Di zaman modern ini, banyak anak yang tidak mau mengerti sopan santun.
Berbakti kepada orang tua terkadang tidak diindahkan oleh sebagian anak. Terkait hal
tersebut saya tertarik untuk mengangkat sebuah judul pidato yaitu
Dewan juri yang Budiman. Dan teman teman yang berbahagia. Banyak sekali
penjelasan dalam Alqur’an mengenai kewajiban seorang anak terhadap orang tua.
Seperti tercantum dalam surah Lukman ayat 14 yang berbunyi
Teman- teman yang shaleh- shalehah. Dari ayat tersebut sebagian ahli tafsir
menjelaskan bahwa manusia haruslah berbakti kepada orang tua lebih lebih kepada
ibu. Mengapa demikian ? … seorang ibu telah mengandung, melahirkan dan
menyusui dengan susah payah yang penuh kasih sayang.
Terhadap Ayah kita harus berbakti, beliau bekaerja keras untuk mencari nafkah.
Orang tua kita telah membekali aneka ilmu sebagai bekal kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat.
Orang tua kita yang telah berjuang mendampingi kita menjadi anak yang sehat dan
sempurna.
Hadirin yang saya cintai serta mencintai saya, di zaman modern ini banyak kita
jumpai anak yang tidak berbakti kep orang tua. membangkang perintah orang tua dan
menyakiti perasaanya itu hal yang biasa.
Sampai – sampai teman – teman sang ayah dan ibu terkadang meneteskan air
mata karena ulah durhakanya sang aanak. Padahal kita tau “ Membantah orang tua
dan membuat orang tua menangis termasuk bentuk kedurhakaan “
Hadirin yang berbakti kepada orang tua. Ingatlah pesan Rosululloh “ Ridho Allah
tergantung Ridhlo orang tua, dan murka Allah tergantung kemurkaan orang tua “
Sebagai kesimpu;an dari penyampaaian saya, inilah syarat atau cara untuk menjadi
anak yang berbakti kepada orang tua
Yang pertama, mengutamakan ridha orang tua dan patuh kepadanya merupakan
perwujudan hormat dan bakti kita kepada orangtua. yang kedua, taatilah orang tua
selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan. Namun semua haruslah dengan
kerelaan diiringi kesadaran bahwa kita belum berbuat apa- apa meski pun harta dan
hidup ini diberikan kepada orang tua.
Hadirin . semoga kita semua bisa menjadi anak yang sholih sholihah dengan
berbakti kepada orang tua, dan bisa menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan
agama.
Di zaman modern ini, banyak anak yang tidak mau mengerti sopan santun.
Berbakti kepada orang tua terkadang tidak diindahkan oleh sebagian anak. Terkait hal
tersebut saya tertarik untuk mengangkat sebuah judul pidato yaitu
Dewan juri yang Budiman. Dan teman teman yang berbahagia. Banyak sekali
penjelasan dalam Alqur’an mengenai kewajiban seorang anak terhadap orang tua.
Seperti tercantum dalam surah Lukman ayat 14 yang berbunyi
Teman- teman yang shaleh- shalehah. Dari ayat tersebut sebagian ahli tafsir
menjelaskan bahwa manusia haruslah berbakti kepada orang tua lebih lebih kepada
ibu. Mengapa demikian ? … seorang ibu telah mengandung, melahirkan dan
menyusui dengan susah payah yang penuh kasih sayang.
Begitu pula dengan Bapak dan Ibu guru di sekolah,Beliau adalah orang tua kita di
sekolah, Bapak Ibu gurulah yang telah membimbing dan memberikan segudang ilmu
tanpa ada rasa lelah, Bapak ibu guru adalah Pahlawan kita yang telah berjuang
dengan Ikhlas memerangi kebodohan ,menghantarkan untuk mencapai cita cita kita.
Seperti kata pepatah “ Kita bagaikan lampu minyak, orang tua telah mengisi
minyaknya sedang Guru yang menyalakannya”.
Hadirin yang saya cintai, di zaman modern ini banyak kita jumpai anak yang
tidak berbakti kep orang tua maupun Guru.
Padahal kita tau “ Membantah orang tua dan membuat orang tua menangis
termasuk bentuk kedurhakaan “
Hadirin yang berbakti kepada orang tua dan menghormati Guru. Ingatlah pesan
Rosululloh “ Ridho Allah tergantung Ridhlo orang tua, dan murka Allah tergantung
kemurkaan orang tua “
Sebagai kesimpu;an dari penyampaaian saya, inilah syarat atau cara untuk menjadi
anak yang berbakti kepada orang tua dan guru
Yang pertama, mengutamakan ridha orang tua dan patuh kepada Bapak Ibu
Guru di sekolah karena kita sadar tiada Guru mengemban amanat mulia,dan tiada
Guru yang membimbing ke dalam kesesatan. Yang kedua, taatilah orang tua dan
Guru selama perintah itu tidak mengandung kemaksiatan. Namun semua haruslah
dengan kerelaan diiringi kesadaran bahwa kita belum berbuat apa- apa meski pun
harta dan hidup ini diberikan kepada orang tua dan Guru
Hadirin . semoga kita semua bisa menjadi anak yang sholih sholihah dengan
berbakti kepada orang tua, dan bisa menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan
agama.