Anda di halaman 1dari 3

Metode FIFO

Metode kalkulasi biaya proses first-in first out (FIFO) (1) membebankan biaya
unit ekuivalen persediaan awal barang dalam proses selama periode akuntansi
sebelumnya ke unit pertama yang telah selesai dan dipindahkan dalam proses; dan
(2) membebankan biaya unit ekuivalen yang dikerjakan selama periode berjalan
pertama ke persediaan awal yang telah selesai, kemudian ke unit yang baru dimulai
serta diselesaikan, dan akhirnya ke unit persediaan akhir barang dalam proses.
Fitur-fitur yang membedakan metode kalkulasi biaya proses FIFO adalah bahwa
pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas persediaan awal
dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan.
Prosedur lima langkah dengan Metode FIFO.
Langkah 1: Mengikhtisarkan Arus Unit Fisik. Bagan 17-6, langkah 1, menelusuri
arus unit fisik produksi. Observasi berikut ini akan membantu menjelaskan kalkulasi
unit fisik menurut Metode FIFO yang ditetapkan Global Defense.
 Unit fisik pertama yang diasumsikan akan selesai dan dipindahkan selama
periode berjalan adalah 225 unit dari persediaan awal barang dalam proses.
 Data bulan Maret di halaman 178 mengindikasikan bahwa 400 unit fisik telah
selesai selama bulan Maret. Metode FIFO mengasumsikan bahwa dari 400
unit tersebut, 175 unit (400 unit- 225 unit dari persediaan awal barang dari
proses) harus dimulai dan diselesaikan selama bulan Maret.
 Persediaan akhir barang dalam proses terdiri atas 100 unit fisik- 275 unit fisik
yang telah dimulai dan diselesaikan.
 Unit fisik “yang diperhitungkan” sama dengan unit fisik “yang diperhitungkan”
(500 unit)
Langkah 2: Menghitung Output dalam Istilah Unit Ekuivalen. Bagan 17-6 juga
menyajikan perhitungan untuk langkah 2 menurut metode FIFO. Perhitungan unit
ekuivalen untuk setiap kategori biaya berfokus pada unit ekuivalen dari pekerjaan
yang hanya dilakukan selama periode berjalan (Maret).
Menurut Metode FIFO, unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan selama bulan
Maret menyangkut persediaan awal barang dalam proses sama dengan 225 unit
fisik dikalikan dengan presentase pekerjaan yang masih harus dilakukan selama
bulan Maret untuk menyelesaikan unit-unit tersebut: 0% untuk bahan langsung,
karena persediaan awal barang dalam proses sudah selesai 100% dalam kaitannya
dengan bahan langsung, dan 40% untuk biaya untuk biaya konversi, karena
persediaan awal barang dalam proses baru selesai 60% dalam kaitannya dengan
biaya konversi. Hal itu menghasilkan 0 (0% x 225) unit ekuivalen dari pekerjaan
bahan langsung dan 90 (40% x 255) unit ekuivalen pekerjaan untuk biaya konversi.
Unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan atas 100 unit persediaan akhir barang
dalam proses sama dengan 100 unit fisik dikali 100% untuk bahan langsung (karena
semua bahan langsung untuk unit-unit tersebut ditambahkan pada periode berjalan)
dan 50% untuk biaya konversi (karena 50% biaya konversi bagi pekerjaan atas unit-
unit tersebut dilakukan pada periode berjalan).
Langkah 3: Menghitung Biaya per Unit Ekuivalen. Bagan 17-7 menunjukkan
perhitungan biaya per unit ekuivalen dalam langkah 3 atas pekerjaan yang hanya
dilakukan selama periode berjalan untuk bahan langsung dan biaya konversi.
Langkah 4: Mengikhtisarkan Total Biaya yang Akan Diperhitungkan. Kolom
“Total Biaya Produksi” pada Bagan 17-7 menyajikan langkah 4 dan mengikhtisarkan
total biaya yang akan diperhitungkan pada bulan Maret 2007 (persediaan awal
barang dalam proses dan biaya yang ditambahkan selama periode berjalan) sebesar
$62.280.
Langkah 5: Membebankan Total Biaya ke Unit yang Telah Selesai dan ke Unit
Persediaan Akhir Barang dalam Proses. Bagan 17-7 menunjukkan pembebanan
biaya menurut metode FIFO. Biaya pekerjaan yang dilakukan selama periode
berjalan dibebankan (1) pertama kali ke pekerjaan tambahan yang dilakukan untuk
menyelesaikan barang dalam proses awal, kemudian (2) ke pekerjaan yang
dilakukan atas unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode berjalan, dan
terakhir (3) ke barang dalam proses akhir.
Dari 400 unit yang telah selesai, 225 unit berasal dari persediaan awal dan 175 unit
dimulai serta diselesaikan selama bulan Maret. Metode FIFO mengawalinya dengan
membebankan biaya persediaan awal barang dalam proses sebesar $26.100 ke unit
pertama yang diselesaikan dan dipindahkan. Seperti telah kita lihat pada langkah 2,
untuk menyelesaikan unit-unit tersebut selama periode berjalan memang diperlukan
tambahan 90 unit ekuivalen yang terkait dengan biaya konversi. Biaya konversi per
unit ekuivalen selama periode berjalan adalah $52, sehingga akan dikeluarkan biaya
tambahan sebesar $4.680 (90 unit ekuivalen x $52 per unit ekuivalen) untuk
menyelesaikan persediaan awal. Total biaya produksi unit persediaan awal adalah
$26.100+ $4.680 $30.780. Unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode
berjalan sebanyak 175 unit terdiri dari 175 unit ekuivalen bahan langsung dan 175
unit ekuivalen biaya konversi. Unit-unit tersebut dikenakan biaya sebesar biaya per
unit ekuivalen selama periode berjalan (bahan langsung, $72, dan biaya konversi,
$52) yang menghasilkan total biaya produksi sebesar $21.700 [175 x ($72 + $52)].
Menurut metode FIFO, persediaan akhir barang dalam proses berasal dari unit yang
telah dimulai tetapi belum sepenuhnya selesai selama periode berjalan. Total biaya
dari 100 unit fisik barang dalam proses akhir yang baru dirakit sebagian adalah:
Tabel berikut ini mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan dan biaya
yang diperhitungkan sebesar $62.280 pada Bagan 17-7. Perhatikan bagaimana
menurut metode FIFO, lapisan barang dalam proses awal dan biaya yang
ditambahkan selama periode berjalan tetap terpisah. Tanda panah menunjukkan ke
mana biaya-biaya pada setiap lapisan akan dikenakan -yaitu, ke unit yang telah
diselesaikan dan ditransfer atau ke persediaan akhir barang dalam proses. Pastikan
untuk memasukkan biaya barang dalam proses awal ($26.100) ketika menghitung
biaya unit yang telah selesai dari persediaan awal.
Penerapan metode FIFO yang murni sangat jarang ditemui dalam kalkulasi biaya
proses. Hal ini disebabkan karena metode FIFO diterapkan dalam sebuah
departemen untuk mengkompilasi biaya unit yang dipindahkan keluar, tetapi demi
praktisnya, unit yang dipindahkan masuk selama periode tertentu biasanya dicatat
pada suatu biaya per unit rata-rata. Sebagai contoh, biaya rata-rata unit yang
dipindahkan keluar dari departemen perakitan adalah $52.480 ÷ 400 unit = $131,20
per unit DG-19. Departemen Perakitan menggunakan FIFO untuk membedakan
antara batch-batch produksi per bulan. Akan tetapi, departemen selanjutnya,
Pengujian, akan membebankan unit-unit tersebut yang terdiri dari biaya yang
dikeluarkan selama bulan Februari dan Maret) dengan satu biaya rata-rata per unit
($131.20 dalam ilustrasi ini) Jika perata-rataan ini tidak dilakukan, upaya untuk
menelusuri biaya atas dasar metode FIFO yang murni di semua rangkaian proses
akan menjadi tidak praktis. Akibanya, metode FIFO harus disebut sebagai metode
yang FIFO yang dimodifikasi atau departemen.
Perbandingan Metode Rata-rata Tertimbang dan FIFO
       Persediaan akhir menurut metode rata-rata tertimbang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan persediaan akhir menurut FIFO. Perbedaan tersebut akan
menjadi signifikan apabila diagregatkan dengan ribuan produk lainnya. Biaya unit
yang diselesaikan dan laba operasi dapat saja jauh berbeda antara metode rata-rata
tertimbang dan FIFO jika (1) bahan langsung atau biaya konversi per unit ekuivalen
secara signifikan berbeda dari periode ke periode dan (2) tingkat persediaan fisik
barang dalam proses sangatlah besar terkait dengan total jumlah unit yang ditransfer
keluar dari proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai