Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN

Oleh:
Kelompok 4
Lanjut Usia

WHO menggolongkan lanjut usia


berdasarkan usia kronologis/biologis
menjadi 4 kelompok:
usia pertengahan (middle age) antara usia
45 sampai 59,
lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan
74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun,
usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
Lanjutan…..
DepKes RI membagi lanjut usia sebagai
berikut:
Kelompok menjelang usia lanjut (45-54
tahun), keadaan ini dikatakan sebagai
masa virilitas.
Kelompok usia lanjut (55-64 tahun),
sebagai masa presenium.
Kelompok usia lanjut (>65 tahun), yang
dikatakan sebagai masa senium.
Tahap Perkembangan Keluarga
Lanjut Usia

dimulai saat salah satu pasangan pensiun,


berlanjut saat salah satu pasangan meninggal
sampai keduanya meninggal.
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga

Definisi Menurut NANDA (2015):


adalah pola pengaturan dan pengintegrasian
kedalam proses keluarga, suatu program
pengobatan penyakit dan sekuelanya yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan
tertentu.
Sedangkan SDKI (2017),
mendefinisikannya dengan pola penanganan
masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan
anggota keluarganya.
HASIL PENGKAJIAN
Lanjutan……………….
Lanjutan……………….
Tipe Keluarga: keluarga inti (Nuclear family)
Suku: Jawa
Agama: Islam
Status sosial: Kepala keluarga merupakan
seorang petani yang menikmati hasilnya secara
musiman, disamping itu Tn. S juga sebagai
buruh harian.
Aktivitas rekreasi keluarga: menonton televisi
bersama, mengunjungi rumah anak yang jauh
maupun kerumah kerabat di kota lain.
Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga dengan lansia
Tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi: -
Riwayat perkembangan keluarga inti: Ny. N
tengah menjalani perawatan dan pengobatan
hipertensi melalui posyandu lansia.
Riwayat keluarga sebelumnya: Ny. N terdapat
riwayat penyakit hipertensi.
Lingkungan
Karakteristik rumah
 Ukuran : 12 m X 6 m, Dinding dan lantai plester semen,
Pencahayaan Ruang tengah terkesan gelap, Ventilasi yang ada
cukup memadai, Penataan dalam ruangan cukup rapih, Kebersihan
cukup
 Status rumah kepemilikan sendiri.
 Perasaan keluarga tentang lingkungannya cukup merasa nyaman
dengan lingkungan sekitar.
 Keamanan rumah cukup (tidak ada barang atau benda yang berisiko
menyebabkan cidera)
 Halaman dan rumah berada pada ketinggian 1 meter diatas halaman
tetangga tidak dibatasi dengan pagar sehingga ini berisiko
terjadinya jatuh yang menyebabkan cidera.
 Keluarga tidak memilki septic tank dan pembuangannya langsung
diarahkan ke irigasi dengan pipa paralon dengan jarak 15 meter.
Lanjutan…………………

Karakteristik tetangga dan komunitas RW


tipe hunian pedesaan dengan pelayanan
puskesmas dan posyandu lansia.
Mobilitas geografis keluarga
jalan kaki atau bersepeda, jika jauh dengan
jasa ojek.
Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
Aktif sebagai anggota pengajian
Lanjutan…………………
Sistem pendukung keluarga
Fasilitas kartu JKN
bantuan tetangga dan anak-anaknya
mendampingi dalam perawatan.

Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga: terbuka
Struktur kekuatan keluarga: pengambilan
keputusan didominasi istri
Struktur peran: sesuai
Struktur nilai dan budaya: saling menghormati

Fungsi perawatan keluarga


mengikuti saran dari petugas kesehatan pemeriksaan
rutin dan meminum obat secara teratur.
memeriksakan kesehatannya di Prolanis dan
Posyandu
berobat ke Puskesmas.
PEMERIKSAAN VITAL SIGN Ny N:
TD = 170 / 120 mmHg
N = 120 X / menit
P = 22 x / menit
S = 36,8 °C
TB = 155 cm
BB = 55 kg
PEMBAHASAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai