Semoga sehat-
sehat selalu, ya. Begitu pula dengan kedua orang tua kita yang saat ini sedang
bekerja atau sedang santai di rumah. Bantu mereka, taati mereka, serta senangi
mereka.
Mengapa berbakti kepada kedua orang tua itu penting? Karena ridho Ayah dan
Ibu adalah jalan termudah bagi kita untuk meraih surganya Allah SWT.
Surga itu berada di bawah telapak kaki Ibu, kan? Hal tersebut mengandung
makna bahwa kita wajib berbakti kepada Ibu, juga kepada Ayah.
Yang saya hormati, Bapak/Ibu dewan guru beserta staf tata usaha
Limpahan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang
senantiasa memberikan kita berjuta nikmat, terutama nikmat sehat dan nikmat
sempat sehingga kita bisa hadir di panggung/tempat yang mulia ini.
Shalawat belantunkan salam tiada bosan kita sampaikan kepada Nabi terbaik
yang digelari Al-Amin, Muhammad SAW. Semoga kita bisa menjadi penerus
dakwahnya hingga Hari Kiamat nanti.
Pertanyaan saya; sudah seberapa sayang kita kepada Ayah dan Ibu di rumah?
Apakah masih setengah hati, atau malah sedang berusaha menuju sepenuh
hati?
Jika sudah sepenuh hati, maka kita ucapkan “Alhamdulillah” ya. Orang tua yang
telah membesarkan kita, merawat kita, mengajarkan kita adab dan perilaku,
bahkan tiada terlupa senantiasa memberikan kita uang jajan.
Cobalah sejenak kita bayangkan apa saja kegiatan Ayah di rumah. Hari ini,
mungkin beliau sedang berkeringat di ladang mencari nafkah, sedang
kepusingan mengurus dokumen rapat, atau bahkan sedang kepanasan berjualan
di bawah terik matahari yang menyiksa.
Belum selesai. Sekarang, cobalah kita kembali membayangkan Ibu, Bunda, alias
Mama di rumah. Apa saja pekerjaannya sekarang?
Cobalah bayangkan lebih dalam lagi, lalu kita rasakan bagaimana lelahnya
seorang Bunda mengandung. Sembilan bulan sepuluh hari bahkan lebih, lalu
melahirkan kita dengan penuh peluh dan darah.
Ketika kita bayangkan, ternyata begitu besar perjuangan kedua orang tua demi
membesarkan kita. Sayangnya mereka kepada kita tidak akan pernah runtuh
hingga akhir zaman, dan ketulusan yang mereka taburkan tiada pernah bisa
tertandingi.
Tugas kita sejatinya ialah berbakti kepada orang tua. Patuh, hormat, dan taat
kepada Ayah dan Ibu, kepada Papa dan Mama.
Dalam Al-Quran surah al-Isra ayat 23 tertuang dalil “fala takul lahuma uffin” yang
artinya jangan sekali-kali kita berkata “ahh” atau “uuh” kepada keduanya.
Itu kalimat larangan, kan? Secara tidak langsung, perilaku mengeluh dan
membantah perkataan kedua orang tua hanya akan mengantarkan kita kepada
lumbung dosa.
Padahal kita tahu bahwa ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua.
Maka dari itulah kita perlu menyayangi mereka sebagaimana mereka
menyayangi kita sewaktu kecil.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini.
Semoga bermanfaat bagi diri dan semua. Saya tutup dengan pantun:
Bismillahirrohmanirrohim
Di awal jumpa, mari senantiasa kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan kita berjuta-juta kenikmatan yang tiada mampu kita
hitung berapa detail jumlahnya.
Andai Allah cabut senyum kita, misalnya dengan musibah sakit gigi. Sudah tentu
kita akan sangat menderita. Maka dari itulah, sempatkan syukur di kala lapang
maupun sempit.
Semoga Ayah dan Ibu, Papa dan Mama keduanya senantiasa sehat selalu ya.
Berkisah tentang kedua orang tua, hal utama yang perlu dan wajib untuk
senantiasa kita gaungkan adalah sikap berbakti kepada keduanya.
Dalam Quran Surah Luqman ayat 14, Allah perintahkan kepada kita untuk
berbuat baik kepada dua orang ibu-bapak; karena ibu telah mengandung dalam
keadaan yang lemah nan bertambah-tambah, dan serta menyusui kita dalam
dua tahun.
Selain itu, dalam hadis juga dikatakan bahwa “ridollohi wa ridho walidain” yang
artinya; ridha Allah bergantung kepada ridha kedua orang tua.
MasyaAllah, sungguh besar kedudukan berbakti kepada kedua orang tua di mata
Allah. Kalau Allah sudah ridha, maka apa pun yang kita kehendaki bakal
terlaksana. Dan kita hanya perlu mencari ridha kedua orang tua.
Sebaliknya, kalau kita durhaka kepada kedua orang tua, maka sungguh diri ini
akan semakin jauh dari surga.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meninggikan bakti kepada kedua
orang tua. Pertama, kita wajib hormat dan patuh terhadap perintah keduanya.
Tapi, bagaimana bila yang diperintahkan itu adalah keburukan? Maka bantahlah
dengan cara yang baik dan jangan sekali-kali membentak mereka.
Kedua, senantiasa membantu kedua orang tua. Ya, membantu dengan ikhlas
seraya berharap ridha dari Allah.
Ketiga, kita wajib mendoakan kedua orang tua di kala sempat maupun sempit.
Kita doakan agar dosa-dosa kedua orang tua diampuni oleh Allah, dilapangkan
hati keduanya untuk menerima hidayah dari Allah, serta dipermudah jalannya
menuju surga.
Keempat, jikalau orang tua telah meninggal, maka kewajiban kita sebagai anak
ialah melanjutkan cita-cita keduanya, tetap menjaga hubungan baik dengan
keluarga, serta terus mendoakan yang terbaik untuk Ayah dan Bunda. Karena?
Doa anak sholeh itu sampai ke langit.
Hadirin yang rahimakumullah
Perlakukanlah kedua orang tua kita dengan baik terutama ketika mereka masih
hidup di dunia ini. Semoga kita bisa bersama-sama dengan keduanya di surga
nanti.
Demikianlah pidato tentang cara berbakti kepada kedua orang tua yang bisa
saya sampaikan. Banyak maaf, dan saya akhiri;
Adapun file pidato berikut bisa digunakan oleh anak-anak SD untuk bekal belajar
berpidato. Silakan sesuaikan teks pidatonya sesuai dengan kebutuhan masing-
masing ya.
Dokumen PDF pidato berbakti kepada kedua orang tua bisa diunduh secara
gratis melalui link berikut ini.
O ya, untuk mengeditnya, terlebih dahulu kamu harus mengunduh dokumen PDF
serta menyimpannya di Handphone maupun di Laptop.
Diperbolehkan mengutip tulisan di blog Guru Penyemangat tidak lebih dari 30% dari
keseluruhan isi (1) artikel dengan syarat menyertakan sumber. Mari bersama-sama kita
belajar menghargai karya orang lain :-)