Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


TEORI BIAYA PRODUKSI

Nama Kelompok 2 :
1. Putu Risa Putri Adnyani (1702622010296)
2. I Gst Ayu Made Arista Putri (1702622010262)
3. Ni Wayan Sri Wiratni (1702622010288)
4. Ni Kadek Egi Ayu Kusmayanti (1702622010273)
5. I Gede Krisna Cahya Pan Sopia (1702622010260)
6. I Gede Andika Udara (1702622010259)

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2017/2018

1
DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................ 3


2.1 Konsep Biaya Produksi ............................................................. 3
2.2 Biaya Produksi Jangka Pendek ................................................. 4
2.3 Biaya Total ................................................................................ 8
2.4 Biaya Rata-Rata......................................................................... 8
2.5 Pendapatan ( REVENUE ) ........................................................ 9
BAB II PENUTUP ................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 11

2
BAB I
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya Produksi


Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya
produksi tersebut sebagai berikut:
A. Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang
dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
 Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
(a) Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam jumlah
yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.
(b) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.

RUMUS: AFC = TFC


Q
KET : TFC = Biaya Tetap Total
Q = Unit Produksi

B. Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)


Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang
dihasilkan. Artinya, besarnya biaya variabel dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi.
Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
 Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
(a) Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama
memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
(b) Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang
yang diproduksi.
RUMUS: AVC = TVC
Q
3
KET : TVC = Total Variabel Cost
Q = Unit Produksi

C. Biaya Total ( Total Cost/TC)


Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya
tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC)
RUMUS: TC=TFC+TVC
KET : TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variabel Cost

D. Biaya Rata-Rata (average cost/ AC)


Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang
diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-
rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi
tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali.
RUMUS : AC = AFC+AVC Atau AC = TC
Q
KET : AFC = Average Fixed Cost TC = Total Cost
AVC = Average Variabel Cost Q = Unit Produksi

E. Biaya Marginal (marginal cost/MC)


Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi
satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen
menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya
meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan.
RUMUS :

2.2 Biaya Produksi Jangka Pendek(Menghitung dan Menggambar)


Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha
akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi
total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.
Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses

4
produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input.
Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, maka output meningkat.
 Dalam biaya produksi jangka pendek dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Berhubungan dengan tujuan biaya
a. Biaya langsung ( Direct cost )
Merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada proses
ataupun output tertentu.

Contoh : Biaya bahan baku langsung, tenaga kerja, dan biaya overhead yang
ditelusuri oleh departement tertentu.

b. Biaya tidak langsung ( Indirect cost )


Merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses ataupun output tertentu.

Contoh : Biaya lampu penerangan dan pendingin ruangan pada suatu fasilitas.

2. Hubungan dengan perubahan frekuensi kegiatan.


a. Biaya tetap jangka pendek
Adalah jenis biaya yang bersifat statis atau tidak berubah meskipun kita tidak
melakukan aktivitas apapun bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat
banyak.
Contoh : Pajak bumi dan bangunan, gaji karyawan dan asuransi.
b. Biaya variabel
Adalah jenis biaya yang difungsikan untuk melengkapi biaya tetap dan bersifat
dinamis atau berubah-ubah, pada biaya ini mengikuti banyaknya jumlah unit yang
diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dikeluarkan.
Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan pengacara.
c. Biaya total
Adalah biaya yang jumlahnya menyesuaikan dengan banyaknya jumlah unit
yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan.

Contoh : Perusahaan mengkalkulasikan total biaya yang dikeluarkan.


d. Biaya rata-rata
Adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk jumlah produksi yang
dibagi dengan unit yang diproduksi.
e. Biaya marginal
Adalah kenaikan biaya yang harus perusahaan keluarkan sebagai akibat
kenaikan satu output.
Contoh : perusahaan melakukan penambahan anggaran biaya produksi karena
adanya penambahan permintaan dari order yang dipesan sebelumnya.

5
 Jenis biaya jangka pendek diuraikan di bawah ini.

1. Total Costs (TC)

TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input


(faktor produksi) untuk menghasilkan output atau produk akhir.

2. Total Fixed Costs (TFC)

TFC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input
yang bersifat tetap (fixed inputs). TFC jumlahnya tetap berapapun jumlah output
diproduksi.

3. Total Variable Costs (TVC)

TVC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membeli input
yang bersifat variabel (variable inputs). TVC jumlahnya tidak tetap dan sangat
tergantung kepada jumlah output yang diproduksi.

4. Average Costs (AC)

AC adalah biaya rata-rata per-unit output (AC = TC/Q).

 Average Fixed Costs (AFC)


AFC adalah biaya tetap rata-rata per-unit output (AFC = TFC/Q).

 Average Variable Costs (AVC)


AVC adalah biaya variabel rata-rata per-unit output (AVC = TVC/Q).

5. Marginal Costs (MC)

MC adalah biaya tambahan yang terjadi akibat ditambahnya produksi sebanyak


satu unit (MC = ∆TC/∆Q)

Contoh dari biaya produksi jangka pendek dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

6
7
2.3 Biaya Total
Biaya total produksi merupakan biaya produksi total dan dihitung dari penjumlahan
biaya tetap total dan biaya berubah total.Biaya total merupakan total pengeluaran yang harus
dibayarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu output tertentu selama kurun waktu
tertentu.Atau jika ditulis dalam bentuk sederhana menjadi sebagai berikut.

Biaya total = Biaya tetap total + Biaya berubah total

 Biaya tetap total

Merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan


factor-faktor produksi atau input yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam jangka
pendek.Contoh: biaya tetap adalah biaya membeli mesin dan biaya mendirikan bangunan
pabrik.

 Biaya berubah total

Merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh factor


produksi yang yang dapat diubah jumlahnya dalam jangka pendek. Dalam jangka
pendek,tenaga dan bahan baku dapat diubah jumlahnya.Biaya variabel menjadi kewajiban
yang harus dibayar oleh suatu perusahaan pada waktu tertentu untuk pembayaran semua input
variabel yang digunakan dalam proses produksi.

2.4 Biaya Rata-Rata


A. Pengertian biaya rata-rata

Biaya rata-rata (Average cost = AC) yaitu rata-rata biaya total yang dikeluarkan
oleh perusahaan, baik yang bersifat tetap maupun yng bersifat variable.

8
B. Pengertian biaya tetap rata-rata

Biaya tetap rata-rata (Average fixed cost = AFC) yaitu rata-rata biaya tetap
sehubungan dengan produksi perunit barang oleh perusahaan, makin besar produksinya
maka makin kecil AFCnya, jadi AFC = FC/Q

C. Pengertian biaya berubah rata-rata

Biaya berubah rata-rata (Average variable cost = AVC) yaitu biaya rata-rata
berubah sehubungan dengn hasil produksi dari factor yang digunakan. Jadi AVC = VC/Q.

2.5 Pendapatan ( REVENUE )


Proses produksi yang dilakukan perusahaan akan menghasilkan sejumlah produk.
Produk inilah yang akan menjadi sumber penerimaan bagi perusahaan setelah produk terjual.
Oleh karena itu, penerimaan perusahaan dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang diterima
oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi, penerimaan
perusahaan disebut juga revenue.
Besar penerimaan perusahaan ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah produk yang
terjual dan harga produk tersebut. Semakin besar jumlah produk yang terjual dan semakin
tinggi harga produk tersebut, penerimaan perusahaan akan semakin besar. Sebaliknya,
semakin rendah jumlah produk yang terjual dan semakin rendah harganya maka semakin
kecil penerimaan yang diterima perusahaan. Oleh karena itu, harga sangat berpengaruh
terhadap revenue.
Tingkat harga ditentukan oleh strukur pasar. Pada pasar persaingan sempurna, harga
barang bersifat konstan. Adapun pada persaingan pasar tidak sempurna, harga cenderung
turun.

 Jenis – jenis Penerimaan Perusahaan


Penerimaan perusahaan dapat dibedakan menjadi penerimaan total, penerimaan rata-
rata, dan penerimaan marginal. Berikut uraian lengkap mengenai ketiga penerimaan tersebut.
1. Penerimaan total/total revenue (TR)
Penerimaan total ialah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari penjualan
produk yang dihasilkan. Penerimaan ini dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah
seluruh produk yang dihasilkan dengan harga jual produk per unit. Secara matematis,
perhitungan itu dapat dirumuskan :
TR = Q x P

2. Penerimaan raa-rata/average revenue (AR)


Penerimaan rata-rata ialah penerimaan per unit produk yang terjual. Penerimaan
rata-rata dapat dihitung dengan cara membagi penerimaan total perusahaan dengan
jumlah produk yang terjual. Secara matematis, perhitungan ini dapat dirumuskan :

9
AR = TR
Q
Keterangan :

AR = penerimaan rata-rata
TR = penerimaan total perusahaan
Q = jumlah produk yang dihasilkan, dan diasumsikan semuanya terjual

Karena TR = Q x P, maka :
AR = (Q x P ) sehingga AR = P
Q
3. Penerimaan marginal/marginal revenue (MR)
Penerimaan marginal ialah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit
produk yang terjual. Penerimaan marginal dapat dihitung dengan cara membagi tambahan
penerimaan total perusahaan dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Secara
sistematis, perhitungannya dapat dirumuskan :
MR = (TR)
(Q)
Keterangan :

MR = penerimaan marginal
TR = tambahan penerimaan total
Q = tambahkan jumlah produk yang dihasilkan, dan diasumsikan semuanya
terjual.

10
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biaya produksi dalam perusahaan mempunyai peranan yang penting karena secara
tidak langsung menciptakan keunggulan dalam persaingan yang kompetitif di pasar global.
Hal ini terjadi karena biaya produksi dapat mencapai 70% - 85 % dari total biaya penjualan
secara keseluruhan sehingga biaya produksi mengalami peningkatan secara efisiensi yang
membuat harga jual lebih kompetitif. Sesuai dengan teori produksi jangka pendek, maka pada
umumnya biaya yang diperhitungkan dalam produksi jangka pendek adalah biaya tetap dan
variabel.

11

Anda mungkin juga menyukai