Anda di halaman 1dari 25

A

K
T
Farah Hanum Putri
7211421353
F Valentino Omega Gandi
7211421339
Materi

Karakteristik Kegiatan Pengaruh Persediaan Barang Penentuan Harga Pokok Input Berganda dan
Produksi Berdasarkan Proses dalam Proses pada Penentuan Rata-Rata Tertimbang Departemen Berganda
Harga Pokok Proses
Penentuan Harga Pokok Proses berjalan Biaya per unit dibutuhkan untuk Memperlakukan biaya persediaan awal Versi yang lebih rumit dengan
dengan baik saat produk-produk yang menghitung biaya barang yang dan output ekuivalen yang menyertainya pembebanan input-input produksi yang
relatif homogen melalui serangkaian dipindahkan dari departemen maupun seakan-akan dikerjakan dalam periode tidak seragam dan kehadiran
proses dan menerima jumlah biaya untuk menilai persediaan barang dalam terkini. departemen pemrosesan yang lebih dari
produksi yang sama proses akhir. satu.
KARAKTERISTIK KEGIATAN PRODUKSI
BERDASARKAN PROSES
Penentuan Harga Pokok Proses berjalan dengan baik saat
produk-produk yang relatif homogen melalui serangkaian
proses dan menerima jumlah biaya produksi yang sama

PEMROSESAN SIKUENSIAL

PEMROSESAN PARALEL
KARAKTERISTIK KEGIATAN PRODUKSI
BERDASARKAN PROSES

Saat bahan baku dibeli, biayanya mengalir ke Persediaan Bahan Baku.


Biaya BB, BTK, BOP masuk ke aku Barang Dalam Proses (BDP). Saat barang
selesai, biayanya dari BDP ke akun Barang Jadi. Lalu saat barang terjual,
dari barang jadi ke akun Beban Pokok Penjualan. Dalam sistem penentuan
harga pokok proses tiap departemen memiliki akun BDP sendiri.

Laporan Produksi adalah dokumen aktivitas produksi yang terjadi di


departemen pemroresan di suatu periode tertentu. Laporan ini berisi
informasi biaya, seperti BB langsung, TKL, dan Overhead. Lalu kartu biaya
pesanan = Bukbes Pembantu.
KARAKTERISTIK KEGIATAN PRODUKSI
BERDASARKAN PROSES

Perusahaan Jasa Perusahaan Manufaktur Perusahaan Manufaktur


Menggunakan IT Tradisional
Pengaruh Persediaan Barang Dalam Proses
Biaya per unit dibutuhkan untuk menghitung biaya barang yang dipindahkan dari
departemen maupun untuk menilai persediaan barang dalam proses akhir.

Unit Produksi Ekuivalen mengacu pada konsep yang digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi produksi
yang masih dalam proses atau setengah jadi. Saat produk bergerak melalui tahap-tahap produksi, mungkin
belum mencapai status "selesai", tetapi ada suatu titik di mana sejumlah pekerjaan dan sumber daya telah
diinvestasikan dalam produk tersebut. Konsep Unit Produksi Ekuivalen mencoba untuk mengukur sejauh
mana produk dalam proses telah diselesaikan dengan memperlakukan produksi setengah jadi sebagai unit
yang setara dengan unit produksi yang sepenuhnya selesai.
Pengaruh Persediaan Barang Dalam Proses

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa Departemen A memiliki data berikut untuk Oktober :

Unit pada barang dalam proses awal -


Unit yang telah selesai 1.000
Unit pada barang dalam proses akhir (25% selesai) 600
Total Biaya Produksi $11.500

Menghitung unit output


1.000 unit selesai = 1.000 unit ekuivalen
ekuivalen : unit yang
sudah selesai yang
kemungkinan telah
diproduksi berdasarkan
600 unit x 0,25 = 150 unit ekuivalen
jumlah usaha yang telah
dikeluarkan Output Oktober = 1.150 unit ekuivalen
Pengaruh Persediaan Barang Dalam Proses

Menggabungkan biaya persediaan awal dan Memisahkan pekerjaan dan biaya dari unit
pekerjaan yang dilakukan dengan biaya dan ekuivalensi dalam persediaan awal dari pekerjaan
pekerjaan periode terkini untuk menghitung biaya dan biaya dari unit ekuivalen yang diproduksi yang
per unit periode ini. diproduksi selama periode terkini.
Metode penentuan harga pokok rata-rata
tertimbang memperlakukan biaya
persediaan awal dan output ekuivalen yang
menyertainya seakan -akan dikerjakan
dalam periode terkini. Dalam metode rata-
rata tertimbang, unit output ekuivalen
dihitung dengan menambahkan unit yang
telah selesai ke unit ekuivalen pada Barang
Dalam Proses Akhir.
Menghitung biaya per unit untuk bulan Juli
dan menggunakan biaya per unit untuk

menilai barang yang dipindahkan keluar


dan barang dalam proses akhir adalah
konsep dasar metode perhitungan yang
diilustrasikan di Cornerstone 6.4
Mengapa?

