FERAWATI RUSDIANTO
202001096
A. CI INSTITUSI CI LAHAN
B.
C.
D.
E.
(Ns.F.Moh. Malikul Mulki, M.Tr.Kep) (Ns. Elifa Ihda Rahmayanti, S.Kep.,M.Kep)
NIK.20220901132 NIK. 20120901027
FERAWATI RUSDIANTO
202001096
G. CI INSTITUSI CI LAHAN
H.
I.
J.
K.
(Ns.L.Moh. Malikul Mulki, M.Tr.Kep) (Ns. Elifa Ihda Rahmayanti, S.Kep.,M.Kep)
NIK.20220901132 NIK. 20120901027
Intoleransi Defisit
Nyeri Akut
Aktivitas Nutrisi
6. Manifestasi Klinis
a. CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam
menghilang.
b. Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut)
c. Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual,
muntah.
d. Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.
e. Ginjal; poliuria,nokturia.
7. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit hipokalemia ini adalah sebagai
berikut : Akibat kekurangan kalium dan cara pengobatan yang kurang hati-
hati dapat menimbulkan otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi dapat
menimbulkan kelumpuhan. Hiperkalemia yang lebih serius dari
hipokalemia, jika dalam pengobatan kekuarangan kalium tidak berhati-hati
yang memungkinkan terlalu banyaknya kalium masuk kedalam pembuluh
darah.
Selain itu juga adapun hal-hal yang dapat timbul pada hipokalemia
yaitu :
a. Aritmia (ekstrasistol atrial atau ventrikel) dapat terjadi pada keadaan
hipokalemia terutama bila mendapat obat digitalis.
b. leus paralitik.
c. Kelemahan otot sampai kuadriplegia. Hipotensi ortostatik.
d. Vakuolisasi sel epitel tubulus proksimal dan kadang-kadang tubulus
distal. Fibrosis interstisial, atropi atau dilatasi tubulus.
e. PH urine kurang akibatnya ekskresi ion H+ akan berkurang.
f. Hipokalemia yang kronik bila ekskresi kurang dari 20 mEq/L.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L. Klorida serum :
sering turun, kurang dari 98 mEq/L.
2) Glukosa serum : agak tinggi.
3) Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari 29 mEq/L.
4) Osmolalitas urine : menurun.
9. Penatalaksanaan
Pengobatan yang paling penting dalam hipokalemia berat adalah
menangani penyebabnya, seperti memperbaiki diet, mengobati diare.
Pasien tanpa sumber yang signifikan kehilangan kalium dan yang tidak
menunjukkan gejala hipokalemia mungkin tidak memerlukan pengobatan.
a. Hipokalemia ringan (> 3,0 mEq / L) dapat diobati dengan lisan
suplemen kalium klorida (Klor-Con, Sando-K, Lambat-K). Karena ini
sering menjadi bagian dari asupan gizi yang buruk, makanan yang
mengandung kalium mungkin disarankan, seperti sayuran berdaun
hijau, tomat, buah jeruk, jeruk atau pisang. Kedua suplemen makanan
dan farmasi yang digunakan untuk orang yang memakai obat diuretik.
b. Hipokalemia berat (<3,0 mEq / L) mungkin memerlukan intravena
(IV) suplementasi. Biasanya, digunakan larutan garam, dengan 20-40
mEq KCl per liter selama 3-4 jam. Pemberian kalium IV di tingkat
lebih cepat (20-25 mEq / jam) dapat predisposisi tachycardias ventrikel
dan membutuhkan pemantauan intensif. Tingkat umumnya aman
adalah 10 mEq / jam. Bahkan di hipokalemia parah, suplementasi oral
lebih disukai diberikan profil keamanannya. Formulasi rilis
berkelanjutan harus dihindari dalam pengaturan akut. Kasus-kasus sulit
atau resisten dari hipokalemia mungkin dapat digunakan untuk diuretik
hemat kalium, seperti amilorid, triamterene, atau spironolactone atau
eplerenone.
10. Pencegahan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hipokalemia,
antara lain:
a. Mengonsumsi makanan tinggi kalium, antara lain pisang, jeruk,
stroberi, kiwi, alpukat, dan persik. Konsumsi juga sayuran hijau,
jamur, kacang-kacangan, dan tomat.
b. Menghindari penggunaan obat diuretik dan laksatif secara berlebihan
atau tanpa pengawasan dokter.
c. Menghindari penggunaan suplemen kalium sendiri tanpa pengawasan
dokter.
11. Asuhan Keperawatan (Konsep Teori)
a. Pengkajian Keperawatan
Dalam melakukan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan
dasar utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama
kali masuk rumah sakit maupun selama pasien dirawat di rumah sakit.
1) Biodata
Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,
agama, suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat dan nomor
register.
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati,
mual dan nafsu makan menurun.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri
otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah,
panas, mual, dan nafsu makan menurun.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Apakah dahulu klien pernah menderita penyakit yang sama?
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah ada riwayat keluarga yang menderita sakit yang sama
dengan klien.Riwayat adanya penyakit Abses submandibula
pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan.
e) Riwayat Kesehatan Llingkungan
Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih
seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang
jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan.
3) Pola Pengkajian Secara Fungsional
a) Nutrisi Metabolik
Menggambarkan informasi tentang riwayat pasien mengenai
konsumsi makanan dan cairan, tipe intake makan dan minum
sehari, penggunaan suplemen, vitamin makanan.Masalah nafsu
makan, mual, rasa panas diperut, lapar dan haus berlebihan.
b) Eliminasi
Menggambarkan informasi tentang riwayat pasien mengenai
pola BAB, BAK frekwensi karakter BAB terakhir, frekwensi
BAK.
c) Aktivitas – Latihan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang pola latihan,
keseimbangan energy, tipe dan keteraturan latihan, aktivitas
yang dilakukan dirumah, atau tempat sakit.
d) Istirahat Tidur
Meliputi informasi riwayat pasien tentang frekwensi dan durasi
periode istirahat tidur, penggunaan obat tidur, kondisi
lingkungan saat tidur, masalah yang dirasakan saat tidur.
e) Kognitif – Perseptual
Meliputi informasi riwayat pasien tentang fungsi sensori,
kenyamanan dan nyeri, fungsi kognitif, status pendengaran,
penglihatan, masalah dengan pengecap dan pembau, sensasi
perabaan, baal, kesemutan.
f) Konsep Diri-Persepsi Diri
Meliputi riwayat pasien tentang peran dalam keluarga dan
peran social, kepuasan dan ketidakpuasan dengan peran.
g) Seksual Reproduksi
Meliputi informasi tentang focus pasutri terhadap kepuasan
atau ketidakpuasan dengan seks, orientasi seksual.
h) Koping Toleransi Stress
Meliputi informasi riwayat pasien tentang metode untuk
mengatasi atau koping terhadap stress.
i) Nilai Kepercayaan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang nilai, tujuan,
dankepercayaan berhubungan dengan pilihan membuat
keputusan kepercayaan spiritual.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Defisit Volume Cairan
2) Intoleransi Aktivitas
3) Nyeri Akut
c. Intervensi Keperawatan