Anda di halaman 1dari 14

Klasifikasi Bermazhab

TAQLID
Anggota Kelompok

~ Adi
~ Firman
~ Naura
~ Safitria
~ Salma
~ Shafa
Pengertian
Menurut bahasa Menurut istilah

Taqlid mempunyai Al-Ghazali memberikan definisi:


Menerima ucapan tanpa hujjah.
arti menurut bahasa
Al-Asnawi dalam kitab Nihayatul
mengikuti, meniru, al-Ushul mengemukakan definisi:
membuat tiruan. Mengambil perkataan orang lain
tanpa dalil.
bnu Subki dalam kitab Jam’ul
Jawami’ merumuskan definisi:
Taqlid adalah mengambil suatu
perkataan tanpa mengetahui dalil.
Macam Macam Taqlid

Taqlid Umum :
Taqlid Khusus :
seseorang yang berpegang seseorang yang mengambil
pada suatu madzhab tertentu pendapat tertentu dalam kasus
yang ia mengambil rukhshoh - tertentu. maka ini boleh jika ia
rukhsoh nya dan azimah - lemah/tidak mampu untuk
mengetahui yang benar melalui
azimahnya dalam semua
ijtihad. baik ia lemah secara hakiki
urusan agamanya. atau ia mampu tapi dengan
kesulitan yang sangat.
Hukum Melakukan Taqlid

Hukum taqlid dalam pandangan agama Islam


Taqlid yang
berkaitan dengan tindakan mengikuti
Hukumnya Haram pendapat, fatwa, atau hukum yang diberikan
Taqlid yang oleh ulama atau mujtahid tanpa memiliki
Hukumnya Wajib pengetahuan atau pemahaman yang cukup
tentang dasar hukum atau dalil yang
Taqlid yang
mendasarinya. Tergantung bagaimana perilaku
Hukumnya Mubah taqlid yang dilakukan, taqlid dapat menjadi
dapat dihukumi haram, wajib, dan mubah.
Hukum Melakukan Taqlid

Yang hukumnya haram :


Yang hukumnya wajib :
Taqlid dapat menjadi haram dalam
beberapa situasi tertentu. Salah satunya Taqlid menjadi wajib dalam situasi di
adalah ketika seseorang yang sudah mana seseorang adalah seorang
mencapai tingkat mujtahid mutlak, yaitu awam yang tidak memiliki
seseorang yang memiliki kemampuan pengetahuan agama yang
untuk berijtihad secara independen dan mendalam dan tidak memenuhi
menggali hukum-hukum syariat sendiri dari syarat untuk melakukan ijtihad
sumber-sumber utama, seperti Al-Qur'an (analisis hukum sendiri). Dalam hal
dan Hadis. Bagi mujtahid mutlak, taqlid ini, orang awam harus melakukan
pada mujtahid lainnya menjadi haram taqlid kepada seorang mujtahid
karena mereka telah mencapai tingkat yang memiliki pemahaman agama
tertinggi dalam pengetahuan agama. yang kompeten.
Hukum Melakukan Taqlid

Yang hukumnya mubah :


Taqlid yang mubah adalah taqlid yang
diperbolehkan tetapi tidak diwajibkan. Ini berlaku
untuk mujtahid yang tidak mencapai tingkat
mujtahid mutlak, yang memiliki kapasitas untuk
berijtihad tetapi hasil ijtihadnya tidak dianggap
sebagai hukum yang berlaku untuk semua orang.
Dalam praktiknya, taqlid dapat menjadi metode
yang berguna bagi mereka yang tidak memiliki
pemahaman agama yang Cukup dalam, tetapi
penting untuk memastikan bahwa taqlid tidak
menjadi taqlid buta. Ini berarti bahwa bahkan dalam
taqlid, seseorang harus memiliki pengetahuan dasar
tentang dalil-dalil dan sumber-sumber hukum
agama Islam, dan harus berupaya untuk memahami
dasar hukum dari pendapat yang diikuti.
Hakikat

a) Taqlid itu adalah beramal dengan mengikuti ucapan atau


pendapat
orang lain.
b) Pendapat atau ucapan orang lain diikuti tidak bernilai hujjah
c) Orang yang mengikuti pendapat orang lain itu tidak mengetahui
sebab- sebab atau dalil-dalil dan hujjah dari pendapat yang
diikutinya itu.
Ketentuan Bertaqlid

QS An Nahl ayat 43 menunjukkan bahwa ada isyarat dari


Allah Swt. kepada manusia untuk bertaqlid. Menurut A.
Hanafie yang diperbolehkan bertaqlid ialah orang awam
(orang biasa) yang tidak mengerti metode ijtihad. Ia
diperbolehkan mengikuti pendapat orang pandai dan
mengamalkannya.
Pesan-pesan Imam empat
(mazahibul arba’ah)
Pesan Imam Hanafi Pesan Imam Maliki
Jika perkataanku menyalahi Setiap kita semuanya
kitab Allah dan Hadis tertolak, kecuali penghuni
Rasulullah, maka tinggalkanlah kubur ini (Nabi Muhammad
perkataanku ini Saw.)

Pesan Imam Syafi’i Pesan Imam Hambali


Perumpamaan orang yang mencari Jangan mengikuti (taqlid)
ilmu tanpa hujjah (alasan) seperti
kepadaku atau Malik atau
orang yang mencari kayu di waktu
Tsauri atau Auza’i, tetapi
malam. Ia membawa kayu-kayu
sedang di dalamnya ada seekor ular ambillah dari mana kami
yang mengantup, dan ia tidak tahu. mengambil.
Dari pesan-pesan imam mazhab tersebut,
terlihat bahwa mereka menganjurkan umat
Islam tidak bertaqlid, dan menganjurkan umat
Islam untuk ittiba’.
Taqlid buta dan dampaknya :
1.Kehilangan Kemandirian Berpikir
Salah satu bahaya utama taqlid buta adalah bahwa ini dapat menghambat kemandirian
berpikir individu. Ketika seseorang hanya mengikuti tanpa memahami dasar hukum atau
dalil yang mendasari suatu pendapat atau perintah agama, mereka menjadi rentan
terhadap pengaruh eksternal dan tidak mampu berpikir kritis atau melakukan ijtihad
(analisis hukum sendiri).
2. Ketidakmampuan Memahami Konteks
Taqlid buta seringkali mengarah pada pemahaman yang dangkal tentang ajaran agama.
Orang-orang yang taqlid buta cenderung tidak memahami konteks sebenarnya dari hukum
atau perintah agama, sehingga mereka bisa mengambil tindakan yang salah atau ekstrem.
3. Ketidakmampuan Menerima Kritik
Individu yang melakukan taqlid buta cenderung tidak terbuka terhadap kritik atau
pandangan alternatif. Mereka dapat merasa terancam oleh kritik dan mungkin
menganggapnya sebagai tindakan tidak patuh atau bahkan mengkafirkan orang yang
berbeda pendapat.
Dalil yang memperbolehkan taqlid dlm
islam

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َو َم ۤا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َق ْب ِلَك ِااَّل ِرَجا اًل ُّنْو ِح ْۤي ِاَلْي ِه ْم َف ْس ــَئُلْۤو ا َاْه َل الِّذ ْك ِر ِاْن ُكْنُتْم اَل َتْع َلُم ْو َن‬
wa maaa arsalnaa ming qoblika illaa rijaalan nuuhiii ilaihim fas-aluuu ahlaz-zikri ing
kungtum laa ta'lamuun

"Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,"
(QS. An-Nahl 16: Ayat 43
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai