OLEH
SUBHAN
NIM 010 030 170 B
Isolasi social adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena
orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Twondsend, 1998).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain (Pawlin, 1993). Terjadinya dipengaruhi oleh
factor predisposisi dan antara lain perkembangan dan social budaya. Kegagalan dapat
menyebabkan individu tidak percaya pada diri, dan orang lain, ragi, takut, salah, spesimis,
putus asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginana dan merasa tertekan.
Keadaan ini dapat menyebabkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain dan kegiatan sehari-hari
terabaikan.
Pengobatan :
Prinsip pengobatan shizofrenia katatonik sama pengobatan shizzofrenia secara umum yaitu :
1. Farmakoterapi
2. Terapi elektorkonvulsi
3. Psikoterapi dan rehabilitasi
4. Hobotomi pre frontal.
A. Pengkajian Kasus.
I. Identitas
N a m a : TN. S No. Reg. 10166130
U m u r : 25 tahun Tgl. MRS : 24-5-2002
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl Pengkjian : 31—5-2002
Agama : Islam
Informasi : Ny. R
Al amat : Wonosari Lor 116 B Surabaya.
2. Alasan MRS : Sejak 1 minggu sebelum pasien MRS, pasien tidak mau bicara,
sulit tidur, makan/minum hanya sedikit, pasien tidak mau keluar rumah, sering
menyendiri dikamar, tidak mau kerja dan tidak mau Bantu orang tua.
3. Faktor predisposisi. Pernah mengalami sakit jiwa 1 tahun yang lalu sepulang dari
Bali (diajak teman-teman hanya satu hari saja). Sejak saat itu pasien lebih
banyak diam, tidak mau keluar rumah. Saat sakit tidak berobat ke Pelkes(RS)
hanya berobat kedukun (para normal) dengan harapan agar dapat sembuh.
Klien saat ini dirawat pertama kali di ruang jiwa C RSUD Dr Soetomo
Surabaya oleh karena tidak manpan berobat pada dukun (paranormal). Anggota
keluarga tidak ada yang menderita gangguan jiwa.
4. Faktor Presipitasi : Keterangan dari ibu klien pernah mendapatkan pekerjaan
yaitu pelayaran antar pulau, tapi tidak sesuai dengan keinginannya yaitu ingin
kerja dikantor, tapi tidak tercapai. Akhirnya pasien lebih banyak waktu
luangnya dirumah, sejak itu klien lebih banyak mengeluh tentang keadaanya.
5. Pemeriksaan fisik : Tanda vital : T : 120/80 mmhg N : 80x/mt
S : 36,50 C R : 18x/mt
6. Psikososial
GENOGRAM :
Keterangan : : laki-laki
: perempuan
: klien
: meninggal
7. Konsep diri.
a. Citra tubuh : Klien mengatakan badanya kurus dan tak tahu tentang keadaanya.
B.Identitas diri : Klien belum jelas menyebutkan nama, menyatakan sudah tidak
bekerja.
c. Peran : Anak ke 7 dari 7 bersaudara, karena terakhir maka sangat dimanjakan
oleh kedua orang tuanya.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin pulang kerumah ingin kumpul lagi
bersama keluarga.
e. Harga diri : Klien tidak suka bergaul dengan teman-teman sebayanya atau
dengan tetangganya.
8. Hubungan social : Orang terdekat adalah ayah/ibu, klien tidak pernah terlibat
dalam kegiatan social. Klien akhir-akhir ini lebih banyak diam dirumah dan
menyendiri dikamar.
9. Spiritual : Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan itu ada. Kegiatan
ibadah akhir-akhir ini jarang dilaksanakan, hanya sering memakai penutup kepala.
10.Status mental.
a. Penampilan sehari-hari : klien penampilan sehari-hari rapih dan postur tubuh
agak kurus, mandi kadang bila dibantu, rambut tersisir rapih, berpakaian
sesuai.
b. Pembicaraan : Nada bicara lambat, klien menjawab pertanyaan dengan singkat.
c. Aktifitas motorik : Klien tampak lemah dan sering duduk sendirian
kadang-kadang duduk ditempat tidur, psikomotor menurun (Negativisme +).
d. Alam perasaan : Sedih, pandangan kosong, berdiam diri dan tampak ekspresi
wajah lemah.
e. Afek/Emosi : dangkal.
f. Interaksi Selama wawancara : Saat diajak bicara kontak mata tidak ada,
sering menunduk, jawabanya singkat hanya sesuai apa yang ditanyakan,
komunikasi verbal sangat minimal & tak lancar.
g. Persepsi sulit dievaluasi oleh karena mutisme.
h.Arus pikir : daya ingat klien masih baik, mampu jawab pertanyaan
walaupun terbatas/tidak lancar.
i. Isi pikir : Tidak terjadi waham, hanya saja mengeluh badannya lemah dan
tak bertenaga, ludah keluar terus sampai terasa mual.
j. Tingkat kesadaran berubah, orientasi daya ingat sulit dievaluasi oleh karena
mutisme.
k. Memori/daya ingat baik, klien ingin pulang karena rindu keluarga dirumah.
l. Kemampuan penilaian masih bias membedakan antara hal yang bersih dan
kotor.
m. Intelegensia sulit dievaluasi oleh karena mutisme
n. Kemauan sulit dievaluasi oleh karena mutisme.
Klien dapat mengidentifikasi Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
kemampuan dan aspek positif kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social budaya, 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
fisik, emosi yang dimiliki. 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang digunakan selama
3. Klien dapat menilai Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan sakit
kemampuan yang digunakan kemampuan yang dapat digunakan 2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
penggunaanya.
4. Klien dapat menetapkan 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
rencana kegiatan sesuai Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana yang dapat dilakukan
dengan kemampuan yang kegiatan harian 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
dimiliki 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. 1 Umum :
Pasien dapat berhubungan
dengan orang lain secara
optimal.
Khusus :
1. Klien dapat Setelah dilakukan pertemuan 3 X klien dapat Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
membina hubungan saling menunjukan espresi wajah bersahabat, rasa senang,ada prinsip komunikasi terapeutik:
percaya kontak mata, mau berjabat tangan, mau menjawab 1. Sapa klien dengan ramah
pertanyaan, mau duduk berhadapan dengan perawat dan 2. Perkenalkan diri dengan sopan
mau mengutamakan masalah yang dihadapi. 3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
4.Jelaskan tujuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
7. Beri perhatian
Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2. Klien dapat kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social klien
mengidentifikasi budaya, fisik, emosi yang dimiliki. 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
kemampuan dan aspek 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
positif Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
3. Klien dapat menilai penggunaanya.
kemampuan yang digunakan Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
kegiatan harian yang dapat dilakukan
4. Klien dapat menetapkan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
rencana kegiatan sesuai 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
dengan kemampuan yang 1. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dimiliki Setelah 6x pertemuan klien dapat melakukan kegiatan dikemukakan
5. Klien dapat melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya 2. Beri pujian atas keberhasilanya
kegiatan sesuai kondisi sakit 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
dan kemampuanya.
Umum :
Dapat komunikasi dengan
orang lain
Secara optimal
Khusus :
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. 1 Umum :
Pasien dapat berhubungan
dengan orang lain secara
optimal.
Khusus :
3. Klien dapat Setelah dilakukan pertemuan 3 X klien dapat Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
membina hubungan saling menunjukan espresi wajah bersahabat, rasa senang,ada prinsip komunikasi terapeutik:
percaya kontak mata, mau berjabat tangan, mau menjawab 1. Sapa klien dengan ramah
pertanyaan, mau duduk berhadapan dengan perawat dan 10. Perkenalkan diri dengan sopan
mau mengutamakan masalah yang dihadapi. 11. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
12. 4.Jelaskan tujuan
13. 5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
14. 7. Beri perhatian
Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
4. Klien dapat kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social klien
mengidentifikasi budaya, fisik, emosi yang dimiliki. 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
kemampuan dan aspek 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
positif Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
3. Klien dapat menilai penggunaanya.
kemampuan yang digunakan Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
kegiatan harian yang dapat dilakukan
4. Klien dapat menetapkan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
rencana kegiatan sesuai 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
dengan kemampuan yang 15. 1. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dimiliki Setelah 6x pertemuan klien dapat melakukan kegiatan dikemukakan
5. Klien dapat melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya 16. 2. Beri pujian atas keberhasilanya
kegiatan sesuai kondisi sakit 17. 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
dan kemampuanya.
Umum :
Dapat komunikasi dengan
orang lain
Secara optimal
Khusus :
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. 1 Umum :
Pasien dapat berhubungan
dengan orang lain secara
optimal.
Khusus :
5. Klien dapat Setelah dilakukan pertemuan 3 X klien dapat Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
membina hubungan saling menunjukan espresi wajah bersahabat, rasa senang,ada prinsip komunikasi terapeutik:
percaya kontak mata, mau berjabat tangan, mau menjawab 1. Sapa klien dengan ramah
pertanyaan, mau duduk berhadapan dengan perawat dan 18. Perkenalkan diri dengan sopan
mau mengutamakan masalah yang dihadapi. 19. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
20. 4.Jelaskan tujuan
21. 5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
22. 7. Beri perhatian
Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
6. Klien dapat kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social klien
mengidentifikasi budaya, fisik, emosi yang dimiliki. 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
kemampuan dan aspek 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
positif Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
3. Klien dapat menilai penggunaanya.
kemampuan yang digunakan Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
kegiatan harian yang dapat dilakukan
4. Klien dapat menetapkan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
rencana kegiatan sesuai 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
dengan kemampuan yang 23. 1. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dimiliki Setelah 6x pertemuan klien dapat melakukan kegiatan dikemukakan
5. Klien dapat melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya 24. 2. Beri pujian atas keberhasilanya
kegiatan sesuai kondisi sakit 25. 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
dan kemampuanya.
Umum :
Dapat komunikasi dengan
orang lain
Secara optimal
Khusus :
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. Umum :
Pasien dapat berhubungan
dengan orang lain secara
optimal.
Khusus :
7. Klien dapat Setelah dilakukan pertemuan 3 X klien dapat Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
membina hubungan saling menunjukan espresi wajah bersahabat, rasa senang,ada prinsip komunikasi terapeutik:
percaya kontak mata, mau berjabat tangan, mau menjawab 1. Sapa klien dengan ramah
pertanyaan, mau duduk berhadapan dengan perawat dan 2.Perkenalkan diri dengan sopan
mau mengutamakan masalah yang dihadapi. 3.Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
26. 4.Jelaskan tujuan
27. 5. Jujur dan menepati janji
6. Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
28. 7. Beri perhatian
Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
8. Klien dapat kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social klien
mengidentifikasi budaya, fisik, emosi yang dimiliki. 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
kemampuan dan aspek 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
positif Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
3. Klien dapat menilai penggunaanya.
kemampuan yang digunakan Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
kegiatan harian yang dapat dilakukan
4. Klien dapat menetapkan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
rencana kegiatan sesuai 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
dengan kemampuan yang 29. 1. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dimiliki Setelah 6x pertemuan klien dapat melakukan kegiatan dikemukakan
5. Klien dapat melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya 30. 2. Beri pujian atas keberhasilanya
kegiatan sesuai kondisi sakit 31. 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
dan kemampuanya.
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. 3 Umum
Kliendapat
meningkatkan minat dan
motivasi.
Khusus :
1. Klien dapat mengenal Klien dapat menyebutkan jenis perawatan diri dalam 1. Diskusikaa bersama klien pentingnyaPerawatan diri
tentang pentingnya waktu 3 x pertmuan yaitu : mandi, makan, Bak/Bab, 2.Dorong klien untuk menyebutkan macam perawatan dir
perawatan diri. berpakaian / berhias. 3. Diskusikan tentang perawatan diri; fungsi, dan
manfaatnya
4. Bantu klien mengungkapkan tentang perawatan diri dan
cara pemenuhanya
5.Berikan pujian bila klien mampu menyebutkan
1. Motivasi klien dalam memenuhi kebutuhan klien
2. Kaji ulang keinginan klien untuk memenuhi
kebutuhanya
2. Klien dapat Klien berusaha memenuhi kebutuhan perawatan diri 3. Bimbing klien dalam memenuhikebutuhannya
melakukan perawatan diri secara 4. Bekerja sama dengan keluarga dalam memenuhi
dengan bantuan minimal mandiri. kebutuhan perawatan diri
Motivasi klien dalam pelaksanaan motivasi diri dan jangan
ditegur bila salah, beri bantuan pembenaranya.
3. Klien dapat 1. Jelaskan pada keluarga pentingnya perawatan diri
melakukan perawatan diri Setelah 5 hari dirawat klien mampu melakukan 2. Diskusikan tentang kemajuan klien dalam hal
secara mandiri perawatan diri secara mandiri perawatan diri untuk kelanjutan dirumah
3. Anjurkan pada keluarga untuk selalu menyediakan
keperluan perawatan diri
4. Klien dapat dukungan
dari keluarga -Keluarga ingat dengan yang berhubungan dengan
perawatan diri
-Keluarga mampu menyiapkan kebutuhan yang
diperlukan dalam perawatan diri.
Tanggal DX. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
3-Juni 2002 NO. 2 Umum :
Pasien dapat dengan orang lain
secara optimal.
Khusus :
1.Klien dapat membina
hubungan saling percaya Ekspresi wajah bersahabat Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
Menunjukan rasa sayang, senang, ada kontak mata, mau prinsip komunikasi terapeutik:
berjabat tangan, mau menjawab pertanyaan, duduk 1. Sapa klien dengan ramah
berdampingan atau berhadapan 2.Perkenalkan diri dengan sopan
3.Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
4.Jelaskan tujuan
5. Berikan perhatian pada kebutuhanya
Setelah 2x pertemuan klien dapat mengidentifikasi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
10. Klien dapat kemampuan yang dimiliki : Intelektual, social klien
mengidentifikasi budaya, fisik, emosi yang dimiliki. 2. Setiap ketemu klien jangan menilai negatif
kemampuan dan aspek 3. Utamakan memberi pujian yang realistik
positif Setelah 4x pertemuan klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang
kemampuan yang dapat digunakan digunakan selama sakit
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
3. Klien dapat menilai penggunaanya.
kemampuan yang digunakan Setelah 5x pertemuan klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas
kegiatan harian yang dapat dilakukan
4. Klien dapat menetapkan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
rencana kegiatan sesuai 3. Berikan contoh kegiatan yang boleh dilakukan klien
dengan kemampuan yang 37. 1. Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dimiliki Setelah 6x pertemuan klien dapat melakukan kegiatan dikemukakan
5. Klien dapat melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya 38. 2. Beri pujian atas keberhasilanya
kegiatan sesuai kondisi sakit 39. 3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
dan kemampuanya.
TANGGAL :
4 JUNI 2002 :
Klien belum bias diajak komunikasi, hanya menjawab ya atau tidak, sambil memalingkan perhatian pada
tempat lain.
Klien sedikit mau bicara bila dittanya mengapa ingin pulang, klien mengatakan kangen dengan keluarga.
Klien mau olahraga tapi sebentar saja. Lalu pergi keruangan untuk istirahat.
6 JUNI 2002
klien nangis karena pingin pulang . Bila ditanya tidak mau menjawab, hanya mengeluh terus untuk mau
pulang. Makan dan minum serta perawatan diri sudah dapat dilakukan sendiri.
7 JUNI 2002
Klien tampak berseri-seri saat ditanya sangat kooperatif dalam memberikan jawaban dan mau menatap
sipenanya. Bila ditanya kegiatan dirumah klien mampu menyebutkan.
Klien pulang jam 13. 30