Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akuntansi Biaya


Dosen Pengampu : Eka Putri Suryantari, SE, M.Si, AK

Nama :
1. Kadek Dwi Paramartha (21111501019)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA 2022
SOAL :
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi : Departemen A dan B untuk menghasilkan
produksi.
Data produksi pada kedua departemen :
Dep A Dep B
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai ditransfer ke Departemen B 30.000 kg
Produk selesai di transfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg

Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1


Biaya bahan baku Rp. 70.000 Rp. 0
Biaya tenaga kerja Rp. 155.000 Rp. 270.000
Biaya overhead pabrik Rp. 248.000 Rp. 405.000

Tingkat penyelesaian produk


Biaya bahan baku 100%
Biaya konversi 50% 20%

PENYELESAIAN :
1. Perhitungan Harga Produk Departemen A
a. Menghitung Unit Ekuivalensi Tiap Unit Biaya
- Biaya Bahan Baku : 30.000 + (100% x 5.000) = 35.000 kg
- Biaya Tenaga Kerja : 30.000 + (20% x 5.000) = 31.000 kg
- Biaya Overhend Pabrik : 30.000 + (20% x 5.000) = 31.000 kg
b. Menghitung Harga Pokok Produksi Persatuan
Unsur Biaya Produksi Total Biaya (Rp) Unit Ekuivalensi Biaya Produksi Per
(Kg) Satuan (Rp)
(1) (2) (3) (2) : (3)
Bahan Baku 70.000 35.000 2
Biaya Tenaga Kerja 155.000 31.000 5
Overhead Pabrik 248.000 31.000 8
TOTAL 473.000 15

c. Menghitung Harga Pokok Produk dan Persediaan Produk Dalam Proses


Harga pokok produk jadi : 30.000 x Rp. 15 Rp. 450.000
Harga pokok produk pesanan dalam proses :
- Biaya BB : 100% x 5.000 x 2 = Rp. 10.000
- BTK : 20% x 5.000 x 5 = Rp. 5.000
- BOP : 20% x 5.000 x 8 = Rp. 8.000
TOTAL Rp. 23.000
Jumlah biaya produksi bulan Januari 20X1 Rp. 473.000

d. Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1


PT. X
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1
Data produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000

Produk jadi di transfer ke Dep B 30.000


Produk dalam akhir 5.000

Jumlah produk yang dihasilkan 35.000

Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 20X1


Total per Kg
Biaya bahan baku Rp. 70.000 Rp. 2
Biaya Tenaga Kerja Rp. 155.000 Rp. 5
Biaya Overhead Pabrik Rp. 248.000 Rp. 8

Jumlah Rp. 473.000 Rp. 15

Perhitungan Biaya
Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang Rp. 450.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir


Biaya bahan baku Rp. 10.000
Biaya Tenaga kerja Rp. 5.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 8.000
Total Rp. 23.000

Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januari Rp. 473.000

e. Pencatatan Jurnal
Keterangan Debit Kredit
BDP – Biaya Bahan Baku Dep A 70.000
Persediaan Bahan Baku 70.000

(mencatat biaya bahan baku Dep A)


BDP – Biaya tenaga kerja Dep A 155.000
Gaji dan Upah 155.000

(mencatat biaya tenaga kerja Dep A)


BDP – BOP Dep A 248.000
Berbagai rekening dikredit 248.000

(mencatat biaya overhead pabrik Dep A)


Persediaan produk jadi Dep A 450.000
BDP – biaya bahan baku Dep A 60.000
BDP – biaya tenaga kerja Dep A 150.000
BDP – BOP Dep A 240.000

(mencatat harga pokok jadi yang


ditransfer oleh Dep A ke Dep B
Persediaan produk dalam proses Dep A 23.000
BDP – biaya bahan baku Dep A 10.000
BDP – biaya tenaga kerja Dep A 5.000
BDP – BOP Dep A 8.000

(mencatat harga pokok persediaan


produk dalam proses yang belum selesai
diolah pada akhir bulan Januari 20X1 di
Dep A)

2. Perhitungan Harga Produk Departemen B


a. Menghitung Unit Ekuivalensi Tiap Unsur Unit Biaya
- Biaya tenaga kerja : 24.000 + (50% x 6.000) = 27.000 kg
- Biaya overhead pabrik : 24.000 + (50% x 6.000) = 27.000 kg

b. Menghitung harga pokok per satuan


Unsur Biaya Produksi Total Biaya (Rp) Unit Ekuivalensi (kg) Biaya Produksi Per
Satuan (Rp)
(1) (2) (3) (2) : (3)
Tenaga kerja 270.000 27.000 10
Overhead pabrik 405.000 27.000 15
TOTAL 675.000 25

c. Menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang :
- Harga pokok produk Dep A : 24.000 x Rp. 15.000 = Rp. 360.000
- Biaya tambahan dari Dep b : 24.000 x Rp. 25 = Rp. 600.000
TOTAL Rp. 960.000

Harga pokok produk pesanan dalam proses :


- Harga pokok produk Dep A :6.000 x 15 = Rp. 90.000
- Biaya tambahan Dep B :
BTK : 50% x Rp. 6.000 x Rp 10 = Rp. 30.000
BOP : 50% x Rp. 6.000 x Rp 15 = Rp. 45.000
TOTAL Rp. 165.000
Jumlah biaya produksi kumulatif Dep B bulan Januari 20X1 Rp. 1.125.000
d. Laporan biaya produksi bulan Januari 20X1
PT. X
Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1
Data Produksi
Produk selesai yang ditransfer dari Dep A Rp. 30.000
Produk selesai yang ditransfer ke Gudang Rp. 24.000
Produk dalam akhir Rp. 6.000

Jumlah produk yang dihasilkan Rp. 30.000


Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 20X1
Total Per kg
Biaya tenaga kerja Rp. 270.000 Rp 10
Biaya overhead Rp. 405.000 Rp. 15
Jumlah Rp. 675.000 Rp. 25

Perhitungan biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


Harga pokok produk Dep A Rp. 360.000
Biaya tambahan Dep B Rp. 600.000
TOTAL Rp. 960.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir


Harga pokok produk Dep A Rp. 90.000
Biaya tambahan Dep B :
Biaya tenaga kerja Rp. 30.000
Biaya overhead pabrik Rp. 45.000

TOTAL Rp. 165.000


Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan Januari Rp. 1.125.000

e. Pencatatan junal
keterangan debit Kredit
BDP – Biaya bahan baku Dep B 450.000
BDP – biaya BB Dep A 60.000
BDP – BTK Dep A 150.000
BDp – BOP Dep A 240.000

(mencatat penerimaan produk dari Dep


A)
BDP – biaya tenaga kerja Dep B 270.000
Gaji dan Upah 270.000

(mencatat biaya tenaga kerja Dep B)


BDP – BOP Dep B 405.000
Berbagai rekening di kredit 405.000

(mencatat biaya overhead pabrik Dep


B)
Persediaan produk jadi Dep B 960.000
BDP – biaya bahan baku Dep B 360.000
BDP – biaya tenaga kerja Dep B 240.000
BDP – BOP Dep B 360.000

(mencatat harga pokok jadi yang


ditransfer oleh Dep B ke Dep Gudang
Persediaan produk dalam proses Dep B 165.000
BDP – biaya bahan baku Dep B 90.000
BDP – biaya tenaga kerja Dep B 30.000
BDP – BOP Dep B 45.000

(mencatat harga pokok persediaan


produk dalam proses yang belum
selesai diolah pada akhir bulan Januari
20X1 di Dep A)

Anda mungkin juga menyukai