Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN ASET A

PENGHAPUSAN ASET ATAU BARANG MILIK DAERAH

DOSEN PENGAMPU NOORA FITHRIANA,S.AP.,M,AP

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 9 :

1). MARIA LANI JUTI (2019210042)

2) ANJELINA S. MARSA (2019210042)

KOSENTRASI (MANAJEMEN PUBLIK)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul”
Penghapusan Barang Milik Daerah”.

Kami ucapkan terima kasih juga kepada pihak yang sudah membantu menyelesaikan
makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Aset Kelas A. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan pendengar. Kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..…i

KATA PENGANTAR…………………………………………………....ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..….iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..…2

1.3 Tujuan……………………………………………………………..…..2

1.4 Manfaat…………………………………………………………..…….3

BAB II PEMBAHASAN

1.2 Pengertian Penghapusan Barang Milik Daerah………………….……….4

1.3 Tujuan Penghapusan BMD………………………………………………6

1.4 Persyaratan Penghapusan BMD…………………………………………..7

BAB III PENUTUP

1.3 Kesimpulan………………………………………………………………..9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 “Aset merupakan ekonomi


sumber daya serta dapat dimiliki ataupun dikuasai oleh pemerintahan hal ini dari akibat
berbagai peristiwa pada masa lalu pemanfaatan sosial dan ekonomi masa depan yang sudah
memperoleh secara baik oleh pemerintahan ataupun oleh masyarakat sekitar dapat diukur
dalam satuan uang sumber daya yang termasukbukan keuangan yang dapat memerlukan
dalam penyediaan jasa-jasa bagi semuasumber daya masyarkat yang dapat dipelihara karena
berbagai alasan budaya dan sejarah”. Pengelolaan aset daerah dikatakan sebagai elemen
yang sangat penting dalam suatu pengelolaan keuangan pemerintahan daerah. Pengelolaan
aset daerah juga harus dapat ditangani secara baik dan benar supaya aset tersebut menjadi
sebuah modal pemerintahan daerah dalam melakukan suatu pengembangan kemampuan
keuangan. Salah satu contoh dari pengelolaan aset yaitu penghapusan, penghapusan yaitu
merupakan suatu tindakan menghapus daftar dari pengguna barang ataupun pengguna kuasa
dari sebuah daftar inventarisasi barang milik daerah (BMD). Barang dihapuskan ini
dilakukan dengan penertibitan suatu keputusan dari kepala daerah tentang dihapuskannya
barang milik daerah (BMD). Merupakan suatu putusan dari pejabat yang berwenang untuk
menghapuskan barang dari daftar inventaris dengan sebuah tujuan membebaskan unit
pengurus barang dan pembantu penguasa barang inventaris dari tanggungjawaban
administrasi atas BM/KN yang berada di bawah penguasa dan pengurus sesuai dalam
ketentuan Undang-Undangan yang berlaku (Penghapusan BM/KN). Hal inilah dalam
penghapusan barang milik daerah menyatakan sebuah proses tindak lanjut dari pengelolaan
barang milik daerah serta mempunyai tujuan untuk membebaskan dari sebuah kepengurusan
yang sudah memenuhi beberapa kriteria, dilakukan untuk sebuah tindak lanjut penghapusan
dari tanggung jawab administrasi serta fisik barang yang sudah ada dalam berbagai
bendahara barang yang dikelola, pengurusan barang dan pengguna barang hal ini berdasar
ketentuan undang-undangan yang berlaku. Pada Pasal 54 “penghapusan barang milik daerah
ini dilakukan tidak adanya pada pengguna pengguasa ataupun juga kuasa pengguna barang
yang sudah dialihkan kepemilikan pemusnahaan yang terjadi ataupun karna sebab yang
lainnya, dilakukan penghapusan ini dengan adanya kepala daerah yang memberi keputusan
serta tindakan sebagai pengelola barang”.Dalam hal ini penghapusan barang milik daerah
(BMD) merupakan bentuk suatu proses penyelenggaraan pemerintah yang layak, pada asas-
asas umum pemerintah serta layak dapat memahami juga sebagai asas-asas umum untuk jadi
tata cara sebagai dalam dasar suatu penyelenggara pemerintahan yang sangat layak, cara
inilah penyelenggaraan pemerintah menjadikan lebih baik, sopan dan adil. Pada
permasalahan tentang penghapusan barang milik daerah (BMD) inilah merupakan suatu
permasalahan yang dianggap tidak ringan, bila ditemukan suatu barang yang tidak ada
kepengurusannya serta juga penguasanya pada sebuah instansi pemerintahan dan tidak di
perhatikannya masalah tersebut daribarang milik daerah yang dihapuskan, maka hal ini kecil
sangat dimungkinkan kondisi ini muncul yang dimana barang tersebut belum dihapuskan

dan tidak dapat digunakan atau tidak berkonstribusi terhadap sebuah operasional kegiatan
pemerintah, dapat secara tidak langsung akan dibebani sebuah biaya perawatan dan adanya
pengadaan barang milik Daerah/Negara terhadap pengelolaan akan tetapi diajukannya
anggaran biaya pemeliharaan. Hal inilah menjadi salah satu alasan mengapa perlunya
penindakan pada dihapuskannya barang milik Daerah/Negara. Kondisi tersebut inilah justru
terdapat barang milik daerah yang sudah di daftarkan untuk melakukan penghapusan tetapi
kondisi fisiknya dari barang tersebut tidak tampak baik karena rusak yang sangat berat atau
bagi semua.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu penghapusan BMD (Barang Milik Daerah)?

2. Apa tujuan penghapusan Barang Milik Daerah?

3. Apa saja persyaratan penghapusan Barang Milik Daerah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui penghapusan BMD (Barang Milik Daerah)

2. Untuk mengetahui tujuan penghapusan BMD

3. Untuk mengetahui persyaratan dalam penghapusan Barang Milik Daerah

1.4. Manfaat

1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi Penulis

Adanya makalah ini dapat memperluas ilmu pengetahuan khususnya dalam teknik
penghapusan barang milik daerah terhadap keuangan yang dibahas dalam makalah ini.
b. Bagi pembaca

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaast bagi semua.

c. Kegunaan Praktis

Pada makalah ini dapat diharapkan memberi manfaat atau sumbang pemikiran dalam
rangka yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai gambaran umum
sebagai informasi untuk semua pihak-pihak yang berkaitan terhadap makalah yaitu
tentang penghapusan barang milik daerah terhadap keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penghapusan Aset Barang Milik Daerah

Pengertian penghapusan aset yaitu suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan atau memusnahkan barang/aset dari daftar inventaris karena barang dan aset
tersebut tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi lagi terutama untuk
kepentingan dinas.Penghapusan Barang Milik Daerah adalah tindakan menghapus Barang
Milik Daerah dari Daftar Barang Milik Daerah dan menghapus dari Daftar Barang
Pengguna/Daftar Barang Kuasa Pengguna atau Daftar Barang Pengelola dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.Pengguna barang dapat
mengajukan permohonan penghapusan barang milik daerah kepada
gubernur/bupati/walikota melalui pengelola barang yang sedikitnya memuat.

Studi kasus: PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH RUSAK BERAT PADA


PEMERINTAH KOTA MATARAM

Penghapusan BMD berdasarkan Permendagri No. 19 Tahun 2016 menyajikan tahapan-


tahapan yang lebih realistis terutama jika berkaitan dengan penghapusan BMD rusak berat.
Dengan nilai total BMD rusak berat yang dimiliki Pemerintah Kota Mataram sebesar Rp.
36.624.708.803, jika mengacu pada aturan yang lama maka akan diperlukan persetujuan
dari DPRD untuk mengeksekusi seluruh BMD rusak berat tersebut. Sedangkan dengan
aturan yang baru, persetujuan DPRD diperlukan jika dari total BMD rusak berat tersebut,
terdapat BMD selain tanah dan/atau bangunan yang akan dipindahtangankan dengan nilai
diatas Rp 5 Milyar setelah dilakukan penilaian ulang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pemotongan alur birokrasi pada proses penghapusan BMD rusak berat sehingga diharapkan
prosesnya menjadi lebih cepat.

2.3. Tujuan Penghapusan Barang Milik Daerah


1. Penghapusan Barang Milik Daerah merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan
pengelolaan Barang Milik Daerah, sebagai upaya untuk membersihkan pembukuan dan
laporan Barang Daerah dari catatan atas Barang Milik Daerah yang sudah tidak berada
dalam penguasaan Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dengan
selalu memperhatikan asas-asas dalam pengelolaan Barang Milik Daerah.

2. Barang Milik Daerah dihapuskan dengan tujuan sebagai berikut:

a) Menghindari biaya pemeliharaan yang lebih besar karena dengan melakukan


penghapusan akan mengurangi beban/kerugian dalam pemeliharaan dan perawatan
sehingga biaya yang dikeluarkan pemerintah menjadi lebih efisien.

b) Mengurangi penggunaan ruangan untuk gudang/tempat penyimpanan barang-barang


rusak, tidak terpakai, dan kadaluwarsa sehingga ruangan dapat dioptimalkan untuk
kegiatan yang lebih produktif selain juga untuk menjaga kenyamanan dan keindahan.

c) Mengurangi beban dalam penatausahaan barang karena dengan penghapusan,


penatausahaan lebih diprioritaskan untuk barang-barang yang produktif yang ada
dalam penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang.

d) Sejalan dengan tujuan penatausahaan bahwa pengguan barang/kuasa pengguna


barang yang secara fisik ada dalam penguasaannya sehingga untuk barang yang tidak
ada secara fisik maka harus dihapuskan dari daftar barang pengguna/kuasa pengguna.

3. Penghapusan barang/aset dilakukan berdasarkan pertimbangan atas alasan

sebagai berikut:
1. Untuk barang bergerak
a. Pertimbangan teknis
b. Pertimbangan ekonomis

c. Karena hilang/kekurangan perbendaharaan atau kerugian.

2. Untuk barang yang tidak bergerak Barang yang tidak bergerak dapat atau perlu
dipertimbangkan untuk
diusulkan penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Rusak berat, terkena bencana alam, force majeure atau idle (tidak digunakan lagi)
b. Terkena program planologi (perencanaan wilayah dan kota)
c. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi
e. Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam
3. Barang Milik daerah yang dihapuskan ada yang masih memiliki nilai ekonomis dan ada
yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Untuk barang-barang yang masih memilki nilai
ekonomis maka barang tersebut dilakukan proses pemindahtanganan dengan cara dijual,
ditukarkan, dihibahkan/disumbangkan, dan penyertaan modal Pemerintah Daerah.
Sedangkan barang yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis maka BMD tersebut
dimusnahkan dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan atau cara lain
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

2.4 Persyaratan Penghapusan Barang Milik Daerah

Persyaratan Penghapusan BMD

Persyaratan penghapusan BMD selain tanah dan/atau bangunan adalahsebagai berikut:


a. Memenuhi persyaratan teknis:
1) Secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis apabila
diperbaiki;
2) Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi;
3) BMD telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluwarsa;
4) BMD mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan,seperti terkikis, aus,
dan lain-lain sejenisnya; atau
5) Berkurangnya BMD dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/susut dalam
penyimpanan/ pengangkutan;
b. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi Daerah apabila
barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan BMD lebih besar dari pada
manfaat yang diperoleh atau
c. Barang hilang atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau kerugian karena
kematian hewan atau tanaman.
2. Persyaratan penghapusan BMD berupa tanah dan/atau bangunan
adalah sebagai berikut:
a. BMD dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain diluar
kemampuan manusia (force majeure); b. Lokasi BMD menjadi tidak sesuai dengan
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) karena adanya perubahan tata ruang kota;
c. Sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas

a. Penyatuan lokasi BMD dengan BMD lain dalam rangka efisiensi; atau

b. Rehab berat, sehingga mengharuskan bangunan lama harus digusur.


 Penghapusan BMD
Penghapusan dibedakan menjadi :
1. penghapusan dari DBP pada Pengguna; dan
2. penghapusan dari daftar BMD pada Pengelola.

 Ketentuan dalam Pelaksanaan Penghapusan


1. Penghapusan BMD dari DBP dilakukan apabila BMD dimaksud sudah tidak berada
dalam penguasaan Pengguna karena salah satu hal di bawah ini;

 Penyerahan BMD kepada Pengelola;

Pengalihan status penggunaan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengguna lain;
c. Pemindahtanganan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada pihak lain;
d. Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya
hukum lainnya atau menjalankan ketentuan undang-undang;
e. Pemusnahan; dan
f. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan, antara lain hilang, kecurian,terbakar, susut, menguap, mencair, terkena bencana
alam,kadaluwarsa, dan mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta
terkena dampak dari terjadinya force majeure.
2. Penghapusan dari Daftar BMD pada Pengelola dilakukan karena salah
satu hal di bawah ini:
a. Beralih kepemilikannya karena terjadi pemindahtanganan;
b. Menjalankan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah
tidak ada upaya hukum lainnya;
c. Menjalankan ketentuan undang-undang;
d. Pemusnahan; dan
e. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab penghapusan
antara lain hilang, kecurian terbakar, susut, menguap, mencair, terkena bencana
alam,kadaluwarsa, dan mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta
terkena dampak dari terjadinya forcemajeure.

3. Penghapusan dilakukan setelah surat keputusan penghapusan diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang, yaitu Bupati/Wakil Bupati setelah mendapat pertimbangan dari Pengelola untuk
penghapusan dari DBP dan/atau Daftar BMD. 4. Pengguna wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan penghapusan kepada Pengelola dengan dilampiri Keputusan Penghapusan, Berita
Acara Penghapusan, dan/atau bukti setor, risalah lelang dan dokumen lainnya, paling lambat 1
(satu) bulan setelah serah terima.
5. Kendaraan bermotor dinas operasional hanya dapat dihapuskan apabila
telah berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, yaitu:
a. Terhitung mulai tanggal, bulan tahun perolehannya, untuk perolehan dalam kondisi baru; dan
b. Terhitung mulai tanggal, bulan tahun pembuatannya, untuk
perolehan selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a
c. Sebagaimana tercatat sebagai barang dan tidak akan mengganggu penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.
6. Penghapusan kendaraan bermotor selain sebagaimana dimaksud pada
angka 5 dapat dilakukan apabila kendaraan bermotor tersebut hilang atau rusak berat akibat
kecelakaan atau force majeure dengan kondisi
paling tinggi 30%. (tiga puluh persen) berdasarkan keterangan instansi yang kompeten.

BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa:


1) Penghapusan Barang Milik Daerah adalah tindakan menghapus Barang Milik Daerah dari
Daftar Barang Milik Daerah dan menghapus dari Daftar Barang Pengguna/Daftar Barang
Kuasa Pengguna atau Daftar Barang Pengelola dengan menerbitkan surat keputusan dari
pejabat yang berwenang

2) Barang Milik Daerah dihapuskan dengan tujuan sebagai berikut:


a. Menghindari biaya pemeliharaan yang lebih besar karena dengan melakukan
penghapusan akan mengurangi beban/kerugian dalam pemeliharaan dan perawatan
sehingga biaya yang dikeluarkan pemerintah menjadi lebih efisien.
b. Mengurangi penggunaan ruangan untuk gudang/tempat penyimpanan barang-barang
rusak, tidak terpakai, dan kadaluwarsa sehingga ruangan dapat dioptimalkan untuk
kegiatan yang lebih produktif selain juga untuk menjaga kenyamanan dan keindahan.
c. Mengurangi beban dalam penatausahaan barang karena dengan penghapusan,
penatausahaan lebih diprioritaskan untuk barang-barang yang produktif yang ada dalam
penguasaan pengguna/kuasa pengguna barang.
d. Sejalan dengan tujuan penatausahaan bahwa pengguan barang/kuasa pengguna barang
yang secara fisik ada dalam penguasaannya sehingga untuk barang yang tidak ada secara
fisik maka harus dihapuskan dari daftar barang pengguna/kuasa pengguna

3) Persyaratan Penghapusan BMD

Persyaratan penghapusan BMD selain tanah dan/atau bangunan adalahsebagai berikut:


a. Memenuhi persyaratan teknis:
1) Secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis apabila
diperbaiki;
2) Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi;
3) BMD telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluwarsa;
4) BMD mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan,seperti terkikis, aus,
dan lain-lain sejenisnya; atau
5) Berkurangnya BMD dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/susut dalam
penyimpanan/ pengangkutan;
b. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi Daerah apabila
barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan BMD lebih besar dari pada
manfaat yang diperoleh atau
c. Barang hilang atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan atau kerugian karena
kematian hewan atau tanaman.
2. Persyaratan penghapusan BMD berupa tanah dan/atau bangunan
adalah sebagai berikut:
a. BMD dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain diluar
kemampuan manusia (force majeure); b. Lokasi BMD menjadi tidak sesuai dengan
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) karena adanya perubahan tata ruang kota;
c. Sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
c. Penyatuan lokasi BMD dengan BMD lain dalam rangka efisiensi; atau

d. Rehab berat, sehingga mengharuskan bangunan lama harus digusur.

Anda mungkin juga menyukai