Anda di halaman 1dari 15

journal of managementReview

ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview


Volume 2 Number 3 Page (223-237)
Publiser
The Graduate Program of Universitas Galuh
Master of Management Studies Program
©2018

IMPLEMENTASI PP. NO. 27 TAHUN 2014 TENTANG


PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DALAM UPAYA
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN BARANG DAN JASA
Noviana Hartanto1
1
Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Galuh Ciamis
email: hartantonoviana@gmail.com

Article History : Abstract - Penelitian ini dilakukan untuk melihatimplementasi


Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Received 8 August 2018 pengelolaan barang milik negara/daerah dalam upaya
Recieved in revished form meningkatkan efektivitas pengelolaan barang dan jasa.
24 September 2018 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adapun
Acepted 7 October 2018 metode yang digunakan deskriptif analisis. Teknik pengumpulan
Available offline 29 October 2018
Available online 29 October 2018
data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari temuan lapangan ditemukan bahwa Implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara di daerah dalam upaya
meningkatkan efektivitas pengelolaan barang dan jasa yang
meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan,
penghapusan, penatausahaan, dan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian secara umum telah dilaksanakan sesuai
Language Transcript : ketentuan di Kabupaten Ciamis. Namun derajat kesesuaiannya
Indonesia (id) belum mencapai sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu Kualitas
Sumber Daya Manusia aparatur barang masih perlu
ditingkatkan, Keterbatasan sarana dan prasarana; Sistem
informasi manajemen aset tetap masih perlu ditingkatkan.
Upaya-upaya yang dilakukan yaitu Meningkatkan Kompetensi
SDM melalui bimbingan teknis pengelolaan barang milik
daerah secara konsisten dan berkesinambungan, pemenuhan
sarana dan prasarana kerja bagi para pengelola barang daerah
yaitu melalui pemberian komputer beserta printer bagi 7
Key Words : Kelurahan dan 26 Kecamatan se-Kabupaten Ciamis.
Implementasi Pengembangan aplikasi sistem manajemen informasi barang
Pengelolaan Barang daerah melalui peningkatan kapasitas sehingga mampu
Efektifitas Pengelolaan memenuhi data yang dibutuhkan, contohnya akumulasi
penyusutan.

1. PENDAHULUAN membawa perubahan penting dalam


pengelolaan keuangan daerah. Keberhasilan
Sejak diberlakunya Undang-Undang Nomor
pengelolaan keuangan daerah mempunyai
22 tahun 1999 yang disempurnakan dengan
dampak langsung terhadap keberhasilan
Undang-Undang 32 tahun 2004 Tentang
otonomi daerah dan sumbangan besar
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah
dalam upaya mewujudkan Good
mengalami perubahan fundamental
Governance.
(Syarifudin & Herlina, 2011), dalam
hubungan tata pemerintahan sekaligus
223
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
Sejalan dengan upaya perwujudan otonomi karena itu, sistem pengendalian intern atas
daerah dan Good Governance, maka harus manajemen/pengelolaan aset tetap daerah
memperhatikan akuntabilitas dalam harus handal untuk mencegah
pengelolaan keuangan daerah. penyimpangan yang dapat merugikan
Akuntabilitas merupakan bentuk keuangan daerah
pertanggungawaban pemerintah daerah
Aset tetap/barang milik daerah memiliki
yang berhasil maupun yang mengalami
fungsi yang sangat penting dalam
kegagalan dalam menjalankan tugasnya.
penyelenggaraan pemerintahan, tetapi
Dalam konteks birokrasi pemerintah,
dalam pelaksanaan pengelolaan barang
akuntabilitas merupakan perwujudan
milik daerah bukan hal yang mudah sering
kewajiban suatu instansi pemerintahan
kali terdapat berbagai persoalan aset daerah.
untuk mempertanggungjawabkan
Hal ini terbukti dari masih banyaknya
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
pengecualian kewajaran atas nilai aset
misi instansi bersangkutan. Manajemen
pemerintah daerah dalam opini BPK-RI
suatu organisasi apapun dikatakan
atas laporan keuangan pemerintah daerah.
akuntabel apabila dalam pelaksanaan
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa
kegiatannya telah menentukan tujuan
pemerintah daerah mengalami kesulitan
(Goal) yang tepat, mengembangkan standar
dalam pengelolaan aset sehingga laporan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan,
hasil pemeriksaan (LHP) dari BPK
menerapkan pemakaian standar serta
menemukan adanya kelemahan dalam
mengembangkan standar organisasi dan
pengelolaan aset.
operasi searah efektif dan efisien (Darise,
2009: 19). Pengelolaan barang milik daerah
dilaksanakan berdasarkan asas fungsional,
Manajemen pemerintahan yang efektif
kepastian hukum, transparansi dan
sangat dibutuhkan agar berbagai urusan
keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan
pemerintahan dilimpahkan kewenangannya
kepastian nilai. Usaha mengelola barang
kepada daerah dan dapat terselenggara
milik daerah secara akurat dan akuntabel
secara maksimal serta dapat
memerlukan komitmen yang tinggi dari
dipertanggungjawabkan secara baik kepada
seluruh jajaran, mulai dari tingkat SKPD
publik.Salah satu contohnya adalah
sampai dengan tingkat kepala daerah agar
terjadinya pelimpahan kewenangan dalam
seluruh barang milik daerah dapat
hal pengelolaan aset negara (pemerintah)
dipertanggungjawabkan, baik secara fisik
yang semulanya banyak ditangani oleh
maupun administrasi pelaporannya.
pemerintah pusat pada pemerintah daerah.
Dengan pelimpahan kewenangan tersebut Persoalan-persoalan dalam pengelolaan
pemerintah daerah memiliki kewenangan barang milik daerah seringkali muncul
yang lebih besar dalam pengelolaan aset karena pengguna barang milik daerah tidak
Negara. memahami tugas dan kewajibannya sebagai
pengguna barang milik daerah sesuai
Aset tetap atau barang milik daerah
dengan yang tercantum dalam Peraturan
merupakan salah satu faktor yang paling
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
strategis dalam pengelolaan keuangan
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
daerah. Pada umumnya, nilai aset tetap
Pengguna barang tidak memahami
daerah merupakan nilai yang paling besar
pentingnya kedudukan barang milik daerah
dibandingkan dengan akun lain pada
sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dari
laporan keuangan. Keberadaan aset tetap
keuangan daerah. Penggunaan adalah
sangat mempengaruhi kelancaran roda
kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintahan dan pembangunan. Oleh
pengguna/kuasa pengguna dalam mengelola
224
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
dan menata usahakan barang milikdaerah akan tetapi hasil observasi pada Pemerintah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kabupaten Ciamis bahwa pengelolaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) barang milik daerah belum optimal hal ini
yang bersangkutan. Seringkali terjadi disebabkan beberapa hal yaitu penilaian
kesalahan dan kelalaian dalam pengelolaan aset belum memadai, tingkat sumber daya
barang milik daerah karena penggunaan manusia masih kurang, penguasaan
barang milik daerah tidak sesuai dengan terhadap sistem aplikasi BMD masih
aturan yang berlaku. kurang, perhatian pimpinan SKPD terhadap
BMD masih kurang, penatausahaan BMD
Selain pengguna barang, kemampuan
belum dilakukan secara efisien, laporan
pengurus barang dalam mengelola barang
BMD belum akurat dan
milik daerah sesuai dengan aturan yang
keberadaan/eksistensi aset masih lemah
berlaku juga sangat menentukan
(berkaitan dengan kepemilikan aset berupa
keberhasilan pengelolaan barang milik
tanah).
daerah. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari,
Barang Milik Negara/Daerah bahwa mengetahui, dan menganalisis
pengurus barang milik daerah adalah Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor
pegawai yang diserahi tugas untuk 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
mengurus barang daerah dalam proses Milik Negara/Daerah Dalam Upaya
pemakaian yang ada di setiap satuan kerja Meningkatkan efektivitas pengelolaan
perangkat daerah/unit kerja. Pemahaman Barang dan Jasa (Studi pada Badan
aparatur pengurus barang tentang tugas dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
kewajibannya dalam mengelola barang Ciamis).
milik daerah sangat menentukan ketertiban
penatausahaan barang milik daerah. 2. METOOLOGI
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pendekatan penelitian yang digunakan
BPKD sebagai pembantu pengelola Barang adalah pendekatan kualitatif. Menurut
Milik Daerah diperoleh Neraca aset 2015 Sugiyono (2010:9) metode kualitatif yaitu
dan 2016 sebagai berikut: metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk
Tabel1. Neraca Aset Tahun 2015-2016
meneliti pada kondisi objek yang alamiah
Uraian 2015 2016 (sebagai lawannya eksperimen) dimana
peneliti dalah sebagai instrumen kunci,
Tanah 251.954.194.973,00 267.410.467.155,96
teknik pengumpulan data yang dilakukan
Peralatan dan
427.036.473.106,28 552.215.929.639,14 secara triangulasi (gabungan), analisis data
Mesin
Gedung dan 1.026.298.258.542,4 1.355.010.087.198,8
bersifat kualitatif dan hasil penelitian lebih
Bangunan 6 8 menekankan makna generalisasi.
Jalan, Jaringan 1.424.274.163.544,0 1.993.788.527.620,0
dan Jembatan 0 1 Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Aset Tetap Oktober 2016-April 2017 di Badan
89.128.330.642,88 7.020.158.822,00
Lainnya Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Konstruksi
Dalam 22.360.357.325,00 45.178.753.100,00 Ciamis yang beralamat di Jalan Drs. H.
Penyelesaian Soejoed No. 5A Kertasari Kecamatan
3.241.051.778.133,6 4.220.623.923.535,9
Total
2 9 Ciamis Kabupaten Ciamis telepon (0265)
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 2016 771032.
Berdasarkan data diatas bahwa total aset Keabsahan dan keajekan penelitian ini diuji
Kabupaten Ciamis terdapat peningkatan, dengn cara melakukan proses triangulasi

225
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
secara terus menerus sejak data Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
dideskripsikan, dianalisis, ditafsirkan dalam upaya meningkatkan efektivitas
hingga data tersebut disimpulkan sebagai pengelolaan barang dan jasa terdapat 11
upaya menjawab masalah penelitian. siklus pengelolaan BMD telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan akan tetapi
Teknik analisis data menggunakan teknik
terdapat beberapa hal yang harus
kualitatif yaitu upaya yang dilakukan
dioptimlkan untuk lebih jelas berikut ini
dengan jalan bekerja dengan data,
dijelasakan secara rinci 11 siklus
mengorganisasikan data, memilah-milahnya
pengelolaan BMD yang dilakukan yaitu
menjadi santun yang dapat dikelola,
sebagai berikut:
mensintesiskannya mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang 1) Perencanaan Kebutuhan Dan
penting dan apa yang dipelajari dan Penganggaran
memutus apa yang dapat diceritakan kepada Perencanaan Kebutuhan adalah kegiatan
orang lain (Meleong, 2009: 248). merumuskan rincian kebutuhan barang
Analisis data kualitatif yaitu dilakukan milik daerah untuk menghubungkan
secara berangsur sampai selesai pengadaan barang yang telah lalu dengan
mendapatkan sekumpulan data dari keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar
wawancara, observasi atau dokumen dalam melakukan tindakan yang akan
dengan menguraikan data-data yang datang.
diperoleh kemudian diambil Berdasarkan hasil wawancara, observasi
kesimpulan.Penerapan teknik dalam dam dokumentasi, Badan Pengelola
analisis data adalah Reduksi data, Display Keuangan Daerah Ciamis selaku SKPD
data, Triangulasidata dan Pengambilan telah menyusun perencanaan kebutuhan dan
kesimpulan dan verifikasi. pemeliharaan barang milik daerah dengan
berpedoman pada standarisasi sarana dan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN prasarana kerja pemerintahan daerah yang
3.1 Implementasi Peraturan Pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
Nomor 27 Tahun 2014 tentang dan standar harga yang ditetapkan dengan
Pengelolaan Barang Milik Keputusan Kepala Daerah.
Negara/Daerah dalam Upaya Berdasarkan standar harga yang telah
Meningkatkan Efektivitas ditetapkan, dijadikan dasar menyusun
Pengelolaan Barang dan Jasa. rencana kebutuhan barang milik daerah dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan rencana kebutuan pemeliharaan barang
Kepala Sub Bidang Perencanaan, milik daerah. Daftar rincian kebutuhan
Pengadaan dan Penghapusan Barang Milik telah dijadikan sebagai dasar penyusunan
Daerah (HS), Kepala Sub Bidang Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
penatausahaan dan pelaporan Barang Milik bahan penyusunan rencana APBD.
Daerah (DS), Kepala Sub Bidang Selanjutnya dengan memperhatikan data
pemanfaatan dan pengamanan Barang barang pada pengguna (BPKD), maka
Milik Daerah (WS), Kepala Sub Bidang diusun rencana kebutuhan pemeliharaan
Umum dan Kepegawaian (DR) dan barang unit (RKPBU) untuk dijadikan
Pengurus barang Badan Pengelolaan sebagai dasar penysunan RKA SKPD.
Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis (MN), Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
observasi dan dokumentasi dapat 24 Tahun 2014 pengelola bersama
disimpulkan bahwa Implementasi Peraturan pengguna membahas usul rencana
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang kebutuhan barang milik daerah dan rencana

226
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
kebutuhan pemeliharaan barang milik barang/jasa sesuai ketentuan diatas. Kepala
daerah masing-masing SKPD dengan bidang selaku Kuasa Pengguna Anggaran
memperhatikan data barang pada pengguna (KPA) berdasarkan DPA yang ada
dan/atau pengelola untuk ditetapkan menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK)
sebagai RKBMD dan RKPBMD. sesuai program kegiatan untuk jenis barang
yang akan dibeli. Selanjutnya menyusun
Selaku pembantu pengelola barang (BPKD)
harga perkiraan sendiri (HPS). KAK
semua RKBU dan RKPBU dari semua
beserta HPS selanjutnya diserahkan kepada
SKPD di susun untuk dijadikan bahan
pejabat pengadaan yang akan dijadikan
dalam penyusunan DKBMD dan
dasar untuk pelaksanaan pengadaan
DKPBMD. Setelah APBD ditetapkan,
barang/jasa.
pembantu pengelola barang menyusun
DKBMD dan DKPBMD, sebagai dasar Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27
pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan Tahun 2014, Kepala SKPD menyusun dan
barang milik daerah. menyampaikan laporan barang pengguna
semesteran dan laporan barang pengguna
Berdasarkan hasil dokumentasi DKBMD
tahunan yang berada dalam penguasaannya
dan DKPBMD telah dibuat sesuai dengan
kepada Pengelola Barang (Sekda). Hal ini
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
2014 dan Permendagri Nomor 19 Tahun
yang berlaku.
2016 tentang pedoman Pengelolaan Barang
Milik Daerah. 3) Penggunaan
2) Pengadaan Berdasarkan Pasal 18 Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 bahwa Barang Milik
Berdasarkan hasil wawancara, observasi Negara/Daerah dapat ditetapkan status
dan dokumentasi proses pengadaan penggunaannya untuk penyelenggaraan
barang/jasa pemerintah telah dilaksanakan tugas dan fungsi
sesuai ketentuan yang mana tata caranya Kementerian/Lembaga/satuan kerja
mengacu kepada Penpres Nomor 70 Tahun perangkat daerah, guna dioperasikan oleh
2012, Bupati Ciamis selaku Kepala Daerah Pihak Lain dalam rangka menjalankan
pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi
telah melimpahkan kewenangan kepada
Kementerian/ Lembaga/satuan kerja
SKPD untuk membentuk Panitia Pengadaan perangkat daerah yang bersangkutan.
Barang/jasa serta panitia pemeriksa
Berdasarkan hasil wawancara, observasi
barang/jasa. Pada BPKD Kabupaten
dan wawancara penetapan penggunaan
Ciamis, baik untuk pejabat pengadaan barang milik daerah untuk penyelenggaraan
maupun panitia pemeriksa barang telah tugas pokok dan fungsi SKPD pada BPKD
dibuat yang ditetapkan oleh Kepala Badan. Kabupaten Ciamis telah dilaksanakan tetapi
hal ini baru terbatas pada barang seperti
Pejabat pengadaan ini tidak saja melakukan tanah dan bangunan. Begitu juga selaku
proses pengadaan barang/jasa pada SKPD pembantu pengelola, penetapan barang
bersangkutan akan tetapi juga melakukan milik daerah yang dibeli oleh masing-
proses pengadaan barang/jasa bagi SKPD masing SKPD telah dilaksanakan sesuai
lain, dikarenakan masih terbatasnya tenaga ketentuan.
ahli pengadaan barang/jasa yang memiliki Akan tetapi untuk barang diluar tanah dan
kualifikasi pengadaan barang/jasa bangunan belum dilaksanakan. Artinya
pemerintah. untuk barang-barang seperti kendaraan roda
dua, roda empat dan barang milik daerah
BPKD berdasarkan Dokumen Pelaksanaan lainnya belum ditetapkan status
Anggaran (DPA) yang ada telah penggunaannya, hal ini disebabkan adanya
melaksanakan proses pengadaan pemahaman barang tersebut telah mengikat
status penggunaannya karena dari proses
227
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
pengganggaran sampai pengadaannya Pemanfaatan barang milik daerah melalui
menjadi tanggung jawab SKPD masing- sewa maupun pinjam pakai telah
masing. dilaksanakan sesuai ketentuan. Izin
pemanfaatan barang milik daerah apabila
Penetapan status penggunaan barang milik
telah disetujui oleh Kepala Daerah maka
daerah telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
diterbitkan SK Bupati tentang izin
pengguna atas dasar permohonan dari pihak
pemanfaatan tanah tersebut. Selanjutnya
ketiga menyampaikan permohonan dari
berdasarkan surat keputusan izin
pihak ketiga menyampaikan permohonan
penggunaan tersebut ditindaklanjuti dengan
penggunaan tanah milik Pemda kepada
pembuatan surat perjanjian (MOU) sewa
Kepala Daerah, setelah itu tim pengkaji
menyewa antara pihak penyewa dengan
memproses usulan tersbut dan hasilnya
pihak pemerintah daerah yang dalam hal ini
disampaikan kembali kepada Kepala
oleh pengelola (sekretaris daerah).
Daerah, apabila disetujui maka oleh tim
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
pengkaji surat tadi diteruskan ke BPKD
27 Tahun 2014 Bahwa Pendapatan daerah
untuk dibuatkan Surat Keputusan
dari pemanfaatan barang milik daerah
Bupatinya. Selanjutnya atas dasar
merupakan penerimaan daerah yang wajib
keputusan tadi dilanjutkan dengan
disetorkan seluruhnya ke rekening Kas
pembuatan Surat Kesepakatan (MOU)
Umum Daerah.
tentang penggunaan tanah milik Pemda
antara pihak Pemda dengan pihak ketiga. Pemanfaatan barang daerah melalui pinjam
Atas dasar surat kesepakatan tersebut pakai dilaksanakan antara pemerintah
selanjutnya diterbitkan Surat Ketetapan daerah denga inisiasi vertikal yang berada
Retribusi Daerah (SKRD) yang hasilnya di Kabupaten Ciamis. Jenis barang yang
disetorkan ke Kas Umum Daerah sebagai dimanfaatkan untuk dipinjamkan meliputi
pendapatan asli daerah. Penyetoran ke kas tanah, bangunan, kendaraan roda dua dan
daerah dilakukan oleh pihak (petugas) dari roda empat. Pinjam pakai barang milik
UPTD BPKD sesuai wilayah kerjanya. daerah dilaksanakan oleh pengelola (Sekda)
setelah mendapat persetujuan dari Kepala
4) Pemanfaatan
Daerah. Surat Keputusan Bupati tentang
Di Kabupaten Ciamis, bentuk pemanfaatan pinjam pakai BMD dan ditindaklanjuti
barang milik daerah yang telah dengan penandatanganan surat perjanjian
dilaksanakan adalah sewa dan pinjam (MOU) pinjam pakai barang dimaksud,
pakai. Berdasarkan hasil wawancara, yang isinya memuat: pihak-pihak yang
observasi dan dokumentasi Untuk barang- terikat dalam perjanjian, jenis, luas atau
barang yang penguasaannya berada pada jumlah barang, jangka waktu peminjaman,
pengguna barang (SKPD), maka proses tanggungjawab peminjam atas biaya
penatausahaan dilaksanakan oleh SKPD operasional dan pemeliharaan waktu
yang bersangkutan setelah mendapat peminjaman dan persyaratan lain yang
persetujuan Kepala Daerah. Sedangkan dianggap perlu. Berdasarkan Peraturan
untuk barang-barang yang penguasaannya Pemerintah Nomor 27 tahun 2014, jangka
berada pada pengelola barang, maka waktu perpanjangan waktu pinjaman adalah
penatausahaan peanfaatan sewa barang 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang satu
milik daerah dilaksanakan oleh pembantu kali.
pengelola melalui bidang pengelolaan
5) Pengamanan Dan Pemeliharaan
barang milik daerah pada BPKD yang
meliputi sewa tanah dan bangunan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi
Untuk pemanfaatan melalui pinjam pakai dan dokumentasi, Pengelola Barang,
semua dilaksanakan oleh pembantu Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
pengelola setelah memperoleh izin dari Barang telah melakukan pengamanan
kepala daerah meliputi barang milik daerah Barang Milik Daerah yang berada dalam
yang dimanfaatkan oleh instansi vertikal penguasaannya. Pengamanan barang milik
baik tanah, bangunan maupun kendaraan daerah meliputi:
roda dua dan roda empat.

228
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
 Pengamanan administrasi meliputi Proses penilaian barang milik daerah, baik
kegiatan pembukuan, inventarisasi, untuk kepentingan pemidahtanganan
pelaporan dan penyimpanan dokumen maupun penghapusan telah dilaksanakan
sesuai prosedur yang berlaku. Barang yang
kepemilikan.
akan dihapuskan, setelah disetujui oleh
 Pengamanan fisik untuk mencegah Kepala Daerah, selanjutnya dimohonkan
terjadinya penurunan fungsi barang, kepada pihak Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) untuk
penurunan julah barang dan hilangnya
dilakukan penilaian dan penaksiran
barang. sehingga diketahui barang yang masih
 Pegamanan fisik untuk tanah dan memiliki nilai ekonomisnya. Hasil
penilaian ini dijadikan dasar untuk proses
bagunan dilakukan dengan cara
penghapusan yang ditindaklanjuti dengan
pemagaran dan pemasangan tanda batas pelelangan. Dokumen dari mulai
(patok), selain tanah dan bangunan permohonan penghapusan barang dari
dilakukan dengan cara penyimpanan SKPD sampai dengan bukti penyetoran
dokumen (BPKB, Sertifikat tanah) hasil pelelangan ke kas daerah telah
dalam brankas tahan api dan dilakukan dan menjadi bukti
pemeliharaan yang dituangkan dalam pertanggungjawaban pelaksanaan
penghapusan barang milik daerah.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
7) Pemindahtanganan
 Pengamanan hukum antara lain meliputi
kegiatan melengkapi bukti status Pemindahtangan barang milik daerah
adalah pengalihan kepemilikan sebagai
kepemilikan (BPKB dan Sertifikat). tindak lanjut dari penghapusan. Bentuk-
6) Penilaian bentuk pemindahtangan meliputi: penjualan
dan tukar-menukar, hibah serta penyertaan
Berdasarkan hasil wawancara, observasi modal.
dan dokumentasi BPKD telah
melaksanakan penilaian barang milik Berdasarkan hasil wawancara, observasi
daerah sesuai ketentuan baik untuk dan dokumentasi proses pemindahtangan
penyusunan neraca pemerintah daerah, barang milik daerah telah dilaksanakan
pemanfaatan dan pemindahtanganan barang sesuai ketentuan, dalam hal ini selaku
milik daerah. pengguna barang BPKD terbatas hanya
sampai pada proses mengajukan
Penilaian barang milik daerah yang permohonan pemindahtangan, selanjutnya
dilaksanakan pada BPKD selaku pengguna sebagai tindak lanjut dari pemindahtangan
barang untuk keperluan dalam rangka tersebut yang meliputi: penjualan dan tukar
pengadaaan tanah pemda. Sedangkan menukar, hibah serta penyertaan modal
selaku pembantu pengelola barang milik dilaksanakan oleh Kepala BPKD selaku
daerah, penilaian barang milik daerah pembantu pengelola barang.
dilaksanakan untuk keperluan
pemindahtangan barang milik daerah Penjualan barang milik daerah prosesnya
berupa hibah, baik hibah dari Pemda dilakukan bekerjasama dengan Kantor
kepada pihak ketiga maupun sebaliknya. Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) dan hasil penjualan/pelelangan
Untuk penyusunan neraca pemerintah tersebut sepenuhnya telah disetorkan ke kas
daerah, tidak dilakukan lagi penilaian daerah. Untuk proses tukar menukar, baik
barang milik daerah, artinya nilai yang tanah maupun bangunan berdasarkan data
digunakan dalam neraca adalah nilai barang yang ada belum dilakukan. Sedangkan
hasil perolehan. Sedangkan penilaian untuk proses hibah barang milik daerah
barang milik daerah yang dilakukan adalah telah dilaksanakan sesuai ketentuan, baik
dalam proses penghapusan barang, hibah dari pemerintah daerah kepada pihak
penilaian barnag milik daerh ini dilakukan ketiga maupun sebaliknya dari pihak ketiga
terhadap bangunan yang masih memiliki pemerintah daerah. Hibah dari pihak ketiga
nilai ekonomisnya. kepada pemerintah daerah berupa tanah dan

229
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
bangunan, sedangkan hibah dari pihak barang, jumlah barang, bukti kepemilikan
pemerintah daerah kepada pihak ketiga untuk barang milik daerah yang harus
berupa kendaraan roda dua, roda empat dilengkapi dengan bukti kepemilikan, nilai
serta sisa hasil bongkaran barang yang akan
perolehan, dan/atau nilai buku, untuk
dihapuskan.
barang milik daerahyang dapat dilakukan
Berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor penyusutan.
27 tahun 2014 bahwa Pemindahtanganan
Barang Milik Negara/Daerah dilakukan Penelitian fisik dilakukan dengan cara
dengan cara: Penjualan, Tukar Menukar, mencocokkan fisik barang milik daerah
Hibah atau Penyertaan Modal Pemerintah yang akan dimusnahkan dengan data
Pusat/Daerah. Kepala daerah melaporkan administratif. Pengelola Barang
kepada Menteri Dalam Negeri selambat-
menyampaikan hasil penelitian kepada
lambatnya 15 (lima belas) hari setelah
ditetapkan Keputusan penghapusan belum Kepala Daerah sebagai bahan
sesuai ketentuan, disebabkan kurangnya pertimbanganpersetujuan pemusnahan
pemahaman atas peraturan yang ada. barang milik daerah.Pengelola Barang
8) Pemusnahan (Sekda) menyampaikan hasil penelitian
kepada Bupati sebagai bahan pertimbangan
Pemusnahan Barang Milik Daerah
persetujuan pemusnahan barang milik
dilakukan dalam hal Barang Milik Daerah
daerah.
tidak dapat digunakan, tidak dapat
dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat Apabila permohonan pemusnahan barang
dipindahtangankan; atau terdapat alasan milik daerah tidak disetujui, Bupati
lain sesuai dengan ketentuan peraturan memberitahukan kepada Pengelola Barang
perundang-undangan. disertai dengan alasan. Apabila
permohonan pemusnahan barang milik
Berdasarkan hasil wawancara, observasi
daerah disetujui Bupati menerbitkan surat
dan dokumentasi dalam pemusnahan
persetujuan pemusnahan barang milik
barang milik daerah telah dilaksanakan
daerah. Surat persetujuan pemusnahan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
barang milik daerah memuat: data barang
27 Tahun 2014 dimana Pemusnahan
milik daerah yang disetujui untuk
dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah
dimusnahkan, yang sekurang-kurangnya
mendapat persetujuan Bupati, untuk barang
meliputi kode barang, kode register, nama
milik daerah pada Pengguna Barang. Dan
barang, tahun perolehan, spesifikasi barang,
pemusnahan dilaksanakan oleh Pengelola
kondisi barang, jumlah barang, nilai
Barang setelah mendapat persetujuan
perolehan,dan nilai bukuuntuk barang
Bupati, untuk barang milik daerah pada
milik daerah yang dapat dilakukan
Pengelola Barang.
penyusutan dan kewajiban Pengelola
Dalam proses pemusnahan barang milik Barang untuk melaporkan pelaksanaan
daerah, pengelola Barang (Sekda) pemusnahan kepada Bupati.
melakukan penelitian terhadap permohonan
Berdasarkan persetujuan pemusnahan
usulan Pemusnahan, Penelitian tersebut
barang milik daerah, Pengelola Barang
meliputi: penelitian kelayakan
melakukan pemusnahan barang milik
pertimbangandan alasan permohonan
daerah. Pelaksanaan pemusnahan
pemusnahan barang milik daerah, penelitian
dituangkan dalam berita acara pemusnahan
data administratif dan penelitian fisik.
dan dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan
Penelitian data administratif dilakukan
sejak tanggal persetujuan pemusnahan
untuk meneliti antara lain: kode barang,
barang milik daerah dari Bupati.
kode register, nama barang, tahun
Berdasarkan berita acara pemusnahan
perolehan, spesifikasi barang, kondisi

230
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
Pengelola Barang mengajukan usulan Sedangkan selaku pembantu pengelola,
penghapusan barang milik daerah. BPKD melalui Bidang Pengelolaan Barang
Milik Daerah telah melakukan rekapitulasi
9) Penghapusan atas pencatatan dan pendaftaran barang
Penghapusan barang milik daerah meliputi milik daerah dari seluruh SKPD. Pencatatan
penghapusan dari daftar pengguna dan/atau pada Kartu Inventaris Barang (KIB) telah
kuasa pengguna dan penghapusan dari disesuaikan dengna kebijakan akuntansi
daftar barang milik daerah. terutama kapitalisasi aset tetap.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi Pemerintah daerah Kabupaten Ciamis telah
dan dokumentasi BPKD telah melakukan melaksanakan sensus barang tahun 2013
proses penghapusan barang milik daerah yang dilaksanakan secara populasi tidak
dari daftar penguna mauun dari daftar milik menggunakan sampel, artinya sensus
daerah telah dilaksanakan sesuai ketentuan. barang dilakukan kepada seluruh SKPD
sampai unit pengguna yaitu Puskesmas,
Selaku pembantu pengelola dalam UPTD, Sekolah Dasar, SLPN dan
melaksanakan proses penghapusan BMD SMAN/SMKN.
didasarkan pada pertimbangan antara lain :
pertimbangan teknis karena secara fisik Pelaporan barang milik daerah, baik secara
barang tidak dapat digunakan karena rusak berjenjang maupun periodik dilaksanakan
dan tidak ekonomis bila diperbaiki, laju sesuai ketentuan. Selaku pengguna barang
pertimbangan ekonomis karena lebih BPKD telah menyusun laporan barang
menguntungkan bagi daerah apabila milik daerah, baik sementara maupun tahun
dihapus, karena biaya operasional dan kepada pengelola barang (Sekda) melalui
pemeliharaannya lebih besar dari manfaat Pembantu Pengelola Barang (BPKD) yang
yang diperoleh. akan dihimpun menjadi Laporan Barang
Milik Daerah (LBMD) untuk disampaikan
Berkas dokumen dari mulai usulan kepada Kepala Daerah melalui Pengelola.
permohonan penghapusan, berkas hasl Isi laporan sebagaimana dimaksud telah
penilaian barang daerah dan Surat memuat mengenai rincian aset tetap yang
Keputusan Bupati tetang persetujuan terdiri : tanah (KIB A), Peralatan dan Mesin
penghapusan barang milik daerah telah (KIB B), Gedung dan Bangunan (KIB C),
dibuat dan disusun sebagai bukti Jalan, Irigasi, dan Jaringan (KIB D), Aset
pertanggungjawaban pelaksanaan Tetap lainnya (KIB E), Konstruksi dalam
penghapusan barang milik daerah. Pengerjaan (KIB F) serta Akumulasi
10) Penatausahaan Penyusutan. Laporan Sebagaimana
dimaksud selanjutnya digunakan sebagai
Penatausahaan barang milik daerah bahan untuk menyusun Neraca Pemerintah
meliputi pembukuan, inventarisasi dan Daerah.
pelaporan. Berdasarkan hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi penatausahaan 11) Pembinaan, Pengawasan Dan
barang milik daerah meliputi kegiatan Pengendalian
pembukuan, inventarisasi dan pelaporan Berdasarkan hasil wawancara, observasi
telah dilaksanakan sesuai ketentuan. dan dokumentasi BPKD dalam rangka
Kepala BPKD selaku pengguna barang tertib administrasi pengelolaan barang milik
telah melakukan kegiatan pembukuan daerah telah melaksanakan pembinaan,
barang daerah melalui pendaftaran dan pengawasan dan pengendalian barang milik
pencatatan barang milik daeah ke dalam daerah. Kegiatan dilakukan antara lain:
daftara barang pengguna dan telah  Memberikan bimbingan teknis dalam
dilakukan kodefikasi dan labelisasi barang.
hal penatausahaan dan pengelolaan
Pendaftaran dan pencatatan barang tersebut,
baik barang yang berasal dari pengadaan barang milik daerah;
maupun dari mutasi antar SKPD.  Menempatkan personil sebagai pengurus
Selanjutnya pencatatan barang telah dimuat
barang yang masih muda dan memiliki
dalam Kartu Inventarisasi Barang (KIB)
dan Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
231
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
wawasan dalam hal pengelolaan dan Pengelolaan Pengelolaan barang milik
penatausahaan barang milik daerah; dan negara/daerah dapat dijelasakan sebagai
berikut:
 Bimbingan Teknis pengelolaan barang
milik daerah bekerja sama dengan a) Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan
Bagian Pendidikan dan Latihan (Diklat) merumuskan rincian kebutuhan barang
Kemendagri Perwakilan Jawa barat dan milik negara/daerah untuk
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menghubungkan pengadaan barang yang
telah lalu dengan keadaan yang sedang
Bentuk pengendalian dalam rangka
pengelolaan barang milik daerah berjalan sebagai dasar dalam melakukan
dilaksanakan dengan cara melalui kegiatan tindakan yang akan datang.
rekonsiliasi dan aset daerah secara berkala b) Pengadaan merupakan rangkaian
setiap awal bulan. Seluruh SKPD melalui
kegiatan yang dilakukan untuk memiliki
pengeurus barang atau operator SIMDA-
BMD melakukan rekonsiliasi data aset barang milik negara/daerah melalui
saerah untuk periode bulan sebelumnya suatu rangkaian proses baik melalui jual
yang hasilnya dituangkan dalam berita beli, maupun lelang.
acara rekonsiliasi aset daerah yang memuat
tentang realisasi belanja modal, mutasi aset, c) Penggunaan adalah kegiatan yang
baik bertambah maupun berkurang serta dilakukan oleh pengguna barang dalam
perpindahan atau reklas antar KIB. Hasil mengelola dan menatausahakan barang
rekonsiliasi ini kemudian di konsilidasi oleh milik negara/daerah yang sesuai dengan
pembantu pengelolaan menjadi bahan tugas dan fungsi instansi yang
laporan BMD Kabupaten. bersangkutan.
Dalam hal pengawasan dan pengendalian,
d) Pemanfaatan adalah pendayagunaan
dilaksanakannya kegiatan Rapat koordinasi
bagi para Kasubag umum dan pengurus barang milik negara/daerah yang tidak
barang seluruh SKPD secara berkala setiap digunakan untuk penyelenggaraan tugas
tiga bulan sekali. Disamping itu juga dan fungsi kementerian/ lembaga/satuan
dilaksanakan kegiatan rekonsiliasi data aset kerja perangkat daerah dan/atau
tetap antara seluruh SKPD dengan Bidang optimalisasi barang milik negara/daerah
Pengelolaan Barang Milik Daerah selaku dengan tidak mengubah status
pembantu pengelola barang daerah yang
kepemilikan.
dilaksanakan setiap awal bulan.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan e) Pengamanan dan pemeliharaan
mulai dari wawancara, observasi dan merupakan rangkaian kegiatan yang
dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa dilakukan pengelola barang, pengguna
implementasi Peraturan Pemerintah Nomor barang dan kuasa pengguna barang
27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang untuk mengamankan dan memelihara
Milik Negara/Daerah yang meliputi barang milik negara/daerah.
perencanaan kebutuhan dan penganggaran, f) Penilaian adalah proses kegiatan untuk
pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, memberikan suatu opini nilai atas suatu
pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, objek penilaian berupa barang milik
pemindahtanganan, pemusnahan, negara/daerah pada saat tertentu.
penghapusan, penatausahaan, dan
g) Pemindahtanganan adalah pengalihan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kepemilikan barang milik negara/daerah.
secara umum telah dilaksanakan sesuai
ketentuan di Kabupaten Ciamis. h) Pemusnahan adalah tindakan
memusnahkan fisik dan/atau kegunaan
barang milik negara/daerah.

232
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
i) Penghapusan adalah tindakan fisik seperti pemagaran seluruh tanah
menghapus barang milik negara/daerah milik pemerintah daerah belum
dari daftar barang dengan menerbitkan dilaksanakan sesuai ketentuan. Hal ini
keputusan dari pejabat yang berwenang terjadi disebabkan banyaknya serta
untuk membebaskan pengelola barang, luasnya bidang tanah yang harus
pengguna barang, dan/atau kuasa dipagar. Meskipun bila hal ini dilakukan
pengguna barang dari tanggung jawab akan berpengaruh terhadap anggaran
administrasi dan fisik atas barang yang yang harus disediakan pihak pemerintah
berada dalam penguasaannya. daerah. Namun kedepannya secara
bertahap pengamanan melalui
j) Penatausahaan adalah rangkaian
pemagaran tanah milik pemerintah
kegiatan yang meliputi pembukuan,
daerah akan dilaksanakan sesuai
inventarisasi, dan pelaporan barang
kemampuan keuangan daerah.
milik negara/daerah sesuai dengan
Sementara saat ini upaya yang dilakukan
ketentuan peraturan perundang-
diperioritaskan kepada pengamanan
undangan.
berupa pemasangan plak kepemilikan
k) Pembinaan, pengawasan dan tanah, pemasangan patok batas tanah
pengendalian merupakan rangkaian dan pensertifikatan tanah milik
kegiatan yang dilakukan pengelola Pemerintah Daerah.
barang untuk melakukan pengendalian
3.2 Kendala-kendala yang Dihadapi
serta pengawasan atas barang milik
dalam Mengimplementasikan
negara yang berada pada pengguna
Peraturan Pemerintah Nomor 27
barang dan kuasa pengguna barang.
Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Berdasarkan wawancara dengan Sekretaris Barang Milik Negara/Daerah dalam
BPKD Kabupaten Ciamis (H. Kurniawan, Upaya Meningkatkan Efektivitas
S.E., Ak. M.Si. CA) bahwa “derajat Pengelolaan Barang dan Jasa
kesesuaian dalam pengelolaan Barang
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Milik Daerah. belum mencapai
Kepala Sub Bidang Perencanaan,
sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor
Pengadaan dan Penghapusan Barang Milik
27 Tahun 2014”, hal ini disebabkan
Daerah (HS), Kepala Sub Bidang
terdapat beberapa tahapan yang belum
penatausahaan dan pelaporan Barang Milik
dilaksanakan sesuai ketentuan, diantaranya:
Daerah (DS), Kepala Sub Bidang
a) Dalam hal pelaporan hasil pemeliharaan pemanfaatan dan pengamanan Barang
barang belum dilaksanakan sesuai Milik Daerah (WS), Kepala Sub Bidang
ketentuan, artinya selaku pengguna Umum dan Kepegawaian (DR) dan
barang (SKPD) belum membuat daftar Pengurus barang Badan Pengelolaan
hasil pemeliharaan barang yang harus Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis (MN),
dilaporkan kepada pengelola secara observasi dan dokumentasi terdapat
berkala kepada pengelola (Sekretaris beberapa kendala dalam
Daerah), sehingga selaku pembantu mengimplementasikan Peraturan
pengelola barang daerah (BPKD) tidak pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 yaitu
dapat meneliti dan menyusun daftar sebagai berikut:
hasil pemeliharaan barang dalam satu
1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
tahun anggaran untuk dijadikan bahan
aparatur barang masih perlu
evaluasi.
ditingkatkanKualitas SDM berkaitan
b) Pengamanan barang milik daerah dengan kemampuan menguasi dan
khususnya pengamanan yang bersifat mengoperasikan aplikasi sistem
233
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
informasi manajemen barang milik yang digunakan ditujukan untuk
daerah (SIMDA-BMD) yang akan mempermudah dalam pengelolaan
mengalami perubahan dan barang milik daerah sehingga
pengembangan sesuai perubahan terciptanya administrasi pengelolaan
peraturan mengenai tata kelola keuangan barang milik daerah yang baik.
dan aset daerah. Hal ini menuntut para Adakalanya aplikasi sistem yang
pengurus barang maupun operator untuk digunakan belum mengakomodir
dapat menguasai dan beradaptasi kebutuhan data yang diakibatkan adanya
terhadap sistem tersebut. Hal lain yang perubahan peraturan perundang-
menjadi kendala adalah terjadi promosi, undangan, sehingga aplikasi sistem
mutasi atau pergantian para pengurus informasi manajemen aset tetap masih
barang. Mereka yang telah mahir dalam perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
menatausahakan barang milik daerah,
3.3 Upaya-upaya yang Dilakukan dalam
ketika terjadai promosi maupun mutasi Mengimplementasikan Peraturan
seringkali tidak ada kaderisasi, sehingga Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
terjadi kekosongan pengurus barang, hal tentang Pengelolaan Barang Milik
ini akan berpengaruh terhadap proses Negara/Daerah dalam Upaya
penyusunan laporan barang milik daerah Meningkatkan Efektivitas
di SKPD yang bersangkutan dan akan Pengelolaan Barang dan Jasa
berpengaruh juga terhadap proses Dalam rangka meningkatkan efktivitas
penyusunan laporan barang milik daerah pengelolaan barang milik daerah telah
di tingkat kabupaten, oleh karena itu dilakukan upaya-upaya berdasarkan hasil
maka aspek SDM pengelola BMD wawancara dengan Kepala Sub Bidang
sangat penting artinya dalam proses Perencanaan, Pengadaan dan Penghapusan
pengelolaan dan penatausahaan barang Barang Milik Daerah (HS), Kepala Sub
milik daerah. Bidang penatausahaan dan pelaporan
Barang Milik Daerah (DS), Kepala Sub
2. Keterbatasan sarana dan
Bidang pemanfaatan dan pengamanan
prasarana;Sarana yang paling penting
Barang Milik Daerah (WS), Kepala Sub
dalam hal penatausahaan barang milik
Bidang Umum dan Kepegawaian (DR) dan
daerah adalah komputer atau laptop.
Pengurus barang Badan Pengelolaan
Karena setiap tahapan dalam proses
Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis (MN),
penatausahaan barang milik daerah pada
observasi dan dokumentasi antara lain :
akhirnya harus diinputkan ke dalam
aplikasi sistem informasi manajemen 1. Meningkatkan kompetensi aparatur
daerah. Kurangnnya kapasitas atau pengelola barang, bagi para pengurus
kemampuan komputer atau laptop dalam barang maupun operator dengan
memproses data sehingga tidak mampu diberikannya bimbingan teknis dalam
memproses data yang akhirnya hal pengelolaan barang milik daerah,
menghambat dalam proses penyusunan dilaksanakannya rekonsiliasi dan
data, khususnya data aset tetap. koordinasi yang melibatkan kasubag
umum dan kepegawaian, pengurus
3. Sistem informasi manajemen aset tetap
barang dan operator secara berkala
masih perlu ditingkatkan.Teknologi
terkait pengelolaan barang milik daerah.
informasi yang digunakan pada
Melalui kegiatan peningkatan
hakekatnya diperlukan untuk membatu
kompetensi dengan memberikan
mempermudah pekerjaan dalam
bimbingan teknis dalam hal pengelolaan
mencapai tujuan. Begitu juga aplikasi
barang milik daerah dari segi biaya
sistem informasi manajemen aset tetap

234
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
dirasakan sangat efisien, artinya melalui Dengan tersedianya sarana dan
kegiatan bimbingan teknis tentang prasarana yang memadai maka waktu,
pengelolaan barang milik daerah intinya tenaga dan biaya yang diperlukan dalam
dilakukan transfer ilmu secara rangka penatausahaan barang milik
menyeluruh terkait pengoperasian sistem daerah menjadi lebih efektif dan efisien.
tersebut, artinya dengan menggunakan
3. Meningkatkan kemampuan aplikasi
biaya yang relatif sedikit namun hasil
sistem informasi manajemen
yang diperoleh sangat besar, yaitu
pengelolaan barang milik daerah adalah
cakupan jumlah pengurus barang yang
dengan melakukan pengembangan dan
memahami dan menguasai aplikasi
pemeliharaan aplikasi sistem informasi
tersebut secara kuantitas banyak. Jika
manajemen pengelolaan barang milik
seluruh pengurus barang menguasi
daerah. Pengembangan ini dilakukan
aplikasi tersebut maka hasilnya akan
untuk menyediakan data base mengenai
menjadi efektif karena para pengurus
kondisi di daerah dari aspek aset daerah
barang mampu mengaplikasikannya
yang dapat digunakan untuk penilaian
dilapangan sesuai dengan yang
kinerja instansi pemerintah daerah.
diharapkan. Selanjutnya untuk menjaga
Menghasilkan informasi yang
konsistensi data aset tetap, maka setiap
komprehensif, tepat dan akurat kepada
awal bulan dilaksanakan kegiatan
manajemen pemerintah daerah.
rekonsiliasi data aset antara pengguna
Informasi ini dapat digunakan sebagai
barang dengan pembantu pengelola
bahan untuk mengambil keputusan serta
barang, rekonsiliasi ini dilakukan untuk
mempersiapkan aparat daerah untuk
menyamakan realisasi belanja modal
mencapai tingkat penguasaan dan
tiap-tiap SKPD maupun mutasi barang,
pendayagunaan teknologi informasi
baik bertambah maupun berkurang. Bila
yang lebih baik.Dalam hal
terjadi perbedaaan akan segera
pengembangan aplikasi dimaksud,
diselesaikan dan ditindaklanjuti pada
dilaksanakan dengan melibatkan tim
saat itu juga, sehingga masalahnya tidak
asistensi dari pihak Badan Pengawasan
menumpuk diakhir tahun dan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
menyulitkan dalam menelusuri datanya.
perwakilan Jawa Barat yang memiliki
2. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan kewenangan dalam pengembangan
pelayanan administrasi perkantoran dan sistem aplikasi dimaksud.
kegiatan peningkatan sarana dan Pengembangan sistem ini dilakukan
prasarana aparatur dengan pengadaan sebagai upaya untuk mengatisipasi dan
perangkat komputer yang diperuntukkan mejawab setiap perubahan kebijakan
bagi 7 (tujuh) kelurahan dan 26 (dua dalam hal pengelolaan barang milik
puluh enam) Kecamatan yang digunakan daerah. Sebagai contoh dengan
untuk pengelolaan barang milik daerah diberlakukannya Peraturan Pemerintah
merupakan satu bukti agar pengelolaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
barang milik daerah dapat berjalan 2010 tentang Standar Akuntansi
dengan baik dan penyediaan ruangan Pemerintah. Berdasarkan peraturan
yang dilengkapi dengan server untuk dimaksud pemerintah daerah harus
membantu SKPD dalam melakukan menerapkan laporan keuangan berbasis
rekonsiliasi data aset sehingga bila akrual yang mana dalam penyajian
terjadi perbedaan atau kesalahan data neraca aset tetap harus mencantumkan
bisa langsung dikoreksi ditempat tanpa nilai akumulasi penyusutaan. Maka
harus kembali ketempat kerjanya. aplikasi sistem informasi manajemen

235
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
barang daerah juga terus dikembangkan milik pemerintah daerah belum
untuk mengakomodir kebutuhan data dilaksanakan sesuai ketentuan.
dimaksud seperti yang diamanatkan
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam
dalam perubahan peraturan perundang-
mengimplementasikan Peraturan
undangan tersebut.
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik
4. SIMPULAN
Negara/Daerah dalam upaya
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, meningkatkan efektivitas pengelolaan
dari mulai wawancara, observasi dan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
dokumentasi diperoleh kesimpulan sebagai
a. Kualitas Sumber Daya Manusia
berikut:
(SDM) aparatur barang masih perlu
1. Implementasi Peraturan Pemerintah ditingkatkan
Nomor 27 Tahun 2014 tentang
b. Keterbatasan sarana dan prasarana;
Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah dalam upaya c. Sistem informasi manajemen aset
meningkatkan efektivitas pengelolaan tetap masih perlu ditingkatkan.
barang dan jasa yang meliputi 3. Upaya-upaya yang dilakukan
perencanaan kebutuhan dan dalammengimplementasikan Peraturan
penganggaran, pengadaan, penggunaan, Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
pemanfaatan, pengamanan dan tentang Pengelolaan Barang Milik
pemeliharaan, penilaian, Negara/Daerah dalam upaya
pemindahtanganan, pemusnahan, meningkatkan efektivitas pengelolaan
penghapusan, penatausahaan, dan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
pembinaan, pengawasan dan
pengendalian secara umum telah a. Meningkatkan Kompetensi SDM
dilaksanakan sesuai ketentuan di melalui bimbingan teknis
Kabupaten Ciamis, Namun derajat pengelolaan barang milik daerah
kesesuaiannya belum mencapai secara konsisten dan
sebagaimana Peraturan Pemerintah berkesinambungan.
Nomor 27 Tahun 2014, hal ini b. Pemenuhan sarana dan prasarana
disebabkan terdapat beberapa tahapan kerja bagi para pengelola barang
yang belum dilaksanakan sesuai daerah yaitu melalui pemberian
ketentuan, diantaranya: komputer beserta printer bagi 7
a. Laporan hasil pemeliharaan barang (tujuh) Kelurahan dan 26 (dua puluh
oleh pengguna barang (SKPD) enam) Kecamatan se-Kabupaten
kepada pengelola (Sekretaris Daerah) Ciamis.
belum dibuat, c. Pengembangan Aplikasi Sistem
b. Pembantu pengelola barang daerah Manajemen Informasi Barang
(BPKD) tidak dapat meneliti dan Daerah melalui peningkatan
menyusun daftar hasil pemeliharaan kapasitas (versi) sehingga mampu
barang dalam satu tahun anggaran memenuhi data yang dibutuhkan,
untuk dijadikan bahan evaluasi. contohnya akumulasi penyusutan.

c. Pengamanan barang milik daerah


khususnya pengamanan yang bersifat
fisik seperti pemagaran seluruh tanah

236
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October
journal of managementReview
ISSN-P : 2580-4138ISSN-E2579-812X http://jurnal.unigal.ac.id/index.php/managementreview
Volume 2 Number 3 Page (223-237)
5. DAFTAR PUSTAKA
Atmosoeprapto, Kisdarto, (2012). Menuju
SDM Berdaya. Jakarta : Elex Media.
Darise, Nurlan, (2009). Pengelolaan
Keuangan Daerah. Jakarta : Indeks.
Dunn, William N., (2013). Pengantar
Analisis Kebijakan Publik.
Yogyakarta: UGM.
Gibson, James L, Ivancevich, John M,
Donnely, James H, Jr, Adiarni, Nunuk
(Penterjemah)., (2006). Organisasi,
Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta :
Bina Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P., (2005). Manajemen
Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mardiasmo, (2012). Prinsip-Prinsip
Manajemen Dalam Pembiayaan
Desentralisasi. Yogyakarta: FE-UGM.
Moleong, J., (2009). Lexy, Metode
Kualitatif Edisi Revisi.
Osborn David and Plastrik, (2007).
Banishing Bureacracy (The Five
Strategy for Reinventing Government).
New York : Addison-Wesley
Publishing, Inc.
Widodo, Joko, (2009). Analisis Kebijakan
Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
Winarno, Budi, (2012). Teori dan Proses
Kebijakan Publik. Yogjakarta: Madia.
Syarifudin, D., & Herlina, E. (2009).
Analisis Kemandirian Kinerja
Kewilayahan Garut Selatan Menjadi
Daerah Otonomi Baru (DOB): Studi
Pemekaran Daerah Garut Selatan di
Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen
dan Pemasaran 13 (2), 49-66.
______, Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah.
______, Permendagri Nomor 17 tahun 2007
tentang pedoman teknis pengelolaan
barang milik daerah

237
doi: http://dx.doi.org/10.25157/jmr.v2i3.1799
© 2018, October

Anda mungkin juga menyukai