Anda di halaman 1dari 49

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING PADA


KENDARAAN TOYOTA KIJANG 5K

DI BENGKEL IPAN PUTRA

Jl. Kp. Leles Kidul, Kec. Ciawi, Kab.Tasikmalaya

Dijukan untuk Memenuhi Salah Satu Syara Menempuh Uji Komprehensif Praktik
Kerja Lapangan Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh:

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMK ISLAMIYAH CIAWI

KOMPETISI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Jl. Pesantren Kiarakuda Ciawi Tasikmalaya Telp. (0265) 453 174

Jawa Barat

2021
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING PADA


KENDARAAN TOYOTA KIJANG 5K

DI BENGKEL IPAN PUTRA

Jl. Kp. Leles Kidul, Kec. Ciawi, Kab.Tasikmalaya

Dijukan untuk Memenuhi Salah Satu Syara Menempuh Uji Komprehensif Praktik
Kerja Lapangan Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh:

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMK ISLAMIYAH CIAWI

KOMPETISI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Jl. Pesantren Kiarakuda Ciawi Tasikmalaya Telp. (0265) 453 174

Jawa Barat

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Hasil Praktik Kerja Lapangan di Bengkel Ivan Putra


Telah disetujui oleh Pembimbing Sekolah dan Pembimbing Instansi pada

Hari................Tanggal.................Bulan.......................Tahun..............

Menyetujui, Mengetahui,

Pembimbing Instansi, Pembimbing Sekolah,

H.Ude Rahman Muhammad Teguh

NIP:- NUPTK:-

Ketua Pelaksana PKL, Ketua Kompetensi Keahlian,

Nita Renanti, SE Ade Kusmana, S.Pd.ST


NUPTK.2848762663300092 NUPTK.9444760662200032

Mengetahui,
Wakasek HUBIN

Dadan Tjudin Syarip, S. Pd


NUPTK.8437754656200013

i
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil Uji Konverensip yang dilaksanakan pada

Hari:....................Tanggal:.......................Bulan:
….................Tahun:......................di Kampus SMK Islamiyah Ciawi dengan Judul
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING

Penguji I Penguji II

…………………………………. ………………………………….
NUPTK…………………………. NUPTK. …………………………

Mengetahui

Kepala SMK Islamiyah Ciawi

Kurnia Rahman .SE.


NRKS.19023L01302141174719

ii
BIODATA SISWA

1. Nama :

2. NISN :

3. Jenis Kelamin :

4. Tempat Tanggal Lahir :

5. Nama Orang Tua :

a. ayah :

b. ibu :

6. Agama :

7. Alamat :

8. Pendidikan :

a. SD :

b. SMP :

Ciawi, 29 Juli 2021

Yang membuat,

Frizqi Margiansyah N

iii
BIODATA SISWA

1. Nama :

2. NISN :

3. Jenis Kelamin :

4. Tempat Tanggal Lahir :

5. Nama Orang Tua :

a. ayah :

b. ibu :

6. Agama :

7. Alamat :

8. Pendidikan :

a. SD :

b. SMP :

Ciawi, 29 Juli 2021

Yang membuat,

Muhammad Fhaisal Akbar

iv
BIODATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan :

2. Alamat :

3. Status Perusahaan :

4. Tanggal Pendirian :

5. Pimpinan :

6. NIK :

7. No. Telp :

8. E-mail :

9.Website :

10.Bidang Usaha :

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan
karunia-Nya akhirnya pembuatan buku pedoman penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan. Sebagai anggota komunitas akademik,
siswa perlu memiliki kemampuan berfikir ilmiah dan keterampilan menulis karya
ilmiah. Menulis laporan PKLn merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi oleh siswa dalam menyelesaikan pendidikan di SMK Islamiyah Ciawi.
Penyusunan buku pedoman ini dimaksudkan agar siswa dalam membuat laporan
PKL memiliki keseragaman penulisan. Di samping itu, siswa mempunyai
pedoman dan petunjuk yang jelas dalam menyusun laporan, baik ditinjau dari
aspek penulisan maupun ditinjau dari isi laporan.

Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak terlepas dari


kekurangan, oleh karenanya segala kritik maupun saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan buku ini di masa yang akan datang.
Dengan jiwa dan moral keilmuan, buku pedoman ini akan terus disempurnakan
sehingga mampu menampung aspirasi bersama.

Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu, memotivasi, dan mengilhami penyusunan buku pedoman ini. oleh
karenanya segala kritik maupun saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan buku ini di masa yang akan datang. Dengan jiwa dan moral
keilmuan, buku pedoman ini akan terus disempurnakan sehingga mampu
menampung aspirasi bersama.

Tasikmalaya, 29 Juli 2021

Penulis

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penyusunan laporan ini begitu banyak bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh krena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada:

1. Keluarga Penulis, terima kasih doa dan dukungannya


2. Yth. Bapak H Ude Rahmat, selaku Pembimbing Instansi di Bengkel Ipan Putra
3. Yth. Bapak Muhammad Teguh, selaku pembimbing Sekolah di Bengkel Ipan Putra
4. Yth. Bapak Ade Kusmana,S Pd,S T., selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Islamiyah CIawi
5. Yth. Ibu Nita Renanti,S E., selaku Ketua Pelaksana PKL.
6. Yth. Bapak. Dadan Tjudin Syarif,S Pd., selaku Wakasek HUBIN SMK Islamiyah CIawi
7. Yth. Bapak Kurnia Rahman,S E., selaku Kepala SMK Islamiyah CIawi
8. Seluruh karyawan Bengkel Ipan Putra yang telah membantu penulis selama
melaksanakan praktek industri.
9. Kepada teman-teman seperjuangan selama praktek industri di Bengkel Ipan Putra.
10. Semua pihak yang telah membantu dan turut mendo’akan penulis sehingga
kegiatan praktek industri ini dapat berjalan dengan lancar.

Semoga semua dukungan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan


kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung mendapat balasan
dari Alloh SWT.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. ii

BIODATA SISWA…………………………………………………...…... iii

BIODATA PERUSAHAAN……………………………………………... v

KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang PKL............................................................................... 1

1.2 Tujuan PKL............................................................................................ 2

1.3 Metode pengumpulan data..................................................................... 3

1.4 Sejarah Singkat Perusahaan................................................................... 3

1.5 Visi dan Misi Perusahaan....................................................................... 4

BAB II PELAKSANAAN PEKERJAAN……………………………… 5

2.1 Dasar Teori............................................................................................. 5

2.2 Pembahasan Materi................................................................................ 9

2.3 Persiapan Kerja...................................................................................... 15

2.4 Keselamatan Kerja ................................................................................ 16

2.5 Peralatan dan Bahan............................................................................... 16

vii
2.6 Langkah Kerja........................................................................................ 17

2.7 Pemeriksaan dan Pengujian................................................................... 20

2.8 Hasil Kerja............................................................................................. 27

BAB III PENUTUP…………………………………………………...….. 29

3.1 Kesimpulan........................................................................................... 29

3.2 Saran-Saran............................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 31

LAMPIRAN

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Kopling Mobil Dengan Sistem 5


Hidrolis………………...

Gambar 2. Garpu Pembebas……………………………………………….. 6

Gambar 3. Cover Cluth………………………………………………. 7


….....

Gambar 4. Kampas Kopling……………………………………………….. 8

Gambar 5. Kopling 10
Mekanik……………………………………………….

Gambar 6. Prinsip kerja kopling 11


mekanik…………………………………..

Gambar 7. Bagian-bagian 12
kopling………………………………………….

Gambar 8. Kopling 13
hidrolik………………………………………………...

Gambar 9. Komponen-komponen kopling 14


diafragma……………………...

Gambar 10. Kopling ganda dengan bagian- 15


bagiannya……………………..

Gambar 11. Pembongkaran Unit 18


Kopling…………………………………..

Gambar 12. Pemasangan center 19


Clutch…………………………………….

Gambar 13. Pemasangan Unit 20

ix
Kopling……………………………………..

Gambar 14. Pengujian Release 21


Bearing…………………………………….

Gambar 15. Pemeriksaan Keausan 22


Pegas………………………………….

Gambar 16. Pengukuran Keausan 22


Pegas…………………………………...

Gambar 17. Pemeriksaan Kerataan Tinggi 23


Pegas…………………………..

Gambar 18. Pengukuran Panjang dan Kesikuan Pegas 24


Penekan……………

Gambar 19. Pengukuran Kerataan Plat 24


Penekan……………………………

Gambar 20. Pengukuran Kedalaman Paku 25


Keling…………………………

Gambar 21. Penggantian Kampas Kopling……………………………….. 26

Gambar 22. Pemeriksaan Pilot 26


Bearing…………………………………….

Gambar 23. Melepas Dan Memasang Pilot 27


Bearing………………………..

Gambar 24. Hasil kerja dari pemasangan kampas 27


kopling………………….

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

PKL adalah suatu bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian profesional


yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah
dengan tuntutan keahlian profesional tertentu dilapangan kerja melalui kegiatan
bekerja secara langsung di dunia kerja. Dalam pelaksanaan PKL di BENGKEL
MOBIL IPAN PUTRA penyusun sering melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan kopling, maka dari itu penyusun mengangkat judul
“PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING DIBENGKEL MOBIL
IPAN PUTRA”.

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai


kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama
pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi
kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki,
kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau
laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.

Laporan ini adalah suatu bentuk penyempurnaan hasil dari sebuah pekerjaan
yang telah dilakukan untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai aspek -
aspek pekerjaan tersebut. laporan yang baik memuat secara rinci mengenai proses
suatu pekerjaan dan di sertai data-data yang lengkap,sehingga pembaca bisa
memahami

1
2

isi dari laporan ini.Namun,karena keterbatasan waktu,ilmu dan pengetahuan yang


dimiliki penyusun,maka penyusun menyajikan laporan ini berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang penyusun peroleh saat penyusun PKL.

Sistem kopling merupakan sistem pemindah tenaga yang terletak di antara


mesin dan transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan
putaran dari mesin ke transmisi. Kopling dalam pemakaian di kendaraan harus
dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut,
harus dapat memindahkan tenaga mesin tanpa slip, harus dapat memutuskan
hubungan dengan cepat dan sempurna.

Di dalam judul laporan tersebut berisi tentang cara kerja sistem


kopling ,komponen-komponen sistem kopling, cara membongkar kopling pada
kendaraan, cara pengecekan komponen sistem kopling, dan cara pemasangan
kopling di kendaraan.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

Membentuk karakter siswa dalam pengetahuan DU/DI agar siswa mendapat:

a) Dapat pengetahuan dan pengalaman sesuai bidang kompetensinya


b) Siswa dapat memilikki bekal untuk masa depan dan menambah
pengetahuan
c) Dengan membandingkan pelajaran yang dierikan disekolah dengan
praktik kerja lapangan
d) Melatih diri dalam membentuk sikap disiplin ,jujur,kreatif,mandiri dan
tanggung jawab.
3

2. Tujuan Khusus

Untuk memberikan gambaran cara melakukan perbaikan kopling dan komponen-


komponennya, serta mengenali masalah serta penanganannya.

1.3 Metode Pengumpulan Data

Sumber data penelitian tindakan ini meliputi mekanik, siswa, dokumen hasil
pembelajaran, dan proses pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. metode Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap objek yang akan di pelajari.

b. metode wawancara

Wawancara dilakukan dengan mekanik yang melaksankan praktik. Wawancara


dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan bagi siswa dalam
proses pembelajaran.

1.4 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1980 , Bapak H.Ude Rahmat memberanikan diri membuka usaha
penjualn suku cadang kendaraan, dengan harapan agar kebutuhan masyarakat
terhadap suku cadang kendaraan dapat terpenuhi tanpa harus mencari kedaerah
Kota Tasikmalaya. Seiring dengan perkembangan kebutuhan, masyarakat akan
perbaikan kendaraan, maka pelayanan jasa ditambah dengan servis, servis yang
dilayani di bengkel ini meliputi, servis karburator, membenarkan kelistrikan, tune
up, sistem rem, sistem pengapian, lampu overhoul, dll
4

1.5 visi dan misi peusahaan

1. visi
 Mencari laba dan keuntungan

2. misi

Membangun bengkel yang sehat dan terpercaya dengan:

 Memberikan jasa bengkel yang unggul, berdasarkan nilai-nilai


kejujuran, keahlian, dan kehati-hatian.
 Memberikan layanan mobil sehat, cepat, dan berkualitas.
 Memberikan solusi cepat dan tepat mulai dari saat pelanggan
inginkan.
BAB II

PELAKSANAAN KERJA

2.1 Dasar Teori

Pengertian kopling mobil atau fungsi kopling pada mobil adalah sparepart
atau komponen untuk menghubungkan tenaga mesin atau putaran mesin ke
transmisi dan mengurangi putaran mesin saat akan dilakukan perpindahan gigi
transmisi, agar gigi transmisi bisa masuk dengan mudah Fungsi komponen-
komponen dari sistem kopling mobil Hidrolis.Berikut adalah komponen sistem
kopling mobil dengan sistem hidrolis atau kopling dengan minyak kopling

Gambar 1. Sistem Kopling Mobil Dengan Sistem Hidrolis

1. Pedal kopling

Fungsi pedal kopling adalah untuk merubah gaya tekanan dari kaki pengemudi
untuk diteruskan kedalam master kopling, pedal kopling biasa terletak di paling
kiri dan diinjak menggunakan kaki kiri.

5
6

2. Master kopling Atas

Master kopling fungsi utamanya untuk meneruskan tenaga dari pedal


kopling ke release kopling, dalam master kopling ini terdapat seal atau
perapat karet yang mencegah minyak kopling tidak bocor, serta reservoir
atau penampung minyak kopling, reservoir untuk minyak kopling ada
yang menjadi satu dengan master kopling dan ada yang terpisah

3. Release silinder kopling atau master kopling bawah

Release kopling menerima tekanan dari master kopling atas dan


meneruskan kedalam garbu pembebas (fork kopling) melalui push rod
untuk mendorong maju dan membebaskan plat kopling dari himpitan
antara matahari kopling dengan roda gila. Sama hal nya dengan master
kopling didalam release kopling ini juga terdapat perapat atau seal untuk
mencegah kebocoran minyak kopling.

4. Garpu pembebas atau fork kopling

Menerima gaya tekan dari release kopling, garpu pembebas ini


dihubungkan dengan release bearing yang akan bergerak maju mundur
menekan cover clutch dan membebaskan putaran mesin ketika pedal
kopling di injak

Gambar 2. Garpu Pembebas


7

5. Release bearing Kopling

Merupakan sebuah bantalan berupa bearing atau kolaher yang


fungsinya untuk menekan pelat pegas (matahari kopling) atau diafragma
spring pada tutup kopling (cover clutch).

6. Cover cluth (tutup kopling)

Cover Clutch juga disebut dekrup atau matahari kopling, Fungsi clutch
cover adalah sebagai dudukan kampas kopling dan menekan kampas
kopling ke fly wheel untuk meneruskan tenaga dari mesin

Gambar 3. Cover Cluth

7. Plat Kopling atau Kampas kopling

Kampas kopling atau disc clutch atau Clutch Plate adalah komponen
kopling yang berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi,
8

berbentuk piringan yang terbuat dari bahan asbes, kampas kopling atau
plat kopling mobil harus diganti jika keausan sudah terasa.

Gambar 4. Kampas Kopling


Pada plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang
gesek yang dikeling pada cushion plate dan berfungsi untuk
memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada
disc plate.
Pada plat kopling juga terdapat torsion damper atau pegas plat kopling yang
berfungsi untuk meredam kejutan ketika kopling berhubungan

8. Fly wheel atau Roda Gila

Fly wheel disebut juga roda gila, roda gila berfungsi meneruskan
tenaga atau putaran mesin yang selanjutnya diteruskan ke transmisi
melalui kampas kopling.

Jenis-jenis Kopling:

a) Kopling Gesek

Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya


adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek.
Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu
9

(1) Kopling piringan (disc clutch)

Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek


berbentuk piringan atau disc.

(2) Kopling konis (cone clutch)

Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk


konis.
2.2 Pembahasan Materi

1. Cara kerja kopling gesek

Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin


ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan flywheel
dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang
dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat
penekan melawan tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak
mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat
penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut
akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat
penekan melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga
tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan
slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil
sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong
dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly
wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan.
Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%)
tanpa slip

b) Kopling Mekanik
10

Kopling mekanik yang biasa dan terbanyak digunakan adalah kopling


pelat tunggal kering, prinsipnya adalah sebagaimana gambar berikut ini :

Gambar 5. Kopling Mekanik

a. Bila pedal kopling dalam keadaan bebas maka pelat kopling


akan merapat atau terhubung diantara roda penerus dan pelat
penekan. Sedangkan pegas penekan kopling memberikan
tekanan dimana hal ini sangat diperlukan untuk mencegah
kopling tidak tergelincir (slip), tenaga mesin dipindahkan dari
poros engkol terus ke roda penerus dan pelat kopling langsung
ke “input shaft” dari “gear box”.
b. Bila pedal kopling ditekan maka pelat penekan cenderung
untuk menjauh karena jari-jari penekan yang menggerakkan
oleh tekanan dari bantalan pelepas kopling sehingga dengan
cara ini pelat kopling terangkat bebas, pelat kopling itu dapat
berputar bebas diantara pelat penekan dengan roda penerus,
dengan demikian hubungan antara poros engkol dengan input
shaft jadi putus.
11

Gambar 6. Prinsip kerja kopling mekanik


Tenaga mesin dapat sangat berhasil baik bila mulai menjalankan
kendaraan dengan menslipkan kopling, komponen dari roda penerus dan
kopling adalah direncanakan untuk melawan panas yang ditimbulkan oleh
adanya hubungan kopling karena tergelincir (slip). Sekitar mendekati 50%
penggunaan energi mekanik digunakan untuk memindahkan ke sejumlah
energi panas pada setiap waktu/saat. Roda penerus, pelat kopling dan pelat
penekan adalah merupakan bagian bagian yang sangat utama.
12

Gambar 7. Bagian-bagian kopling

c) Kopling Hidrolik

Bentuk dan bagian-bagian dari pesawat kopling ini sama dengan


pesawat kopling kering tunggal, pesawat kopling ini berputar di dalam bak
yang berisi minyak. Perbedaannya hanya pada lapisan-lapisannya. Pada
pesawat kopling yang kering lapisannya terbuat dari ferodo sedang
kopling basah terbuat dari gabus.
Gabus itu diletakkan pada pelat baja, sifat dari gabus tidak menjadi
licin dalam minyak, pegas-pegas yang dilengkapi untuk menekan cincin
penekan harus mempunyai tekanan yang lebih besar dari pegas yang
terdapat pada pesawat kopling yang kering. Kerjanya lebih lembut dan
baik serta tidak mudah aus. Kopling model ini hanya pada kendaraan
tertentu karena sulit perawatannya.
Dalam kopling hidrolik tenaga penggeraknya terdiri dari oli dimana
tenaganya ditimbulkan oleh gaya sentrifugal, kopling dapat memberikan
suatu gerakan yang lembut dan tenaga penggerakan tidak mengejut dan
tidak pula memerlukan pedal. Kopling terdiri dari dua buah tabung dimana
bagian-bagiannya mempunyai kipas-kipas atau rusuk-rusuk yang
mempunyai sudut puncak. Sebagian dari impeller menggerakkan impeller
yang lain. Impeller yang satu dihubungkan dengan poros engkol dan yang
satu lagi dengan poros transmisi. Tenaga penggerak diberikan dari pompa
13

penggerak kepada turbine penggerak. Impeller dan turbin adalah tertutup


rapat satu dengan yang lainnya tanpa ada mekanik penghubungnya.
Mereka dihubungkan dengan tutup atau rumah dan bagian itu didalamnya
diisi oleh oli, bila bagian impeller sedang berputar, olinya dialirkan maju
yang merupakan gaya sentrifugal dan digerakkan oleh bentuk bola (bowl
shape) dan rusuk rusuk diatas bagian turbin. Melalui oli tersebut gerakan
dipindahkan dari impeller ke turbin dan langsung menggerakkan peti gigi.

Gambar 8. Kopling hidrolik


Oli mengalir di dalam suatu bundaran jalan kecil diantara impeller dan
turbin, rel penghantar dalam bagian kopling adalah untuk mencegah
keributan dalam arus oli. Hasil guna dari kopling (putaran diantara gaya
input dan output) adalah selalu dihasilkan rendah bila perbedaan diantara
bagian kopling kecepatanya besar dan kopling dalam keadaan tergelincir.
Daya gunanya (efisiensi) b’ertambah besar, bila perbedaan kecepatannya
kecil sebagai contoh seperti kecepatan kendaraan yang diperbesar, kopling
bisa juga’dipakai untuk rem mesin dimana arus oli diarahkan mundur.
Bagian kopling yang terdapat pada poros engkol bergerak sebagai turbin
dan bagian yang lain sebagai pompa. Kopling hidrolik digunakan dalam
hubungannya dengan transmisi otomatis.

d) Kopling Diafragma
14

Kopling diafragma juga termasuk kopling tunggal kering. Kopling ini


tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral, dimana
mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar, baut
mata dan sebagainya tetapi cukup dengan pegas diafragma. Jadi, pegas
diafragma dapat menggerakkan pelat penekaq untuk menghubungkan dan
rnemutuskan kopling dengan mesinnya. Ditinjau dari konstruksinya tipe
ini sangat sederhana dan tekanannya lebih merata dan kuat, meskipun
kopling sudah tipis (aus), hanya karena pegas diafragmanya dipasang
sedemikian rupa terhadap covernya maka dalam penggantian komponen
dilakukan sekaligus.

Gambar 9. Komponen-komponen kopling diafragma

e) Kopling Ganda
Kopling ganda mempunyai dua buah pelat kopling dan empat bidang
gesek yang dapat memungkinkan tenaganya menjadi lebih kuat (besar).
Diantara dua pelat kopling terdapat pelat penekan intermediate. Model
kopling ganda ini adalah untuk kendaraan yang berkapasitas volume “cc”
(centimeter cubic) tinggi, kendaraan sport dan kendaraan berat.
15

Gambar 10. Kopling ganda dengan bagian-bagiannya

2.3 Persiapan Kerja


Sebelum melaksanakan pekerjaan, peserta PKL harus mempersiapkan
diri dengan matang.Agar dapat melaksanakan praktek di dunia kerja tidak
merasa canggung, takut dan kurang percaya diri, dan adanya persiapan
kerja dapat menghindari hal-hal yang kurang diinginkan.Adapun persiapan
yang harus dilakukan sebelum melaksanakn pekerjaan antara lain :

1. Berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum memulai pekerjaan.


2. Tenangkan diri untuk mempersiapkan dengan sungguh-sungguh, teliti,
tekun, dan serius.
3. Berpakaian yang rapih.
4. Mempersiapkan peralatan kerja yang dibutuhkan.

2.4 Keselamatan Kerja


Dalam menjaga keselamatan siswa dalam bekerja siswa PKL harus
mengikuti pembimbing selama bekerja untuk menhindari semua hal yang
mengakibatkan kecelakaan dalam bekerja.
16

Siswa PKL diharapkan bertanya dalam melakukan suatu pekerjaan,


dan siswa diwajibkan untuk bersedia mangikuti instruksi dari pembimbing
dalam melakukan suatu pekerjaan.Selain itu dalam melakukan suatu
pekerjaan membutuhkan kedisiplinan.

2.5 Peralatan dan Bahan

1. Alat

No Nama Alat Jumlah

1 Kunci ring 1 Set

2 Kunci sok 1 Set

3 Obeng plus minus 1 Set

4 Dongkrak botol 2 Unit

5 Rachet 1 Unit

6 Sambungan sok 1 Set

7 Tang 1 Set

8 Jack stand 1 Unit

9 Viva Bekas AS Sepeda motor 1 Unit

Tabel 1. Tabel Alat

2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 Mobil Kijang 1 Unit

Tabel 2.Bahan
17

2.6 Langkah Kerja

1. Langkah kerja dalam mengganti kampas kopling yang baik dan benar di
BENGKEL MOBIL IPAN MOTOR adalah :
a. Pembongkaran

Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih


dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:

1. Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)


2. Propeller unit kendaraan
3. Soket-soket pada unit transmisi
4. Unit transmisi dan sistem pemindahnya

Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release
bearing dan release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga
secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork
terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya dari rumah transmisi.
Release fork dan release bearing akan terlepas.

Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi


dilepas. Langkah-langkahnya adalah:

1) Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan
plat kopling pada tempatnya.
2) Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke flywheel dengan
urutan menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak
ada tekanan pegas.
3) Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch
cover dan clutch disc.
18

Gambar 11. Pembongkaran Unit Kopling


Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

1) Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc


terjatuh.
2) Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly
wheel. Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
3) Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat
mengganggu kinerja kopling.

Setelah kopling diganti dan di bersihan, maka lakukan pemasangan dengan cara
sebagai berikut:

(a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling


(clutch hub).
(b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi
plat kopling.
19

Gambar 12. Pemasangan center Clutch

(c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan


center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
(d) Pasangkan clutch cover unit dengan ketepatan knock pin
(e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
(f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap.
Mulailah pengerasan dari baut yang paling dekat dengan
knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan,
pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur posisi
center clutch.

Gambar 13. Pemasangan Unit Kopling


20

Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever


shaft, release lever dan release bearing pada dudukannya dengan
sebelumnya diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian
yang bergesekan. Pastikan bahwa pengunci release fork terhadap porosnya
dan release bearing terhadap release fork terpasang.
Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit
transmisi, unit pemindah transmisi, propeller dan release cylinder dengan
baik.

2.7 Pemeriksaan dan Pengujian

1. Release bearing

Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan


tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada
pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara
fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan atau retak.Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus.Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

Gambar 14. Pengujian Release Bearing


Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :

a) Putar bearing dengan tangan. Jika putaran kasar dan atau terasa ada
tahanan sebaiknya ganti.
b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah
untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab
21

case harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet
sebaiknya diganti dengan yang baru.

Hasil pemeriksaan : Terdapat kotoran pada release bearing


Kesimpulan : Kotoran pada release bearing dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus

2. Pegas Penekan dan Tuas Pembebas

Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa


tahapan yaitu :

a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,


luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,
sebainya diganti

Gambar 15. Pemeriksaan Keausan Pegas

b. Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release


bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm. Jika keausan melebihi
spesifikasi ganti dengan yang baru
22

Gambar 16. Pengukuran Keausan Pegas


Kedalaman maksimal : 0.6 mm
Hasil pemeriksaan : Kedalaman 0.55 mm
Kesimpulan : Kedalaman dan lebar keausan pegas masih dalam
spesifikasi

c. Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).

Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan


permukaanujung pegas diaphragma atau ujung tuas pembebas. Selisih
pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
23

Gambar 17. Pemeriksaan Kerataan Tinggi Pegas


Hasil pemeriksaan : Ketidak rataan tinggi pegas 0.45 mm
Kesimpulan : Tinggi pegas masih rata

d. Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan

Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi


tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan
pegas penekan (lihat buku manual).Semakin besar unit kopling biasanya
limit/ tolerensi semakin besar.

Gambar 18. Pengukuran Panjang dan Kesikuan Pegas Penekan

3. Plat Penekan

Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :


24

a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,


luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran,
luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,
perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak
memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
b. Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler
gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.

Gambar 19. Pengukuran Kerataan Plat Penekan


Hasil pemeriksaan : 0.5 mm
Kesimpulan : Plat penekan masih rata

c. Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan


mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.
4. Plat Kopling

Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

a. Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada


kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat
kopling baru.
25

b. Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan


jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm.
Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling
atau ganti dengan plat kopling baru.

Gambar 20. Pengukuran Kedalaman Paku Keling


Hasil pemeriksaan : 0.35 mm
Kesimpulan : plat penekan tidak perlu diganti
Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas
kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang
kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang.
Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan
roller instrumen dan dial indikator.

Gambar 21. Penggantian Kampas Kopling


26

b. Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah
axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti
dengan pilot bearing yang baru.

Gambar 22. Pemeriksaan Pilot Bearing


Hasil pemeriksaan : putaran cukup halus
Kesimpulan : pilot bearing tidak perlu diganti

Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot


bearing lama dengan SST sliding hamer dan kemudian
memasangkan pilot bearing baru.

Gambar 23. Melepas Dan Memasang Pilot Bearing


2.8 Hasil Kerja
27

Gambar 24. Hasil kerja dari pemasangan kampas kopling


Setelah selesai pembongkaran dan penyetelan semua komponen.
Periksa apakah hasil pekerjaan yang telah di lakukan sesuai dengan keinginan.
Selain perbaikan dan penyetelan pengapian ,penyusun juga melakukan pekerjaan
lain ,antara lain yaitu:
1. Pemasangan komponen sistem kopling dengan baik dan benar sesuai dengan
prosedur.
2. Penyetelan dan membersihkan sistem kopling dengan baik dan benar.
3. Pengujian system kopling dengan cara yang benar.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Melalui pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penyusun dapat


mengambil kesimpulan bahwa kegiatan PKL merupakan program nasional yang
sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna
menyelaraskan pendidikan di lembaga sekolah dan dunia kerja sehingga terdapat
tenaga kerja yang kompeten dan profesional. Adapun manfaat yang dapat
penyusun simpulkan antara lain :

1. Sebagai pengenalan awal terhadap dunia kerja.


2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan praktek yang nyata siswa
dalam dunia kerja sehingga bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi
dengan masyarakat dan dunia kerja pada umumnya.
3. Setelah tiga bulan dalam menyelesaikan PKL, penyusun telah menemukan
pengalaman yang belum di dapat di sekolah.

3.2 Saran-saran

1. Saran-saran untuk pembimbing PKL


a. Hendaknya Pembimbing lebih membimbing dan mengawasi
siswa,sehingga siswa bisa menambah Ilmu pengetahuan tentang
perbankan.
b. Antara Karyawan dan Pegawai perusahaan hendaknya lebih
meningkatkan komunikasi dengan siswa PKL.
c. Pembimbing/Pegawai harus selalu menegur apabila siswa melakukan
kesalahan dalam bekerja dan hendaknya mengarahkan agar lebih baik.

29
30

2. Saran untuk sekolah


a. Hendaknya pelaksanaan PKL dilaksanakan lebih lama lagi.
b. Hendaknya sekolah memberikan kesempatan lebih banyak kepada
pembimbing untuk memonitoring siswanya, agar mereka merasa
diperhatikan sekolah.
c. Hendaknya Sekolah dan Industri meningkatkan kerjasama dengan lebih
baik.
3. Saran untuk Siswa
a. Siswa hendaknya mempersiapkan mental dan materi,yang telah

diberikan di sekolah terutama dalam bidang teknik kendaraan ringan.

b. Siswa hendaknya menjaga kesopanan dan nama baik diri sendiri,


orangtua, dan sekolah.
c. Siswa harus memenuhi tata tertib yang ada di dalam industri.
d. Siswa harus lebih semangat dalam belajar,disiplin ,dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

www.rodadua.web.id/kopling-moto/ (diakses pada tanggal : 2 September 2018)

Achadiyat, Suhadi. 1968. Automotif, Bandung: CV.Angkasa

Wakid, Muhkamad. 2016. Sistem Kopling Kendaraan Ringan. Skripta

Vebriasandi, Ega. 1989. Sistem Pemindah Tenaga: Docplayer

31
31
LAMPIRAN
-Jadwal bimbingang laporan

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Tempat pkl :

Ketua kelompok :

Anggota :

No Hari/Tanggal Materi Keterangan/Komentar Tanda


Bimbingan Tangan
Pembimbing

Tabel.3 Jadwal Bimbingan Laporan


-Foto Kegiatan Siswa Selama PKL

Anda mungkin juga menyukai