MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul”
Penghapusan Barang Milik Daerah”.
Kami ucapkan terima kasih juga kepada pihak yang sudah membantu menyelesaikan
makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Aset Kelas A. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan pendengar. Kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………..…i
KATA PENGANTAR…………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………………………………………………………..…..2
1.4 Manfaat…………………………………………………………..…….3
BAB II PEMBAHASAN
1.3 Kesimpulan………………………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
dan tidak dapat digunakan atau tidak berkonstribusi terhadap sebuah operasional kegiatan
pemerintah, dapat secara tidak langsung akan dibebani sebuah biaya perawatan dan adanya
pengadaan barang milik Daerah/Negara terhadap pengelolaan akan tetapi diajukannya
anggaran biaya pemeliharaan. Hal inilah menjadi salah satu alasan mengapa perlunya
penindakan pada dihapuskannya barang milik Daerah/Negara. Kondisi tersebut inilah justru
terdapat barang milik daerah yang sudah di daftarkan untuk melakukan penghapusan tetapi
kondisi fisiknya dari barang tersebut tidak tampak baik karena rusak yang sangat berat atau
bagi semua.
1.3 Tujuan
1.4. Manfaat
1. Kegunaan Teoritis
a. Bagi Penulis
Adanya makalah ini dapat memperluas ilmu pengetahuan khususnya dalam teknik
penghapusan barang milik daerah terhadap keuangan yang dibahas dalam makalah ini.
b. Bagi pembaca
c. Kegunaan Praktis
Pada makalah ini dapat diharapkan memberi manfaat atau sumbang pemikiran dalam
rangka yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai gambaran umum
sebagai informasi untuk semua pihak-pihak yang berkaitan terhadap makalah yaitu
tentang penghapusan barang milik daerah terhadap keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian penghapusan aset yaitu suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan atau memusnahkan barang/aset dari daftar inventaris karena barang dan aset
tersebut tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi lagi terutama untuk
kepentingan dinas.Penghapusan Barang Milik Daerah adalah tindakan menghapus Barang
Milik Daerah dari Daftar Barang Milik Daerah dan menghapus dari Daftar Barang
Pengguna/Daftar Barang Kuasa Pengguna atau Daftar Barang Pengelola dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.Pengguna barang dapat
mengajukan permohonan penghapusan barang milik daerah kepada
gubernur/bupati/walikota melalui pengelola barang yang sedikitnya memuat.
sebagai berikut:
1. Untuk barang bergerak
a. Pertimbangan teknis
b. Pertimbangan ekonomis
2. Untuk barang yang tidak bergerak Barang yang tidak bergerak dapat atau perlu
dipertimbangkan untuk
diusulkan penghapusannya atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Rusak berat, terkena bencana alam, force majeure atau idle (tidak digunakan lagi)
b. Terkena program planologi (perencanaan wilayah dan kota)
c. Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas
d. Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan koordinasi
e. Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam
3. Barang Milik daerah yang dihapuskan ada yang masih memiliki nilai ekonomis dan ada
yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Untuk barang-barang yang masih memilki nilai
ekonomis maka barang tersebut dilakukan proses pemindahtanganan dengan cara dijual,
ditukarkan, dihibahkan/disumbangkan, dan penyertaan modal Pemerintah Daerah.
Sedangkan barang yang tidak lagi memiliki nilai ekonomis maka BMD tersebut
dimusnahkan dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan atau cara lain
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
a. Penyatuan lokasi BMD dengan BMD lain dalam rangka efisiensi; atau
Pengalihan status penggunaan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengguna lain;
c. Pemindahtanganan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada pihak lain;
d. Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah tidak ada upaya
hukum lainnya atau menjalankan ketentuan undang-undang;
e. Pemusnahan; dan
f. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan, antara lain hilang, kecurian,terbakar, susut, menguap, mencair, terkena bencana
alam,kadaluwarsa, dan mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta
terkena dampak dari terjadinya force majeure.
2. Penghapusan dari Daftar BMD pada Pengelola dilakukan karena salah
satu hal di bawah ini:
a. Beralih kepemilikannya karena terjadi pemindahtanganan;
b. Menjalankan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sudah
tidak ada upaya hukum lainnya;
c. Menjalankan ketentuan undang-undang;
d. Pemusnahan; dan
e. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab penghapusan
antara lain hilang, kecurian terbakar, susut, menguap, mencair, terkena bencana
alam,kadaluwarsa, dan mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, serta
terkena dampak dari terjadinya forcemajeure.
3. Penghapusan dilakukan setelah surat keputusan penghapusan diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang, yaitu Bupati/Wakil Bupati setelah mendapat pertimbangan dari Pengelola untuk
penghapusan dari DBP dan/atau Daftar BMD. 4. Pengguna wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan penghapusan kepada Pengelola dengan dilampiri Keputusan Penghapusan, Berita
Acara Penghapusan, dan/atau bukti setor, risalah lelang dan dokumen lainnya, paling lambat 1
(satu) bulan setelah serah terima.
5. Kendaraan bermotor dinas operasional hanya dapat dihapuskan apabila
telah berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, yaitu:
a. Terhitung mulai tanggal, bulan tahun perolehannya, untuk perolehan dalam kondisi baru; dan
b. Terhitung mulai tanggal, bulan tahun pembuatannya, untuk
perolehan selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a
c. Sebagaimana tercatat sebagai barang dan tidak akan mengganggu penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.
6. Penghapusan kendaraan bermotor selain sebagaimana dimaksud pada
angka 5 dapat dilakukan apabila kendaraan bermotor tersebut hilang atau rusak berat akibat
kecelakaan atau force majeure dengan kondisi
paling tinggi 30%. (tiga puluh persen) berdasarkan keterangan instansi yang kompeten.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan