LAPORAN KEGIATAN
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
LAPORAN KEGIATAN
PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Individu Pendidikan Agama Islam
Laporan Penyembelihan Hewan Qurban Idul Adha 1434 H / 2013 M. Kami juga
berterimakasih kepada pihak pihak yang ikut membantu dalam penyusunan
laporan ini, kami berterimkasih kepada guru Pendidikan Agama Islam kami Ibu
Linda Herdis, SAg NIP. 197607172005012004 , teman teman yang sudah
membantu, para panitia penyembelihan hewan Qurban SMP Negeri 6 Bogor yang
telah bersedia menjadi narasumber dan orang tua kami.
Melalui laporan ini, kami harap pembaca dapat mendapatkan ilmu yang
bermanfaat, serta dapat mempraktikan bagaimana berqurban dengan baik serta
benar sesuai syariat Islam. Khususnya para pembaca kalangan pelajar yang kelak
akan berqurban pada dewasa nanti, agar tidak bingung, tidak ragu, serta
mengerti, dan dapat mempraktikan bagaimana berqurban dengan benar.
Walaupun laporan ini sudah lengkap, tetapi laporan ini tetap tidak luput
dari kesalahan kesalahan. Untuk itu mohon maaf apabila ada kesalahan kata.
Akhir kata, kami mohon kritik dan saran kepada Ibu Guru dan teman teman atas
kesalahan kesalahan yang ada di dalam laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
Cover i
Backcover ii
Daftar Isi iv
I. Latar Belakang 1
IV. Lampiran 12
V. Penutup 15
iv
Bab I
LATAR BELAKANG
A.Qurban
Qurban (Bahasa Arab: قربن, translate : Qurban), atau disebut juga Udhhiyah atau
Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu
ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk
dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan
Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari
Raya Idul Adha.
1
B.Latar Belakang Berqurban
Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam Al Qur'an terdapat dua peristiwa
dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil dan Qabil, putra Nabi Adam alaihis salam, serta pada
saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah.
Berikut petikan surat Ash Shaaffaat ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut.
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Tatkala keduanya telah berserah
diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran
keduanya ), dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang
nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Q.S. Aṣ-Ṣāfāt
[37]:102-107)
C. Hukum Qurban
Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:
2
“Pendapat yang menyatakan wajib itu tampak lebih kuat dari pada pendapat yang
menyatakan tidak wajib. Akan tetapi hal itu hanya diwajibkan bagi yang
mampu…” (lih. Syarhul Mumti’, III/408)
Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa, Rasulullah saw.
bersabda:
“Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan
sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al Hakim 7672 dan
dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
“Yakinlah…! bagi mereka yang berqurban, Allah akan segera memberikan ganti biaya
qurban yang dia keluarkan. Karena setiap pagi Allah mengutus dua malaikat, yang
satu berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq.” Dan yang
kedua berdo’a: “Yaa Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang menahan
hartanya (pelit).” (HR. Al Bukhari 1374 & Muslim 1010).
Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi‟in, tabiut tabi‟in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan
bahwa hukum kurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang
3
menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi‟in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang
sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa kurban itu wajib.
“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka
janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW,
apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunahnya bapak kalian,
Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan
kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu
kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap
satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)
“Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang di antara kalian yang ingin
berkurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” (HR. Muslim)
“Kami berkurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang,
satu sapi untuk tujuh orang.“ (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.)
G. Waktu Berkurban
1) Awal waktu
Waktu untuk menyembelih kurban bisa di 'awal waktu' yaitu setelah salat Id langsung dan
tidak menunggu hingga selesai khutbah. Bila di sebuah tempat tidak terdapat pelaksanaan salat
Id, maka waktunya diperkirakan dengan ukuran salat Id. Dan barangsiapa yang menyembelih
sebelum waktunya maka tidak sah dan wajib menggantinya .
Hadits Al-Bara` bin „Azib radhiyallahu „anhu, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda:
َْ َشا ُت
ك َشاْةُ لَح ْم
Artinya : “Kambingmu adalah kambing untuk (diambil) dagingnya saja.”
Dalam lafadz lain (no. 5560) disebutkan:
5
ِن ال ُّنسُكِْ َشً ْء َْ ٌََو َمنْ َن َح َْر َفإِ َّن َما ه َُْو لَحمْ ٌُ َق ِّد ُم ُْه ِِلَهلِ ِْه ل
َْ س م
Artinya : “Barangsiapa yang menyembelih (sebelum salat), maka itu hanyalah daging yang
dia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk hewan kurban sedikitpun.”
2) Akhir waktu
Waktu penyembelihan hewan kurban adalah 4 hari, hari Iedul Adha dan tiga hari
sesudahnya. Waktu penyembelihannya berakhir dengan tenggelamnya matahari di hari keempat
yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Ini adalah pendapat „Ali bin Abi Thalib, Al-Hasan Al-Bashri (imam
penduduk Bashrah), „Atha` bin Abi Rabah (imam penduduk Makkah), Al-Auza‟i (imam
penduduk Syam), dan Asy-Syafi'i (imam fuqaha ahli hadits). Pendapat ini dipilih oleh Ibnul
Mundzir, Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma‟ad (2/319), Ibnu Taimiyah, Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/406,
no. fatwa 8790), dan Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti‟ (3/411-412).
Alasannya disebutkan oleh Ibnul Qayyim sebagai berikut: 1. Hari-hari tersebut adalah hari-
hari Mina. 2. Hari-hari tersebut adalah hari-hari tasyriq. 3. Hari-hari tersebut adalah hari-hari
melempar jumrah. 4. Hari-hari tersebut adalah hari-hari yang diharamkan puasa padanya.
َْ ن ٌَش ِري أَ َح ُد ُه ُْم اِلُض ِح ٌَّ َْة َف ٌُ َس ِّم ُن َها َف ٌَذ َب ُح َها َبع َْد اِلض َحى آخ
ِْر ذِي الحِجَّ ِة َْ َك
َْ ان المُسلِمُو
Artinya : “Dahulu kaum muslimin, salah seorang mereka membeli hewan kurban lalu dia
gemukkan kemudian dia sembelih setelah Iedul Adha di akhir bulan Dzulhijjah.” (HR. Al-
Baihaqi, 9/298)
Al-Imam Ahmad rahimahullahu mengingkari hadits ini dan berkata: “Hadits ini aneh.”
Demikian yang dinukil oleh Ibnu Qudamah dalam Syarhul Kabir (5/193). Wallahu a‟lam.
6
“Barangsiapa diantara kalian yang berqurban maka jangan sampai dia menjumpai subuh
hari ketiga sesudah Ied sedangkan dagingnya masih tersisa walaupun sedikit.” Ketika
datang tahun berikutnya maka para sahabat mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah kami
harus melakukan sebagaimana tahun lalu ?” Maka beliau menjawab, “(Adapun sekarang)
Makanlah sebagian, sebagian lagi berikan kepada orang lain dan sebagian lagi simpanlah.
Pada tahun lalu masyarakat sedang mengalami kesulitan (makanan) sehingga aku
berkeinginan supaya kalian membantu mereka dalam hal itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut mayoritas ulama perintah yang terdapat dalam hadits ini menunjukkan hukum sunnah,
bukan wajib (lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/378). Oleh sebab itu, boleh mensedekahkan semua
hasil sembelihan qurban. Sebagaimana diperbolehkan untuk tidak menghadiahkannya (kepada
orang kaya, ed.) sama sekali kepada orang lain (Minhaajul Muslim, 266). (artinya hanya untuk
shohibul qurban dan sedekah pada orang miskin, ed.)
I. Sosialisasi Kurban
Umat muslim dianjurkan untuk berkurban. Gambar
berikut adalah iklan untuk berkurban, dan membeli
binatang untuk kurban dari sumber tertentu yang dimuat
di Koran Media Indonesia pada bulan Desember 2005
oleh organisasi Dompet Dhuafa. Selain itu Dompet
Peduli Ummat DaarutTauhiid juga berupaya mengajak
masyarakat untuk ikut serta dalam mensosialisasikan
Qurban ini. dan juga memakan daging qurban tersebut.
7
Bab II
RINCIAN KEGIATAN
3. Tempat
Pemotongan dilaksanakan di sebelah selatan ruang multimedia atau di
depan gudang, dan di taman depan Musholla SMP Negeri 6 Bogor.
8
7E 1.645.000,- 8E 480.000,- 9E 590.000,-
7F 1.160.000,- 8F 455.000,- 9F 350.000,-
7G 975.000,- 8G 420.000,- 9G 640.000,-
7H 1.220.000,- 8H 555.000,- 9H 660.000,-
7I 830.000,- 8I 1.295.000,- 9I 400.000,-
9. Penerima
a. Peserta didik (yang berhak menerima) : 79 Orang
b. Mustahiq warga sekitar lingkungan sekolah : 166 Orang
c. Pekerja lingkungan sekolah : 25 Orang
d. Pembantu perecahan daging : 20 Orang
10. Keterangan
Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan sistematik, sehingga para
peserta didik dapat menyaksikan proses penyembelihan dengan seksama.
Proses penyembelihan hingga proses pendistribusian hewan Qurban dibantu
oleh para guru, pegawai staf, satpam, pegawai office boy, tukang penyembelih
hewan, pegawai kantin, serta OSIS SMP Negeri 6 Bogor. Para panitia bekerja
dengan serius dan terlihat sangat sibuk. Dengan membagikan kupon penukaran
dengan daging hewan Qurban kepada para penerima, proses pendistribusian
berlangsung tertib dan teratur. Para penerima mengantri dan menukarkan kupon
dengan daging hewan Qurban. Penerima merasa senang akan dibagikannya
daging hewan Qurban kepada mereka. Dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan
allhamdulilah tidak terjadi insiden atau pun masalah tertentu.
9
Bab III
LAPORAN KEGIATAN
Pada hari Rabu, 16 Oktober 2013 (10 Dzulhijjah 1434 H) SMP Negeri 6 Bogor
mengadakan acara penyembelihan hewan qurban. Diawali dengan kegiatan keagamaan seperti
hari Sabtu yakni, seluruh peserta didik yang beragama Islam melakukan tadarus Al-Qur’an dan
dilanjutkan dengan sholat dhuha. Setelah itu seluruh peserta didik menyimak apa saja yang
disampaikan oleh guru yang sedang menyampaikan sesuatu.
Dalam hal tersebut, wakil kepala sekolah Bapak Nandang menyampaikan maksud
diadakannya penyembelihan hewan qurban di sekolah. Beliau menyampaikan bahwa proses
penyembelihan hewan qurban tersebut ditujukan kepada seluruh peserta didik SMP Negeri 6
Bogor dalam rangka pembelajaran. Penyembelihan tersebut dapat berguna untuk melaksanakan
dan mempraktikan bagaimana proses penyembelihan hewan qurban dari awal hingga akhir, pada
saat kelak kita dewasa nanti jika kita akan berqurban.
Lalu Ibu Linda menyampaikan laporan tentang penyembelihan hewan qurban SMP Negeri
6 Bogor. Pada acara ini hewan qurban yang disembelih adalah seekor sapi dan tiga ekor
kambing. Hewan qurban berupa sapi merupakan sumbangan dari sodakoh peserta didik.
Sedangkan masing-masing tiga ekor kambing merupakan sumbangan dari Hamdani (kelas VIII-
H), Adila (VII-A), dan Ibu Rini Sri Wilujeng selaku guru di SMP Negeri 6 Bogor.
10
Dengan peristiwa ini, Allah swt. mewajibkan kepada seluruh umat Islam yang mampu untuk
menyembelih hewan qurban pada setiap tanggal 10 hingga 12 Dzulhijjah atau biasa disebut Hari
Raya Idul Adha. Pada tanggal tersebut bertepatan pada hari tasrik, namun pada tanggal 10
Dzulhijjah disebut hari nahir. Allah mengharamkan kepada seluruh umat Islam yang sedang
berpuasa, jadi pada hari itu kita tidak boleh berpuasa. Setelah itu Ibu Linda menyampaikan
berqurban dengan baik dan benar sesuai syariat Islam.
Selanjutnya Bapak Andi memberikan arahan untuk peserta didik yang akan menyaksikan
proses penyembelihan. Proses penyembelihan sapi dilakukan di sebelah selatan ruang
multimedia atau di depan gudang SMP Negeri 6 Bogor, sedangkan kambing disembelih di taman
depan Musholla SMP Negeri 6 Bogor. Hewan qurban sapi disembelih pertama dan hanya boleh
disaksikan oleh peserta didik kelas IX, sedangkan selanjutnya hewan qurban kambing pertama
yang disembelih dan hanya boleh disaksikan oleh peserta didik kelas VIII, lalu hewan qurban
kambing kedua yang disembelih dan hanya boleh disaksikan oleh peserta didik kelas VII, proses
penyembelihan dilakukan dengan runtut.
Lalu Ibu Linda menyampaikan kepada seluruh peserta didik, setelah menyaksikan
bagaimana proses penyembelihan hewan qurban, seluruh peserta didik diberi tugas untuk
membuat laporan tentang penyembelihan hewan qurban di SMP Negeri 6 Bogor.
Pada proses penyembelihan hewan qurban, penyembelihan dilakukan oleh Bapak Eman
dibantu oleh office boy, pegawai kantin, dan tukang sembelih hewan. Proses pertama dalam
menyembelih hewan qurban adalah menyiapkan peralatan untuk menyembelih dan memotong
hewan qurban yang hendak disembelih, tentunya disiapkan juga hewan Qurban yang akan
disembelih. Lalu dibuatkan lubang untuk pada saat leher hewan disembelih darah yang keluar,
langsung dialihkan masuk ke dalam lubang tersebut. Kemudian hewan qurban disembelih sesuai
syariat Islam. Setelah disembelih, hewan qurban yang sudah disembelih kemudian dikuliti. Jika
sudah dikuliti hewan qurban dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil berupa daging hewan
qurban. Kemudian daging hewan qurban dikemas menggunakan plastik.
Hasilnya berupa 220 bungkus daging sapi dan 70 bungkus daging kambing dengan berat
setiap bungkus adalah 1 kg dengan jumlah penerima lebih kurang 290 jiwa. Penerima terdiri dari
peserta didik (yang berhak menerima), Pegawai Staf, Warga sekitar, Pegawai Office boy, Pegawai
Kantin, dan Tukang bangunan. Panitia membagikan voucher penukaran dengan daging hewan
qurban kepada para penerima hewan qurban. Proses pendistribusian dilakukan di depan ruang
multimedia dan ruang BK/BP dan berlangsung dari pukul 11:30 WIB hingga 13:00 WIB dengan
tertib dan teratur. Para penerima merasa senang dan bahagia karena dibagikannya hewan qurban
kepada mereka. Selama proses penyembelihan dari awal hingga akhir panitia bekerja dengan
serius dan penuh tanggung jawab, selain itu panitia dibantu oleh OSIS SMP Negeri 6 Bogor,
pegawai office boy, pegawai kantin, dan tukang sembelih hewan. Selama berlangsungnya acara
ini dari awal hingga akhir allhamdulilah tidak terjadi insiden atau pun masalah tertentu.
11
Bab IV
LAMPIRAN
b. Terlihat seorang
a. Ibu Yuyum dan Ibu d. Ibu Ria sedang
pengurus OSIS yang c. Bapak Yatna sedang
Lilis sedang melakukan mencatat siapa yang
sedang membantu menukarkan kupon
pendistribusian daging sudah menukarkan
mendistribusikan daging dengan daging hewan
hewan Qurban kepada kupon dengan daging
hewan Qurban kepada Qurban kepada Ibu Ria.
peserta didik. hewan Qurban.
warga sekitar.
Referensi
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, Kurban (Islam)
www.muslim.or.id, Fiqih Qurban
15