Anda di halaman 1dari 3

RMK (RINGKASAN MATA KULIAH)

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Putu Arisya Adi Wasita, SE, M.Si

Nama :
1. Kadek Dwi Paramartha (21111501019)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS DHYANA PURA 2022
MATERI: DASAR-DASAR INTELIJEN BISNIS DATABASE DAN MANAJEMEN

1. Pengolahan Data Secara Tradisional.

Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis,


menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record
pada file-file yang terpisah yang disebut juga sistem pemrosesan file.
Contoh:
Bank yang mempunyai dua sistem; yakni sistem yang memproses data Mahasiswa dan
sistem yang mengelola data mata kuliah.

 Digunakan untuk menyimpan record dalam file yang terpisah penyimpanan


Tradisional
 Masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program Aplikasi

2. Pengolahan Data Dengan Pendekatan Database.

Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena masih
bersifat manual yang kemudian dikembangkan sistem pemrosesan dengan pendekatan
basis data.
Contoh:
Data universitas Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni basis
data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database
Management System).

Keuntungan Penggunaan Basis Data


- Control data terpusat
- Redundansi data dapat dikurangi dan dikontrol
- Ketidakkonsistensian data dapat dihindarkan
- Data dapat dipakai bersama (share)
- Penerapan standarisasi
- Pembatasan keamanan data (security)
- Integritas data dapat dipelihara
- Independensi data/program

Kerugian Penggunaan Basis Data


- Mahal, butuh biaya untuk software hardware dan user yang berkualitas
- Kompleks, kemampuan hardware lebih besar, menjadi lebih rumit sehingga
membutuhkan keahlian yang lebih tinggi.

3. Database Sebagai Factor Meningkatnya Business Performance Dan Dasar


Pengambilan Keputusan.

Seiring berkembangnya data dan teknologi yang semakin canggih, Performance Tuning
pada database pun terus dikembangkan agar dapat memudahkan para professional
database untuk lebih cepat mengidentifikasi bottleneck, menargetkan operasi yang tidak
sesuai dengan melihat hasil dari query execution plan dan menghilangkan dugaan-dugaan
yang tidak pasti.

Sebagian besar organisasi menganggap, solusi tercepat dan terbaik untuk mengatasi
masalah performance adalah dengan menambahkan hardware, misalnya ketika system
berjalan melambat, maka yang dilakukan adalah meng-upgrade prosesor, menambahkan
memory, membeli tambahan cache dan tambahan volume disk. Solusi ini mungkin
terlihat cepat dan mudah tetapi di sisi lain membutuhkan cost dan jika dipikirkan
kembali, masalah yang sama cepat atau lambat akan terulang kembali karena
berkembangnya aktivitas computer dan penyimpanan yang terbatas. Penambahan
hardware memang dapat menyelesaikan masalah dengan cepat namun tidak
menyelesaikan masalah performance yang sebenarnya, sehingga metode performance and
tuning hadir sebagai solusi performance pada infrastruktur yang ada.

Anda mungkin juga menyukai