Anda di halaman 1dari 12

1.

FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA VARIABEL


Banyak penelitian empirik yang telah dilakukan untuk membuat suatu model yang
menunjukkan hubungan antara input dan output dalam suatu prose produksi , namun hasil
yang diperoleh sulit untuk digeralisasikan. Artinya model proses produksi yang diperoleh
hanya dapat menjelaskan karakteristik proses produkai tertentu saja.
Dalam proses produksi jangka pendek yang telah diuraikan sebelumnya berasumsi
bahwa dalam proses produksi tersebut masih terdapat input tetep, yaitu input modal.
Model proses produksi ini sangat sederhana , penyederhanaan ini dilakukan bertujuan
agar kita dapat dengan mudah memahami konsep dasar mengenai proses produksi.
Dengan memahami proses produksi yang sederhana merupakan langkah awal untuk
memehami proses produksi yang lebih komplek.
Pembahasan berikut ini ditunjukkan pada pemahaman menangani proses produksi
dengan menggunakan lebih dari input variabel. Misalnya dalam proses produksi
menggunakan dua macam input yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K). Dalam proses
produksi menggunakan input L dan input K pada proses produksi jangka pendek berasumsi
bahawa input K merupakan input tetap, sehingga jumlah output yang dihasilkan hanya
ditentukan (tergantung) dari jumlah tenaga kerja (L) yang digunakan. Jika dalam proses
produksi tersebut mennggunakan dua macam input L dan input K dan kedua macam input
tersebut variabel, maka proses produksi tersebut merupakan proses produksi jangka
panjang.

2. KURVA ISOQUANT
Suatu proses produksi dengan menggunakan lebih dari dari satu macam input variabel
pada tingkat teknologi yang tidak berubah, produsen memiliki keleluasaan untuk memilih
kombinasi input yang paling menguntungkan (paling efisien) bagi produsen tersebut.
Kombinasi input yang dipilih oleh produsen secara matematis digambarkan ke dalam suatu
kurva yang disebut kurva Isoquant. Kurva isoquant adalah kurva (garis) yang
menghubungkan titik-titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Kurva isoquant memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Kurva isoquant memiliki solpe negative ( berbentuk turun dari kiri atas ke kanan bawah)
b. Kurva isoquant cembung kearah titik pusat sumbu
c. Dua atau lebih kurva isoquant tidak akan saling berpotongan.
Berdasarkan karakteristik tersebut kurva isoquant dapat dinyatakan seperti pada gambar
berikut ini:
Gambar Kurva Isoquant
K

K1 A

ISOQUANT
(IQ)
B
K2

L
L1 L2
Berdasarkan gambar di atas, kurve Isoquant memiliki sifat berslope negative dan cembung ke
arah titik pusat sumbu. Setiap titik kombinasi input K dan input L pada kurva isoquant yang
sama akan menghasiilkan jumlah output (barang dan jasa) yang sama banyaknya. Titik A dan B
merupakan titik-titk kombinasi input K dan L yang dapat menghasilkan output yang sama
banyaknya Titik A merupakan titik konbinasi antara input K1 dengan L1, sedangkan titik B
merupakan titik kombinasi anatara input K2 dengan L2.
Dalam proses porduksi perusahaan (produsen ), memiliki berbagai macam tingkat
kombinasi input yang dapat dipilih, baik kombinasi pada kura isquant sama atau pun pada
issoquant yang berbeda. Kombinasi input yang terletak pada isoqunt yang sama akan
menghasilkan jumlah barang atau jasa (output) yang sama banyaknya. Sedangkan kombinasi
input yang terletak pada kurva isoqunt yang lebih tinggi akan menghasilkan tingkat output yang
lebih tinggi (lebih banyak). Gambar berikut menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat
dipilih oleh produsen untuk menghasilkan output dengan jumlah tertentu.

K1 A

B C
K2
IQ1
IQ1

L
L1 L 2 L3
Kurava isoquant IQ1,dan IQ2 meupakan dua dari sekian banyak kurva isoquant yang
dapat dipilih oleh produsen untuk menentukan kombinansi input pada suatu proses
produksi. Kurva isoquant 2 menunjukkan tingkat output yang dihasilkan lebih banyak dari
pada isoquant 1. Kombinasi input titik A akan menghasilkan jumlah output yang sama
banyaknya dengan kombinasi penggunaan input pada titik B. Karena kombinasi input pada
titik A dan kombinasi input titik B terletak pada kurva isoqunat yang sama.
Kombinasi input pada titk C yaitu input K sebanyak K2, dan input L sebanyak L3, akan
menghasilkan jumlah output yang lebih banyak dibanding dengan penggunaan input pada
kombinasi titk B, karena kombinasi input pada Titik C terletak pada kurva isoquant yang
lebih tinggi (lebih jauh dari titik pusat sumbu), dibandingkan dengan kurva isoquant
kombinasi input pada titik B.

3. MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION (MRTS)


Bentuk kurva isoquant menurun ke kanan bawah ( memiliki slope negative),
menggambarkan adanya substitusi antara input yang satu terhadap input yang lain.
Artinya jika produsen ingin mengurangi jumlah salah satu input yang digunakan dalam
proses produksi, maka produsen tersebut harus menambah jumlah penggunaan input
yang lain untuk menggantikan input yang lain yang berkurang tadi, agar tingkat output
yang dihasilkan tidak berubah. Sedangkan bentuk isoquant cembung ke arah titik pusat
sumbu menunjukkan adanya tingkat substitusi antara penggunaan input yang satu dengan
penggunaan input yang lain. Tingkat substitusi suatu input terhadap input yang lain
disebut Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS). Misalkan MRTS L for K ini
menunjukkan jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat
output yang dihasilkan tidak berubah.
Gambar : Marginal Rate of Technical Substitution L for K
K

A
K1

IQ
B
K2
L
L1 L2
Berdasarkan gambar di atas produsen dapat memilih berbagai kombinasi input K dan
input L yang digunakan dalam proses suatu produksi di sepanjang kurva isoquant untuk
menghasilkan output tertentu. Semua kombinasi input K dan input L tersebut akan
menghasilkan tingkat output yang sama besar, karena kombinasi-kombinasi input tersebut
terletak pada kurva isoquant yang sama banyaknya. Kombinasi input K1 L1 akan
menghasilkan output yang sama dengan kombinasi input K2 L2 . Jadi jika produsen ingin
mengubah penggunaan input dari kombinasi A (K1 L1) kepada titik kombinasi B( K2 L2) ,
maka produsen tersebut harus menambah input L dari L1 menjadi L2 dan mengurangi
jumlah input K dari K1 menjadi K2., agar tingkat produksi yang dihasilkan tidak berubah.

4. KENDALA ANGGARAN PRODUSEN (KURVA ISOQUANT)


Seorang produsen memiliki banyak alternative kombinasi input yang dapat dipilih
dalam suatu proses produksi. Produsen dapat memilih berbagai kombinasi input pada
kurva isoquant yang sama, atau pada berbagai kombinasi input pada kurva isoquant yang
berbeda. Kombinasi input pada kurva isoquant yang sama akan menghasilkan tingkat
output yang sama, sedangkan untuk kombinasi input kurva isoquant yang lebih tingi (lebih
jauh dari titk pusat sumbu) akan menghasilkan output yang lebih tinggi. Dalam
menentukan kombinasi input mana yang dipilih, produsen memiliki keterbatasan anggaran
yang tersedia untuk membeli input tersebut.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan oleh produsen untuk membeli input yang
digunakan dalam suatu proses produksi, dan kemudian dikaitkan dengan harga input
tersebut dapat dibuat suatu persamaan yang disebut persamaan garis anggaran (Kurva
Isocost). Misalkan seorang produsen menggunakan dua macam input dalam suatu proses
produksi yang ia lakukan, yaitu input K dan input L. Harga input K per unit adalah Pk dan
harga input L per unit adalah PL . Anggaran yang tersedia untuk membeli ke dua macam
input tersebut adalah C. Biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk membeli input K
sebesar harga per unit input K dikalikan dengan jumlah input K yang di beli. Sedangkan
biaya untuk membeli input L adalah harga input L per unit dikalikan dengan jumlah input L
yang dibeli. Biaya untuk membeli input L ditambah dengan biaya untuk membeli input K
harus sama dengan atau lebih kecil dari pada anggaran yang tersedia untuk membeli ke
dua input tersebut. Secara matematis kendala yang dihadapi oleh produsen dalam memilih
kombinasi input K dan input L yang digunakan dalam proses produksi dapat ditulis sebagai
berikut:
PK. K + PL. L ≤ C
Jika produsen memutuskan menggunakan semua anggaran yang tersedia untuk membeli
input K dan input L, maka persamaan garis anggaran produsen tersebut adalah:
PK.K + PL.L = C
Persamaan garis anggaran produsen (Isocost) tersebut dibuat kurva Isocost sebagai
berikut:
K
C/PK

ISOCOST

L
C/PL

Setiap titik kombinasi jumlah input K dan input L di sepanjang isocost menunjukkan
jumlah maksimum input K dan input L yang mampu dibeli produsen. Perubahan isocost dapat
terjadi disebabkan oleh beberapa factor yaitu terjadi karena:

a. Perubahan harga input


b. Perubahan anggaran produsen yang tersedia untuk membeli input

Perubahan harga input akan mendorong produsen melakukan penyesuaian terhadap


keputusan memilih kombinasi input yang digunakan dalam proses produasi. Demikian pula
dengan adanya perubahan anggaran produsen untuk membeli input akan mendorong produsen
menggunakan dalam jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya agar dapat dihasilkan output
yang lebih banyak.

Gambar berikut ini merupakan ilustrasi perubahan isocost yang disebabkan oleh
perubahan harga salah satu input yang digunakan dalam proses produksi

Kurva Isocost Dengan Perubahan Harga Input


K

C/PK2 D

C/PK1 A

B C L
C/PL1 C/PL2
Gambar di atas menunjukkan kemungkinan perubahan kurva isocost sebagai akibat
perubahan harga input. Misalnya dalam suatu proses produksi menggunakan dua macam input,
yaitu K dan L. Jika harga input K adalah PK dan harga input L adalah PL , dan anggaran produsen
untuk membeli input K dan input L adalah C, maka kurva isocost tersebut ditunjukkan oleh garis
AB. Jika harga input L turun dari PL1 mmenjadi PL2 sedangkan harga input K adalah tetap ,maka
kurva isocost berputar menjadi garis AC, karena dengan turunnya harga input L, kemampuan riil
produsen untuk membeli input L bertambah/ naik.

Perubahan kurva isocost juga dapat terjadi disebabkan oleh perubahan harga input K,
sedangkan harga input L tidak berubah. Misalnya harga input K turun dari PK 1 menjadi PK2 ,
sedangkan harga input L tidak berubah, maka kurva isocost berputar dari garis BA menjadi garis
BD

Gambar Kurva Iscost dengan Perubahan Anggaran


K

C2/PK D

C1/PK A

C3/PK E

F B C L
C3/PL C1/PL C2/PL

Berdasarkan gambar di atas jika anggaran produsen untuk membeli input K dan input L
meningkat dari C1 menjadi C2 , sedangkan harga input K dan harga input L tidak berubah, maka
kurva isocost bergeser sejajar dari garis AB menjadi garis DC. Demikian pula jika anggaran
produsen untuk membeli input K dan input L berkurang dari C1 menjadi C3, sedangkan harga
input K dan input L tidak berubah, maka kurva isocost bergeser sejajar ke kiri bawah menjadi
garis EF.

Kasus : Misalkan dalam suatu proses proses produksi menggunakan dua macam input variabel
yaitu Modal (K) dan Tenaga Kerja. Harga input K Rp.10.000 dan harga input L adalah Rp. 20.000.
Anggaran yang tersedia untuk membeli input K dan input L untuk sastu proses produksi adalah
Rp.100.000.000. Buatlah persamaan dan kurva isocost produsen tersebut pada satu proses
produksi.
Jawab:

Persamaan garis anggaran konsumen:

PK.K + PL.L = C

PK = Rp.10.000: PL = Rp.20.000: C = Rp.100.000.000

10.000 K + 20.000 L = 100.000.000.

Skedul Anggran Konsumen Dengan Garis Anggaran : 10.000 K + 20.000 L = 100.000.000

KOMBINASI INPUT K INPUT L ANGGARAN


A 0 10.000 100.000.000
B 2.000 4.000 100.000.000
C 4.000 3.000 100.000.000
D 6.000 2.000 100.000.000
E 8.000 1.000 100.000.000
F 10.000 0 100.000.000

contoh untuk menghitung kombinasi B, untuk input K = 2.000 maka dimasukkan ke dalam
persamaan anggaran

10.000 K + 20.000 L = 100.000.000

K = 2.000

10.000 (2.000) + 20.000 L = 100.000.000

20.000.000 + 20.000 L = 100.000.000

20.000 L = 100.000.000 – 20.000.000

20.000 L = 80.000.000

L = 4.000 dan seterusnya untuk kombinasi C,D,E dan F cara menghitungnya sama
K
10.000 A

2.000 B

4.000 C

6.000 D

E
8.000

F
0 10.000 L
4.000 3.000 2.000 1.000

5. KOMBINASI INPUT VARIABEL BIAYA TERENDAH (LEAST COST COMBINATION)

Pada sekumpulan kurva isoquant menunjukkan berbagai pilihan kombinasi input yang
dapat dipilih produsen untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Produsen selalu berusaha
menentukan kombinasi input dengan biaya paling murah.

Dalam mengambil keputusan tentang kombinasi input pada kurva isoquant mana yng
dipilih, produsen memiliki kendala yaitu anggaran yang tersedia untuk membeli input tersebut.
Suatu kura isoquant mengandung berbagai pilihan kombinasi untuk menghasikan tingkat
output tertentu, sedangkan Isocost menunjukkan kemampuan maksimum produsen membeli
input yang akan diperlukan dalam suatu proses produksi. Kombinasi input yang digunakan
untuk menghasilkan output pada tingkat tertentu terjadi pada saat kurva isoquant
bersinggungan dengan kurva Isocost. Misalnya dalam suatu produksi menggunakan dua macam
input, yaitu maodal (K) dan tenaga kerja (L). Harga input modal adalah PK dan harga input
tenaga kerja adalah PL , dan anggaran yang tersedia untk membeli input K dan input L adalah C.
Berikut ini menunjukkan beberapa kombinasi input yang dapat dipilih oleh konsumen.
Gambar : Menetukan Kombinasi Input Biaya Terendah.

C/PK

C
K2
B IQ3
K1
IQ2
K0 A IQ1

L
L0 L 1 C/pL

Ilustrasi yang terdapat pada gambar di atas kombinasi terbaik yang dapat meminimumkan
biaya adalah kombinasi pada titik B,(Least Cost Combination) dimana jumlah input K yang
digunakan adalah K1 dan jumlah input L yang digunakan adalah L0. Kombinasi input K0 dan input
L0 pada titik A berada pada kurva isoquant IQ1 jumlah produksinya lebih rendah dari pada
kombinasi B, dan bukan merupakan kombinasi input dengan biaya terendah. Kombinasi input
pada titik C adalah kombinasi input K2 dan Input L1 yang menghasilkan tingkat produksi yang
paling tinggi, tetapi kombinasi C berada di luar kemampuan anggaran yang disediakan oleh
produsen, sehingga produsen tidak akan memilih kombinasi input pada titik C.

Kombinasi input dengan biaya terendah terjadi pada titik singgung antara kurva Isoquat
dengan kurva isocost. Secara matematis keseimbangan produsen (Least Cost Combination)
dapat ditulis sebagai berikut:
𝑴𝑷𝑳 𝑴𝑷𝑲
1. =
𝑷𝑳 𝑷𝑲
2. PL .L + PK .PK = C
𝜕𝑇𝑃
Dimana : MPL = tanda 𝜕 = 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑇𝑃 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐿
𝜕𝐿

𝜕𝑇𝑃
MPk = tanda 𝜕 = 𝑡𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑇𝑃 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐾
𝜕𝐾

MPL =Marginap Product input LType equation here.

MPk = Marginal Product input K


Kasus: Suatu proses produksi menggunakan dua macam input variabel, yaitu Kapital (K) dan
Tenaga Kerja (L), harga input K adalah $ 10.000 per unit dan harga input L adalah $ 5.000
per unit. Jumlah produksi yang dapat dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 10 L.K ,
anggaran yang tersedia sebesar $ 500.000
Pertanyaan:

a. Berapa jumlah Tenaga kerja (L) dan dan Capital (K) yang digunakan agar diperoleh
produksi optimum dan biaya minimum
b. Berapa Total produksi ynag dihasilkan
c. Gambarkan Kurvanya.

Jawab :

a. Syarat keseimbangan produsen (Least Combination) adalah:


Syarat 1:
𝑀𝑃𝐿 𝑀𝑃𝐾
=
𝑃𝐿 𝑃𝐾
𝜕𝑇𝑃
𝑀𝑃𝐿 = = 10 K
𝜕𝐿
𝜕𝑇𝑃
𝑀𝑃𝐾 = = 10 L
𝜕𝐾
10 𝐾 10 𝐿
= 10.000 ……. Dikalikan silang
5000
50.000 L = 100.000 K
100.000
L = 50000 𝐾
L=2K
Syarat 2:
Masukkan persamaan anggaran
PL.L + PK.K = C
5000 L +10.000 K = 500.000
L=2K
5000 (2 K) + 10.000 K = 500.000
10.000 K + 10.000 K = 500.000
20.000 K = 500.000
500.000
K= 20.000
K = 25
L=2K
L = 2 x 25 = 50
Jadi jumlah Kapital (K) yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 25, dan jumlah
tenaga kerja (L) = 50
Persamaan anggaran
5000 L + 10.000 K = 500.000
5000 (50) + 10.000 (25) = 500.000
250.000 + 250.000 = 500.000

b. Total Produksi yang dihasilkan: TP = 10 LK


TP = 10 (50) ( 25)
TP = 12.500 unit.

c.Gambar Kurva
Membuat garis anggaran:
5.000 L + 10.000 K = 500.000
Titik pot.sumbu K ----- L = 0
10.000 K = 500.000
K = 50
Titik pot. Sumbu L ------ K = 0
5000 L = 500.000
L = 100
K
C/PK

50

25

IQ

100 L
50
C/PL
6. PENGARUH PERUBAHAN ANGGRAN PRODUSEN TERHADAP KOMBINASI INPUT
DENGAN BIAYA TERENDAH.

Perubahan anggaran produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses
produksi menyebabkan produsen mengubah kembali kombinasi input variabel yang digunakan
akan proses produksi tersebut menggunakan kombinasi biaya paling rendah (Least Cost
Combination). Gambar berikut mencerminkan beberapa kombinasi input dengan biaya paling
rendah pada berbagai tingkat anggaran produsen.

Gambar: Berbagai Kombinasi Input Dengan Biaya terendah


K

C2/PK

C1/PK

Garis Perluasan Produksi


(Production Expansion Path)
C0/PK
C
B

A
IQ2
IQ1
IQ0
L
C0/PL C1/PL C2/PL

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa perubahan anggaran yang disediakan
oleh produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi, produsen akan
mengubah kombinasi input yang dipilh agar kombinasi input tersebut merupakan kombinasi
dengan biaya minimum. Titik kombinasi input dengan biaya minimum pada titik C adalah
kombinasi pada titik singgung antara kurva isocost C0/PK C0/PL, dengan kurva Isoquant IQ0. Titik
kombinasi input dengan biaya minimum pada titik B, adalah kombinasi pada pada titik singgung
antara kurva isocost C1/PK C1/PL dengan kurva isoquant IQ1. Titik kombinasi input dengan biaya
minimum pada titik C, adalah kombinasi pada titik singgung antara kurva isocost C3/PK C3/PL
dengan kurva isoquant IQ3 . Jika titik-titk kombinasi input dengan biaya terendah (Least cost
Combination) tersebut dihubungkan satu sama lain akan diperoleh garis perluasan produksi
(Production Expansion Path)

Anda mungkin juga menyukai