Input
Tenaga kerja, Modal, Lahan
Input Tetap
Input Berubah
Jangka Pendek
Paling tidak ada satu input tetap
Jangka Panjang
Seluruh input adalah variabel
1. PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
(PRODUK TOTAL, RATA-RATA DAN MARGINAL)
TP = Q = f (L)
PRODUK MARGINAL / MARGINAL PRODUCT (MP)
TAHAP I : Titik origin s/d AP maksimum. Produsen tidak akan bekerja pada TAHAP MP > AP.
TAHAP II : Titik AP maksimum s/d MP = 0. Produsen akan bekerja secara rasional.
TAHAP III : MP negatif. Produsen tidak akan bekerja pada TAHAP III (meskipun L tidak dibayar).
Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel
Modal
6- A
3- B
IQ3 = 4.000
2- C
IQ2 = 3.000
IQ1 = 2.000
1- C
IQ = 1.000
I I I I Tenaga
0
1 2 3 6 Kerja
2.2 Isocost (Garis Biaya Sama)
Modal
20 - TC2
A
TC1
C
14 - T Q
C
E
12 -
P IQ2 = 2.500
8-
D
IQ1 = 2.000
R
B
IQ = 1.500
I I I I Tenaga
0
9 12 21 30 Kerja
Produksi dengan Dua Input Variabel
Tinggi batang
menunjukkan output
maksimum (Q) yang
diproduksi pada setiap
kombinasi dari tenaga
kerja (L) dan modal (K).
Sehingga, puncak dari
seluruh batang-batang
tersebut membentuk
permukaan produksi
(production surface) dari
perusahaan.
Fungsi Produksi dengan Dua Input
Sumbu vertikal mengukur tinggi permukaan atau tingkat maksimum output yang
dihasilkan dari masing-masing kombinasi input seluruhnya.
Output yang dihasilkan bisa memegang modal konstan pada K1, dan meningkatkan
tenaga kerja dari 0 ke L2 unit ditunjukkan oleh tinggi persilangan antara K1AB
(dengan dasar paralel terhadap sumbu tenaga kerja).
Produksi dengan Dua Input Variabel
Pada saat isoquan merupakan garis lurus (kemiringan absolut atau MRTS adalah
konstan), input adalah substitusi sempurna. Sedangkan pada panel sebelah kanan,
produksi hanya terjadi dengan 2K/1L, sehingga tenaga kerja dan modal adalah
komplementer sempurna, menambah lebih banyak tenaga kerja atau modal tidak
akan menamnbah output (MPL = MPK = 0)
Kombinasi Optimum Input
C wL rK C Total Cost
w Wage Rate of Labor ( L)
C w
K L r Cost of Capital ( K )
r r
Kombinasi Optimum Input
Garis Isocost
Kombinasi Optimum Input
Kombinasi input yang ditunjukkan oleh titik D, E, dan F, dimana isokuan 8Q, 10Q, dan 14Q
bersinggungan dengan garis isocost masing-masing A” B”, AB, dan A’ B’. Dengan menghubungkan
titik asal dengan titik D, E, dan F, kita memperoleh garis ekspansi dari perusahaan. Pada tingkat
kombinasi input yang optimum (titik persinggungan), kemiringan absolut dari isokuan (MRTS =
MPL/MPK) sama dengan kemiringan absolut garis isocost (w/r), sehingga MPL/w = MPK/r.
Kombinasi Optimum Input
Dengan C = $100 dan w = r = $10, kombinasi input optimum untuk memproduksi 10Q adalah 5K dan
5L (ditunjukkan oleh titik E, dimana isokuan 10Q bersinggungan dengan isocost AB). Pada titik E,
rasio K/L = 1. Jika r tetap sebesar $10, tetapi w turun menjadi $5, perusahaan dapat mencapai
isokuan 10Q dengan C = $70. Kombinasi optimum K dan L ditunjukkan oleh titik R dimana isocost
A*B’ bersinggungan dengan isokuan 10Q, dan K/L = 3/8.
Skala Hasil
Q = f(hL, hK)
Jika = h, output meningkat dalam proporsi yang
sama
Jika > h, output meningkat dalam proporsi yang
lebih besar
Jika < h, output meningkat dalam proporsi yang
lebih kecil
Skala Hasil
Diawali dari penggunaan 3L dan 3K dengan produksi sebanyak 100Q (titik A) untuk seluruh panel.
Dengan menggandakan input menjadi 6L dan 6K, panel sebelah kiri menunjukkan bahwa output juga
bertambah dua kali menjadi 200Q (titik B), sehingga diperoleh skala hasil tetap ; panel tengah
menunjukkan bahwa output meningkat menjadi tiga kali lipat (titik C) sehingga diperoleh skala hasil
yang meningkat ; sementara panel sebelah kanan menunjukkan output hanya meningkat menjadi
150Q (titik D), sehingga diperoleh skala hasil yang menurun.
Fungsi Produksi Empiris
Funsi Produksi Cobb-Douglas
Q = AKaLb
Q adalah output, L (tenaga kerja), K (modal), a dan b
adalah angka positif dimana b < 1
Jika a + b = 1 ; Diperoleh skala hasil tetap
Jika a + b > 1 ; Diperoleh skala hasil meningkat
Jika a + b < 1 ; Diperoleh skala hasil menurun
sf (k) (d + n + g)k
Kondisi Mapan
Catat : k = K/LE dan y=Y/(L E).
Jadi, y = f(k) sekarang berbeda.
Investasi, Juga, bila g ditambahkan,
sf (k) gk diperlukan untuk menyediakan modal
pada “pekerja efektif” baru
muncul oleh kemajuan teknologi.
k* Modal
per pekerja, k
Penting…
Kemajuan teknologi yang mengoptimalkan-tenaga kerja pada tingkat
g mempengaruhi model pertumbuhan Solow dengan cara yang hampir
sama sebagaimana dilakukan pertumbuhan populasi pada tingkat n.
Sekarang karena k didefinisikan sebagai jumlah modal per pekerja
efektif, kenaikan jumlah pekerja efektif karena kemajuan teknologi
cenderung mengurangi k. Pada kondisi mapan, investasi sf(k)
mengatasi dengan tepat penurunan pada k karena depresiasi,
pertumbuhan populasi, dan kemajuan teknologi.
Modal per pekerja efektif adalah konstan pada kondisi mapan. Karena y = f(k), output
per pekerja efektif juga konstan. Namun efisiensi tiap pekerja aktual tumbuh pada
tingkat g. Jadi, output per pekerja, (Y/L = y E) juga tumbuh pada tingkat g. Output total
Y = y (E L) tumbuh pada tingkat n + g.
Pengenalan kemajuan teknologi juga memodifikasi kriteria untuk Kaidah Emas. Tingkat
modal Kaidah Emas sekarang didefinisikan sebagai kondisi mapan yang memaksimalkan
konsumsi per pekerja efektif. Jadi, kita dapat menunjukkan bahwa konsumsi kondisi-mapan
per pekerja efektif adalah :
c*= f (k*) - (d + n + g) k*
Pada kondisi mapan, output per pekerja, Y/L, dan persediaan modal per
pekerja, K/L, keduanya tumbuh pada tingkat g, yang adalah tingkat
kemajuan teknologi. Ini konsisten dengan data AS di mana g bernilai
sekitar 2 persen secara konsisten sejak 50 tahun lalu.