Metode rata-rata tertimbang menghitung pekerjaan dan biaya dari


periode sebelumnya pada Barang Dalam Proses Awal seakan-akan
dikerjakan pada periode terkini.
Oleh karena itu, unit ekuivalen, adalah unit yang telah selesai pada
periode terkini ditambahkan dengan unit ekuivalen pada Barang Dalam
Proses Akhir

Biaya barang dalam proses awal + biaya periode terkini


biaya per unit =
unit ekuivalen rata-rata tertimbang

biaya/ unit = campuran dari biaya per unit periode sebelumnya dan biaya per
unit terkini aktual

penilaian rata-rata tertimbang = barang yang dipindahkan keluar dan barang


dalam proses akhir
Solusi :
Langkah 1. Analisis arus fisik

Langkah 2. Perhitungan unit ekuivalen

Langkah 3. Perhitungan biaya per unit

Langkah 4. Penilaian persediaan (barang yang

dipindahkan keluar dan barang dalam

proses akhir)

Langkah 5. Rekonsiliasi biaya


Tujuan dari langkah 1 adalah untuk menulusuri unit produk secara fisik. unit fisik adalah unit yang berada dalam setiap
tahapan penyelesaian

unit yang dimulai dan diselesaikan = Total unit yang selesai - unit pada barang dalam proses awal

Unit yang dimulai = unit yang dimulai dan diselesaikan + unit pada barang dalam proses akhir
Mengapa ?
Daftar arus Listrik menelusuri unit-unit dalam proses terlepas dari tahapan penyelesaian unit
tersebut. Daftar arus fisik memiliki dua bagian :
1. unit untuk dipertanggungjawabkan (unit to accounted for
2. unit yang dipertanggungjawabkan (unit accounted for)

(INFOOOOOOOOOOO)
Berdasarkan informasi dalam daftar arus fisik, unit ekuivalen rata-rata tertimbang untuk bulan Juli dapat dihitung
sebagai berikut

PERHATIKAN BAHWA...............
selain output pada bulan juli, biaya produksi bulan Juli juga diperlukan untuk menghitung biaya per unit.

Total biaya produksi bulan Juli = Barang dalam proses awal + biaya yang ditambahkan pada bulan Juli
$ 13.650 = $ 3.525 + $ 10.125

Biaya produksi yang dibawa dari periode sebelumnya ($ 2.525) diperlakukan seakan-akan sebagai biaya periode
terkini. Biaya per unit untuk bulan Juli dihitung sebagai berikut.

Biaya per Unit = Total Biaya / Unit Ekuivalen pada Bulan Juli
$ 0,26 = $ 13.650 / 52.500
Cornstone 6.4 juga memperlihatkan bagaimana menilai barang yang dipindahkan keluar dari Barang dalam
proses akhir. Dengan menggunakan biaya per unit sebesar $ 0.26 nilai dari persediaan disajikan sebagai berikut :

Biaya barang yang dipindahkan ke departemen oengapsulan adalah $ 13.000 ( 50.000 unit x $ 0,23
per unit)
Biaya dari barang dalam proses akhir adalah $ 650 (2.500 unit ekuivalen x $ 0,26 per unit)

Unit yang telah selesai (dari langkah 1), unit ekuivalen barang dalam proses akhir (dari langkah ), dan biaya per
unit (dari langkah 3) seluruhnya diperlukan untuk menilai baik barang yang dipindahkan keluar maupun barang
dalam proses akhir
Total biaya produksi yang dibebankan ke persediaan disajikan sebagai berikut :

Barang yang dipindahkan keluar $ 13.000


Barang dalam proses akhir 650
Total biaya yang dipertanggungjawabkan $ 13.650

Biaya produksi untuk dipertanggungjawabkan juga sebesar $ 13.650

Barang dalam proses awal $ 3.525


Yang dikeluarkan selama periode terkini 10.125
Total biaya untuk dipertanggungjawabkan $ 13.650
Langkah 1 sampai 5 memberikan semua infomasi yang diperlukan dalam menyusun sebuah kaporan produksi
untuk departemen pencampuran bulan Juli. Metode penyusunan laporan ini diperlihatkan dalam Cornerstone 6.6
Mengapa ?
Laporan produksi memiliki dua bagian :
1. bagian informasi
2. bagian informasi biaya

Bagian informasi biaya juga dibagi lagi menjadi :


1. biaya untuk dipertanggungjawabkan
2. biaya yang dipertanggungjawabkan

Biaya pertama = perhitungan biaya per unit


Biaya kedua = penilaian barang yang dipindahkan keluar dan barang dalam proses akhir

(INFOOOOOOOOOOO CONTOH SOAL)


Keunggulan = kemudahannya

Kelemahannya = berkurangnya akurasi dalam perhitungan biaya per unit untuk periode terkini dan untuk unit-
unit pada barang dalam proses awal
INPUT BERGANDA DAN
DEPARTEMEN BERGANDA

Konsep dalam akuntansi manajemen yang berkaitan dengan cara mengalokasikan biaya
overhead atau biaya produksi yang tidak terdistribusi secara merata di seluruh unit produksi atau
departemen. Konsep ini digunakan untuk mengatasi situasi di mana unit-unit produksi atau
departemen dalam organisasi menggunakan sumber daya dengan intensitas yang berbeda-beda,
sehingga biaya produksi yang terkait juga tidak terbagi secara merata.
Dalam situasi produksi yang tidak merata, unit-unit produksi atau departemen mungkin memiliki
karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi penggunaan sumber daya. Faktor-faktor ini bisa
termasuk volume produksi, waktu penggunaan, jenis produk yang dihasilkan, kompleksitas operasi,
atau penggunaan fasilitas yang berbeda. Oleh karena itu, metode alokasi yang sederhana seperti
membagi biaya overhead dengan jumlah unit produksi tidak akan mencerminkan secara akurat
penggunaan sumber daya yang sebenarnya

Departemen yang menerima barang yang dipindahkan kedalam akan memiliki 3 kelompok :
1. Bahan Baku yang diterima dari departemen sebelumnya
2. Bahan Baku yang ditambahkan
3. Biaya Konversi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai