Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI BIDANG PENGELOLAAN ASET BADAN KEUANGAN DAERAH

DALAM PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH DI KOTA DEPOK


TAHUN 2020

Faricha Rizki

Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi


Universitas Krisnadwipayana

Email: rzkfaricha@gmail.com

Abstract: Strategy For Asset Management Of Regional Financial Agency In The Procedure
Of Regional Property Removal In The City Of Depok In 2020. The importance of awareness of
the management of regional property is increasing with the improvement of regulations at the
central and regional levels, the management of regional property covers all scopes from
planning needs and budgeting, procurement, use, utilization, security, and asset preservation,
transfer, destruction or elimination, administration and guidance as well as supervision and
control. This study uses qualitative research methods using interview, documentation and
observation data collection techniques. The results of this study indicate that the management of
regional assets has a strategy in the elimination of regional assets by following the applicable
laws and regulations.

Keywords: Strategy, asset management, regional asset agency

Abstraksi: Strategi Bidang Pengelolaan Aset Badan Keuangan Daerah Dalam Prosedur
Penghapusan Barang Milik Daerah Di Kota Depok Tahun 2020. Pentingnya kesadaran akan
pengelolaan barang milik daerah semakin meningkat dengan adanya perbaikan regulasi di tingkat
pusat dan daerah, pengelolaan barang milik daerah tersebut mencakup semua ruang lingkup mulai
dari perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
dan pemelihara aset, pemindahtanganan, pemusnahan atau penghapusan, penatausahaan dan
pembinaan serta pengawasan dan pengendalian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori matriks menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
bidang pengelolaan aset milik daerah memiliki strategi dalam penghapusan aset daerah dengan mengikuti
perundang-undangan yang berlaku.

Kata Kunci : Strategi, pengolahan asset, badan asset daerah


I. PENDAHULUAN administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya
Bidang aset merupakan salah satu Penghapusan barang milik daerah
bagian dari badan keuangan daerah. tersebut seringkali menjadi pilihan bagi
Bidang aset juga yang mempunyai tugas Pejabat yang berwenang dengan
melaksanakan dan membina perencanaan, pertimbangan bahwa Barang Milik Daerah
pengadaan, pemanfaatan, pengamanan, yang rusak khusunya terhadap barang yang
penatausahan, pengelolaan dan mengalami kerusakan berat akan menambah
pengendalian aset. Salah satu aset beban anggaran pemeliharaan apabila terus
tersebut adalah barang milik daerah. berada dalam daftar barang. Dengan kata
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri lain, penghapusan merupakan proses
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman terakhir dalam perjalanan hidup Barang
Pengelolaan Barang Milik Daerah.Barang Milik Daerah (BMD) tersebut. Penghapusan
Milik Daerah adalah semua barang yang Barang Milik Daerah (BMD) merupakan
dibeli atau diperoleh atas beban APBD proses tindak lanjut daripada pengelolaan
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Barang Milik Daerah (BMD) itu sendiri,
Daerah) atau berasal dari perolehan dengan tujuan untuk membebaskan
lainnya yang sah. kepengurusan Barang Milik Daerah (BMD)
yang telah memenuhi kriteria untuk
Pentingnya kesadaran akan dilakukannya suatu tindakan penghapusan
pengelolaan barang milik daerah semakin dari pertanggungjawaban administratif
meningkat dengan adanya perbaikan terhadap fisik barang yang ada dalam
regulasi di tingkat pusat dan daerah, pengelolaan Bendahara Barang atau
pengelolaan barang milik daerah tersebut Pengurus Barang atau Pengguna Barang
mencakup semua ruang lingkup mulai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
dari perencanaan kebutuhan dan undangan yang berlaku. Penghapusan dalam
penganggaran, pengadaan, penggunaan, Peraturan Menteri Dalam Negeri No.17
pemanfaatan, pengamanan, dan pemelihara Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
aset, pemindahtanganan, pemusnahan atau Pengelolaan Barang Milik Daerah
penghapusan, penatausahaan dan disebutkan dalam pasal 53 bahwa
pembinaan serta pengawasan dan Penghapusan Barang Milik Daerah meliputi
pengendalian. penghapusan dari daftar barang Pengguna
Salah satu pengelolaan barang milik dan/atau Kuasa Pengguna dan penghapusan
daerah adalah penghapusan. Penghapusan barang dari daftar Barang Milik Daerah
merupakan proses bagian terakhir dalam (BMD).
