Anda di halaman 1dari 5

MODUL

NAMA MADRASAH : MA Modern (IBS) Al-Azhary Ajibarang


MAPEL : Fiqih
KELAS/SEMESTER : XII / GASAL
MATERI POKOK : Konsep Ijtihad dan Bermazhab
KOMPETENSI DASAR : 1.3 Menghayati nilai-nilai positif dari konsep
ijtihad dan bermazhab dalam pelaksanaan
hukum Islam
2.3 Mengamalkan sikap cinta ilmu dan tanggung
jawab sebagai implementasi dari
pengetahuan konsep ijtihad dan bermazhab
dalam pelaksanaan hukum Islam
3.3 Mengevaluaasi konsep ijtihad dan
bermazhab dalam pelaksanaan hukum Islam
4.3. Mengomunikasikan basil evaluasi tentang
konsep ijtihad dan bermadzhab dalam
pelaksanaan hukum Islam
GURU MAPEL : Abdul Muzaqi, S.Pd.I

MARI MENGAMATI

PETA KONSEP

1
.
Pengertian

Hukum Bertaqlid
TAQLID
KLASIFIKASI B ERM ADZHAB Ketentuan Bertaqlid

Pesan Imam Madzhab Tentang Taqlid

Pengertian

ITTIBA' Hukum

Tujuan

Pengertian
TALFIQ
Syarat

2
PEMBAHASAN
A. MENGANALISIS IJTIHAD
1. TAQLID
a. Pengertian Taqlid
Taqlid mempunyai arti menurut bahasa mengikuti, meniru, membuat tiruan.
Taqlid menurut istilah:
- Al-Ghazali
Menerima ucapan tanpa hujjah
- Al-Asnawi
Mengambil perkataan orang lain tanpa dalil.
- Ibnu Subki
mengambil suatu perkataan tanpa mengetahui dalil
Kesimpulan
1) Taqlid itu adalah beramal dengan mengikuti ucapan atau pendapat orang lain.
2) Pendapat atau ucapan orang lain diikuti tidak bernilai hujjah
3) Orang yang mengikuti pendapat orang lain itu tidak mengetahui sebab-sebab
atau dalil-dalil dan hujjah dari pendapat yang diikutinya itu.
Ada 3 tingkatan umat islam
 Mujtahid, yaitu orang yang mempunyai pendapat yang dihasilkan melalui
ijtihadnya sendiri, beramal dengan hasil ijtihadnya dan tidak mengikuti hasil
ijtihad lainnya.ini yang disebut mujtahid muthlaq.
 Muqallid, yaitu orang yang tidak mampu menghasilkan pendapatnya sendiri,
karena itu ia mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui kekuatan dan
dalil dari pendapat yang diikutinya itu.
 Muttabi’, yaitu orang yang mampu menghasilkan pendapat, namun dengan
cara mengikuti metode dan petunjuk yang telah dirintis oleh ulama
sebelumnya. Mujtahid dalam peringkat mujtahid muntasib, mujtahid mazhab,
mujtahid murajjih, dan mujtahid muwazin
b. Hukum bertaqlid dan ketentuan taqlid
 QS. Al-Baqarah [2]: 170 tentang larangan orang islam ikut-ikutan dalam
menjalankan agama
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah
Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"
 QS. At-Taubah [9]: 122 tentang tidak perlu semuanya mendalami agama, tetapi
cukup sebagian orang saja.
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.
 QS. An-Nahl [16]:43 anjurang yang tidak tahu tentang Agama untuk bertanya
kepada orang yang tahu.
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

c. Ketentuan Bertaqlid
‫الذ ْك ِر اِ ْن ُك ْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُم ْو ۙ َن‬
ِّ ‫اسـَٔلُ ْٓوا اَ ْهل‬
َ ْ َ‫ف‬

3
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui (QS. An-Nahl [16] : 43)
Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa ada isyarat dari Allah Swt. kepada
manusia untuk bertaqlid. Menurut A. Hanafie yang diperbolehkan bertaqlid ialah
orang awam (orang biasa) yang tidak mengerti metode ijtihad. Ia diperbolehkan
mengikuti pendapat orang pandai dan mengamalkannya.

d. Pesan-pesan Imam empat (mazahibul arba’ah)


1) Pesan Imam Hanafi:
Jika perkataanku menyalahi kitab Allah dan Hadis Rasulullah, maka
tinggalkanlah perkataanku ini
2) Pesan Imam Maliki:
Setiap kita semuanya tertolak, kecuali penghuni kubur ini (Nabi Muhammad
Saw.)
3) Pesan Imam Syafi’i:
Perumpamaan orang yang mencari ilmu tanpa hujjah (alasan) seperti orang
yang mencari kayu di waktu malam. Ia membawa kayu-kayu sedang di
dalamnya ada seekor ular yang mengantup, dan ia tidak tahu.
4) Pesan Imam Hambali:
Jangan mengikuti (taqlid) kepadaku atau Malik atau Tsauri atau Auza’i, tetapi
ambillah dari mana kami mengambil.

Dari pesan-pesan imam mazhab tersebut di atas, terlihat bahwa mereka


menganjurkan umat Islam tidak bertaqlid, dan menganjurkan umat Islam untuk
ittiba’.’

2. ITTIBA
a. Pengertian Ittiba’
Ittiba’ mempunyai arti bahasa mengikuti.
Ittiba’menurut istilah :
ِ
ُ‫اِإْل ِّتبَاعُ ُه َو َقُب ْو ُل َق ْو ِل الْ َقاِئ ِل َوَأْنتُ ْم َت ْعلَ ُم م ْن َأيْ َن قَالَه‬
Ittiba’ ialah menerima (mengikuti) perkataan orang yang mengatakan sedangkan
engkau mengetahui atas dasar apa ia berpendapat demikian
b. Hukum Ittiba’
Ittiba’ dalam masalah agama diperintahkan Seorang mukmin wajib mengikuti
(ittiba’) kepada Nabi Muhammad Saw
c. Tujuan Ittiba’
Tujuannya ialah agar setiap orang yang beriman (mukmin) dapat mengamalkan
ajaran agama Islam berdasarkan pengertian dan kesadaran sendiri.

3. TALFIQ
a. Pengertian Talfiq
Talfiq berasal dari kata ( ‫ )لقى‬yang artinya mempertemukan menjadi satu.
Menurut istilah : beralihnya orang yang minta fatwa kepada imam mujtahid lain
dalam masalah lain atau “ beramal dalam urusan agama dengan berpedoman
kepada petunjuk beberapa mazhab”
b. Hukum Talfiq
Sebagaimana ulama menolak talfiq dengan tujuan untuk mencaricari kemudahan
atau ‫الرخص‬ ‫ تتبع‬.
bahwa boleh tidaknya talfiq tergantung kepada motivasidalam melakukan talfiq
tersebut. Motivasi ini diukur dengan kemaslahatan yang bersifat umum.

4
Kalau motivasinya adalah negatif, dengan arti mempermainkanagama atau
mempermudah agama, maka hukumnya tidak boleh.
c. Syarat berlafiq
Persyaratan dalam bertalfiq itu adalah:
1) Pendapat yang dikemukakan oleh mazhab lain itu dinilainya lebih bersikap hati-
hati dalam menjalankan agama.
2) Dalil dari pendapat yang dikemukakan mazhab itu dinilainya kuat dan rojjih.

Anda mungkin juga menyukai