ISTIHSAN DAN
MASHLAHAH
MURSALAH
02
PENGERTIAN
ISTIHSAN
istihsan adalah satu dalil yang keluar dari pemikiran
seorang mujtahid yang menetapkan kerajinan qiyas
khafy dari pada qiyas jaly , atau mendahulukan
ketentuan hukum yang khusus (juzy) dari ketentuan
umum (kully).
03
KEHUJJAHAN
ISTIHSAN
Kehujjahan istihsan yaitu memenangkan qiyas khafy
atas jaly atau mengubah hukum yang telah ditetapkan
pada suatu peristiwa atau kejadian yang telah
ditetapkan berdasar ketentuan karena ada suatu
kepentingan yang membolehkannya , keduanya adalah
istidlal yang shahih .
04
DASAR HUKUM
ISTIHSAN
Para ulama yang istihsan mengambil dari al-quran dan sunnah yang
menyebutkan kata istihsan dalam pengertian denotatif (lafal lu yang seakar
dengan istihsan) seperti Firman Allah SWT dalam Al-Quran .
١٨ ﴿ٱَّلِذ یَن َیۡس َتِم ُعوَن ٱۡل َقۡو َل َفَیَّتِبُعوَن َأۡح َس َن ۚۤۥُه ُأ۟و َلٰۤـ ِٕىَك ٱَّلِذ یَن َهَد ٰى ُهُم ٱُۖهَّلل َو ُأ۟و َلٰۤـ ِٕىَك ُهۡم ُأ۟و ُلو۟ا ٱَأۡلۡل َبٰـ ِب
Artinya:”Yang mendengarkannya perkataan lalu mengikuti apa yang paling
baik di antaranya, mereka itulah orang-orang yang teh diberi Allah petunjuk
dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.(QS.Az-Zumar:18)
04
IKHTILAF ULAMA TENTANG
ISTIHSAN
1.Menurut ulama mazhab syafi’i
Istihsan merupakan salah satu metode istinbath hukum yang dapat
dijadikan hujjah terlebih dalam pandangan mazhab hanafi, karena walaupun
asy-syafi’i menolak istihsan ,itu hanya berbeda dalam penamaannya
saja ,tetapi secara konsep tetap menerima istihsan .
2. Menurut Ulama Mazhab Hanafi
Imam bazdawi dalam kitab kasyf al-asror fi ushul al-bazdawi oleh abdul
aziz al-bukhari menjelaskan pengertian istihsan adalah berpaling dari
kehendak qiyas (sumber hukum yang disepakati) kepada qiyas yang lebih
kuat atau pengkhusuan qiyas berdasarkan dalil yang lebih kuat.
04
IKHTILAF ULAMA TENTANG
ISTIHSAN
3. Menurut Ulama Mazhab Maliki
Dalam kitab al-muwafaqot fi ushul asy-syariah oleh abu ishak asy-syatibi
menjelaskan pengertian istihsan adalah mengambil (mengamalkan)
kemaslahatan juz’iyyah (khusus) ketika bertentangan dengan dalil yang kulli
(umum).
4. Menurut Ulama Mazhab Hanabillah
Dalam kitab raudah an-nazhir wa jannat al-munazhir oleh ibnu qudamah
menjelaskan pengertian istihsan adalah berpaling dari hukum dalam suatu
masalah disebabkan adanya dalil khusus yang menyebabkan pemalingan
ini,baik dari kitab maupun sunnah .
04
MACAM-MACAM
ISTIHSAN
1.Istihsan Bil An-Nash
Yaitu penyimpangan suatu ketentuan hukum berdasarkan ketetapan qiyas
kepada ketentuan hukum yang berlawanan dengan yang ditetapkan
berdasarkan al-qur’an dan hadits.
2.Istihsan Bi Al-Ijma
Yaitu meninggalkan keharusan menggunakan qiyas pada suatu persoalan
karena ada ijma.
3.Istihsan Bi Al-Qiyas Al-Khafy
Yaitu memalingkan suatu masalah dari ketentuan hukum qiyas yang jelas
kepada ketentuan qiyas yang samar,tetapi keberadaannya lebih kuat dan
lebih tepat untuk diamalkan.
04
MACAM-MACAM
ISTIHSAN
4.Istihsan Bi Al-Maslahah
Yaitu istihsan yang berdasarkan kemaslahatan . Contohnya: kebolehan dokter melihat
aurat wanita dalam proses pengobatan. Menurut kaidah umum seseorang dilarang
melihat aurat orang lain.
5.Istihsan Bi Al-Urf
Yaitu penyimpangan hukum yang berlawanan dengan ketentuan qiyas, karena adanya
urf yang sudah dipraktikkan dan sudah dikenal dalam kehidupan masyarakat.
6.Istihsan Bi Ad-Dharurah
Yaitu seorang mujtahid meniggalkan keharusan pemberlakuan qiyas atas sesuatu
masalah karena berhadapan dengan kondisi dharurat, dan mujtahid berpegang kepada
ketentuan yang mengharuskan untuk memenuhi hajat atau menolak terjadinya
kemudharatan .
04
PENGERTIAN MASHLAHAH
MURSALAH
1.Perbedaan Qiroaat.
2.Belum Sampainya Hadits.
3.Perbedaan Menilai Status Hadits.
4.Perbedaan Memahami Nash.
5.Lafadz Bermakna Banyak.
6.Kontradiksi Dalil.
07
CONTOH HUKUM ISLAM
PRODUK MASHLAHAH
MURSALAH
• 1.Merenggangkan Shaf Ketika
Sholat Berjamaah
• 2.Shalat Menggunakan Masker
• 3.Tidak Melaksanakan Shalat
Jum’at Sementara Waktu
• 4.Pencatatan Perkawinan
09
KESIMPULAN
Istihsan adalah satu dalil yang keluar dari pemikiran mujtahid yang
menetapkan kerajinan qiyas khafy dari pada qiyas jaly, atau
mendahulukan ketentuan hukum yang khusus (juzy) dari ketentuan
umum (kully) .