Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN LANJUT USIA DENGAN INTERVENSI TERAPI


FOOT MASSAGE UNTUK MENURNUNKAN TEKANAN DARAH PADA
NY. Y. DI KAMPUNG BAYUR RT 003/004 KEL. PERIUK JAYA
KOTA TANGERANG

Fitriah Handayani (22030174)

Program Studi Profesi Ners Universitas YATSI Madani Tangerang 2023


Pokok Bahasan

BAB II
BAB I
TINJAUAN
(PENDAHULUAN) PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN
KASUS
BAB IV BAB V
PEMBAHASAN) PENUTUP
BAB I: Latar Belakang
• Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah karena
sering tidak menunjukkan tanda dan gejala sehingga menjadi pembunuh diam-
- diam (the silent killer of death)

• Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan cara farmakologis dan non-


- farmakologis

• Penatalaksanaan non-farmakologi pada hipertensi salah satunya adalah dengan


- pijat refleksi kaki (foot massage).

• Keluarga sebagai subsistem yang menjadi tujuan perawatan kesehatan


- masyarakat memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan anggotanya.
Bab I: Tujuan

Merencanakan
keperawatan
keluarga dengan
masalah Hipertensi
Pengkajian
keperawatan Melakukan
Melaksanakan evaluasi
keluarga dengan keperawatan keperawatan
masalah Merumuskan keluarga dengan keluarga dengan
Hipertensi diagnosis masalah masalah
keperawatan Hipertensi Hipertensi
keluarga dengan
masalah
Hipertensi
Bab II: Tinjauan Pustaka
Foot Massage/ Konsep Asuhan
Konsep Keluarga Hipertensi Pijat refleksi Keperawatan
Kaki Keluarga
• Pengertian • Pengertian • Pengertian • Pengkajian
• Tipe/ bentuk • Faktor penyebab • Tujuan • Perumusan
• Struktur • Klasifikasi • Titik/ Zona Diagnosa
• • Tanda & Gejala Pemijatan • Perencanaan
Fungsi
• • Patofisiologi • Langkah-langkah • Implementasi
Tahap dan Tugas
Perkebangan • Komplikasi, dan • evaluasi
• Tugas Keluarga • Penatalaksanaan.
BAB III: Tinjauan Kasus
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Ketidakmampuan Gangguan
- Ibu Y mengatakan terkadang merasakan nyeri dibagian keluarga mengenal rasa nyaman
tengkuk leher dan kedua lutut. masalah kesehatan
- Ibu Y dan keluartga mengatakan tidak mengetahui cara
mengatasi nyeri yang di alami
- Ibu Y mengatakan jika nyeri timbul, klien biasanya
istirahat tidur dan mengurangi aktivitas
 
Data Objektif:
- Ibu Y dan keluarga tidak dapat menjawab pertanyaan
tentang penyakit hipertensi.
- Klien tampak memegangi tengkuk dan kedua lutut
- Kesadaran: Compos Mentis, GCS: 15
- TTV: TD: 160/90 mmHg, N: 90 x/menit, P: 22 x/menit,
S: 36,5°C
BAB III: Tinjauan Kasus
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Ketidakmampuan Manajemen
- Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat. keluarga merawat kesehatan
- Keluarga mengatakan makanan Ny. Y sama dengan dalam mengenal keluarga tidak
keluarga yang lain efektif
- Pola tidur Ny. Y tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan masalah anggota
- Ny. Y mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi dan keluarga dengan
menyebabkan stroke hipertensi
- Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Ny.
Y yang khawatir tensinya akan bertambah tinggi
 Data Objektif:
- Keluarga tampak bingung
- Keluarga meunjukkan obat yang didapat dari Fasyankes
yaitu Amlodipin 10 mg.
- TD 160/90 mmHg; Nadi 90 x/m; Pernapasan 20 x/m;
Suhu 36,5 C.
BAB III: Diagnosis Keperawatan Keluarga berdasar Prioritas

No. Diagnosa Keperawatan Skor


1. Gangguang rasa nyaman b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan 5

2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi 3,5
lingkungan yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi
BAB III: Rencana dan Implementasi Keperawatan

Mengenal masalah kesehatan Hiperrtensi

Merawat anggota yang sakit Hiperrtensi

Memelihara lingkungan yang mendukung perawatan


Hiperrtensi
Menggunakan fasilitas/ layanan kesehatan perawatan
Hiperrtensi

Manajemen Hiperrtensi
Bab IV: Pembahasan
 Hasil pengkajian didapakan riawayat penyakit Ny. Y bahwa orang tuanya (Ayah)
memiliki penyakit yang sama dengan Ny. Y yaitu hipertensi dan Ny. Y
mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit beberapa tahun yang lalu.
 Keluhan sering sakit kepala dan sakit pada bagian kuduk belakang, setalah
dilakukan pengukuran tekanan darah Ny. Y 160/90 mmHg. Ny. Y mengatakan
telah menderita penyakit hipertensi selama 10 tahun yang lalu karena pola
hidup dan pola konsumsi makanan yang kurang sehat.
 Keluarga Tn. P juga belum pernah mendapat edukasi yang lengkap tentang
penyakit hipertensi. Saat ini Ibu. Y tidak rutin mengonsumsi obat dan tidak rutin
memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.
 Berdasarkan pengkajian dan analisis data, dirumuskan 2 diagnosa keperawatan
yaitu gangguan rasa nyaman dan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif.
Diagnosa keperawatan berdasarkan analisis masalah yang didukung oleh data
actual yang ditemukan pada klien Ibu R dan keluarga.
Bab IV: Pembahasan
 Implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan rencana keperawatan.
 Implementasi disesuaikan dengan kondisi pasien dan kemampuan keluarga.
 Implementasi yang menjadi kajian mendalam pada bagian ini adalah intervensi
terapi foot massage atau pijat refleksi kaki untuk menunrunkan tekanan darah.
 Pijat refleksi kaki merupakan suatu praktik memijat titik-titik tertentu pada
tangan dan kaki.
 Manfaat pijat refleksi untuk kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi.
 Salah satu khasiatnya yang paling populer adalah untuk mengurangi rasa sakit
pada tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
(Lutvitaningsih, Maryoto & Apriliya, 2021).
Bab V: Penutup
 Kesimpulan:
Asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan pendekatan Pengkajian,
Diagnosis, Rencana, Implementasi dan Evaluasi pada keluarga.

 Saran:
1. Hasil penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi dapat menjadi
dasar pengambilan kebijakan dan intervensi selanjutnya yang akan diberikan oleh
Fasilitas pelayanan Kesehatan/ Puskesmas.
2. dapat dijadikan referensi dan sumber literature tentang penatalaksanaan pasien
hipertensi dengan melakukan intervensi mandiri pijat refleksi kaki untuk
menurunkan tekanan darah dalam asuhan keperawatan keluarga sebagai terapi
alternatif/ komplementer.
Dokumentasi Kegiatan

Beneficence
Daftar Pustaka
– Adam, L. (2019). Determinan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jambura Health and Sport Journal, 1(2), 82–89.
https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i2.2558
– Aditya, R., & Khoiriyah. (2020). Aplikasi Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Pasien Hipertensi di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Holistic Nursing Care Approach, Vol 1 No
1, e-ISSN: 2808-2095. DOI: 10.26714/hnca.v1i1.8264
– Arianto, A., Prastiwi, S. & Sutriningsih, A. (2018). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Nursing News, Volume 3, Nomor 1.

– Friedman. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

– Godara, R., Mathews, E., Mini, G. K., & Thankappan, K. R. (2021). Prevalence , awareness , treatment and
control of hypertension among adults aged 30 years and above in Barmer district , Rajasthan , India. Indian
Heart Journal, 73(2), 236–238. https://doi.org/10.1016/j.ihj.2021.02.007
– Dst…

Anda mungkin juga menyukai