Anda di halaman 1dari 6

MODUL

MAPEL : AL-QUR’AN HADITS


KELAS/SEMESTER : X / GASAL
MATERI POKOK : PENGERTIAN AL-QUR’AN
KOMPETENSI DASAR : Bukti-bukti keautentikan Al-Qur'an
menurut para ulama
GURU MAPEL : Abdul Muzaqi, S.Pd.I

MENGAMATI

Mushaf al-Qur’an tertua jelas yang diselesaikan pada zaman


Khalifah Usman, hingga sampai sekarang tulisan al-Qur’an
disebut sebagai rasm utsmani (tulisan Usman). Selain beberapa
pihak di Timur Tengah yang mengklaim menemukan al-Qur’an
kuno, di Nusantara juga ditemukan beberapa tulisan kuno al-
Qur’an. Hingga saat ini, Mushaf yang diklaim sebagai yang
tertua di Nusantara karya Mas Khalifah Ibnu al-Habibal
Masfuh dari Banyuwangi. Al-Qur’an ini selesai penulisannya
pada tanggal 6 Jumadil Tsani 1221 H atau sekitar tahun 1806
M. Kini mushaf itu berada di Perpustakaan Nasional Malaysia.

QH X _ 1
PETA KONSEP
.

Penjagaan
Keotentikan Allah
Al-Qurán
Mutawatir

MEMAHAMI KEOTENTIKAN AL-QUR’AN

Dalam Surat al-Hijr ayat 9 Allah swt. menjamin


keotentikan dan kesucian serta kemurnian kitab suci al-
Qur’an. Allah swt... berfirman:
َ‫اِنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َواِنَّا لَهُ لَ ٰحفِظُوْ ن‬
Terjemahnya:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan pasti
Kami (pula) yang memeliharanya.‛ (QS. al-Hijr [15]: 9)

Kemurnian dan Keotentikan al-Qur’an selalu terjaga


sejak saat diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. hingga

QH X _ 2
akhir zaman kelak. Keindahan bahasa dan kandungan ajaran
serta tuntunan hidup umat manusia adalah salah satu
kemukjizatan yang menjaminnya. Tidak akan ada satu pun
manusia yang bisa menirunya. Al-Qur’an akan terus begitu
adanya, kalimatnya dan bunyinya.
Dalam hal kandungan isinya, al-Qur’an mengajukan
tantangan kepada orangorang kafir dan siapapun yang
meragukan kebenarannya. Sejak dahulu, orang-orang kafir
menuduh bahwa al-Qur’an hanyalah sejenis mantera-
mantera tukang tenung dan kumpulan syair-syair. Mereka
mengira bahwa al-Qur’an adalah karangan Nabi Muhammad
Saw.
Tantangan al-Qur’an yang dimaksudkan antara lain
adalah:
a. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan
kebenaran al-Qur’an untuk mendatangkan semisalnya
secara keseluruhan. Hal ini terkandung dalam firman
Allah swt. QS. At-Thur (52): 33-34
)33( َ‫اَ ْم يَقُوْ لُوْ نَ تَقَ َّولَهٗۚ بَلْ اَّل يُْؤ ِمنُوْ ۚن‬
)34( َ‫ص ِدقِ ْي ۗن‬ ٍ ‫فَ ْليَْأتُوْ ا بِ َح ِد ْي‬
ٰ ‫ث ِّم ْثلِ ٖ ٓه اِ ْن َكانُوْ ا‬
Taukah mereka berkata, ‛Dia (Muhammad) mereka-
rekanya.‛ Tidak! Merekalah yang tidak beriman. Maka
cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-
Qur’an) jika mereka orang-orang yang benar.

QH X _ 3
b. Ditegaskan pula bahwa manusia dan jin tidak akan pernah
mampu untuk mendatangkan semisal al-Qur’an secara
keseluruhan. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah
swt. QS al- Isra’ [17]: 88 :
‫ه‬6ٖ 6ِ‫ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِج ُّن ع َٰلٓى اَ ْن يَّْأتُوْ ا بِ ِم ْث ِل ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن اَل يَْأتُوْ نَ بِ ِم ْثل‬
ِ ‫قُلْ لَّ ِٕى ِن اجْ تَ َم َع‬
‫ْض ظَ ِه ْيرًا‬ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ُ ‫َولَوْ َكانَ بَ ْع‬
“Katakanlah, Sesungguhnya jika manusia dan jin
berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-
Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu
satu sama lain.”
c. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan
kebenaran al-Qur’an untuk mendatangkan 10 surah
semisalnya. Hal ini terkandung dalam QS Huud [11] : 13:
‫م‬6ُْ‫تَطَ ْعت‬6‫اس‬ َ 6َ‫ه ُم ْفت‬6ٖ 6ِ‫ َو ٍر ِّم ْثل‬6‫اَ ْم يَقُوْ لُوْ نَ ا ْفت َٰرىهُ ۗقُلْ فَْأتُوْ ا بِ َع ْش ِر ُس‬
ٍ ‫ر ٰي‬6
ْ ‫وْ ا َم ِن‬66‫ت َّوا ْد ُع‬
ٰ ‫ِّم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬
Bahkan mereka mengatakan, ‛Dia (Muhammad) telah
membuat-buat Al-Qur’an itu. Katakanlah, (Kalau
demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya
(Al-Qur’an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di
antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-
orang yang benar.
d. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan
kebenaran al-Qur’an untuk mendatangkan satu surah
saja semisal al-Qur’an. Hal ini terkandung dalam QS al-
Baqarah [2] ayat 23 :

QH X _ 4
ٖ ِ‫وْ َر ٍة ِّم ْن ِّم ْثل‬66‫ْأتُوْ ا بِ ُس‬66َ‫ ِدنَا ف‬66ْ‫ا ع َٰلى َعب‬66َ‫ب ِّم َّما نَ َّز ْلن‬
‫وْ ا‬66‫ه ۖ َوا ْد ُع‬66 ٍ ‫َواِ ْن ُك ْنتُ ْم فِ ْي َر ْي‬
‫هّٰللا‬
ٰ ‫ُشهَد َۤا َء ُك ْم ِّم ْن ُدوْ ِن ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬
Dan jika kamu meragukan (al-Qur’an) yang Kami turunkan
kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu
surah semisal dengannya dan ajaklah penolong
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar.

Ketiga tantangan menunjukkan bahwa al-Qur’an


adalah mukjizat. Terbukti hingga sekarang, belum ada
satu pun manusia dan bahkan jin yang mampu membuat
kalimat seindah al-Qur’an. Apalagi mampu memiliki
kandungan makna dan berita yang lebih hebat dari al-
Qur’an. Hal ini membuktikan bahwa al-Qur’an memang
bukan buatan manusia, al-Qur’an adalah wahyu Allah swt..
Di saat sekarang tentu kita mengetahui, bahwa
sering ada berita viral tentang al-Qur’an yang salah
cetak atau ada kekeliruan. Tentu saja kesalahan-
kesalahan cetak ini sangat mudah diketahui karena
banyaknya orang yang menghafalkan alQur’an. Informasi
sejarah juga telah terbukti bahwa al-Qur’an terjaga
kemurniannya. Al-Qur’an tidak dapat dipalsukan.
Banyaknya para penghafal al-Qur’an adalah salah satu
benteng penjaga kemurnian dan keotentikan al-Qur’an.
Para penghafal al-Qur’an tidak pernah putus
generasi sejak pertama kali alQur’an diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw.. Cetakan-cetakan hingga kini terus

QH X _ 5
dibuat, disimpan, diteliti dan diperbaharui sejak dahulu
waktu wahyu disalin di atas batu, lembaran kulit
binatang, pelepah kurma dan tulang-tulang.
Seluruh cetakan dan apa pun bentuk media yang
menyimpan al-Qur’an saat ini, semuanya bersumber pada
satu titik, yakni mushaf al-Qur’an yang selesai
dikodifikasi pada zaman Khalifah Usman bin Affan.
Turun temurun terus dijaga secara mutawatir lintas
zaman dalam berbagai media yang terus berkembang dan
di hafalan-hafalan para penghafal al-Qur’an.

RANGKUMAN
1. Kemurnian dan keotentikan al-Qur’an dijamin oleh Allah dan
akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman;
2. Dari zaman dahulu hingga sekarang, banyak sekali orang-
orang yang berlombalomba untuk menandingi al-Qur’an,
namun usaha-usaha tersebut selalu gagal;
3. Cetakan-cetakan al-Qur’an terus diteliti dan diperbaharui
agar semakin banyak bisa diakses oleh masyarakat dalam
rangka menjaga keotentikan al-Qur’an.
4. Al-Qur’an diturunkan secara mutawatir maksudnya Al-Quran
diterima sejumlah besar rawi, yang menurut kebiasaan
mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.

QH X _ 6

Anda mungkin juga menyukai