perjalanan hidup barang milik daerah. Penghapusan barang milik daerah
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (BMD) tersebut merupakan finishing
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman terhadap upaya penertiban barang-barang
Pengelolaan Barang Milik Daerah. milik daerah yang dimana dilakukan
Penghapusan adalah tindakan menghapus terhadap barang-barang yang perlu
barang milik daerah dari daftar barang dilakasanakan suatu tindakan penghapusan.
dengan menerbitkan keputusan dari Untuk dapat dilakukan suatu tindakan
pejabat yang berwenang untuk penghapusan, terdapat syarat-syarat yang
membebaskan Pengelola Barang, harus dipenuhi. Persyaratan tersebut
Pengguna Barang, dan/atau Kuasa dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Pengguna Barang dari tanggung jawab Keuangan No.96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Berdasarkan latar belakang diatas
Milik Negara serta Lampiran Peraturan maka penelitian terkait dengan judul
Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 “Strategi Bidang Pengelolaan Aset
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Keuangan Daerah Dalam
Barang Milik Daerah, dimana untuk Prosedur Penghapusan Barang Milik
dihapuskan terdapat persyaratan teknis dan Daerah di Kota Depok Tahun 2020”
pesyaratan ekonomis serta barang hilang
atau barang dalam kondisi kekurangan
perbendaharaan atau kerugian.
Setiap instansi mendapatkan tugas pokok II. TINJAUAN PUSTAKA
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai A. Konsep Strategi
pada bidang aset Kota Depok salah satunya Michael Porter dalam artikelnya
adalah kegiatan penghapusan barang. yang berjudul Competitive Strategy
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam dalam Harvard Business Review (1996),
Negeri Nomor19 Tahun 2016 Pasal 431 menyatakan bahwa strategi adalah
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik sekumulan tindakan atau aktivitas yang
Daerah, penghapusan barang milik daerah. berbeda untuk mengantarkan nilai yang
Masalah mengenai penghapusan unik. Adapun ahli yang menegaskan
barang milik daerah biasanya muncul nya strategi terdiri atas aktivitas-aktivitas
hambatan-hambatan jika proses yang penuh daya saing serta pendekatan-
penghapusannya tidak segera dilakukan pendekatan bisnis untuk mencapai
yang menyebabkan terjadinya kinerja yang memuaskan (sesuai terget).
penumpukan barang milik daerah rusak Strategi sebenarnya didasarkan pada
berat, maka sangat dimungkinkan muncul analisis yang terintegrasi dan holistik.
suatu hambatan mengenai proses Artinya, setelah strategi disusun, semua
pelaksanaan penghapusan barang milik unsur yang ada dalam organisasi sudah
daerah dimana asal usul barang yang presfektif jangka panjang, strategi
kurang jelas, dan barang yang didaftarkan dirumuskan untuk merealisasikan visi
untuk di lakukan penghapusan namun dan misi korporasi.
tidak ada wujud atau fisik atas barang
tersebut. Hal ini menjadi alasan mengapa Streategi adalah sesuatu bentuk atau
perlu dilakukannya suatu tindakan rencana yang mengintegrasikan tujuan-
penghapusan barang milik daerah. tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan
Strategi kepala bidang pengelolaan rangkaian tindakan dalam suatu
aset di kota Depok yang dilakukan untuk organisasi menjadi suatu kesatuan yang
mengatasi permasalahan yang terjadi di utuh, strategi diformulasikan dengan
bidang pengelolaan aset pemerintah kota baik akan membantu penyusunan dan
Depok, jika pelaporan terlambat maka pengalokasian sumber daya yang
Kepala bidang aset kota Depok menegur dimiliki perusahaan menjadi suatu
setiap staff di bagian tersebut untuk tidak bentuk yang unik dan dapat bertahan,
memperlambat proses penghapusan barang strategi yang baik disusun berdasarkan
milik daerah, dan membuat data untuk kemampuan internal dan kelemahan
barang-barang yang akan di lakukan perusahaan, antisipati perubahan dalam
pemindahan dalam satu bulan terakhir lingkungan serta kesatuan pergerakan
dan mendata barang yang akan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.
pindahkan pada bulan depan. Tahapan mempformulasikan strategi
antara lain menerapkan visi dan misi
megindentidikasi peluang dan tantangan B. Aset Milik Daerah
yang dihadapi organisasi dari sudut
Dalam penyelenggaraan pemerintah
pandang eksternal, menetapkan
Negara/daerah aset merupakan salah satu
kelemahan dan keunggulan yang
unsur penting yang harus dikelola
dimiliki organisasi dari sudut pandang
dengan baik untuk menunjang kegiatan
internal, Menyusun rencana jangka
operasional pemerintah. Pengertian aset
Panjang, membuat strategi-strategi
ini mengacu pada Peraturan Pemerintah
alternatif dan memilih strategi tertentu
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
yang akan dicapai.
Akuntansi Pemerintahan. Dalam
Tahapanmengimplementasikan
peraturan tersebut, barang yang diberi
strategi memerluk.an suatu keputusan
nama aset lebih tepatnya disebut aset
dari pihak yang berwenang dalam
tetap. Sedangkan dalam Peraturan
mengambil keputusan untuk menetapkan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 6 tentang
tujuan tahunan membuat kebijakan,
Pengelolaan Barang Milik
momotivasi pegawai, dan
Negara/Daerah, yang diberi nama aset
mengalokasikan sumber daya yang
adalah barang.
dimiliki sehingga strategi yang sudah di
Pengertian Barang menurut
formulasikan dapat dilaksanakan, pada
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
tahp ini dilakukab pengembangan
2010 adalah setiap benda baik berwujud
strategi pendukung budaya,
maupun tidak berwujud, bergerak
merencanakan struktur organisasi yang
maupun tidak bergerak, yang dapat
efektif, mangatur ulang usaha pemasaran
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
yang dilakukan mempersiapkan budget
atau dimanfaatkan oleh Pengguna
mengembangkan dan utilisasi sistem
Barang. Namun demikian pengertian
informasi serta menghubungkan
barang pada manajemen pengelolaan
kompensasi karyawan terhadap kinerja
BMN/BMD sesuai Peraturan Pemerintah
organisasi. Mengimplementasikan
Nomor 6 Tahun 2006 hanya dibatasi
strategi sering disebut sebagai “action
yang berwujud (tangible) sebagaimana
stage” dari manajemen strategis.
dimaksud Bab VII Pasal 42 sampai
Pengimplementasikan strategi yang
dengan Pasal 49 Undang-Undang Nomor
sudah di formulasikan menjadi aksi.
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Tahap mengevaluasi strategi adalah Negara.
tahap terakhir dalam manajemen Barang Milik Negara/Daerah
strategis. Para manajer sangat perlu dikategorikan sebagai aset tetap apabila
untuk mengetahui Ketika ada strategi mempunyai masa manfaat lebih dari 12
yang sudah diformulasikan tidak (dua belas) bulan, tidak dimaksudkan
berjalan dengan baik. Evaluasi strategi untuk dijual dalam operasi normal Kuasa
memiliki tiga aktivitas yang Pengguna Barang, dan diperoleh atau
fundamental, yaitu mereview factor- dibangun dengan maksud untuk
faktor internal dan eksternal yang digunakan. Barang milik Negara/Daerah
menjadi dasar untuk strategi saat ini, yang memenuhi kriteria tersebut bisa
mengukur performa dan mengambil meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin;
Langkah korektif. Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan
Jaringan; Aset Tetap lainnya; serta
kontruksi dalam pengerjaan. Sedangkan
Barang Milik Negara/Daerah berupa aset
tetap yang sudah dihentikan dari memperoleh data, penelitian yang
penggunaan aktif pemerintah akan dilakukan di Kantor Walikota
digolongkan aset lain-lain. Depok yang beralamat di “Jl.
Pengelolaan barang milik daerah Margonda Raya, Depok, Kecamatan
pada dasarnya berhubungan dengan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa
menajemen materi dan manajemen Barat 16431”. Pemilihan lokasi agar
perlengkapan daerah. Manajemen materi mengetahui data yang di inginkan.
menurut Serdamayanti (2000:169)
adalah proses kegiatan perencanaan
kebutuhan pemilihan sumber, C. INFORMAN PENELITIAN
pembelian, pemindahan, penyimpanan Untuk menentukan informasi yang
dan pengawasan materil/produksi dalam tepat dapat dilakukan dengan memilih
rangka meningkatkan keuntungan informan yang berhubungan dengan
perusahaan. Menurut Syamsi (1983:9) permasalahan yang terjadi dalam hal ini
yang dimaksud dengan perlengkapan teknik pemilihan informan mengunakan
daerah adalah perlengkapan materil atau teknik purposive. Teknik Purposive
milik Pemerintah Daerah, sedangkan adalah teknik penentuan informan
menajemen perlengkapan daerah atau dengan mempertimbangkan tertentu dan
pengelolaan perlengkapan daerah adalah kriteria yang sudah ada.
segenap proses penyelenggaraan yang Kriteria tersebut berdasarkan pada
meliputi fungsi merencanakan, mengatur informan yang dianggap mengetahui dan
melaksanakan dan mengontrol terhadap memahami tentang permasalahan yang
barang-barang milik Pemerintah Daerah, akan diteliti yaitu, mengenai Strategi
sehingga tercapailah efisiensi di bidang Bidang Aset Badan Keuangan Daerah
perlengkapan daerah. Dalam Penghapusan Barang Milik
Daerah di Kota Depok. maka dari itu
III. METODE PENELITIAN informan sebagai subjek dalam
penelitian kali ini adalah informan
A. PENDEKATAN PENELITIAN yang memiliki keterkaitan dengan
Penelitian ini menggunakan metode Strategi Bidang Aset Badan
penelitian Kualitatif. Menurut Moeleong Keuangan Daerah Dalam Penghapusan
penelitian kualitatif adalah memahami Barang Milik Daerah di Kota Depok
fenomena tentang apa yang dialami oleh yaitu, Kepala Bidang Pengelolaan
subjek penelitian, misalnya perilaku, Aset pada Badan Keuangan Daerah.
persepsi, motivasi, tindakan dan
sebagainya.
Penelitian Kualitatif mencoba D. TEKNIK PENGUMPULAN DAN
memaknai suatu kejadian atau peristiwa ANALISIS DATA
dengan cara berinteraksi dengan orang- Menurut Sugiyono, Teknik
orang sekitar dalam situasi atau pengumpulan data merupakan teknik
fenomena tersebut. yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Ada beberapa
B. LOKASI PENELITIAN teknik pengumpulan data yang penulis
Lokasi atau obyek penelitian yaitu lakukan, diantaranya adalah observasi
suatu tempat dimana penelitian untuk langsung, wawancara dengan informan
dan dokumentasi sebagai tanda bukti Tingkat II bogor. Pada saat itu, DPPK
terhadap penelitian yang sudah yang masih bernama DIPENDA yang
dilakukan. terdapat di Kota Administratif Depok
mengalami perkembangan yang sangat
Teknik analisis data merujuk pada pesat dan sebagai wilayah penyangga
kegiatan mengorganisasikan data ke untuk lebih meninggkatkan daya guna
dalam susunan-susunan tertentu di dalam dan hasil guna penyelenggaraan
rangka menginterpretasikan data untuk pemerintah, berdasarkan Undang-Undang
menjawab masing-masing masalah pada Nomor 15 Tahun 1990 tentang
penelitian yang pada akhirnya pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat
II dibentuk menjadi Kotamadya Daerah
disimpulkan untuk keseluruhan masalah Tingkat II Depok.
yang di teliti Menurut Miles dan
Huberman mengemukakan 3 langkah
dalam analisis data yaitu: Reduksi data, B. HASIL PENELITIAN
display data, verifikasi data. 1. Formulasi Strategi
Di dalam formulasi strategi
IV. PEMBAHASAN DAN HASIL ini termasuk pembuatan visi dan
PENELITIAN misi organisasi, identifikasi
A. GAMBARAN UMUM LOKASI kesempatan dan ancaman
PENELITIAN lingkungan luar terhadap organisasi,
Kota Depok adalah sebuah kota di
menentukan kekuatan dan
Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak
tepat di Selatan Jakarta, yakni antara kelemahan internal, menciptakan
Jakarta dan Bogor. Bentang alam Kota tujuan jangka panjang, membuat
Depok dari Selatan ke Utara merupakan strategi-strategi alternatif dan
daerah dataran rendah – perbukitan memilih strategi yang tepat untuk
bergelombang lemah, dengan elevasi dilakukan.
antara 50 – 140 meter di atas permukaan Formulasi yang dilakukan
laut dan kemiringan lerengnya kurang Badan Keuangan daerah dalam
dari 15%. Kota Depok sebagai wilayah prosedur pengapusan barang milik
termuda di Jawa Barat, mempunyai luas daerah memperhatikan dampak
wilayah sekitar 200,29 km2. Kondisi yang akan timbul dari adanya
geografisnya dialiri oleh sungai-sungai
besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane
penghapusan tersebut selain itu
serta 13sub Satuan Wilayah Aliran perlu juga memperhatikan apa yang
Sungai. Disamping itu terdapat pula 25 mendasari dihapusnya barang milik
situ. daerah tersebut. Seperti yang
Kota Depok merupakan pusat dijelaskan oleh ibu Astariyati selaku
pemerintahan yang berbatasan langsung Kepala suku bidang pemanfaatan
dengan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta aset yang menjelaskan bahwa untuk
juga merupakan wilayah penyangga Ibu penghapusan aset milik daerah perlu
kota Negara yang diarahkan untuk kota adanya pertimbangan.
pemukiman, kota pendidikan, pusat Pada bagian formulasi strategi
pelayanan perdagangan dan jasa, kota inilah bidang aset badan keuangan
pariwisata dan sebagai kota resapan air.
Pada perkembangan kota Depok yang
daerah mengidentifikasi apa saja
menjadi kota Administratif berdasarkan yang menjadi dasar dihapusnya
PP Nomor 40 Tahun 1981 merupakan suatu aset. Kemudian pada proses
bagian dari wilayah Kabupaten Daerah formulasi strategi perlu adanya
tujuan dari adanya penghapusan penguasaannya. Tindakan
aset milik daerah tersebut. Pada penghapusan ini merupakan tindak
dasarnya tujuan dari penghapusan lanjut dari PERMENDAGRI Nomor
aset milik daerah ini didasari oleh 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
jangka umur aset yang sudah terlalu Pengelolaan Barang Milik Daerah.
lama sehingga sudah tidak layak Dengan adanya tindakan
untuk digunakan. Penggunaan aset Penghapusan Barang Milik Daerah
dengan jangka waktu yang lama yang dilakukan untuk menghindari
mampu memberikan dampak bagi biaya pemeliharaan, Mengurangi
efektifitas kinerja pegawai. Seperti pengguna ruangan untuk tempat
yang dijelaskan oleh Ibu Astariyati penyimpanan barang-barang, dan
yang menjelaskan bahwa mengurangi beban dalam
penggunaan aset yang sudah tidak penatausahaan. Menurut data bidang
layak pakai mampu memberikan pengelolaan aset milik daerah
dampak pada kinerja pegawai. terdapat beberapa aset yang sudah
Secara umum standar dimusnahkan pada tahun 2020 ini.
operasional prosedur yang Pemusnahan aset tersebut dilakukan
dilakukan oleh bidang pengelolaan atas 5 dasar yaitu penghapusan
aset daerah sama dengan prosedur karena penyerahan kepada Walikota,
yang telah ditetapkan oleh penghapusan karena pengalihan
perundang-undangan. Prosedur ini status, penghapusan karena
menjelaskan bagaimana alur atau pemindahan tangan, penghapusan
proses yang dilakukan sebelum karena pemusnahan, penghapusan
adanya pemusnahan atau karena sebab lain.
penghapusan aset milik daerah. Selain peralatan kantor yang
Untuk mengantisipasi adanya mengalami pemusnahan terdapat
kesalahan pada implementasi juga aset bergerak yang dapat
penghapusan aset milik daerah, dimusnahkan. Pemusnahan aset
pada proses formulasi ini akan bergerak ini berupa kendaraan, baik
ditetapkan strategi lain. Strategi ini kendaraan roda dua maupun roda
biasanya dilakukan untuk empat.
mengurangi kesalahan atau dampak Selain penghapusan aset
buruk yang timbul setelah bergerak terdapat pula penghapusan
implementasi strategi penghapusan aset yang masuk kedalam kategori
aset milik daerah. kadarluasa seperti contohnya obat-
obatan. Proses pemusnahan obat-
2. Implementasi Strategi obatan biasanya berasal dari dinas
kesehatan kota depok maupun rumah
Penghapusan adalah tindakan sakit umum daerah kota depok yang
menghapus barang milik daerah dari memiliki stock obat-obatan yang
daftar barang dengan meneritkan sudah tidak dapat dikonsumsi
keputusan dari pejabat yang kembali.
berwenang untuk membebaskan Pemusnahan obat-obatan yang
Pengelola Barang, Pengguna Barang dilakukan oleh bidang pengelola aset
dan/atau Kuasa Pengguna Barang daerah bertujuan untuk mengganti
dari tanggung jawab administrasi dan stock obat-obatan yang harusnya
fisik atas barang yang berada dalam
tersedia pada rumah sakit umum dengan pertanggungjawaban atas
daerah. pelaksanaan kegiatan tersebut baik
Pentingnya pengimplementasian dalam bentuk laporan dan juga
strategi dalam penghapusan aset evaluasi. Laporan dan evaluasi
milik daerah dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan dimaksudkan
penting. Hal ini karena perlu adanya agar dapat digunakan sebagai tolok
pergantian peralatan kantor baru ukur tercapainya kegiatan dimaksud
untuk menunjang kinerja pegawai. sesuai dengan perencanaan yang
Dalam penelitian ini peneliti telah ditetapkan sebelumnya dan
mengkaitkan dengan matriks dapat dimanfaatkan pula sebagai
eisenhower. bahan perencanaan kegiatan serupa
pada tahun-tahun berikutnya.
Diharapkan pula dengan disusunnya
3. Evaluasi Strategi laporan dan evaluasi suatu kegiatan,
maka kegiatan serupa dapat
Evaluasi strategi adalah cara bagi berlanjut, berkesinambungan dan
suatu instansi untuk mengevaluasi lebih meningkat.
dalam upaya mencapai tujuan Pengelolaan sarana dan prasarana
strategis. Evaluasi ini memberikan kantor merupakan proses kerjasama
metode obyektif untuk menguji yang mendayagunakan semua unsur
efisiensi dan efektivitas strategi pegawai yang ada, agar sarana dan
program, serta cara untuk prasarana yang ada dapat digunakan
menentukan apakah strategi yang secara efektif dan efisien.
sedang dilaksanakan adalah Pengelolaan sarana dan prasarana
menggerakkan suatu instansi ke arah kantor yang baik membutuhkan
tujuan strategis yang dimaksudkan. aspek perencanaan, pengadaan,
Tak hanya itu saja, evaluasi strategis pencatatan (inventarisasi),
juga dapat membantu penyimpanan, pendistribusian,
mengidentifikasi kapan dan tindakan pemeliharaan dan penghapusan
korektif apa yang diperlukan untuk secara profesional. Kegiatan tersebut
membawa kinerja kembali sejalan hendaknya menjadi perhatian bagi
dengan tujuan suatu instasi yang semua pihak (manajemen) dan
sedang dilakukan. dijalankan dengan benar agar
Pada bidang pengelolan aset aktivitas kerja pegawai dapat
daerah tahap evaluasi strategi berjalan dengan lancar.
merupakan hal yang penting untuk
dibahas. Setiap adanya pemusnahan V. KESIMPULAN DAN SARAN
atau penghapusan aset perlu adanya A. KESIMPULAN
evaluasi. Evaluasi yang dilakukan
oleh bidang pengelola aset daerah Berdasarkan hasil penelitian
adalah membahas apakah setelah dapat disimpulkan bahwa:
adanya pemusnahan tersebut aset Penghapusan Barang Milik Daerah
akan diganti dengan kode, merk, tipe adalah tindakan menghapus Barang Milik
yang sama atau diupgade dengan Daerah (BMD) dari daftar barang dengan
yang terbaru. menerbitkan surat keputusan dari pejabat
Setiap kegiatan selesai yang berwenang untuk membebaskan
Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna
dilaksanakan tentunya akan diikuti
Barang dan/atau Pengelola Barang dari
tanggung jawab administrasi dan fisik atas
barang yang berada dalam penguasaannya.
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku. Lebih lanjut
telah ditetapkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah yang mencabut dan menyatakan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah tidak
berlaku. Dengan kata lain, penghapusan
barang milik daerah diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun
2016.
Lingkup penghapusan barang milik
daerah meliputi Penghapusan dari
Daftar Barang Pengguna dan/atau
Kuasa Pengguna, Penghapusan dari
Daftar Barang Pengelola, dan
Penghapusan dari Daftar Barang Milik
Daerah. Tata cara pelaksanaan
penghapusan Barang Milik Daerah
pada Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang diatur dalam Pasal
435 s.d. Pasal 456 Permendagri Nomor
19 Tahun 2016. Tata cara pelaksanaan
penghapusan Barang Milik Daerah
pada Pengelola Barang diatur dalam
Pasal 457 s.d. 473 Permendagri Nomor
19 Tahun 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian
Agustinus Sri Wahyudi. 1996.
Kualitatif dan R&D, Bandung:
Manajemen Strategi. Jakarta:
Alfabeta.
Binarupa Aksara.
Syafi’i Antonio. 2001. Bank
Fandi Tjiptono. 2000. Strategi
Syariah dari Teori ke Praktek.
Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Jakarta: GemaInsani.
Hamidi, 2004. Metode Penelitian
Kualitatif, Aplikasi Praktis Jurnal
Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang:
UMM Press. Sofian, Efendi. 2005. Membangun
Budaya Birokrasi untuk Good
Lalolo Krina. 2003. Indikator dan Governance, Makalah
Tolak Ukur Akuntabilitas disampaikan pada Lokakarya
Transparansi dan Partisipasi. Reformasi Birokrasi,
Jakarta : BAPPENAS, Departemen Pemberdayaan
Sekretariat pengembangan Aparatur Negara.
Kbijakan Nasional Tata
Kepemerintahan yang Baik. Internet
Lorens Bagus. 2005. Kamus https://www.pikiran-
Filsafat. Jakarta: Gramedia. rakyat.com/bandung-
raya/amp/pr-01308011/aset-
Lexy Moleong, 2002. Metodologi rusak-harus-segera-
Penelitian Kualitatif, Bandung : dimusnahkan-atau-
PT. Remaja Rosdakarya. dipindahtangankan diakses
pada tanggal 12 maret
Moleong, Lexy J. 2007. 2019
Metodelogi Penelitian
Kualitatif, Bandung : PT Dimas Gustino, 2019. Eisenhower
Remaja Rosdakarya Offset. Matrix. Dilihat dari :
https://sis.binus.ac.id/2019/0
3/05/eisenhower-matrix/
diakses pada 31 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai