa iddah wanita yang ditalak mengikuti madzhab tertentu.
2. Tidak digunakan untuk membebaskan 2. Ada juga yang berpendapat jika ber-talfiq itu boleh jika dimaksudkan untuk
diri dari tanggungan beban (tidak untuk menghindari kesulitan ajaran agama yang dianutnya. Atau dalam hal berjuang
meringankan) untuk kemaslahatan umum juga diperbolehkan untuk ber-talfiq.
Definisi Ijtihad Macam-Macam Ijtihad
Kata ijtihad berasal dari kata “Ijtahada- Dilihat dari segi kerja ijtihad terbagi
yajtahidu-ijtihādan” yang berarti menjadi dua macam yaitu :
mengerahkan segala kemampuan untuk 1. Ijitihad istinbati
menanggung beban. Menurut Imam Al- 2. Ijtihad tathbiqi
Ghazali, yang diikuti juga oleh Khudhriy
mendefinisikan ijtihad itu dengan “usaha Sedangkan jika dilihat dari segi penerapan
sungguh-sungguh dari seorang mujtahid metode yang telah diterapkan sebelumnya
dengan sungguh-sungguh didalam rangka terbagi menjadi dua macam yaitu:
mengetahui/menetapkan tentang hukum- 1. Tahkrij al-manath
hukum syari’ah 2. Ijtihad Tarjih
Hukum Melakukan 1. Berpedoman pada Al-Quran terlebih dahulu,
Ijtihad IJTIHAD mencari jawabannya didalam Al-Quran, apabila
tidak ditemukan maka perlu mendalami dan
1. Wajib ‘Ain mengamati dari segi umum dan khusus, mutlaq
2. Wajib Kifayah dan muqayyadnya, dari segi nasakh mansukh.
3. Sunnah Bila tidak menemukan lagi harus mencari
dibalik yang tersurat.
4. Haram Kedudukan Hasil Langkah-Langkah 2. Berpedoman pada Sunnah nabi Muhammad,
5. Mubah Ijtihad dalam ijtihad setelah mencari pada Al-Quran.
1. Golongan 1 3. Kemudia mencarinya pada ijma’.
Pendapat pertama mengatakan bahwa setiap hasil ijtihad itu benar 4. Bila tidak ditemukan jawabannya pada ijma’
karena itu hasil jawban dari Allah dan ketika terjadi suatu perbedaan maka perlu mencarinya pada qiyas.
itu dikarenakan tingkat keilmuan dari seorang mujtahid. 5. Apabila sudah mencarinya dengan
1. Golongan 2 menghubungkannya pada Al-Quran, sunnah dan
Golongan kedua mengatakan bahwa hasil ijtihad yang benar itu sudah berusaha semaksimal mungkin, maka
hanya ada satu yaitu yang berdekatan dengan ketetapan Allah. perlu menggali dan menetapkannya dengan cara
dan Allah hanya menetapkan hukum tertentu terhadap satu melihat keluar nash Al-Quran dan sunnah
masalah. dengan dalil-dalil yang diyakini kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai