Anda di halaman 1dari 18

Tahap Perkembangan

Keluarga
Ke.VIII Keluarga
Lanjut Usia
Oleh
Dian Handayani
Ridwan Abadi
 Keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan,
dan adopsi dalam suatu rumah tangga, yang
berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran
dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya ( Ali,2010)
Menurut duvall & miller ( friedman,1998), tahap perkembangan
keluarga ada 8 tahapan
1. Tahap I , pasangan baru
2. Tahap II, keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama
3. Tahap III, keluarga dengan anak pra sekolah
4. Tahap IV, keluarga dengan anak sekolah
5. Tahap V, keluarga dengan anak remaja
6. Tahap VI, keluarga dengan anak dewasa
7. Tahap VII, keluarga usia pertengahan
8. Tahap VIII, keluarga usia lanjut
 Tahap Keluarga dengan usia
lanjut dimulai pada saat pensiun
sampai salah satu pasangan
meninggal dunia atau keduanya meninggal.

 Menurut organisasi kesehatan Dunia la njut usia


dikelompokkan menjadi
1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45
sampai 59 tahun.
2) Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
3) Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun.
4) Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
Tugas-tugas perkembangan keluarga
usia lanjut
Menurut duvall & miller ( friedman,1998)
 Mempertahankan suasana rumah yang memuaskan
 Menyesuaikan/ adaptasi terhadap perubagan kehilangan
pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
 Mempertahankan keakraban hubungan suami/istri dan
saling merawat
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat
 Melakukan life review
Permasalahan yang terjadi pada usia lanjut

1) Menurunnya fungsi dan kekuatan fisik


2) Sumber-sumber finansial yang tidak memadai
3) Isolasi sosial
4) Kesepian
 Perawat keluarga perlu memahami setiap tahap
perkembannganya yaitu menerima penurunan
kemampuan dan keterbatasan, menyesuaikan
dengan masa pensiun, mengatur pola hidup yang
terorganisir, menerima kehilangan dan kematian
dengan tentram (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan
 Pengkajian
 Diagnosa Keperawatan
 Intervensi
 Implementasi
 evaluasi
ASKEP PASIEN LANSIA DI TATANAN
KOMUNITAS (Community Area)

Asuhan Keperawatan Keluarga (Family Health care)

 Perawatan kesehatan keluarga dipusatkan pada satu kesatuan keluarga


yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai
sarananya.

 Menggunakan pendekatan proses Keperawatan keluarga


PENGKAJIAN
 Data umum : identitas keluarga, tipe keluarga, suku,
status sosial ekonomi keluarga
 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Pengkajian lingkungan: karakteristik rumah, ukuran,
kondisi luar rumah, kebersihan, ventilasi, SPAL,
pengelolaan sampah, WC dll
 Fungsi keluarga : fungsi efektif, sosial, perawatan
kesehatan, reproduksi, ekonomi
 Pemeriksaan fisik, head to toe
Diagnosa Keperawatan Keluarga
 Tipe dan komponen diagnosa keperawatan antara lain : aktual,
resiko, kemungkinan, kesejahteraan, dan sindrom
 Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga sbb:

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah


2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
4. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
5. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Intervensi
Dimulai dengan melakukan prioritas masalah
kesehatanberdasarkan sifat masalah,
kemungkinan masalah diatasi,potensi masalah
untuk dicegah, menonjolnya masalah
Rencana Tindakan disesuaikan
dengan masalah keperawatan
IMPLEMENTASI

Bertujuan mengurangi atau menghilangkan sebab-sebab


ketidaksanggupan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan
– Membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan
perbaiakan,
– Memberikan perhatian terhadap kesulitan, ketidaktahuan
dan ketidakmampuan keluarga dengan teknik motivasi
tertentu
 Contoh : Askep keluarga dengan lansia penderita Hipertensi

No Data
No Data Etiologi
Etiologi Masalah
Masalah
11 Ds: Ketidakmampuan Nyeri kronis
• Ny.S sudah berusia 61 th, menyatakan keluarga merawat (00133)
nyeri di tengkuk sampai leher, hilang anggota
timbul keluarganya yang
• Ny.S mengatakan nyeri sudah cukup sakit dengan
lama dirasakan, sekitar 6bln yll hipertensi
• Ny.S menyatakan sakit kepala sehingga
susah tidur
Do:
• TD : 160/100mmhg
• Skala nyeri 4
• Pat tampak meringis sambil memegangi
kepalanya
• Pat tampak letih
No Data Etiologi Masalah
2, DS : Ketidakmapuan Defisit
- Ny. S mengatakan tidak mengetahui keluarga mengenal pengetahuan
tentang penyakit hipertensi serta masalah (00126)
komplikasinya.
- Ny. S mengatakan dahulu pernah tensi
tinggi 4bln yll di puskesmas dan
dianjurkan untuk mengkonsumsi obar
rutin, tetapi setelah obat habis dan dirasa
keluhan berkurang, Ny.S tidak kontrol
kembali ke puskesmas.
- Ny.S menyatakan jika mengkonsumsi
obat rutin maka akan menjadi
ketergantungan obat.

DO :
- Ny. S terlihat bingung
- Ny. S selalu bertanya kepada perawat
tentang penyakitnya - Ny. N terlihat
bingung
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx

1 Setelah dilakukan kunjungan rumah selama


6x60 menit diharapkan keluarga mampu
merawat anggota keluarga yang sakit.
Level1: domain IV
Level 2; kelas Q, prilaku sehat
Level 3: kontrol nyeri (1605)
160502. mengenali kapan nyeri terjadi (5)
160504. menggunakan tindakan pengurangan
nyeri tanpa analgetik (4)
160513. menggunakan analgetik yang
dianjurkan (5)

Level 2: FF, manajemen kesehatan


Level 3: Manajemen diri: penyakit kronis (3102)
310230. memantau tanda-tanda vital
310211. mengikuti pengobatan yang
direkomendasikan
310236. menggunakan strategi untuk
mengontrol nyeri
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx

2 Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 6x60


menit diharapkan keluarga mampu mengenal
masalah hipertensi
Level1: domain IV
Level 2; kelas S, pengetahuan tentang kesehatan
Level 3: pengetahuan manajemen Hipertensi
(1837)
310701. memantau tekanan darah (5)
310705. menggunakan obat-obatan sesuai resep
(5)
310710. berpartisipasi dalam olah raga yang
direkomendasikan (4)
310713. mengikuti diet yang dianjurkan (4)
EVALUASI
Menentukkan apakah semua tindakan sudah
tercapai atau belum

Anda mungkin juga menyukai