Anda di halaman 1dari 163

2015

Laporan
Akuntabilitas Kinerja
2015
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
2 2015

Akuntabilitas adalah
sebuah konsep etika yang
dekat dengan tata kelola
pemerintahan

Diterbitkan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi
2016

Penyusun:
Tim Penyusun Laporan Kinerja KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi


Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C1
Jakarta 12920
T. +62 21 2557 8300
F. +62 21 5289 2456
www.kpk.go.id
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
4 2015

Proses penyusunan laporan


akuntabilitas ini berdasarkan pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang kata
Pengantar
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Laporan akuntabilitas kinerja KPK disusun
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi sebagai pertanggungjawaban organisasi kepada
Pemerintah. pemangku kepentingan atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya. Proses penyusunan laporan
akuntabilitas ini berdasarkan pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban organisasi
dalam pemakaian sumber daya untuk menjalankan
misi organisasi.

Landasan penyusunan laporan ini adalah Rencana


Strategis KPK Tahun 2011-2015 dengan menyajikan
analisa antara target dan realisasi atas KPI yang
menjadi fokus kerja KPK pada tahun 2015. Dalam
proses pengelolaan manajemen kinerja dari
tingkat korporat sampai dengan individu, KPK
menggunakan perangkat lunak dengan pendekatan
manajemen kinerja yang berbasis balanced
scorecard. Sampai dengan Desember 2015, secara
umum kinerja KPK yang diukur dalam realisasi
Dalam proses pengelolaan KPI (Key Performance Indicator) telah memenuhi
target yang telah ditetapkan. KPK melihat, setiap
manajemen kinerja dari tingkat keberhasilan ataupun kegagalan dalam memenuhi
korporat sampai dengan individu, target KPI yang ada sebagai media evaluasi sebagai
pemicu peningkatan kinerja ke depan.
KPK menggunakan perangkat
lunak dengan pendekatan Kami berharap laporan ini memenuhi harapan
setiap pemangku kepentingan dan dipergunakan
manajemen kinerja yang berbasis sebagaimana mestinya.
balanced scorecard.
Jakarta, Februari 2016
Sekretaris Jenderal

R. Bimo Gunung Abdul Kadir


Laporan
Akuntabilitas Kinerja
6 2015

Kinerja Pimpinan 2015

Pimpinan
Realisasi -

ringkasan
Rencana -
Index 88,9%
Weight -

Eksekutif Perspektif Pemangku Perspektif Internal Perspektif Pembelajaran & Perspektif Keuangan
kepentingan Pimpinan 2015 Pimpinan 2015 Pertumbuhan Pimpinan 2015 Pimpinan 2015
Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan
Dalam rentang periode 2011 - 2015, tahun Realisasi - Realisasi - Realisasi - Realisasi -
Rencana - Rencana - Rencana - Rencana -
2015 adalah tahun yang sulit bagi KPK. Index
Weight
87,7%
40.00%
Index
Weight
87,7%
30.00%
Index
Weight
83,5%
15.00%
Index
Weight
100.0%
15.00%

Pada tahun ini KPK berada pada titik


terendah akibat kondisi internal yang tidak
GAMBAR 1.
kondusif yang disebabkan tekanan eksternal MATRIK CAPAIAN KINERJA KPK
yang cukup masif. Dan ditambah dengan TAHUN 2015
permasalahan klasik keterbatasan sumber
Dari kondisi di atas, selama tahun 2015, capaian Angka capaian kinerja pada tahun 2015 merupakan
daya yang belum sepenuhnya terpenuhi kinerja KPK dengan mengacu pada rumusan peta akumulasi capaian dari setiap perspektifnya yang
menjadi masalah yang dihadapi. Meskipun strateginya mencapai 88,9%. Capaian kinerja 2015 terdiri dari Perspektif Pemangku Kepentingan
ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan (Stakeholder) dengan bobot (weight) 30% dan
dengan kondisi tersebut, KPK terus berupaya capaian kinerja tahun sebelumnya. Kondisi capaian capaian kinerja 87,7%, Perspektif Internal dengan
memenuhi setiap tuntutan tanggungjawab kinerja ini juga sejalan dengan kondisi serapan bobot 40% dan capaian kinerja 87,7%, Perspektif
anggaran yang ada. Pada tahun 2015, penyerapan Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and
yang ada. Target setiap rumusan yang ada anggaran KPK hanya sebesar 81,02% yang Growth) dengan bobot 15% dan capaian kinerja
pada Renstra KPK 2011 - 2015 sudah menjadi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 83,5%, dan Perspektif Keuangan (Financial)
tahun sebelumnya. dengan bobot 15% dan capaian kinerja 100%. Dari
tanggungjawab organisasi yang harus keseluruhan ukuran kinerja (KPI), ada beberapa KPI
120
dipenuhi. yang mengalami peningkatan, cenderung stagnan
ataupun mengalami penurunan.
100
Apapun kondisi yang terjadi pada tahun ini, KPK
dengan setiap unit yang ada sudah berupaya
80
sepenuhnya. Setiap kondisi tersebut akan menjadi
bahan evaluasi untuk perbaikan organisasi ke depan.
60

40

81.02
105.6
107.8

89.52
66.57
50.76
111.9

88.9
20 Capaian Kinerja KPK

Serapan Anggaran KPK


0
2012 2013 2014 2015
GAMBAR 2.
DIAGRAM CAPAIAN KINERJA KPK TAHUN 2012 -
2015
MILESTONE
BEBERAPA CAPAIAN KPK 2011 -2015 PENINDAKAN

- Perkara TPK atas nama terpidana RUDI RUBIANDINI sehubungan dengan


INDA
Enterprise Architectural KPK
menerima hadiah atau janji terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh
Satuan Kerja Khusus Dan Lain-lain
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada PIPM
Tahun 2012-2013 dan diduga melakukan tindak pidana pencucian uang
(TPPU) Program Manajemen Risiko Terpadu (MRT)
PENINDAKAN
- TPK atas nama terdakwa LUTHFI HASAN ISHAAQ sehubungan dengan
Dan Lain-lain
- Terdakwa MUHAMMAD NAZARUDIN sehubungan menerima hadiah atau janji untuk Penyelenggara negara, terkait dengan
SEKJEN
pembangunan wisma atlit di Jaka Baring Sumatera Selatan pengurusan Kuota
tahun 2010 2011 Impor Daging pada Kementerian Pertanian dan diduga melakukan tindak Peresmian Smart Building KPK
pidana pencucian uang (TPPU) yang patut diduganya merupakan hasil
tindak pidana.
Pelantikan PLT Pimpinan Lama
- Terdakwa MIRANDA SWARAY GOELTOM sehubungan
memberikan Travellers Cheque(TC) kepada Anggota DPR RI Putusan MA: Pidana penjara 18 (delapan belas tahun) dan denda Pelantikan Pimpinan Jilid 4
SEKJEN Rp1.000.000.000 subsidair 6 (enam) bulan
Periode 1999 - 2004
Pengangkatan Penyidik
Program Indonesia Memanggil 7
- Terdakwa HARI SABARNO sehubungan dengan - ANGGORO WIDJOJO sehubungan dengan pemberian sejumlah uang Dan Lain-lain
pengadaan mobil pemadam kebakaran dengan Dan Lain-lain kepada
menggunakan pompa merk Tohatsu type V80ASM dan Anggota Komisi IV-DPR RI dan Pejabat Dep. Kehutanan RI, terkait dengan PENCEGAHAN
PENCEGAHAN proses pengajuan anggaran Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) pada
Merk Moritadi beberapa Pemprov/Pemkab/Pemkot dengan
pembayaran bersumber dari APBD tahun 2002 sd 2005 tahun 2007-2008.Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Hari Anti Korupsi Bandung
Hari Anti Korupsi, Jakarta sebesar Rp250.000.000 subsidair 2 (dua) bulan
Pilkada Serentak
- Dan Lain-lain Dan Lain-lain - Dan Lain-lain Dan Lain-lain

2012
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN KINERJA

107,8%
PENYERAPAN ANGGARAN
2014
CAPAIAN KINERJA
CAPAIAN KINERJA

88,9%
PENYERAPAN ANGGARAN

111,9% 66,57% 105,6% 81,02%

2013 2015
PENYERAPAN ANGGARAN PENYERAPAN ANGGARAN

50,76% 89,52%

PENCEGAHAN PENINDAKAN PENCEGAHAN PENINDAKAN


- Terdakwa ANGELINA PATRICIA PINGKAN SONDAKH sehubungan - Perkara TPK atas nama terpidana RATU ATUT CHOSIYAH sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu
Hari Anti Korupsi, Jakarta dengan penerimaan hadiah atau janji padahal diketahui atau patut Hari Anti Korupsi Yogyakarta kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili
berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
Dan Lain-lain diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan sebagai akibat atau GN SDA Pencegahan Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu
INDA dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pilpres dan Pileg 2014
- Perkara TPK atas nama terpidana M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim
Program-Program Kegiatan Kedeputian dengan pengurusan anggaran pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Dan Lain-lain berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas Provinsi
dan Kementerian Pendidikan Nasional antara tahun 2010 2011 atau
INDA penerimaan janji yang berhubungan dengan jabatannya Kalimantan Tengah 2013 di Mahkamah Konstitusi RI; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR
SEKJEN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan
PIPM Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Perkara
- Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO SUSILO sehubungan
Program-Program Kegiatan Kedeputian dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat
Pengangkatan SEKJEN baru TPK atas nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan
dengan penanganan perkara yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk mengadili, padahal
PIPM (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA 2011 dan Tindak Pidana (Himawan A. Negoro) diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang
Pencucian Uang (TPPU)
Dan Lain-lain diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau penerimaan gratifikasi; Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
SEKJEN MOCHTAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dalam jabatannya selaku Hakim berkaitan dengan
- Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD FATHANAH sehubungan
Program-Program Kegiatan Kesekjenan dengan penerimaan hadiah atau janji untuk Penyelenggara Negara INDA penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung Mas Prov. Kalimantan Tengah dan Kab.
Lebak Prov. Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara lain yang berada di lingkup kewenangan Mahkamah
terkait dengan pengurusan kuota impor daging pada Kementerian Program-Program Kegiatan Kedeputian Konstitusi Republik Indonesia, padahal patut diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan
Pertanian dan TPPU
INDA untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan dan diduga melakukan tindak pidana pencucian uang
- Dan Lain-lain sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, atau menyembunyikan/ menyamarkan
PIPM asal usul, sumber, lokasi, kepemilikan, atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan,
pembayaran, atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui, atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana
Program-Program Kegiatan Kedeputian
INDA
PIPM - Perkara TPK atas nama terpidana TUBAGUS CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan dengan memberi sesuatu
Program-Program Kegiatan Kedeputian kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili
INDA berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
Tahun 2013 di Makamah Konstitusi Republik Indonesia
PIPM
- Perkara TPK atas nama terpidana ANAS URBANINGRUM sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
Program-Program Kegiatan Kedeputian mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri,
PIPM mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang
diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi,
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi

- Dan lain-lain
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
10 2015

daftar DAFTAR TABEL


Tabel 1. Fokus Area dan Sasaran Strategis 24

Isi Tabel 2. Sasaran strategis, KPI dan Target


Tabel 3. Penegakah Hukum KPK Tahun 2015
Tabel 4. Nilai Indeks Penegakan Hukum Tahun 2015
Tabel 5. Indeks Penegakan Hukum 2014-2015
24
35
35
36
DAFTAR ISI 10 Tabel 6. Capaian Sasaran Strategis Tingkat Keberhasilan Pemberantasan Korupsi 38
DAFTAR TABEL 10 oleh KPK Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR 11 Tabel 7. Indeks Kinerja Sektor Strategis Tahun 2013-2015 45
Tabel 8. Proses Penanganan Perkara KPK Tahun 2012 2015 55
BAB I PENDAHULUAN 14 Tabel 9. Perkara yang Disupervisi KPK dan yang Lanjut ke Tahap Berikutnya Tahun 57
Latar Belakang 15 2012 2015
Tugas dan Wewenang 15 Tabel 10. Rekomendasi yang Disarankan dan Dijalankan Tahun 2013 2015 57
Struktur Organisasi 16 Tabel 11. Tindak Lanjut Penerapan Reformasi Birokrasi KPK 73
Dasar Hukum 17 Tabel 12. Hasil Rekruitmen dan Seleksi SDM sesuai Fokus Area 75
Sistematika Penyajian 17
Permasalahan Organisasi 18

BAB II PERENCANAAN KERJA 20 DAFTAR GAMBAR


Manajemen Kinerja KPK 21 Gambar 1. Matrik Capaian Kinerja KPK Tahun 2015 6
Roadmap KPK 22 Gambar 2. Diagram Capaian Kinerja KPK Tahun 2012 2015 6
Rencana Strategis KPK 2011 2015 24 Gambar 3. Struktur Organisasi KPK 17
Arah dan Kebijakan Pimpinan KPK 2015 25 Gambar 4. Roadmap KPK 20
Peta Strategi KPK 2015 25 Gambar 5. Peta Strategi KPK 2011-2015 22
Gambar 6. Proses Monitoring Kinerja KPK 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32 Gambar 7. Komposisi PIC Manajemen Kinerja KPK 30
Capaian Perspektif Pemangku Kepentingan 34 Gambar 8. Diagram Capaian Kinerja KPK Tahun 2012 - 2015 33
Capaian Perspektif Proses Internal 54 Gambar 9. Perkembangan Indek Penegakan Hukum Tahun 2012 - 2015 36
Capaian Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 70 Gambar 10. Salah Satu Kegiatan Praperadilan 37
Capaian Perspektif Keuangan 82 Gambar 11. Perkembangan Tingkat Keberhasilan Pemberantasan Korupsi oleh KPK 38
Capaian Lainnya 84 Tahun 2012 2015
Gambar 12. Diagram Perbandingan Kasus Grand Corruption Tahun 2012 2015 40
BAB IV PENUTUP 86 Gambar 13. Diagram Conviction Rate Kasus yang Disupervisi Tahun 2012 2015 44
Gambar 14. Diagram Perbandingan Indek Kinerja Sektor Strategis tahun 2012 - 46
LAMPIRAN 99 2015
Gambar 15. Pencanangan Zona Integritas Ombudsman 47
Gambar 16. Diagram Pelembagaan SIN Tahun 2012 - 2015 48
Gambar 17. Salah Satu Dukungan KPK pada Kegiatan Pemilu 50
Gambar 18. Indek Pemahaman Masyarakat terhadap Integritas dalam Pemilu Tahun 50
2012 - 2015
Gambar 19. Diagram Penyusunan Konsep FCP Tahun 2012 - 2015 51
Gambar 20. Kerangka Pedoman FCP 52
Gambar 21. Diagram Conviction Rate Perkara yang Ditangani KPK Tahun 2012 54
2015
Gambar 22. Salah Satu Perkara dari Kegiatan Operasi Tangkap Tangan Tahun 2015 55
Gambar 23. Diagram Perkara yang Disupervisi KPK yang Lanjut ke Tahap 56
Berikutnya Tahun 2012 - 2015
Gambar 24. Diagram Implementasi atas Rekomendasi yang Diusulkan Tahun 2012 - 58
2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
12 2015

Gambar 25. Salah Satu Kegiatan KPK dengan Kementerian Tentang Sistem 59
Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya Kelautan Tahun 2015
Gambar 26. Diagram Implementasi Sistem Integritas pada Fokus Area Tahun 60
2012 - 2015
Gambar 27. Salah Satu Kegiatan Penerapan Zona Integritas Tahun 2015 61
Gambar 28. Salah Satu Kegiatan Progran Pemilu Berintegritas Tahun 2015 62
Gambar 29. Diagram Implementasi Program untuk Pemilu Berintegritas Tahun 63
2012 - 2015
Gambar 30. KPK Enterprise Architecture 65
Gambar 31. Diagram Perkembangan Pembangunan Sistem Informasi 66
Pemberantasan Korupsi 2012 - 2015
Gambar 32. Peta Kepatuhan Propinsi 67
Gambar 33. Diagram Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Fraud Control 67
Tahun 2012 - 2015
Gambar 34. Diagram Kasus Grand Corruption Siap Lidik 68
Gambar 35. KPK Whistleblowers System Salah Satu Media KPK untuk 69
Menampung Pengaduan Masyarakat
Gambar 36. Diagram Indek Kinerja Strategis Tahun 2012 - 2015 70
Gambar 37. Matrik Pemetaan Integritas Organisasi 71
Gambar 38. Diagram Pemenuhan RB KPK Tahun 2012 - 2015 74
Gambar 39. Pelantikan Deputi KPK sebagai Bentuk Proses Rekruitmen Tahun 75
2015
Gambar 40. Ketersediaan SDM sesuai Fokus Area Tahun 2012 - 2015 76
Gambar 41. Pengangkatan Penyidik KPK Tahun 2015 76
Gambar 42. Diagram Jumlah Penyidik yang Diangkat KPK Tahun 2012 - 2015 77
Gambar 43. Perkembangan Ketersediaan Gedung Tahun 2012-2015 78
Gambar 44. Smart building KPK 79
Gambar 45. Peresmian Gedung Kpk Tahun 2015 80
Gambar 46. Salah Satu Bentuk Infrastruktur Teknologi KPK 81
Gambar 47. Perkembangan Indek Kepuasan TI Tahun 2012-2015 82
Gambar 48. Diagram Perkembangan Ketersediaan Anggaran Tahun 2012 - 2015 84
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
14 2015

I. LATAR BELAKANG 5. Efisien: pemanfaatan sumber daya pemangku


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk kepentingan (stakeholders) pemberantasan

bab 1 sebagai lembaga negara yang bersifat independen


yang dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya
korupsi secara optimal.

Pendahuluan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Undang- Misi merupakan jalan pilihan untuk menuju masa
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi depan. Sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi KPK, misi KPK adalah:
landasan legal bagi pelaksanaan tugas KPK dalam 1. Melakukan koordinasi dengan instansi yang
mengkoordinasikan lembaga penegak hukum berwenang melakukan pemberantasan TPK;
lainnya melalui koordinasi dan supervisi, melakukan 2. Melakukan supervisi terhadap instansi yang
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan berwenang melakukan pemberantasan TPK;
(represive), mendorong pencegahan (preventive) 3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
tindak pidana korupsi, serta melakukan pemantauan penuntutan terhadap TPK;
terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. 4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK;
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
dibentuk sebagai lembaga negara KPK memandang perlu untuk menyampaikan pemerintahan negara.
laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP) kepada
yang bersifat independen yang dalam pemangku kepentingan. Hal ini sebagai bentuk Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK
melaksanakan tugas dan kewenangannya kepatuhan KPK terhadap Undang-Undang No. berwenang:
8 Tahun 2006 tentang Laporan Kinerja Instansi 1. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan,
bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. pemerintah mengingat KPK merupakan Lembaga dan penuntutan TPK;
Negara yang anggarannya menggunakan APBN. Hal 2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan
ini sebagai bentuk komitmen yang mengedepankan pemberantasan TPK;
prinsip transparansi dan akuntabilitas. 3. Meminta informasi tentang kegiatan
pemberantasan TPK kepada instansi terkait;
II. VISI, MISI, DAN WEWENANG KPK 4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
Bedasarkan Rencana Strategis KPK 2011-2015, dengan instansi yang berwenang melakukan
visi KPK adalah Menjadi lembaga penggerak pemberantasan TPK; dan
pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, 5. Meminta laporan instansi terkait mengenai
dan efisien. Penjelasan visi ini adalah sebagai berikut: pencegahan TPK.
1. Lembaga penggerak pemberantasan korupsi:
selain sebagai pelaku, KPK juga berperan sebagai Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK
pemicu dan pemberdayaan (trigger) lembaga lain berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau
dalam pemberantasan korupsi; penelaahan terhadap instansi yang menjalankan
2. Pemberantasan korupsi: serangkaian tindakan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan
untuk mencegah dan memberantas TPK pemberantasan TPK serta terhadap instansi yang
melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, melaksanakan pelayanan publik. Sementara dalam
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan melaksanakan wewenang supervisi, KPK berwenang
pemeriksaan di sidang pengadilan, dengan juga mengambil alih penyelidikan atau penuntutan
peran serta masyarakat berdasarkan peraturan terhadap pelaku TPK yang sedang dilakukan oleh
perundang-undangan yang berlaku; kepolisian atau kejaksaan.
3. Berintegritas: menjalankan organisasi secara
kompeten, transparan, dan akuntabel, dengan Dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan,
tetap melakukan interaksi secara luas tanpa ada dan penuntutan, KPK berwenang melakukan
penyimpangan (zero tolerance); penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan TPK yang:
4. Efektif: semua elemen bangsa berperan 1. Melibatkan aparat penegak hukum,
serta dalam pencapaian sasaran dan tujuan penyelenggara negara, dan orang lain yang ada
pemberantasan korupsi; kaitannya dengan TPK yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum atau penyelenggara negara;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
16 2015

2. Mendapat perhatian yang meresahkan III. STRUKTUR ORGANISASI Adapun struktur organisasi KPK adalah seperti pada
masyarakat; dan/atau Berdasarkan Peraturan Komisi Pemberantasan gambar di bawah ini.
3. Menyangkut kerugian negara paling sedikit Korupsi Nomor 01 Tahun 2015 tentang Organisasi
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi,
struktur organisasi KPK terdiri atas:
Sementara itu, dalam melaksanakan tugas pence- 1. Pimpinan, yang terdiri atas seorang Ketua
gahan, KPK berwenang melaksanakan langkah atau merangkap Anggota dan 4 (empat) orang Wakil PIMPINAN KPK
upaya pecegahan sebagai berikut: Ketua merangkap Anggota;
1. Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan 2. Tim Penasihat, yang terdiri atas 4 (empat) orang;
terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara 3. Deputi Bidang Pencegahan, yang terdiri atas:
negara; a. Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan Penasihat
2. Menerima laporan dan menetapkan status Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
gratifikasi; Negara (PP LHKPN);
3. Menyelenggarakan program pendidikan b. Direktorat Gratifikasi; DEPUTI BIDANG
antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan; c. Direktorat Pendidikan dan Pelayanan DEPUTI BIDANG DEPUTI BIDANG INFORMASI DAN DEPUTI PIPM SEKRETARIAT
PENCEGAHAN PENINDAKAN JENDRAL
4. Merancang dan mendorong terlaksananya Masyarakat (Dikyanmas); DATA
program sosialisasi pemberantasan TPK; d. Direktorat Penelitian dan Pengembangan
5. Melakukan kampanye antikorupsi kepada (Litbang);
masyarakat umum; e. Unit Kerja Koordinasi dan Supervisi Bidang
6. Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral Pencegahan; GAMBAR 3.
dalam pemberantasan TPK. f. Sekretariat Deputi Bidang Pencegahan. STRUKTUR ORGANISASI KPK
4. Deputi Bidang Penindakan, yang terdiri atas:
Dalam melaksanakan tugas monitor, KPK ber- a. Direktorat Penyelidikan; IV. DASAR HUKUM 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
wenang: b. Direktorat Penyidikan; Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
1. Melakukan pengkajian terhadap sistem c. Direktorat Penuntutan; Kinerja KPK Tahun 2015 antara lain adalah: Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
pengelolaan administrasi di semua lembaga d. Unit Kerja Pelacalakan Aset, Pengelolaan 1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
negara dan pemerintah; Barang Bukti dan Eksekusi; Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
2. Memberikan saran kepada pimpinan lembaga e. Unit Kerja Koordinasi dan Supervisi; Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Instansi Pemerintah.
negara dan pemerintah untuk melakukan f. Sekretariat Deputi Bidang Penindakan. 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, 5. Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA), yang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; V. SISTEMATIKA PENYAJIAN
sistem pengelolaan administrasi tersebut terdiri atas: 3. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistematika penyajian laporan kinerja KPK Tahun
berpotensi korupsi; a. Direktorat Pengolahan Informasi dan Data Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2015 adalah sebagai berikut:
3. Melaporkan kepada Presiden, Dewan Perwakilan (PINDA); 4. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang 1. PENDAHULUAN, menjelaskan secara ringkas
Rakyat, dan Badan Pemeriksa Keuangan, jika b. Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi latar belakang, tugas dan wewenang, struktur
saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut Komisi dan Instansi (PJKAKI); Pemerintah; organisasi, dasar hukum, dan sistematika
tidak diindahkan. c. Direktorat Monitor; 5. Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan penyajian;
d. Sekretariat Deputi Bidang INDA. Korupsi Nomor 124A/01-52/02/2012 tanggal 2. PERENCANAAN KINERJA, menjelaskan proses
Selain memiliki kewenangan yang luas, KPK juga 6. Deputi Bidang Pengawasan Internal dan 29 Februari 2012 tentang Road Map KPK dalam pengelolaan kinerja KPK yang terdiri atas
perlu memenuhi kewajibannya, antara lain: Pengaduan Masyarakat (PIPM), yang terdiri atas: Pemberantasan Korupsi di Indonesia Tahun kegiatan Perencanaan, Monitoring, Pelaporan
1. Memberikan perlindungan terhadap saksi atau a. Direktorat Pengawasan Internal; 2011-2023; dan Evaluasi;
pelapor yang menyampaikan laporan ataupun b. Direktorat Pengaduan Masyarakat; 6. Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan 3. AKUNTABILITAS KINERJA, menjelaskan setiap
memberikan keterangan mengenai terjadinya c. Sekretariat Deputi Bidang PIPM. Korupsi Nomor 124B/01-52/02/2012 tanggal 29 capaian sasaran strategis pada setiap perspektif
TPK; 7. Sekretariat Jenderal, yang terdiri atas: Februari 2012 tentang Rencana Strategis Komisi yang tertuang pada peta strategi dan kinerja
2. Memberikan informasi kepada masyarakat yang a. Biro Perencanaan dan Keuangan; Pemberantasan Korupsi Tahun 2011-2015; lainnya;
memerlukan atau memberikan bantuan untuk b. Biro Umum; 7. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 4. PENUTUP, menjelaskan kesimpulan atas Laporan
memperoleh data lain berkaitan dengan hasil c. Biro Sumber Daya Manusia; 02 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Akuntabilitas Kinerja KPK.
penuntutan TPK yang ditanganinya. d. Biro Hukum; Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03 Tahun
e. Biro Hubungan Masyarakat; 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi
f. Sekretariat Pimpinan. Pemberantasan Korupsi;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
18 2015

VI. PERMASALAHAN ORGANISASI


Sampai dengan Desember 2015, KPK menghadapi 2
(dua) permasalahan besar yang berdampak langsung
terhadap capaian kinerjanya, permasalahan tersebut
adalah
1. Kondisi internal yang kurang kondusif sebagai
akibat hubungan antara KPK dan Polri yang
kurang harmonis.
Dengan diumumkannya Komjen Budi Gunawan
sebagai tersangka pada kasus gratifikasi di awal
tahun 2015 memberikan efek berkepanjangan
bagi internal KPK. Hal ini berdampak antara
lain kurang kondusifnya iklim organisasi bagi
pegawai KPK untuk bekerja dalam memenuhi
target yang telah ditetapkan.
2. Permasalahan klasik tentang keterbatasan
sumber daya manusia dan infrastruktur sebagai
enablers berjalannya operasional KPK.
Keterbatasan SDM KPK masih menjadi masalah
pada tahun 2015, dimana ada beberapa posisi
strategis yang masih belum terisi. Kondisi ini
menyebabkan kurang efektifnya operasional
pada unit kerja di KPK yang menghambat proses
kinerja berjalan. Atas permasalahan tersebut, KPK
terutama Biro SDM terus melakukan upaya untuk
merekrut pegawai yang berintegritas tinggi.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
20 2015

I. KEGIATAN PERENCANAAN Road Map KPK diwarnai oleh: (a) kompetensi inti
Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan kinerja, organisasi dan (b) fokus organisasi. Untuk memenuhi

bab 11 KPK mengacu ke beberapa dokumen yang menjadi


dasar tujuan eksistensi organisasi. Beberapa acuan
tuntutan kompetensi inti organisasi, KPK senantiasa
mempersiapkan keunggulan di masa kini dan di masa

Perencanaan dalam merencanakan kegiatan di tahun 2015 adalah yang akan datang. Sedangkan untuk mewujudkan
sebagai berikut. fokus organisasi, KPK memilih atau menentukan
skala prioritas dalam merealisasikan visi dan misinya,
I.1. ROAD MAP KPK 2011 - 2023 yaitu dengan memfokuskan pada penanganan grand

Kinerja Road Map KPK dimaksudkan untuk memberi arah corruption dan yang menjadi kepentingan nasional
pemberantasan korupsi yang akan dilakukan KPK (national interest). KPK mewujudkan kompetensi
dalam jangka panjang. Keberadaan Road Map KPK inti organisasi dengan mengambil peran sebagai
menjadi penting karena dokumen perencanaan pionir dalam pembangunan Sistem Integritas
yang ada terbatas hanya mencakup strategi jangka Nasional (SIN), kemudian dilanjutkan dengan
menengah (Rencana Strategis yang berjangka membangun kompetensi inti tahap berikutnya
Pengelolaan kinerja KPK terdiri dari tiga waktu lima tahunan) dan jangka pendek (Rencana melalui pembangunan Fraud Control Plan (Rencana
kegiatan utama yang dilakukan yaitu Kinerja dan Anggaran yang berjangka waktu Pengendalian Kecurangan).
tahunan). Selain itu, Road Map KPK juga didasari
Perencanaan, Monitoring, serta Pelaporan oleh karakteristik korupsi di Indonesia yang teramat Secara ringkas, Roadmap KPK yang menggambarkan
dan Evaluasi. kompleks dan mengakar sehingga diperlukan upaya hubungan antara sistem integritas nasional,
pemberantasan korupsi secara sistematis, integratif, milestone, dan fokus area seperti pada gambar di
dan fokus. bawah ini.

Penangan Grand Corruption,


penguatan APGAKUM, Penangan Grand Corruption,
Optimasi Penangan
perbaikan sektor strategis, penguatan APGAKUM,
Sektor Strategis dan peran
Pembangunan pondasi SIN. perbaikan sektor strategis,
Pilar-pilar Sistem Integritas
Penguatan Sistem Politik dan Aksi Sistem Integritas Nasional
nasional, serta Penanganan Fraud
masyarakat paham Integritas. dan Implementasi Fraud Control
Persiapan Fraud Control.

Pondasi Sistem
Sistem Integritas Budaya
Integritas
Nasional Integritas
Nasional

2011-2015 2015-2019 2019-2023

GAMBAR 4.
ROAD MAP KPK
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
22 2015

Berdasarkan Road Map KPK pada tahun 2015 3. Pembangunan pondasi Sistem Integritas Nasional Efektivitas dan Efisiensi
diharapkan KPK sudah menyempurnakan (SIN); Pemberantasan korupsi
rumusan konsep sistem integritas nasional dan 4. Penguatan sistem politik berintegritas dan
konsep fraud control plan kemudian segera masyarakat (CSO) paham integritas;

Stake Holder
mengimplementasikannya. Tahun 2015 adalah tahun 5. Persiapan Fraud Control Plan.
berakhir fase I dan tahun mulainya fase II dalam fokus
kegiatan pemberantasan korupsi. Adapun fokus area 2. Fase II (2015-2019) Perbaikan
Pembangunan Sistem
Pembangunan Politik berintegritas Penanganan
dari kedua fase tersebut adalah sebagai berikut: Fokus pada: Sektor Strategis
Pondasi Sistem dan Masyarakat Grand Corruption Persiapan
terkait kepentingan Fraud
1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan Nasional Integritas Paham dan Penguatan
Control
Nasional Berintegritas APGAKUM
1. Fase I (2011-2015) penguatan Aparat Penegak Hukum;
Fokus area dalam fase ini adalah pada: 2. Perbaikan sektor strategis (melanjutkan fokus
1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan pada kepentingan nasional); Civil Society Organization (CSO) dan K/L
Penguatan Aparat Penegak Hukum. 3. Aksi Sistem Integritas Nasional (SIN), meliputi:
Pengertian Grand Corruption adalah tindak a. Eksekutif, legislatif, dan yudikatif;
pidana korupsi yang memenuhi salah satu atau b. Dunia usaha; Koordinasi, Supervisi, Pencegahan, Penindakan, dan Monitoring Terintegrasi

Internal Process
lebih kriteria berikut: c. CSO (Civil Society Organization).
a. Melibatkan pengambil keputusan terhadap 4. Implementasi Fraud Control Plan.
Deputi Deputi Deputi INDA : Deputi PIPM :
kebijakan atau regulasi; Pencegahan : Penindakan Sistem Informasi Pembangunan
b. Melibatkan aparat penegak hukum; I.2. RENCANA STRATEGIS KPK 2011-2015 Pencegahan Penindakan Pemberantasan Kasus Grand
Terintegrasi Terintegritas Korupsi Coruption
c. Berdampak luas terhadap kepentingan Rencana Strategis (Renstra) KPK Tahun 2011-2015
nasional; yang telah disahkan melalui Keputusan Pimpinan
d. Kejahatan sindikasi, sistemik, dan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor KEP-
terorganisir; 124B/01-52/02/2012 tanggal 29 Februari 2012
e. Penguatan APGAKUM dilakukan melalui secara garis besar memuat visi, misi, fokus area,

Financial
Peningkatan

L and G
Koordinasi dan Supervisi. tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai Integritas Kapasitas Pengangkatan Gedung Infrastuktur Ketersediaan
2. Perbaikan Sektor Strategis terkait kepentingan organisasi pada tahun 2011 s.d. 2015. Lembaga SDM sesuai Penyidik KPK KPK IT Anggaran
Fokus Area
nasional (national interest), meliputi:
a. Ketahanan pangan plus: pertanian, perikanan, Untuk menggambarkan sasaran strategis KPK
peternakan, plus pendidikan dan kesehatan; dengan menggunakan pendekatan balanced
b. Ketahanan energi dan lingkungan: energi, scorecard maka dibuat Peta Strategi KPK. Peta
migas, pertambangan, dan kehutanan; strategi tersebut menjabarkan sasaran strategis
c. Penerimaan: pajak, bea dan cukai, serta KPK dalam 4 (empat) perspektif, yaitu perspektif GAMBAR 5.
PNBP; Pemangku Kepentingan (Stakeholder), perspektif PETA STRATEGI KPK 2011-2015
d. Bidang infrastruktur. Internal (Internal Process), perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dan
perspektif Keuangan (Financial). Secara lengkap,
Peta Strategi KPK dapat dilihat pada gambar berikut:
Peta strategi 2011-2015 di atas menjelaskan bahwa, KPK menerjemahkan tingkat keberhasilan
pada tahun 2015 ultimate goal KPK adalah Efektivitas pemberantasan korupsi melalui penentuan fokus
dan Efisiensi Pemberantasan (Pencegahan dan area untuk masing-masing sasaran strategis seperti
Penindakan) Korupsi, yang diukur keberhasilannya pada tabel di bawah ini.
dengan 2 (dua) indikator, yaitu:
1. Indeks Penegakan Hukum (IPH) atau Law
Enforcement Index;
2. Tingkat Keberhasilan Pemberantasan Korupsi
oleh KPK (Skala 1-10).
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
24 2015

TABEL 1. PERSPEKTIF SASARAN KEY PERFORMANCE TARGET SUMBER PENGUKURAN


FOKUS AREA DAN SASARAN STRATEGIS STRATEGIS INDICATOR
Tingkat Keberhasilan 9,0 Akumulasi dari capaian sasaran
NO FOKUS AREA SASARAN STRATEGIS Pemberantasan Korupsi strategis : (1) Penanganan Grand
1 Penanganan Kasus Grand Corruption dan 1. Keberhasilan Penanganan Kasus Grand oleh KPK (Skala 1-10) Corruption dan Penguatan APGAKUM,
Penguatan APGAKUM Corruption (2) Meningkatnya Kinerja pada Sektor
2. Efektivitas Penanganan Perkara Korupsi oleh Strategis (termasuk APGAKUM), (3)
APGAKUM Terwujudnya Pelembagaan Sistem
Integritas Nasional (SIN) secara
2 Perbaikan Sektor Strategis terkait 3. Meningkatnya Kinerja pada Sektor Strategis Formal, (4) Terbangunnya Pemahaman
Kepentingan Nasional Pemilih terhadap Integritas, dan (5)
3 Pembangunan Pondasi Sistem Integritas 4. Terwujudnya Pelembagaan SIN secara Formal Terbangunnya Fraud Control sebagai
Sistem Pemberantasan Korupsi yang
Nasional (SIN)
Terintegrasi
4 Penguatan Sistem Politik Berintegritas dan 5. Terbangunnya Integritas di Sektor Politik
Penanganan # Kasus (Pokok Kasus) 4 Dihitung dari jumlah kasus solid
Masyarakat (CSO) Paham Integritas Grand Corruption Grand Corruption Grand Corruption (sesuai dengan
5 Persiapan Fraud Control 6. Terbangunnya Konsep Fraud Control sebagai dan Penguatan parameter) yang dapat dilanjutkan ke
Sistem Pemberantasan Korupsi yang APGAKUM tahap Penyidikan atau dilimpahkan ke
Terintegrasi APGAKUM lain

6 Pembangunan Kelembagaan KPK 7. Terwujudnya Integritas Organisasi KPK % Conviction Rate Kasus 70% Perbandingan antara putusan PN
yang Disupervisi Tipikor yang menyatakan terdakwa
bersalah dengan perkara TPK yang
disupervisi KPK kepada APGAKUM
Dalam upaya mewujudkan ultimate goal tersebut, teknologi, sumber daya manusia, iklim organisasi
lain (Kejaksaan)
KPK harus memastikan setiap unit Penindakan, yang kondusif serta sumber daya anggaran seperti
Pencegahan, INDA dan PIPM bersinergi yang tergambar pada perspektif learning and growth Meningkatnya Indek Kinerja Sektor 3,5 Pengukuran indek sektor strategis
menjalankan tugas dan fungsi masing-masing dan financial pada peta strategi di atas. Kinerja pada Sektor Strategis oleh Dit. Litbang
Strategis (termasuk
secara optimal. Hal ini tergambar pada perspektif
APGAKUM)
internal yang menitikberatkan pada terintegrasinya Adapun secara detail Sasaran Strategis, KPI (Key
upaya penindakan dan pencegahan korupsi. KPK Performance Indicator) dan Target pada setiap Terwujudnya % Pelembagaan SIN 100% Akumulasi pelaksanaan kegiatan
Pelembagaan Sistem dalam mengimplementasikan Sistem
juga menentukan dukungan sumber daya yang perspektif KPK pada tahun 2015 adalah sebagai
Integritas Nasional Integritas Nasional
diperlukan setiap unit yang berupa sumber daya berikut: (SIN) secara Formal
TABEL 2. Terbangunnya Pemahaman Masyarakat 4 Survei Persepsi Masyarakat terhadap
SASARAN STRATEGIS, KPI DAN TARGET Pemahaman Pemilih terhadap Integritas dalam Integritas Pemilu oleh Dit. Litbang
terhadap Integritas Pemilu
PERSPEKTIF SASARAN KEY PERFORMANCE TARGET SUMBER PENGUKURAN Terbangunnya % Pembangunan Konsep 100% Perbandingan pelaksanaan kegiatan
STRATEGIS INDICATOR Fraud Control dan Disain Fraud Control pembangunan konsep dan disain
Pemangku Efektivitas Indek Penegakkan 8 Penghitungan beberapa parameter sebagai Sistem fraud control dengan kegiatan yang
Kepentingan dan Efisiensi Hukum (IPH) atau Law yang terdiri atas: (1) %Penyelesaian Pemberantasan direncanakan
Pemberantasan Enforcement Index Laporan Tipikor (10%), (2) % Korupsi yang
(Pencegahan dan Penyelidikan yang menjadi Penyidikan Terintegrasi
Penindakan) Korupsi (20%), (3) % Penyidikan yang menjadi Proses Internal Penindakan yang Conviction Rate Perkara 90% Perbandingan antara jumlah putusan
Tuntutan (30%), (4) % Conviction Rate Terintegrasi yang Ditangani KPK Pengadilan Negeri (PN) Tipikor
(30%) dan (5) % Execution Rate (10%) yang menyatakan terdakwa terbukti
bersalah dengan jumlah perkara yang
diputus oleh Pengadilan Tipikor
% Kasus yang Disupervisi 85% Perbandingan antara jumlah kasus
KPK Lanjut ke Tahap yang disupervisi dengan kasus
Berikutnya supervisi yang lanjut ke tahap
berikutnya
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
26 2015

PERSPEKTIF SASARAN KEY PERFORMANCE TARGET SUMBER PENGUKURAN Dalam upaya mengeksekusi setiap target dari setiap Rumusan target kinerja di tingkat korporat di peta
STRATEGIS INDICATOR sasaran strategis tersebut di atas, strategi yang strategi tersebut ditetapkan oleh Pimpinan KPK.
Pencegahan yang % Implementasi atas 100% Perbandingan antara jumlah
digunakan KPK pada tahun 2015 yaitu: Selanjutnya, secara berjenjang target kinerja KPK
Terintegrasi Rekomendasi yang keseluruhan rekomendasi dengan dijabarkan ke tingkat Deputi/Setjen dan Direktorat/
Diusulkan pada Sektor jumlah rekomendasai yang 1. Pencegahan yang Terintegrasi Biro, sampai dengan tingkat individu/pegawai.
Strategis diimplementasikan Pencegahan dilakukan secara terintegrasi dalam Manajemen kinerja di tingkat korporat dibantu
# Implementasi Sistem 10 Jumlah KLOP yang satu paket Pencegahan KPK yakni dalam rangka dengan software Actuate, sedangkan di tingkat
Integritas pada Fokus Area mengimplementasikan sistem membangun Sistem Integritas Nasional (SIN) sesuai individu/pegawai dibantu dengan software PMS
Sesuai Perkembangan integritas berdasarkan kerangka dengan fokus area pada masing-masing fase. SDM.
Pelembagaan SIN pelembagaan SIN yang direncanakan
% Implementasi 80% Perbandingan pelaksanaan kegiatan Pencegahan diawali dengan kajian komprehensif I.3. ARAH DAN KEBIJAKAN PIMPINAN KPK
Program untuk Pemilu program pemilu berintegritas terhadap sistem, peraturan atau prosedur pada 2015
Berintegritas dibandingkan dengan kegiatan yang fokus area yang potensial/rawan terjadi korupsi, Dokumen Arah dan Kebijakan Pimpinan
direncanakan kemudian diberikan rekomendasi/saran perbaikan, menjabarkan kondisi internal dan eksternal,
Terbangunnya % Pembangunan Sistem 100% Perbandingan pelaksanaan kegiatan dan dipantau implementasinya oleh KPK hingga Rencana Strategis KPK, Rencana Kerja Tahunan
Sistem Informasi Informasi Pemberantasan pembangunan sistem informasi tuntas. Secara pararel dilakukan juga pendidikan dan hasil evaluasi capaian kinerja KPK pada tahun
Pemberantasan Korupsi korupsi dibandingkan dengan dan kampanye tentang SIN kepada K/L dan CSO sebelumnya. Berdasarkan Arjak tersebut, Pimpinan
Korupsi kegiatan yang direncanakan untuk mengubah cara berpikir dan perilaku. Selain KPK menetapkan Keputusan Pimpinan KPK
% Pembangunan 100% Perbandingan pelaksanaan kegiatan itu dilakukan internalisasi dan implementasi pondasi tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) KPK. Arjak
Infrastruktur Fraud pembangunan infrastruktur fraud dan pilar-pilar integritas nasional pada fokus area yang berisikan target kinerja tahunan juga menjadi
Control control dibandingkan dengan kegiatan secara bertahap (sesuai fase) untuk memperkuat SIN. dasar dalam penyusunan Kontrak Kinerja Unit
yang direncanakan
di lingkungan KPK. Dalam penyusunan Kontrak
Terbangunnya Kasus # Kasus (Pokok Kasus) 8 Jumlah kasus grand corruption Pencegahan yang terintegrasi juga mencakup Kinerja Unit, dilakukan penyelarasan (alignment)
Grand Corruption Grand Corruption Siap yang didapatkan Dumas yang kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan secara vertikal (cascading) dan horizontal untuk
(dari Dumas) LIDIK siap ditindklanjuti dalam kegiatan berupa kegiatan pelaksanaan koordinasi dengan memastikan bahwa strategi unit telah selaras dengan
penyelidikan instansi yang melaksanakan usaha-usaha strategi korporat. Kontrak Kinerja Unit terdiri dari
Pertumbuhan Terjaganya Integritas Indek Integritas KPK 4 Survei integritas organisasi oleh Dit. pencegahan korupsi serta supervisi layanan publik. Surat Pernyataan, Peta Strategi, Target Kinerja, dan
dan Pembela- Kelembagaan KPK (Survei, 1-5) Litbang Inisitatif Strategis dan ditetapkan oleh Unit Pemilik
jaran 2. Penindakan yang Terintegrasi IKU dengan persetujuan oleh atasan langsung secara
# Pelanggaran Kode Etik 0 Jumlah pelanggaran yang dilakukan Penindakan dilakukan terhadap Grand Corruption berjenjang. Kontrak Kinerja Unit tersebut selanjutnya
dan Kode Perilaku pegawai baik ringan, sedang dan barat sesuai dengan fokus area pada masing-masing fase, menjadi dasar untuk menyusun Kontrak Kinerja
yang diproses melalui DPP dengan pembangunan kasus (case building) yang Pegawai KPK.
% Pemenuhan Komponen 100% Pengukuran (assessment) kondisi bersumber dari:
Reformasi Birokrasi internal KPK dalam memenuhi setiap 1. Pengaduan masyarakat yang potensial Arah dan kebijakan tahun 2015 ditetapkan melalui
komponen RB dari KemenPanRB mengandung Grand Corruption; Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor: SE-16/01-52/12
Meningkatnya % Ketersediaan SDM 100% Jumlah keseluruhan SDM yang 2. Proaktif investigasi; Tahun 2014. Surat Edaran tersebut selain memuat
Kapasitas SDM sesuai Fokus Area direncanakan dan yang berhasil 3. Penanganan kasus Non Grand Corruption bisa Kebijakan Umum dan Kebijakan Operasional, juga
sesuai Fokus Area direkrut dilakukan: menjelaskan kondisi analisis lingkungan yang
Pengangkatan # Penyidik KPK yang 30 Jumlah penyidik KPK yang diangkat a. Ditangani oleh KPK sendiri, atau melatarbelakangi penyusunannya. Adapun kebijakan
Penyidik KPK Diangkat baik dari Polri maupun independen b. Dilimpahkan kepada Instansi Penegak umum yang dirumuskan pada arah kebijakan tahun
Pembangunan % Ketersediaan Gedung 100% Perbandingan realisasi tahapan Hukum lain, dengan mekanisme koordinasi 2015 adalah sebagai berikut:
Gedung KPK KPK pembangunan gedung dengan yang dan supervisi secara berjenjang.
direncanakan 1. Menuntaskan semua sasaran strategis dan target
Tersedianya Indek Kepuasan Layanan 78 Survei kepuasan layanan yang 3. Pencegahan dan Penindakan yang Terintegrasi kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra KPK
Dukungan TI (Survei) diberikan Pinda dari setiap unit KPK Terhadap fokus area yang telah dilakukan Tahun 2012-2015 yang belum tercapai;
Infrastruktur TI Penindakan, akan dilakukan improvement (recovery) 2. Menyempurnakan kegiatan operasional rutin
Keuangan Ketersediaan % Ketersediaan Anggaran 100% Ketepatan waktu dan ketepatan melalui Pencegahan. Atau sebaliknya, akan dilakukan KPK agar semaksimal mungkin dampaknya
Anggaran untuk Operasional KPK jumlah anggaran yang didapatkan Penindakan apabila Pencegahan yang dilakukan dapat dirasakan oleh masyarakat luas terkait
KPK terhadap fokus area tidak efektif (belum berhasil). (tiga) strategi KPK (Penindakan terintegrasi,
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
28 2015

Pencegahan terintegrasi, dan Pencegahan 3. Pembangunan Pondasi Sistem Integritas Nasional


PROSES MONITORING KINERJA KPK
Penindakan terintegrasi); (SIN):
3. Mengantisipasi dan memanfaatkan kondisi a. Piloting SIN pada KLOPS;
politik pasca tahun pemilih untuk memperkuat b. Penyiapan Test Integrity & Design Index
KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya; Integrity. SEMESTER 1
4. Melanjutkan pembangunan grand design 4. Penguatan Sistem Politik Berintegritas dan
arsitektur KPK; Masyarakat (CSO) Paham Integritas;
5. Membangun strategic partnership di 5. Persiapan Fraud Control: REVIEW Q1 REVIEW Q2 REVIEW Q3 REVIEW Q4
pemerintahan dan parlemen, mengkonsolidasikan Penyelesaian Disain Fraud Control dan melakukan (JAN - MAR) (APRIL - JUN) (JUL - SEPT) (OCT - DEC)
peran lembaga penegak hukum dan piloting sesuai KPK First.
pembangunan strategic alliances dengan CSO,
KLOPS dan international network; Sedangkan rumusan arah kebijakan operasional EVALUASI KINERJA UNIT EVALUASI KINERJA UNIT EVALUASI KINERJA UNIT EVALUASI KINERJA UNIT
6. Meningkatkan peran sebagai trigger mechanism dalam arah kebijakan tahun 2015 yang menjadi dasar
secara konsisten dan konsekuen; bagi unit kerja di KPK untuk menyusun program dan Evaluasi Kinerja Unit Evaluasi Kinerja Unit Evaluasi Kinerja Unit Evaluasi Kinerja Unit
7. Meningkatkan hubungan baik dengan semua kegiatan secara lengkap tersaji pada Lampiran 2. Susunan LAKIP Unit Susunan LAKIP Unit Susunan LAKIP Unit Susunan LAKIP Unit
stakeholders secara kelembagaan (DPR, BPK,
Apgakum, Lembaga negara dan pemerintah) II. KEGIATAN MONITORING UPDATE CAPAIAN UPDATE CAPAIAN UPDATE CAPAIAN UPDATE CAPAIAN
walaupun beberapa pimpinan/kepala lembaga Rencana kinerja yang dirumuskan dalam kontrak
tersebut berpotensi bermasalah dengan hukum kinerja korporat (level 0) diturunkan ke dalam
dengan tetap menjaga independensi, integritas, W2 April LAKIP Terkumpul W2 Juli LAKIP Terkumpul W2 Oct LAKIP Terkumpul W2 Dec LAKIP Terkumpul
kontrak kinerja pada tingkat Deputi/Sekjen (level
dan akuntabilitas organisasi. 1) dan Direktorat/Biro (level 2) hingga ke individu
pegawai KPK . Tentunya rumusan kegiatan yang GAMBAR 6.
Selain kebijakan umum di atas, dalam arah kebijakan ada dalam kontrak kinerja tersebut perlu untuk PROSES MONITORING KINERJA KPK
tahun 2015 juga menekankan fokus area yang dimonitor setiap progres capaiannya. Proses monitor
menjadi prioritas KPK yaitu: sangat penting dilakukan, selain sebagai cara untuk
1. Peningkatan kualitas penanganan Kasus III. KEGIATAN PELAPORAN DAN EVALUASI akhir tahun dan target kinerja KPK yang ditetapkan
memastikan setiap unit KPK mengeksekusi setiap
Proses pelaporan kinerja KPK dilakukan secara di awal tahun. Konsep akhir LAKIP KPK disampaikan
Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM rencana kerjanya, juga sebagai alat pembelajaran
bottom-up, dimulai dari pelaporan kinerja di tingkat kepada Direktorat PI untuk mendapat reviu internal.
dengan memperhatikan asas kepastian hukum, organisasi atas setiap penyebab keberhasilan dan
unit kerja Direktorat/Biro sampai dengan tingkat Direkorat PI menyampaikan laporan hasil reviu
keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, kegagalan capaian dari setiap target yang ada.
korporat. Capaian Kinerja Unit dibahas dalam Rapat LAKIP kepada Pimpinan c.q. Sekretaris Jenderal.
dan proporsionalitas:
Evaluasi Kinerja KPK yang dilakukan paling sedikit 2 Selanjutnya LAKIP KPK akan disampaikan kepada
a. Kasus Grand Corruption dan case building Dalam melaksanakan kegiatan monitoring
(dua) kali dalam setahun dan dihadiri oleh Pimpinan Menteri yang membidangi Pendayagunaan Aparatur
serta Investigasi Proaktif: ini, Sekretariat Jenderal c.q. Biro Perencanaan
KPK serta para Pimpinan Unit Kerja. Berdasarkan Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan
Penanganan Kasus Grand Corruption pada dan Keuangan (Renkeu) adalah unit yang
hasil evaluasi tersebut, Laporan Kinerja Unit disusun kepada Presiden Republik Indonesia.
National Interest, khususnya yang berkaitan bertanggungjawab memastikan kegiatan ini
dengan Perubahan Peta Politik dan disampaikan kepada Sekretariat Jenderal c.q.
dilakukan oleh setiap unit KPK secara berjenjang pada
Biro Renkeu dan Direktorat Pengawasan Internal (PI). Dalam proses pelaksanaannya, Biro Renkeu
b. Penguatan Kelembagaan APGAKUM: level korporat hingga ke level direktorat/biro. Biro
Laporan Kinerja Unit memuat realisasi atas target bekerjasama dengan PIC Manajemen Kinerja unit
Pengembangan dan pembangunan program Renkeu menelaah laporan kinerja yang disampaikan
kinerja yang telah direncanakan dengan penjelasan di KPK. PIC ini sangat penting untuk memastikan
dan sistem di Kelembagaan Apgakum serta oleh unit-unit di lingkungan KPK berdasarkan
atas target kinerja yang tidak tercapai serta Action setiap kegiatan dalam proses pengelolaan
pembangunan Infrastruktur Kegiatan Korsup kontrak kinerja unit yang telah ditetapkan di awal
Plan yang akan dilakukan di periode berikutnya. manajemen kinerja di unit masing-masing berjalan.
Penindakan. tahun dan memonitor capaian kinerja tersebut
PIC Manajemen Kinerja di KPK berjenjang hingga
2. Perbaikan Sektor Strategis terkait Kepentingan melalui Aplikasi Manajemen Kinerja, yaitu Actuate.
Pada akhir tahun, Laporan Kinerja Unit dijadikan level direktorat/biro. Adapun secara komposisi PIC
Nasional (National Interest): Hasil reviu atas capaian kinerja tersebut selanjutnya
sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja Manajemen Kinerja KPK seperti pada gambar di
a. Ketahanan pangan plus; disampaikan kepada Pimpinan KPK dan Pimpinan
Instansi Pemerintah (LAKIP) KPK. Biro Renkeu bawah ini.
b. Ketahanan energi dan SDA termasuk Unit Kerja sebagai dashboard dalam pengambilan
lingkungan (Energi, Migas, Hutan & Agraria); melakukan koordinasi dengan unit-unit dalam
keputusan untuk mengoptimalkan kinerja KPK.
c. Penerimaan negara (Pajak, Bea dan Cukai, proses penyusunan LAKIP KPK yang memuat
Adapun mekanisme kegiatan monitoring yang
PNBP, Pengelolaan PHLN); analisis perbandingan antara realisasi kinerja di
dilakukan selama setahun seperti pada gambar di
d. Bidang infrastruktur; bawah ini.
e. Bidang Apgakum.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
30 2015

PIC MANAJEMEN KINERJA UNIT

PIMPINAN KPK

DEPUTI BIDANG
DEPUTI BIDANG DEPUTI BIDANG INFORMASI DAN DEPUTI PIPM SEKRETARIAT
PENCEGAHAN PENINDAKAN DATA JENDRAL

Tim RO

Sekretariat/PIC Manajemen Kinerja Unit

GAMBAR 7.
KOMPOSISI PIC MANAJEMEN KINERJA KPK
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
32 2015

Secara detail perbandingan capaian kinerja KPK Capaian perspektif pertumbuhan dan
di setiap perspektif dari tahun 2012 - 2015 adalah pembelajaran pada tahun 2015 sebesar 83,5%,

bab 111 seperti berikut ini:


Capaian kinerja perspektif pemangku kepentingan
yang mengalami peningkatan jika dibandingkan
capaian pada tahun 2014 yang sebesar 70,9%,

Akuntabilitas
KPK pada tahun 2015 adalah sebesar 87,7% yang tahun 2013 sebesar 79,6% dan tahun 2012 sebesar
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 96,7%;
capaian tahun 2014 sebesar 104,2%, tahun 2013 Capaian perspektif keuangan selalu konsisten
sebesar 139,8% dan tahun 2012 sebesar 119,5%; sebesar 100% termasuk tahun 2012, 2013, 2014

Kinerja
Capaian kinerja perspektif proses internal KPK dan 2015.
pada 2015 adalah sebesar 87,7%. Capaian ini
mengalami penurunan jika dibandingkan capaian Penjelasan atas setiap capaian sasaran strategis
pada tahun 2014 yang sebesar 121,8%, capaian dan target KPI dari tahun 2012 2015 yang telah
kinerja ini jika dibandingkan dengan tahun ditentukan seperti tertuang pada Gambar 8.
sebelumnya mengalami peningkatan cukup
Capaian kinerja KPK pada tahun 2015 adalah signifikan karena pada tahun 2013 capaiannya
sebesar 88,9%. Capaian ini jika dibandingkan sebesar 97,2% sedangkan pada tahun 2012
sebesar 116,3%;
dengan capaian tahun 2012, 2013 dan 2014,
capaian kinerja KPK mengalami penurunan.
Penurunan ini terutama disebabkan 150

adanya penurunan capaian pada perspektif


stakeholder dan internal process. Capaian
tahun 2015 secara detail dapat dilihat pada 120

matrik indek pada Lampiran 1.

90

60 Capaian Kinerja KPK

105.6
104.2
139.8
107.8
116.3

121.8
119.5
111.9

88.9
70.9

83.5
79.6
96.7

97.2

87.7
87.7
100

100

100

100
Perspektif Stakeholder

Perspektif Internal Process


30

Perspektif Pertumbuhan &


Pembelajaran
Perspektif Keuangan
0
2012 2013 2014 2015

GAMBAR 8.
DIAGRAM CAPAIAN KINERJA KPK
TAHUN 2012 - 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
34 2015

CAPAIAN PERSPEKTIF tetap. Semakin tinggi nilai IPH menunjukkan bahwa TABEL 3.
PEMANGKU KEPENTINGAN strategi penegakan hukum tipikor di KPK berjalan PENEGAKAH HUKUM KPK
semakin baik. Penggunaan Indikator ini selaras TAHUN 2015
Perspektif pemangku kepentingan terdiri dari dengan indikator yang digunakan untuk mengukur
DATA PENINDAKAN 2015
beberapa sasaran strategis. Adapun sasaran strategis, strategi penegakan hukum dalam Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi/Stranas JUMLAH CARRY OVER TAHUN-TAHUN TERJADI DI PERIODE TAHUN
KPI dan capaian kinerja adalah sebagai berikut:
PPK (Peraturan Presiden nomor 55 Tahun 2012. SEBELUMNYA BERJALAN
IPH juga digunakan sebagai salah satu indikator Kasus Penyelidikan 144 87
Sasaran Stategis 1: Efektivitas dan Efisiensi
Penegakan Hukum dalam Rencana Pembangunan SPRINLID - 87
Pemberantasan (Pencegahan dan Penindakan)
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015
Korupsi LKTPK - 23
2019 yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor
02 Tahun 2015 . Penyidikan Lengkap - 62
Sebagaimana digambarkan dalam peta strategi SPRINDIK 49 57
KPK, efektivitas dan efisiensi pemberantasan Target nilai IPH belum ditentukan dalam Renstra KPK Putusan Inkracht - 37
(pencegahan dan penindakan) korupsi merupakan Tahun 2011-2015, Stranas PPK dan RPJMN 2015-
tujuan utama (ultimate goal) KPK dalam rencana Tuntutan 33 62
2019. Meskipun demikian, KPK telah melakukan
strategisnya pada perspektif pemangku kepentingan. perhitungan IPH mulai dari tahun 2012 2015. Pada
Eksekusi - 38
Tujuan utama ini juga selaras dengan amanat Pasal tahun 2014, dilakukan perbaikan formula perhitungan
4 Undang-Undang nomor 30 Tahun 2002 tentang IPH dengan tidak menyertakan kasus/perkara yang Hasil pengolahan data dengan menggunakan
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang bersifat carry over dari tahun sebelumnya. Dalam formulasi perhitungan Indeks IPH mendapatkan
menyebutkan bahwa tujuan pembentukan KPK perbaikan tersebut juga dilakukan perubahan nama hasil seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil dua sub-komponen perhitungan yaitu conviction rate
guna terhadap upaya pemberantasan korupsi. dan execution rate, untuk menghindari pemahaman TABEL 4.
IPH didalam RPJMN dengan indikator kinerja yang NILAI INDEKS PENEGAKAN HUKUM
Terdapat 2 (dua) Indikator yang digunakan untuk digunakan oleh KPK. TAHUN 2015
mengukur sasaran strategis ini dengan capaian di
tahun 2015 sebagai berikut: Indeks Penegakan Hukum (IPH) KPK tahun
2015 dihitung berdasarkan data Penindakan KPK NILAI AKHIR INDEK PENEGAKAN HUKUM SUB NILAI BOBOT PENILAIAN AKHIR
KPI 1: Indeks Penegakan Hukum (IPH) atau Law INDIKATOR
selama periode tahun 2015. Data Penindakan KPK
Enforcement Index periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 %Penyelesaian Laporan Tipikor 100% 10,00% 10%
Indeks Penegakan Hukum (IPH) Tipikor ditunjukkan pada tabel di bawah ini. % Penyelidikan yang menjadi Penyidikan 26,43% 20,00% 5,28%
dimaksudkan sebagai indikator untuk mengukur
% Penyidikan yang menjadi Tuntutan 58,49% 30,00% 17,54%
tingkat keberhasilan strategi penegakan hukum di
bidang Tipikor, dalam hal ini yang dilakukan oleh % Conviction Rate 38,94% 30,00% 11,68%
KPK. IPH Tipikor dihitung dengan mengukur rasio % Execution Rate 102,70% 10,00% 10,27%
penyelesaian setiap tahapan dalam proses penegakan INDEK PENEGAKAN HUKUM 54.79%
hukum tipikor, mulai dari tahap pengaduan,
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga
eksekusi putusan yang telah berkekuatan hukum Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh Penuntutan mengalami kenaikan sebesar 3,33%.
Direktorat Litbang, secara umum indeks penegakan Penurunan terbesar terjadi pada persentase
hukum KPK pada tahun 2015 menunjukkan Penyelidikan yang menjadi Penyidikan, yakni
penurunan nilai jika dibandingkan dengan tahun sebesar 4,47%. Perbandingan IPH antara tahun 2014
2014. Penurunan nilai indeks hampir terjadi pada dan 2015 berikut angka perubahannya secara detail
semua tahapan kegiatan penegakan hukum di seperti tersaji pada tabel dan grafik di bawah ini.
KPK kecuali indikator Penyidikan yang menjadi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
36 2015

TABEL 5.
INDEK PENEGAKAN HUKUM
2014-2015
INDEK PENEGAKAN HUKUM TAHUN
(SUB INDIKATOR)
2014 2015 PERUBAHAN
% Penyelesaian Laporan Tipikor (bobot 10%) 10,26% 10% 0,26
% Penyelidikan yang menjadi Penyidikan (bobot 9,75% 5,28% 4,47
20%)
% Penyidikan yang menjadi Tuntutan (bobot 30%) 14,21% 17,54% 3,33
% Conviction Rate (bobot 30%) 15,58% 11,68% 3,9
% Execution Rate (bobot 10%) 12,00% 10,27% 1,73
Nilai IPH 61,80% 54,79% 7,01

8 8 8 8

8 Kemungkinan penyebab utama penurunan IPH tahun


6,8 2015 adalah faktor eksternal yaitu adanya gugatan
7 6,2 praperadilan tersangka korupsi yang dikabulkan oleh GAMBAR 10.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dikabulkannya SALAH SATU KEGIATAN PRAPERADILAN
5,5
6 gugatan praperadilan tersebut kemudian
4.5 memunculkan banyak gugatan praperadilan lainnya
5 oleh para tersangka sehingga menambah beban
kerja Kedeputian Penindakan. Dengan jumlah
4 KPI 2: Tingkat Keberhasilan Pemberantasan
personil yang terbatas dan bertambahnya beban
Korupsi oleh KPK
kerja untuk menyelesaikan gugatan praperadilan
3
mengurangi kinerja penyelesaian kasus korupsi
Tingkat Keberhasilan Pemberantasan Korupsi
utamanya. Akibatnya IPH sebagai salah satu ukuran
2 oleh KPK adalah ukuran dalam bentuk. Indeks ini
kinerja penegakan hukum tipikor menurun. KPK
merupakan rata-rata kumulatif capaian indikator
1 telah melakukan upaya terkait permasalahan
pada 5 (lima) Sasaran Strategis pada perspektif
tersebut yaitu dengan menambah personil sehingga
pemangku kepentingan. Semakin tinggi nilai tingkat
0 meningkatkan kualitas penanganan perkara dalam
2012 2013 2014 2015 keberhasilan, menunjukkan bahwa semakin baik
rangka memenangkan gugatan praperadilan dan
kinerja KPK secara keseluruhan pada perspektif
GAMBAR 9. penegakan hukum tipikor.
pemangku kepentingan.
PERKEMBANGAN INDEKS PENEGAKAN HUKUM
TAHUN 2012 - 2015

Target

Realisasi

Target Renstra
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
38 2015

TABEL 6. Sasaran Strategis 2: Penanganan Grand 2. Dugaan TPK atas transaksi keuangan
CAPAIAN SASARAN STRATEGIS Corruption dan Penguatan APGAKUM mencurigakan yang melibatkan Perwira Tinggi
TINGKAT KEBERHASILAN PEMBERANTASAN KORUPSI OLEH KPK Kepolisian Republik Indonesia yang diduga
TAHUN 2015 Sementara penguatan APGAKUM adalah kegiatan/ dilakukan oleh SYAHTRIA SITEPU dkk;
program kerja di lingkungan KPK yang dilakukan 3. Dugaan TPK berupa pemberian uang/barang dari
SASARAN STRATEGIS CAPAIAN
melalui koordinasi dan supervisi. Indikator kinerja Gubernur Sumatera Utara kepada Majelis Hakim
Penanganan Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM 81,8% Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dalam
yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan
Meningkatnya Kinerja pada Sektor Strategis (termasuk APGAKUM) 126,6% sasaran Penanganan Grand Corruption dan rangka memenangkan perkara persidangan yang
Terwujudnya Pelembagaan Sistem Integritas Nasional (SIN) secara Formal 74,7% Penguatan APGAKUM terdiri atas dua indikator diduga dilakukan oleh M. YAGARI BHASKARA
kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tampak GUNTUR;
Terbangunnya Pemahaman Pemilih terhadap Integritas 98%
pada tabel berikut ini. Adapun penjelasaan capaian 4. Dugaan TPK berupa pemberian uang/barang dari
Terbangunnya Fraud Control sebagai Sistem Pemberantasan Korupsi yang Terintegrasi 100% Gubernur Sumatera Utara kepada Majelis Hakim
atas kedua indikator tersebut adalah sebagai berikut:
RATA-RATA 96,2% Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dalam
KPI 1: # Kasus (Pokok Kasus) Grand Corruption rangka memenangkan perkara persidangan yang
Pada tahun 2015 target atas indeks pada KPI Tingkat diduga dilakukan oleh TRIPENI IRINTO PUTRO,
Keberhasilan Pemberantasan Korupsi oleh KPK KPI # Kasus (Pokok Kasus) Grand Corruption dihitung DARMAWAN GINTING, AMIR FAUZI;
adalah sebesar 9. Berdasarkan perhitungan seperti dari jumlah kasus solid Grand Corruption yang dapat 5. Dugaan TPK berupa pemberian uang/barang dari
pada tabel di atas, realisasi atas KPI ini adalah sebesar dilanjutkan ke tahap Penyidikan atau dilimpahkan ke Gubernur Sumatera Utara kepada Majelis Hakim
9,62 dengan capaian kinerja sebesar 106,9%. Jika APGAKUM lain. Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dalam
dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, rangka memenangkan perkara persidangan yang
perbandingan realisasi atas KPI ini mengalami Pada tahun 2015, capaian atas KPI ini adalah sebesar diduga dilakukan oleh SYAMSIR YUSFAN;
penurunan seperti pada gambar di bawah ini. 100% yang dihasilkan dari pemenuhan target 6. Dugaan TPK berupa Penerimaan dan atau
Kondisi detail capaian setiap sasaran strategis yang sebesar 6 (enam) kasus Grand Corruption. Adapun 6 pemberian uang/barang/sesuatu yang dilakukan
menghasilkan capaian indeks ini seperti penjelasan (enam) kasus Solid Grand Corruption yang berhasil oleh Gubernur Sumatera Utara TA. 2013 2015
di bawah. ditingkatkan ke tahap Penyidikan, yaitu: yang diduga dilakukan oleh GATOT PUJO
1. Dugaan TPK atas transaksi keuangan NUGROHO.
mencurigakan yang melibatkan Perwira Tinggi
15 13,9
Kepolisian Republik Indonesia yang diduga
13,1
dilakukan oleh BUDI GUNAWAN dkk;
11,9

12
9,6

9 9 9 9
8,5 8.5
8 8
9
Target

6 Realisasi

Target Renstra

3
GAMBAR 11.
PERKEMBANGAN TINGKAT KEBERHASILAN
PEMBERANTASAN KORUPSI OLEH KPK
0 TAHUN 2012 - 2015
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
40 2015

10

10
dengan perkara TPK yang disupervisi KPK kepada 4. Dugaan TPK pengembangan distribusi air
APGAKUM lain (Kejaksaan). Selama tahun 2015, minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/
sejumlah 9,45% (14 perkara dari target 148 perkara) air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem,
8 perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem
7 7
supervisi telah diputus oleh Pengadilan Tindak APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama tersangka
6
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri dengan I WAYAN ARNAWA.
menyatakan terdakwa bersalah. Daftar 14 perkara Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan.
6 yang disupervisi KPK tersebut dapat adalah sebagai Hasil Supervisi: Putusan PN Tipikor pada PN
Target berikut: Denpasar Nomor 22/Pid-Sus-Tpk/PN. DPS
4 4 4 4 tanggal 5 Maret 2015, dengan amar antara
Realisasi 1. Dugaan TPK dan TPPU atas nama terdakwa lain Pidana Penjara kepada terdakwa I WAYAN
4 3 3 3 3 RITHA SAHARA selaku bendahara pengeluaran ARNAWA selama 2 (dua) tahun.
Target Renstra kepala daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 5. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat
anggaran 2007 s.d. 2011. Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan
Posisi sebelum disupervisi : Penuntutan. untuk pembangunan USB sekolah terpadu
2 GAMBAR 12.
Posisi setelah disupervisi : Berdasarkan putusan melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh
DIAGRAM PERBANDINGAN KASUS GRAND
hakim pada pengadilan TPK pada Pengadilan Tersangka atas nama DRS. H. DEDDY CHANDRA,
CORRUPTION
Negeri Palu nomor: 39/PIDSUS/TIPIKOR/2014/ MM oleh penyidik Polres Tanjung Pinang.
TAHUN 2012 - 2015
PN.PL tanggal 9 januari 2015 dengan amar Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih
0
2012 2013 2014 2015 putusan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan
dan denda Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas
Berdasarkan diagram pada gambar 12, sejak tahun 2. Pada tahap Penyelidikan, berdasarkan Sprin. rupiah) subsidair 4 (empat) bulan kurungan penyerahan berkas tahap- 1 dari Penyidik,
2012 sampai dengan 2015 realisasi penanganan Lidik, Kasus Potensial dilakukan penyelidikan serta membayar uang pengganti sebesar Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk
kasus Solid Grand Corruption selalu melebihi target untuk menghasilkan Kasus Solid agar dapat Rp.3.601.914.973,10 (tiga milyar enam ratus satu Supervisi terpadu.
yang ditetapkan. ditingkatkan ke tahap Penyidikan (dengan LK juta sembilan ratus empat belas ribu sembilan Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan
TPK dan Surat Pelimpahan); ratus tujuh puluh tiga rupiah sepuluh sen). Tipikor pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru,
Adapun program dan kegiatan yang dapat menunjang 3. Pada tahap Penyidikan, terhadap Kasus Solid 2. Dugaan TPK Dugaan TPK penyalahgunaan vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara
keberhasilan pencapaian target yang ditetapkan dilakukan penyidikan berdasarkan Sprin.Dik. dana APBD Kab Aceh Tenggara TA 2004-2006 4 tahun dan pidana denda dua ratus juta rupiah
(Renstra KPK 2011-2015) dalam membangun kasus Apabila penyidikan telah lengkap, maka perkara atas nama tersangka MHD. YUSUF, SE (Selaku dan menghukum terdakwa membayar uang
solid (case building), antara lain sebagai berikut: tersebut bisa dilimpahkan ke tahap Penuntutan Pemegang Kas Bupati Kab. Aceh Tenggara). pengganti sebesar Rp.1.218.741.450,- (Surat
1. Pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) (P-21); Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. Kajari Tanjung Pinang Nomor: R-67/N.10.10/
atau pra-lidik; 4. Pada tahap Penuntutan, dibuat Surat Dakwaan Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni 2015).
2. Penelaahan terhadap hasil Pulbaket untuk dan Surat Tuntutan untuk selanjutnya dilakukan pada PN Banda Aceh Nomor:50/Pid.Sus/ 6. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat
menghasilkan kasus potensial; penuntutan melalui pelimpahan berkas perkara TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan
3. Pendalaman terhadap kasus potensial untuk ke Pengadilan Negeri Tipikor; dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada untuk pembangunan USB sekolah terpadu
menghasilkan kasus solid, yang bisa ditingkatkan 5. Apabila telah ada putusan inkracht (berkekuatan terdakwa MHD. YUSUF, SE selama 1 (satu) melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh
ke tahap Penyidikan apabila memiliki sedikitnya hukum tetap), maka akan dilakukan eksekusi. tahun 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp Tersangka atas nama GUSTIAN BAYU, S.STP oleh
dua alat bukti. Eksekusi yang dilakukan terhadap Terdakwa 200.000.000,-. Penyidik Polres Tanjung Pinang.
dapat berupa pidana badan (penjara), denda, 3. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan
Kasus solid yang terdiri atas 6 (enam) kasus grand uang pengganti, dan lain-lain. Kab Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas nama tersangka atas nama GUSTIAN BAYU sebagai
corruption dan 44,5 (empat puluh empat koma lima) terdakwa Drs. MARTHIN DESKY, MM (Selaku pihak yang turut bertanggungjawab sebagai
kasus non grand corruption dihasilkan dari proses Secara detail data perkara tipikor yang ditangani KPK Sekda Kab AcehTenggara). pelaku tindak pidana korupsi.
penanganan kasus/perkara TPK di KPK sebagai dapat dilihat pada Lampiran 7. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan
berikut: Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang,
1. Pada tahap Pulbaket (Pengumpulan Bahan dan KPI 2: % Conviction Rate Kasus yang Disupervisi pada PN Banda Aceh Nomor:51/Pid.Sus/ vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara
Keterangan) atau Pra-Lid, kasus siap Lidik yang TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 dengan 4 tahun dan pidana denda sebesar seratus juta
berasal dari Dit. Dumas, Gratifikasi, LHKPN, KPI % Conviction Rate Kasus yang Disupervisi amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa rupiah, (Surat Kajari Tanjung Pinang Nomor:
dan PINDA, dan dari proaktif investigasi (Dit. diperoleh dengan membandingkan antara putusan Drs. MARTHIN DESKY, MM selama 2 (dua) tahun R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni
Penyelidikan) akan ditelaah untuk menghasilkan PN Tipikor yang menyatakan terdakwa bersalah dan denda sejumlah Rp 200.000.000,-. 2015).
Kasus Potensial;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
42 2015

7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut 14. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat
pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Negara untuk memperkuat pembuktian dalam Umum (P-19) atas penyerahan berkas tahap- kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana
Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/JPU 1 dari Penyidik, Kegiatan Supervisi dilakukan pada program upaya kesehatan perorangan RSUD
Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 bertempat Kejari Bengkalis. dalam bentuk Supervisi terpadu. dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008, atas nama
di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa ARY Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan tersangka AGUS TRIAS YATMOKO, SH, dkk, oleh
Klungkung, atas nama terdakwa I WAYAN SURYANTO, SP dipidana oleh oleh Majelis Hakim Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.
CANDRA (Bupati Klungkung). Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru dengan vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara Posisi sebelum Supervisi: Kasus masih ditingkat
Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Persidangan. hukuman pidana penjara selama 6 tahun denda 1 tahun dan pidana denda sebesar lima puluh juta penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan
Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor Rp.200 juta atau subsider 3 bulan. (Putusan rupiah, (Putusan Nomor:2/Pid.Sus-TPK/2015/ kegiatan antara lain Supervisi terpadu, bantuan
pada PN Denpasar (Salinan Putusan dalam nomor: 32/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr tanggal PN Tpg tanggal 18 Juni 2015). memfasilitasi pemeriksaan Saksi, dan bantuan
proses permintaan) tanggal 25 Juni 2015 dengan 3 September 2015). 12. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.
amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa 10. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas
I WAYAN CANDRA selama 12 (dua belas) tahun. Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka nama AGUS TRIAS YATMOKO, SH, dkk telah
8. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan untuk pembangunan USB sekolah terpadu dr. YUNI SURYADI, M.Kes oleh Penyidik Polres diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada PN
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Ponorogo Jawa Timur. Mataram dengan putusan Nomor:19/Pid.Sus/
Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada Tersangka atas nama YUSRIZAL, A.Ptnh bin Posisi sebelum Supervisi: Penyidik terkendala TPK/2015/PN.MTR tanggal 16 Oktober 2015
PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan MUHAMMAD YUSUF BHAWAN oleh Penyidik dalam pembuktian kerugian keuangan yakni pidana penjara selama 1 (satu) tahun serta
Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan denda masing-masing sebesar Rp.50.000.000,-
pembangkit listrik di Desa Balai Pungut polres Tanjung Pinang.
memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai subsidair masing-masing 2 bulan kurungan,
Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan
kerugian keuangan Negara dan memberikan (Surat Kajati NTB Nomor: B-2736/P.2/
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas tersangka atas nama YUSRIZAL, A.Ptnh bin
ketarangan Ahli ditingkat penyidikan dan Ft.I/12/2015 tanggal 2 Desember 2015).
nama Terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI oleh JPU MUHAMMAD YUSUF BHAWAN sebagai pihak
penuntutan.
Kejaksaan Negeri Bengkalis. diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku
Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas Kondisi capaian conviction rate kasus yang
Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih tindak pidana korupsi bersama-sama dengan
nama dr. YUNI SURYADI, M.Kes telah diputus disupervisi KPK sejak tahun 2012 sampai dengan
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi Tersangka atas nama DRS. H. DEDDY CHANDRA, bersalah oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada 2015 seperti tersaji pada gambar 13. Realisasi KPI
kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan MM yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan PN Surabaya dengan putusan pidana penjara tersebut mengalami penurunan yang signifikan pada
Negara untuk memperkuat pembuktian dalam terkendala pemenuhan petunjuk selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan serta tahun 2015. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa
Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas penyerahan denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 2 hal:
Kejari Bengkalis. berkas tahap- 1 dari Penyidik, bulan kurungan. 1. Banyaknya perkara yang disupervisi KPK namun
Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa YUSRIZAL Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk 13. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat masih belum memperoleh Putusan PN;
ANDAYANI dipidana oleh oleh Majelis Hakim Supervisi terpadu. kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana 2. Kurangnya kesadaran Apgakum untuk
Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru dengan Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan pada program upaya kesehatan perorangan melaporkan perkembangan perkara yang
hukuman pidana penjara selama 9 tahun denda Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008 atas disupervisi KPK, apakah sudah putus atau belum;
Rp.500 juta atau subsider 6 bulan, dan membayar vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara nama tersangka dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes, oleh 3. Kekurangan personel untuk memantau secara
uang pengganti kerugian Negara sebesar Rp.11,5 1 tahun dan pidana denda sebesar lima puluh juta Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat. aktif perkembangan perkara yang disupervisi;
miliar atau Subsider 3 tahun penjara. (Putusan rupiah, (Putusan Nomor:3/Pid.Sus-TPK/2015/ Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih 4. Dampak dari peristiwa kriminalisasi pimpinan
nomor: 31/Pid.Sus/Tipikor/2015/PN.Pbr tanggal PN Tpg tanggal 18 Juni 2015). ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus dan pegawai KPK serta kalah dalam praperadilan
3 September 2015). 11. Dugaan TPK di bagian pemerintahan Sekretariat ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, yang terjadi di awal tahun 2015 membuat hampir
9. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan Kota Tanjung Pinang tentang pembebasan lahan memfasilitasi pemeriksaan Saksi-saksi, dan seluruh kegiatan KPK terganggu.
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun untuk pembangunan USB sekolah terpadu fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP.
Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada melalui APBD Tahun 2009 yang dilakukan oleh Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas nama Untuk mengatasi hal ini, KPK akan melakukan
PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan Tersangka atas nama SYAFRIZAL bin H. ABDUL dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes telah diputus oleh beberapa upaya di antaranya sebagai berikut ini:
pembangkit listrik di Desa Balai Pungut WAHAB oleh Penyidik polres Tanjung Pinang. Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Mataram a. Memperkuat Unit Koorsup Penindakan melalui
Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan dengan putusan penambahan personil;
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis atas tersangka atas nama SYAFRIZAL bin H. Nomor:19/Pid.Sus/ TPK/2015/PN.MTR tanggal b. Membuat dan mengaplikasikan sistem informasi
nama Terdakwa ARY SURYANTO, SP oleh JPU ABDUL WAHAB sebagai pihak diduga turut 16 Oktober 2015 yakni pidana penjara selama 1 SPDP guna otomatisasi pelaporan perkembangan
Kejaksaan Negeri Bengkalis. bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana (satu) tahun serta denda sebesar Rp.50.000.000,- perkara tindak pidana korupsi yang disupervisi
Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih korupsi bersama-sama dengan Tersangka subsidair 2 bulan kurungan, (Surat Kajati NTB oleh KPK;
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi atas nama DRS. H. DEDDY CHANDRA, MM Nomor: B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal 2 c. Mendorong percepatan penyelesaian perkara
yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan Desember 2015). yang disupervisi KPK.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
44 2015

80
70 70 70
60
Capaian Indeks Kinerja Sektor Strategis pada tahun
70 2014 adalah sebesar 4,43 melebihi target yang
60 60
ditetapkan yaitu sebesar 3.5. Nilai ini merupakan
60 nilai rerata dari nilai di lima sektor strategis yaitu
sektor aparat penegak hukum (APH), sektor
ketahanan pangan plus, sektor ketahanan energi
50 dan lingkungan, sektor penerimaan dan sektor
40 40
infrastruktur. Adapun nilai dari setiap sektor tersebut
40 30 Target sejak tahun 2013 sampai dengan 2015 adalah seperti
30 30 berikut ini:
Realisasi
30
TABEL 7.
Target Renstra INDEKS KINERJA SEKTOR STRATEGIS
20 TAHUN 2013-2015
9,4
GAMBAR 13. SUMBER INDEK KINERJA INDEK KINERJA INDEK KINERJA
10
DIAGRAM CONVICTION RATE KASUS STRATEGIS 2013 STRATEGIS 2014 STRATEGIS 2015
YANG DISUPERVISI
Aparat Penegak Hukum 4,36 4,47 4,44
0 TAHUN 2012 2015
2012 2013 2014 2015 Ketahanan Pangan 4,33 4,33 4,93
Kesehatan 4,90 4,95 4,74
Pendidikan 4,91 4,80 4,79
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kinerja 3) berdasarkan indikator sektor (Sector Based
Ketahanan Energi 4,42 4,48 4,44
pada Sektor Strategis (termasuk APGAKUM) Indicators).
Ketahanan Lingkungan 4,39 4,67 4,47
Sasaran strategis meningkatnya kinerja pada
sektor strategis menunjukkan bahwa aktivitas yang Pada tahun 2015, pengumpulan hasil survei (pool Penerimaan Negara - 4,73 5,00
dilaksanakan oleh KPK khususnya dalam upaya of survey) dilakukan terhadap Survei Perilaku Anti Infrastruktur 4,29 4,46 3,22
pencegahan, tidak hanya diukur pada perspektif Korupsi, dengan mengambil data hanya yang terkait INDEK 4,45 4,58 4,43
KPK sendiri, namun juga diukur dari sisi pemangku dengan pertanyaan pengalaman korupsi pada
kepentingan. Sasaran strategis meningkatnya layanan publik di Indonesia dan Survei Integritas.
kinerja pada sektor strategis yang berada pada Kinerja yang dimaksudkan dalam sasaran strategis
perspektif stakeholders sangat terkait erat dengan dan KPI ini terbatas pada kinerja dalam konteks anti
sasaran strategis pencegahan yang terintegrasi korupsi.
pada perspektif proses bisnis internal KPK.
Sama seperti pada tahun sebelumnya, pengukuran
KPI 1: Indeks Kinerja Sektor Strategis pada tahun berjalan merupakan hasil dari aktivitas
yang dilakukan KPK pada tahun sebelumnya. Artinya,
Indeks Kinerja Sektor Strategis merupakan indeks nilai Indeks pada tahun 2015 merupakan hasil dari
komposit yang diperoleh dari hasil survei-survei implementasi saran berdasarkan hasil kajian pada
relevan yang sudah ada. Relevan dalam arti survei sektor strategis yang dipantau KPK pada tahun 2014.
tersebut memenuhi kriteria pengukuran yang Pengelompokan pengukuran dilakukan berdasarkan
ditetapkan, yaitu: kelompok sektor strategis dan kemudian dihitung
1) mengukur keluaran/hasil (Outcome Based); nilai rata-ratanya dalam skala 1 s.d 5. Secara detail
2) pendekatan pengalaman (Experience Based metodologi pengukuran indeks sektor strategis
Indicators); seperti pada Lampiran 12.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
46 2015

Jika disajikan ke dalam diagram, tren kinerja KPK


5 4,5 diterapkan dan dijadikan barometer seluruh Kondisi ini sedikit berbeda pada tahun 2015, KPK
4,4 4,4 pada indikator ini pada tahun 2012 sampai dengan
dan 2015 adalah sebagai berikut. pilar dan elemen yang terlibat dalam upaya sedikit mengubah penerjemahan KPI pelembagaan
pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pada SIN menjadi % pembangunan pondasi SIN. Ruang
fase ini juga diharapkan instrumen assessment lingkup dan esensi KPI ini sama dengan kondisi di
4 SIN telah menjadi alat monitoring atas efektivitas beberapa tahun sebelumnya. Realisasi KPI ini sebesar
3,5 3,5
pembangunan SIN di masing-masing pilar dan 74,7% dari target 100%, sehingga capaian KPI ini
3 3 komponen SIN. sebesar 74,7%.
3
2,5 2,5 KPI 1: % Pelembagaan SIN Apapun perubahan-perubahan atau dinamika yang
Target terjadi pada tim yang menjalankan SIN sehingga
2 2 Berdasarkan penjelasan sasaran strategis di atas, mengapa perubahan perubahan indikator kinerjanya,
2 Realisasi indikator yang digunakan untuk mengukur % namun secara kinerja terkait pelembagaan SIN
Pelembagaan SIN pada fase I adalah progres tetap berusaha konsisten sesuai dengan road map
Target Renstra penyusunan naskah konsep pembangunan SIN. yang telah di susun dan disepakati. Sampai tahun
capaian di tahun 2014 adalah sebesar 134% dari 2015 dilakukan secara konsisten: 1) Piloting pada
1 realisasi sebesar 100% atas target 75%. KLOP terpilih, 2) Penyusunan konsep dan panduan
GAMBAR 14. pembangunan integritas nasional, 3) Penyelarasan
DIAGRAM PERBANDINGAN INDEKS KINERJA melalui kolaborasi dan rembuk integritas nasional.
0 SEKTOR STRATEGIS
0 TAHUN 2012 - 2015
100 100 100
2012 2013 2014 2015
100

75 75 75
Hasil survei tahun 2015 tidak dapat diperbandingkan Strategis Terwujudnya pelembagaan SIN dalam 80
dengan tahun sebelumnya dikarenakan perubahan Renstra KPK 2011-2015. KPK diharapkan dapat
metode survei yang digunakan. menyiapkan konsep, pedoman serta tools yang 57
dibutuhkan untuk fase berikutnya. Penyusunan 60 50 50 Target
Indeks hasil survei yang hampir mencapai 5 konsep dan pedoman SIN dilakukan secara
menunjukkan rekomendasi hasil kajian KPK paralel dengan uji coba implementasinya, agar
Realisasi
yang diimplementasikan pada sektor strategis konsep dan pedoman yang disusun bukan
40 28
menunjukkan adanya dampak positif. sekedar dibangun berdasarkan teori melainkan 25 25 Target Renstra
juga dengan mempertimbangkan segala
Sasaran Strategis 4: Terwujudnya Pelembagaan kemungkinan implementasinya di lapangan.
2. Fase II (2015-2019) -> Aksi Sistem Integritas 20
GAMBAR 15.
Sistem Integritas Nasional (SIN) secara Formal Nasional; dan DIAGRAM PELEMBAGAAN SIN
Sistem Integritas Nasional (SIN) merupakan amanat Pada fase kedua, konsep dan pedoman yang telah TAHUN 2012 - 2015
Roadmap KPK 2011-2023 sebagai perwujudan disusun diharapkan telah diformalisasi menjadi 0
implementasi peran KPK sebagai trigger mechanism. rencana aksi nasional oleh Bappenas. Konsep 2012 2013 2014 2015
SIN adalah sistem yang berlaku secara nasional SIN yang sudah diformalisasi pada level nasional
dalam rangka pemberantasan korupsi secara kemudian akan diimplementasikan secara 1. Piloting pada KLOP terpilih dilakukan dengan tahun 2015 sudah 21 KLOP yang membentuk
terintegrasi yang melibatkan semua pilar penting masif di beberapa pilar SIN dan KPK secara membentuk para Tunas Integritas (Agen tunas Integritas, yaitu : 1)BPKP, 2)Kemenkumham,
bangsa. Berdasarkan roadmap KPK 2011-2023, paralel melakukan penyempurnaan instrumen Perubahan), yang akan bertugas secara formal 3) Pemprov Jawa Tengah, 4) PT Angkasa Pura I, 5)
Sistem Integritas Nasional (SIN) yang menjadi salah untuk dapat melakukan assessment dari hasil untuk melakukan pembangunan Integritas PT Adhikarya, 6) Kemendagri, 7) Pemprov Jawa
satu fokus area dibagi menjadi 3 (tiga) fase: implementasinya. organisasi baik sistem integritas maupun komite Timur, 8) Pemprov Bali, 9) Kementrian Agama,
1. Fase I (2011-2015) -> Pembangunan Pondasi SIN 3. Fase III (2019-2023) -> Optimalisasi Sistem integritas dengan output berupa kebijakan 10) Pemprov Riau, 11) PT Telkom, 12) Pemprov
Pada fase pertama, amanat pembangunan Integritas Nasional. (Peraturan menteri, Peraturan Gubernur, Riau, 13) DPRD Badung, 14) DPRD Jawa Tengah,
pondasi SIN dituangkan sebagai Sasaran Fase ketiga merupakan fase dimana SIN sudah Peraturan Walikota/Bupati). Sampai kuartal IV 15) Pemprov Sumbar, 16) Pemkot Palembang, 17)
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
48 2015

Pemprov Jawa Timur, 18) Pemkab Kendal, 19) PT Corporate University), dan dilakukan pematangan dapat mengelompokkan diri dalam grade A, eksekutif (pemerintah) dan legislatif yang bersih
Angkasa Pura II, 20) Kemenkes, 21) Kementrian konsep dan panduan di Surabaya yang melibatkan B, dan C. Melalui kolaborasi juga dilakukan dari praktek-praktek korupsi. Oleh karenanya KPK
Kelautan dan Perikanan. Dari 21 KLOP yang 12 KLOP yang mempunyai kinerja implementasi penambahan jumlah KLOP, setiap KLOP yang upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi
membentuk tunas integritas yang sudah pembangunan Integritas terbaik, yang terdiri dari sudah membangun integritas harus membantu sangat berkepentingan terhadap sistem politik yang
menindaklanjuti dengan pembentukan komite dokumen : KLOP yang baru memulai. Kolaborasi pertama menghasilkan politisi, birokrat dan partai politik yang
integritas dan implementasi rencana aksinya 1. Konsep dan Kerangka Kerja Integritas diselenggarakan di Kabupaten Badung Bali berintegritas. Dalam upaya ini, KPK fokus pada 3
sebanyak 12 KLOP, yaitu : 1) Kemendikbud, Nasional yang dihadiri 33 KLOP dan menghasilkan (tiga) pilar, yaitu: (1) Penyelenggara Pemilu, (2) Partai
2) Pemprov Banten, 3) Kabupaten Badung, 2. Panduan Pembentukan Tunas Integritas rencana aksi penyusunan konsep dan panduan Politik, serta (3) masyarakat sipil yang ketiganya juga
4) Bank Mandiri, 5) Kemendagri, 6) Pemprov 3. Panduan Pembentukan Komite Integritas serta pelembagaannya. Kolaborasi kedua merupakan pelaku utama dalam sistem perpolitikan.
Jawa Tengah, 7) PT Telkom, 8) Pemprov Riau, 9) 4. Panduan Pengendalian Strategis KKN diselenggarakan di Kota Semarang yang dihadiri Sasaran strategis ini dimaksudkan untuk
Pemprov Bali,10) Kemenkes, 11) Kemenkumham, 5. Panduan i-corpu dan National Integrity Plan 33 KLOP yang berhasil mengevaluasi konsep dan meningkatkan kesadaran dan peran ketiga pilar/
12) Kementrian Kelautan dan Perikanan. panduan serta memunculkan rekomendasi untuk komponen di atas agar para pemimpin, birokrat dan
Kelima dokumen tersebut menjadi bahan naskah adanya rembuk integritas nasional. anggota dewan legislatif memiliki semangat yang
2. Penyusunan konsep dan panduan pembangunan rembuk Integritas Nasional di Semarang. sama dalam agenda pemberantasan korupsi.
integritas nasional, tahun 2014 konsep Rembuk Integritas Nasional diselenggarakan di
disampaikan kepada Bappenas, selama tahun 2015 3. Penyelarasan melalui kolaborasi dan rembuk Semarang secara bersama-sama antara KPK, KPI 1: Indeks Pemahaman Masyarakat terhadap
dilakukan pengembangan konsep disesuaikan integritas nasional. Tahun 2015 dilakukan KemenpanRB dan Bappenas dan Jawa Tengah sebagai Integritas dalam Pemilu
dengan hasil piloting melalui rangkaian FGD dan 2 kali kolaborasi nasional yang merupakan tuan rumah, setelah sebelumnya mendapatkan
Workshop yang secara bergiliran dilakukan di wadah untuk saling mengevaluasi dan sharing masukan dan aspirasi dari KLOP core integrity dan Indeks Pemahaman Masyarakat terhadap Integritas
Bandung (Telkom Corporate University), Medan pembangunan Integritas melalui pendekatan menteri koordinator. Rembuk Integritas nasional dalam Pemilu diukur melalui Survei Pemahaman
(Mandiri University), Palembang (Pertamina Integrity Dashboard, sehingga setiap KLOP dihadiri oleh 40 KLOP yang melakukan secara Masyarakat (SPM) terhadap integritas Pemilu.
bersama-sama Deklarasi Semarang, merupakan Indeks ini sekaligus dilakukan di sektor strategis
komitmen bersama untuk membangun Tunas, dalam rangka mendapatkan rekomendasi kepada
Sistem dan Komite Integritas. Dokumen konsep KPK terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan
dan panduan integritas nasional yang dihasilnya KPK dalam perbaikan sistem pemilu. Indikator ini
selanjutnya menjadi acuan bersama untuk rencana berkorelasi dengan KPI % Implementasi program
pemberantasan dan pencegahan korupsi, khususnya untuk pemilu berintegritas pada perspektif internal
oleh Bappenas dalam kerangka pembangunan proses.
integritas nasional. Rembuk Integritas nasional juga
telah menyepakati tuan rumah untuk kolaborasi dan Survei ini menggunakan metode penelitian
rembuk Integritas nasional 2016 dan 2017 sebagai kuantitatif dengan teknik survei berupa wawancara
simbol bahwa pembangunan integritas nasional tatap muka, dilaksanakan terhadap 1200 responden
secara bersama-sama akan terus bergulir. yang tersebar di 8 (delapan) ibukota provinsi yang
melakukan pemilihan kepala daerah (gubernur)
KPK menyadari betul, proses pelembagaan SIN serentak pertamakali pada tahun 2015 ini. Delapan
adalah sebuah tanggungjawab yang tidak mudah. kota tersebut adalah Jambi, Manado, Banjarmasin,
Salah upaya yang akan dilakukan ke depan adalah Palangkaraya, Tanjung Selor, Padang, Bengkulu, dan
memformalkan pedoman SIN dalam Peraturan Tanjung Pinang. Indeks ditentukan dalam rentang
Presiden tentang Rencana Aksi Nasional yang lima skala, dimana Indeks 1 menunjukkan rendahnya
berpedoman pada SIN. pemahaman pemilih terhadap pemilu berintegritas
dan Indeks 5 menunjukkan sempurnanya
pemahaman pemilih terhadap pemilu berintegritas.
Sasaran Strategis 5: Terbangunnya Pemahaman Secara detail metodologi dan hasil survei kegiatan ini
Pemilih terhadap Integritas seperti tersaji pada Lampiran 12.
GAMBAR 16. Dalam mewujudkan upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi yang efektif dan efisien, KPK Berdasarkan indikator yang digunakan untuk
REMBUG INTEGRITAS NASIONAL 2015
melihat proses pemilihan umum merupakan titik mengukur sasaran strategis sebagaimana dijelaskan
awal yang menentukan kinerja lima tahunan di atas, capaian di tahun 2015 menghasilkan Indeks
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
50 2015

Pengukuran pada tahun 2015 yang menunjukan dilakukan KPK Oktober-November 2015 menjelang
Indek pemahaman masyarakat terhadap integritas kegiatan pilkada serentak. Beberapa rekomendasi
dalam pemilu mengalami peningkatan, kegiatan ini disampaikan kepada calon kepala daerah dan
juga mendapatkan beberapa hal menarik yang akan penyelenggara pemilihan kepala daerah.
menjadi perhatian KPK, diantaranya:
1. Masyarakat tidak mendapatkan cukup informasi Sasaran Strategis 6: Terbangunnya Fraud
mengenai bagaimanakah sesungguhnya profil Control sebagai Sistem Pemberantasan Korupsi
calon yang bersaing; yang Terintegrasi
2. Masyarakat lebih suka dengan model pemilihan
langsung daripada pemilihan tidak langsung Sesuai dengan Rodmap KPK Tahun 2011-2023 dan
(85%) walaupun sebagian besar pemilih tidak dan Renstra KPK Tahun 2011-2015, mengamanahkan
mengenal siapa yang dipilihnya; KPK untuk membangun Fraud Control Plan dalam
3. 75% responden mengetahui adanya politik uang 20 tahun ke depan dengan asumsi budaya integritas
dalam proses pemilu sehingga politik uang harus sudah terbangun dan korupsi sudah mulai terkendali.
segera ditanggulangi; Adapun penjelasan pembangunan fraud control yang
4. Proporsi responden yang tidak mau melaporkan dilakukan KPK seperti penjelasan pada KPI di bawah
pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh kandidat ini.
44% sehingga perlu evaluasi; KPI 1: % Pembangunan Konsep dan Disain Fraud
5. Faktor pendidikan mempengaruhi integritas Control
masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang
berintegritas. Fase pertama fraud control plan yang diamanatkan
GAMBAR 17. dalam Renstra KPK 2011-2015 adalah terbangunnya
SALAH SATU DUKUNGAN KPK PADA Hasil pengukuran integritas pemilu selanjutnya konsep dan desain fraud control. Berdasarkan indikator
KEGIATAN PEMILU disosialisasikan ke daerah-daerah yang menjadi tersebut capaian di tahun 2014 adalah sebesar 134%
lokus pengukuran beserta daerah lain pada saat atas realisasi sebesar 100% dari target 75%. Kondisi
kegiatan roadshow pemilu berintegritas yang capaian KPI ini pada tahun 2015, KPK ditargetkan
100% yang berarti rumusan konsep dan disain
4 4 4 4 fraud control telah diimplementasikan. pada tahun
3,92 yang menunjukkan persepsi masyarakat 3,9 3,9 100 100 100 100
terhadap pemilu yang berintegritas secara umum 4.0 3,7 2015 KPK telah berupaya mengimplementasikan
cukup tinggi. Realisasi angka indeks pada tahun 100 konsep fraud control yang telah didisain pada tahun
2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan sebelumnya dengan bekerjasama BPKP sehingga
3.5 capaian KPI sebesar 100%. Secara detail kondisi
dengan realisasi pada tahun 2014 yang sebesar 3,74 3 3
dari target indek 4. Secara detail tren realisasi indek 75 75 capaian KPI pada tahun 2012 - 2015 seperti pada
3.0 80 diagram di bawah ini.
ini dari tahun 2012 sampai dengan 2015 seperti
tersaji pada diagram di bawah ini.
2.5 50
Target
60 50 50
Target 2.0
Realisasi

1.5 25
Realisasi 40 Target Renstra
1 1
25 25
Target Renstra 1.0

20
GAMBAR 18. 0.5 GAMBAR 19.
0
INDEK PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP DIAGRAM PENYUSUNAN KONSEP FCP
INTEGRITAS DALAM PEMILU TAHUN 2012 - 2015
0.0
TAHUN 2012 - 2015 2012 2013 2014 2015 0
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
52 2015

Fraud Control Plan KPK-BPKP merupakan pedoman korupsi sehingga diharapkan dapat mendeteksi Inisiasi berikutnya memanfaatkan kesempatan yang Pada tanggal 30 September 2015, dilaksanakan Rapat
identifikasi dan penanganan fraud pada level seluruh potensi fraud baik di internal maupun ada pada Workshop TOT Pelopor PLN Bersih di Unit Koordinasi Piloting FCP pada 30 September 2015
strategis dan taktis dalam suatu organisasi yang eksternal organisasi. Implementasi pedoman ini Diklat PT PLN (Persero) Sulawesi Selatan pada 28 di Auditorium Gedung KPK Lantai 1 Jl. H.R. Rasuna
diintegrasikan dengan FCP pada level operasional secara sederhana disesuaikan pada setiap tingkat April 2015, dilakukan sosialisasi serupa dengan Said Kav. C1 Jakarta Selatan. Rapat koordinasi dibuka
yang telah dikembangkan BPKP. Desain pedoman manajemen sebagaimana digambarkan berikut ini: penyampaian difokuskan pada pokok-pokok konsep oleh Pimpinan KPK, Plt Deputi Pencegahan KPK dan
ini mengintegrasikan program-program pencegahan FCP. Poin-poin paling penting yang mendapat Deputi Investigasi BPKP. Acara dilaksanakan oleh
perhatian dari audiens adalah: Tim Gabungan KPK-BPKP dengan mengundang
Potensi FCP dalam menginventarisasi risiko peserta sebagai berikut:
IMPLEMENTASI fraud yang dilakukan oleh key person PLN, 1. PT Angkasa Pura II (Persero)
PROGRAM PENCEGAHAN KORUPSI dengan instrumen Power Influence Analysis. 2. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Diakui oleh para peserta workshop bahwa sistem 3. PT Bank DKI
pengendalian internal yang saat ini ada masih 4. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
sulit diimplementasikan karena masih adanya 5. PT Jasa Marga (Persero)
personel di posisi strategis yang belum siap untuk 6. PT Pertamina (Persero)
TINGKAT/LEVEL FCP
berubah. 7. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk
Strategis FCP Strategis Potensi FCP dalam perbaikan sistem, khususnya 8. PT Pelindo II (Persero)
Taktis FCP Taktis mencegah risiko hukum akibat kelemahan
Operasional FCP Operasional produk-produk peraturan perundangan. Rencana Piloting dan metodologi yang digunakan
GAMBAR 20. dipaparkan oleh Tim Gabungan KPK-BPKP dan
KERANGKA PEDOMAN FCP Workshop Kolaborasi Tunas Integritas pada tanggal mendapat respon yang sangat positif dari seluruh
24-25 Agustus 2015 di Semarang, Jawa Tengah peserta.
merupakan lanjutan dari kegiatan Workshop
Kolaborasi Tunas Integritas pada tanggal 11-12
Implementasi FCP dalam suatu organisasi Inisiasi pertama dilaksanakan pada kegiatan Februari 2015 di Badung, Bali. Acara dibuka oleh
mengindikasikan adanya inisiatif yang merupakan Sosialisasi Piloting Fraud Control Plan sebagai Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 24 Agustus 2015
modal utama untuk memastikan keberhasilan upaya- bagian dari Workshop Kolaborasi Tunas Integritas di Wisma Perdamaian Pemerintah Provinsi Jawa
upaya berikutnya. Program pencegahan korupsi yang pada tanggal 11-12 Februari 2015 di Ruang Kertha Tengah dan dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus di
telah diinventarisir di atas perlu kemudian diukur Gosana Puspem Kabupaten Badung Mangupradja Hotel Grand Candi, Semarang.
sejauh mana implementasinya secara konkrit. Hal ini Mandala, Jl. Raya Sempidi, Mengwi, Bali. Sosialisasi
dimaksudkan untuk memastikan bahwa program- rencana piloting Fraud Control Plan (FCP) yang
program yang diklaim telah diadopsi bukan hanya telah selesai dikonsepsikan oleh Tim FCP Direktorat
formalitas semata. Penelitian dan Pengembangan KPK bersama dengan
Kedeputian Investigasi BPKP disampaikan dalam
Implementasi piloting akan dilakukan pada K/L/O/P kegiatan Workshop Kolaborasi Tunas Integritas.
yang memenuhi kriteria: Kesempatan yang ada pada kegiatan workshop
1. Inisiatif K/L/O/P; dimanfaatkan mengingat peserta acara tersebut
2. Kesiapan K/L/O/P; merupakan agen-agen perubahan di masing-masing
3. Kesesuaian dengan program kerja KPK dan atau organisasinya.
BPKP.
Poin-poin paling penting yang mendapat perhatian
Guna mendapatkan inisiatif dari K/L/O/P, dari audiens adalah:
dilaksanakan serangkaian kegiatan inisiasi pada Potensi FCP dalam mengidentifikasi risiko fraud
berbagai kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan organisasi,
lain ataupun kegiatan yang spesifik/khusus. dengan instrumen Power Influence Analysis.
Mengingat keikutsertaan pada piloting FCP bersifat Potensi FCP dalam perbaikan sistem,
voluntary (sukarela), maka dirancanglah suatu khususnya mencegah risiko fraud yang berasal
kegiatan yang dikemas dalam program pendidikan dari kelemahan produk-produk peraturan
andragogy. perundangan.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
54 2015

CAPAIAN PERSPEKTIF PROSES KPI 1: Conviction Rate Perkara yang Ditangani KPK Tabel di bawah ini menujukkan tabulasi proses
penanganan kasus/perkara di KPK sejak tahap
INTERNAL KPI Conviction Rate Perkara yang Ditangani KPK Penyelidikan hingga mencapai Conviction Rate di
diukur dari perbandingan antara jumlah putusan tingkat PN Tipikor dari tahun 2012 s.d 2015.
Beberapa sasaran strategis pada perspektif internal
Pengadilan Negeri (PN) Tipikor yang menyatakan
berikut KPI dan capaian kinerja adalah sebagai
terdakwa terbukti bersalah dengan jumlah TABEL 8.
berikut ini.
perkara yang diputus oleh Pengadilan Tipikor. PROSES PENANGANAN PERKARA KPK
Dasar pengukuran Conviction Rate perkara yang TAHUN 2012 2015
Sasaran Strategis 1: Penindakan yang ditangani KPK setiap tahun adalah pada tingkat
Terintegrasi putusan Pengadilan Negeri Tipikor bukan sampai TAHAPAN 2012 2013 2014 2015
Dalam Road Map KPK 2011 s.d. 2023 disebutkan perkara inkracht (berkekuatan hukum tetap). Hal Penyelidikan 77 81 80 87
bahwa KPK memiliki Grand Strategy dalam program ini dikarenakan waktu yang diperlukan hingga
pemberantas korupsi dan salah satu strategi yang Penyidikan 72 (48 tahun 102 (70 tahun berjalan 95 (58 tahun berjalan + 106 (57 tahun berjalan
perkara inkcracht dapat lebih dari satu tahun apabila berjalan + 24 carry + 32 carry over) 37 carry over) + 49 carry over)
diterapkan adalah Penindakan Terintegrasi. Definisi terdakwa mengajukan upaya hukum berupa banding over)
penindakan terintegrasi adalah program/kegiatan ke Pengadilan Tinggi Tipikor dan/atau kasasi ke
penindakan yang dilakukan terhadap Grand Penuntutan 63 (36 tahun 73 (41 tahun berjalan + 77 (45 tahun berjalan + 95 (62 tahun berjalan +
Mahkamah Agung. berjalan + 27 carry 32 carry over) 32 carry over) 33 carry over)
Corruption sesuai dengan fokus area pada masing-
over)
masing fase. Selama tahun 2015, berkas perkara yang dilimpahkan Conviction Rate di 29 (100 tahun) 38 (100%) 45 (100%) 36 (100%)
ke Pengadilan Negeri Tipikor adalah sebanyak 57 PN Tipikor
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur (limapuluh tujuh) perkara dengan 36 (tigapuluh
keberhasilan sasaran Penindakan yang Terintegrasi enam) perkara diantaranya sudah diputus di PN
terdiri atas 2 indikator kinerja yaitu: Tipikor. Seluruh perkara yang telah diputus di PN
Tipikor tersebut menghasilkan putusan terdakwa
dinyatakan bersalah, hal ini menunjukkan conviction
rate mencapai 100%. Daftar perkara ditangani KPK
yang telah diputus di PN Tipikor selama tahun 2015
tercantum dalam Lampiran 7.
100 100 100 100

100 90 90 90 90 90 90 90 90

80

60
Target

Realisasi
40
Target Renstra

20 GAMBAR 21.
DIAGRAM CONVICTION RATE PERKARA YANG
DITANGANI KPK GAMBAR 22.
TAHUN 2012 - 2015 SALAH SATU PERKARA
0
2012 2013 2014 2015
DARI KEGIATAN OPERASI TANGKAP TANGAN
TAHUN 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
56 2015

KPI 2: % Kasus yang Disupervisi KPK Lanjut ke Selama tahun 2015 total perkara yang disupervisi TABEL 9.
Tahap Berikutnya KPK adalah sebanyak 148 perkara. Dari total perkara PERKARA YANG DISUPERVISI KPK DAN YANG LANJUT KE TAHAP BERIKUTNYA
tersebut, sebanyak 82 perkara atau 55,40% berhasil TAHUN 2012 - 2015
Berdasarkan Pasal 6, 7, dan 8 Undang-Undang lanjut ke tahap berikutnya. Jika dibandingkan
2012 2013 2014 2015
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Tindak Pidana dengan tahun sebelumnya, tahun 2015 mengalami
Korupsi, KPK berwenang melakukan koordinasi dan penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan Supervisi Lanjut Supervisi Lanjut Supervisi Lanjut Supervisi Lanjut
supervisi terhadap instansi lain (APGAKUM) yang oleh beberapa hal, yaitu: 128 113 133 115 95 90 148 82
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana a. Jumlah perkara yang disupervisi KPK
korupsi. KPI % Kasus yang Disupervisi KPK Lanjut ke sebagaimana dicantumkan dalam KPI yang
Tahap Berikutnya diukur dari % Penanganan Perkara ditetapkan sebesar 148 perkara, lebih besar 2 kali Sasaran Strategis 2: Pencegahan yang Pencegahan yang terintegrasi juga mencakup
TPK oleh APGAKUM yang Disupervisi KPK lanjut ke lipat KPI tahun lalu yang sejumlah 70 perkara Terintegrasi kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan,
tahap berikutnya. tidak didukung dengan penambahan sumberdaya Pencegahan terintegrasi digambarkan dalam berupa kegiatan pelaksanaan koordinasi dengan
yang memadahi; roadmap KPK 2011-2023 sebagai upaya Pencegahan instansi yang melaksanakan usaha-usaha
Kegiatan koordinasi tersebut meliputi antara lain: b. Dampak dari peristiwa kriminalisasi pimpinan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara pencegahan korupsi serta supervisi layanan publik.
1. Tukar menukar informasi; dan pegawai KPK serta kalah dalam praperadilan terintegrasi dalam satu paket Pencegahan KPK,
2. Bantuan tenaga ahli/narasumber; yang terjadi di awal tahun 2015 membuat hampir yakni dalam rangka membangun Sistem Integritas Data detail terkait pelaksanaan kegiatan Koordinasi
3. Bantuan mendatangkan saksi; seluruh kegiatan KPK terganggu. Nasional (SIN) sesuai dengan fokus area pada dan Supervisi Sektor Strategis termasuk LHKPN dan
4. Bantuan pemeriksaan/pengujian fisik; masing-masing fase. Dalam hal ini seluruh unit kerja gratifikasi dapat dilihat pada Lampiran 10 s/d 14.
5. Bantuan perekaman dan penyadapan; Untuk mengatasinya permasalahan di atas, langkah di Kedeputian Pencegahan berkontribusi dalam
6. Bantuan pencarian orang. yang diambil KPK adalah mencapai tujuan tersebut. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja
a. Meningkatkan kerjasama dengan APH lain guna sasaran strategis ini terdiri atas 3 KPI yaitu:
Dari hasil koordinasi, kemudian dilakukan supervisi penanganan perkara tindak pidana korupsi yang Upaya pencegahan tindak pidana korupsi diawali
terhadap penanganan perkara oleh APGAKUM disupervisi oleh KPK; dengan kajian komprehensif terhadap sistem atau KPI 1: % Implementasi atas Rekomendasi yang
lain. KPK mensupervisi penanganan perkara- b. Memperkuat Unit Koorsup Penindakan melalui peraturan atau prosedur pada fokus area yang Diusulkan pada Sektor Strategis
perkara yang tertunggak agar dilanjutkan ke tahap penambahan personil. potensial/rawan terjadi korupsi, kemudian diberikan
berikutnya, sepanjang didapatkan alat bukti yang rekomendasi/saran perbaikan, dan dipantau Kegiatan Tindak Lanjut (TL) hasil kajian sektor
cukup. Kondisi capaian KPI ini pada tahun 2012 sampai implementasinya oleh KPK hingga tuntas. Selain itu strategis merupakan kegiatan pemantauan terhadap
dengan 2015 seperti tersaji pada diagram dan tabel dilakukan perbaikan pengendalian internal pada K/L implementasi action plan Kementerian/Lembaga dari
100 100 di bawah ini. rekomendasi kajian sektor strategis. Pada tahun 2015,
dan CSO yang termasuk fokus area dalam lingkup
94,7
100 Gratifikasi dan Pelaporan LHKPN. Secara pararel, KPK telah memenuhi target yang telah ditentukan.
88,5
80 85 dilakukan juga pendidikan dan kampanye tentang Pada tahun 2015, KPI ini ditargetkan 100% yang
80 90 80 90 80 SIN kepada K/L dan CSO untuk mengubah mindset berarti setiap rekomendasi pada tahun 2015 semua
dan perilaku mereka, dan dilakukan internalisasi rekomendasi harus ditindaklanjuti. Adapun jumlah
80 rekomendasi pada tahun 2013 sampai dengan 2015
dan implementasi pondasi dan pilar-pilar Integritas
Nasional pada fokus area secara bertahap (sesuai adalah sebagai berikut:
55,4 fase) untuk memperkuat SIN.
Target
60
TABEL 10.
Realisasi REKOMENDASI YANG DISARANKAN DAN DIJALANKAN (TAHUN 2013 2015)

40 Target Renstra Tahun Rekomendasi Prosentase


Disarankan Dijalankan
2013 36 63 175%
GAMBAR 23.
20
DIAGRAM PERKARA YANG DISUPERVISI KPK 2014 370 296 80%
YANG LANJUT KE TAHAP BERIKUTNYA 2015 384 330 86%
TAHUN 2012 - 2015
0
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
58 2015

Adapun Tindak Lanjut kajian yang dilakukan KPK 15. Pemantauan Action Plan Kajian Sistem
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya
1. Pemantauan Action Plan Kajian IPDN; Kelautan;
2. Pemantauan Action Plan BPJS Ketenagakerjaan; 16. Pemantauan Action Plan Korsup Minerba;
3. Pemantauan Action Plan Kajian Jaminan 17. Pemantauan Action Plan Kajian Sistem
Kesehatan Nasional; Pengelolaan PNBP Minerba;
4. Pemantauan Action Plan Kajian Pajak; 18. Pemantauan Action Plan Kajian Sistem
5. Pemantauan Action Plan Kajian Pengadilan Pajak; Pengelolaan Hutan di Perum Perhutani;
6. Pemantauan Action Plan Kajian Dana Kapitasi; 19. Pemantauan Action Plan Kajian Migas;
7. Pemantauan Action Plan Kajian Komoditas 20. Tindak Lanjut (TL) Aksi Bersama Pengawasan
Strategis : Daging Sapi; Dana Pendidikan;
8. Pemantauan Action Plan Kajian Raskin; 21. Support to Indonesias Island of Integrity Program
9. Pemantauan Action Plan Kajian Pupuk Bersubsidi; for Sulawesi.
10. Pemantauan Action Plan Kajian Importasi
Komoditas Pangan Strategis; Secara detail kegiatan tindak lanjut ini dapat dilihat
11. Pemantauan Action Plan Kajian Bansos K/L; pada Lampiran 12.
12. Pemantauan Action Plan Kajian DPR;
13. Pemantauan Action Plan Integritas Organisasi Perbandingan kondisi capaian realisasi kegiatan
KPK; implementasi rekomendasi yang diusulkan pada
14. Pemantauan Action Plan NKB Sistem Pengukuhan sektor strategis pada tahun 2012 sampai dengan
Kawasan Hutan; 2015 seperti tersaji pada diagram di bawah ini:

GAMBAR 25.
190 SALAH SATU KEGIATAN KPK DENGAN
200 KEMENTERIAN TENTANG
SISTEM PENGELOLAAN RUANG LAUT DAN
SUMBERDAYA KELAUTAN
TAHUN 2015
150

80 100 Target
86
100 80 80 80 Realisasi
60 60
Target Renstra
40

50 30 30
GAMBAR 24.
DIAGRAM IMPLEMENTASI ATAS REKOMENDASI
YANG DIUSULKAN
TAHUN 2012 - 2015
0
2012 2013 2014 2015

Pada tahun 2015 capaian realisasi atas KPI adalah


sebesar 86% yang mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
60 2015

KPI 2: # Implementasi Sistem Integritas pada Fokus Kegiatan ini dilakukan pada 14 KLOP prioritas
Area Sesuai Perkembangan Pelembagaan SIN dengan rincian sebagai berikut:
1. BPKP
KPI jumlah implementasi sistem integritas diukur 2. Kementerian Hukum dan HAM
dari jumlah KLOP yang dijadikan objek implementasi 3. Pemprov Jateng
sistem integritas (sesuai perkembangan konsep 4. PT. Angkasa Pura I
dan pedoman SIN). Pada tahun 2015, dari 10 KLOP 5. PT. Adhi Karya
yang ditargetkan, telah dilakukan implementasi 6. Kementerian Dalam Negeri
pada 14 KLOP prioritas. Proses implementasi Sistem 7. Pemprov Jawa Timur
Integritas tersebut dilakukan dengan: 8. Pemprov Bali
1. Internalisasi Nilai Integritas melalui kegiatan 9. DPRD Badung
Training of Trainers Pembentukan Tunas 10. DPRD Jawa tengah
Integritas dan Pemenuhan Komponen Sistem 11. Kementrian Agama
Integritas dengan capaian Net Promoter Score 12. Pemprov Sumatera Barat
(NPS) rata-rata di atas 80%; 13. Pemprov Riau
2. Internalisasi dan Pengendalian Lingkungan 14. PT Telkom
Strategis melalui pendampingan Sistem
Integritas (Penyelarasan dan Pengendalian) dan
pembentukan Komite Integritas.

15 14 14

GAMBAR 27.
SALAH SATU KEGIATAN PENERAPAN ZONA
12 INTEGRITAS
10 10 10 10 10 10 10 10
TAHUN 2015

9
Target
KPI 3: % Implementasi Program untuk Pemilu 3. Calon Kepala Daerah dan pasangannya.
5 5 Realisasi Berintegritas
6
Kegiatan Pemilu berintegritas ini dilakukan dengan:
Target Renstra Implementasi program untuk pemilu berintegritas 1. Pemetaan daerah di lokus sasaran program, yaitu
adalah upaya peningkatan pengetahuan, perubahan Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan
3 sikap dan perilaku berintegritas yang dilakukan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
GAMBAR 26. pada tiga aktor utama pemilu yakni penyelenggara, Sulawesi Utara, Surabaya, Bandung, Sulawesi
DIAGRAM IMPLEMENTASI SISTEM INTEGRITAS peserta dan pemilih. Ketegori Penyelenggara pemilu Tengah, Banten, Kalimantan Barat, Sumatera
PADA FOKUS AREA tersebut meliputi: Selatan, Sulawesi Selatan, Papua.
0 TAHUN 2012 - 2015 1. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu 2. Kegiatan Pembekalan dan Deklarasi LHKPN
2012 2013 2014 2015
(DKPP); Calon Kepala Daerah, Pembekalan kepada
2. Komisi Pemilihan Umum (KPU); penyelenggara Pilkada dan Sosialisasi
Di atas terlihat tren realisasi atas implementasi 2014. Capaian pada tahun 2015 konsisten dengan 3. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu); dan masyarakat pemilih di beberapa daerah, yaitu
sistem integritas dari Tahun 2012, 2013, 2014 dan tahun 2014 yaitu sebesar 140%. Hal ini menunjukkan 4. Komite Independen Pemantau Pemilu di tingkat Bali, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau,
2015 yang menunjukan terjadinya peningkatan semakin tingginya penerimaan KLOP pada sektor Pusat maupun daerah. Kalimantan Utara & Kalimantan Timur, Sulawesi
kinerja yang cukup signifikan dari 10 dan 5 KLOP strategis untuk dilakukan implementasi sistem Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Kalimantan
pada tahun 2012 dan 2013 menjadi 14 KLOP di tahun integritas. Ketegori Peserta pemilu meliputi: Selatan, Papua, Jambi, Kalimantan Tengah, dan
1. Partai Politik; Riau.
2. Calon anggota Legislatif;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
62 2015

150
130
122

120

80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
90
Target

Realisasi
60
Target Renstra

30 GAMBAR 29.
DIAGRAM IMPLEMENTASI PROGRAM UNTUK
PEMILU BERINTEGRITAS
TAHUN 2012 - 2015
0
2012 2013 2014 2015

Pada gambar di atas terlihat terjadinya peningkatan konsep sekaligus membangun sistem informasi
realisasi kinerja yang cukup signifikan sejak ini. Dalam proses pembangun sistem informasi
GAMBAR 28.
tahun 2012 sampai dengan 2015. Hal ini terjadi ini, Deputi INDA mempertimbangkan beberapa
SALAH SATU KEGIATAN PROGRAN PEMILU
karena pada tahun 2014 merupakan tahun politik tantangan yang terjadi di KPK seperti berikut :
BERINTEGRITAS
dimana diselenggarakan ajang pemilu legislatif dan 1. Belum adanya definisi komprehensif tentang
TAHUN 2015
pemilihan presiden/wakil presiden dan pada tahun konsep teknologi yang arsitekturnya mampu
2015 merupakan tahun pertama kali diadakan mendukung sasaran strategis yang diinginkan;
pilkada serentak di beberapa kota di Indonesia. 2. Belum terimplementasinya solusi teknologi yang
mampu menangani keberagaman sumber data
Data detail kegiatan pendidikan, sosialisasi dan eksternal dan keberagaman sistem eksternal;
Program pendidikan politik berintegritas ini adalah Pada tahun ini kegiatan pendidikan politik kampanye dapat dilihat pada Lampiran 13. 3. Belum terimplementasinya solusi teknologi yang
rangkaian kegiatan yang dilakukan Direktorat berintegritas pada partai politik telah tercapai 90% mengintegrasikan pencatatan dan pengolahan
Dikyanmas. Pada tahun 2015, Dikyanmas sudah sedangkan program pemilu berintegritas pada data dan informasi internal;
melakukan kegiatan ini di 9 partai politik dan mayarakat, penyelenggara dan kandidat pemilu/ Sasaran Strategis 3: Terbangunnya Sistem 4. Belum terpadunya People, Process & Technology
16 lokus. Adapun 9 partai politik tersebut adalah kada tercapai 170%. Jika dibandingkan dengan Informasi Pemberantasan Korupsi dalam mengimplementasikan teknologi strategis
Angkatan Muda Kabah (PPP), Komunitas Banteng realisasi pada tahun sebelumnya terjadi kenaikan Dalam upaya mendukung keberhasilan kegiatan INDA untuk menjadi kesatuan program dengan
Muda (PDIP), PP Tidar (Partai Gerindra), Garda seperti pada diagram di bawah ini. pencegahan dan penindakan tindak pidana melibatkan seluruh Direktorat;
Bangsa (PKB), Garda Pemuda Nasdem (Partai korupsi, KPK memerlukan sebuah sistem informasi 5. Masih adanya ancaman terhadap posisi Leader
Nasdem), Pemuda Hanura (Partai Hanura), Liga pemberantasan korupsi yang komprehensif. Sebuah Thought dan Competitive Advantage KPK.
Mahasiswa Nasdem (Partai Nasdem), Gema Keadilan sistem informasi yang diharapkan mampu mengelola
(PKS), Gerakan Pemuda Kabah (PPP), Gerakan data dan informasi internal antar unit KPK, namun Dengan melihat beberapa pertimbangan di atas, KPK
Muda Nurani Rakyat (Partai Hanura), Barisan Muda juga sebuah sistem yang mampu mengelola data dan menggunakan 2 KPI dalam mengukur keberhasilan
PAN (PAN) dan Ampi (Golkar). Adapun ke 16 lokus informasi eksternal dalam upaya memberdayakan atas capaian sasaran strategi ini. Seperti yang
tersebut adalah Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan memperkuat mitra kerja nasional dan tertuang pada Rencana Strategis KPK 2011 - 2015,
Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan internasional. Deputi Informasi dan Data (INDA) kondisi capaian atas ke-2 KPI tersebut sampai
Selatan, Sulawesi Utara, Surabaya, Badung, Sulawesi adalah unit yang bertanggungjawab merumuskan dengan Desember 2015 adalah sebagai berikut ini.
Tengah, Banten, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan,
Sulawesi Selatan, Riau dan Papua.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
64 2015

Preliminary Architecture Vision


KPI 1: % Pembangunan Sistem Informasi - Direktorat PJKAKI yang telah memproses
Pemberantasan Korupsi pemenuhan informasi data dari PPATK (32 Architecture Principles Vision and Mission Business Model Canvas
Organization
Decomposition Diagram
permintaan), AHU (8 permintaan), Imigrasi (5
KPK menggunakan KPI ini untuk menunjukan permintaan), , Ditjen Pajak (2 permintaan), Bea Architecture Goal Value Chain Diagram
Solution Concept
Stakeholder Map Matrix
perkembangan kegiatan dalam mewujudkan Cukai (2 permintaan), Konsuler (1 permintaan), Diagram

terbangunnya sistem informasi pemberantasan Kemdikti (1 permintaan), Maskapai Penerbangan


korupsi. Beberapa kegiatan yang dilakukan KPK (25 permintaan), IDI Second Opinion/Assessment Business Architecture Data Architecture Aplication Architecture Technology Architecture
dalam membangun sistem informasi ini adalah (6 permintaan), Bantuan Internasional-Incoming
sebagai berikut: (13 permintaan), dan Bantuan Internasional- Business Principles Data Principles Application Principle Technology Principle
1. Pengumpulan informasi dan data pemberantasan Outgoing (15 permintaan).
korupsi; - Direktorat Monitor pada tahun 2015 total Functional Data Entry/Business Application Portfolio Technology Standart
Decomposition Diagram Function Matrix Catalog Catalog
2. Pengolahan informasi dan data pemberantasan permintaan informasi sebanyak 68.116
korupsi; permintaan mampu dipenuhi. Business Interaction Data Information/ Application/Classification Application/Technology
3. Pemanfaatan informasi dan data pemberantasan Matrix Classification Matrix Matrix Matrix
korupsi; Terkait pembangunan infrastruktur, Direktorat PINDA
Organizational/Actor Application Use Case Environment and
4. Pembangunan sistem komunikasi yang telah merumuskan Enterprise Architecture(EA) KPK Catalog
Application/Data Matrix
Diagram Location Diagram
terhubung dengan mitra kerja. dalam kerangka blue print IT. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan proses pengumpulan, pengolahan Business Process
Logical Data Diagram
Security policy and
Pada tahun 2015, KPI ini memiliki target 100%. dan pemanfaatan informasi dalam kerangka Diagram Architecture

Dalam upaya memenuhi target ini, Kedeputian INDA pembangunan sistem komunikasi dengan mitra
telah memenuhi target tersebut. Hal ini ditunjukan kerja, Secara sederhana, lingkup EA KPK yang akan Architecture Governance
dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan dibangun seperti pada gambar di bawah ini.
Architecture
pemanfaatan informasi dan data pemberantasan Project Context Diagram Benefit Diagram
Implementation Planning
Architecture Governance
korupsi yang dilakukan direktoratnya, yaitu:

Text Diagram Matrix Catalog

GAMBAR 30.
KPK ENTERPRISE ARCHITECTURE

Kondisi capaian atas KPI Pembangunan Sistem


Informasi Pemberantasan Korupsi dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2013 dari target sebesar 50% dengan
realisasi 50% yang mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2012 atas realisasi
sebesar 96% dari target 80%. Namun kondisi capaian
KPI ini mengalami peningkatan pada tahun 2014
atas realisasi sebesar 137,5% dari target sebesar
75%. Berdasarkan evindence yang ada, realisasi KPI
pada tahun 2015 adalah sebesar 100% dari target
yang ditetapkan sebesar 100%. Secara detail kondisi
realisasi KPI dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2015 seperti tersaji pada diagram di bawah ini.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
66 2015

150 137

100
120
96 100 100

80
Target
90 75 100

50 Realisasi
50
50 Target Renstra
60

25

30 GAMBAR 31.
DIAGRAM PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN
SISTEM INFORMASI PEMBERANTASAN KORUPSI
2012 - 2015
0
2012 2013 2014 2015

Kondisi capaian KPI yang fluktuatif ini disebabkan gambar di bawah ini. Dashboard peta kepatuhan
oleh beberapa hal, misalnya: kegiatan gratifikasi yang dibangun ini diharapkan GAMBAR 32.
1. Sudah lama kosongnya Deputi INDA yang dapat menjadi alat kontrol dan alat deteksi awal PETA KEPATUHAN PROPINSI
seharusnya mampu mensinergikan kegiatan praktek tindak pidana korupsi yang bersumber
antar Direktorat di Kedeputian INDA; dari kegiatan gratifikasi pada beberapa daerah di Adapun kondisi capaian atas KPI ini dari tahun 2012
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat Indonesia. sampai dengan 2015 seperti tersaji pada diagram di
koordinasi, produktivitas unit akan permintaan bawah ini.
data dan informasi ke beberapa unit di Kedeputian 100 100 100

INDA.
100

KPI 2: % Pembangunan Infrastruktur Fraud Control


75 75 75
Dalam mengukur keberhasilan pembangunan 80
sistem informasi pemberantasan korupsi, KPK
juga menggunakan % Pembangunan Infrastruktur Target
Fraud Control sebagai indikatornya. Sampai dengan 60 50 50 50
Desember 2015, melalui deputi INDA, KPK telah
Realisasi
memenuhi target KPI ini dari target 100% telah
terpenuhi 100%. Capain ini ditunjukan dengan
Target Renstra
pembangunan infrastruktur teknologi informasi 40
dalam mendukung fraud control untuk memenuhi 25 25 25

kebutuhan pengguna. Salah satu bentuk konkrit GAMBAR 33.


dari pembangunan infrastruktur ini misalnya DIAGRAM PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN 20
pembangunan peta kepatuhan provinsi seperti pada INFRASTRUKTUR FRAUD CONTROL
TAHUN 2012 - 2015

0
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
68 2015

Sasaran Strategis 4: Terbangunnya Kasus Realisasi tahun 2015 tercapai sebanyak 3 (tiga) kasus Selain kasus GC, KPK melalui Direktorat Pengaduan masyarakat dan memperkuat jaringan sumber
Grand Corruption (dari Dumas) GC dari target sebanyak 8 (delapan). Ketiga kasus Masyarakat juga melakukan pulbaket kasus Non informasi agar dapat dihasilkan pengaduan yang
Penanganan Grand Corruption yang menjadi target yang berhasil dicapai tersebut adalah GC. Pada tahun 2015 jumlah kasus siap lidik berkualitas sesuai dengan rencana strategis KPK ke
salah satu sasaran strategis dijabarkan dalam 1. Kasus tindak pidana korupsi berupa pemberian (grand dan non grand corruption) dan kasus yang depan.
pembangunan sejumlah kasus dari pengaduan suap kepada hakim PTUN Medan yang dilimpahkan ke Bidang Pencegahan dalam periode Dalam tahun 2015 telah dilakukan sosialisasi/
masyarakat di lingkungan Direktorat Pengaduan melibatkan Gubernur Sumatera Utara; Januari-Desember 2015 adalah sejumlah 53 kasus. workshop mengenai tata cara pelaporan tindak
Masyarakat. Laporan pengaduan yang masuk 2. Kasus perkara tindak pidana korupsi pemberian Sedangkan jumlah laporan kegiatan pulbaket periode pidana korupsi di kota Bandung bertepatan
akan diverifikasi terlebih dahulu, ditelaah, dan suap kepada DPRD Musi Banyuasin dalam rangka Januari-Desember 2015 adalah sebanyak 41 laporan. dengan peringatan Hari Anti Korupsi (HAKI). Pada
dikembangkan dengan rangkaian pengumpulan persetujuan APBD 2015 yang melibatkan Bupati Adapun secara detail jumlah pengaduan masyarakat kesempatan itu, terjaring sekitar 350 orang peserta
bahan keterangan untuk menjadi suatu kasus yang Musi Banyuasin; dan pada tahun 2015 seperti pada Lampiran 16. yang berasal dari Inspektorat Kotamadya/Kabupaten
siap ditingkatkan ke tahap penyelidikan dengan 3. Kasus perkara tindak pidana korupsi terkait se-Jawa Barat.
mempertimbangkan kepentingan nasional. proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro Guna meningkatkan kuantitas sekaligus
di Kabupaten Deiyai, Papua dalam pembahasan kualitas penanganan kasus GC, maka Direktorat
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur APBN 2016 yang melibatkan anggota DPR RI Pengaduan Masyarakat akan meningkatkan jumlah
keberhasilan sasaran Pembangunan Kasus Grand (Dewie Yasin Limpo). sosialiasi/workshop tentang tata cara pengaduan
Corruption adalah
Capaian kinerja atas KPI ini sebesar 37,5% mengalami
KPI 1: # Kasus (Pokok Kasus) Grand Corruption Siap penurunan dibandingkan dengan capaian tahun
LIDIK 2014. Pada tahun 2014, realisasi KPI ini adalah
sebesar 7 kasus GC dari target kontrak kinerja tahun
KPI # Kasus Siap LIDIK diukur dari jumlah kasus 2014 sebesar 7 kasus sehingga capaiannya adalah
potensial GC (Grand Corruption) yang diperoleh 100%.
dari hasil pengumpulan bahan dan keterangan
(pulbaket) yang dilimpahkan untuk dijadikan bahan Penurunan capaian Ini disebabkan karena kondisi
penyelidikan oleh Bidang Penindakan. internal KPK pada tahun 2015 dihadapkan pada
suasana kerja akibat permasalahan hukum yang
menimpa pimpinan dan sejumlah pegawai.Selain itu,
turunnya capaian ini juga disebabkan menurunya
kuantitas dan kualitas pengaduan masyarakat yang
8 8 8 diterima. Diperlukan kerja ekstra keras, di tengah
8
situasi dann kondisi yang tidak menguntungkan
7 7 yang melanda KPK saat Itu. Secara detail kondisi
capaian realisasi kasus GC siap Lidik KPK tahun 2012
7
6 6 6 6 6 - 2015 adalah sebagai berikut:

5
4
GAMBAR 35.
KPK WHISTLEBLOWERS SYSTEM
4
4
Target SALAH SATU MEDIA KPK UNTUK
MENAMPUNG PENGADUAN MASYARAKAT
3 Realisasi

2 Target Renstra

Rekapitulasi data pengaduan masyarakat tahun 2015


1
GAMBAR 34. dapat dilihat pada Lampiran 16.
DIAGRAM KASUS GRAND CORRUPTION SIAP
0 LIDIK
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
70 2015

CAPAIAN PERSPEKTIF Dalam mewujudkan kondisi tersebut, pada sasaran Ada 10 (sepuluh) variabel yang digunakan dalam Berdasarkan survei tersebut, nilai integritas KPK
strategis Terjaganya Integritas Kelembagaan, KPK mengukur integritas, yaitu: tahun 2013 dan 2015 masih pada level tinggi jika
PERTUMBUHAN DAN menentukan 3 KPI. Adapun kondisi capaian dari a. Kepemimpinan; mengacu dengan menggunakan matrik pemetaan
PEMBELAJARAN ketiga KPI tersebut adalah sebagai berikut: b. Visi, misi dan tujuan; integritas organisasi di bawah ini.
c. Panduan dan aturan;
Perspektif learning and growth atau pembelajaran KPI 1: Indek Integritas KPK (Survei, 1-5) d. Struktur dan fungsi;
dan pertumbuhan diindentifikasikan sebagai sarana KPI ini didefinisikan sebagai ukuran yang e. Manajemen risiko;
dan/atau infrastruktur yang harus dibangun atau digunakan dalam mengukur integritas KPK dengan f. Monitoring dan pengawasan;
dimiliki oleh suatu instansi/lembaga untuk dapat menggunakan metode survei kepada para pegawai g. Penegakan aturan;
tumbuh dan berkembang secara jangka panjang. secara proportional random sampling. Penentuan h. Dukungan sumber daya;
Pada tahun 2015, capaian perspektif ini sebesar jumlah sampel didasarkan pada metode slovin, i. Komunikasi;
83,5% yang dihitung dari 5 sasaran strategis. Adapun dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat j. Dukungan lingkungan.
sasaran strategis, KPI dan kondisi capaiannya pada kesalahan 5%.
tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pada tahun 2015 target Indek integritas KPK yang Interpretasi Nilai Integritas Organisasi (Skala 1-5)
Nilai Survey
ditetapkan adalah sebesar 4 dengan realisasinya
Sasaran Strategis 1: Terjaganya Integritas adalah sebesar 3,67 sehingga capaian kinerja 5
Kelembagaan KPK dihitung sebesar 91,75%. Capaian ini terjadi
Integritas kelembagaan atau integritas organisasi peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian
adalah suatu sistem yang membuat individu di suatu tahun 2013 dengan hasil yaitu 3,26 (tahun 2014 tidak Tinggi Tinggi - Rendah Tinggi - Sedang Tinggi - Tinggi
organisasi berintegritas tinggi sebagaimana yang dilakukan survei). Hal ini berarti bahwa rekomendasi
4
dipersyaratkan. Hal ini ditandai dengan adanya hasil survei tahun 2013, telah ditindaklanjuti dengan
keselarasan visi, misi dan tujuan organisasi dengan baik, sehingga ada perbaikan dan peningkatan pada 3,67
tujuan individu yang ada di dalamnya. beberapa komponen/variabel integritas. Secara
detail, tren indek integritas KPK antara tahun 2013
Sedang 3
Ada 2 (dua) dimensi dalam integritas organisasi, sampai dengan tahun 2015 seperti pada diagram di Sedang - Rendah Sedang - Sedang Sedang - Tinggi

yaitu: bawah ini. Perbandingan capaian indek ini antara


a. Adanya usaha-usaha dan kebijakan organisasi tahun 2013 dan 2015 secara detail juga disampaikan
2,34
yang mendukung terciptanya integritas individu/ pada Lampiran 15.
personal; 2
4 4 4 4 4 4 4
b. Adanya konsistensi dan keselarasan nilai, visi
Rendah Rendah - Rendah Rendah - Sedang Rendah - Tinggi
dan tujuan yang diemban organisasi dengan 4.0 3,7
kebijakan-kebijakan organisasi dan program-
Nilai
program yang dilaksanakan. 3,3 3,3 1 Self Asessment
3.5
1 2 2,34 3 3,67 4 5
Rendah Sedang Tinggi
3.0
GAMBAR 37.
MATRIK PEMETAAN INTEGRITAS ORGANISASI
2.5

Target
2.0
Nilai integritas KPK masuk dalam kategori nilai tinggi positif. Meski demikian hasil yang didapatkan belum
Realisasi
1.5 yaitu pada tahapan efektivitas. Pada tahapan ini KPK memenuhi ekspektasi target yang diharapkan dalam
1 sudah memiliki dan mengembangkan upaya upaya Renstra KPK (target 4) sehingga diperlukan langkah-
Target Renstra
dalam mengembangkan integritas namun upaya- langkah perbaikan Iebih Ianjut untuk meneruskan
1.0
upaya tersebut masih mengalami kendala ditingkat kecenderungan positif ini. Rekomendasi telah
GAMBAR 36. efektivitasnya. Skor ini juga mencerminkan bahwa disampaikan baik rencana jangka pendek maupun
DIAGRAM INDEK INTEGRITAS KPK 0.5
0 upaya-upaya perbaikan yang dilakukan saat ini rencana panjang.
TAHUN 2012 - 2015 meski belum optimal telah menunjukkan hasil yang
0.0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
72 2015

KPI 2: # Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku KPI 3: % Pemenuhan Komponen Reformasi Birokrasi TABEL 11.
TINDAK LANJUT
KPI ini merupakan salah satu cerminan KPK sebagai Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi dan PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI KPK
lembaga yang berintegritas yang menerapkan merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
prinsip zero tolerance terhadap setiap pelanggaran Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 KOMPONEN TINDAK LANJUT UNIT PENANGGUNGJAWAB
yang dilakukan oleh insan KPK, yang meliputi Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Penataan Sistem Manajemen Merencanakan, menerapkan dan Biro SDM
pimpinan, penasihat, pejabat struktural maupun Birokrasi Instansi Pemerintah, KPK pada tahun 2014 melakukan evaluasi dan monitoring
pegawai fungsional dan admin. Artinya, KPK tidak melaksanakan penilaian mandiri reformasi birokrasi. pengembangan berbasis kompetensi
mentolerir sedikitpun atas pelanggaran yang terjadi, Evaluasi dilakukan terhadap 2 komponen utama
Menyelesaikan monitoring dan evaluasi Biro SDM
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. yaitu komponen pengungkit (proses) dan komponen
pengembangan pegawai berbasis
hasil. kompetensi secara berkala
Sampai dengan akhir tahun 2015, dari seluruh 1. Komponen Pengungkit (proses) meliputi:
Penguatan Pengawasan Internal Mengembangkan dan menerapkan Deputi Pencegahan
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Direktorat a. Manajemen perubahan
manajemen risiko di lingkungan KPK
Pengawasan Internal terdapat 40 pegawai yang b. Penataan peraturan perundang-undangan
terbukti melakukan pelanggaran berat dan c. Penataan dan penguatan organisasi Menyusun profil risiko dan mitigasi risiko Semua Unit KPK
unit
telah dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan d. Penataan tatalaksana
kepegawaian. Dari 40 pegawai yang terbukti e. Penataan sistem manajemen sumber daya Mengembangkan dan menerapkan Direktorat PI
melakukan pelanggaran berat, 70% terkait dengan manusia kerangka kerja Risk Based Audit (RBA)
pencemaran nama baik organisasi. Salah satu f. Penguatan akuntabilitas Peningkatan Kualitas Layanan Publik Mensahkan dan menerapkan SOP terkait Unit KPK yang terkait
kondisi yang melatar belakangi pelanggaran ini g. Penguatan pengawasan dengan standar pelayanan publik layanan publik
adalah peristiwa kriminalisasi pimpinan KPK dan h. Peningkatan kualitas pelayanan publik Melaksanakan kegiatan reviu dan Unit KPK yang terkait
proses pergantian tiga pimpinan KPK menjadi perbaikan standar yang dilakukan secara layanan publik
Pimpinan KPK. Untuk menurunkan tingkat 2. Komponen Hasil meliputi: berkala
pelanggaran kode etik dan perilaku di atas, KPK telah a. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi Mengalokasikan training yang Biro SDM
mengimplementasikan Manajemen Risiko Terpadu b. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN mengkhusukan materi pelayanan prima
(MRT) pada tahun 2015. MRT adalah sebuah program/ c. Kualitas pelayanan publik terkait pelayanan publik
kegiatan yang diharapkan dapat menangani risiko Berkomitmen menindaklanjuti semua Unit KPK yang terkait
signifikan yang dihadapi unit/organisasi agar unit/ Pada tahun 2015 KPK tidak dilakukan penilaian pengaduan masyarakat terkait layanan layanan publik
organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya. mandiri Reformasi Birokrasi, sehingga realisasi Mengevaluasi atas penanganan Unit KPK yang terkait
capaian ini sama dengan kondisi di tahun 2014 sebesar pengaduan/keluhan/masukan secara layanan publik
KPI: # Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku 90,85%. Secara detail hasil penilaian komponen RB berkala
semenjak ditetapkan pada tahun 2012 sampai seperti pada Lampiran 15. Mengingat target pada Mengembangkan aplikasi berbasis Pinda, Gratifikasi
dengan tahun 2015 belum pernah memenuhi target 0 tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi sebesar teknologi informasi atas pelayanan
(nol) pelanggaran. Kondisi ini akan menjadi evaluasi 90%, sehingga capaian KPI ini menjadi 100,9%. Pada pelaporan Gratifikasi
KPK dalam merumuskan rencana kerja ke depan. tahun 2015 beberapa hal yang diupayakan KPK
dalam mengatasi kekurangan pemenuhan komponen
reformasi birokrasi di antaranya sebagai berikut:
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
74 2015

Secara detail kondisi capaian ini seperti pada diagram pegawai yang direncanakan. Pegawai yang berhasil Secara detail hasil rekrutmen yang telah dilakukan
di bawah ini. direkrut ini yaitu 108 pegawai, terdiri atas 105 seperti pada tabel di bawah ini.
pegawai dari eksternal (Pegawai Negeri / swasta) dan
3 pegawai dari internal KPK untuk pejabat struktural
100 100
(eselon II dan eselon III) melalui promosi/mutasi/
100 91 91
alih tugas. Dalam proses rekrutmen yang dilakukan,
KPK bekerjasama dengan konsultan independen di
bidangnya.

80 TABEL 12.
HASIL REKRUTMEN DAN SELEKSI SDM SESUAI
FOKUS AREA
55
60 RUMPUN JABATAN PNYD PT PTT TOTAL
Target
Administrasi 5 0 71 76
Realisasi Fungsional 15 9 0 24
40 Struktural 5 3 0 8
Target Renstra
TOTAL 25 12 71 108
20 GAMBAR 38.
DIAGRAM PEMENUHAN RB KPK
0 0 0 0 TAHUN 2012 - 2015

0
2012 2013 2014 2015

Realisasi KPI disebabkan semakin meningkatnya sebanyak 1141 orang dengan komposisi seperti yang
kesadaran akan pentingnya reformasi birokrasi KPK ada pada Lampiran 3.
sebagai lembaga penegak hukum yang independen.
Meskipun KPK seringkali menjadi rujukan institusi Pengukuran pencapaian sasaran strategis ini melalui
lain dalam hal penerapan reformasi birokrasi, ke satu KPI yaitu:
depan KPK akan berusaha secara terus menerus
meningkatkan pemenuhan komponen reformasi KPI 1: % Ketersediaan SDM sesuai Fokus Area
birokrasi sebagaimana diatur oleh Kementerian PAN KPI % Ketersediaan SDM sesuai fokus area, diukur
dan RB, baik unsur pengungkit maupun unsur hasil. dengan membandingkan jumlah pegawai yang
berhasil direkrut dalam rangka pengisian beberapa
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kapasitas posisi/jabatan dibandingkan dengan target yang
SDM sesuai Fokus Area ditetapkan, yang meliputi jabatan admin/staf,
Kebutuhan SDM sesuai dengan kapasitas yang fungsional dan struktural, yang bersumber dari
dibutuhkan KPK menjadi hal penting dalam upaya eksternal (Pegawai Negeri/swasta) maupun internal
pemberantasan korupsi. Hal ini dilakukan dengan KPK (melalui promosi/mutasi maupun alih tugas).
pemenuhan kebutuhan SDM sesuai dengan asas Berdasarkan Renstra KPK, KPI ini ditargetkan
profesionalisme dalam bidang keahlian tertentu sebesar 100%. GAMBAR 39.
sebagaimana dimaksudkan dalam fokus area dalam PELANTIKAN DEPUTI
Rencana Strategis KPK. Sampai dengan akhir 2015, Realisasi KPI ini adalah sebesar 135%, yang dicapai TAHUN 2015
KPK telah memiliki jumlah sumber daya manusia dari hasil rekrutmen sebanyak 108 pegawai dari 80
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
76 2015

150 135

120
100 100

Target
90 100 100

100
Realisasi

50 50 50 Target Renstra
60
37,7
GAMBAR 40.
25 25 KETERSEDIAAN SDM SESUAI FOKUS AREA
30 TAHUN 2012 - 2015

0
GAMBAR 41.
PENGANGKATAN PENYIDIK KPK
TAHUN 2015
Jika melihat tren capaian pada diagram di atas, KPK merupakan hal yang strategis untuk menangani
sejak tahun 2012 sampai dengan 2015 KPI ini kasus yang semakin bertambah jumlahnya dan
mengalami fluktuatif. Capaian pada tahun 2014 semakin kompleks.
mengalami penurunan jika dibandingkan tahun
Secara rata-rata, hasil capaian kinerja dalam 4 tahun
2013 dan 2012, namun pada tahun 2015 KPI ini KPI 1: # Penyidik KPK yang Diangkat 30 30 30 30 30 30 30 30
untuk KPI ini adalah 40,83%. Artinya apabila dilihat
mengalami peningkatan. Kondisi ini tidak terlepas
dari tren capaian kinerja, terjadi penurunan capaian 30
dari ekspektasi kebutuhan SDM KPK tidak hanya KPI jumlah penyidik yang diangkat didiskripsikan
kinerja pengangkatan penyidik KPK seperti yang 26
memiliki kompetensi teknis namun juga harus sebagai ukuran capaian kinerja dalam mengangkat
tersaji pada diagram di bawah ini.
memiliki nilai integritas yang cukup. Penyidik KPK yang mempunyai keahlian khusus
25
sesuai dengan kebutuhan KPK.
Sasaran Strategis 3: Pengangkatan Penyidik
KPK Pada tahun 2015, KPK hanya mendapatkan 7 (tujuh) Target 20
orang Penyidik dari target 30 (tiga puluh). Tidak
Pencapaian Sasaran Strategis ini diukur melalui tercapainya target kinerja ini disebabkan sulitnya 14
Realisasi
satu indikator KPI yaitu jumlah Penyidik KPK mendapatkan personil yang sesuai dengan kriteria 15
yang Diangkat. Dalam Renstra KPK 2011-2015, Penyidik KPK. Target Renstra
pengangkatan Penyidik dari internal KPK menjadi
prioritas/fokus. Namun KPK dalam mendapatkan 10 7
GAMBAR 42.
penyidiknya juga mengangkat Penyidik yang DIAGRAM JUMLAH PENYIDIK YANG DIANGKAT
berasal dari Kepolisian. Kewenangan KPK untuk KPK 5 2
mengangkat Penyidik sendiri dimungkinkan dalam TAHUN 2012 - 2015
Undang-Undang KPK. Kebutuhan Penyidik bagi
0
2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
78 2015

Dalam rangka meningkatkan jumlah penyidik yang KPI 1: % Ketersediaan Gedung KPK
diangkat KPK di masa mendatang, Biro SDM KPK Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur
mempertimbangkan untuk mengangkat Penyidik keberhasilan adalah KPI: % Ketersediaan Gedung
yang berasal dari Kejaksaan. Secara hukum, Jaksa KPK.
Penuntut Umum adalah juga sebagai Penyidik
yang mempunyai kewenangan untuk melakukan KPI % Ketersediaan Gedung KPK diukur dengan
penyidikan suatu kasus. menghitung penyerapan anggaran pembangunan
gedung KPK dalam kaitannya dengan penyelesaian
Sasaran Strategis 4: Pembangunan Gedung fisik pembangunan gedung KPK, baik terkait
KPK perencana, konstruksi, maupun manajemen gedung.
Pembangunan Gedung KPK dijadikan sebagai Target yang ditetapkan adalah 100% dan realisasinya
Sasaran Strategis KPK dalam Renstra 2015-2019, adalah sebesar 98,7%. Capaian kinerja KPI ini
mengingat hal ini merupakan perwujudan eksistensi mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan
KPK dan memperkuat keberadaan KPKsebagai dengan capaian tahun 2014 yaitu sebesar 96,8%.
lembaga independen yang senantiasa mendapatkan
dukungan dari publik. Sampai dengan akhir Desember 2015, progres
pembangunan gedung KPK dapat diukur
berdasarkan penyelesaian pembangunan Gedung
KPK tahap I yang sudah mencapai 100% dan tahap
II baru mencapai 97,403% dari target 100% sehingga
rata-rata total realisasi untuk pembangunan Gedung
baru KPK adalah 98,702% dan dibulatkan menjadi GAMBAR 44.
98,7%. Capaian tersebut seperti tersaji pada diagram SMART BUILDING KPK
di bawah ini.

100 100 Dari diagram di atas terlihat proses pembangunan Adapun proses pembagunan gedung baru KPK
99 gedung KPK sudah seperti yang direncanakan, adalah sebagai berikut:
100 meskipun masih terdapat sedikit capaian yang a. Pembangunan Gedung baru KPK dilakukan
kurang maksimal atas realisasi atas pembangunan selama 3 (tiga) tahun mulai 2013 s.d. 2015 dengan
gedung. anggaran APBN secara multiyears;
b. Pekerjaan pembangunan Gedung baru KPK
80 Capaian KPI ini yang masih di bawah 100% disebabkan meliputi pekerjaan konstruksi, pekerjaan
Target karena masih ada satu pekerjaan yaitu testing dan perencanaan, pekerjaan manajemen konstruksi
commissioning pada teknis pembangunan gedung dan pengelolaan kegiatan serta infrastruktur IT,
Realisasi 60
yang harusnya dapat dilakukan, namun belum dapat yang dilaksanakan selama dua tahap;
50 50
48 diselesaikan dengan baik, sehingga berdampak pada c. Pelaksanaan topping off gedung KPK dilakukan
Target Renstra pekerjaan lain yang terkait. pada tanggal 29 Desember 2014, bertepatan
dengan ulang tahun KPK yang ke-11;
40 Jika melihat dari sisi penggunaan anggaran, sampai d. Peresmian Gedung baru KPK dilakukan oleh
GAMBAR 43. dengan akhir Desember 2015, penyerapan anggaran Presiden RI Bapak Joko Widodo pada tanggal 29
PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN GEDUNG pembangunan gedung KPK terhadap anggaran Desember 2015;
TAHUN 2012-2015 15 multiyears 2013-2015 adalah lebih dari 314 Milyar e. Rencana penggunaan ruangan kantor pada
20
yang meliputi perencana, konstruksi, manajemen gedung baru KPK yang menerapkan prinsip
0
0 dan serta infrastruktur IT, yang dilaksanakan smart, green dan secure secara bertahap akan
0 0
selama dua tahap. Secara detail rincian penggunaan dilakukan mulai bulan Maret 2016.
0 anggaran untuk pembangunan gedung ini seperti
2012 2013 2014 2015
pada Lampiran 5.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
80 2015

Adapun beberapa aplikasi yang dikelola Deputi INDA 1. Survei Kepuasan Layanan Unit I (Semester I)
yang mendukung proses bisnis di setiap unit KPK Survei ini dilakukan pada hari Rabu, 6 Mei 2015
seperti tersaji pada Lampiran 8. dan berakhir pada hari Jumat, 29 Mei 2015. Pada
survei I ini, sebanyak 44 pengguna memberikan
Dalam mengukur keberhasilan dari setiap kegiatan jawaban. Dari skala 1-100, hasil survei ini
dalam upaya memberikan dukungan pelayanan menunjukan capaian indek sebesar 73,91.
infrastruktur TI di atas, KPK menggunakan 1 KPI 2. Survei Kepuasan Layanan Unit II (Semester II)
yang berupa Indek Kepuasan Layanan TI. Adapun Survei ini dilakukan pada hari Senin, tanggal
kondisi capaian atas KPI pada tahun 2015 adalah 9 November 2015 dan berakhir hari Jumat,
sebagai berikut ini. 27 November 2015. Sebanyak 34 pengguna
memberikan jawaban. Dari skala 1-100, hasil
KPI 1: Indek Kepuasan Layanan TI (Survei) survei ini menunjukan capaian indek sebesar
Indek kepuasaan layanan TI dihitung melalui 76,17.
metode survei ke setiap stakeholder yang menerima
layanan dari Direktorat Pinda. Kepuasan layanan TI Dari kedua kegiatan survei di atas, menunjukan
merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai bahwa rata-rata indek kepuasan pengguna atas
keberlangsungan jalannya sarana dan prasarana setiap layanan TI yang diberikan pada tahun 2015
TI. Hal ini diukur dengan menggunakan survei. adalah sebesar 75,04. Dengan target indek yang
Kuesioner Indek kepuasan layanan TI ini terdiri 3 sebesar 78, maka capaian atas KPI ini pada tahun
paramater ukuran yaitu: 2015 adalah sebesar 96,2%. Jika dibandingkan
1. Kecepatan layanan dengan capaian sejak tahun 2012 sampai dengan
2. Kualitas layanan tahun 2015 Indek kepuasan layanan TI KPK terus
GAMBAR 45.
3. Kesinambungan layanan mengalami penurunan. Secara detail seperti tersaji
PERESMIAN GEDUNG KPK
pada gambar diagram di bawah ini.
TAHUN 2015
Pada tahun 2015, Direktorat Pinda melakukan survei
online untuk melihat tingkat kepuasan layanan unit.
sebanyak 2 kali yaitu:
Sasaran Strategis 5: Tersedianya Dukungan 1. Pengembangan aplikasi TI yang terdiri atas 78

Infrastruktur TI beberapa kegiatan di antaranya: 76 77 78 78 78 78


Sasaran strategis ini adalah bagian dari sasaran 1) Pengembangan Aplikasi CMAS 75 75 75 75 75
80
strategis lain pada perspektif pertumbuhan dan 2) Pengembangan E-LHKPN
pembelajaran yang dilakukan KPK. Setiap sasaran 3) Pengembangan Aplikasi PJKAKI (Database
70
strategis yang ada pada perspektif ini bertujuan Partner)
memberikan dukungan sumber daya untuk setiap 4) Pengembangan Aplikasi Gratifikasi Online
5) Pengembangan Website KPK - Humas_ 60
sasaran strategis yang ada pada perspektif proses
internal. Salah satu dukungan sumber daya pada Survei Online
perspektif ini berupa penyediaan infrastruktur 6) Pemeliharaan Aplikasi DUMAS Target 50
teknologi informasi yang dilakukan Direktorat 7) Pemeliharaan Aplikasi HRIS
PINDA pada Kedeputian INDA. Direktorat PINDA 8) Pengadaan Aplikasi SPSS Realisasi 40
bertanggungjawab untuk melakukan pengembangan
teknologi informasi, mengelola infrastruktur dan 2. Pembangunan infrastruktur berdasarkan rencana Target Renstra 30
sumberdaya teknologi informasi. yang terdiri atas beberapa kegiatan di antaranya:
1) Pengadaan scanner cepat 20
Beberapa kegiatan yang dilakukan pengembangan 2) Pengembangan server dan storage GAMBAR 46.
infrastruktur yang dilakukan Deputi INDA pada 3) Pengembangan monitoring center PERKEMBANGAN INDEK KEPUASAN TI
10
tahun 2015 terbagi ke dalam 2 kegiatan besar, yaitu: 4) Pengembangan sistem kolaborasi dan TAHUN 2012-2015
komunikasi
0
5) Pengadaan sistem antrian 2012 2013 2014 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
82 2015

Semakin menurunnya Indek kepuasan layanan KPI 1 : % Ketersediaan Anggaran untuk Operasional Seperti proses setiap tahunnya, upaya yang dilakukan 2. Deputi Penindakan sebesar Rp 57,29 Miliar,
TI dari tahun 2012 sampai dengan 2015 lebih KPK KPK dalam mendapatkan anggaran di tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut:
disebabkan adanya stagnasi pengembangan Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur selalu melalui proses pembahasan di Bappenas, a. Direktorat Penyelidikan sebesar Rp 8,63
teknologi yang terjadi di KPK. Sampai dengan tahun keberhasilan sasaran Ketersediaan Anggaran Komisi III DPR, dan Kemenkeu (Ditjen Anggaran Miliar;
2015, KPK belum sepenuhnya responsif melakukan (Budget Availability) terdiri atas satu indikator dan Ditjen Perbendaharaan). Secara detail penjelasan b. Direktorat Penyidikan sebesar Rp 11,49
pengembangan teknologi dalam mendukung setiap kinerja. Dengan target sebesar 100%, realisasi pada ringkas dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Miliar;
proses bisnis yang ada di unitnya. tahun 2015 adalah 100%, yang artinya seluruh 1. KPK menyampaikan Rencana Kerja (Renja) tahun c. Direktorat Penuntutan sebesar Rp 25,82
program kegiatan operasional KPK telah mempunyai 2015 kepada Bappenas, yang berisi program Miliar;
CAPAIAN PERSPEKTIF KEUANGAN alokasi anggaran masing-masing. Sejak tahun 2012, dan kegiatan prioritas KPK beserta usulan d. Unit Korsup Penindakan sebesar Rp 9,92
realisasi atas KPI selalu sebesar 100%. Secara detail pembiayaan dan target indikator kinerjanya. Miliar;
Sasaran Strategis 1 : Ketersediaan Anggaran konsistensi capaian Ini seperti tersaji pada diagram Renja ini merupakan hasil pembahasan trilateral e. Sekretariat Kedeputian Penindakan sebesar
di bawah ini: meeting antara KPK, Bappenas, dsan Kemenkeu Rp 1,42 Miliar.
Sasaran strategis ini memegang peranan yang (DJA); 3. Deputi Pencegahan sebesar Rp 42,93 Miliar,
penting untuk menunjang kegiatan operasional 2. KPK menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran dengan rincian sebagai berikut:
semua program kegiatan dan pencapaian sasaran (RKA) tahun 2015 kepada Komisi III DPR, sejak a. Direktorat PP LHKPN sebesar Rp 5,49 Miliar;
strategis lainnya yang telah ditetapkan. Sejak tahun dari Pagu Indikatif, Pagu Sementara, dan Pagu b. Direktorat Gratifikasi sebesar Rp 5,73 Miliar;
2012 sampai dengan 2015, capaian atas sasaran Definitif; c. Direktorat Dikyanmas sebesar Rp17,17 Miliar;
strategi ini selalu mencapai 100%. Pengukuran atas 3. Atas dasar RKA yang telah disetujui Komisi III d. Direktorat Litbang sebesar Rp 8,81 Miliar;
capaian sasaran strategis ini dilakukan melalui KPI % DPR, KPK melakukan penelaahan dengan Ditjen e. Unit Kerja Koordinasi dan Supervisi Bidang
Ketersediaan Anggaran Untuk Operasional KPK. 100 100 100 100 Anggaran Kemenkeu dan Bappenas. Penalaahan Pencegahan sebesar Rp 5,00 Miliar
100 100 100 100 100 100 100 100 disertai dengan pengajuan data dukung terhadap f. Sekretariat Kedeputian Pencegahan sebesar
kegiatan yang diusulkan; Rp 0,723 Miliar.
100
4. Hasil penelaahan DJA Kemenkeu dan Bappenas, 4. Deputi INDA sebesar Rp 143,73 Miliar, dengan
disampaikan kepada Ditjen Perbendaharaan rincian sebagai berikut:
Kemenkeu, untuk selanjutnya diterbitkan Daftar a. Direktorat PINDA sebesar Rp 129,24 Miliar;
80 Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) tahun 2015; b. Direktorat PJKAKI sebesar Rp 9,87 Miliar;
5. Atas dasar DIPA, KPK menerbitkan Petunjuk c. Direktorat Monitor sebesar Rp 4,35 Miliar;
Operasional Kegiatan (POK) bagi unit-unit kerja d. Sekretariat Kedeputian INDA sebesar Rp
60
setingkat Direktorat/Biro dan Kesekretariatan 0,27 Miliar.
Target Kedeputian. 5. Deputi PIPM sebesar Rp 3,88 Miliar, dengan
rincian sebagai berikut:
Realisasi Melalu proses ini, pada tahun 2015 KPK mendapat a. Direktorat PI sebesar Rp 1,04 Miliar;
40 anggaran Rupiah Murni (RM) sebesar Rp 898,9 Miliar, b. Direktorat PM sebesar Rp 2,50 Miliar;
Target Renstra yang dialokasikan untuk program dan kegiatan unit- c. Sekretariat Kedeputian PIPM sebesar Rp
unit sebagai berikut: 0,34 Miliar.
20
GAMBAR 47. 1. Sekretariat Jenderal sebesar Rp651,060 Miliar, Detail terkait data keuangan dapat dilihat pada
DIAGRAM PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN dengan rincian sebagai berikut: Lampiran 4.
ANGGARAN a. Biro SDM sebesar Rp383,591 Miliar;
TAHUN 2012 - 2015 0 b. Biro Hukum sebesar Rp2,090 Miliar; Jika melihat penyerapan anggaran yang telah
2012 2013 2014 2015
c. Biro Humas sebesar Rp8,137 Miliar; dilakukan, secara detail jumlah anggaran dan
d. Biro Renkeu sebesar Rp1,789 Miliar; penggunaan anggaran yang telah dilakukan KPK
e. Biro Umum sebesar Rp255,463 Miliar. dari tahun 2012 sampai dengan 2015 seperti tersaji
pada diagram di bawah ini.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
84 2015

1000

800

Pagu Anggaran
600

Penggunaan Anggaran
400
603.66

726.6
623.97
702.07

558.76

898.9

GAMBAR 48.
467.84

200
336.56

PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN ANGGARAN


OPERASIONAL KPK
TAHUN 2012-2015
0
2012 2013 2014 2015

CAPAIAN LAINNYA 6. Apresiasi atas tingkat akurasi yang tinggi dalam


Penyajian Saldo Kas di bendahara pengeluaran
Pada tahun 2015 terdapat beberapa penghargaan antara Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
yang telah diterima KPK di antaranya sebagai berikut: dan Laporan Keuangan KPK Tahun 2015 dari
1. Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) dinobatkan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
sebagai Program Public Relations Insipiratif
dalam ajang Indonesia Public Relation Award & Selain berbagai perhargaan di atas, pada tahun 2015
Summit (IPRAS) 2015; KPK juga mendapatkan capaian lain sebagai dampak
2. Juara I Anugerah Media Humas (AMH) 2015, atas kinerja yang telah dilakukan, yaitu:
Kategori Pelayanan Informasi Melalui Internet, 1. Tren IPK Indonesia sejak tahun 2001 sampai
Bakohumas segmen Kementerian/Lembaga dengan 2015 mengalami peningkatan yang pada
Pemerintah Nonkementerian/BUMN/PTN; tahun 2001 sebesar 19 meningkat menjadi 34
3. Peringkat III Penghargaan Keterbukaan Informasi pada tahun 2014 dan 36 pada tahun 2015.
Badan Publik 2015 untuk kategori Lembaga 2. Kontribusi pendapatan untuk negara dari PNBP
Pemerintah Nonstruktural. Diselenggarakan yang mencapai 211,9 M pada tahun 2015.
Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, serta Komisi Apresiasi dan penghargaan di atas akan selalu
Informasi Pusat; menjadi pembakar semangat bagi seluruh insan
4. Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi SP KPK untuk terus berjuang memberantas korupsi.
mendapatkan Anugerah Perhimpunan Hubungan Prestasi tersebut juga tidak terlepas dari dukungan
Masyarakat Indonesia (Perhumas) 2015 untuk dan kesempatan yang diberikan oleh seluruh elemen
kategori Humas Pemerintah; bangsa kepada KPK.
5. Penghargaan sebagai Lembaga Pemerintah
Nonstruktural yang Pertama Kali Menunjuk/
Membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) dari Komisi Informasi Pusat;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
86 2015

Pada tahun 2015 capaian kinerja KPK adalah sebesar 2. Meningkatkan kualitas beberapa indikator kinerja
88,9% (Memuaskan). Capaian ini dihasilkan atas utama (IKU) di tingkat lembaga agar berorientasi

bab 1V akumulasi hasil kinerja unit KPK dalam memenuhi


tanggungjawab pekerjaan yang direncanakan pada
hasil (outcome); menetapkan target kinerja
dengan standar yang baku, dan melakukan

Penutup
Rencana Strategis KPK tahun 2011 - 2015. Dalam validasi hubungan sebab akibat antara sasaran
mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di strategis yang ingin dicapai pada perspektif
tahun 2015, KPK terus berupaya untuk melakukan stakeholder dengan perspektif di bawahnya.
perbaikan. Jika merujuk ke kondisi internal KPK, Selanjutnya menjabarkan (cascade down)
hasil pengukuran integritas organisasi KPK yang berbagai ukuran kinerja organisasi tersebut ke
dilakukan pada tahun 2015 cukup menggambarkan dalam ukuran kinerja individu sehingga terlihat
beberapa kelemahan organisasi. Berdasarkan hasil keselarasan dan kausalitas antara kinerja individu
tersebut, KPK melakukan identifikasi langkah- dengan kinerja organisasi;
langkah perbaikan yang akan dilakukan ke depan. 3. Meningkatkan pelaporan kinerja dengan
Program Manajemen Risiko Terpadu (MRT) yang menyajikan adanya komparasi dengan tahun-
Membebaskan Indonesia dari tindak dibangun pada tahun 2015 yang memetakan risiko tahun sebelumnya serta analisis efisiensi
pidana korupsi merupakan pekerjaan besar yang ada di setiap unit adalah satu langkah awal penggunaan sumber daya dalam laporan
perbaikan yang dilakukan KPK untuk memperbaiki kinerjanya;
yang mustahil terwujud tanpa peran serta kondisi internalnya. MRT ini akan dijadikan panduan 4. Meningkatkan evaluasi internal dengan
masyarakat secara aktif. Pekerjaan besar ini KPK untuk meminimalisir risiko yang dapat meningkatkan kualitas dan cakupan evaluasi
mengganggu kinerja organisasi ke depan. program;
perlu juga didukung kesungguhan setiap 5. Meningkatkan capaian kinerja dengan
jajaran penyelenggara negara dan penegak Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja menciptakan tools untuk mengukur progress
KPK Tahun 2015, KPK tidak hanya menjelaskan efektivitas publikasi terhadap pencegahan
hukum, baik di tingkat pusat maupun daerah. capaian kinerja dengan penjelasan berbagai korupsi.
KPK menyadari bahwa pemberantasan keberhasilan dan kekurangannya yang dihadapi,
namun juga berupaya untuk mengakomodasi KPK tentunya sadar bahwa laporan ini belum
korupsi adalah perang besar yang harus rekomendasi Menteri Pendayagunaan Aparatur sempurna seperti yang diharapkan, namun
dilakukan secara berkelanjutan dan Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB). setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
Rekomendasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja KPK berkepentingan (stakeholders) dapat memperoleh
membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tahun 2014 tertuang dalam Surat MenpanRB nomor gambaran kinerja yang telah dilakukan oleh jajaran
B/3932/M.PANRB/12/2015 tentang Hasil Evaluasi KPK sepanjang tahun 2015. Menatap ke depan
atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. dengan melihat berbagai permasalahan, KPK akan
Adapun beberapa rekomendasi tersebut, yaitu: terus melakukan berbagai langkah perbaikan di
1. Meningkatkan kualitas perencanaan kinerja setiap bagian organisasi dalam upaya meningkatkan
dengan memanfaatkan sasaran dan indikator kinerja yang akan jauh lebih menantang.
kinerja dalam Renstra serta mengintegrasikannya
dengan penganggaran sehingga lebih
menggambarkan pelaksanaan anggaran berbasis
kinerja;
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
90 2015

Realisasi Rencana
Measure Units
Data Data Index
% Implementasi atas Rekomendasi yang Diusulkan pada
Percentage 86.00% 100.00% 06.0&
Sektor Strategi
% Implementasi Sistem Integritas Pada Fokus Area Sesua
Instansi 14 10 140.0%
Perkembangan SIN
% Implementasi Program Untuk Pemilu Berintegritas Percentage 130.00 80.00% 150.0%
Sistem Informasi Pemberantasan Korupsi -- -- 100.00%
% Pembangunan Sistem Informasi Pemberantasan Korupsi Percentage 100.00% 100.00% 100.00%
% Pembangunan Infrastruktur Froud Control Percentage 100.00% 100.00% 100.00%
Pembangunan Kasus Grand Corruption -- -- 37.5%
# Kasus (Pokok Kasus) Grand Corruption siap LIDIK Kasus 3.0 8.0 37.5%
Prespektif Pembelajaran & Pertumbuhan Pimpinan 2015 -- -- 83.5%
Integritas Kelembagaan KPK -- 64.2%

LAMPIRAN 1 1
# Pelangaran Kode dan Kode Prilaku di KPK Pelanggaran 40 0 0.0%
% Pemenuhan Komponen Reformasi Birokrasi Percentage 90.85% 90.00% 100.9%
Indek Integritas KPK Index 3.67% 4.00 91.8%

MATRIK Peningkatan Kapasitas SDM Sesuai Fokus Area


% Ketersediaan SDM Sesua Fokus Area
--
135.0%
--
100.00%
135.0%
135.0%
CAPAIAN Pengangkatan Penyidik KPK -- -- 23.3%
# Penyidik KPK yang Diangkat 7 30 23.3%
KINERJA KPK Pembangunan Gedung KPK -- -- 98.7%
% Ketersediaan Gedung KPK 98.70% 100.00% 98.7%
Ketersediaan Dukungan Infrastruktur TI 96.2%
Indek Kepuasan Layanan TI 75.04 78.00 96.2%
LAPORAN PENCAPAIAN KINERJA KPK TAHUN 2015
Prespektif Keuangan Pimpinan 2015 -- -- 100.0%
PIMPINAN 2015
2015/12 Ketersediaan Anggaran -- -- 100.0%

Realisasi Rencana % Ketersediaan Anggaran untuk Oprasional KPK 100.0% 100.0% 100.0%
Measure Units Keberhasilan Pemberantas TPK oleh KPK -- -- 96.2%
Data Data Index
Penanganan Grand Corruption & Penguatan APGAKUM -- -- 81.8%
KInerja Pimpinan 2015 -- -- 88.9%
# Kasus (Pokok Kasus) Grand Corruption Kasus 6.0 4.0 150.0%
Prespektif Pemangku Kepentingan Pimpinan 2015 -- -- 87.7%
Conviction Rate Kasus yang Disupervisi KPK Percentage 9.45% 70.00% 13.5%
Efektifitas dan Efisiensi Pemberantasan Korupsi -- -- 87.7%
Meningkatkan Sektor Strategis ( Termasuk APGAKUM) -- -- 126.6%
Keberhasilan Penegak Hukum -- -- 68.6%
Indeks Kinerja Sektor Strategis Index 4.43 3.50 126.6%
Indeks Penegakkan Hukum (Law Enforcement Index) Percentage 54.79% 80.00% 68.6%
Terwujudnya Pelembagaan SIN Secara Formal -- -- 74.7%
Tinggkat Keberhasilan Pemberantas TPK oleh KPK Index 9.62 9.00 106.9%
%Pelembagaan SIN Percentage 74.70% 100.00% 74.7%
Prespektif Internal Pimpinan 2015 -- -- 87.7%
Terbangunya Froud Control sebagai Sistem
Penindakan Terintegritas -- -- 88.1% -- -- 100.0%
Pemberantasan Korupsi yang Terintegritas
Conviction Rate Perkara yang Ditangani KPK Percentage 100.00% 90.00% 111.1%
% Pembangunan Konsep dan Disain Froud Control Percentage 100.0% 100.0% 100.0%
% Kasus Yang Disupervisi KPK Lanjut ke Tahap Berikutnya Percentage 55.40% 85.00% 65.2% Terbangunya Pemahaman Pemilih terhadap Integritas -- -- 98.0%
Pencegahan Terintegrasi -- -- 125.3% Tingkat Pemahaman Masyarakat terhadap Integritas dan
3.92 4.00 98.0%
Pemilu
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
92 2015

Arah dan kebijakan Pimpinan KPK dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 telah ditetapkan
dalam Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor: SE-16/01-52/12 Tahun 2014. Surat Edaran tersebut selain
memuat Kebijakan Umum dan Kebijakan Operasional, namun juga menjelaskan kondisi analisis lingkungan
yang melatarbelakangi penyusunannya. Adapun rumusan arah dan kebijakan pimpinan KPK tahun 2015
adalah sebagai berikut:

I. ANALISIS LINGKUNGAN

A. SUDUT PANDANG PEMANGKU


KEPENTINGAN pada Kementerian, Lembaga, Organisasi Masyarakat
Dalam perjalanannya setelah melalui satu Sipil (CSO). Pemda dan Swasta (KLOPS) dan kelak
dasawarsa, Komisi Pemberantasan Korupsi kemudian konsep Sistem Integritas Nasional harus
tetap menunjukkan tendensi peningkatan yang sudah dapat diukur dalam bentuk indek dan menjadi
konsisten pada sisi penindakan. Demkian pula dari alat ukur efektivitas pemberantasan korupsi secara
latar belakang para pelaku korupsi yang semakin nasional.
beragam dari kalangan PNS, swasta, legislatif,
Kepala Daerah, Hakim dan advokat, bahkan para Peringkat Indonesia pada Global Competitivenes

LAMPIRAN 1 2
pejabat setingkat Menteri dan Pimpinan Lembaga. Index tahun 2014 mengalami kenaikan peringkat
cukup signifikan (naik 16 peringkat dari 50 di
Dari sisi pencegahan, terjadi peningkatan kuantitas tahun 2012 menjadi 34 dari 144 negara di tahun
upaya pencegahan yang juga disertai kualitas 2014). Namun kondisi yang menggembirakan ini
sesuai National Interest yang disepakati. KPK juga lebih banyak dipengaruhi oleh baiknya kondisi
ARAH DAN menghadapi tahun terakhir implementasi Sistem makroekonomi, percepatan pembangunan
Integritas Nasional yang didahului dengan piloting infrastruktur, efisiensi pemerintah serta kesiapan
KEBIJAKAN bidang teknologi.

PIMPINAN KPK GAMBAR


PROFIL INDONESIA BERDASARKAN GLOBAL
Stage of devlopment
2015 COMPETITIVENESS INDEX
TAHUN 2013-2014
Transition
1 1-2 2 Transition
2-3 3
Global Competitiveness Index Rank Score
(out of 148) (1- 7) Factor Efisiency Innovation
GCI 2013 - 2014.............................................................. 38............... 4.5 driven driven driven
GCI 2012 - 2013 (out of 144)..................................... 50................4.4
GCI 2011 - 2012 (out of 142).......................................46................4.4 Institutions
Basic requirements(40.0%).........................................45............... 4.9 Innovation Infrastructure
Institutions.........................................................................67............... 4.0
Infrastructure....................................................................61............... 4.2 Business
Macroeconomic
macroeconomic environment.................................. 26............... 5.8 environment
sophstication
Health and primary education...................................72................5.7

Eficiency enhancers (50.0%).....................................52............... 4.3 Market size


Higher education and training..................................64............... 4.3 Health and
Goods market efficiency.............................................. 50................4.4 primary
education
Labor market efficiency.............................................103............... 4.0
Financial market devlopment................................... 60............... 4.2
technologycal readiness...............................................75................3.7 Higher
technologycal
Market size......................................................................... 15............... 5.3 readiness education
and training
Innovation and sophstication factors (10.0%)... 33................4.1 Financial Goods
Business sophstication.................................................37................4.4 market Labor market
Innovation.......................................................................... 33............... 3.8 devlopment market efficiency
efficiency
Indonesia Eficiency-driven economies
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
94 2015

Adapun masalah suap - yang menjadi salah satu nilai yang cukup baik2 . Selain itu Kompas di tahun 2013 juga melakukan survei tentang citra positif lembaga penegak hukum
unsur penilaian, hanya berada pada ranking Bahkan masih dalam penilaian GCI, berdasarkan dengan hasil sebagai berikut:
106 dari 1481 negara . Penilaian tersebut seakan hasil survey korupsi dan birokrasi pemerintah yang
mengkonfirmasi penilaian dan ranking Indonesia tidak efisien masih tetap menjadi 2 problem terbesar GAMBAR
pada Indeks Persepsi Korupsi yang pada tahun dalam kemudahan berusaha. Persentase responden OPINI PUBLIK TENTANG CITRA POSITIF
2013 mengalami stagnansi dan berada pada urutan yang memilih korupsi mengalami peningkatan LEMBAGA PENEGAK HUKUM
114 dari 177 negara (skor 32 dari 100 poin), padahal pada tahun 2013 (19,3%) dan sedikit mengalami
pada tahun 2013 survey juga menyatakan bahwa perbaikan di tahun 2014 (15,7%). 100
indeks persepsi anti korupsi (IPAK) berada pada
2 IPAK 2013= 3,63 dari skala 5. IIN 85.1
81.4

1 Irregular payments and bribes menjadi salah satu indikator 80


pada pilar Institutions
59.9
57.3
GAMBAR 60 53.3 54.5 53
49.1
GRAFIK FAKTOR PROBLEMATIS DALAM
KEMUDAHAN BERUSAHA MENURUT GCI 41.8 37.2 40
40 34.9 34.1
TAHUN 2011-2013 25.8
29.3 25.9
19.3 21.4 21.6 27.1
20 20.4 22.7 23.4
20 19.5
14.2 20
15.4 15.4
14.3 15
15
0
Kepolisian Kejaksaan Kehakiman KPK

10 Pada bulan Mei 2014, Kompas kembali melakukan survei untuk mengukur kepercayaan masyarakat
6.8 7.4 terhadap lembaga legislatif dan apgakum dalam memenuhi tuntutan reformasi dengan hasil yang kurang
6.3 5.7 6.1 6
5.4 5 4.9 5.2 5.1 lebih sama, yakni menunjukkan masih cukup tingginya kepercayaan terhadap KPK (walaupun turun > 10%
5 3.6
4.3 dibandingkan bulan September 2013), namun memiliki kesenjangan yang sangat tinggi dengan tingkat
2.7 2.8 2.6 kepercayaan masyarakat terhadap apgakum lainnya.
2.3
1.6
GAMBAR
0 KEYAKINAN MASYARAKAT TERHADAP
Corruption Inefficiency Restrictive Policy Government Crime Foreign tax regulations
government labor instability instability and theft currency PEMENUHAN TUNTUTAN REFORMASI
bureucracy regulation regulations

GAMBAR
Yakin atau tidakkah Anda, lembaga berikut mampu
FAKTOR PROBLEMATIS DALAM KEMUDAHAN
2011 - 2012 2012 - 2013 2013 - 2014
memenuhi tuntutan reformasi? (persen)
BERUSAHA MENURUT GCI
TAHUN 2014
Tidak yakin Yakin
Insufficient capacity to innovate Anggota DPR dan DPD
Poor public health 70,9 yang terpilih dari 22,9
Tax regulations
Inadequately educated workforce Pemilu April 2014 lalu
Crime and theft
Restrictive labor regulations
Government instability/coups
Tax rates 27,3 KPK 69,3
Poor work ethic in national labor force
Foreign currency regulation
Policy instability Lembaga penega hukum
Inadequate supply of infrastructure
Inefficient government bureaucracy 64,4 (Polri, Kejagung 31,1
Inflation Mahkamah Agung)
Access to financing
Corruption

0 5 10 15
Mahasiswa dan
48,9 gerakan pemuda 46,0

% of response
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
96 2015

Seluruh hasil survei tersebut di satu sisi merupakan Kondisi tersebut di atas perlu menjadi perhatian c. Pelaksanaan Pilkada serentak; dan KPK harus mulai meningkatkan kerjasama
modal bagi KPK untuk tetap percaya diri KPK untuk merumuskan strategi yang tepat d. Mengefektifkan laporan hasil kajian KPK dengan para mitra strategis melalui strategic
menghadapi kasus-kasus besar yang semakin agar KPK tidak menjadi sasaran dan ditarik kepada Presiden, BPK dan DPR agar lebih alliances yang lebih sistematis, utuh dan
rumit baik dari sisi modus kejahatan korupsi masuk dalam ajang pertempuran politik antara efektif dan terintegrasi. terstruktur. Identifikasi terhadap mitra
maupun figur tersangkanya. Namun di sisi lain, eksekutif dan legislatif. Pada titik ini, KPK justru strategis, dilanjutkan dengan pembentukan
rendahnya citra positif lembaga penegak hukum harus menunjukan sikap independensi dan C. PENGUATAN PERAN KEMITRAAN DALAM dan pelaksanaan program kerja bersama atas
lainnya juga menunjukan bahwa upaya KPK sebagai profesionalitasnya dalam menempatkan dirinya MENJALANKAN PERAN SEBAGAI TRIGGER lingkup dan tujuan bersama perlu dilakukan
trigger mechanism yang seharusnya memperkuat yang berbasis pada kepentingan kemaslahatan MECHANISM dengan mengaitkan pada program National
dan memberdayakan lembaga penegak hukum publik. Bahkan, KPK harus semakin ketat lagi 1. Membangun Strategic Partnership di Interest KPK. Misalnya: replikasi keberhasilan
lainnya perlu dikaji agar segera dapat dirumuskan dalam mengawasi kemungkinan adanya politik pemerintahan, parlemen dan yudikatif. program NKB diberbagai program lainnya,
suatu program dan strategi intervensi yang efektif transaksional yang mengarah pada tindak pidana KPK mengharapkan dan berkeyakinan akan revitalisasi program Youth Camp, Akselerasi
untuk meningkatkan citra dan kompetensi lembaga korupsi, baik di level pusat maupun daerah. ada champions dan juga agents of change Super Camp for Teachers, pembentukan
penegak hukum lainnya. serta munculnya kaukus yang mempunyai Virtual Communities for Experts, Konsolidasi
KPK dituntut untuk kian peka, taktis dan utuh visi dan misi untuk mewujudkan Negara yang Ahli untuk pembentukan draf KUHP, KUHAP
Mencermati respon stakeholder yang tidak linear terhadap penyelenggaraan pemerintahan, baik Bebas dan Bersih dari KKN yang ditandai dan UU lainnya, Kerjasama strategik dengan
dengan memperhatikan keberhasilan upaya di lembaga legislatif, ekskutif dan yudikatif dengan meningkatnya kesejahteraan social asosiasi petani, nelayan dan konsumen serta
penindakan oleh KPK, berbagai program dan ditengah proses pemilihan yang membuka dan keadilan. Hal ini terjadi karena sistem blogger dan netizen sebagai mitra strategis
strategi di pencegahan dan partisipasi publik peluang terjadinya korupsi yang sistematis , kekuasaannya transparan dan akuntabel KPK perlu diintensifkan. Begitupun dengan
perlu terus ditingkatkan keberhasilannya. Juga apalagi pada saat tingkat kepercayaan publik yang ditopang oleh penyelenggara Negara akselerasi pelaksanaan program piloting
perlu disiapkan langkah strategis lainnya untuk terhadap lembaga legislatif terus merosot dan atau pejabat publik yang memiliki integritas, membangun budaya anti korupsi berbasis
memberi dampak positif saat SIN dan Tes integritas sangat rendah (22,9%)3 dan kinerja pemerintahan profesionalitas dan berpihak pada kepentingan keluarga perlu dilakukan yang kemudian
diberlakukan, menjadi pekerjaan rumah bagi KPK belum sepenuhnya dapat dinilai. kemaslahatan publik. Pada konteks itu, KPK mereplikasinya pada daerah lain bila piloting
agar dapat menyelaraskan strategi pada perspektif harus memiliki program dan strategi intervensi dinyatakan berhasil.
internal process dan perspektif stakeholders. 2. Dinamika politik yang intensif dan dinamis. yang dapat membangun dan meningkatkan
Tahun 2015 masih dipengaruhi tahun politik strategic partnership di pemerintahan, D. PENGUATAN ASPEK REGULASI
B. SUDUT PANDANG SITUASI POLITIK karena dinamika politik dalam kekuasaan tidak parlemen dan yudikatif. Pelaksanaan piloting Indonesia telah meratifikasi United Nations
1. Kondisi umum situasi politik usai paska pemilihan anggota parlemen dan program Sistem Integritas Nasional di KLOPS Convention Againts Corruption, UNCAC melalui
Iklim perpolitikan, setidaknya pada awal presiden. Ditengarai akan terjadi power blocking dan penyelesaian konsep Fraud Control System Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006. Salah
pemerintahan baru di tahun 2014 menunjukkan dalam sistem kekuasaan yang kesemuanya menjadi salah satu prioritas yang urgen untuk satu konsekuensinya adalah Indonesia harus
indikasi yang dinamis dan dapat pula terjadi mempunyai plus-minus bagi KPK sehingga dilakukan. mengakomodir ketentuan UNCAC dalam
potensi ketidakpastian yang cukup tinggi. Salah lembaga ini harus pandai mengidentifikasi, perundang-undangan yang terkait tindak pidana
satu indikasinya adalah disahkannya Undang- mengkalkulasi dan memanfaatkannya secara 2. Konsolidasi peran lembaga penegakan hukum. korupsi. Hasil gap analysis antara perundang-
Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD konstruktif bagi kepentingan pemberantasan Tugas, kewajiban dan kewenangan KPK sebagai undangan yang mengatur tipikor dengan sebagian
(UU MD3) pada pertengahan Juli 2014 dan korupsi yang efektif dan efisien. Pada konteks penegak hukum harus senantiasa ditempatkan ketentuan dalam UNCAC adalah 32 rekomendasi
UU Pemilihan Kepala Daerah yang mengatur itu, ada 3 (tiga) hal yang perlu dilakukan, yaitu: untuk menjadi trigger mechanism dan dimana 25 rekomendasi terkait penyesuaian dan
pemilihan secara tidak langsung. Salah satu kesatu, intensifikasi kajian yang ditujukan untuk meningkatkan citra, kewibawaan dan kinerja pem;bentukan Undang-Undang. Hingga tahun
indikasinya, kelompok pengusung UU MD3 menjaga eksistensi pemberantasan korupsi dari lembaga penegakan hukum lainnya. Kini 2013, sebanyak 13 rekomendasi telah diakomodir
bukanlah kelompok partai atau fraksi yang dan lembaga KPK; kedua, monitoring dan sudah saatnya KPK bekerjasama lebih intensif dalam RUU namun belum mencapai tahap
menjadi pendukung Presiden terpilih di 2014- analisis seluruh pandangan, sikap dan perilaku dalam menangani berbagai kasus tertentu di persetujuan oleh DPR untuk menjadi UU.
2019. anggota parlemen agar dapat dikomunikasikan bidang pemberantasan korupsi secara bersama.
pada konstituen atas kinerja parlemen; ketiga, Misalnya, penanganan kasus Minerba sebagai Di sisi lain, pemerintah juga mengajukan usulan RUU
Fakta dalam sidang paripurna DPR masa jabatan mengelola dampak atas politik anggaran bagi tindak lanjut program NKB di bidang kehutanan KUHP yang didalamnya (BAB XXXII) membahas
2009-2014 menunjukkan suatu kondisi bahwa kepentingan KPK. perlu segera diwujudkan dengan membentuk tentang Tindak Pidana Korupsi. Namun demikian
kelompok yang menguasai mayoritas kursi Tim Bersama dengan tujuan, lingkup dan sebagian dari pasal-pasal yang bersumber dari UU
dan suara di DPR justru adalah kelompok yang 3. Tantangan lainnya. metode kerja yang disepakai bersama dengan Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2002
pada saat pemilu presiden, merupakan lawan Selain dampak dari dinamika politik stakeholders. Begitu juga kasus lainnya di justru direstrukturisasi pada BAB XXXI menjadi
dari kelompok parpol pendukung Presiden pada kalangan legislatif, KPK juga harus bidang perpajakan dan transaksi keuangan Tindak Pidana Jabatan. Hal ini dan beberapa alasan
terpilih. Itu sebabnya terjadi dinamika yang memperhatikan beberapa aspek politis lainnya lainnya dengan bekerjasama dengan apgakum lain dianggap sebagai sesuatu yang bertentangan
menarik, misalnya, kendati Undang-Undang yaitu: dan lembaga lainnya perlu diintensifkan. dengan semangat ratifikasi ketentuan dalam
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang a. Visi dan Misi Presiden terpilih dan Kerangka UNCAC, bahkan mereduksi kewenangan penegakan
nantinya akan dilakukan oleh DPRD sudah Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 3. Melanjutkan Optimalisasi Partisipasi Mitra hukum tipikor pada umumnya dan kewenangan
disahkan tetapi kemudian diterbitkan PERPU b. Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean Strategis dan melanjutkannya dengan KPK khususnya.
yang mendelegitimasi UU dimaksud dan tetap terutama pada aspek Pengadaan Barang pembentukan Strategic Alliances dengan
mengusung pemilihan langsung kepala daerah. dan Jasa; CSO, KLOPS dan International Network.
3 Gambar 5 Litbang Kompas 2014
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
98 2015

Mencermati inkonsistensi yang mengandung risiko menyesuaikan kondisi terkini, maka arah kebijakan Apgakum serta pembangunan rangka penyelesaian perkara TPK yang
pelemahan terhadap kewenangan KPK ini, menjadi KPK baik Umum maupun Operasional dapat Infrastruktur Kegiatan Korsup Penindakan. dilaksanakan oleh kepolisian dan kejaksaan
relevan apabila KPK masih menjadikan indikator ditetapkan. 2. Perbaikan Sektor Strategis terkait Kepentingan serta meningkatkan kualitas SDM dan juga
kesesuaian aturan UNCAC sebagai salah satu Nasional (National Interest): penguatan APGAKUM di luar KPK;
indikator keberhasilan KPK, sekalipun kewenangan II. KEBIJAKAN UMUM a. Ketahanan pangan plus; 7. Mendorong keterlibatan CSO dalam
perancangan peraturan perundang-undangan b. Ketahanan energi dan SDA termasuk pemberantasan korupsi dan mensinergikan
berada pada Kementerian Hukum dan HAM. 1. Menuntaskan semua sasaran strategis dan lingkungan (Energi, Migas, Hutan & kegiatan dengan mitra kerja eksternal;
target kinerja yang telah ditetapkan dalam Agraria); 8. Mempercepat pemenuhan kewajiban
E. SUDUT PANDANG KONDISI INTERNAL Renstra KPK Tahun 2012-2015 yang belum c. Penerimaan negara (Pajak, Bea dan Cukai, penyelesaian action plan hasil rekomendasi
(Melanjutkan Pembangunan Grand Design tercapai; PNBP, Pengelolaan PHLN); Audit Kinerja BPK;
Arsitektur KPK) 2. Menyempurnakan kegiatan operasional rutin d. Bidang infrastruktur; 9. Mengimplementasikan strategi pencegahan
Pada lingkup ini terdapat 6 (enam) hal penting yang KPK agar semaksimal mungkin dampaknya e. Bidang Apgakum. dan penindakan terintegrasi secara masif;
perlu dilakukan dan tetap menjadi prioritas, yaitu: dapat dirasakan oleh masyarakat luas terkait 3. Pembangunan Pondasi Sistem Integritas 10. Membangun manajemen risiko sebagai bagian
1. SDM menjadi salah satu unsur organisasi yang 3 strategi KPK (Penindakan terintegrasi, Nasional (SIN). dari business continuity.
paling fundamental. Untuk itu perlu dilakukan Pencegahan terintegrasi, dan Pencegahan a. Piloting SIN pada KLOPS;
pemenuhan rasionalitas kuantitas jumlah SDM Penindakan terintegrasi); b. Penyiapan Test Integrity & Design Index C. Bidang Pencegahan
sesuai dengan bobot kerja yang kian meningkat 3. Mengantisipasi dan memanfaatkan kondisi Integrity. 1. Konsolidasi internal dalam melakukan upaya-
tetapi juga upaya peningkatan kompetensinya politik pasca tahun pemilih untuk memperkuat 4. Penguatan Sistem Politik Berintegritas dan upaya pencegahan (edukasi, koordinasi,
harus terus dilakukan sesuai perkembangan KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya; Masyarakat (CSO) Paham Integritas. supervisi dan monitor) yang terintegrasi dalam
tuntutan pekerjaan. Kesemuanya harus 4. Melanjutkan pembangunan grand design 5. Persiapan Fraud Control: rangka penguatan lembaga negara, pemerintah
mangacu pada National Interest; arsitektur KPK; Penyelesaian Disain Fraud Control dan dan institusi dalam melaksanakan pelayanan
2. Perlu juga dilakukan suatu upaya yang sistematis 5. Membangun strategic partnership melakukan piloting sesuai KPK First publik;
dan terstruktur untuk menkonsolidasikan di pemerintahan dan parlemen, 2. Melakukan pemantauan tindak lanjut data dan
seluruh sumberdaya KPK dengan memberikan mengkonsolidasikan peran lembaga penegak B. Bidang Penindakan informasi yang diteruskan kepada instansi di
perhatian pada pembangunan budaya hukum dan pembangunan strategic alliances 1. Selektif dalam pemilihan kasus dengan luar KPK;
korporasi, peningkatkan kinerja dan kerjasama dengan CSO, KLOPS dan international network; mempertimbangkan national interest dan juga 3. Mencari terobosan dan upaya-upaya lainnya
yang kualitatif diseluruh jajaran, baik inter dan 6. Meningkatkan peran sebagai trigger dengan mempertimbangkan impact kasus dan untuk mempersiapkan implementasi SIN
intra direktorat; mechanism secara konsesisten dan konsekuen; ketersediaan sumberdaya; secara efektif, efisien, akuntabel, dan memiliki
3. Implementasi Blue Print IT sesuai Arsitektur 7. Meningkatkan hubungan baik dengan semua 2. Memberikan dukungan dan kerjasama pengaruh yang signifikan kepada para
IT baik dalam konteks penerapan sistem on stakeholders secara kelembagaan (DPR, BPK, dengan kedeputian bidang pencegahan pemangku kepentingan;
line dalam proses inter dan antar direktorat Apgakum, Lembaga negara dan pemerintah) untuk melakukan tindakan pencegahan yang 4. Mengoptimalkan pelaksanaan Sidak Pelayanan
serta juga analisis data base untuk kepentingan walaupun beberapa pimpinan/kepala lembaga terintegrasi dengan penindakan; Publik dan upaya lain sebagai upaya soft-
lembaga. Perlu dirumuskan dan diputuskan tersebut berpotensi bermasalah dengan hukum 3. Meningkatkan upaya pemberantasan enforcement;
prioritas pelaksanaannya; dengan tetap menjaga independensi, integritas, TPK dilakukan secara simultan dan luar 5. Tetap mengintegrasikan usaha-usaha
4. Perumusan, pengembangan dan pelaksanaan dan akuntabilitas organisasi. biasa, serta mengaitkannya dengan tindak pencegahan TPK secara lebih sistimatis dan
manajemen resiko pada lembaga dan pidana pencucian uang (TPPU), dan juga sinkron sehingga dapat berjalan lebih efektif
kedirektoratan perlu dilakukan untuk III. KEBIJAKAN OPERASIONAL mempertimbangkan faktor pemberatan terkait dan efisien;
meminimalisasi potensi resiko organisasi dengan pelanggaran, hak asasi manusia, 6. Mengakselerasi implementasi Sistem Integritas
beserta seluruh sumber daya dan perangkatnya A. Fokus Area Tahun 2015 manipulasi perpajakan, kerugian perekonomian Nasional (SIN) Pemberantasan Korupsi
termasuk sumber daya manusia, gedung dan Dalam Renstra KPK 2011-2015, telah ditetapkan negara dan kejahatan lingkungan; bersama-sama dengan Bappenas;
informasi; fokus area tahun 2015 sebagai berikut: 4. Tetap mengoptimalkan pelaksanaan 7. Mengembangkan langkah-langkah yang lebih
5. Strategi komunikasi KPK harus terus 1. Peningkatan kualitas penanganan Kasus kewenangan, menyelesaikan penanganan inovatif dalam usaha pencegahan TPK dengan
dikembangkan dan ditingkatkan agar dapat Grand Corruption dan Penguatan APGAKUM perkara dengan cepat dan tepat melaksanakan sasaran berbasis hasil (outcomes) melalui
memperkuat peran strategis KPK, serta dengan memperhatikan asas kepastian hukum, pelacakan aset (asset tracing) dan pembekuan kerjasama kemitraan dengan para pemangku
mengoptimalkan keterlibatan dan dukungan keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan harta kekayaan tersangka dengan maksimal, kepentingan;
publik pada KPK; umum, dan proporsionalitas: serta selektif dalam melakukan penyitaan, 8. Melakukan penelitian dan mengarahkan
6. Perencanaan, perumusan dan pengembangan a. Kasus Grand Corruption dan case building melaksanakan eksekusi secara tuntas; kajian isu-isu korupsi yang menarik perhatian
postur KPK masa depan yang ditandai dengan serta Investigasi Proaktif: 5. Memprioritaskan penanganan kasus/perkara masyarakat dengan memprioritaskan pada
pembangunan 5 (tiga) kantor perwakilan KPK Penanganan Kasus Grand Corruption yang mempunyai perspektif politik uang dan instansi atau area tempat terjadinya tindak
dalam 10 tahun mendatang yang salah satunya pada National Interest, khususnya yang Grand Corruption dan penyelesaian kasus yang pidana korupsi;
dibentuk pada tahun 2015 perlu dilakukan. berkaitan dengan Perubahan Peta Politik belum selesai (tunggakan tahun lalu/carry 9. Mengimplementasikan strategi pencegahan
Penguatan Kelembagaan APGAKUM: over); dan penindakan terintegrasi secara masif;
Guna menyikapi hasil analisis lingkungan di Pengembangan dan pembangunan 6. Meningkatkan koordinasi dan supervisi 10. Mengoptimalkan pemanfaatan Anti-Corruption
atas, dengan tetap mengacu pada Renstra dan program dan sistem di Kelembagaan yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam Learning Center (ACLC) dan meningkatkan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
100 2015

aktivitas pendidikan, kampanye dan sosialisasi maupun manajerial KPK 2015 untuk dapat 6. Mempercepat pemenuhan komponen 11. Mempercepat pemenuhan kebutuhan dan
pemberantasan korupsi; digunakan dalam pengambilan kebijakan Reformasi Birokrasi di KPK; kepatuhan peraturan/keputusan internal
11. Membangun fraud control dan manajemen Pimpinan dan unit kerja yang membutuhkan; 7. Mempercepat rekrutmen pegawai dan dan eksternal untuk mendukung kelancaran
risiko sebagai bagian business continuity. 4. Meningkatkan jejaring kerjasama dengan setiap pengisian jabatan yang kosong sehingga tidak pelaksanaan tugas organisasi;
D. Bidang PIPM kementerian/lembaga, BUMN, dan Pemda, dan terjadi kevakuman. Pengisian jabatan yang 12. Melakukan kajian dan upaya-upaya lainnya
1. Menjadi garda penjaga citra KPK sebagai mitra strategis terkait sebagai sumber informasi kosong diprioritaskan bagi internal KPK yang dalam mengungatkan regulasi terkait
lembaga independen yang berintegritas; yang efektif dan mitra jaringan strategis yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan jabatan; pemberantasan korupsi, khususnya yang
2. Menguatkan fungsi pengawasan internal untuk kelak akan dibangun aliansinya; 8. Segera melakukan penerapan setelah dilakukan mendorong terakomodasinya rekomendasi
mengawal nilai integritas pegawai KPK, dengan 5. Memelihara dan memperkuat kerjasama dan peninjauan kembali sistem penggajian dan UNCAC dan mengawasi upaya pelemahan
menerapkan early warning system dan menjaga bantuan internasional dalam mendukung struktur gaji KPK antara lain melalui tera pemberantasan korupsi melalui pengajuan
konsistensi prinsip zero tolerance dengan bidang penindakan dan pencegahan melalui ulang peringkat jabatan secara transparan dan RUU KUHP dan KUHAP;
melakukan proses penindakan yang tegas atas bilateral dan multilateral; akuntabel agar memenuhi prinsip keadilan; 13. Mempercepat proses penyelesaian pegawai
setiap indikasi pelanggaran di internal KPK; 6. Memperkuat kerjasama dengan DPR, BPK, 9. Melakukan internalisasi mengenai Kode Etik dari Kepolisian, Kementerian Keuangan, dan
3. Mencegah kebocoran informasi ke pihak pemerintah dan yudikatif untuk meningkatkan dan Pedoman Perilaku bagi pegawai yang baru instansi lain yang akan beralih status menjadi
yang tidak berhak, baik internal KPK maupun peran dan fungsinya; bergabung dengan KPK; Pegawai Tetap KPK;
eksternal; 7. Mengkoordinasikan implementasi komitmen 10. Memformalisasi sistem kearsipan KPK dan 14. Membangun manajemen risiko sebagai bagian
4. Mempercepat penerapan Sistem Pengendalian internasional (UNCAC, Kesepakatan G-20, memenuhi kebutuhan sarana/prasarana business continuity;
Intern KPK; APEC dan lain-lain) di tingkat nasional; kerja dan manajemen arsip (tercampur 15. Meningkatkan jenjang pelatihan SDM di dalam
5. Meningkatkan peran Pengawasan Internal KPK 8. Memperkuat dukungan nasional dan antara dokumen/berkas yang sifatnya dan luar negeri sesuai dengan kepentingan
sebagai quality assurance dan consulting; internasional terhadap eksistensi kelembagaan konfidensial, arsip statis dan aktif, dan lain- organisasi.
6. Melakukan evaluasi capaian kinerja tiap anti korupsi, termasuk peran KPK di dunia lain); Mengevaluasi dan menyempurnakan tata
semester dan audit kinerja sesuai dengan internasional; naskah dinas untuk kepenringan umum dan
prioritas yang disepakati secara periodik; 9. Meningkatkan kemampuan dan kegiatan khusus;
7. Melakukan assesment terhadap implementasi deteksi dalam rangka mendukung upaya
Reformasi Birokrasi di KPK; pencegahan dan penindakan tindak pidana
8. Mempercepat proses analisa dan identifikasi korupsi;
pengaduan masyarakat secara lebih tepat 10. Memanfaatkan hasil rekam sidang Tipikor
dan akurat sehingga dapat lebih efektif untuk untuk stakeholder dalam mendorong
mendukung kegiatan bidang pencegahan dan akuntabilitas dan transparansi penegakan
penindakan; hukum;
9. Melakukan kerjasama dengan kelompok 11. Membangun manajemen risiko sebagai bagian
masyarakat dalam rangka meningkatkan business continuity.
kualitas laporan pengaduan masyarakat;
10. Melakukan penilaian terhadap manajemen F. Sekretariat Jenderal
risiko di setiap unit KPK; 1. Meningkatkan fungsi kehumasan (revitalisasi)
11. Mengkoordinasikan tindak lanjut penyelesaian KPK sebagai pendukung kegiatan kampanye
DIM unit-unit dalam 3 bulan pertama tahun dan mengadvokasi, tugas dan kewenangan
2015; KPK, berbagai produk KPK dari hulu ke hilir
12. Melakukan eksaminasi terhadap penanganan secara massif, melakukan branding atas
kasus/perkara TPK oleh KPK. kepentingan lembaga, termasuk mengantisipasi
perkembangan teknologi TV digital;
E. Bidang INDA 2. Menyiapkan reposturing KPK untuk kurun
1. Melakukan revitalisasi terhadap IT Blue Print waktu 10 tahun mendatang;
KPK, yang meliputi antara lain teknologi 3. Mempercepat penetapan peraturan komisi
informasi, manajemen informasi, sistem tentang pembentukan unit organisasi
manajemen keamanan informasi, sistem Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan
aplikasi program, dan administrasinya; Eksekusi (LABUKSI), unit kerja Koordinasi dan
2. Membangun sistem interlink antar data dan Supervisi Bidang Pencegahan;
informasi dari sumber internal dan eksternal 4. Mengoptimalkan penyerapan anggaran dan
untuk didayagunakan dalam upaya pencegahan efektivitas penggunaannya di semua unit kerja;
dan penindakan tindak pidana korupsi; 5. Menyelesaikan Grand Design (Arsitektur) SDM
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas analisis KPK;
data dan informasi seluruh sasaran operasional
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
102 2015

KOMPOSISI SDM PER BIDANG KERJA


BIDANG JUMLAH %
PIMPINAN 5 0,4
PENASIHAT 1 0,1
PENCEGAHAN 252 22,1
PENINDAKAN 312 27,3
INDA 161 14,1
PIPM 87 7,6
SETJEN 323 28,3
TOTAL 1141 100

KOMPOSISI SDM PER UNIT KERJA


UNIT KERJA JUMLAH % UNIT KERJA JUMLAH %
PIMPINAN 5 0,4 SETINDA 6 0,5

LAMPIRAN 1 3
PENASIHAT 1 0,1 DIREKTORAT PINDA 40 3,5
PENCEGAHAN 1 0,1 DIREKTORAT PJKAKI 28 2,5
SETCEGAH 11 1,0 DIREKTORAT MONITOR 86 7,5

KOMPOSISI DIREKTORAT LHKPN


DIREKTORAT GRATIFIKASI
130
44
11,4
3,9
PIPM
SETPIPM
1
13
0,1
1,1
SUMBER DAYA DIREKTORAT DIKYANMAS 32 2,8 DIT. PENGAWASAN INTERNAL 22 1,9
DIREKTORAT LITBANG 34 3,0 DIT. PENGADUAN
MANUSIA PENINDAKAN 1 0,1 MASYARAKAT
51 4,5

SETTINDAK 7 0,6 SEKRETARIAT JENDERAL 1 0,1

DIREKTORAT PENYELIDIKAN 66 5,8 BIRO RENKEU 38 3,3

DIREKTORAT PENYIDIKAN 112 9,8 BIRO UMUM 181 15,9

DIREKTORAT PENUNTUTAN 100 8,8 BIRO SDM 34 3,0

UNIT KERJA KOORDINASI DAN BIRO HUKUM 16 1,4


11 1,0
SUPERVISI BIRO HUMAS 39 3,4
UNIT KERJA EKSEKUSI 15 1,3 SETJEN/SETPIMP 14 1,2
INDA 1 0,1 TOTAL 1141 100
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
104 2015

KOMPOSISI SDM PER STATUS KEPEGAWAIAN KOMPOSISI SDM PER USIA PEGAWAI
STATUS USIA (th) JUMLAH %
JUMLAH %
PEGAWAI < 25 33 2,9
PIMPINAN 5 0,4 25 - 30 268 23,5
PN 229 20,1 31 - 36 422 37,0
TETAP 663 58,1 37 - 42 247 21,6
PTT 244 21,4 Sebaran Jumlah SDM KPK
43 - 48 100 8,8
Berdasarkan Bidang Kerja
TOTAL 1141 100 49 - 54 47 4,1
> 54 24 2,1
KOMPOSISI SDM PER KELOMPOK JABATAN TOTAL 1141 100
KELOMPOK
JUMLAH % PENASEHAT (1)
JABATAN
KOMPOSISI SDM BAGIAN PENINDAKAN
PIMPINAN 5 0,4 PIMPINAN (5)
KUALIFIKASI JUMLAH %
PENASIHAT 1 0,1
PENYELIDIK 118 39,7
STRUKTURAL 34 3,0
PENYIDIK 91 30,6
FUNGSIONAL 628 55,0 SETJEN (323)
PENUNTUT PENCEGAHAN
ADM. & 88 29,6
473 41,5 UMUM (252)
PENDUKUNG
TOTAL 297 100
TOTAL 1141 100

PENINDAKAN
KOMPOSISI SDM PER JABATAN PEGAWAI (312)
JABATAN PEG. JUMLAH %
KETUA 1 0,1 PIPM (87)

WAKIL KETUA 4 0,4 INDA (161)


PENASIHAT 1 0,1
DEPUTI 4 0,4
DIREKTUR 7 0,6
KARO 3 0,3
KABAG 16 1,4
KASET 3 0,3
KORSESPIM 1 0,1
FUNGSIONAL 628 55,0
ADMINISTRASI
473 41,5
& PENDUKUNG
TOTAL 1141 100
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
106 2015

TABEL
PENYERAPAN ANGGARAN
TAHUN 2015
Anggaran KPK : Rp 898,908,900,000
Rupiah Murni : Rp 898,908,900,000
UNIT KERJA PAGU ANGGARAN PENYERAPAN PERSEN
DEPUTI PENCEGAHAN 42,931,115,000 28,529,442,903 66.45
SEKRETARIAT DEPUTI PENCEGAHAN 723,550,000 243,911,560 33.71
DIREKTORAT PP LHKPN 5,497,372,000 4,661,605,564 84.80
DIREKTORAT GRATIFIKASI 5,731,540,000 3,098,774,656 54.07
DIREKTORAT DIKYANMAS 17,170,053,000 12,811,305,056 74.61
DIREKTORAT LITBANG 8,808,600,000 4,029,844,225 45.75
UNIT KERJA KOORDINASI DAN SUPERVISI

LAMPIRAN 1 4
5,000,000,000 3,684,001,842 73.68
BIDANG PENCEGAHAN
DEPUTI PENINDAKAN 57,299,896,000 32,955,257,376 57.51
SEKRETARIAT DEPUTI PENINDAKAN 1,424,230,000 1,084,755,870 76.16

PENYERAPAN DIREKTORAT PENYELIDIKAN


DIREKTORAT PENYIDIKAN
8,630,000,000
11,497,700,000
3,821,471,743
10,030,752,505
44.28
87.24
ANGGARAN DIREKTORAT PENUNTUTAN 25,822,966,000 10,821,681,082 41.91

KPK UNIT KERJA KOORDINASI DAN SUPERVISI


BIDANG PENINDAKAN
9,925,000,000 7,196,596,176 72.51

DEPUTI INDA 143,731,180,000 108,762,345,492 75.67


SEKRETARIAT DEPUTI INDA 270,560,000 200,796,130 74.22
DIREKTORAT PINDA 129,239,553,000 98,779,396,785 76.43
DIREKTORAT PJKAKI 9,871,067,000 6,074,910,911 61.54
DIREKTORAT MONITOR 4,350,000,000 3,707,241,666 85.22
DEPUTI PIPM 3,887,104,000 3,172,311,481 81.61
SEKRETARIAT DEPUTI PIPM 338,385,000 203,954,281 60.27
DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL 1,044,997,000 756,437,900 72.39
DIREKTORAT PENGADUAN MASYARAKAT 2,503,722,000 2,211,919,300 88.35
SEKRETARIAT JENDRAL 651,059,605,000 554,885,358,727 85.23
BIRO RENKEU 1,788,742,000 1,091,833,107 61.04
BIRO UMUM 255,462,844,000 231,177,240,917 90.49
BIRO SDM 383,591,452,000 314,109,177,168 81.89
non_pegawai 8,163,095,000 6,874,931,537 84.22
belanja_pegawai 375,428,357,000 307,234,245,631 81.84
BIRO HUKUM 2,079,916,000 1,607,569,622 77.29
BIRO HUMAS 8,136,651,000 6,899,537,913 84.80
Sub Jumlah 898,908,900,000 728,304,715,979 81.02
Total Jumlah 898,908,900,000 728,304,715,979 81.02
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
108 2015

TABEL
RINCIAN ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPK
TAHUN 2013 2015
TAHAP I
No PERUNTUKAN % PENYERAPAN (Rp) RINCIAN (Rp)
1 Konstruksi 100 209,286,863,906 2013 29,344,275,000
2014 107,538,062,407
2015 72,404,526,499
2 Manajemen 100 3,330,695,500 2013 464,114,016
2014 1,312,989,672
2015 1,553,591,812
3 Perencana 100 4,502,759,000 2013 3,857,708,756
2014 301,284,042
2015 343,766,202

LAMPIRAN 1 5
TAHAP II
1 PERUNTUKAN % PENYERAPAN (Rp)
2 Konstruksi 97,403 91,779,213,834

RINCIAN 3
4
Manajemen
Perencana
97,403
-
869,028,591
-
ANGGARAN 5 Infrastruktur IT 97,403 5,067,615,036
314,836,175,867
PEMBANGUNAN
GEDUNG KPK
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
110 2015

TABEL
REKAP PNBP
TAHUN 2015
KODE AKUN URAIAN JUMLAH
423122 Pendapatan Dari Penjualan Peralatan Dan Mesin 1,043,120,000
423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 9,206,247,929
423414 Pendapatan Hasil Denda Dan Sebagainya 4,165,000,100
423415 Pendapatan Ongkos Perkara 867,500
423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 14,425,100
Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang Yang
423421 5,775,061,445
Telah Ditetapkan Pengadilan
Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi Yang Telah Ditetapkan
423611 175,587,406,548
Pengadilan
Pendapatan Gratifikasi Yang Ditetapkan Kpk Menjadi Milik

LAMPIRAN 1 6
423612 2,513,530,724
Negara
Pendapatan Uang Pengganti Tipikor Yang Ditetapkan Di
423614 11,931,057,599
Pengadilan
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
REKAP PNBP 423752
Pemerintah
21,989,051

KPK 423921 Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara


Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang
45,518,624

423951 371,564,708
Lalu
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang
423952 134,095,669
Lalu
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang
423953 27,528,430
Lalu
423999 Pendapatan Anggaran Lain-Lain 1,076,372,200
GRAND TOTAL 211,913,785,627
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
112 2015

DATA
KEGIATAN PENYIDIKAN
TAHUN 2015

Kegiatan penyidikan dilaksanakan sebanyak 106 atas nama tersangka WILLY SEBASTIAN LIM
(seratus enam) perkara, yang terdiri dari perkara sisa (Swasta).
tahun 2014 sebanyak 49 (empatpuluh sembilan) 6. Perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan
perkara dan perkara tahun 2015 sebanyak 57 dengan transaksi pembelian saham PT.
(limapuluh tujuh) perkara, yaitu: Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai
Raya Wisata, PT. Cakrawala Abadi, PT.
Januari Exartech Technologi Utama, PT. Pasific
1. Perkara TPK dalam pelaksanaan pengadaan Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan
peralatan medik dari sisa dana pelayanan transaksi lainnya atas nama tersangka MUH.
kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka NAZARUDDIN (Swasta).
wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen 7. Perkara TPK dalam pengadaan Driving

LAMPIRAN 1 7
Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4)
dan dalam pelaksanaan pengadaan peralatan pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA 2011
kesehatan penanganan wabah flu burung (Avian atas nama tersangka SUKOTJO S BAMBANG
Influenza) dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina (Swasta).
Pelayanan Medik Depkes TA 2006 atas nama 8. Perkara TPK penggunaan dana kas daerah
DATA tersangka MULYA A HASJMY (Sesditjen Bina Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan
Pelayanan Medik Depkes RI Tahun 2006) dkk. 2010 atas nama tersangka JEFFERSON SM
KEGIATAN 2. Perkara TPK dalam pengadaan dan pemasangan RUMAJAR (Walikota Tomohon Periode Tahun
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa 2005 - 2010).
PENINDAKAN Solar Home System (SHS) dan Pembangkit 9. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan
Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas
Energi Departemen Energi dan Sumber Daya nama tersangka TUBAGUS CHAERI WARDANA
Mineral (LPE ESDM) tahun anggaran 2009 atas CHASAN alias TB. CHAERI WARDANA
nama tersangka JACOB PURWONO (Dirjen LPE (Swasta).
Departemen ESDM). 10. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan
3. Perkara TPK penerimaan hadiah atau Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang
pemberian berupa uang kepada pemeriksa Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas
Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara nama tersangka DADANG PRIJATNA (Swasta).
pada tahun 2008 atas laporan keuangan 11. Perkara TPK yaitu pegawai negeri atau
Pemerintah Kota Tomohon TA.2007 atas nama penyelenggara negara yang dengan maksud
tersangka JEFFERSON SM RUMAJAR (Walikota menguntungkan diri sendiri atau orang
Tomohon Periode Tahun 2005 - 2010). lain secara melawan hukum, atau dengan
4. Perkara TPK penerimaan sesuatu atau uang menyalahgunakan kekuasaannya memaksa
yang didua diberikan oleh Direktur PT. Sugih seseorang memberikan sesuatu, membayar,
Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan dan atau menerima pembayaran dengan
Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu
(Persero) tahun 2004 2005 atas nama bagi dirinya sendiri; atau pegawai negeri atau
tersangka SUROSO ATMO MARTOYO (Mantan penyelenggara negara yang menerima hadiah
Direktur Pengolahan PT. Pertamina). atau janji padahal diketahui atau patut diduga,
5. Perkara TPK memberikan sesuatu atau uang bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk
kepada Direktur Pengolahan PT. Pertamina menggerakkan agar melakukan sesuatu atau
Persero dan pihak lainnya terkait dengan disebabkan karena telah melakukan atau tidak
proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 kewajibannya atau diberikan karena kekuasaan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
114 2015

atau kewenangan yang berhubungan dengan Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2005 25. Perkara TPK sehubungan dengan menerima 32. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
jabatannya atas nama tersangka RATU ATUT yang dilakukan oleh Mulya Hasjmy atas nama hadiah atau janji terkait penerapan Anggaran dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
CHOSIYAH (Gubernur Banten). tersangka SITI FADILLAH SUPARI (Mantan Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
12. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana Menteri Kesehatan RI periode Tahun 2004 (APBN-P) TA 2013 Kementerian Energi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
alat kesehatan dan pengadaan lainnya di 2009). Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 18. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan VII DPR RI dan kegiatan lainnya atas nama Sumber Daya Manusia Perhubungan,
2011 2013 atas nama tersangka RATU ATUT tukar guling tanah antara Pemerintah Kota tersangka SUTAN BHATOEGANA (Ketua Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
CHOSIYAH (Gubernur Banten). Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 Komisi VII DPR RI periode Tahun 2009 s.d. TA 2011 atas nama tersangka BUDI RACHMAT
13. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana atas nama tersangka IKMAL JAYA (Walikota 2014). KURNIAWAN (Swasta).
alat kesehatan dan pengadaan lainnya di Tegal). 26. Perkara TPK sehubungan dengan 33. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 19. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2012 dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
2011 2013 atas nama tersangka TUBAGUS tukar guling tanah antara Pemerintah Kota 2013 atas nama tersangka SURYADHARMA Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
CHAERI WARDANA CHASAN (Swasta). Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 ALI (Menteri Agama RI). Pengembangan Sumber Daya Manusia
14. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait atas nama tersangka SYAEFUL JAMIL (Swasta). 27. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber 20. Perkara TPK sehubungan dengan pengadaan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Sumber Daya Manusia Perhubungan,
Daya Mineral dan kegiatan lainnya atas nama paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Memberamo dan sungai Urumuka tahun Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
tersangka WARYONO KARNO (Sekretaris Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama TA 2011 atas nama tersangka SUGIARTO
Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Nasional (KTP Elektronik) tahun 2011 s.d. tersangka LA MUSI DIDI (Swasta). (Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
Mineral). 2012 pada Kementerian Dalam Negeri RI atas 28. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
15. Perkara TPPU sehubungan dengan dengan nama tersangka SUGIHARTO (PPK Direktorat Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
perbuatan menempatkan, mentransfer, Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 Sumber Daya Manusia Perhubungan).
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, Kementerian Dalam Negeri RI). dan 2010 di Provinsi Papua atas nama tersangka 34. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar 21. Perkara TPK sehubungan dengan perbuatan BARNABAS SUEBU (Gubernur Papua periode dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan melawan hukum atau penyalahgunaan tahun 2006 s.d. 2011). Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
mata uang atau surat berharga atau perbuatan wewenang dalam menerima seluruh 29. Perkara TPK sehubungan dengan turut serta Pengembangan Sumber Daya Manusia
lain atas harta kekayaan yang diketahui atau permohonan keberatan wajib pajak atas SKPN dan bersama-sama dengan Barnabas Suebu Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana PPh Badan PT. BCA, Tbk. Tahun pajak 1999 dalam kegiatan Detail Engineering Design Sumber Daya Manusia Perhubungan,
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau atas nama tersangka HADI POERNOMO (Dirjen (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
menyamarkan asal usul harta kekayaan dan Pajak Kementerian Keuangan RI Periode Tahun Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi TA 2011 atas nama tersangka IRAWAN (Ketua
atau menyembunyikan atau menyamarkan asal 2002-2004). Papua atas nama tersangka JANNES JOHAN Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Satuan Kerja
usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan 22. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan KARUBABA (Kepala Dinas Pertambangan dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Energi Provinsi Papua periode tahun 2008 s.d. Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
atas harta kekayaan yang diketahuinya atau Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan 2011). Sumber Daya Manusia Perhubungan).
patut diduganya merupakan hasil tindak Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi 30. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau 35. Perkara TPK sehubungan dengan
pidana korupsi atas nama tersangka TUBAGUS Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar menguntungkan diri sendiri atau orang lain
CHAERI WARDANA (Swasta). Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi selaku Hakim Mahkamah Konstitusi dengan secara melawan hukum atau menyalahgunakan
16. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan dan Sumber Daya Mineral TA 2012 atas nama maksud untuk mempengaruhi putusan perkara kekuasaannya memaksa seseorang
proyek pembangunan dermaga bongkar pada tersangka WARYONO KARNO (Sekretaris sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) memberikan sesuatu, membayar, atau untuk
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada
bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Mineral). diserahkan kepadanya untuk diadili atas nama tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 23. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan tersangka RAJA BONARAN SITUMEANG dan Sumber Daya Mineral atas nama tersangka
2006 2010 atas nama tersangka TEUKU Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer (Bupati Tapanuli Tengah periode tahun 2011 JERO WACIK (Menteri ESDM).
SYAIFUL ACHMAD (Kepala Badan Pengelolaan untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM 2016). 36. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
Kawasan Sabang TA 2006-2010). Kota Makassar dengan pihak swasta periode 31. Perkara TPK sehubungan dengan Kegiatan sama melakukan atau turut serta melakukan
17. Perkara TPK sehubungan dengan orang yang tahun 2006 2011 atas nama tersangka ILHAM Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung terkait perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu :
melakukan pembantuan terkait tindak pidana ARIEF SIRADJUDDIN (Walikota Makassar). Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk 24. Perkara TPK sehubungan dengan Pelaksanaan Selatan Tahun 2010-2011 atas nama pegawai negeri atau penyelenggara negara
kebutuhan antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer tersangka RIZAL ABDULLAH (Ketua Komite dengan maksud supaya pegawai negeri atau
masalah kesehatan akibat bencana di Pusat untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Pembangunan Wisma Atlet Sumatera Selatan/ penyelenggara negara tersebut berbuat atau
Penanggulangan masalah Kesehatan pada Kota Makassar dengan pihak swasta periode Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumatera tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya
tahun 2006 2011 atas nama tersangka Selatan). yang bertentangan dengan kewajibannya
HENGKY WIDJAJA (Swasta).
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
116 2015

atau memberi sesuatu kepada pegawai 40. Perkara TPK sehubungan dengan atas nama tersangka ZAINI ARONY (Bupati Republik Indonesia atas nama tersangka BUDI
negeri atau penyelenggara negara karena Penyalahgunaan kewenangan dalam Lombok Barat). GUNAWAN (Kepala Lembaga Pendidikan dan
atau berhubungan dengan sesuatu yang menggunakan Dana Pendidikan Luar Sekolah 48. Perkara TPK sehubungan dengan Menerima Pelatihan POLRI).
bertentangan dengan kewajiban dilakukan pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan dan hadiah atau janji terkait dengan Jual Beli Gas 53. Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya
atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Alam Untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan
dengan pengurusan perkara tindak pidana Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur kewenangan, kesempatan atau sarana yang
menempatkan keterangan palsu di atas bukti MARTHEN DIRA TOME (Kasubdin PLS dan perbuatan penerimaan lainnya atas nama ada padanya karena jabatan atau kedudukan
autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah Provinsi NTT/ PPK). tersangka H. FUAD AMIN (Bupati Kabupaten yang dapat merugikan keuangan negara
dengan terlapor Sugiharta Alias Along atas 41. Perkara TPK sehubungan dengan menerima Bangkalan). yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan
nama tersangka BAMBANG WIRATMADJI pemberian atau janji dalam kegiatan 49. Perkara TPPU sehubungan dengan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi
SOEHARTO (Swasta). pengadaan alat kesehatan I untuk kebutuhan perbuatan menempatkan, mentransfer, Kreatif pada Tahun 2008 2011 atas nama
37. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Pusat Penanggulangan Krisis Departemen mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, tersangka JERO WACIK (Menteri Kebudayaan
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim Kesehatan dari dana DIPA revisi APBN Pusat menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan Penanggulangan Krisis Sekretariat Jenderal negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Kreatif Tahun 2008 2011).
perkara yang diserahkan kepadanya untuk Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2007 mata uang atau surat berharga atau perbuatan 54. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai
diadili berkaitan dengan penanganan perkara atas nama tersangka SITI FADILAH SUPARI lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau negeri atau penyelenggara negara yang dengan
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (Menteri Kesehatan Republik Indonesia Periode patut diduganya merupakan hasil tindak pidana maksud menguntungkan diri sendiri atau
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 tahun 2004 - 2009). korupsi dengan tujuan menyembunyikan orang lain yang secara melawan hukum atau
di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 42. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa
atau memberi hadiah atau janji kepada pegawai Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus atas nama tersangka H. FUAD AMIN (Bupati seseorang memberikan sesuatu, membayar,
negeri dengan mengingat kekuasaan atau Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan) dkk. atau menerima pembayaran dengan potongan
wewenang yang melekat pada jabatan atau Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 50. Perkara TPK sehubungan dengan secara atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah 2009 atas nama tersangka MADE MEREGAWA bersama-sama memberi atau menjanjikan sendiri atau yang pada waktu menjalankan
atau janji dianggap melekat pada jabatan atau (PPK). sesuatu kepada pegawai negeri atau tugas, meminta, menerima, memotong
kedudukan tersebut atas nama tersangka AMIR 43. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan penyelenggara negara dengan maksud supaya pembayaran kepada pegawai negeri atau
Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
HAMZAH (Wakil Bupati Lebak) dan KASMIN pegawai negeri atau penyelenggara negara penyelenggara negara lain atau kas umum
Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
(Anggota DPRD TK I Banten). tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama
38. Perkara TPK sehubungan dengan Pegawai dalam jabatannya, yang bertentangan dengan diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
tersangka MARISI MATONDANG (Swasta).
Negeri atau Penyelenggara Negara yang kewajibannya terkait dengan pembahasan utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran
44. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
Menerima Pemberian atau Janji dengan maksud RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2013 2014 dan dana tugas pembantuan
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
supaya pegawai negeri atau penyelenggara 2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan
negara tersebut berbuat atau tidak berbuat ANNAS MAAMUN (Gubernur Riau). Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan 51. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan
Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka
dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan negeri atau penyelenggara negara yang secara Transmigrasi (Ditjen P2KTrans) atas nama
H. FUAD AMIN (Ketua DPRD Kab. Bangkalan)
Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun bersama-sama menerima pemberian atau janji tersangka JAMALUDDIEN MALIK (Direktur
dkk.
2014 kepada Kementrian Kehutanan atas nama 45. Perkara TPK sehubungan dengan memberi dengan maksud supaya pegawai negeri atau Jenderal P2Ktrans).
tersangka ANNAS MAAMUN (Gubernur Riau). hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas penyelenggara negara tersebut berbuat atau
39. Perkara TPK sehubungan dengan bersama- alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Februari
sama atau turut serta F.X. Yohan Yap Als Yohan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan bertentangan dengan kewajibannya terkait 55. Perkara TPK sehubungan dengan memberi
dalam memberi atau menjanjikan sesuatu Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka IR. dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara A. BAMBANG D. (Swasta) dkk. atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau negeri atau penyelenggara negara terkait
Negara terkait pemberian Rekomendasi 46. Perkara TPK sehubungan dengan menerima atas nama tersangka A. KIRJUHARI (Anggota permintaan izin Operasional PT. Indokliring
Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten DPRD Riau). Internasional yang dikeluarkan Badan
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan 52. Perkara TPK sehubungan dengan secara Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan
dengan sengaja mencegah, merintangi, bersama-sama menerima hadiah atau janji (Bappebti) atas nama tersangka HASSAN
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
atau menggagalkan secara langsung atau pada saat menduduki jabatan selaku Kepala WIDJAJA (Swasta).
Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka
tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya 56. Perkara TPK sehubungan dengan memberi
ABDUR ROUF (Swasta) dkk.
pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap Manusia Markas Besar Kepolisian Negara atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
47. Perkara TPK sehubungan dengan Proses
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi Republik Indonesia pada periode 2003 2006 negeri atau penyelenggara negara terkait
Permohonan Izin Pengembangan Kawasan
dalam perkara korupsi atas nama tersangka dan jabatan lainnya di Kepolisian Negara permintaan izin Operasional PT. Indokliring
Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012
KWEE CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG
(Swasta).
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
118 2015

Internasional yang dikeluarkan Badan untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Empat Lawang) dan SUZANA BUDI ANTONI Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Atas nama
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode (Swasta). tersangka DERMAWAN GINTING (Anggota
(Bappebti) atas nama tersangka MOCH BIHAR Tahun 2005 2013 atas nama tersangka 68. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
SAKTI WIBOWO (Swasta). ILHAM ARIEF SIRADJUDDIN (Walikota menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan (PTUN) Medan).
57. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Makassar periode tahun 2004 2009 dan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara 72. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai periode tahun 2009 2014). yang diserahkan kepadanya untuk diadili pemberian atau janji terkait dengan penanganan
negeri atau penyelenggara negara terkait 64. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan terkait dengan sengketa pemilihan kepala perkara permohonan pengujian kewenangan
permintaan izin Operasional PT. Indokliring Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai
Internasional yang dikeluarkan Badan untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Konstitusi tahun 2011 atas nama tersangka dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kota Makassar dengan pihak swasta periode RUSLI SIBUA (Bupati Pulau Morotai). 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
tahun 2006 2011 atas nama tersangka atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya
(Bappebti) atas nama tersangka SHERMAN
HENGKY WIDJAJA (Swasta). Juli Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial
RANA KRISNA (Swasta).
65. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian 69. Perkara TPK sehubungan dengan memberi (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Maret atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH)
58. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata
Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Atas nama tersangka AMIR FAUZI (Anggota
Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran terkait permohonan pengujian kewenangan (PTUN) Medan).
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun
2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai 73. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran
BARNABAS SUEBU (Gubernur Papua). dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun pemberian atau janji terkait dengan penanganan
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
59. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas perkara permohonan pengujian kewenangan
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran
Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai
2015 atas nama tersangka SYAMSUDDIN
Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran FEI (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
LA MUSI DIDI (Swasta). Musi Banyuasin) dan FAISYAR (Kepala Badan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
April Kabupaten Musi Banyuasin). tersangka MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
66. Perkara TPK sehubungan dengan menerima (Pengacara). Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
60. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan 70. Perkara TPK sehubungan dengan menerima Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara
hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban pemberian atau janji terkait dengan penanganan TPK sehubungan dengan bersama-sama
Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah memberi atau menjanjikan sesuatu berupa
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun perkara permohonan pengujian kewenangan
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai
Selatan atas nama tersangka ADRIANSYAH Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
(Anggota DPR RI periode 2014 2019). Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
61. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
2015 atas nama tersangka BAMBANG Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
KARIYANTO (Anggota Dewan Perwakilan Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya
Banyuasin periode 2014 2019) dan ADAM Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
Selatan atas nama tersangka ANDREW Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial
MUNANDAR (Anggota Dewan Perwakilan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama
HIDAYAT (Swasta). (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi tersangka TRIPENI IRIANTO PUTRO (Ketua Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Banyuasin periode 2014 2019). Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Mei Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH)
67. Perkara TPK sehubungan dengan memberi (PTUN) Medan dan sekaligus Ketua PTUN atas nama tersangka SYAMSIR YUSFAN
- atau menjanjikan sesuatu kepada hakim Medan). (Panitera pada Pengadilan Tata Usaha Negara
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan 71. Perkara TPK sehubungan dengan menerima (PTUN) Medan).
perkara yang diserahkan kepadanya untuk pemberian atau janji terkait dengan penanganan 74. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
Juni diadili terkait dengan sengketa pemilihan perkara permohonan pengujian kewenangan sama atau turut serta memberi atau menjanjikan
62. Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan
DOM (Dana Operasional Menteri) pada Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Kementerian Agama RI tahun 2011 2014 atas sengaja tidak memberikan keterangan atau 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Medan Sumatera Utara atas nama tersangka
nama tersangka SURYADHARMA ALI (Menteri memberikan keterangan yang tidak benar pada Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak OTTO CORNELIS KALIGIS (Pengacara).
Agama Republik Indonesia). waktu persidangan atas nama terdakwa M. Akil Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), 75. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan
63. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan Mochtar di pengadilan TPK Jakarta atas nama Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk,
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer tersangka BUDI ANTONI ALJUFRI (Bupati Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan dan atau menyembunyikan/menyamarkan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
120 2015

asal usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan Banyuasin), DARWIN (Wakil Ketua DPRD Kab. Sumatera Utara yang sedang dilakukan Dinas ESDM Kab. Deiyai Papua).
atau perbuatan menerima atau menguasai Musi Banyuasin), ISLAN HANURA (Wakil Ketua penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera 91. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda
penempatan, pentransferan, pembayaran atau DPRD Kab. Musi Banyuasin), dan AIDIL FITRI Utara dan atau Kejaksaan Agung RI atas nama Bandaso, yaitu menerima hadiah atau
menggunakan harta kekayaan yang diketahui (Wakil Ketua DPRD Kab. Musi Banyuasin). tersangka GATOT PUJO NUGROHO (Gubernur janji terkait usulan penganggaran Proyek
atau patut diduga merupakan hasil tindak Sumut) dan EVY SUSANTI (Swasta). Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan
pidana atas nama tersangka MUHAMMAD September 86. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai
NAZARUDDIN (Mantan anggota DPR RI). 80. Perkara TPK pemberian sesuatu atau uang Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumut Propinsi Papua atas nama tersangka DEWIE
76. Perkara TPK sehubungan dengan bersama- bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim dan Evy Susanti terkait dugaan TPK Dana LIMPO (Anggota DPR RI) dan BAMBANG
sama atau turut serta memberi atau kepada Suroso Atmomartoyo dalam proyek bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah WAHYUHADI (Staf Ahli anggota DPR RI).
menjanjikan sesuatu berupa uang kepada pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah 92. Perkara TPK bersama-sama dengan Dewi
Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Pertamina (Persero) tahun 2004 2005 (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku
Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara atas nama tersangka MUHAMMAD SYAKIR penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi,
terkait permohonan pengujian kewenangan (Swasta). Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang yaitu menerima hadiah atau janji terkait
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai 81. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan usulan penganggaran Proyek Pembangunan
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Agung RI atas nama tersangka PATRICE RIO 2016 untuk Kabupaten Deiyai Propinsi Papua
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama CAPELLA (Anggota DPR RI). atas nama tersangka RINELDA BANDASO
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), tersangka MADE MEREGAWA (PPK Universitas 87. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan (Swasta).
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Udayana). Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan 82. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada November
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Pusat Pengembangan SDM Perhubungan 93. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada
tersangka GATOT PUJO NUGROHO (Gubernur Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode
Sumatera Utara) dan EVY SUSANTI (Swasta). Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan:
77. Perkara TPK sehubungan dengan tersangka DUDUNG PURWADI (Swasta). 2011 atas nama tersangka BOBBY REYNOLD 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban
Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, 83. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan MAMAHIT (Kepala Badan Pengembangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun
Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi SDM Perhubungan (BPSDM)). anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi
dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran di Universitas Airlangga Tahap I dan II 88. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan
2011 atas nama tersangka RUSLAN ABD. Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan anggaran pendappatan dan belanja daerah
GANI (Kepala Badan Pengusahaan Kawasan MINARSIH (Swasta). Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada provinsi sumatera utara tahun anggaran 2013
Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas 84. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan dan 2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 3.
Sabang (BPKS) Tahun 2011). kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja
di Universitas Airlangga Tahap I dan II Tahun Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran
Agustus Anggaran 2010 dan atau TPK pegawai negeri 2011 atas nama tersangka DJOKO PRAMONO 2014 dan 2015 oleh DPRD provinsi sumatera
78. Perkara TPK pemberian hadiah atau janji kepada atau penyelenggara negara yang menerima (Kepala Badan Pengembangan SDM utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pemberian atau janji padahal patut diketahui Perhubungan Laut (BPSDML)). interpelasi oleh DPRD provinsi sumatera utara
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan 89. Perkara TPK secara bersama-sama atau pada tahun 2015 atas nama tersangka GATOT
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan untuk menggerakkan atau sebagai akibat turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya PUJO NUGROHO (Gubernur Provinsi Sumatera
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah karena telah melakukan atau tidak melakukan selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d. Utara) dkk.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah 94. Perkara TPK menerima hadiah atau janji
pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja dengan kewajibannya atas nama tersangka antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin BAMBANG GIATNO RAHARDJO (Kepala Badan Swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1.
Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber RUDYANTO (Swasta). Persetujuan laporan pertanggungjawaban
PAHRI AZHARI (Bupati Kab. Musi Banyuasin) Daya Manusia Kesehatan Kemenkes). 90. Perkara TPK memberi hadiah atau janji Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun
dan LUCIANTY (Anggota DPRD Prov. Sumsel). kepada Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera
79. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait Oktober Limpo selaku anggota DPR RI bersama-sama Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran
dengan persetujuan Laporan Keterangan 85. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda pendappatan dan belanja daerah provinsi
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI Bandaso terkait usulan penganggaran Proyek sumatera utara tahun anggaran 2013 oleh
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan
pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai anggaran pendapatan dan belanja daerah
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Propinsi Papua atas nama tersangka SETIADY provinsi sumatera utara tahun anggaran
Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal JUSUF (Swasta) dan IRENIUS ADII (Kepala 2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 4.
RIAMON ISKANDAR (Ketua DPRD Kab. Musi pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
122 2015

Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja CHAIDIR RITCNGA (Wakil Ketua DPRD terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi Pemuda dan Olahraga dan kawan-kawan
daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran Provinsi Sumatera Utara) dkk. hutan di provinsi Riau tahun 2014 kepada terkait dengan proyek pembangunan/
2015 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 5. 97. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari kementerian kehutanan atas nama tersangka pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana
Persetujuan laporan pertanggungjawaban Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi EDISON MARUDUT MARDASAULI SIAHAAN olahraga di Hambalang TA 2010-2012
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan (swasta). atas nama tersangka ANDI ZULKARNAIN
anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera laporan pertanggungjawaban Pemerintah ANWAR alias CHOEL (Swasta).
Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran Desember 106. Perkara TPK secara bersama-sama atau
interpelasi oleh DPRD provinsi sumatera utara 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. 100. Perkara TPK memberi atau menjanjikan turut serta dalam pengadaan Reagen dan
pada tahun 2015 atas nama tersangka SALEH Persetujuan perubahan anggaran pendappatan sesuatu kepada pegawai negeri atau Comsumable Penanganan Virus Flu Burung
BANGUN (Ketua DPRD Provinsi Sumatera dan belanja daerah provinsi sumatera utara penyelenggara negara dengan maksud supaya dengan menggunakan dana APBN-P
Utara). tahun anggaran 2013 oleh DPRD provinsi pegawai negeri atau penyelenggara negara Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar
95. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari sumatera utara; 3. Pengesahan anggaran tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi pendapatan dan belanja daerah provinsi dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Depkes RI Tahun Anggaran 2007 atas nama
Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan sumatera utara tahun anggaran 2014 oleh jabatannya terkait dengan pengesahan APBD tersangka FREDDY LUMBAN TOBING
laporan pertanggungjawaban Pemerintah DPRD provinsi sumatera utara; 4. Pengesahan Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A. 2016 (Swasta).
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran anggaran pendapatan dan belanja daerah atas nama tersangka RICKY TAMPINONGKOL
2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. provinsi sumatera utara tahun anggaran 2015 (Swasta). DATA
Persetujuan perubahan anggaran pendappatan oleh DPRD provinsi sumatera utara atas nama 101. Perkara TPK memberi atau menjanjikan
PERKARA LIMPAH KE PENUNTUTAN (P
dan belanja daerah provinsi sumatera utara tersangka SIGIT PRAMONO ASRI (Wakil Ketua sesuatu kepada pegawai negeri atau
DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk. penyelenggara negara dengan maksud supaya 21)
tahun anggaran 2013 oleh DPRD provinsi
98. Perkara TPK menerima hadiah atau janji pegawai negeri atau penyelenggara negara TAHUN 2015
sumatera utara; 3. Pengesahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinsi dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Januari
sumatera utara tahun anggaran 2014 oleh 1. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai
DPRD provinsi sumatera utara; 4. Pengesahan Persetujuan laporan pertanggungjawaban jabatannya terkait dengan pengesahan APBD
negeri atau penyelenggara negara yang
anggaran pendapatan dan belanja daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A.
menerima pemberian atau janji dengan maksud
provinsi sumatera utara tahun anggaran 2015 anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera 2016 atas nama tersangka FL. TRI SATRIYA
supaya pegawai negeri atau penyelenggara
oleh DPRD provinsi sumatera utara atas nama Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran SANTOSA (Anggota DPRD Prov. Banten). negara tersebut berbuat atau tidak berbuat
tersangka KAMALUDIN HARAHAP (Wakil pendappatan dan belanja daerah provinsi 102. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk. sumatera utara tahun anggaran 2013 oleh sesuatu kepada pegawai negeri atau dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan
96. Perkara TPK menerima hadiah atau janji DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan penyelenggara negara dengan maksud supaya Revisi Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun
dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur anggaran pendapatan dan belanja daerah pegawai negeri atau penyelenggara negara 2014 kepada kementerian Kehutanan atas
Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. provinsi sumatera utara tahun anggaran tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu nama tersangka ANNAS MAAMUN.
Persetujuan laporan pertanggungjawaban 2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 4. dalam jabatannya, yang bertentangan dengan 2. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja jabatannya terkait dengan pengesahan APBD menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri
anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Banten T.A. 2016 atau Penyelenggara Negara terkait pemberian
2015 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 5. atas nama tersangka H. SRIMULYAHARTONO Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan
Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran
Persetujuan laporan pertanggungjawaban (Anggota DPRD Prov. Banten). di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol
pendappatan dan belanja daerah provinsi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 103. Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi,
sumatera utara tahun anggaran 2013 oleh atau menggagalkan secara langsung atau
DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna
Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan
anggaran pendapatan dan belanja daerah pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap
provinsi sumatera utara tahun anggaran interpelasi oleh DPRD provinsi sumatera utara 2010 2011 atas nama tersangka DUDUNG
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi
2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 4. pada tahun 2015 atas nama tersangka AJIB PURWADI (Swasta).
dalam perkara korupsi atas nama tersangka
Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja SHAH (Anggota DPRD Provinsi Sumatera 104. Perkara TPK dengan cara memerintahkan KWEE CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG.
daerah provinsi sumatera utara tahun anggaran Utara periode 2009 s.d. 2014 dan Ketua DPRD melakukan pengadaan 3 (tiga) unit Quay 3. Perkara TPK sehubungan dengan memberi atau
2015 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 5. Provinsi Sumatera Utara periode 2014 s.d. Container Crane (QCC) di Pelindo II (Persero) menjanjikan sesuatu kepada M. Akil Mochtar
Persetujuan laporan pertanggungjawaban 2015) dkk. tahun 2010 dengan menunjuk langsung Wuxi selaku Hakim Kostitusi dengan maksud untuk
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 99. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu HuaDong Heavy Machinery Co, Ltd (HDHM) mempengaruhi putusan perkara sengketa
anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera kepada pegawai negeri atau penyelenggara dari China sebagai penyedia barang atas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten
Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak negara dengan maksud supaya pegawai negeri nama tersangka R.J. LINO (Dirut PT. Pelindo Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang diserahkan
interpelasi oleh DPRD provinsi sumatera atau penyelenggara negara tersebut berbuat II) dkk. kepadanya untuk diadili atas nama tersangka
utara pada tahun 2015 atas nama tersangka atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, 105. Perkara TPK secara bersama-sama dengan RAJA BONARAN SITUMEANG.
yang bertentangan dengan kewajibannya Andi Alfian Mallarangeng selaku Menteri
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
124 2015

4. Perkara TPK sehubungan dengan memberi 12. Perkara TPK sehubungan dengan menerima Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan Juli
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas pengadaan peralatan kesehatan penanganan 27. Perkara TPK sehubungan dengan memberi
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan wabah flu burung (Avian Influenza) dana atau menjanjikan sesuatu kepada hakim
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan dengan maksud untuk mempengaruhi putusan
proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka Medik Depkes TA 2006 atas nama tersangka perkara yang diserahkan kepadanya untuk
tersangka selaku Direktur Human Resource FUAD AMIN. MULYA A HASJMY. diadili terkait dengan sengketa pemilihan
Development PT Media Karya Sentosa bersama 13. Perkara TPK sehubungan dengan menerima 19. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan kepala daerah Kabupaten Pulau Morotai di
dengan kawan-kawan atas nama tersangka IR. hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas sesuatu atau uang yang didua diberikan oleh
A. BAMBANG D. Mahkamah Konstitusi tahun 2011 atas nama
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan tersangka RUSLI SIBUA.
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di 28. Perkara TPK sehubungan dengan memberi
Februari dan perbuatan penerimaan lainnya atas nama PT. Pertamina (Persero) tahun 2004 2005 atas
- atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
tersangka FUAD AMIN. nama tersangka SUROSO ATMO MARTOYO.
negeri atau penyelenggara negara terkait
14. Perkara TPPU sehubungan dengan
Maret permintaan izin Operasional PT. Indokliring
perbuatan menempatkan, mentransfer, Juni
5. Perkara TPK sehubungan dengan menerima Internasional yang dikeluarkan Badan
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, 20. Perkara TPK sehubungan dengan Kegiatan
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan (Bappebti) atas nama tersangka HASSAN
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera
mata uang atau surat berharga atau perbuatan Selatan Tahun 2010-2011 atas nama tersangka WIDJAJA.
Proyek-proyek lainnya atas nama tersangka 29. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan
ABDUR ROUF. lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau RIZAL ABDULLAH.
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana 21. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang
6. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atas Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah nama tersangka DADANG PRIJATNA.
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian nama tersangka H. FUAD AMIN. Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh 15. Perkara TPK sehubungan dengan memberikan Selatan atas nama tersangka ANDREW Agustus
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya atas sesuatu atau uang kepada Direktur Pengolahan HIDAYAT. 30. Perkara TPK penerimaan hadiah atau
nama tersangka SUTAN BHATOEGANA. PT. Pertamina Persero dan pihak lainnya terkait 22. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan pemberian berupa uang kepada pemeriksa
dengan proyek Pengadaan Tethra Ethyl Lead Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara
April (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004- Memberamo dan sungai Urumuka tahun pada tahun 2008 atas laporan keuangan
7. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan 2005 atas nama tersangka WILLY SEBASTIAN 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama Pemerintah Kota Tomohon TA.2007 atas nama
tukar guling tanah antara Pemerintah Kota LIM. tersangka LA MUSI DIDI. tersangka JEFFERSON SM RUMAJAR (Walikota
Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 23. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Tomohon Periode Tahun 2005 - 2010).
atas nama tersangka IKMAL JAYA. Mei Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau 31. Perkara TPK penggunaan dana kas daerah
8. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan 16. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran Pemerintah kota Tomohon TA 2009 dan
tukar guling tanah antara Pemerintah Kota atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai 2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka 2010 atas nama tersangka JEFFERSON SM
Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 negeri atau penyelenggara negara terkait LA MUSI DIDI. RUMAJAR (Walikota Tomohon Periode Tahun
atas nama tersangka SYAEFUL JAMIL. permintaan izin Operasional PT. Indokliring 24. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan 2005 - 2010).
9. Perkara TPK sehubungan dengan Proses Internasional yang dikeluarkan Badan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai 32. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan
Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Memberamo dan sungai Urumuka tahun hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT.
Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012 (Bappebti) yang dilakukan oleh tersangka 2009 dan 2010 di Provinsi Papua atas nama Mitra Maju Sukses dan/atau Group di Wilayah
atas nama tersangka ZAINI ARONY. MOCH BIHAR SAKTI WIBOWO. tersangka BARNABAS SUEBU.
10. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait 17. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
25. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan
kegiatan pada Kementerian Energi dan Sumber atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai Selatan atas nama tersangka ADRIANSYAH
Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau
Daya Mineral dan kegiatan lainnya atas nama negeri atau penyelenggara negara terkait (Anggota DPR RI periode 2014 2019).
Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran
tersangka WARYONO KARNO. permintaan izin Operasional PT. Indokliring 33. Perkara TPK sehubungan dengan
2008 di Provinsi Papua atas nama tersangka
11. Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Internasional yang dikeluarkan Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2012
BARNABAS SUEBU.
Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi 2013 atas nama tersangka SURYADHARMA
26. Perkara TPK sehubungan dengan turut serta
Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan (Bappebti) yang dilakukan oleh tersangka ALI (Menteri Agama RI).
dan bersama-sama dengan Barnabas Suebu
Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi SHERMAN RANA KRISNA. 34. Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan
dalam kegiatan Detail Engineering Design
Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor 18. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada
(DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai
Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi pengadaan peralatan medik dari sisa dana Kementerian Agama RI tahun 2011 2014 atas
dan Sumber Daya Mineral TA 2012 atas nama pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi nama tersangka SURYADHARMA ALI (Menteri
tersangka WARYONO KARNO. dalam rangka wabah flu burung (Avian Papua atas nama tersangka JANNES JOHAN Agama Republik Indonesia).
Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik KARUBABA. 35. Perkara TPK sehubungan dengan bersama-
sama atau turut serta memberi atau menjanjikan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
126 2015

sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) September Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA
Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 42. Perkara TPK sehubungan dengan memberi 2006 2010 atas nama tersangka TEUKU
Medan Sumatera Utara atas nama tersangka 2015 atas nama tersangka BAMBANG atau menjanjikan sesuatu kepada hakim SYAIFUL ACHMAD (Kepala Badan Pengelolaan
OTTO CORNELIS KALIGIS (Pengacara). KARIYANTO (Anggota Dewan Perwakilan dengan maksud untuk mempengaruhi putusan Kawasan Sabang TA 2006-2010).
36. Perkara TPK sehubungan dengan pemberian Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi perkara yang diserahkan kepadanya untuk 47. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Banyuasin periode 2014 2019) dan ADAM diadili terkait dengan sengketa pemilihan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten MUNANDAR (Anggota Dewan Perwakilan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Banyuasin periode 2014 2019). sengaja tidak memberikan keterangan atau Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun 39. Perkara TPK sehubungan dengan memberikan keterangan yang tidak benar pada Sumber Daya Manusia Perhubungan,
waktu persidangan atas nama terdakwa M. Akil
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran menguntungkan diri sendiri atau orang lain Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Mochtar di pengadilan TPK Jakarta atas nama
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara melawan hukum atau menyalahgunakan TA 2011 atas nama tersangka SUGIARTO
tersangka BUDI ANTONI ALJUFRI (Bupati
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran kekuasaannya memaksa seseorang (Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja
Empat Lawang) dan SUZANA BUDI ANTONI
2015 atas nama tersangka SYAMSUDDIN memberikan sesuatu, membayar, atau untuk Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Swasta).
FEI (Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada 43. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim Sumber Daya Manusia Perhubungan).
Musi Banyuasin) dan FAISYAR (Kepala Badan dan Sumber Daya Mineral atas nama tersangka dengan maksud untuk mempengaruhi putusan 48. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) JERO WACIK (Menteri ESDM). perkara yang diserahkan kepadanya untuk dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Kabupaten Musi Banyuasin). 40. Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diadili berkaitan dengan penanganan perkara Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
37. Perkara TPK sehubungan dengan menerima diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pengembangan Sumber Daya Manusia
pemberian atau janji terkait dengan penanganan kewenangan, kesempatan atau sarana yang Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
perkara permohonan pengujian kewenangan ada padanya karena jabatan atau kedudukan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Sumber Daya Manusia Perhubungan,
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai yang dapat merugikan keuangan negara atau memberi hadiah atau janji kepada pegawai Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan negeri dengan mengingat kekuasaan atau TA 2011 atas nama tersangka BUDI RACHMAT
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi wewenang yang melekat pada jabatan atau KURNIAWAN (Swasta).
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Kreatif pada Tahun 2008 2011 atas nama kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah 49. Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), tersangka JERO WACIK (Menteri Kebudayaan atau janji dianggap melekat pada jabatan atau hadiah atau janji padahal patut diketahui
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi kedudukan tersebut atas nama tersangka AMIR atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Kreatif Tahun 2008 2011). HAMZAH (Wakil Bupati Lebak) dan KASMIN sebagai akibat atau disebabkan karena telah
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara 41. Perkara TPK sehubungan dengan bersama- (Anggota DPRD TK I Banten). melakukan atau tidak melakukan sesuatu
TPK sehubungan dengan bersama-sama sama melakukan atau turut serta melakukan 44. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan dalam jabatannya yang bertentangan
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa terkait perbuatan Lusita Anie Razak, yaitu : Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus dengan kewajibannya sehubungan dengan
uang kepada Majelis Hakim dan Panitera memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata penganggaran dan pelaksanaan proyek yang
Universitas Udayana pada Tahun Anggaran
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan pegawai negeri atau penyelenggara negara dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun
2009 atas nama tersangka MADE MEREGAWA
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian dengan maksud supaya pegawai negeri atau 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK
(PPK).
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara penyelenggara negara tersebut berbuat atau sehubungan dengan transaksi pembelian
45. Perkara TPK sehubungan dengan Pengadaan
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh
dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang bertentangan dengan kewajibannya Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi,
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya atau memberi sesuatu kepada pegawai Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial negeri atau penyelenggara negara karena Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi
(BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), atau berhubungan dengan sesuatu yang Sumber Daya Manusia Perhubungan, lainnya atas nama tersangka MUHAMMAD
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bertentangan dengan kewajiban dilakukan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia NAZARUDDIN (Anggota DPR RI).
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait TA 2011 atas nama tersangka IRAWAN (Ketua 50. Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan
atas nama tersangka SYAMSIR YUSFAN dengan pengurusan perkara tindak pidana Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Satuan Kerja menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk,
(Panitera pada Pengadilan Tata Usaha Negara menempatkan keterangan palsu di atas bukti Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan atau menyembunyikan/menyamarkan
(PTUN) Medan). autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah Perhubungan Laut, Badan Pengembangan asal usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan
38. Perkara TPK sehubungan dengan menerima dengan terlapor Sugiharta Alias Along atas Sumber Daya Manusia Perhubungan). atau perbuatan menerima atau menguasai
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan nama tersangka BAMBANG WIRATMADJI 46. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan penempatan, pentransferan, pembayaran
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban SOEHARTO (Swasta) proyek pembangunan dermaga bongkar pada atau menggunakan harta kekayaan yang
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan diketahui atau patut diduga merupakan hasil
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran bebas Sabang yang dibiayai Anggaran tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
128 2015

MUHAMMAD NAZARUDDIN (Mantan perkara permohonan pengujian kewenangan penyelenggara negara lain atau kas umum Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai
anggota DPR RI). Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal Propinsi Papua atas nama tersangka SETIADY
51. Perkara TPK sehubungan dengan menerima dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan JUSUF (Swasta) dan IRENIUS ADII (Kepala
pemberian atau janji terkait dengan penanganan 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran Dinas ESDM Kab. Deiyai Papua).
perkara permohonan pengujian kewenangan Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak 2013 2014 dan dana tugas pembantuan
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat DATA KEGIATAN PENUNTUTAN
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan
Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan
TAHUN 2015
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama Transmigrasi (Ditjen P2KTrans) atas nama
tersangka JAMALUDDIEN MALIK (Direktur Kegiatan penuntutan dilaksanakan sebanyak 95
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), tersangka TRIPENI IRIANTO PUTRO (Ketua
Jenderal P2Ktrans). (sembilanpuluh lima) perkara, yang terdiri dari
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
59. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan perkara sisa tahun 2014 sebanyak 33 (tigapuluh
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan (PTUN) Medan dan sekaligus Ketua PTUN
Medan). Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer tiga) perkara dan perkara tahun 2015 sebanyak 62
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) Atas nama (enampuluh dua) perkara, yaitu:
Oktober untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM
tersangka DERMAWAN GINTING (Anggota
56. Perkara TPK sehubungan dengan menerima Kota Makassar dengan pihak swasta periode
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara tahun 2006 2011 atas nama tersangka Januari
hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku
(PTUN) Medan). HENGKY WIDJAJA (Swasta). 1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG
Gubernur Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan
52. Perkara TPK sehubungan dengan menerima 60. Perkara TPK sehubungan dengan bersama- PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan
pemberian atau janji terkait dengan penanganan sama atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional
perkara permohonan pengujian kewenangan Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Negara untuk mendapatkan proyek yang
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
2014 tentang Administrasi Pemerintahan Utara yang sedang dilakukan penyelidikan terkait permohonan pengujian kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai Natal yang bersumber dari APBD Provinsi
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial atau Kejaksaan Agung RI atas nama tersangka dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.
(BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), PATRICE RIO CAPELLA (Anggota DPR RI). 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas 2. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan 57. Perkara TPK sehubungan dengan memberi Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak JAUHARI sehubungan dengan pengadaan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran
Atas nama tersangka AMIR FAUZI (Anggota Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan
yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam
(PTUN) Medan). terkait permohonan pengujian kewenangan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama
Kementerian Agama RI.
53. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai tersangka GATOT PUJO NUGROHO (Gubernur
Sumatera Utara) dan EVY SUSANTI (Swasta). 3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE
negeri atau penyelenggara negara yang secara dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
61. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada WIJAYANTO sehubungan dengan menerima
bersama-sama menerima pemberian atau janji 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas
Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI pemberian hadiah/janji padahal diketahui
dengan maksud supaya pegawai negeri atau Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak
terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan atau patut diketahui bahwa hadiah/janji
penyelenggara negara tersebut berbuat atau Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS),
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), tersebut diberikan untuk menggerakkan agar
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang melakukan atau tidak melakukan sesuatu
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan
bertentangan dengan kewajibannya terkait dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) atas nama Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal
dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi kewajibannya dan atau Pegawai negeri/
tersangka MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR.
atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau Sumatera Utara yang sedang dilakukan Penyelenggara Negara yang pada waktu
atas nama tersangka A. KIRJUHARI (Anggota penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera menjalankan tugas, meminta, menerima,
November
DPRD Riau). Utara dan atau Kejaksaan Agung RI atas nama atau memotong pembayaran kepada Pegawai
58. Perkara TPK sehubungan dengan pegawai
54. Perkara TPK sehubungan dengan pelaksanaan negeri atau penyelenggara negara yang dengan tersangka GATOT PUJO NUGROHO (Gubernur Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer maksud menguntungkan diri sendiri atau Sumut) dan EVY SUSANTI (Swasta). kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai
untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM orang lain yang secara melawan hukum atau Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau
Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode menyalahgunakan kekuasaannya memaksa Desember Kas Umum tersebut mempunyai hutang
Tahun 2005 2013 atas nama tersangka seseorang memberikan sesuatu, membayar, 62. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepadanya, padahal diketahui bahwa hal
ILHAM ARIEF SIRADJUDDIN (Walikota atau menerima pembayaran dengan potongan kepada Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin tersebut bukan merupakan hutang.
Makassar periode tahun 2004 2009 dan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya Limpo selaku anggota DPR RI bersama-sama 4. Perkara TPPU atas nama terdakwa
periode tahun 2009 2014). sendiri atau yang pada waktu menjalankan dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda IKE WIJAYANTO sehubungan dengan
55. Perkara TPK sehubungan dengan menerima tugas, meminta, menerima, memotong Bandaso terkait usulan penganggaran Proyek perbuatan menempatkan, mentransfer,
pemberian atau janji terkait dengan penanganan pembayaran kepada pegawai negeri atau Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
130 2015

menghibahkan, menitipkan, membawa ke yang diketahuinya atau patut diduganya di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesi. hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan merupakan hasil TPK. 15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
dengan mata uang atau surat berharga atau 9. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR URBANINGRUM sehubungan dengan diduganya merupakan hasil tindak pidana
lain atas harta kekayaan yang diketahuinya ANDYANI sehubungan dengan turut serta atau menerima hadiah atau janji terkait dengan korupsi.
atau patut diduganya merupakan hasil tindak membantu menerima hadiah ayatu janji oleh proses perencanaan dan pelaksanaan 20. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN
pidana dengan tujuan menyembunyikan atau hakim berkaitan dengan penanganan perkara pembangunan proyek Pusat Pendidikan, YAP ALIAS YOHAN sehubungan dengan
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan, sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
atau perbuatan menyembunyikan atau Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 (P3SON) di Desa Hambalang, Kecamatan Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara,
menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar
peruntukan, pengalihan hak-hak, atau padahal diketahui atau patut diduga bahwa Barat dan proyek-proyek lainnya. Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor
kepemilikan yang sebenarnya atas harta pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana 16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
kekayaan yang diketahuinya atau patut dan prasarana olahraga di Hambalang TA URBANINGRUM sehubungan dengan 21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR
diduganya merupakan hasil tindak pidana. 2010 2012 yang dilakukan oleh Tersangka menempatkan, mentransfer, mengalihkan, NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan
5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL Andi Alifian Mallarangeng selaku Menteri membelanjakan, membayarkan, dan instalasi infrastruktur IT Gedung
MOCHTAR sehubungan dengan menerima Pemuda dan Olahraga/Pengguna Anggaran menghibahkan, menitipkan, membawa ke Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI)
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan pada Kementerian Pemuda dan Olahraga luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan, tahun 2010 2011.
penanganan perkara sengketa Pemilihan dkk hadiah atau janji tersebut diberikan dengan mata uang atau surat berharga atau 22. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung untuk mempengaruhi putusan perkara yang perbuatan lain atas harta kekayaan yang SULAKSONO sehubungan dengan pelaksanaan
Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di diserahkan kepadanya untuk diadili. diketahui atau patut diduganya merupakan proyek pembangunan Dermaga Bongkar pada
Mahkamah Konstitusi RI. 10. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
6. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran
MOCHTAR sehubungan dengan menerima dengan memberi sesuatu kepada hakim harta kekayaan dan atau menyembunyikan asal Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan dengan maksud untuk mempengaruhi putusan usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan 2006 2011, yang dilakukan oleh tersangka
penanganan perkara sengketa Pemilihan perkara yang diserahkan kepadanya untuk hal-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya selaku Kepala Cabang PT. Nindya Karya
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak diadili berkaitan dengan penanganan perkara atas harta kekayaan yang diketahui atau patut Cabang Sumatera Utara dan NAD merangkap
Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diduganya merupakan hasil tindak pidana kuasa Nindya Sejati JO (kerjasama antara PT.
Republik Indonesia. Kabupaten Lebak Propinsi Banten Tahun 2013 korupsi. Nindya Karya dan PT.Tuah Sejati) dan kawan-
7. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL di Mahkamah Konstitusi Republik. 17. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL kawan.
MOCHTAR sehubungan dengan menerima 11. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan 23. Perkara TPPU atas nama terdakwa
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas memberi atau menjanjikan sesuatu kepada HERU SULAKSONO sehubungan dengan
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, perbuatan menempatkan, mentransfer,
penanganan perkara yang berada di lingkup Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan
terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk Bank Century sebagai bank gagal berdampak
Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk,
mengadili, padahal diketahui atau patut diduga sistemik.
atas nama PT Bukit Jonggol Asri. menukarkan dengan mata uang dan atau
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan 12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN
18. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL menyembunyikan/menyamarkan asal usul,
untuk mempengaruhi putusan perkara yang MALLARANGENG sehubungan dengan
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan
diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
dengan penerimaan hadiah atau janji terkait yang diketahui atau patut diduga merupakan
penerimaan gratifikasi. dan prasarana olahraga di Hambalang TA
penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/ hasil tindak pidana.
8. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL 2010-2012.
PT. Axo Capital Futures dan atau terkait jabatan 24. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN
MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya 13. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU
Kepala Bappebti. COMEL sehubungan dengan bersama-sama
dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan 19. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan melakukan atau menyuruh melakukan atau
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional turut serta melakukan terkait perbuatan Setya
perbuatan menempatkan, mentransfer,
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan (P3SON) di Hambalang TA 2010 2012. Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
mata uang atau surat berharga atau perbuatan 14. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT atau janji terkait dengan penanganan perkara
menghibahkan, menitipkan, membawa ke
lain atas harta kekayaan yang diketahui atau CHOSIYAH sehubungan dengan memberi TPK mengenai penyimpangan dana bantuan
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan
patut diduganya hasil TPK dengan tujuan atau menjanjikan sesuatu kepada hakim sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009
dengan mata uang atau surat berharga
menyembunyikan, menyamarkan asal usul dengan maksud untuk mempengaruhi putusan 2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
atau perbuatan lain atas harta kekayaan
harta kekayaan dan atau menyembunyikan perkara yang diserahkan kepadanya untuk Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan
yang diketahui atau patut diduganya
atau menyamarkan asal usul, sumber, diadili berkaitan dengan penanganan perkara Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman
merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan
lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menyembunyikan atau menyamarkan asal usul selaku mantan Bendahara Pengeluaran
kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak- Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
132 2015

25. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI dengan maksud menguntungkan diri sendiri tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
SEREFINA SINAGA sehubungan dengan atau orang lain secara melawan hukum atau pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-
bersama-sama melakukan atau menyuruh dengan menyalahgunakan kekuasaannya tersangka dan terdakwa ataupun para saksi proyek lainnya.
melakukan atau turut serta melakukan terkait memaksa seseorang memberikan sesuatu dalam perkara korupsi. 43. Perkara TPK sehubungan dengan menerima
perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan 36. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
menerima pemberian atau janji terkait dengan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. BAMBANG D sehubungan dengan memberi alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan
penanganan perkara banding TPK mengenai Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang. hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah 31. Perkara TPPU atas nama terdakwa ADE alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan perbuatan penerimaan lainnya.
Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan SWARA dan NURLATIFAH sehubungan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan 44. Perkara TPPU atas nama terdakwa FUAD AMIN
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh sehubungan dengan perbuatan menempatkan,
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, tersangka selaku Direktur Human Resource mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar Development PT Media Karya Sentosa bersama membayarkan, menghibahkan, menitipkan,
dengan terdakwa Rochman selaku mantan
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan dengan kawan-kawan. membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah
mata uang atau surat berharga atau perbuatan 37. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA menukarkan dengan mata uang atau surat
Kota Bandung dkk. lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan berharga atau perbuatan lain atas Harta
26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI patut diduganya merupakan hasil tindak pidana memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya
HERTON dan MASYITO sehubungan dengan korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan. maksud untuk mempengaruhi putusan perkara tujuan menyembunyikan atau menyamarkan
hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
32. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) asal usul Harta Kekayaan.
putusan perkara yang diserahkan kepadanya
MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang 45. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan
dengan memberi atau menjanjikan sesuatu diserahkan kepadanya untuk diadili. KARNO sehubungan dengan menerima hadiah
kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah
kepada pegawai negeri atau penyelenggara atau janji terkait kegiatan pada Kementerian
Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak
negara dengan maksud supaya pegawai negeri Februari Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan
memberikan keterangan atau memberikan
atau penyelenggara negara tersebut berbuat - lainnya.
keterangan yang tidak benar terkait dengan
atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, 46. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO
persidangan atas nama terdakwa M.Akil
yang bertentangan dengan kewajibannya Maret KARNO sehubungan dengan kegiatan
Mochtar di pengadilan tindak pidana korupsi
terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi 38. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya
Jakarta.
Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada BHATOEGANA sehubungan dengan menerima Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan
27. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
Kementerian Kehutanan. hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi
EPENDY sehubungan dengan sengaja
33. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor
mencegah, merintangi atau menggagalkan
SUROSO sehubungan dengan Proyek (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan
secara langsung maupun tidak langsung
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Sumber Daya Mineral TA 2012.
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di
dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.
sidang pengadilan terhadap tersangka atau 47. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY
Hambalang TA 2010 2012. 39. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF
terdakwa ataupun para saksi dalam perkara SEBASTIAN LIM sehubungan dengan
34. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS sehubungan dengan menerima hadiah atau
korupsi, dan dengan sengaja tidak memberi memberikan sesuatu atau uang kepada
MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk
keterangan atau memberi keterangan yang Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan
atau penyelenggara negara yang menerima Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur
tidak benar pada persidangan atas nama M. pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan
pemberian atau janji dengan maksud supaya Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-
Akil Mochtar di Pengadilan TIndak Pidana Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina
pegawai negeri atau penyelenggara negara proyek lainnnya.
Korupsi Jakarta. (Persero) tahun 2004-2005.
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
28. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan April
JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan Mei
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi 40. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas 48. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun 2014 sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
kepada kementerian Kehutanan. tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan
Anggaran 2012. Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok
35. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE pihak Swasta pada tahun 2012.
29. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK Barat Tahun 2010 s.d. 2012.
CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG 41. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL
PURNOMO sehubungan dengan pengadaan 49. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH
sehubungan dengan memberi atau JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar
driving simulator roda dua (R 2) dan roda empat BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan
menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal
(R 4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri TA. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
atau Penyelenggara Negara terkait pemberian dengan pihak swasta pada tahun 2012.
2011. pegawai negeri atau penyelenggara negara
Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan 42. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA terkait permintaan izin Operasional PT.
di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol sehubungan dengan menerima hadiah atau
dan NURLATIFAH sehubungan dengan Indokliring Internasional yang dikeluarkan
Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, janji terkait dengan jual beli gas alam untuk
pegawai negeri/penyelenggara negara yang
atau menggagalkan secara langsung atau
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
134 2015

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Suebu dalam kegiatan Detail Engineering 66. Perkara TPK atas nama terdakwa Anie Razak, yaitu : memberi atau menjanjikan
Komoditi (Bappebti). Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan SURYADHARMA ALI sehubungan dengan sesuatu kepada pegawai negeri atau
50. Perkara TPK atas nama SHERMAN RANA Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010 penyelenggara negara dengan maksud supaya
KRISNA sehubungan dengan memberi atau Provinsi Papua. 2013 pegawai negeri atau penyelenggara negara
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri 58. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS 67. Perkara TPK atas nama terdakwa tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
atau penyelenggara negara terkait permintaan SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail SURYADHARMA ALI sehubungan dengan dalam jabatannya yang bertentangan dengan
izin Operasional PT. Indokliring Internasional Engineering Design (DED) PLTA sungai penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) kewajibannya atau memberi sesuatu kepada
yang dikeluarkan Badan Pengawas Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 pada Kementerian Agama RI tahun 2011 pegawai negeri atau penyelenggara negara
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). dan 2010 di Propinsi Papua. 2014. karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
51. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A 59. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS 68. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO bertentangan dengan kewajiban dilakukan
HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail CORNELIS KALIGIS sehubungan dengan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait
pengadaan peralatan medik dari sisa dana Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani bersama-sama atau turut serta memberi atau dengan pengurusan perkara tindak pidana
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan danau Paniai tahun 2008 di Propinsi Papua. menjanjikan sesuatu berupa uang kepada menempatkan keterangan palsu di atas bukti
dalam rangka wabah flu burung (Avian Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah
Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Juli Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara. dengan terlapor Sugiharta Alias Along.
Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan 60. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI 69. Perkara TPK atas nama terdakwa 73. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO
pengadaan peralatan kesehatan penanganan SIBUA sehubungan dengan memberi atau SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan WACIK sehubungan dengan menguntungkan
dengan pemberian hadiah atau janji kepada diri sendiri atau orang lain secara melawan
wabah flu burung (Avian Influenza) dana menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya
APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
(DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang memaksa seseorang memberikan sesuatu,
Medik Depkes TA 2006. yang diserahkan kepadanya untuk diadili
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu
52. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO terkait dengan sengketa pemilihan kepala
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013,
ATMO MARTOYO sehubungan dengan daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan di Kementerian Energi dan Sumber Daya
penerimaan sesuatu atau uang yang didua Konstitusi tahun 2011. pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Mineral.
diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk 61. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin 74. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO
terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat Tahun Anggaran 2015. WACIK sehubungan dengan memperkaya diri
Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota 70. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan
2004 2005. Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran YUSFAN sehubungan dengan bersama-sama kewenangan, kesempatan atau sarana yang
Juni 2012. memberi atau menjanjikan sesuatu berupa ada padanya karena jabatan atau kedudukan
53. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL 62. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN uang kepada Majelis Hakim dan Panitera yang dapat merugikan keuangan negara
ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan
Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri Sumatera Utara terkait permohonan pengujian Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Serbaguna Pemerintah Propinsi Sumatera atau penyelenggara negara terkait permintaan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Kreatif pada Tahun 2008 2011.
Selatan Tahun 2010-2011. izin Operasional PT. Indokliring Internasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
54. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW yang dikeluarkan Badan Pengawas Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan September
HIDAYAT sehubungan dengan pemberian Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya 75. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI
hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI
MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Agustus (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), ANTONI sehubungan dengan memberi atau
Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan 63. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
Selatan. SM RUMAJAR sehubungan dengan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). maksud untuk mempengaruhi putusan
55. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota 71. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG perkara yang diserahkan kepadanya untuk
DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Tomohon TA 2009 dan 2010. KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR diadili terkait dengan sengketa pemilihan
Engineering Design (DED) PLTA sungai 64. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON sehubungan dengan menerima hadiah atau janji kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di
Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 SM RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan
dan 2010 di Provinsi Papua. hadiah atau pemberian berupa uang kepada Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah sengaja tidak memberikan keterangan atau
56. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan memberikan keterangan yang tidak benar pada
Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar
DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail
keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA.2007. Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin di pengadilan TPK Jakarta.
Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani
65. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH Tahun Anggaran 2015. 76. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR
dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait 72. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG HAMZAH dan KASMIN sehubungan dengan
Papua.
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
57. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah dengan bersama-sama melakukan atau turut hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
serta atau bersama-sama dengan Barbanas serta melakukan terkait perbuatan Lusita putusan perkara yang diserahkan kepadanya
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
136 2015

untuk diadili berkaitan dengan penanganan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Gubernur Sumut dan Evy Susanti terkait dugaan selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala
perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Biro Keuangan Sekretariat Daerah Propinsi
(Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten TA 2011. Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik 82. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
Indonesia atau memberi hadiah atau janji RACHMAT KURNIAWAN sehubungan (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
kepada pegawai negeri dengan mengingat dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Utara yang sedang dilakukan penyelidikan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya
jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial
hadiah atau janji dianggap melekat pada Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Kejaksaan Agung RI. (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
jabatan atau kedudukan tersebut. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
77. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI Perhubungan, Kementerian Perhubungan November Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
sehubungan dengan menerima pemberian Republik Indonesia TA 2011.
88. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI 89. Perkara TPK atas nama terdakwa
atau janji terkait dengan penanganan perkara 83. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM
BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan
permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan ARIEF SIRADJUDDIN sehubungan dengan
Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa pegawai negeri atau penyelenggara negara
Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang- pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara uang kepada Majelis Hakim dan Panitera yang dengan maksud menguntungkan diri
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan sendiri atau orang lain yang secara melawan
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana periode Tahun 2005 2013. Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya
Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), 84. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU memaksa seseorang memberikan sesuatu,
PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, membayar, atau menerima pembayaran
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan SYAIFUL ACHMAD sehubungan dengan
PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra dengan potongan atau untuk mengerjakan
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan pelaksanaan proyek pembangunan dermaga
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). bongkar pada kawasan perdagangan bebas Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada
78. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai lainnya. waktu menjalankan tugas, meminta, menerima,
GINTING sehubungan dengan menerima Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 92. Perkara TPPU atas nama terdakwa memotong pembayaran kepada pegawai negeri
pemberian atau janji terkait dengan penanganan (APBN) TA 2006 2010. MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan atau penyelenggara negara lain atau kas umum
perkara permohonan pengujian kewenangan 85. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai IRIANTO PUTRO sehubungan dengan mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/ diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun menerima pemberian atau janji terkait dengan menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penanganan perkara permohonan pengujian kepemilikan dan atau perbuatan menerima 2013 2014 dan dana tugas pembantuan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara atau menguasai penempatan, pentransferan, Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 pembayaran atau menggunakan harta Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan kekayaan yang diketahui atau patut diduga Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya merupakan hasil tindak pidana. Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial 93. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO 90. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY
79. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan WIDJAJA sehubungan dengan pelaksanaan
MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer
Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM
Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas 86. Perkara TPK atas nama terdakwa A. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Kota Makassar dengan pihak swasta periode
Udayana pada Tahun Anggaran 2009. KIRJUHARI sehubungan dengan pegawai Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
80. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN tahun 2006 2011.
negeri atau penyelenggara negara yang secara kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
sehubungan dengan Pengadaan dan 91. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD
bersama-sama menerima pemberian atau janji sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat NAZARUDDIN sehubungan dengan
dengan maksud supaya pegawai negeri atau Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat penerimaan hadiah atau janji padahal patut
penyelenggara negara tersebut berbuat atau atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya
Pengembangan Sumber Daya Manusia diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan diberikan sebagai akibat atau disebabkan
bertentangan dengan kewajibannya terkait (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
Sumber Daya Manusia Perhubungan, karena telah melakukan atau tidak melakukan
dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan
atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau. Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
TA 2011. dengan kewajibannya sehubungan dengan
81. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO 94. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO penganggaran dan pelaksanaan proyek yang
Oktober NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan
sehubungan dengan Pengadaan dan dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat 87. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE dengan memberi hadiah atau janji kepada 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK
Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI sehubungan dengan transaksi pembelian
Pengembangan Sumber Daya Manusia hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh
Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
138 2015

Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah tersangka dan terdakwa ataupun para saksi. 10. Perkara TPPU atas nama terdakwa FUAD AMIN 17. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN
(BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 3. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA sehubungan dengan perbuatan menempatkan, RANA KRISNA sehubungan dengan memberi
Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada melakukan Tindak Pidana Korupsi memberi membayarkan, menghibahkan, menitipkan, negeri atau penyelenggara negara terkait
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang atau menjanjikan sesuatu kepada M. Akil membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, permintaan izin Operasional PT. Indokliring
sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan menukarkan dengan mata uang atau surat Internasional yang dikeluarkan Badan
Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara berharga atau perbuatan lain atas Harta Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Agung RI. sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya (Bappebti).
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011 yang merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan
Desember diserahkan kepadanya untuk diadili. tujuan menyembunyikan atau menyamarkan Juni
asal usul Harta Kekayaan. 18. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A
95. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY 4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A.
11. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan
JUSUF dan IRENIUS ADII sehubungan BAMBANG. D sehubungan dengan memberi
KARNO sehubungan dengan menerima hadiah pengadaan peralatan medik dari sisa dana
dengan memberi hadiah atau janji kepada hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
atau janji terkait kegiatan pada Kementerian pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan dalam rangka wabah flu burung (Avian
selaku anggota DPR RI bersama-sama Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan lainnya. Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik
dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda proyek-proyek lainnya. 12. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan
Bandaso terkait usulan penganggaran Proyek KARNO sehubungan dengan kegiatan pengadaan peralatan kesehatan penanganan
Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Maret Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya wabah flu burung (Avian Influenza) dana
Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai 5. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan
Propinsi Papua. BHATOEGANA sehubungan dengan Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi Medik Depkes TA 2006.
DATA BERKAS PERKARA LIMPAH KE PN melakukan Tindak Pidana Korupsi menerima Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor 19. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO
TAHUN 2015 hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan ATMO MARTOYO sehubungan dengan
Pendapatan dan Belanja Negaran Perubahan Sumber Daya Mineral TA 2012. penerimaan sesuatu atau uang yang didua
Januari (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementrian diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk
- Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Mei terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya yang 13. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun
Februari diduga dilakukan tersangka Sutan Bhatoegana SEBASTIAN LIM sehubungan dengan 2004 2005.
1. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS selaku Ketua Komisi VII DPR RI periode Tahun memberikan sesuatu atau uang kepada 20. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW
MAAMUN sehubungan dengan melakukan 2009 s.d 2014 dan kawan-kawan. Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan HIDAYAT sehubungan dengan pemberian
pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT.
Tindak Pidana Korupsi pegawai negeri
April Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah
atau penyelenggara negara yang menerima
6. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL (Persero) tahun 2004-2005. Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan
pemberian atau janji dengan maksud supaya
JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar 14. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY Selatan.
pegawai negeri atau penyelenggara negara sehubungan dengan Proses Permohonan Izin 21. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS
tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal
dengan pihak swasta pada tahun 2012. Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Barat Tahun 2010 s.d. 2012. Engineering Design (DED) PLTA sungai
7. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi 15. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009
sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun 2014 BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan dan 2010 di Propinsi Papua dan TPK dalam
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan
kepada kementerian Kehutanan yang dilakukan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
pihak Swasta pada tahun 2012.
oleh tersangka selaku Gubernur Riau. 8. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN pegawai negeri atau penyelenggara negara danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di
2. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE sehubungan dengan menerima hadiah atau terkait permintaan izin Operasional PT. Propinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan
CAHYADI KUMALA Als SWIE TENG janji terkait dengan jual beli gas alam untuk Indokliring Internasional yang dikeluarkan dengan kegiatan Detail Engineering Design
sehubungan dengan melakukan Tindak Pidana pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani
Korupsi memberi atau menjanjikan sesuatu Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek- Komoditi (Bappebti). Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.
kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara proyek lainnya. 16. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN
Negara terkait pemberian Rekomendasi 9. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN RANA KRISNA sehubungan dengan memberi Juli
Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten sehubungan dengan menerima hadiah atau atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai 22. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI
Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri dan janji terkait dengan jual beli gas alam untuk negeri atau penyelenggara negara terkait DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail
dengan sengaja mencegah, merintangi, pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur permintaan izin Operasional PT. Indokliring Engineering Design (DED) PLTA sungai
atau menggagalkan secara langsung atau Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan Internasional yang dikeluarkan Badan Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009
tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan penerimaan lainnya. Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam
pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap (Bappebti). kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
140 2015

Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 bersama-sama atau turut serta memberi atau penyelenggara negara dengan maksud supaya 39. Perkara TPK atas nama terdakwa AMIR
di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan menjanjikan sesuatu berupa uang kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara HAMZAH dan KASMIN sehubungan dengan
dengan kegiatan Detail Engineering Design Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara. dalam jabatannya yang bertentangan dengan hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. 31. Perkara TPK atas nama terdakwa kewajibannya atau memberi sesuatu kepada putusan perkara yang diserahkan kepadanya
23. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES SURYADHARMA ALI sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk diadili berkaitan dengan penanganan
JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) karena atau berhubungan dengan sesuatu yang perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah
serta atau bersama-sama dengan Barbanas pada Kementerian Agama RI tahun 2011 bertentangan dengan kewajiban dilakukan (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
Suebu dalam kegiatan Detail Engineering 2014. atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik
Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan 32. Perkara TPK atas nama terdakwa dengan pengurusan perkara tindak pidana Indonesia atau memberi hadiah atau janji
Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan menempatkan keterangan palsu di atas bukti kepada pegawai negeri dengan mengingat
Provinsi Papua. dengan pemberian hadiah atau janji kepada autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
24. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan terlapor Sugiharta Alias Along. jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi
ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang 35. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI hadiah atau janji dianggap melekat pada
Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI jabatan atau kedudukan tersebut.
Serbaguna Pemerintah Propinsi Sumatera Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah ANTONI sehubungan dengan memberi atau 40. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE
Selatan Tahun 2010-2011. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan
25. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja maksud untuk mempengaruhi putusan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan
SIBUA sehubungan dengan memberi atau Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin perkara yang diserahkan kepadanya untuk Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas
menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan Tahun Anggaran 2015. diadili terkait dengan sengketa pemilihan Udayana pada Tahun Anggaran 2009.
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara 33. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di 41. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI
yang diserahkan kepadanya untuk diadili YUSFAN sehubungan dengan menerima Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan RACHMAT KURNIAWAN sehubungan
terkait dengan sengketa pemilihan kepala pemberian atau janji terkait dengan penanganan sengaja tidak memberikan keterangan atau dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek
daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah perkara permohonan pengujian kewenangan memberikan keterangan yang tidak benar pada Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong
Konstitusi tahun 2011. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber
26. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun di pengadilan TPK Jakarta. Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan
WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas 36. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG Pengembangan Sumber Daya Manusia
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR Perhubungan, Kementerian Perhubungan
atau penyelenggara negara terkait permintaan Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), sehubungan dengan menerima hadiah atau janji Republik Indonesia TA 2011.
izin Operasional PT. Indokliring Internasional Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan 42. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN
yang dikeluarkan Badan Pengawas Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah sehubungan dengan Pengadaan dan
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat
TPK sehubungan dengan bersama-sama pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
Agustus memberi atau menjanjikan sesuatu berupa Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Pengembangan Sumber Daya Manusia
27. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Tahun Anggaran 2015. Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
SM RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan 37. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO Sumber Daya Manusia Perhubungan,
hadiah atau pemberian berupa uang kepada Sumatera Utara terkait permohonan pengujian WACIK sehubungan dengan menguntungkan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara diri sendiri atau orang lain secara melawan TA 2011.
Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya 43. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO
keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA.2007. Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan memaksa seseorang memberikan sesuatu, sehubungan dengan Pengadaan dan
28. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat
SM RUMAJAR sehubungan dengan penerimaan Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat
hadiah atau pemberian berupa uang kepada (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), di Kementerian Energi dan Sumber Daya Pengembangan Sumber Daya Manusia
pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Mineral. Perhubungan Laut, Badan Pengembangan
Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). 38. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO Sumber Daya Manusia Perhubungan,
keuangan Pemerintah Kota Tomohon TA.2007. WACIK sehubungan dengan memperkaya diri Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
29. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG September sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan TA 2011.
PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat 34. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG kewenangan, kesempatan atau sarana yang 44. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU
kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan ada padanya karena jabatan atau kedudukan SYAIFUL ACHMAD sehubungan dengan
Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran dengan bersama-sama melakukan atau turut yang dapat merugikan keuangan negara pelaksanaan proyek pembangunan dermaga
2012. serta melakukan terkait perbuatan Lusita yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan bongkar pada kawasan perdagangan bebas
30. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO Anie Razak, yaitu : memberi atau menjanjikan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai
CORNELIS KALIGIS sehubungan dengan sesuatu kepada pegawai negeri atau Kreatif pada Tahun 2008 2011. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
142 2015

(APBN) TA 2006 2010. dengan pembahasan RAPBD-P TA 2014 dan diberikan sebagai akibat atau karena telah DATA PUTUS TINGKAT PERTAMA
45. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM atau RAPBD TA 2015 pada Provinsi Riau. melakukan atau tidak melakukan sesuatu TAHUN 2015
ARIEF SIRADJUDDIN sehubungan dengan dalam jabatannya yang bertentangan dengan
pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan November kewajiban sehubungan dengan penganggaran Perkara yang telah diputus pada Pengadilan Negeri
Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara 50. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh Tipikor adalah sejumlah 36 (tigapuluh enam)
PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima PT DGI dan lain-lain. perkara yaitu:
periode Tahun 2005 2013. hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku 55.
Perkara TPPU atas nama terdakwa
46. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI Gibernur Sumatera Utara dan Evy Susanti MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan Januari
IRIANTO PUTRO sehubungan dengan terkait dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana dengan tindak pidana korupsi sehubungan 1. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI
menerima pemberian atau janji terkait dengan Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan dengan transaksi pembelian saham PT SEREFINA SINAGA sehubungan dengan
penanganan perkara permohonan pengujian Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional bersama-sama melakukan atau menyuruh
Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT Permai
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil melakukan atau turut serta melakukan terkait
Raya Wisata, PT Cakrawaja Abadi, PT
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 (DBH), dan Penyertaan Modal pada sejumlah perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu
Exartech Technologi Utama, PT Pasific Putra
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera menerima pemberian atau janji terkait dengan
Metropolitan, PT Darmakusumah dan transaksi
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan penanganan perkara banding TPK mengenai
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung lainnya berupa menempatkan, mentransfer, penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
(BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Indonesia. mengalihkan, membelanjakan, membayarkan Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan 51. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan diketahuinya atau patut diduganya merupakan Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan dengan terdakwa Rochman selaku mantan
Oktober uang kepada Majelis Hakim dan Panitera menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah
47. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Harta Kekayaan. Kota Bandung dkk.
sehubungan dengan menerima pemberian Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
atau janji terkait dengan penanganan perkara kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Desember Februari
permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 56. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO 2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK
Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang- Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan NUGROHO sehubungan dengan memberi JAMAKSAR sehubungan dengan pengadaan
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas
Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tindak pidana korupsi Dana Bantuan Sosial Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait Anggaran 2012.
Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan 3. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan
Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara. dengan memberi atau menjanjikan sesuatu
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). 52. Perkara TPK atas nama terdakwa Administrasi Pemerintahan Atas Penyelidikan
48. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan negara dengan maksud supaya pegawai negeri
tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana atau penyelenggara negara tersebut berbuat
GINTING sehubungan dengan menerima Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya,
pemberian atau janji terkait dengan penanganan dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan yang bertentangan dengan kewajibannya
perkara permohonan pengujian kewenangan 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada
dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas (Ditjen P2Ktrans). 57. Perkara TPK atas nama terdakwa EVY Kementerian Kehutanan.
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak 53. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau 4. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR
Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), WIDJAJA sehubungan dengan pelaksanaan menjanjikan sesuatu berupa uang kepada EPENDY sehubungan dengan sengaja
Penyelanggara Negara yaitu Anggota Komisi mencegah, merintangi atau menggagalkan
Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan kerjasama rehabilitasi, kelola dan transfer
III DPR RI atas nama Patrice Rio Capella terkait secara langsung atau tidak langsung
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan untuk instalasi pengolahan air antara PDAM
dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). Kota Makassar dengan pihak swasta periode
Bantuan Sosial (BANSOS), Bantuan Daerah sidang pengadilan terhadap tersangka dan
49. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD Tahun 2005 s.d 2013 yang dilakukan tersangka
Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah terdakwa ataupun para saksi dalam perkara
KIRJUHARI sehubungan dengan pegawai selaku Direktur PT Traya dan PT Traya Tirta korupsi dan dengan sengaja tidak memberi
negeri dan penyelenggara negara bersama- Makassar dan kawan-kawan. (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan
keterangan atau memberi keterangan yang
sama menerima pemberian atau janji 54. Perkara TPK atas nama terdakwa Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada
tidak benar pada persidangan atas nama
dengan maksud supaya pegawai negeri atau MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak
penyelenggara negara tersebut berbuat atau dengan penerimaan hadiah padahal diketahui sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Pidana Korupsi Jakarta.
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang atau patut diduga bahwa hadiah tersebut Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan
bertentangan dengan kewajibannya terkait Agung Republik Indonesia.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
144 2015

Maret 9. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK pegawai negeri atau penyelenggara negara 22. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN
5. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI PURNOMO sehubungan dengan pengadaan terkait permintaan izin Operasional PT. WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau
HERTON dan MASYITO sehubungan dengan driving simulator roda dua (R2) dan roda Indokliring Internasional yang dikeluarkan menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Badan Pengawas Perdagangan Berjangka atau penyelenggara negara terkait permintaan
hakim dengan maksud untuk mempengaruhi TA.2011. Komoditi (Bappebti). izin Operasional PT. Indokliring Internasional
putusan perkara yang diserahkan kepadanya 15. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN yang dikeluarkan Badan Pengawas
untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan Mei RANA KRISNA sehubungan dengan memberi Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah 10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai 23. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO
Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan negeri atau penyelenggara negara terkait ATMO MARTOYO sehubungan dengan
memberikan keterangan atau memberikan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. permintaan izin Operasional PT. Indokliring penerimaan sesuatu atau uang yang didua
keterangan yang tidak benar terkait dengan Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan Internasional yang dikeluarkan Badan diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk
persidangan atas nama terdakwa M. Akil maksud untuk mempengaruhi putusan perkara Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl
Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (Bappebti). Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun
Jakarta yang diduga dilakukan oleh tersangka Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011. 16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL 2004 2005.
Romi Herton selaku Walikota Palembang dan JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar 24. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY
istrinya yaitu Masyito selaku PNS Pemprov Juni Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal sehubungan dengan Proses Permohonan Izin
Sumatera Selatan. 11. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE dengan pihak swasta pada tahun 2012. Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok
CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG 17. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA Barat Tahun 2010 s.d. 2012.
April sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
6. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD sesuatu kepada Pegawai Negeri/Penyelenggara tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan Oktober
SUROSO sehubungan dengan Pembangunan/ Negara terkait pemberian Rekomendasi pihak Swasta pada tahun 2012. 25. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG
Pengadaan/Peningkatan sarana prasarana Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten 18. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat
BHATOEGANA sehubungan dengan menerima
olahraga di Hambalang TA 2010-2012. Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri dan kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran
7. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dengan sengaja mencegah, merintangi, Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
dan NURLATIFAH sehubungan dengan atau menggagalkan secara langsung atau 2012.
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian
pegawai negeri/penyelenggara negara yang tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh 26. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN
dengan maksud menguntungkan diri sendiri pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya. sehubungan dengan menerima hadiah atau
atau orang lain secara melawan hukum atau tersangka dan terdakwa ataupun para saksi 19. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF janji terkait dengan jual beli gas alam untuk
dengan menyalahgunakan kekuasaannya dalam perkara korupsi. sehubungan dengan menerima hadiah atau pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur
memaksa seseorang memberikan sesuatu 12. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-
terkait pengurusan izin Surat Persetujuan MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan
Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. atau penyelenggara negara yang menerima Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek- dengan menerima hadiah atau janji terkait
Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang pemberian atau janji dengan maksud supaya proyek lainnnya. dengan jual beli gas alam untuk pembangkit
dan Perkara TPPU sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan
perbuatan menempatkan, mentransfer, tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu September Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, dalam jabatannya, yang bertentangan dengan 20. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi HIDAYAT sehubungan dengan pemberian perbuatan menempatkan, mentransfer,
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun 2014 hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
mata uang atau surat berharga atau perbuatan kepada kementerian Kehutanan. MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana Juli Selatan. mata uang atau surat berharga atau perbuatan
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau 13. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY 21. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan. SEBASTIAN LIM sehubungan dengan KARNO sehubungan dengan menerima hadiah patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
8. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. memberikan sesuatu atau uang kepada atau janji terkait kegiatan pada Kementerian korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
BAMBANG D sehubungan dengan memberi Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.
hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan
alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber November
Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan (Persero) tahun 2004-2005. Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan 27. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS
proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
tersangka selaku Direktur Human Resource Agustus Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor Engineering Design (DED) PLTA sungai
Development PT Media Karya Sentosa bersama 14. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009
dengan kawan-kawan. BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan Sumber Daya Mineral TA 2012. dan 2010 di Propinsi Papua dan TPK dalam
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
146 2015

kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Serbaguna Pemerintah Propinsi Sumatera DATA mengadili, padahal diketahui atau patut diduga
danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Selatan Tahun 2010-2011. TAHAP BANDING bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan
Propinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan 34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI TAHUN 2015 untuk mempengaruhi putusan perkara yang
dengan kegiatan Detail Engineering Design SIBUA sehubungan dengan memberi atau diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan Perkara dalam proses upaya hukum banding adalah penerimaan gratifikasi.
Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. maksud untuk mempengaruhi putusan perkara sejumlah 46 (empatpuluh enam) perkara dengan 6. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL
28. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES yang diserahkan kepadanya untuk diadili perincian 16 (enam belas) perkara telah diputuskan MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya
JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut terkait dengan sengketa pemilihan kepala di tingkat banding dan 30 (tigapuluh) perkara dalam dengan perbuatan menempatkan, mentransfer,
serta atau bersama-sama dengan Barbanas daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah proses banding yaitu: mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Konstitusi tahun 2011. menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan Januari negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
35. Perkara TPK atas nama terdakwa
Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di 1. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD mata uang atau surat berharga atau perbuatan
SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan
Provinsi Papua. JAUHARI sehubungan dengan pengadaan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau
dengan pemberian hadiah atau janji kepada
29. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran patut diduganya hasil TPK dengan tujuan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan menyembunyikan, menyamarkan asal usul
Engineering Design (DED) PLTA sungai (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang harta kekayaan dan atau menyembunyikan
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam
Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 Kementerian Agama RI. atau menyamarkan asal usul, sumber,
dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan 2. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA WIJAYANTO sehubungan dengan menerima kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan
Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang diketahuinya atau patut diduganya
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin pemberian hadiah/janji padahal diketahui
di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan atau patut diketahui bahwa hadiah/janji merupakan hasil TPK.
dengan kegiatan Detail Engineering Design Tahun Anggaran 2015. 7. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA
tersebut diberikan untuk menggerakkan agar
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani melakukan atau tidak melakukan sesuatu sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas
Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. Desember Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
30. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH 36. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR kewajibannya dan atau Pegawai negeri/ Bank Century sebagai bank gagal berdampak
sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait YUSFAN sehubungan dengan menerima Penyelenggara Negara yang pada waktu sistemik.
dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses pemberian atau janji terkait dengan penanganan menjalankan tugas, meminta, menerima, 8. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU
dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah perkara permohonan pengujian kewenangan atau memotong pembayaran kepada Pegawai BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan
Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan
31. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional
HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau (P3SON) di Hambalang TA 2010-2012.
pengadaan peralatan medik dari sisa dana Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Kas Umum tersebut mempunyai hutang 9. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), kepadanya, padahal diketahui bahwa hal MALLARANGENG sehubungan dengan
dalam rangka wabah flu burung (Avian Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan tersebut bukan merupakan hutang. pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik 3. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL dan prasarana olahraga di Hambalang TA
Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan
Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan MOCHTAR sehubungan dengan menerima 2010-2012.
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara
pengadaan peralatan kesehatan penanganan hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan 10. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG
TPK sehubungan dengan bersama-sama
wabah flu burung (Avian Influenza) dana penanganan perkara sengketa Pemilihan PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa
APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
Medik Depkes TA 2006. uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Negara untuk mendapatkan proyek yang
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di
32. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG Mahkamah Konstitusi RI. terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan
KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR Sumatera Utara terkait permohonan pengujian (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara 4. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL
sehubungan dengan menerima hadiah atau janji MOCHTAR sehubungan dengan menerima kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing
terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Natal yang bersumber dari APBD Provinsi
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah penanganan perkara sengketa Pemilihan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya 11. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak
pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial ANDYANI sehubungan dengan turut serta
Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), atau membantu menerima hadiah atau janji
Republik Indonesia.
Tahun Anggaran 2015. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan 5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL oleh hakim berkaitan dengan penanganan
Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH). MOCHTAR sehubungan dengan menerima perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah
33. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan
penanganan perkara yang berada di lingkup Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik
Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung
kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
148 2015

bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut Februari 27. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK
untuk mempengaruhi putusan perkara yang diduganya merupakan hasil tindak pidana 23. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS PURNOMO sehubungan dengan pengadaan
diserahkan kepadanya untuk diadili. korupsi. URBANINGRUM sehubungan dengan driving simulator roda dua (R2) dan roda
12. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS 18. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU menerima hadiah atau janji terkait proses empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan SULAKSONO sehubungan dengan proyek perencanaan dan pelaksanaan pembangunan TA.2011.
dengan memberi sesuatu kepada hakim pembangunan Dermaga Bongkar pada proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan April
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa 28. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
perkara yang diserahkan kepadanya untuk Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten dan NURLATIFAH sehubungan dengan
diadili berkaitan dengan penanganan perkara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA Bogor, Provinsi Jawa Barat dan proyek-proyek pegawai negeri/penyelenggara negara yang
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2006-2011. lainnya. dengan maksud menguntungkan diri sendiri
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 19. Perkara TPPU atas nama terdakwa 24. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS atau orang lain secara melawan hukum atau
di makamah Konstitusi Republik Indonesia. HERU SULAKSONO sehubungan dengan URBANINGRUM sehubungan dengan dengan menyalahgunakan kekuasaannya
13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT menempatkan, mentransfer, mengalihkan, perbuatan menempatkan, mentransfer, memaksa seseorang memberikan sesuatu
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi membelanjakan, membayarkan, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, terkait pengurusan izin Surat Persetujuan
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT.
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan menukarkan dengan mata uang dan atau negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang
perkara yang diserahkan kepadanya untuk menyembunyikan/menyamarkan asal usul, mata uang atau surat berharga atau perbuatan dan Perkara TPPU sehubungan dengan
diadili berkaitan dengan penanganan perkara sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau perbuatan menempatkan, mentransfer,
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diketahui atau patut diduga merupakan patut diduganya merupakan hasil tindak pidana mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 hasil tindak pidana. korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 20. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atau negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
14. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN COMEL sehubungan dengan bersama-sama menyembunyikan atau menyamarkan asal mata uang atau surat berharga atau perbuatan
YAP ALS YOHAN sehubungan dengan melakukan atau menyuruh melakukan atau usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada turut serta melakukan terkait perbuatan Setya hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar atau janji terkait dengan penanganan perkara diduganya merupakan hasil tindak pidana menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.
Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor TPK mengenai penyimpangan dana bantuan korupsi. 29. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A.
atas nama PT Bukit Jonggol Asri. sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009 BAMBANG D sehubungan dengan memberi
15. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL 2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Maret hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan 25. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman EPENDY sehubungan dengan sengaja Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, selaku mantan Bendahara Pengeluaran mencegah, merintangi atau menggagalkan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh
terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk. secara langsung atau tidak langsung tersangka selaku Direktur Human Resource
Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor 21. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di Development PT Media Karya Sentosa bersama
atas nama PT Bukit Jonggol Asri. NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan sidang pengadilan terhadap tersangka dan dengan kawan-kawan.
16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL dan instalasi infrastruktur IT Gedung terdakwa ataupun para saksi dalam perkara
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) korupsi dan dengan sengaja tidak memberi Mei
dengan penerimaan hadiah atau janji terkait tahun 2010 2011. keterangan atau memberi keterangan yang 30. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA
penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/ 22. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI tidak benar pada persidangan atas nama BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan
PT. Axo Capital Futures dan atau terkait jabatan SEREFINA SINAGA sehubungan dengan terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M.
Kepala Bappebti. bersama-sama melakukan atau menyuruh Pidana Korupsi Jakarta. Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan
17. Perkara TPPU atas nama terdakwa SYAHRUL melakukan atau turut serta melakukan terkait 26. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu HERTON dan MASYITO sehubungan dengan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
perbuatan menempatkan, mentransfer, menerima pemberian atau janji terkait dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, penanganan perkara banding TPK mengenai hakim dengan maksud untuk mempengaruhi
menghibahkan, menitipkan, membawa ke penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah putusan perkara yang diserahkan kepadanya Juni
luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan 31. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS
dengan mata uang atau surat berharga Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri
atau perbuatan lain atas harta kekayaan Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak atau penyelenggara negara yang menerima
yang diketahui atau patut diduganya dengan terdakwa Rochman selaku mantan memberikan keterangan atau memberikan pemberian atau janji dengan maksud supaya
merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah keterangan yang tidak benar terkait dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Kota Bandung dkk. persidangan atas nama terdakwa M. Akil tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak- Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas Jakarta. kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
150 2015

Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun 2014 JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar 43. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH DATA
kepada kementerian Kehutanan. Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait TAHAP KASASI
dengan pihak swasta pada tahun 2012. dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses TAHUN 2015
Juli 35. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah
- sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2015, perkara dalam proses upaya
tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan 44. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A hukum kasasi adalah sejumlah 25 (duapuluh lima)
Agustus pihak Swasta pada tahun 2012. HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan perkara dalam proses kasasi dengan perincian 6
32. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN pengadaan peralatan medik dari sisa dana (enam) perkara telah diputuskan di tingkat kasasi
BHATOEGANA sehubungan dengan menerima September pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dan 19 (sembilan belas) perkara dalam proses kasasi
hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran 36. Perkara TPK atas nama terdakwa WARYONO dalam rangka wabah flu burung (Avian yaitu:
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan KARNO sehubungan dengan menerima hadiah Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik
(APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian atau janji terkait kegiatan pada Kementerian Januari
Departemen Kesehatan dan dalam pelaksanaan
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Energi dan Sumber Daya Mineral dan kegiatan 1. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG
pengadaan peralatan kesehatan penanganan
Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya. lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau
wabah flu burung (Avian Influenza) dana
33. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF kegiatan Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara
sehubungan dengan menerima hadiah atau Daya Mineral Bahan Bakar Bersubsidi; Kegiatan APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan
Medik Depkes TA 2006. Negara untuk mendapatkan proyek yang
janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk Sepeda Sehat Dalam Rangka Sosialisasi terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan
Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Hemat Energi; dan Perawatan Gedung Kantor 45. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL
ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek- Sekretariat Jenderal di Kementerian Energi dan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing
proyek lainnnya. Sumber Daya Mineral TA 2012. Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung
Serbaguna Pemerintah Propinsi Sumatera Natal yang bersumber dari APBD Provinsi
34. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL 37. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003.
ATMO MARTOYO sehubungan dengan Selatan Tahun 2010-2011.
2. Perkara TPK atas nama terdakwa
penerimaan sesuatu atau uang yang didua ASMADINATA sehubungan dengan bersama-
November
diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk Desember
40. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS sama melakukan atau turut serta melakukan
terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl 46. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR terkait perbuatan Kartini Juliana M Marpaung,
SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail
Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun YUSFAN sehubungan dengan menerima yaitu menerima pemberian atau hadiah atau
Engineering Design (DED) PLTA sungai 2004 2005. pemberian atau janji terkait dengan penanganan janji terkait dengan penanganan perkara tindak
Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 38. Perkara TPK atas nama terdakwa ZAINI ARONY perkara permohonan pengujian kewenangan pidana korupsi dalam penyimpangan anggaran
dan 2010 di Propinsi Papua dan TPK dalam sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai pemeliharaan mobil dinas Sekretariat DPRD
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun Kab. Grobokan Tahun Anggaran 2006 2008
danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Barat Tahun 2010 s.d. 2012. 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas atas nama terdakwa Muhammad Yaeni di
Propinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan
Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pengadilan Tipikor pada PN. Semarang.
dengan kegiatan Detail Engineering Design Oktober Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (BANSOS), 3. Perkara TPK atas nama terdakwa PRAGSONO
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani 39. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan sehubungan dengan bersama-sama melakukan
Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. sehubungan dengan menerima hadiah atau Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan atau turut serta melakukan terkait perbuatan
41. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES janji terkait dengan jual beli gas alam untuk Kartini Juliana M Marpaung, yaitu menerima
Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara
JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur pemberian atau hadiah atau janji terkait dengan
TPK sehubungan dengan bersama-sama
serta atau bersama-sama dengan Barbanas Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek- penanganan perkara tindak pidana korupsi
memberi atau menjanjikan sesuatu berupa
Suebu dalam kegiatan Detail Engineering proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dalam penyimpangan anggaran pemeliharaan
uang kepada Majelis Hakim dan Panitera
Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan dengan menerima hadiah atau janji terkait mobil dinas Sekretariat DPRD Kab. Grobokan
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan
Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di dengan jual beli gas alam untuk pembangkit Tahun Anggaran 2006 2008 atas nama
Sumatera Utara terkait permohonan pengujian
Provinsi Papua. listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan terdakwa Muhammad Yaeni di Pengadilan
kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
42. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan Tipikor pada PN. Semarang.
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30
DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan 4. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
Engineering Design (DED) PLTA sungai perbuatan menempatkan, mentransfer, JAUHARI sehubungan dengan pengadaan
atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya
Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran
Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial
dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar (BANSOS), Bantuan Daerah Bawahan (BDB),
kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 Kementerian Agama RI.
mata uang atau surat berharga atau perbuatan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).
di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan 5. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE
lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau WIJAYANTO sehubungan dengan menerima
dengan kegiatan Detail Engineering Design patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
(DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani pemberian hadiah/janji padahal diketahui
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau atau patut diketahui bahwa hadiah/janji
Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua. menyamarkan asal usul Harta Kekayaan. tersebut diberikan untuk menggerakkan agar
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
152 2015

melakukan atau tidak melakukan sesuatu penanganan perkara yang berada di lingkup mata uang atau surat berharga atau perbuatan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau sidang pengadilan terhadap tersangka dan
kewajibannya dan atau Pegawai negeri/ mengadili, padahal diketahui atau patut diduga patut diduganya merupakan hasil tindak pidana terdakwa ataupun para saksi dalam perkara
Penyelenggara Negara yang pada waktu bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau korupsi dan dengan sengaja tidak memberi
menjalankan tugas, meminta, menerima, untuk mempengaruhi putusan perkara yang menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atau keterangan atau memberi keterangan yang
atau memotong pembayaran kepada Pegawai diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal tidak benar pada persidangan atas nama
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau penerimaan gratifikasi. usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai 12. Perkara TPPU atas nama terdakwa M. AKIL hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya Pidana Korupsi Jakarta.
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau MOCHTAR sehubungan dengan hubungannya atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut
Kas Umum tersebut mempunyai hutang dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, diduganya merupakan hasil tindak pidana Juli
kepadanya, padahal diketahui bahwa hal mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, korupsi. 22. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA
tersebut bukan merupakan hutang. menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar Maret dan NURLATIFAH sehubungan dengan
6. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan 17. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA pegawai negeri/penyelenggara negara yang
MALLARANGENG sehubungan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas dengan maksud menguntungkan diri sendiri
pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana lain atas harta kekayaan yang diketahui atau Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan atau orang lain secara melawan hukum atau
dan prasarana olahraga di Hambalang TA patut diduganya hasil TPK dengan tujuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak dengan menyalahgunakan kekuasaannya
2010-2012. menyembunyikan, menyamarkan asal usul sistemik. memaksa seseorang memberikan sesuatu
7. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS harta kekayaan dan atau menyembunyikan 18. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN terkait pengurusan izin Surat Persetujuan
CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan atau menyamarkan asal usul, sumber, YAP ALS YOHAN sehubungan dengan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT.
dengan memberi sesuatu kepada hakim lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak atau memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang
dengan maksud untuk mempengaruhi putusan kepemilikan yg sebenarnya atas harta kekayaan Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, dan Perkara TPPU sehubungan dengan
perkara yang diserahkan kepadanya untuk yang diketahuinya atau patut diduganya terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar perbuatan menempatkan, mentransfer,
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
diadili berkaitan dengan penanganan perkara merupakan hasil TPK. Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor
menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 13. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan
Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 CHOSIYAH sehubungan dengan memberi
mata uang atau surat berharga atau perbuatan
di makamah Konstitusi Republik Indonesia. atau menjanjikan sesuatu kepada hakim April lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau
8. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR dengan maksud untuk mempengaruhi putusan 19. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
ANDYANI sehubungan dengan turut serta perkara yang diserahkan kepadanya untuk SEREFINA SINAGA sehubungan dengan korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau
atau membantu menerima hadiah atau janji diadili berkaitan dengan penanganan perkara bersama-sama melakukan atau menyuruh menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.
oleh hakim berkaitan dengan penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) melakukan atau turut serta melakukan terkait
perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu Agustus
(Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. menerima pemberian atau janji terkait dengan 23. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A.
Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik 14. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU penanganan perkara banding TPK mengenai BAMBANG D sehubungan dengan memberi
Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah hadiah atau janji terkait dengan jual beli gas
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan
untuk mempengaruhi putusan perkara yang Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan
diserahkan kepadanya untuk diadili. (P3SON) di Hambalang TA 2010 2012. Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh
9. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL dengan terdakwa Rochman selaku mantan tersangka selaku Direktur Human Resource
MOCHTAR sehubungan dengan menerima Februari Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Development PT Media Karya Sentosa bersama
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan 15. Perkara TPK atas nama terdakwa ANAS Kota Bandung dkk. dengan kawan-kawan.
penanganan perkara sengketa Pemilihan URBANINGRUM sehubungan dengan 20. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung menerima hadiah atau janji terkait proses NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan September
Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan instalasi infrastruktur IT Gedung 24. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS
Mahkamah Konstitusi RI. proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri
10. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa tahun 2010 2011. atau penyelenggara negara yang menerima
MOCHTAR sehubungan dengan menerima Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten pemberian atau janji dengan maksud supaya
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan Bogor, Provinsi Jawa Barat dan proyek-proyek Mei pegawai negeri atau penyelenggara negara
penanganan perkara sengketa Pemilihan lainnya. - tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak 16. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS dalam jabatannya, yang bertentangan dengan
Provinsi Banten 2013 di Mahkamah Konstitusi URBANINGRUM sehubungan dengan Juni kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi
21. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR Alih Fungsi Hutan di Propinsi Riau Tahun 2014
Republik Indonesia. perbuatan menempatkan, mentransfer,
EPENDY sehubungan dengan sengaja kepada kementerian Kehutanan.
11. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
MOCHTAR sehubungan dengan menerima menghibahkan, menitipkan, membawa keluar mencegah, merintangi atau menggagalkan
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan secara langsung atau tidak langsung
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
154 2015

Oktober 4. Perkara TPK atas nama terdakwa RATU ATUT 6. Perkara TPK atas nama terdakwa TUBAGUS merupakan hasil tindak pidana dengan tujuan
- CHOSIYAH sehubungan dengan memberi CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan memberi sesuatu kepada hakim sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-
November dengan maksud untuk mempengaruhi putusan dengan maksud untuk mempengaruhi putusan hak atau kepemilikan yang sebenarnya atas
25. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF perkara yang diserahkan kepadanya untuk perkara yang diserahkan kepadanya untuk harta kekayaan yang diketahuinya atau patut
sehubungan dengan menerima hadiah atau diadili berkaitan dengan penanganan perkara diadili berkaitan dengan penanganan perkara diduganya merupakan hasil tindak pidana
janji terkait dengan jual beli Gas Alam untuk sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) korupsi.
Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 10. Perkara TPK atas nama terdakwa RAMLAN
Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek- di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. di makamah Konstitusi Republik Indonesia. COMEL sehubungan dengan bersama-sama
proyek lainnnya. 5. Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL 7. Perkara TPK atas nama terdakwa SUSI TUR melakukan atau menyuruh melakukan atau
MOCHTAR sehubungan dengan menerima ANDYANI sehubungan dengan turut serta turut serta melakukan terkait perbuatan Setya
hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan atau membantu menerima hadiah atau janji Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian
Desember
penanganan perkara sengketa Pemilihan oleh hakim berkaitan dengan penanganan atau janji terkait dengan penanganan perkara
-
Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah TPK mengenai penyimpangan dana bantuan
Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009
DATA PERKARA YANG BERKEKUATAN Mahkamah Konstitusi RI; Perkara TPK atas Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik 2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
HUKUM TETAP (INKRACHT VAN GEWIJSDE) nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan
TAHUN 2015 dengan menerima hadiah atau janji oleh bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman
Hakim berkaitan dengan penanganan perkara untuk mempengaruhi putusan perkara yang selaku mantan Bendahara Pengeluaran
Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diserahkan kepadanya untuk diadili. Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
van gewijsde) tahun 2014 adalah sejumlah 37 Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di 8. Perkara TPK atas nama terdakwa GULAT
(tigapuluh tujuh) perkara yaitu: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan April
Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL dengan memberi atau menjanjikan sesuatu 11. Perkara TPK atas nama terdakwa F.X. YOHAN
Januari MOCHTAR sehubungan dengan menerima kepada pegawai negeri atau penyelenggara YAP ALS YOHAN sehubungan dengan
1. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan negara dengan maksud supaya pegawai negeri memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
JAUHARI sehubungan dengan pengadaan penanganan perkara yang berada di lingkup atau penyelenggara negara tersebut berbuat Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara,
pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar
yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan mengadili, padahal diketahui atau patut diduga yang bertentangan dengan kewajibannya Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor
APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi atas nama PT Bukit Jonggol Asri.
Kementerian Agama RI. untuk mempengaruhi putusan perkara yang Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada 12. Perkara TPK atas nama terdakwa MACHFUD
diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau Kementerian Kehutanan. SUROSO sehubungan dengan Proyek
Februari penerimaan gratifikasi; Perkara TPK atas nama Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan
2. Perkara TPK atas nama terdakwa MAMAK terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan Maret dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di
JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan dengan menerima hadiah atau janji dalam 9. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAHRUL Hambalang TA 2010 2012.
alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas jabatannya selaku Hakim berkaitan dengan RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan dengan 13. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU
Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun penanganan perkara sengketa Pemilihan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan
Anggaran 2012. Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung Mas Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan
3. Perkara TPK atas nama terdakwa IKE Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov. terkait dengan pemberian Rekomendasi Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional
WIJAYANTO sehubungan dengan menerima Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten (P3SON) di Hambalang TA 2010 2012.
pemberian hadiah/janji padahal diketahui lain yang berada di lingkup kewenangan Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri; 14. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDI ALIFIAN
atau patut diketahui bahwa hadiah/janji Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan MALLARANGENG sehubungan dengan
tersebut diberikan untuk menggerakkan agar padahal patut diketahui atau patut diduga hadiah atau janji terkait penanganan perkara pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana
melakukan atau tidak melakukan sesuatu bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan investasi di CV. Gold Aset/PT. Axo Capital dan prasarana olahraga di Hambalang TA
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan untuk mempengaruhi putusan perkara yang Futures dan atau terkait jabatan Kepala 2010-2012.
kewajibannya dan atau Pegawai negeri/ diserahkan dan diduga melakukan tindak Bappebti, dan Perkara TPPU atas nama 15. Perkara TPK atas nama terdakwa NY. PASTI
Penyelenggara Negara yang pada waktu pidana pencucian uang sehubungan dengan terdakwa SYAHRUL RAJA SEMPURNAJAYA SEREFINA SINAGA sehubungan dengan
menjalankan tugas, meminta, menerima, perbuatan menempatkan, mentransfer, sehubungan dengan perbuatan menempatkan, bersama-sama melakukan atau menyuruh
atau memotong pembayaran kepada Pegawai mengubah bentuk, atau menyembunyikan/ mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, melakukan atau turut serta melakukan terkait
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai kepemilikan, atau perbuatan menerima atau membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menerima pemberian atau janji terkait dengan
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau menguasai penempatan, pentransferan, menukarkan dengan mata uang atau surat penanganan perkara banding TPK mengenai
Kas Umum tersebut mempunyai hutang pembayaran, atau menggunakan harta berharga atau perbuatan lain atas harta penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
kepadanya, padahal diketahui bahwa hal kekayaan yang diketahui, atau patut diduga kekayaan yang diketahui atau patut diduganya Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan
tersebut bukan merupakan hutang. merupakan hasil tindak pidana.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
156 2015

Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri sehubungan dengan memberi atau September 33. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG
Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri 26. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDREW KARIYANTO dan ADAM MUNANDAR
dengan terdakwa Rochman selaku mantan atau Penyelenggara Negara terkait pemberian HIDAYAT sehubungan dengan pemberian sehubungan dengan menerima hadiah atau janji
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
Kota Bandung dkk. di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah
16. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI MULYA Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
sehubungan dengan pemberian FPJP (Fasilitas atau menggagalkan secara langsung atau Selatan.
pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pendanaan Jangka Pendek) dan Penetapan tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan 27. Perkara TPK atas nama terdakwa HASSAN
Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
Bank Century sebagai bank gagal berdampak pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau
sistemik. tersangka dan terdakwa ataupun para saksi menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri Tahun Anggaran 2015.
17. Perkara TPK atas nama terdakwa DIDIK dalam perkara korupsi. atau penyelenggara negara terkait permintaan 34. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLI
PURNOMO sehubungan dengan pengadaan 22. Perkara TPK atas nama terdakwa ROMI izin Operasional PT. Indokliring Internasional SIBUA sehubungan dengan memberi atau
driving simulator roda dua (R2) dan roda HERTON dan MASYITO sehubungan dengan yang dikeluarkan Badan Pengawas menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
TA.2011. hakim dengan maksud untuk mempengaruhi yang diserahkan kepadanya untuk diadili
putusan perkara yang diserahkan kepadanya Oktober terkait dengan sengketa pemilihan kepala
Mei untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan 28. Perkara TPK atas nama terdakwa DADANG daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah
18. Perkara TPK atas nama terdakwa RAJA kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat Konstitusi tahun 2011.
BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota 35. Perkara TPK atas nama terdakwa ADRIANSYAH
memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. memberikan keterangan atau memberikan Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait
Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan keterangan yang tidak benar terkait dengan 2012. dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses
maksud untuk mempengaruhi putusan perkara persidangan atas nama terdakwa M. Akil 29. Perkara TPK atas nama terdakwa HERU dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah
sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
SULAKSONO sehubungan dengan proyek
Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011. Jakarta. 36. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNES
pembangunan Dermaga Bongkar pada
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut
Juni Juli serta atau bersama-sama dengan Barbanas
Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran
19. Perkara TPK atas nama terdakwa SURUNG 23. Perkara TPK atas nama terdakwa WILLY Suebu dalam kegiatan Detail Engineering
PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau SEBASTIAN LIM sehubungan dengan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA
2006-2011 dan Perkara TPPU sehubungan Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan
menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara memberikan sesuatu atau uang kepada Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di
Negara untuk mendapatkan proyek yang Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan dengan menempatkan, mentransfer,
mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, Provinsi Papua.
terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan
menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, 37. Perkara TPK atas nama terdakwa
(BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina
menukarkan dengan mata uang dan atau SYAMSUDDIN FEI dan FAISYAR sehubungan
kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing (Persero) tahun 2004-2005.
Natal yang bersumber dari APBD Provinsi menyembunyikan/menyamarkan asal usul, dengan pemberian hadiah atau janji kepada
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003. Agustus sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
20. Perkara TPPU atas nama terdakwa ANAS 24. Perkara TPK atas nama terdakwa MOCH yang diketahui atau patut diduga merupakan (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang
URBANINGRUM sehubungan dengan BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan hasil tindak pidana. terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan
perbuatan menempatkan, mentransfer, memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 30. Perkara TPK atas nama terdakwa TAFSIR Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah
Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, pegawai negeri atau penyelenggara negara NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan
menghibahkan, menitipkan, membawa keluar terkait permintaan izin Operasional PT. dan instalasi infrastruktur IT Gedung pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Indokliring Internasional yang dikeluarkan Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin
mata uang atau surat berharga atau perbuatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka tahun 2010 2011. Tahun Anggaran 2015.
lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau Komoditi (Bappebti).
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana 25. Perkara TPK atas nama terdakwa SHERMAN Desember
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau RANA KRISNA sehubungan dengan memberi November -
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atau atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai 31. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL
menyembunyikan atau menyamarkan asal negeri atau penyelenggara negara terkait JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan Tukar
usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan permintaan izin Operasional PT. Indokliring
Guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal
hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya Internasional yang dikeluarkan Badan
dengan pihak swasta pada tahun 2012.
atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
32. Perkara TPK atas nama terdakwa IKMAL JAYA
diduganya merupakan hasil tindak pidana (Bappebti).
korupsi. sehubungan dengan pelaksanaan tukar guling
21. Perkara TPK atas nama terdakwa KWEE tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan
CAHYADI KUMALA ALS SWIE TENG pihak Swasta pada tahun 2012.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
158 2015

DATA EKSEKUSI kepadanya, padahal diketahui bahwa hal untuk mempengaruhi putusan perkara yang April
TAHUN 2015 tersebut bukan merupakan hutang. diserahkan kepadanya untuk diadili, dan atau 10. Perkara TPK atas nama terpidana F.X. YOHAN
Putusan MA : Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun penerimaan gratifikasi; Perkara TPK atas nama YAP alias YOHAN sehubungan dengan
Pelaksanaan putusan (eksekusi) tahun 2015 dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (tiga) terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
dilaksanakan sebanyak 38 (tigapuluh delapan) bulan. dengan menerima hadiah atau janji dalam Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara,
perkara sebagai berikut: 5. Perkara TPK atas nama terpidana RATU ATUT jabatannya selaku Hakim berkaitan dengan terkait dengan pemberian Rekomendasi Tukar
CHOSIYAH sehubungan dengan memberi penanganan perkara sengketa Pemilihan Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor
Januari atau menjanjikan sesuatu kepada hakim Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Gunung Mas atas nama PT. Bukit Jonggol Asri.
1. Perkara TPK atas nama terpidana RAMADHANI dengan maksud untuk mempengaruhi putusan Prov. Kalimantan Tengah dan Kab. Lebak Prov. Putusan MA : Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
ISMY sehubungan dengan pelaksanaan perkara yang diserahkan kepadanya untuk Banten Tahun 2013 dan penanganan perkara denda Rp.250.000.000,- subsidair 6 (enam)
Proyek Pembangunan Dermaga Bongkar pada diadili berkaitan dengan penanganan perkara lain yang berada di lingkup kewenangan bulan kurungan.
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 11. Perkara TPK atas nama terpidana RAMLAN
Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 padahal patut diketahui atau patut diduga COMEL sehubungan dengan bersama-sama
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan melakukan atau menyuruh melakukan atau
2006-2011. Putusan MA : Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan untuk mempengaruhi putusan perkara yang turut serta melakukan terkait perbuatan Setya
Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 (enam) diserahkan dan diduga melakukan tindak Budi Tejo Cahyono yaitu menerima pemberian
denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (tiga) bulan kurungan. pidana pencucian uang sehubungan dengan atau janji terkait dengan penanganan perkara
bulan dan Uang Pengganti Rp.3.204.500.000,-. perbuatan menempatkan, mentransfer, TPK mengenai penyimpangan dana bantuan
Maret mengubah bentuk, atau menyembunyikan/ sosial Pemerintah Kota Bandung TA 2009
Februari 6. Perkara TPK atas nama terpidana GULAT menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, 2010 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
2. Perkara TPK atas nama terpidana AHMAD MEDALI EMAS MANURUNG sehubungan kepemilikan, atau perbuatan menerima atau Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan
JAUHARI sehubungan dengan pengadaan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu menguasai penempatan, pentransferan, Tinggi Jawa Barat dengan terdakwa Rochman
pekerjaan penggandaan Kitab Suci Al - Quran kepada pegawai negeri atau penyelenggara pembayaran, atau menggunakan harta selaku mantan Bendahara Pengeluaran
yang dananya dari APBN-P Tahun 2011 dan negara dengan maksud supaya pegawai negeri kekayaan yang diketahui, atau patut diduga Sekretariat Daerah Kota Bandung dkk.
APBN Tahun 2012 pada Direktorat Bimas Islam atau penyelenggara negara tersebut berbuat merupakan hasil tindak pidana. Putusan PT : Pidana penjara 7 (tujuh) tahun
Kementerian Agama RI. atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, Putusan MA : Pidana penjara seumur hidup. dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 1 (satu)
Putusan MA : Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, yang bertentangan dengan kewajibannya 8. Perkara TPK atas nama terpidana TUBAGUS bulan.
denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 (enam) terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi CHAERI WARDANA CHASAN sehubungan 12. Perkara TPK atas nama terpidana MACHFUD
bulan dan uang pengganti Rp.100.000.000,-. Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada dengan memberi sesuatu kepada hakim SUROSO sehubungan dengan Proyek
3. Perkara TPK atas nama terpidana MAMAK Kementerian Kehutanan. dengan maksud untuk mempengaruhi putusan Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan
JAMAKSARI sehubungan dengan pengadaan Putusan PN : Pidana penjara 3 (tiga) tahun perkara yang diserahkan kepadanya untuk dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di
alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas dan denda Rp.100.000.000,- subsidair 3 (tiga) diadili berkaitan dengan penanganan perkara Hambalang TA 2010 2012.
Kota Tanggerang Selatan APBD-P Tahun bulan kurungan. sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Putusan PN : Pidana penjara 6 (enam) tahun
Anggaran 2012. 7. Perkara TPK atas nama terpidana M. AKIL Kabupaten Lebak, Propinsi Banten Tahun 2013 dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (satu)
Putusan PN : Pidana penjara 4 (empat) tahun, MOCHTAR sehubungan dengan menerima di makamah Konstitusi Republik Indonesia. bulan.
denda Rp. 250.000.000,- subsidair 1 (satu) hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan Putusan MA : Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan 13. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI MULYA
bulan dan uang pengganti Rp.37.500.000,- penanganan perkara sengketa Pemilihan denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 (enam) sehubungan dengan sehubungan dengan
subsidair 3 (tiga) bulan. Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung bulan kurungan. pemberian FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka
4. Perkara TPK atas nama terpidana IKE Mas Provinsi Kalimantan Tengah 2013 di 9. Perkara TPK atas nama terpidana SUSI TUR Pendek) dan Penetapan Bank Century sebagai
WIJAYANTO sehubungan dengan menerima Mahkamah Konstitusi RI; Perkara TPK atas ANDYANI sehubungan dengan turut serta bank gagal berdampak sistemik.
pemberian hadiah/janji padahal diketahui nama terdakwa M. AKIL MOCHTAR sehubungan atau membantu menerima hadiah atau janji Putusan MA : Pidana penjara 15 (lima belas)
atau patut diketahui bahwa hadiah/janji dengan menerima hadiah atau janji oleh oleh hakim berkaitan dengan penanganan tahun dan denda Rp.1.000.000.000,- subsidair
tersebut diberikan untuk menggerakkan agar Hakim berkaitan dengan penanganan perkara perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah 8 (delapan) bulan.
melakukan atau tidak melakukan sesuatu sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (Pilkada) Kabupaten Lebak, Propinsi Banten 14. Perkara TPK atas nama terpidana TEUKU
dalam jabatannya, yang bertentangan dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten 2013 di Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik BAGUS MOKHAMAD NOOR sehubungan
kewajibannya dan atau Pegawai negeri/ Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia; Indonesia, padahal diketahui atau Patut diduga dengan Proyek Pembangunan Pusat Pendidikan
Penyelenggara Negara yang pada waktu Perkara TPK atas nama terdakwa M. AKIL bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan Pelatihan dan Sokelah Olahraga Nasional
menjalankan tugas, meminta, menerima, MOCHTAR sehubungan dengan menerima untuk mempengaruhi putusan perkara yang (P3SON) di Hambalang TA 2010 2012.
atau memotong pembayaran kepada Pegawai hadiah atau janji oleh Hakim berkaitan dengan diserahkan kepadanya untuk diadili. Putusan MA : Pidana penjara 6 (enam) tahun
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau penanganan perkara yang berada di lingkup Putusan MA : Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan dan denda Rp.300.000.000,- subsidair 3 (tiga)
kepada Kas Umum, seolah-olah Pegawai kewenangan Mahkamah Konstitusi RI untuk denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 (enam) bulan.
Negeri/Penyelenggara Negara yang lain atau mengadili, padahal diketahui atau patut diduga bulan kurungan. 15. Perkara TPK atas nama terpidana ANDI
Kas Umum tersebut mempunyai hutang bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan ALIFIAN MALLARANGENG sehubungan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
160 2015

dengan pembangunan/pengadaan/ dalam perkara korupsi. dan denda Rp.100.000.000,- subsidair 3 (tiga) Akil Mochtar selaku Hakim Kostitusi dengan
peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Putusan MA : Pidana penjara 5 (lima) tahun bulan. maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
Hambalang TA 2010-2012. dan denda Rp.300.000.000,- subsidair 3 (tiga) 23. Perkara TPK atas nama terpidana SHERMAN sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Putusan MA : Pidana penjara 4 (empat) tahun bulan. RANA KRISNA sehubungan dengan memberi Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2011.
dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 Juli atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai Putusan PN : Pidana penjara 4 (empat) tahun
(enam) bulan. 19. Perkara TPK atas nama terpidana DIDIK negeri atau penyelenggara negara terkait dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 2 (dua)
16. Perkara TPK atas nama terpidana SYAHRUL PURNOMO sehubungan dengan pengadaan permintaan izin Operasional PT. Indokliring bulan.
RAJA SEMPURNAJAYA sehubungan driving simulator roda dua (R2) dan roda Internasional yang dikeluarkan Badan
dengan penerimaan hadiah atau janji terkait empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Oktober
penanganan perkara investasi di CV. Gold Aset/ TA.2011. (Bappebti). 26. Perkara TPK atas nama terpidana HASSAN
PT. Axo Capital Futures. Putusan PN : Pidana penjara 5 (lima) tahun, Putusan PN : Pidana penjara 3 (tiga) tahun 4 WIDJAJA sehubungan dengan memberi atau
Putusan PT : Pidana penjara 10 (tahun) denda Rp.250.000.000,- subsidair 3 (tiga) (empat) bulan dan denda Rp.150.000.000,- menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri
dan denda Rp.1.000.000.000,- subsidair 8 bulan, serta uang pengganti Rp.50.000.000,-. subsidair 4 (empat) bulan. atau penyelenggara negara terkait permintaan
(delapan) bulan. 20. Perkara TPK atas nama terpidana ROMI izin Operasional PT. Indokliring Internasional
HERTON dan MASYITO sehubungan dengan September yang dikeluarkan Badan Pengawas
Mei memberi atau menjanjikan sesuatu kepada 24. Perkara TPK atas nama terpidana ANDREW Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
- hakim dengan maksud untuk mempengaruhi HIDAYAT sehubungan dengan pemberian Putusan PN : Pidana penjara 2 (dua) tahun dan
putusan perkara yang diserahkan kepadanya hadiah terkait dengan kegiatan usaha PT. denda Rp.100.000.000,- subsidair 3 (tiga)
Juni untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan MITRA MAJU SUKSES dan Group di wilayah bulan.
17. Perkara TPK atas nama terpidana ANAS kepala daerah Kota Palembang di Mahkamah Kabupaten Tanah Laut Propinsi Kalimantan 27. Perkara TPK atas nama terpidana NY. PASTI
URBANINGRUM sehubungan dengan Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak Selatan. SEREFINA SINAGA sehubungan dengan
perbuatan menempatkan, mentransfer, memberikan keterangan atau memberikan Putusan PN : Pidana Penjara 2 (dua) tahun dan bersama-sama melakukan atau menyuruh
Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, keterangan yang tidak benar terkait dengan denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (tiga) melakukan atau turut serta melakukan terkait
menghibahkan, menitipkan, membawa keluar persidangan atas nama terdakwa M. Akil bulan. perbuatan Setya Budi Tejo Cahyono yaitu
negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan Mochtar di persidangan tindak pidana korupsi 25. Perkara TPK atas nama terpidana RAJA menerima pemberian atau janji terkait dengan
mata uang atau surat berharga atau perbuatan Jakarta. BONARAN SITUMEANG sehubungan dengan penanganan perkara banding TPK mengenai
lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau Putusan PT : memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M. penyimpangan dana bantuan sosial Pemerintah
patut diduganya merupakan hasil tindak pidana Terpidana I (ROMI HERTON) : Pidana penjara Kota Bandung TA 2009 2010 di Pengadilan
korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau 7 (tujuh) tahun dan denda Rp.200.000.000,- menghibahkan, menitipkan, mengubah bentuk, Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan atau subsidair 2 (dua) bulan. menukarkan dengan mata uang dan atau Bandung dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat
menyembunyikan atau menyamarkan asal Terpidana II (MASYITO) : Pidana penjara 5 menyembunyikan/menyamarkan asal usul, dengan terdakwa Rochman selaku mantan
usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan (lima) tahun dan denda Rp.200.000.000,- sumber lokasi, kepemilikan harta kekayaan Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah
hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya subsidair 2 (dua) bulan. yang diketahui atau patut diduga merupakan Kota Bandung dkk.
atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut hasil tindak pidana. Putusan MA : Pidana penjara 4 (empat) tahun
diduganya merupakan hasil tindak pidana Agustus Putusan MA : Pidana penjara 15 (lima belas) dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 2 (dua)
korupsi. 21. Perkara TPK atas nama terpidana WILLY tahun dan denda Rp.5.000.000.000,- subsidair bulan.
Putusan MA : Pidana penjara 14 (empat SEBASTIAN LIM sehubungan dengan 1 (satu) tahun. 28. Perkara TPK atas nama terpidana TAFSIR
belas) tahun, denda Rp.5.000.000.000,- memberikan sesuatu atau uang kepada 30. Perkara TPK atas nama terpidana SURUNG NURCHAMID sehubungan dengan pengadaan
subsidair 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, serta Direktur Pengolahan PT. Pertamina Persero dan PANJAITAN sehubungan dengan memberi atau dan instalasi infrastruktur IT Gedung
uang pengganti Rp.57.592.330.580,- dan pihak lainnya terkait dengan proyek Pengadaan menjanjikan sesuatu kepada Penyelenggara Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI)
USD.5.261.070,-. Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina Negara untuk mendapatkan proyek yang tahun 2010 2011.
18. Perkara TPK atas nama terpidana KWEE (Persero) tahun 2004-2005. terkait dengan dana Bantuan Daerah Bawahan Putusan MA : Pidana penjara 5 (lima) tahun dan
CAHYADI KUMALA Als SWIE TENG Putusan PN : Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan (BDB) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara denda Rp.200.000.000,- subsidair 6 (enam)
sehubungan dengan memberi atau denda Rp.50.000.000,- subsidair 3 (tiga) bulan. kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing bulan.
menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri 22. Perkara TPK atas nama terpidana MOCH Natal yang bersumber dari APBD Provinsi 29. Perkara TPK atas nama terpidana HERU
atau Penyelenggara Negara terkait pemberian BIHAR SAKTI WIBOWO sehubungan dengan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2003. SULAKSONO sehubungan dengan proyek
Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Putusan MA : Pidana penjara 1 (satu) tahun dan pembangunan Dermaga Bongkar pada
di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol pegawai negeri atau penyelenggara negara denda Rp.50.000.000,- subsidair 3 (tiga) bulan. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, terkait permintaan izin Operasional PT. Bebas Sabang yang dibiayai Anggaran
atau menggagalkan secara langsung atau Indokliring Internasional yang dikeluarkan November Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA
tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka 31. Perkara TPK atas nama terpidana DADANG 2006-2011 dan Perkara TPPU sehubungan
pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap Komoditi (Bappebti). PRIJATNA sehubungan dengan pengadaan alat dengan menempatkan, mentransfer,
tersangka dan terdakwa ataupun para saksi Putusan PN : Pidana penjara 3 (tiga) tahun kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
162 2015

Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan DATA PELAKSANAAN KEGIATAN perkara aquo di PN Tipikor Banda Aceh.
2012. denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (tiga) KOORDINASI DAN SUPERVISI 4. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan
Putusan PN : Pidana penjara 4 (empat) tahun, bulan. TAHUN 2015 belanja hibah yang berasal dari APBD dan
denda Rp.200.000.000,- subsidair 1 (satu) 35. Perkara TPK atas nama terpidana ADAM APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun
bulan, dan uang pengganti Rp.103.500.000,- MUNANDAR sehubungan dengan menerima Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul
Hasil Koordinasi Penanganan Kasus/Perkara
subsidair 1 (satu) tahun. hadiah atau janji terkait dengan persetujuan yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten
Januari
32. Perkara TPK atas nama terpidana SYAMSUDDIN Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik
1. Dugaan TPK Pengembangan distribusi air
FEI sehubungan dengan pemberian hadiah (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.
atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran minum, pekerjaan konstruksi jaringan air
bersih/iar minum di Kec. Manggis, Kec. Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perkembangan penyidikan dengan hasil
Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Abang Kabupaten
Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas penyidik Kejati DIY memerlukan fasilitasi ahli
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban 2015.
nama terdakwa I Wayan Arnawa. melalui Unit Koorsup KPK (Sprin.Gas-07/20-
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun
Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi 25/01/2015 tanggal 14 Januari 2015).
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran dan denda Rp.200.000.000,- subsidair 3 (tiga)
dengan penuntut umum kejaksaan negeri Hasil Koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bulan.
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 36. Perkara TPK atas nama terpidana ADRIANSYAH Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari Koorsup akan memfasilitasi ahli yang
2015. sehubungan dengan penerimaan hadiah terkait ITB pada persidangan di PN Tipikor Denpasar. diperlukan oleh Penyidik Kejati DIY.
Putusan PN : Pidana penjara 2 (dua) tahun dengan kegiatan usaha PT. Mitra Maju Sukses (Sprin.Gas-01/20-25/01/2015 tanggal 6 januari 5. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan
6 (enam) bulan dan denda Rp.50.000.000,- dan/atau Group di Wilayah Kabupaten Tanah 2015). belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD
subsidair 3 (tiga) bulan. Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil koordinasi : Ahli dari ITB telah memberikan Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran
33. Perkara TPK atas nama terpidana FAISYAR Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan pendapat pada persidangan perkara aquo di PN 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang
sehubungan dengan pemberian hadiah atau denda Rp.100.000.000,- subsidair 1 (satu) Tipikor Denpasar. sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan
janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat bulan. 2. Dugaan TPK pengembangan distribusi air Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin 37. Perkara TPK atas nama terpidana JANNES minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi
yang terkait dengan persetujuan Laporan JOHAN KARUBABA sehubungan dengan turut bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala serta atau bersama-sama dengan Barbanas Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan
Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran Suebu dalam kegiatan Detail Engineering Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas pendapat ahli dari Universitas Airlangga di
2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan Design (DED) PLTA Sungai Memberamo dan nama terdakwa I Wayan Arnawa. Surabaya (Springas-10/20-25/01/2015 tanggal
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di 21 Januari 2015).
Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi
Banyuasin Tahun Anggaran 2015. Provinsi Papua. Hasil Koordinasi: Ahli dari Univ Airlangga telah
dengan penuntut umum Kejaksaan Negeri
Putusan PN : Pidana penjara 2 (dua) tahun Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun memberikan pendapat pada tingkat penyidikan.
Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari
6 (enam) bulan dan denda Rp.50.000.000,- dan denda Rp.150.000.000,- subsidair 3 (tiga)
subsidair 3 (tiga) bulan. bulan. LKPP pada persidangan di PN Tipikor Denpasar
(Sprin.Gas-05/20-25/01/2015 tanggal 13 Februari
38. Perkara TPK atas nama terpidana RUSLI 6. Dugaan TPK sehubungan dengan
Desember SIBUA sehubungan dengan memberi atau Januari 2015).
Hasil Koordinasi Ahli dari LKPP telah pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit
34. Perkara TPK atas nama terpidana BAMBANG menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan
memberikan pendapat pada persidangan Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan
KARIYANTO sehubungan dengan menerima maksud untuk mempengaruhi putusan perkara
perkara aquo di PN Tipikor Denpasar. Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka
hadiah atau janji terkait dengan persetujuan yang diserahkan kepadanya untuk diadili
3. Dugaan TPK tugas pada persidangan perkara Dadang yang dialksanakan oleh Kejagung RI.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban terkait dengan sengketa pemilihan kepala
(LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun daerah Kabupaten Pulau Morotai di Mahkamah tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi
Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Konstitusi tahun 2011. APBD Kab. Aceh Tenggara TA 2004-2006 pemanggilan keterangan ahli Teknis Struktur
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun atas nama terdakwa H. Marthin Desky Bin H. (FTSL-ITB) atas nama Ivindra Pane tanggal 22
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran dan denda Rp.150.000.000,- subsidair 2 (dua) Satiboen Desky dan terdakwa MHD. Yusuf Bin Januari 2015.
2015. bulan. MHD. Syah. Hasil koordinasi : Ahli telah memberikan
Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi keterangan ahli dalam perkara a quo
DATA HASIL KOORDINASI PENERIMAAN SPDP dengan penuntut umum Kejaksaan Negeri sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
TAHUN 2015 Kutacane terkait fasilitasi keterangan ahli dari Pemeriksaan Ahli.
BPK RI dan Kemendagri pada persidangan 7. Dugaan TPK sehubungan dengan
INSTANSI JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL
di PN Tipikor Banda Aceh. (Sprin.Gas-19/20- pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit
Kejaksaan 95 108 87 84 81 42 52 92 72 76 41 46 876 Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan
25/01/2015 tanggal 26 Januari 2015).
Kepolisian 13 28 25 21 9 18 18 12 21 14 13 4 196 Hasil Koordinasi: Ahli dari BPK-RI telah Tahun Anggaran 2011 Atas nama tersangka
JUMLAH 108 136 112 105 90 60 70 104 93 90 54 50 1072 memberikan pendapat pada persidangan Dadang yang dialksanakan oleh Kejagung RI.
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
164 2015

pemanggilan keterangan ahli Teknis Arsitektur sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Hasil Koordinasi : Ahli dari LKPP telah keterangan Ahli dalam perkara a quo
(SAPP-ITB) atas nama Dewi Larasati tanggal 22 Pemeriksaan Ahli. memberikan pendapat pada persidangan di sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
Januari 2015. 12. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan depan Pengadilan Tipikor pada PN Makassar. Pemeriksaan Ahli.
Hasil koordinasi : Ahli telah memberikan penyalahgunaan anggaran belanja Kepala 16. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan 20. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan
keterangan ahli dalam perkara a quo Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun tentang adanya pengelolaan Deposito di pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan KB
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur, pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono Selong
Pemeriksaan Ahli. Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh dengan tersangka Abdullah Vannath, yang Kabupaten Lombok Tahun Anggaran 2008,
8. Dugaan TPK sehubungan dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. dilaksanakan penyidikan oleh Kepolisian oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat.
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Daerah Maluku. Kegiatan yangn dikoordinasikan : Memfasiltasi
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan pemeriksaan saksi atas nama Mulyadi Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasiltasi pemeriksaan Ahli Pengadaan barang dan Jasa
Tahun Anggaran 2011. Tedjapranata tanggal 28 Januari 2015. pemeriksaan Ahli TPPU atas nama Muhammad dari LKPP atas nama Emin Adhy Muhaemin
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan Novian, tanggal 9 Desember 2014. tanggal 13 Februari 2015.
pemeriksaan fisik oleh tim ahli teknis Arsitektur keterangan Ahli dalam perkara a quo Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan Hasil koordinasi : Ahli telah memberikan
(FTSL-ITB) yang dilaksanakan oleh Penyidik sebagaimana tertuang dalam Berita Acara keterangan Ahli dalam perkara a quo keterangan Ahli dalam perkara a quo
Kejagung RI tanggal 11-12 Desember 2014. Pemeriksaan Ahli. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
Hasil Koordinasi : Laporan Hasil Pemeriksaan. 13. Dugaan TPK sehubungan dengan alokasi Pemeriksaan Ahli. Pemeriksaan Ahli.
9. Dugaan TPK sehubungan dengan penggunaan dan pengelolaan Dana DAK Tahun 17. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan 21. Dugaan TPK dan TPPU yang dilakukan oleh
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit 2008 Bidang Pendidikan Kabupaten Tebo, adanya pengelolaan Deposito di Pemerintah Achmad Amur (mantan Bupati Pulau Pisau)
Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan Jambi atas nama Tersangka Dumyati yang di Kabupaten Seram Bagian Timur, dengan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan
Tahun Anggaran 2011. inisiasi oleh KPK. tersangka Abdullah Vannath, yang dilaksanakan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Kegiatan yang dikoordinasikan : Melakukan penyidikan oleh Kepolisian Daerah Maluku. RI Nomor: Print-20/F.2/01/2015 tanggal 20
pemeriksaan cek fisik oleh tim ahli teknis gelar perkara dengan Kejaksaan Tinggi Jambi, Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasiltasi Januari 2015.
Arsitektur (SAPP-ITB) yang dilaksanakan oleh Kepolisian Daerah Jambi, BPKP Provinsi Jambi, pemeriksaan Ahli Perbankan atas nama Endang Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasiltasi
Penyidik Kejagung RI tanggal 12-13 Desember Bareskrim Polri dan Kejagung RI tanggal 2 Swasthika, tanggal 8 Desember 2014. permintaan LHKPN atas nama Achmad Amur
2014. Februari 2015. Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan (mantan Bupati Pulau Pisau).
Hasil Koordinasi : Laporan Hasil Pemeriksaan. Hasil Koordinasi : Hasil kesimpulan yang telah keterangan Ahli dalam perkara a quo Hasil Koordinasi : Telah diberikan salinan
10. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan disepakati oleh para peserta rapat gelar perkara. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara data LHKPN atas nama ACHMAD AMUR
penyalahgunaan anggaran belanja Kepala 14. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan Pemeriksaan Ahli. (mantan Bupati Pulau Pisau) kepada Jampidsus
Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun penyalahgunaan anggaran belanja Kepala 18. Dugaan TPK sehubungan dengan Kejaksaan RI melalui Surat KPK RI Nomor:
Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun pembangunan RSUD dr.Harjono Kabupaten R-234/20-25/02/2015 tanggal 10 Februari
Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka Ponorogo, yang dilaksanakan penyidikan oleh 2015.
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh Kepolisian Resort Ponorogo Jawa Timur. 22. Dugaan TPK sehubungan dengan Telah
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Kegiatan yang dikoordinasikan : memfasiltasi diberikan salinan data LHKPN atas nama
pengambilan keterangan ahli keuangan daerah Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi pemeriksaan saksi atas nama Yulianis, tanggal ACHMAD AMUR (mantan Bupati Pulau Pisau)
pada Ditjen BAKD Kemendagri atas nama permintaan keterangan ahli keuangan Negara 11 Desember 2014. kepada Jampidsus Kejaksaan RI melalui Surat
Syariful Anwar tanggal 27 Januari 2015. atas nama Siswo Sujanto tanggal 18 Februari Hasil Koordinasi : Saksi Yulianis telah KPK RI Nomor: R-234/20-25/02/2015 tanggal
Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan 2015. memberikan keterangan sebagai Saksi dalam 10 Februari 2015.
keterangan Ahli dalam perkara a quo Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara keterangan Ahli dalam perkara a quo Berita Acara Pemeriksaan Saksi. dengan Ahli Perkapalan Institut Teknologi
Pemeriksaan Ahli. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara 19. Dugaan TPK sehubungan dengan anggaran Sepuluh November (ITS) Surabaya atas
11. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan Pemeriksaan Ahli. penyertaan modal Pemerintah Kabupaten nama Triwilaswandio tanggal 5 Februari
penyalahgunaan anggaran belanja Kepala 15. Dugaan TPK sehubungan dengan Bengkalis Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 2015, berdasarkan Surat Perintah Tugas
Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun penyimpangan pembangunan Gedung 300 Milyard kepada PT. Bumi Laksamana Jaya Deputi Bidang Penindakan Nomor:
Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka Olahraga (GOR) Tahun Anggaran 2011/2012 untuk pembangunan pembangkit listrik di Desa Sprintgas-23/20-25/02/2015 tanggal 3
Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh dengan anggaran sebesar 7,5 Milyar yang Balai Pungut Kecamatan Pinggir dan Desa Februari 2015.
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Cq Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu atas nama Bengkalis Atas Nama Tersangka Yusrizal pendapat secara tertulis atas perhitungan
pemeriksaan saksi atas nama Med. Frans Terdakwa Andi Musakkir. Andayani dan Ary Suryanto, oleh Penyidik nilai fisik Kapal Cepat Halsel Ekspress-01
Santosa. EFMA, FACA, FICA tanggal 28 Januari Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Kejaksaan Negeri Bengkalis. yang pengadaannya dilakukan oleh Pemkab
2015. pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasiltasi Halmahera Selatan tahun 2006. Hasil
Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan nama Setya Budi Arijanta untuk diperiksa di pemeriksaan Ahli Keuangan Negara atas nama Koordinasi sebagaimana tertuang dalam
keterangan Ahli dalam perkara a quo depan Pengadilan Tipikor pada PN Makassar Siswo Sujanto, DEA tanggal 3 Februari 2015. Laporan Kegiatan Koordinasi Nomor: ND-
tanggal 17 Februari 2015. Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan 18/25/02/2015 tanggal 10 Februari 2015.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
166 2015

23. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Hasil Koordinasi : Saksi telah memberikan Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND-
dan penggunaan belanja hibah yang berasal pemeriksaan saksi pada tanggal 9 Maret 2015 keterangan Ahli dalam perkara a quo 26/25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015.
dari APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Hasil Koordinasi : Saksi telah memberikan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara 33. Dugaan TPK sehubungan dnegan
Bantul Tahun Anggaran 2011 kepada KONI keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Pemeriksaan Ahli. penyalahgunaan dana hibah untuk Yayasan
Kabupaten Bantul yang diperuntukkan bagi tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. 31. Dugaan TPK sehubungan dengan Klenteng Sam Poo Kong yang bersumber dari
PERSIBA Kabupaten Bantul yang sedang 27. Dugaan TPK dan TPPU sehubungan dengan penyalahgunaan dana pembangunan Masjid APBD Provinsi Jawa Tengah TA 2011 dan 2012
dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Raya Sanana pada Dinas Pekerjaan Umum oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun (DPU) Kabupaten Sula yang yang bersumber Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi dan Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka dari APBD Kabupaten Kepulauan Sula TA 2006- dilakukan tanggal 27 Maret 2015 bertempat di
memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa H. Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh 2010 yang dilakukan oleh tersangka Ahmad Kejaksaan Tinggi Semarang, Berdasarkan Surat
Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Hidayat Mus,dan Dugaan TPK Pembangunan Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan
ahli dari Universitas Diponegoro. Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Bandara Bobong pada Pemerintah Daerah KPK RI Nomor: Sprint.Gas-42/20-25/03/2015
Hasil koordinasi : Ahli dari Universitas pengambilan keterangan ahli keuangan daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi tanggal 10 Maret 2015.
Diponegoro telah memberikan pendapat pada Ditjen BAKD Kemendagri atas nama Ir. Maluku Utara yang bersumber dari APBD Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait
kepada penyidik Kejati DIY. Syariful Anwar tanggal 12 Maret 2015. kabupaten Sula TA 2009 oleh Penyidik perkembangan penanganan perkara sebagai
24. Dugaan TPK sehubungan dengan pencairan Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan Ditreskrimsus Polda Maluku Utara. bahan koordinasi dan supervisi, Kegiatan telah
dan penggunaan belanja hibah yang berasal dari keterangan Ahli dalam perkara a quo Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
APBD dan APBD Perubahan Kabupaten Bantul sebagaimana tertuang dalam Berita Acara dilakukan tanggal 16-17 Maret 2015 bertempat sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil
Tahun Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Pemeriksaan Ahli. di Polda Maluku Utara, Berdasarkan Surat Koordinasi Nomor: ND-33/25/03/2015 tanggal
Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik 28. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan 31 Maret 2015.
Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten KPK RI Nomor: Sprintgas-26/20-25/02/2015 34. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan
Kegiatan yang dikoordinasikan : koordinasi Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama tanggal 11 Februari 2015. pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan
dan memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Tersangka Muh. Suyuti Asbudi oleh Kejaksaan Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono
Istimewa Yogyakarta pada kegiatan permintaan Negeri Belopa. perkembangan penanganan perkara dan Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008
pendapat ahli dari Universitas Brawijaya di Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi diberikan saran atas hambatan yang ditemui oleh Penyidik Polda NTB.
Malang (Springas-10/20-25/01/2015 tanggal pemeriksaan saksi tanggal 23-25 Maret 2015. dalam penyidikan, sebagaimana tertuang Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi
21 Januari 2015). Hasil Koordinasi : Para saksi telah memberikan dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada pemeriksaan Saksi atas nama R. Wuryanto, T
Hasil yang dikoordinasikan : Ahli dari keterangan saksi dalam perkara a quo Deputi Bidang Penindakan Nomor: ND- (Manager PT. Sekarguna Medika) dan Rohmad
Universitas Brawijaya telah memberikan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara 23/25/03/2015 tanggal 3 Maret 2015. Setya Budi (Direktur PT. Utama Sarana Medika)
pendapat dalam Berita Acara Pemeriksaan. Pemeriksaan saksi. 32. Dugaan TPK sehubungan dengan Proyek pada tanggal 23 Maret 2015.
29. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan pengadaan barang/jasa pemerintah Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan
Maret Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Luwu pembangunan lapangan olahraga Politeknik keterangan dalam perkara dimaksud
25.
Dugaan TPK sehubungan dengan Tahun 2010 dan 2013 atas nama Tersangka Perikanan Negeri Tual TA 2011, Dugaan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan Muh. Suyuti Asbudi oleh Kejaksaan Negeri TPK pengadaan tanah TA 2010 dan TA Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan
pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) Belopa. 2012 di lingkungan Satuan Kerja Politeknik kepada Deputi Bidang Penindakan dalam
pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA.2013 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Negeri Ambon, Dugaan TPK pengadaan Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-
atas nama Tersangka Kristofoel Rudiharto Bao, pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas alat kedokteran, kesehatan, KB pada Dinas 30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015.
SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri nama Fadli Arif pada tanggal 26 Maret 2015. Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur 35. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan
Palopo. Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan Tahun 2010, dan Dugaan TPK dan TPPU atas pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi keterangan Ahli dalam perkara a quo pengelolaan Deposito Pemda SBT oleh Tsk KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono
pemeriksaan ahli pengadaan dari LKPP atas sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Abdullah Vannath, oleh Penyidik Ditreskrimsus Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008
nama M. Zikrullah pada tanggal 10 Maret 2015. Pemeriksaan Ahli. Polda Maluku. oleh Penyidik Polda NTB.
Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan 30. Dugaan TPK sehubungan dengan Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi
keterangan Ahli dalam perkara a quo penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan dilakukan tanggal 9-12 Maret 2015 bertempat pemeriksaan Saksi atas nama Nurzaini
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) di Polda Maluku, Berdasarkan Surat Perintah Johny Ismail (Bagian Umum PT. Matesu
Pemeriksaan Ahli. pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA.2013 Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI Abadi), Surjasan Ilijas (Marketing Manager
26.
Dugaan TPK sehubungan dengan atas nama Tersangka Kristofoel Rudiharto Bao, Nomor: Sprint.Gas-36/20-25/03/2015 tanggal PT. Mega Andalan Kalasan) dan Ahli LKPP
penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan SKM. 6 Maret 2015. atas nama Emin Adhy Muhaemin (Direktur
pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) Kegiatan yang dikoordinakasikan : Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait Pengembangan Sistem Katalog LKPP), pada
pada RSUD Sawerigading Kota Palopo TA.2013 Memfasilitasi permintaan keterangan saksi perkembangan penanganan perkara dan tanggal 24 Maret 2015.
atas nama Tersangka Kristofoel Rudiharto Bao, (staff direktorat Gratifikasi KPK) atas nama diberikan saran atas hambatan yang ditemui Hasil Koordinasi: Saksi dan Ahli telah
SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Arief Nur Cahyo tanggal 25 - 27 Maret 2015 di dalam penyidikan, sebagaimana tertuang memberikan keterangan dalam perkara
Palopo. Palopo, Sulawesi Selatan. dalam Laporan Hasil Koordinasi kepada dimaksud sebagaimana tertuang dalam Berita
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
168 2015

Acara Pemeriksaan Saksi dan Ahli. Kegiatan Pemeriksaan Saksi, Kegiatan telah dilaporkan Nota Dinas Nomor: ND-28/25/03/2015 tanggal Tahun Anggaran 2004-2005 pada kegiatan
telah dilaporkan kepada Deputi Bidang kepada Deputi Bidang Penindakan dalam 26 Maret 2015. pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur
Penindakan dalam Laporan Hasil Koordinasi Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- 42. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan Kota Palu.
Nomor: ND-30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 32/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015. dan penggunaan Keuangan Program Studi Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara
2015. 39. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas dalam rangka pemberian fasilitasi ahli
36. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada Dinas Palangkaraya TA. 2010 s/d TA. 2013 atas nama keuangan negara/daerah.
pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur tersangka Henry Singarasa dan kawan-kawan. Hasil Koordinasi: Dari hasil gelar perkara
KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono (SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik Polda Maluku. Kegiatan yang dikoordinasikan: Persiapan disimpulkan bahwa terhadap perkara a quo
Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi pelaksanaan cek fisik pada objek yang berada akan difasilitasi ahli keuangan negara/daerah
oleh Penyidik Polda NTB pemeriksaan Saksi atas nama Marisi di Palangkaraya. dan ahli lain yang diperlukan dalam penyidikan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi Matondang, tanggal 27 Maret 2015. Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan perkara a quo.
pemeriksaan Saksi atas nama Tony Sirad Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan cek fisik pada objek dimaksud oleh ahli teknik 47. Dugaan TPK dalam pembangunan RSUD dr
(Direktur PT. Karindo Alkestron), Anton Aditya keterangan dalam perkara dimaksud sipil dan penyidik Kejati Kalimantan Tengah Hardjono Kabupaten Ponorogo sumber dana
Askar (GM PT. EMS Indoappliances), Amrius sebagaimana tertuang dalam Berita Acara dengan fasilitasi Unit Koorsup KPK (Sprin.Gas- APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 oleh
(Manager Sales PT. Indofarma Global Medika), Pemeriksaan Saksi, Kegiatan telah dilaporkan 46/20-25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015). Penyidik Kepolisian Resort Ponorogo.
dan Rizal Achmadi (Country Manager ITS kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Kegiatan Koordinasi: Koordinasi dilakukan
Science & Medical Pte, Ltd), pada tanggal 25 Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- April tanggal 22 April 2015 bertempat di Kepolisian
Maret 2015. 32/25/03/2015 tanggal 31 Maret 2015. 43. Dugaan TPK sehubungan dengan Resort Ponorogo, Berdasarkan Surat Perintah
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan 40. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan Pembangunan 21 (duapuluh satu) Gardu Induk Tugas Deputi Bidang Penindakan KPK RI
keterangan dalam perkara dimaksud dan penggunaan Keuangan Program Studi (1.610 MVA) pada Induk Pembangunan dan Nomor: Sprint.Gas-63/20-25/04/2015 tanggal
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Jaringan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara PT. PLN 16 April 2015.
Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan Palangkaraya TA. 2010 s/d TA. 2013 atas nama (Persero) atas nama tersangka Waryono Karno Hasil Koordinasi: Perkara a quo telah dilakukan
kepada Deputi Bidang Penindakan dalam tersangka Henry Singarasa dan kawan-kawan. yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi DKI pelimpahan tersangka dan barang bukti (tahap
Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara Jakarta. II) ke Kejaksaan Negeri Ponorogo atas nama
30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015. perkembangan penyidikan aquo yang Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi tersangka dr. Yuni Suryadi (KPA) dan Kusnowo
37. Dugaan TPK sehubungan dengan kegiatan dilaksanakan oleh penyidik Kejati Kalimantan pemeriksaan saksi terhadap Waryono Karno (PPK) pada tanggal 29 Januari 2015, dan saat
pengadaan alat kesehatan, kedokteran dan Tengah. Penyidik Kejati Kalimantan Tengah pada tanggal 6 April 2015. ini penyidik telah membuka penyidikan baru
KB pada program UKP RSUD dr. R. Soedjono memerlukan fasilitasi ahli teknis untuk kegiatan Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan terhadap keterlibatan tersangka lainnya atas
Selong Kabupaten Lombok Timur TA 2008 cek fisik dengan fasilitasi Unit Koorsup KPK keterangan saksi dalam perkara a quo nama Budi Waskito (Ketua Tim Teknis 2009),
oleh Penyidik Polda NTB. (Sprin.Gas-35/20-25/03/2015 tanggal 4 Maret sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Priyo Langgeng (Ketua Tim Teknis 2010),
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi 2015). Pemeriksaan. Praminto Nugroho (Ketua Riksa Barang),
pemeriksaan Saksi atas nama Fredho Halim Hasil Koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit 44. Koordinasi terkait informasi penanganan Dewanto Eko (Kadis PU), Budi Darmawan
(Direktur PT. Frismed Hoslab Indonesia), dan R. Koorsup KPK akan memfasilitasi ahli teknis perkara TPK dengan Polda dan Kejati Bangka (Ketua Panitia Pengadaan), dan diperoleh
Panca Adi Saha Dewa, SS (Kepala Cabang PT. untuk kegiatan cek fisik pada objek yang berada Belitung pada tanggal 28-30 April 2015. informasi lainnya sebagai bahan koordinasi dan
Mensa Bina Sukses), pada tanggal 26 Maret di Palangkaraya Kalimantan Tengah. Hasil Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan supervisi. Kegiatan telah dilaporkan kepada
2015. koordinasi tersebut telah dilaporkan kepada data penanganan perkara TPK untuk keperluan Deputi Bidang Penindakan sebagaimana
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan Deputi Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: database/pemutakhiran data. tertuang dalam Laporan Hasil Koordinasi
keterangan dalam perkara dimaksud ND-27/25/03/2015 tanggal 25 Maret 2015. Hasil Koordinasi: Data penanganan perkara Nomor: ND-45/25/04/2015 tanggal 28 April
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara 41. Dugaan TPK sehubungan dengan pengelolaan TPK, kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi 2015.
Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan dan penggunaan Keuangan Program Studi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator 48. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
kepada Deputi Bidang Penindakan dalam Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Unit Koorsup. Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- Palangkaraya TA. 2010 s/d TA. 2013 atas nama 45. Koordinasi terkait informasi penanganan (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun
30/25/03/2015 tanggal 30 Maret 2015. tersangka Henry Singarasa dan kawan-kawan. perkara TPK dengan Polda dan Kejati Sulawesi Anggaran 2010 s/d Tahun Anggaran 2013 atas
38. Dugaan TPK sehubungan dengan pengadaan Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Tengah pada tanggal 28-30 April 2015. nama tersangka Henry Singarasa dan kawan-
Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB pada Dinas dengan ahli teknis terkait persiapan cek fisik Kegiatan yang dikoordinasikan: pengumpulan kawan.
Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur dengan objek di Palangkaraya (Sprin.Gas- data penanganan perkara TPK untuk keperluan Kegiatan yang dikoordinasikan: Persiapan
(SBT) Tahun 2010, oleh Penyidik Polda Maluku. 40/20-25/03/2015 tanggal 13 Maret 2015). database/pemutakhiran data. pelaksanaan cek fisik pada objek yang berada
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi Hasil Koordinasi: Disimpulkan bahwa Unit Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara di Palangkaraya.
pemeriksaan Saksi atas nama Yulianis, dan Koorsup akan memfasilitasi ahli teknis TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan
Oktarina Furi, pada tanggal 25 Maret 2015. dari teknik sipil & Arsitektur dalam rangka Deputi Bidang Penindakan melalui Nota cek fisik pada objek dimaksud oleh ahli Teknik
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan kegiatan Cek Fisik pada objek yang berada di Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- Sipil dan Arsitek dengan didampingi oleh
keterangan dalam perkara dimaksud Palangkaraya. Hasil koordinasi tersebut telah 20/25/05/2015 tanggal 6 Mei 2015. penyidik Kejati Kalimantan Tengah dengan
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara dilaporkan kepada Deputi Penindakan dengan 46. Dugaan TPK APBD Provinsi Sulawesi Tengah
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
170 2015

fasilitasi Unit Koorsup KPK (Sprin.Gas-48/20- Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Kota Tangerang Selatan yang bersumber dari Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi
25/03/2015 tanggal 23 Maret 2015). Nomor: Sprint.Gas-74/20-25/05/2015 tanggal APBN TA.2010 maupun yang bersumber terkait perkembangan penanganan perkara
49. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan 15 Mei 2015. dari APBD Tahun 2010 atas nama Tersangka sebagai bahan supervisi, Kegiatan telah
pembangunan Dermaga dan jalan menuju Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana DADANG PRIJATNA yang dilaksanakan oleh dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Kejaksaan Negeri Tigaraksa. sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 Nomor: ND- 55/25/05/2015 tanggal 27 Mei Kegiatan Koordinasi : Memfasilitasi Koordinasi Nomor: ND-51/25/05/2015 tanggal
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan 2015. pemeriksaan saksi pada tanggal 25 Mei 2015. 8 Mei 2015.
Kabupaten Klungkung, atas nama tersangka I 52. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat Hasil Koordinasi : Saksi telah memberikan 59. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
Wayan Candra (Bupati Klungkung). Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Tersangka Marlina Moha Siahaan oleh Polda tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010
dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sulawesi Utara. Saksi. s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY
Klungkung dan memfasilitasi saksi dari Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi 56. Dugaan TPK pengadaan tanah Tempat SINGARASA dan kawan-kawan.
Direktorat PP LHKPN dan Direktorat Gratifikasi dengan Dir. Reskrimsus Polda Sulawesi Utara Pemakaman Umum (TPU) terhadap tersangka Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara
KPK pada Persidangan di PN Tipikor Denpasar pada tanggal 21 Mei 2015 terkait dengan penyerta atas nama AMELIA LIKE ANDRIES dengan ahli konstruksi, Penyidik Kejaksaan
(Springas-57/20-25/03/2015 tanggal 27 Maret perkembangan kasus berdasarkan Surat (pemilik tanah), oleh Penyidik Ditreskrimsus Tinggi Kalimantan Tengah dan BPKP
2015). Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Polda Maluku. Perwakilan Kalimantan Tengah terkait laporan
Hasil Koordinasi : Unit Koorsup telah Nomor: Sprint.Gas-74/20-25/05/2015 tanggal Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi hasil cek fisik dari ahli konstruksi.
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri 15 Mei 2015. pemeriksaan Ahli Hukum Pidana atas nama Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan
Klungkung dan saksi dari Direktorat PP LHKPN Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana EVA ACHJANI ZULFA tanggal 29 Mei 2015. gelar perkara dan permintaan pendapat ahli
dan Direktorat Gratifikasi KPK telah memberi tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan konstruksi dalam Berita Acara Pemeriksaan
keterangan dalam Persidangan perkara aquo di Nomor: ND- 55/25/05/2015 tanggal 27 Mei keterangan Ahli dalam perkara a quo (BAP) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan
PN Tipikor Denpasar. 2015 Perkara telah Tahap II. sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Tengah dengan fasilitasi Unit Koordinasi dan
50. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan 53. Dugaan TPK Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Pemeriksaan Ahli. Supervisi KPK (Sprin.Gas-79/20-25/05/2015
pembangunan Dermaga dan jalan menuju (DAK) Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo 57. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan tanggal 26 Mei 2015).
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Tahun Anggaran 2008 atas nama Tersangka tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja 60. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 Dumyati bin Effendi R yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Ambon, oleh Penyidik Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kepolisian Daerah Jambi. Ditreskrimsus Polda Maluku. (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010
Kabupaten Klungkung, atas nama tersangka I Kegiatan Koordinasi : Koordinasi dengan Dir Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY
Wayan Candra (Bupati Klungkung). Reskrimsus tanggal 28 Mei 2015 terkait dengan Ahli Teknis ahli atas nama AGUSTINUS P. SINGARASA dan kawan-kawan.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi perkembangan kasus berdasarkan Surat TAMBA untuk melakukan penilaian terhadap Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara
dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan objek tanah perkara tersebut tanggal 4 s/d 18 dengan ahli arsitektur, Penyidik Kejaksaan
Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Nomor: Sprint.Gas-76/20-25/05/2015 tanggal Mei 2015. Tinggi Kalimantan Tengah dan BPKP
Negara (Siswo Sujanto), Ahli Hukum Pidana 20 Mei 2015. Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan Perwakilan Kalimantan Tengah terkait laporan
(Adami Chazawi), dan Ahli Hukum Agraria Hasil Koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana Laporan Hasil Penilaian Objek Tanah kepada hasil cek fisik dari ahli arsitektur.
(Iwan Permadi) pada persidangan di PN Tipikor tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi KPK dan telah disampaikan ke Kapolda Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan kegiatan
Denpasar. (Sprin.Gas-62/20-25/04/2015 Nomor: ND- 56/25/05/2015 tanggal 3 Juni Maluku melalui Surat KPK Nomor: R-608/20- gelar perkara dan permintaan pendapat ahli
tanggal 13 April 2015). 2015. 25/05/2015 tanggal 21 Mei 2015. konstruksi dalam Berita Acara Pemeriksaan
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah 54. Dugaan TPK pada Pekerjaan Normalisasi Muara 58. Dugaan TPK dengan tujuan menguntungkan (BAP) oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Pantai Karangantu di Dinas Sumber Daya Air diri sendiri atau orang lain, secara bersama- Tengah dengan fasilitasi Unit Koordinasi dan
Klungkung dan Ahli Keungan Negara, Ahli dan Pemukiman Provinsi Banten TA.2012 sama melawan hukum, dengan menggunakan Supervisi KPK (Sprin.Gas-79/20-25/05/2015
Hukum Pidana serta Ahli Hukum Agraria telah senilai Rp. 4.739.720.000 atas nama Tersangka keuangan Pemerintah Kota Surabaya TA.2007 tanggal 26 Mei 2015.
memberikan pendapat dalam persidangan IYUS PRIATNA BIN H. ABDULLAH dan sebesar Rp.720.000.000,- (tujuh ratus
perkara aquo di PN Tipikor Denpasar. Tersangka IING SUWARGI yang dilaksanakan dua puluh juta rupiah) oleh tersangka atas Juni
Mei oleh Kepolisian Daerah Banten. nama Bambang Dwi Hartono, oleh Penyidik 61. Dugaan TPK dalam penyaluran dana bantuan
51. Dugaan TPK dalam Penyalahgunaan dana Kegiatan Koordinasi : Memfasilitasi Ditreskrimsus Polda Jatim. sosial perbaikan rumah (BSPR) tahun 2009
APBD Kota Manado Tahun Anggaran 2008 pemeriksaan saksi pada tanggal 27 Mei 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi di Kab Nias dengan tersangka YADAMITA
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Hasil Koordinasi : Saksi telah memberikan dilakukan tanggal 5 Mei 2015 bertempat di HAREFA als AMA RONAL dan perkara TPK
Manado yang dilaksanakan oleh Kejaksaan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan tanggal 6 dalam pelelangan barang dan jasa pengadaan
Tinggi Sulawesi Utara. tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Mei 2015 bertempat di Ditreskrimsus Polda alat-alat kesehatan, kedokteran dan KB di
Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi Saksi. Jawa Timur, berdasarkan Surat Perintah Tugas RSUD dr. Pirngadi Medan TA-2012, sumber
dengan Aspidsus Kejaksaan Tinggi Sulawesi 55. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: dana APBN TA-2012 dengan tersangka Amran
Utara pada tanggal 20 Mei 2015 terkait dengan Puskesmas untuk Kegiatan Sarana dan Sprin.Gas-65/20-25/04/2015 tanggal 21 April Lubis, Tuful Zuhri, Kamsir Aritonang, Aspen
perkembangan kasus berdasarkan Surat Prasarana Puskesmas pada Dinas Kesehatan 2015. Asnawi dan Yasin Sidabutar yang dilaksanakan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
172 2015

oleh Polda Sumatera Utara. Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai Rp. Hasil Koordinasi : Laporan Data Penanganan Provinsi Papua Barat TA 2008 s/d 2010, oleh
Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi 23.419.786.000,- (dua puluh tiga milyar empat Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Kejaksaan Tinggi Papua.
dengan Dirkrimsus Sumatera Utara pada ratus sembilan belas juta tujuh ratus delapan Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Kegiatan yang dikoordinasikan:
tanggal 11 Juni 2015 terkait dengan puluh enam ribu rupiah) atas nama Tersangka Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- Mengkoordinasikan permintaan konfirmasi
perkembangan kasus berdasarkan Surat H. SUTADI,S.T, M.T selaku Kepala Dinas BMTR 57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015. atas Rencana Pelaksanaan Jalan Ayawasi- Kebar
Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Provinsi Banten merangkap sebagai PPK dan Ir. 68. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya dari Dirjen Bina Marga Kemen PU tanggal 5 Juni
Nomor: Sprintgas-85/20-25/06/2015 tanggal MOKHAMAD KHOLIS, M.M selaku Pelaksana perjalanan dinas yang bersumber dari APBD 2015 dengan Kejati Papua berdasarkan Surat
4 Juni 2015. Pekerjaan. Kabupaten Buton Utara TA 2012 s/d 2014 Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan
Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan yang diduga melibatkan Bupati Buton Utara, KPK RI Nomor: Sprin.Gas-78/20-25/05/2015
tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi rapat koordinasi dan gelar perkara dengan oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulawesi tanggal 26 Mei 2015
Nomor: ND-61/25/06/2015 tanggal 19 Juni Kejari Tigaraksa, tim PKN BPK RI Provinsi Tenggara Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi
2015. Banten dan JPU pada Kejagung RI. Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi perkembangan penanganan perkara tersebut
62. Dugaan TPK dalam penyimpangan dalam Hasil Koordinasi: Hasil Koordinasi sebagaimana dilakukan tanggal 27 Mei 2015 bertempat dan Kejati Papua telah mengkonfirmasi
penetapan dan pemberian ganti rugi tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi di Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara, dengan Surat Kajati Papua Nomor: B-767/T.1/
pembebasan tanah untuk pembangunan Nomor: ND- 65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015. berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Fs.1/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 bahwa
Bandara Baru Kec. Mengkendek Tana Toraja 65. Dugaan tindak pidana korupsi dalam Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas- ruas jalan Ayawasi-Kebar dapat dilanjutkan
dengan sumber dana yang berasal dari APBD Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas pada 75/20-25/05/2015 tanggal 19 Mei 2015. pembangunannya. Kegiatan telah dilaporkan
Provinsi Sulawesi Selatan dan APBD Tana Toraja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait kepada Plh. Deputi Bidang Penindakan melalui
TA.2011 dengan nilai proyek Rp. 38.2 Milyar TA.2010 yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Kasus Posisi dan perkembangan penanganan Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor:
atas nama Tersangka Enos Karoma (Sekda Negeri Tigaraksa, Banten. perkara sebagai bahan koordinasi dan supervisi, ND-62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015.
Kabupaten Tana Toraja) dan Rombe Randa, SE Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi 72. Koordinasi terkait informasi perkembangan
yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Selatan. dengan Aspidsus Kejaksaan Tinggi Banten Bidang Penindakan sebagaimana tertuang penanganan perkara TPK dengan Polda dan
Kegiatan yang dikoordinasikan : Melakukan bersama Kajari Tigaraksa pada tanggal dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- Kejati Papua
kegiatan koordinasi antara Kejaksaan 24 Juni 2015 terkait dengan pembahasan 57/25/06/2015 tgl 8 Juni 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan : Pengumpulan
Tinggi Sulawesi Selatan, Polda Sulawesi kemungkinan dilakukannya penggabungan 69. Koordinasi terkait informasi perkembangan data perkembangan penanganan perkara
Selatan dan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan penuntutan perkara TPK atas nama Tersangka penanganan perkara TPK dengan Polda dan TPK untuk keperluan database, berdasarkan
serta BPN setempat terkait perkembangan Dadang Prijatna, ST berdasarkan Surat Perintah Kejati Sumatera Barat berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi
kasus berdasarkan Surat Perintah Tugas Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Kegiatan yang dikoordinasikan : Pengumpulan Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas-
Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-92/20-25/06/2015 tanggal 22 Juni data perkembangan penanganan perkara 78/20-25/05/2015 tanggal 26 Mei 2015
Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11 Juni 2015. TPK untuk keperluan database, berdasarkan Hasil Koordinasi : Laporan Data Penanganan
2015. Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana berdasarkan Surat Perintah Tugas Plh.Deputi Perkara TPK (vide Surat Dirreskrimsus Polda
Hasil Koordinasi : Koordinasi akan dilanjutkan tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Sprin.Gas- Papua Nomor:B/1460/VI/2015 tanggal 5
dengan menunggu hasil klusterisasi yang Nomor: ND- 65/25/07/2015 tanggal 7 Juli 2015. 84/20-25/06/2015 tanggal 04 Juni 2015. Juni 2015. Kegiatan telah dilaporkan kepada
dilakukan oleh pihak BPN setempat. Hasil 66. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi Hasil Koordinasi : Laporan Data Penanganan Deputi Bidang Penindakan melalui Nota
koordinasi sebagaimana tertuang dalam DADANG PRIJATNA dari Direktur Penuntutan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
laporan pelaksanaan koordinasi Nomor : ND- Jampidsus Kejagung RI No: B-2017/F3/ Deputi Bidang Penindakan melalui Nota 62/25/06/2015 tgl 22 Juni 2015
/25/07/2015 tanggal Juli 2015. Ft.1/06/2015 tanggal 16 Juni 2015 untuk Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 73. Dugaan TPK pengembangan distribusi air
63. Dugaan TPK pada Kegiatan Bantuan Slimulan keperluan persidangan atas nama Tersangka 60/25/06/2015 tgl 17 Juni 2015. minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air
Perumahan Swadaya (BSPS) Kabupaten Wulu H. DADANG Sip.M. Epid yang dilaksanakan di 70. Dugaan TPK terhadap kegiatan pengadaan bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec.
TA. 2014 dengan nama Tersangka ABU BAKAR Pengadilan Tipikor Serang. tanah seluas 12.600 M2 pada Satuan Kerja Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten
PUDU, SH yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Politeknik Negeri Ambon TA 2010 dan 2012, Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas
Negeri Belopa. kehadiran saksi dalam persidangan di oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku. nama terdakwa Ir. IDA BAGUS MADE OKA.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Melakukan Pengadilan Tipikor Serang pada tanggal 25 Juni Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi
koordinasi dengan Kejari Belopa pada tanggal 2015. Pemeriksaan Ahli KJPP atas nama AGUSTINUS dengan penuntut umum Kejaksaan Negeri
16 Juni 2015 terkait permintaan cloning data Hasil Koordinasi : Saksi telah memberikan P. TAMBA untuk melakukan penilaian terhadap Amlapura terkait fasilitasi keterangan ahli dari
untuk penyidikan sesuai dengan Springas- keterangan dalam perkara a quo sebagaimana objek tanah perkara tersebut tanggal 15 Juni ITB pada persidangan di PN Tipikor Denpasar
Sprintgas-87/20-25/06/2015 tanggal 11 Juni tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan 2015. (Sprin.Gas- 91/20-25/06/2015 tanggal 22 Juni
2015. Saksi. Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan 2015)
Hasil Koordinasi : Telah diterima barang bukti 67. Koordinasi terkait informasi perkembangan keterangan Ahli dalam perkara a quo Hasil Koordinasi: Ahli dari ITB telah memberikan
dan di tindaklanjuti ke Dir. Monitor, hasil cloning penanganan perkara TPK dengan Polda dan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara pendapat pada persidangan perkara aquo di PN
data telah diterima dan diserahkan kembali ke Kejati Sulawesi Tenggara Pemeriksaan Ahli. Tipikor Denpasar
Kejaksaan Negeri Belopa. Kegiatan yang dikoordinasikan : pengumpulan 71. Dugaan TPK dalam pengadaan pembangunan 74. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan
64. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan data perkembangan penanganan perkara TPK jalan ayawashi-kebar Dinas Pekerjaan Umum pembangunan Dermaga dan jalan menuju
Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan untuk keperluan database.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
174 2015

ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Juli tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. 28 Juli 2015. Dasar dilaksanakannya kegiatan
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 77. Dugaan TPK pengadaan lahan Kab. Pandeglang 81. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan ini adalah Surat Perintah Tugas Nomor Sprint.
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan TA 2002 dan perkara TPK normalisasi pantai kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Gas-105/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015.
Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa Ir. Karangantu pada Dinas SDA Propinsi Banten Tengah TA 2004-2005 a.n tersangka Mustari Hasil Supervisi: Telah diserahkan copy BB
I KETUT JANAPRIA, MT. TA 2012 yang penyidikannya dilaksanakan Muharram yang penyidikannya dilaksanakan legalisir dari KPK kepada Kejaksaan Tinggi
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi oleh Polda Banten. oleh Kejati Sulteng. Banten guna kepentingan penyidikan perkara
dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kegiatan yang dikoordinasikan : Dilaksanakan Kegiatan yang dikoordinasikan : Koorsup KPK a quo.
Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan rapat koordinasi dengan Penyidik dari Polda memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik 85. Koordinasi terkait informasi perkembangan
Negara pada persidangan di PN Tipikor Banten pada tanggal 29 Juli 2015 berdasarkan dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n Eddy Jaya, penanganan perkara TPK dengan Polda dan
Denpasar. (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 Surat Perintah Tugas Nomor Sprint.Gas- Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada Kejati Maluku
tanggal 23 Juni 2015) 105/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 2015 tanggal 6 s.d 8 Juli 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan : pengumpulan
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah Hasil Koordinasi : KPK akan berkoordinasi Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan data perkembangan penanganan perkara TPK
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Banten keterangan dalam perkara a quo sebagaimana untuk keperluan database, berdasarkan Surat
Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah guna percepatan penyelesaian perhitungan tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan
memberikan pendapat dalam persidangan kerugian negara. 82. Dugaan TPK penggunaan dan pengelolaan Nomor:Sprint.Gas-93/20-25/06/2015 tanggal
perkara aquo di PN Tipikor Denpasar 78. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan 23 Juni 2015
75. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi di Kabupaten Tebo TA 2008 a.n tersangka Hasil Koordinasi : Laporan Data Perkara TPK
pembangunan Dermaga dan jalan menuju Tengah TA 2004-2005 a.n tersangka Dumyati S.Pd bin Effendi R yang penyidikannya dan perkembangan penanganannya. Kegiatan
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Aminuddin Ponulele yang penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jambi. telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 dilaksanakan oleh Kejati Sulteng. Kegiatan yang dikoordinasikan: Koorsup KPK Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kegiatan yang dikoordinasikan : Koorsup KPK memfasilitasi pemeriksaan ahli keuangan Unit Koorsup Nomor: ND-70/25/07/2015 tgl 13
Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik daerah oleh Penyidik dari Polda Jambi terhadap Juli 2015.
A.A. NGURAH AGUNG, Dipl.HE.Msc, dkk. dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n Eddy Jaya, ahli a.n Siswo Sujanto pada tanggal 30 Juli 2015. 86. Dugaan TPK dana blockgrant 2008, ADD
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan 2009, dan ADD 2010 di Desa Bencah Kelubi
dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri tanggal 6 s.d 8 Juli 2015. keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Kec. Tapung Kab. Kampar, oleh Penyidik
Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli Polres Kampar Provinsi Riau, Dugaan TPK
Negara pada persidangan di PN Tipikor keterangan dalam perkara a quo sebagaimana 83. Dugaan TPK pada pengelolaan/penggunaan pada program/ kegiatan rehabilitasi kawasan
Denpasar. (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. anggaran belanja makanan dan minuman di konservasi Bukit Suligi Blok A seluas 250 Ha
tanggal 23 Juni 2015) 79. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan SKPD Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari TA 2010 di Desa Tandun Kab. Rokan Hulu, oleh
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi TA 2008-2010 a.n tersangka Hj Yunita Asmara Penyidik Polres Rokan Hulu, dan Dugaan TPK
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri Tengah TA 2004-2005 a.n tersangka Puwanto yang penyidikannya dilakukan oleh oleh Polres Penyaluran Dana Hibah di Kab. Bengkalis TA
Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah Suluh yang penyidikannya dilaksanakan oleh Batanghari Jambi. 2012 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Riau
memberikan pendapat dalam persidangan Kejati Sulteng. Kegiatan yang dikoordinasikankan: Kegiatan yang dikoordinasikan : Koordinasi
perkara aquo di PN Tipikor Denpasar. Kegiatan yang dikoordinasikan : Koorsup KPK Dilaksanakan rapat koorsup terpadu pada dilakukan tanggal 25 Juni 2015 bertempat di
76. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik tanggal 2 Juli 2015 yang bertempat di Kejati Ditreskrimsus Polda Riau, berdasarkan Surat
pembangunan Dermaga dan jalan menuju dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n Eddy Jaya, Jambi yang dihadiri oleh Koorsup KPK, Perintah Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada Kejagung RI, Bareskrim Polri, Polda Jambi KPK RI Nomor: SPT-123/20-25/06/2015
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 tanggal 6 s.d 8 Juli 2015. dan Kejati Jambi dan Polres Batanghari. Dasar tanggal 22 Juni 2015.
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan dilaksanakanya kegiatan ini adalah Surat Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait
Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Perintah Tugas Nomor: Sprint.Gas-95/20- Kasus Posisi dan perkembangan penanganan
GUSTI NGURAH GEDE, SH., dkk. tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. 25/06/2015 tanggal 24 Juni 2015. perkara sebagai bahan koordinasi dan supervisi,
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi 80. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan Hasil supervisi: Hasil Supervisi sebagaimana Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi
dengan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi tertuang dalam Laporan Kegiatan Nomor: ND- Bidang Penindakan sebagaimana tertuang
Klungkung dan memfasilitasi Ahli Keuangan Tengah TA 2004-2005 a.n tersangka Hendri 69/25/07/2015 tanggal 10 Juli 2015. dalam Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-
Negara pada persidangan di PN Tipikor Kusuma Muhiddin yang penyidikannya 84. Dugaan TPK pembangunan Dermaga 66/25/07/2015 tgl 8 Juli 2015.
Denpasar. (Sprin.Gas-94/20-25/06/2015 dilaksanakan oleh Kejati Sulteng. Kubangsari yang dipergunakan dalam perkara 87. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan
tanggal 23 Juni 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan : Koorsup KPK lain yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati belanja hibah yang berasal dari APBD dan APBD
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi pemeriksaan ahli oleh Penyidik Banten. Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Anggaran
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Negeri dari Kejati Sulteng terhadap ahli a.n Eddy Jaya, Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul yang
Klungkung dan Ahli Keungan Negara telah Emanuel Sujatmoko dan Siswo Sujanto pada dengan Penyidik dan JPU dari Kejati Banten sedang dilaksanakan oleh Penyidik Kejaksaan
memberikan pendapat dalam persidangan tanggal 6 s.d 8 Juli 2015. terkait penyerahan copy barang bukti perkara Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta
perkara aquo di PN Tipikor Denpasar. Hasil Koordinasi : Ahli telah memberikan TPK pembangunan Dermaga Kubangsari yang Kegiatan yang dikoordinasikan: koordinasi dan
keterangan dalam perkara a quo sebagaimana dipergunakan dalam perkara lain pada tanggal memfasilitasi Penyidik Kejati Daerah Istimewa
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
176 2015

Yogyakarta pada kegiatan permintaan pendapat pemeriksaan terhadap tersangka Dadang oleh Penyidik antara lain karena dokumen oleh Kejaksaan Negeri Bengkalis.
ahli dari Universitas Diponegoro di Semarang Prijatna pada tanggal 5 Agustus 2015 di Kantor asli penawaran harga terkait spesifikasi teknis Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi
(Springas-97/20-25/06/2015 tanggal 30 Juni KPK. yang pernah dibuat Panitia Pengadaan belum pemeriksaan Ahli Keuangan Negara atas nama
2015) Hasil Koordinasi : Tersangka telah memberikan ditemukan. SISWO SUJANTO di Pengadilan Tindak Pidana
Hasil Koordinasi: Ahli dari Univ Diponegoro keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru,
telah memberikan pendapat pada tingkat tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi
penyidikan. Tersangka. Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 Bidang Penindakan Nomor:Sprint.Gas-113/20-
88. Dugaan TPK pembangunan gedung 4 lantai 92. Dugaan TPK penyaluran dana hibah dan Agustus 2015. 25/08/2015 tanggal 10 Agustus 2015.
untuk Pustekdata dan Pusfatja Lapan dari bantuan sosial (Bansos) pada Pemerintah 96. Dugaan TPK pekerjaan pembangunan Jl. Hasil Koordinasi : Ahli telah menyampaikan
APBN Tahun Anggaran 2011 yang dilakukan Daerah Provinsi Sumatera Utara TA 2012-2013. Pusaka menuju Jl. Sentra Produksi Kabupaten Keterangan/ pendapat sesuai keahliannya
atas nama tersangka DH (Direktur Utama PT Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Kaur TA 2011 yang disidik oleh Kepolisian untuk mendukung pembuktian perkara a quo
Idee Murni Pratama) dkk tim penyidik Kejaksaan Agung untuk Daerah Bengkulu. dalam persidangan perkara TPK atas nama
Kegiatan yang dikoordinasikan: gelar perkara melaksanakan pemeriksaan terhadap saksi Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI dan ARI
dengan Tim Bareskirm Polri pada tanggal 28 GATOT PUJO NUGROHO pada tanggal 25 koordinasi dengan penyidik dari Polda Bengkulu SURYANTO. Kegiatan telah dilaporkan kepada
Juli 2015 Agustus 2015 di Kantor KPK. pada tanggal 13 Agustus 2015 pukul 09.30 Wib Deputi Bidang Penindakan melalui Nota
Hasil Koordinasi : Penyidik akan memeriksa Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan dan melaksanakan koordinasi dengan tim JPU Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-
saksi-saksi terkait untuk memperkuat unsur keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Kejati Bengkulu pada tanggal 13 Agustus 2015 78/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.
perbuatan melawan hukum dan unsur kerugian tertuang dalam Berita Acara Saksi. mulai pukul 14.00 Wib, berdasarkan surat tugas 99. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
keuangan negara. 93. Dugaan TPK dalam pengadaan alkes pada no. Sprint.Gas-114/20-25/08/2015 tanggal 10 kebutuhan pengembangan bidang ilmu
89. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu TA 2010 dan Agustus 2015. agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter 2013 a.n terdakwa MUH SUYUTI ASBUDI. Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi Jawa Tengah
s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY kegiatan mendampingi ahli dari LKPP untuk Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
SINGARASA dan kawan-kawan. memberikan keterangan di persidangan Agustus 2015. pemeriksaan Saksi atas nama OKTARINA
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara terdakwa MUH SUYUTI ASUBUDI di PN 97. Dugaan TPK pemalsuan dokumen yang FURI (Staf Keuangan Permai Grup), YUDI RIA
perkembangan penyidikan aquo yang Makassar berdasarkan Surat Tugas No. Sprint. penyidikannya sedang dilakukan oleh CHANDRA (Direktur PT. Indotek), RAHMAT
dilaksanakan oleh penyidik Kejati Kalimantan Gas 116/20-25/08/2015 tanggal 20 Agustus Bareskrim Polri. TRI PAMUNGKAS (Mantan Pegawai PT. Permai
Tengah. (Sprin.Gas-99/20-25/07/2015 tanggal 2015 Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan Grup), dan MELIA RIKE (Staf PT. Permai Grup),
2 Juli 2015). Hasil Koordinasi: Ahli LKPP telah memberikan rapat koordinasi dengan Bareskrim Polri, pada tanggal 10 Agustus 2015
Hasil Koordinasi: Penyidik dan auditor akan keterangan di persidangan yang dilaksanakan Penyidik KPK dan Labuksi KPK pada tanggal Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan
melaksanakan paparan bersama terkait pada tanggal 27 Agustus 2015 di PN Makassar. 31 Agustus 2015 di Kantor KPK berdasarkan keterangan dalam perkara dimaksud
perhitungan kerugian keuangan negara. 94. Dugaan TPK pembangunan sarana dan surat dari Bareskrim Polri Nomor: B/3173/ sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
90. Dugaan TPK dan TPPU yang terjadi pada proses prasarana GOR terpusat pada Dinas Pemuda VI/2015/Bareskrim tanggal 30 Juni 2015 Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan
penunjukan PT. Trans Pacific Petrochemica dan Olahraga/Dispora Kabupaten Lebong perihal pinjam pakai dokumen bukti asli untuk kepada Deputi Bidang Penindakan dalam
Indotama oleh BP MIGAS sebagai penjual Tahun Anggaran 2008-2009 yang disidik oleh dipergunakan dalam perkara tindak pidana Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-
kondesat bagian Negara serta pengelolaannya Kepolisian Daerah Bengkulu. umum pemalsuan tanda tangan atas dokumen 77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.
yang ditangani oleh Bareskrim Polri Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat SPM, SPP terkait dengan pengadaan Driving 100. Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi koordinasi antara Penyidik dan KPK dengan Simulator di Korlantas Polri melalui lelang yang kebutuhan pengembangan bidang ilmu
terkait rencana gelar perkara di KPK terkait hasil mengetahui hambatan yang dihadapi oleh dimenangkan oleh PT. Citra Mandiri Metalindo agroindustri Universitas Jenderal Soedirman
perkembangan penyidikan perkara aquo. Penyidik antara lain karena tidak mendapatkan Abadi. tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi
Hasil Koordinasi: Perkembangan penyidikan dokumen asli Berita Acara Serah Terima Hasil Koordinasi: KPK menyerahkan bukti Jawa Tengah
telah disampaikan oleh penyidik dan akan Pekerjaan 100%. sebagaimana diminta oleh mabes Polri Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
dilaksanakan gelar perkara bersama pada Hasil Koordinasi : Hasil Koordinasi sebagaimana untuk dilakukan uji laboratorium dan telah pemeriksaan Saksi atas nama MARISI
kesempatan pertama tertuang dalam Laporan Kegiatan Koordinasi dikembalikan ke KPK dalam jangka waktu 10 MATONDANG (Direktur PT. Indah Karya
Nomor: ND-82/25-08/2015 tanggal 27 hari kerja terhitung dari tanggal 31 Agustus Plasma Perkasa), pada tanggal 11 Agustus 2015
Agustus Agustus 2015. 2015. Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan
91. Dugaan TPK pengadaan alkes Puskesmas untuk 95. Dugaan TPK pengadaan pakaian dinas dan 98. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan keterangan dalam perkara dimaksud
kegiatan sarana dan prasarana Puskesmas atributnya pada bagian perlengkapan Sekda modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
pada Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan Kabupaten Lebong yang disidik oleh Kepolisian Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan
yang bersumber dari APBD TA 2010 dengan Daerah Bengkulu. PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan kepada Deputi Bidang Penindakan dalam
tersangka DADANG PRIJATNA. Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat pembangkit listrik di Desa Balai Pungut Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND-
Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi koordinasi antara Penyidik dan KPK dengan Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul 77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015.
Kejari Tigaraksa untuk melaksanakan hasil mengetahui hambatan yang dihadapi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis 101.
Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
178 2015

kebutuhan pengembangan bidang ilmu SINGARASA dan kawan-kawan. UNANG SUDRAJAT di Kantor LPSK Jakarta. 03A/N.6.17/Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus
Agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Kegiatan yang dikoordinasikan: Pemeriksaan Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan 2015.
Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi Saksi tanggal 27-28 Agustus 2015 sesuai keterangan dalam perkara dimaksud pada Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi
Jawa Tengah dengan Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan tanggal 10 September 2015 sebagaimana permintaan LHKPN atas nama Drs. Hamirul
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Tengah R-236/Q.2/Fd.1/08/2015 tanggal 19 tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Han, M.Si (Mantan Kepala Dinas Pendidikan
pemeriksaan Saksi atas nama BAMBANG Agustus 2015. Saksi. Nasional Kabupaten Muara Enim).
RUSDIYANTO (Marketing PT. Pandu Analitika) Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah 109. Perkara dugaan TPK pembangunan RSUD dr. Hasil Koordinasi: Telah diberikan salinan data
dan SAPRIYANTO (Karyawan PT. Abadi Nusa), memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Tinggi Hardjono Tahun Anggaran 2009 dan 2010 LHKPN atas nama Drs. Hamirul Han, M.Si
pada tanggal 12 Agustus 2015 Kalimantan Tengah untuk meminta keterangan Kabupaten Ponorogo oleh Polres Ponorogo. (Mantan Kepala Dinas Pendidikan Nasional
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan saksi-saksi, dan Saksi-saksi pihak swasta dan Kegiatan yang dikoordinasikan: Fasilitasi Kabupaten Muara Enim) kepada Kepala
keterangan dalam perkara dimaksud pihak penerima dana hibah telah memberikan pemeriksaan Ahli Teknis dari Universitas Gadjah Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui Surat
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan. Mada atas nama TORIQ ARIF GHUZDEWAN KPK RI Nomor: R-970/20-25/09/2015 tanggal
Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan 105. Dugaan TPK dalam pangadaan BBM jenis HSD di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada 30 September 2015.
kepada Deputi Bidang Penindakan dalam (High Speed Diesel) pada PT. PLN Tahun 2010 Pengadilan Negeri Surabaya, berdasarkan Surat 112.
Dugaan TPK Pengadaan Mobil Pemadam
Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- yang ditangani oleh Bareskrim Polri. Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan Kebakaran (Damkar) APBD Muara Enim
77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Nomor:Sprint.Gas-119/20-25/09/2015 tanggal Tahun 2013 dengan nilai kontrak sebesar
102.
Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan terkait rencana gelar perkara di KPK terkait 4 September 2015. Rp 1.403.545.00 berdasarkan Surat Perintah
kebutuhan pengembangan bidang ilmu perkembangan penyidikan perkara aquo. Hasil Koordinasi : Ahli telah menyampaikan Penyidikan dari Kepala Kejaksaan Muara Enim
agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Hasil Koordinasi: Perkembangan penyidikan Keterangan/ pendapat sesuai keahliannya Nomor: Prin-02A/N.6.17/Fd.1/04/2015 tanggal
Tahun Anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi telah disampaikan oleh penyidik dan akan untuk mendukung pembuktian perkara a 20 April 2015.
Jawa Tengah. dilaksanakan gelar perkara bersama pada quo dalam persidangan perkara TPK atas Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi kesempatan pertama nama terdakwa dr.YUNI SURYADI, M.Kes permintaan LHKPN atas nama Ir. Ahmad
pemeriksaan Saksi atas nama GERHANA bin H.GANOE, BA. Kegiatan telah dilaporkan Rizaldy Ergantara MT (Kasi Rehabilitasi dan
SIANIPAR (Mantan Karyawan Permai Grup) September kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Rekonstruksi BPBD Muara Enim).
dan MINDO ROSALINA MANULANG (Mantan 106.
Dugaan TPK dalam proses perizinan waktu Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- Hasil Koordinasi: Telah diberikan salinan
Marketing PT. Anak Negeri) pada tanggal 13 tunggu (Dwelling Time). 84/25/09/2015 tanggal 18 September 2015. data LHKPN atas nama nama Ir. Ahmad
Agustus 2015 Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan 110. Dugaan TPK Bansos pengadaan Pembelajaran Rizaldy Ergantara MT (Kasi Rehabilitasi dan
Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan rapat koordinasi dengan Polda Metro Jaya, berbasis TIK (e-Learning) peruntukan 62 Rekonstruksi BPBD Muara Enim) kepada
keterangan dalam perkara dimaksud Direktorat Gratifikasi KPK di Kantor KPK pada SD dalam Kabuapten Muara Enim Tahun Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara tanggal 1 September 2015. 2014 dari Kementerian Pendidikan dan Surat KPK RI Nomor: R-971/20-25/09/2015
Pemeriksaan Saksi. Kegiatan telah dilaporkan Hasil Koordinasi: KPK memperoleh klarifikasi Kebudayaan pusat sebesar Rp 3.348.000.000 tanggal 30 September 2015.
kepada Deputi Bidang Penindakan dalam bahwa laporan gratifikasi yang diterima oleh berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dari
Laporan Hasil Koordinasi Nomor: ND- para tersangka terkait dengan perkara dwelling Kepala Kejaksaan Muara Enim Nomor: Prin- Oktober
77/25/08/2015 tanggal 19 Agustus 2015. time yang sedang disidik oleh Kepolisian 03A/N.6.17/Fd.1/08/2015 tanggal 20 Agustus 113. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi Ruang
103.
Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Daerah Metro Jaya. 2015. Kelas Rusak Berat dan Pembelian/ Rehabilitasi
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter 107. Dugaan TPK pembangunan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi Meubelair yang bersumber dari dana APBN
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 Dermaga Trestle Kubangsari pada Pemkot permintaan LHKPN atas nama Dra Martina, Tahun Anggaran 2012 Kementerian Pendidikan
s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY Cilegon TA 2010 a.n tersangka JHONY MM binti H. Abdul Roni (Kasi Pembinaan dan Kebudayaan Republik Indonesia bagi 25
SINGARASA dan kawan-kawan. HUSBAND dan H SUPADI. Dikdas Diknas Kabupaten Muara Enim). (dua puluh lima) Sekolah Dasar di Kabupaten
Kegiatan yang dikoordinasikan : Pemeriksaan Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Hasil Koordinasi: Telah diberikan salinan data Suppiori atas nama Tersangka YESAYA
Ahli tanggal 27-28 Agustus 2015 sesuai dengan penyidik dari Kejati Banten untuk melaksanakan LHKPN atas nama Dra Martina, MM binti H. SOMBUK oleh Kejati Papua.
Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah pemeriksaan ahli dari LKPP di Kantor KPK pada Abdul Roni (Kasi Pembinaan Dikdas Diknas Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi
R-236/Q.2/Fd.1/08/2015 tanggal 19 Agustus tanggal 9 September 2015 di Kantor KPK. Kabupaten Muara Enim) kepada Kepala pemindahan Tersangka dari Lapas Kelas I
2015. Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan Kejaksaan Negeri Muara Enim melalui Surat Sukamiskin Bandung ke Lapas Kelas IIA
Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah keterangan dalam perkara a quo sebagaimana KPK RI Nomor: R-969/20-25/09/2015 tanggal Abepura Papua, berdasarkan Surat Perintah
memfasilitasi Penyidik Kejaksaan Tinggi tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. 30 September 2015. Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan Nomor:
Kalimantan Tengah untuk meminta pendapat 108.
Dugaan TPK dalam pengadaan penyediaan 111. Dugaan TPK Bansos pengadaan Pembelajaran Sprint.Gas-122/20-25/09/2015 tanggal 22
ahli, dan Ahli telah memberikan pendapat kebutuhan pengembangan bidang ilmu berbasis TIK (e-Learning) peruntukan 62 September 2015.
dalam Berita Acara Permeriksaan. agroindustri Universitas Jenderal Soedirman SD dalam Kabuapten Muara Enim Tahun Hasil Koordinasi: Tersangka YESAYA SOMBUK
104.
Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan tahun anggaran 2009, oleh Kejaksaan Tinggi 2014 dari Kementerian Pendidikan dan telah dilakukan serah terima di Lapas Kelas IIA
Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter Jawa Tengah Kebudayaan pusat sebesar Rp 3.348.000.000 Abepura, Papua pada tanggal 29 September
(PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dari 2015 untuk kepentingan penuntutan serta
s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY pemeriksaan Saksi atas nama YULIANIS dan Kepala Kejaksaan Muara Enim Nomor: Prin- tahap II dari penyidik kepada JPU. Kegiatan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
180 2015

telah dilaporkan kepada Plh. Deputi Bidang Tersangka DASMAR,S.Kep.Ns, M.Kes dan Nomor : B-4065/F.2/Fd.1/11/2015 tanggal 13 Hasil Koordinasi: Laporan Data dan informasi
Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator IRSAN SYARIFUDDIN yang dilaksanakan November 2015 dari Jampidsus Kejagung RI perkembangan penanganan Perkara TPK.
Unit Koorsup Nomor: ND-87/25/10/2015 penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa. terkait Perkara TPK Pengelolaan Dana Bantuan Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang
tanggal 7 Oktober 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Sosial (Bansos) dan Bantuan Hibah pada Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator
114. Dugaan TPK pada pencairan kekurangan dana pemeriksaan Ahli Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Unit Koorsup Nomor: ND-113/25/12/2015
sarana dan prasarana infrastruktur Provinsi dari Lembang Kebijakan Pengadaan Barang/ Anggaran 2012 dan 2013. tanggal 14 Desember 2015.
Papua Barat TA 2008 yang dialokasikan pada Jasa Pemerintah (LKPP) atas nama EDDY Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi Jampidsus 124. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat
APBN TA 2011 oleh Kejati Papua. JAYA PUTRA pada tanggal 11 November 2015 Kejagung RI untuk melaksanakan pemeriksaan dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasiltasi sesuai Sprintgas-135/20-25/11/2015 Tanggal terhadap tersangka GATOT PUJO NUGROHO, Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda
pemeriksaan kesehatan (second opinion) 9 November 2015. ST, M.Si pada tanggal 24 November 2015. Kepulauan Riau.
Tersangka atas nama Ir. Marthen Luter Rumadas Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi
dan Rico Sia oleh IDI Pusat, berdasarkan Surat keterangan Ahli dalam perkara a quo keterangan Ahli dalam perkara a quo pemeriksaan Fisik Alat dan bahan kimia
Perintah Tugas Plh. Deputi Bidang Penindakan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara sebagaimana tertuang dalam Berita Acara laboratorium uji BP Batam TA 2014 oleh Ahli
Nomor: Sprint.Gas-192/20-25/09/2015 Pemeriksaan Ahli dan dilaporkan pada ND- Pemeriksaan Tersangka. Kimia Fakultas MIPA ITB atas nama Prof. DR.
tanggal 21 September 2015 . 98/25/11/2015 tanggal 17 November 2015. 121. Koordinasi terkait data informasi perkembangan MUHAMMAD BACHRI AMRAN, dkk, pada
Hasil Koordinasi: IDI Pusat telah menerbitkan 118. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan penanganan perkara TPK dengan Polda tanggal 18-21 November 2015.
Laporan Hasil Pemeriksaan kesehatan Tersangka GATOT PUJO NUGROHO, ST.MSi Kepulauan Riau. Hasil Koordinasi: Laporan Hasil Pemeriksaan
Tersangka atas nama Ir. Marthen Luter Rumadas Nomor : B-3965/F.2/Fd.1/11/2015 tanggal 5 Kegiatan yang dikoordinasikan : pemutakhiran oleh Ahli.
dan Rico Sia. Kegiatan telah dilaporkan kepada November 2015 dari Jampidsus Kejagung RI data perkembangan penanganan perkara TPK 125. Dugaan TPK dana APBD Kabupaten
Plh. Deputi Bidang Penindakan melalui Nota terkait Perkara TPK Pengelolaan Dana Bantuan untuk keperluan database dan bahan Supervisi, Mamberamo Raya Tahun Anggaran 2011 s/d
Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- Sosial (Bansos) dan Bantuan Hibah pada berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi 2013 oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Papua.
91/25/10/2015 tanggal 13 Oktober 2015. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-141/20- Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
Anggaran 2012 dan 2013. 25/11/2015 tanggal 16 November 2015 ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati
Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi Jampidsus Hasil Koordinasi: Laporan Data dan informasi Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24
November Kejagung RI untuk melaksanakan pemeriksaan perkembangan penanganan Perkara TPK. November 2015 bertempat di Ditreskrimsus
115. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa terhadap tersangka GATOT PUJO NUGROHO, Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas
konsultan dan kontruksi pencetakan sawah ST, M.Si pada tanggal 11 November 2015. Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor:
yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan Unit Koorsup Nomor: ND-105/25/11/2015 tgl Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19
Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d keteranganya dalam perkara a quo sebagaimana 30 November 2015. November 2015.
2014 di Ketapang Kalimantan Barat dengan tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan 122. Koordinasi terkait data informasi perkembangan Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait
Nomor Surat : R-1327/Tipidkor/VIII/2015/ Tersangka. penanganan perkara TPK dengan Polda dan Kasus Posisi dan perkembangan penanganan
Bareskrim tanggal 11 Agustus 2015 atas nama 119. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi Kejati Nusa Tenggara Barat. perkara, serta disepakati simpulan dan
Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN yang MINARSIH dan YULIANIS dari Kejaksaan Kegiatan yang dikoordinasikan: pemutakhiran rekomendasi bersama, Kegiatan telah
ditangani oleh Bareskrim Polri. Tinggi Sumatera Utara, Medan No: R-1110/N.2/ data perkembangan penanganan perkara TPK dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan
Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat Ft.1/10/2015 tanggal 28 Oktober 2015 untuk untuk keperluan database dan bahan Supervisi, sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil
koordinasi pada tanggal 9 Oktober 2015 di keperluan persidangan atas nama Tersangka berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30
Kantor KPK. HASAN BASRI, SE selaku PPK dan MARWANTO Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-148/20- November 2015.
Hasil Koordinasi: KPK akan memfasilitasi LINGGA, SH selaku Ketua Panitia Pangadaan 25/11/2015 tanggal 27 November 2015 126. Perkara dugaan tindak pidana korupsi
kegiatan koordinasi antara Penyidik Bareskrim terkait TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada Hasil Koordinasi: Laporan Data dan informasi penyalahgunaan dana pendistribusian logistik
Polri dengan Ahli terkait. RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 yang perkembangan penanganan Perkara TPK. dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten
116. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Medan Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Dogiyai TA 2014 oleh Penyidik Polres Dogiyai.
Kubangsari pada Pemda Kota Cilegon TA sesuai dengan Sprintgas-142/20-25/11/2015 Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
2010 a.n tersangka JHONY HUSBAND dan H. tanggal 16 November 2015. Unit Koorsup Nomor: ND-112/25/12/2015 ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati
SUPADI yang ditangani oleh Kejati Banten. Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi kehadiran tanggal 11 Desember 2015. Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24
Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi penyidik saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor 123. Koordinasi terkait data informasi perkembangan November 2015 bertempat di Ditreskrimsus
dari Kejati Banten untuk melaksanakan Medan pada tanggal 18 November 2015. penanganan perkara TPK dengan Polda dan Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas
pemeriksaan ahli dari ITB di Kantor KPK pada Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan Kejati Jawa Tengah. Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor:
tanggal 15 Oktober 2015. keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Kegiatan yang dikoordinasikan: pemutakhiran Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi data perkembangan penanganan perkara TPK November 2015.
keterangan dalam perkara a quo. dan dilaporankan pada ND-101/15/11/2015 untuk keperluan database dan bahan Supervisi, Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait
117. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada tanggal 27 November 2015. berdasarkan surat perintah tugas Deputi Kasus Posisi dan perkembangan penanganan
RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu 120. Fasilitasi Surat Permintaan Pemanggilan Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-149/20- perkara, serta disepakati simpulan dan
Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka GATOT PUJO NUGROHO, ST.MSi 25/11/2015 tanggal 27 November 2015 rekomendasi bersama, Kegiatan telah
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
182 2015

dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui tanggal 30 November 2015. dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal Kejaksaan Negeri Swawa pada tanggal 12
sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil 130. Gelar Perkara TPK dan TPPU pada proses 27 November 2015. November 2015.
Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 investasi alat pelabuhan, pengadaan 10 Unit 134. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan dalam Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
November 2015. Mobile Crane untuk kebutuhan pelabuhan pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengaadaan Alat dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal
127. Perkara dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan cabang di PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pendidikan, Alat Laboratorium IPA, Alat Peraga 18 Desember 2015.
pembangunan jalan kampung mawes wares periode tahun 2011 sd. 2014. Matematika, Alat Peraga IPS, Alat Olahraga, 138. Gelar Perkara TPK penyimpangan pengadaan
distrik bongo Kab. Sarmi oleh Penyidik Polres Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara Alat Kesenian, Alat Laboratorium Bahasa untuk barang dan jasa pekerjaan 3 (tiga) unit kapasitas
Sarmi, dan Perkara dugaan tindak pidana dengan Penyidik Tipidkor Bareskrim Polri, 11 (sebelas) Sekolah Menengah Pertama di 7 GT dan 1 (satu) Unit Kapasitas 15 GT Kapal
korupsi pada Proyek Pekerjaan Jembatan Kali Direktorat Penyelidik dan Unit Koorsup Kabupaten Timor Tengah Utara pada Dinas Penangkap ikan nelayan bersumber dari APBD
Konda 2 Dinas PU Kab. Tolikara TA 2009 oleh Penindakan pada tanggal 5 November 2015. Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. TTU DAK/ Dana DAU TA 2012 pada Dinas Kelautan
Penyidik Polres Tolikara. Hasil Koordinasi : Telah dilaksanakan kegiatan Tahun Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara atas
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan 2011 atas nama tersangka Jefrison Totomone. nama tersangka Ir. A.K. Mohamad, M.Si.
ekspose perkara bersama Penyidik, Kejati melalui tanggal 30 November 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
Papua dan Tim Koorsup terpadu tanggal 24 131. Gelar Perkara TPK adanya penyimpangan kendala penyidikan yang sedang ditangani kendala penyidikan yang sedang ditangani
November 2015 bertempat di Ditreskrimsus dalam pelaksanaan dana alokasi (DAK) Bidang Kejaksaan Negeri Kefamenanu pada tanggal 12 Kejaksaan Negeri Kwandang pada tanggal 12
Polda Papua, berdasarkan Surat Perintah Tugas Pendidikan Tahun 2008, 2010 dan Tahun November 2015. November 2015.
Deputi Bidang Penindakan KPK RI Nomor: Anggaran 2011 paa Dinas Pendidikan Pemuda Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
Sprin.Gas-144/20-25/11/2015 tanggal 19 dan Olahraga Kab. Timor Tengah Utara Tahun dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal
November 2015. Pelaksanaan 2011 atas nama tersangka Drs. 27 November 2015. 18 Desember 2015.
Hasil Koordinasi: Diperoleh informasi terkait Vinsesius Saba (Kadispora TTU selaku PA) 135. Gelar Perkara TPK penggunaan Dana DAK 139. Gelar Perkara TPK pada pengadaan alat
Kasus Posisi dan perkembangan penanganan Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi TA. 2010 dalam pengadaan Buku SD dengan kesehatan RSUD Zainal Umar Sidiki Kab.
perkara, serta disepakati simpulan dan kendala penyidikan yang sedang ditangani anggaran sebesar Rp 3.705.000.000,- pada Gorotanlo Utara TA 2011 atas nama tersangka
rekomendasi bersama, Kegiatan telah Kejaksaan Negeri Kefamenanu tanggal 12 Dinas Pendidikan Kabupaten Bonee Bolango Herwiyanto Muchtar, S.Si., Apt. MBA, dkk.
dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan November 2015. atas nama tersangka Djasroel Tjaniago. Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi kendala penyidikan yang sedang ditangani
Koordinasi Nomor: ND-107/25/11/2015 tgl 30 dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal kendala penyidikan yang sedang ditangani Polda Gorontalo pada tanggal 11 November
November 2015. 27 November 2015. Kejaksaan Tinggi Gorontalo pada tanggal 12 2015.
128. Gelar Perkara Penyidikan dugaan TPPU dengan 132. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan dalam Desember 2015. Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
Tindak Pidana Pokok Korupsi Penunjukan pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengadaan Buku Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal
penjualan kondensat bagian negara kepada Pengayaan, Buku Referensi, dan Buku Panduan dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal 18 Desember 2015.
PT TPPI dan pengangkatan kondensat bagian Pendidikan untuk 34 (tiga puluh empat) Sekolah tanggal 18 Desember 2015. 140. Gelar Perkara TPK pada pengadaan sarana
negara tersebut oleh PT TPPI dari BP. Migas Tsk Dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara pada 136. Gelar Perkara TPK pada pengadaan Alat- produksi udang vaname, pengadaan sarana
RADEN PRIYONO; Tsk DJOKO HARSONO; Tsk Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Tahun alat Laboratorium Bahasa untuk Sekolah produksi udang windu dan pengadaan sarana
HONGGO WENDRATNO. Anggaran 2010 Tahun Pelaksanaan 2011 atas Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK- produksi ikan bandeng oleh Dinas Kelautan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara nama tersangka Jhon Lauw APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Perikanan Kab. Pohuwato Tahun 2014 di Desa
dengan Penyidik Tipidkor dan Tipideksus Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 senilai Manawa Kec. Marisa Kab. Pohuwato atas nama
Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik dan Unit kendala penyidikan yang sedang ditangani Rp. 1.050.000.000,- atas nama tersangka tersangka Burhanuddin Ganti, dkk.
Koorsup Penindakan pada tanggal 4 November Kejaksaan Negeri Kefamenanu tanggal 12 Mohammad Husain S.Pd., MM (selaku PPK), Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
2015. November 2015. dkk. kendala penyidikan yang sedang ditangani
Hasil Koordinasi : Telah dilaksanakan kegiatan Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan dan Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Polres Pohuwato pada tanggal 11 November
gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal 27 kendala penyidikan yang sedang ditangani 2015.
melalui tanggal 4 Desember 2015. November 2015. Kejaksaan Tinggi Gorontalo pada tanggal 12 Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
129. Gelar Perkara dugaan TPK dalam pengadaan 133. Gelar Perkara TPK berupa penyimpangan November 2015. dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal
BBM Jenis HSD (High Speed Diesel) pada PT dalam Pengadaan Buku Pengayaan dan Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi 18 Desember 2015.
PLN tahun 2010 Tsk NUR PAMUDJI (selaku Dir Referensi untuk 45 (empat puluh lima) Sekolah dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal 141. Gelar Perkara TPK pada pengadaan kursi kerja
Energi Primer PT PLN Persero). Dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara pada 18 Desember 2015. pada Dinas Pendidikan Kab. Boalemo TA 2012.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Gelar perkara Dinas Pemuda dan Olahraga Kab. TTU Tahun 137. Gelar Perkara TPK penyimpangan pelaksanaan Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi
dengan Penyidik Tipidkor dan Tipideksus Anggaran 2008 Tahun Pelaksanaan 2011 atas pemberian Bantuan Sosial Pemerintah Daerah kendala penyidikan yang sedang ditangani
Bareskrim Polri, Direktorat Penyelidik dan Unit nama tersangka Ir. Adang Wahyu. Kabupaten Bone Bolango TA 2011 dan TA 2012 Polres Boalemo pada tanggal 11 November
Koorsup Penindakan pada tanggal 4 November Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi atas nama tersangka Slamet Wiyardi (Kadis/ 2015.
2015. kendala penyidikan yang sedang ditangani Selaku PA), dkk. Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
Hasil Koordinasi : Telah dilaksanakan kegiatan Kejaksaan Negeri Kefamenanu pada tanggal 12 Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal
gelar perkara dan telah dilaporkan ke Pimpinan November 2015. kendala penyidikan yang sedang ditangani 18 Desember 2015.
Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
184 2015

142. Gelar Perkara TPK dalam pemberian fasilitas YULIANIS dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan Hasil Koordinasi: Berita Acara Pemeriksaan
kredit Investasi Perkebunan Kelapa Sawit Utara, Medan No: R-997/N.2/Fd.1/11/2015 TA.2010 yang dilaksanakan di Kantor KPK Ahli tanggal 3 Desember 2015.
kepada PT. Campang Tiga oleh PT. BNI tanggal 26 November 2015 untuk pemeriksaan tanggal 15 Desember 2015. 152. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat
SKM Palembang pada tahun 2007. PKN Rp saksi atas nama Tersangka KARMIN Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi Kejati dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam
49.442.551.787,00 (BPKP Provinsi Sumatera RASMAN ROBERT SINURAT selaku Direktur Sumatera Utara untuk melaksanakan Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda
Selatan). PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait TPK pemeriksaan terhadap saksi pada tanggal 15 Kepulauan Riau.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Desember 2015. Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi
kendala penyidikan yang sedang ditangani Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan di Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan pengambilan keterangan Ahli Keuangan
oleh Polda Sumatera Selatan pada tanggal 19 Kantor KPK tanggal 15 Desember 2015. keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Negara atas nama SYAKRAN RUDI, SE. MM,
November 2015. Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi Kejati tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan pada tanggal 4 Desember 2015 di Jakarta.
Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi Sumatera Utara untuk melaksanakan Saksi. Hasil Koordinasi: Berita Acara Pemeriksaan
dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal pemeriksaan terhadap saksi pada tanggal 15 149. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi Ahli tanggal 4 Desember 2015.
27 November 2015. Desember 2015. NENENG SRI WAHYUNI dari Kejaksaan Tinggi 153. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan
143. Gelar Perkara TPK dalam pemberian Fasilitas Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan Sumatera Utara, Medan No: R-1003/N.2/ Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter
Kredit Refinancing (Kredit Investasi) keterangan dalam perkara a quo sebagaimana Fd.1/11/2015 tanggal 26 November 2015 (PSPD) Universitas Palangkaraya TA. 2010
Perkebunan Kelapa Sawit kepada PT. Campang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan untuk pemeriksaan saksi atas nama Tersangka s/d TA. 2013 atas nama tersangka HENRY
Tiga oleh Bank Sumsel Babel pada Tahun 2008. Saksi. KARMIN RASMAN ROBERT SINURAT selaku SINGARASA dan kawan-kawan.
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi 147. Dugaan TPK penyimpangan dalam penetapan Direktur PT. Nuratindo Bangun Perkasa terkait Kegiatan yang dikoordinasikan : gelar perkara
kendala penyidikan yang sedang ditangani dan pemberian ganti rugi pembebasan tanah TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. bersama penyidik dan auditor pada tanggal 7
oleh Polda Sumatera Selatan pada tanggal 19 untuk pembangunan Bandara Baru di Kec. Adam Malik Medan TA.2010 yang dilaksanakan Desember 2015.
November 2015. Mengkendek Tana Toraja dengan sumber dana di Kantor KPK tanggal 16 Desember 2015. Hasil Koordinasi: Penyidik dan auditor sepakat
Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi yang berasal dari APBD Provinsi Sulawesi Kegiatan Koordinasi: Memfasilitasi Kejati terkait obyek perhitungan kerugian keuangan
dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal Selatan dan APBD Kab. Tana Toraja TA Sumatera Utara untuk melaksanakan negara perkara aquo.
27 November 2015. 2011 nama Tersangka Enos Karoma (Sekda pemeriksaan terhadap saksi pada tanggal 16
144. Gelar Perkara TPK dalam kegiatan Kabupaten Tana Toraja) dan Rombe Randa, SE Desember 2015. DATA HASIL KLARIFIKASI KPK KEPADA
pembangunan jalan Akses Bandara Atung yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Selatan. Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan APARAT PENEGAK HUKUM (APH)
Bungsu 2 (dua) Jalur Aspal Hotmix Tahap III Kegiatan Koordinasi : Meminta penjelasan dari keterangan dalam perkara a quo sebagaimana TAHUN 2015
dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam JPU Kejati Sulsel mengenai hambatan hingga tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan
TA 2013. belum diterbitkannya P.21 kepada penyidik, Saksi. Januari
Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi kendala padahal menurut JPU, penyidik Polda Sulsel, Ahli 150. Koordinasi terkait data informasi perkembangan -
penyidikan yang sedang ditangani oleh Polda BPN Makasar dan Ahli BPKP Makasar, kasus penanganan perkara TPK dengan Polda dan
Sumatera Selatan pada tanggal 19 November. tersebut sudah memenuhi unsur TIndak Pidana Kejati Jawa Timur. Februari
Hasil Koordinasi: Telah dilaksanakan koordinasi Korupsi Pasal 2 atau Pasal 3, namun JPU tetap Kegiatan yang dikoordinasikan: pemutakhiran 1. Dugaan TPK penyimpangan dalam Pengadaan
dan telah dilaporkan ke Pimpinan pada tanggal belum yakin karena adanya Putusan MA Nomor data perkembangan penanganan perkara TPK buku dan alat peraga pada Dinas Pendidikan
27 November 2015. : 2032 K/2013 yang intinya menyatakan bahwa untuk keperluan database dan bahan Supervisi, Kabupaten Selayar Tahun Anggaran 2010-
tanah yang sebelumnya menurut ahli BPN dan berdasarkan surat perintah tugas Deputi 2011.
Desember ahli BPKP merupakan tanah Negara, nyatanya Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-153/20- Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan Surat KPK-
145.
Dugaan TPK dan tindak pidana pencucian ada sebagian merupakan tanah adat, sehingga 25/11/2015 tanggal 30 November 2015 RI Nomor: R-1581/20-25/11/2014 tanggal 25
uang penyalahgunaan anggaran belanja JPU memberi petunuk kepada Penyidik agar Hasil Koordinasi: Laporan Data dan informasi November 2014 dilakukan konfirmasi SPDP
Kepala Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Tahun memeriksa ulang ahli BPKP Makassar untuk perkembangan penanganan Perkara TPK. dan permintaan perkembangan penanganan
Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka melakukan pengghitungan ulang terhadap nilai Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi
H. Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh riil kerugian Negara. Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Selatan.
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah. Hasil Koordinasi: Perkara akan dilanjutkan Unit Koorsup Nomor: ND-115/25/12/2015 Hasil Klarifikasi: Terkait dugaan penyimpangan
Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi dengan P.21, apabila petunjuk JPU telah tanggal 17 Desember 2015. dalam pengadaan buku dan alat peraga pada
pengambilan keterangan ahli keuangan Negara dipenuhi penyidik. 151. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat Dinas Pendidikan Kabupaten Selayar Tahun
dan Daerah atas nama SISWO SUJANTO 148. Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan saksi dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam Anggaran 2010-2011, hingga saat ini masih
tanggal 3 Desember 2015. MANGAPUL BAKARA dan MULIA HAZMI Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda dalam proses pengumpulan data dan bahan
Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan Kepulauan Riau. keterangan (pulbaket) intelejen oleh Seksi
keterangan Ahli dalam perkara a quo No: R-1005/N.2/Fd.1/11/2015 tanggal 26 Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Intelejen Kejaksaan Negeri Selayar.
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara November 2015 untuk pemeriksaan saksi atas pengambilan keterangan Ahli teknis Fakultas 2. Dugaan Mark Up pada Proyek Pengadaan Tiang
Pemeriksaan Ahli. nama Tersangka KARMIN RASMAN ROBERT MIPA ITB atas nama Prof. DR. MUHAMMAD Listrik di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
146.
Fasilitasi Surat permintaan pemanggilan SINURAT selaku Direktur PT. Nuratindo BACHRI AMRAN, dkk, pada tanggal 3 Selayar Tahun Anggaran 2009.
saksi MINARSIH, MARISI MATONDANG, dan Bangun Perkasa terkait TPK Pengadaan Alat Desember 2015 di ITB. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
186 2015

RI Nomor: R-1581/20-25/11/2014 tanggal 25 dari Kejati Sulawesi Selatan Makassar Nomor perkara ini, agar terhadap para tersangka dapat 2011 khusus bidang kesenian dan pariwisata
November 2014 dilakukan konfirmasi SPDP : B-189/R.4/Fs/01/2015 tanggal 7 Januari 2015 dilakukan penahanan dan berkas perkaranya atas nama Tsk. William Bothmir.
dan permintaan perkembangan penanganan bahwa Kejari Pare-Pare tidak menangani kasus segera dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Urnum. Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi tersebut. 8. Dugaan TPK pengadaan tanah seluas 12.600 RI Nomor: R-1663/20-25/12/2014 tanggal
Selatan. 5. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan M2 pada Satuan Kerja Politeknik Negeri Ambon. 23 Desember 2014 dilakukan permintaan
Hasil Klarifikasi: Telah dilakukan proses pembangunan fasilitas produksi, riset dan alih Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- perkembangan penanganan perkara TPK ke
penyidikan berdasarkan Sprindik Kajati teknologi vaksin flu burung untuk manusia di RI Nomor:R-1562/20-25/11/2014 tanggal Kapolda Maluku.
Sulawesi Selatan Nomor: PRINT-95/R.4/ Ditjen P2PL Depkes RI Tahun Anggaran 2008- 17 November 2014 dilakukan permintaan Hasil Klarifikasi : Penyidik telah melengkapi
Fd.1/12/2011 tanggal 16 Maret 2011 atas 2010 yang diduga dilakukan oleh Tunggul P. perkembangan penanganan perkara TPK ke petunjuk JPU (P19) yang ke 7 dengan
nama tersangka Sudirman dan Sprindik Kajati Sihombing. Kapolda Maluku. melakukan tindakan hukum berupa penyitaan
Sulawesi Selatan Nomor : SPRINT-457/R.4/ Kegiatan Klarifikas i: Berdasarkan surat KPK- Hasil Klarifikasi : dalam perkara a quo belum terhadap dokumen / surat/ bukti-bukti kwitansi
Fd.1/12/2011 tanggal 5 Desember 2011 atas RI Nomor:R-1298/20-25/08/2014 tanggal ditetapkan tersangka dan belum dibuatkan pembayaran dari BPKP Perwakilan Maluku
nama tersangka Rustam Tahir dengan tindak 26 Agustus 2014 dilakukan permintaan SPDP, Penyidik masih menunggu hasil Audit sebagai dasar perhitungan kerugian keuangan
lanjut sebagai berikut : perkembangan penyidikan perkara TPK ke Investigasi dari BPKP Perwakilan Maluku. Negara. Hal ini sesuai surat Dir Reskrimsus
- Terhadap 2 (dua) berkas perkara telah Kabareskrim Polri. sesuai surat Dir Reskrimsus Polda Maluku Polda Maluku Nomor: B/01/I//2015/ Dit
dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Hasil Klarifikasi : Penyidik telah memenuhi Nomor: B/611/XII/2014/ Ditreskrimsus tanggal Reskrimsus tanggal 2 Januari 2015.
Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri petunjuk JPU (P-19), sesuai dengan Surat 3 Desember 2014. 12. Dugaan TPK pada Pemerintah Kabupaten
Makassar; Kabareskrim Polri Nomor : B/6178/Tipidkor/ 9. Dugaan TPK terkait kasus kredit fiktif pada PT. Dompu tahun anggaran 2011 dengan cara
- Penanganan perkara atas nama terdakwa XII/2014/Bareskrim tanggal 8 Desember 2014 BPD Jatim Cabang H.R. Muhammad Surabaya membuat SPM-GU dan SPP-GU seolah-olah
Rustam Tahir saat ini telah dilaksanakan perihal pengiriman berkas perkara atas nama (Bank Jatim) sebesar Rp.52,3 milyar atas nama memiliki kewenangan untuk bertindak sebagai
Eksekusi berdasarkan Putusan Pengadilan Tunggul P. Sihombing pemenuhan (P-19) tersangka Mustafa Kemal Pasha. KPA pada Asisten Umum Setda Kab. Dompu.
yang telah berkekuatan hukum tetap dan saat ini penyidik Dittipidkor Bareskrim Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK
(incracht); Polri menunggu pemberitahuan kembali hasil RI Nomor:R-1384/20-25/09/2014 tanggal RI Nomor: R-1687/20-25/12/2014 tanggal
- Penanganan perkara atas nama terdakwa pemeriksaan berkas oleh Jaksa Penunut Umum. 25 September 2014 dilakukan permintaan 30 Desember 2014 dilakukan permintaan
SUDIRMAN hingga saat ini masih 6. Dugaan TPK penyimpangan dana perjalanan perkembangan penanganan perkara TPK ke perkembangan penanganan perkara TPK ke
menunggu Putusan Mahkamah Agung RI dinas sekretariat dewan perwakilan daerah Kab. Kabareskrim Polri. Kapolda Nusa Tenggara Barat.
(Kasasi). Langkat TA.2012 atas nama Terdakwa Salman. Hasil Klarifikasi : Perkara atas nama Mustafa Hasil Klarifikasi : Dalam Penyidikan telah
3. Dugaan TPK Dana Bantuan Sosial Pemkab Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK Kemal Pasha (Bupati Mojokerto) dilakukan menetapkan 5 (lima) orang Tersangka atas
Sidenreng Rappang Tahun Anggaran 2012 s.d RI Nomor: R-1584/20-25/11/2014 tanggal penanganan oleh Dittipideksus Bareskrim Polri nama Muhammad, Saladin Ahsan, Adil Paradi,
2013. 25 November 2014 dilakukan permintaan dengan persangkaan tindak pidana pencucian Muhammad Nor dan Budiyanto, dan berkas
Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- perkembangan penanganan perkara TPK ke uang, sesuai surat Direktur Tindak Pidana perkara telah P-21, sedangkan keterlibatan
RI Nomor:R-1583/20-25/11/2014 tanggal 25 Kajati Sumatera Utara. Korupsi Bareskrim Polri Nomor: R/1974/ Agus Buhari (Sekda Kab. Dompu) dalam
November 2014 dilakukan konfirmasi SPDP Hasil Klarifikasi : Berdasarkan putusan Majelis Tipidkor/ XII/2014/Bareskrim tanggal 31 perkara a quo belum dapat dibuktikan. Hal ini
dan permintaan perkembangan penanganan Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Desember 2014. sesuai dengan surat Dir Reskrimsus Polda NTB
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Negeri Medan dengan amar putusan Pidana 10. Dugaan TPK pada proyek pembangunan Nomor: B/183/I/2015/Dit Reskrimsus tanggal
Selatan. penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda lapangan olahraga Politeknik Perikanan Negeri 12 Januari 2015.
Hasil Klarifikasi : Berdasarkan Surat Perintah sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) Tual Tahun Anggaran 2011. 13. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Percepatan
Penyelidikan Kajati Sulawesi Selatan Nomor: . Telah dilakukan eksekusi Terdakwa Salman Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID)
PRINT-89/R.4/Fd.1/02/2014 tanggal 2 Februari pada tanggal 22 Desember 2014 berdasarkan RI Nomor: R-1233/20-25/06/2014 tanggal 25 pada Dinas ESDM Kabupaten Rembang Tahun
2015 bahwa hingga saat ini belum diperoleh Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan Juni 2014 dan Nomor R-1640/20-25/12/2014 2011.
indikasi tindak pidana, sehingga belum dapat hukum tetap (incracht). tanggal 19 Desember 2014 dilakukan Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI
ditindak lanjuti ke tahap penyidikan dan 7. Dugaan TPK terkait pembelian tanah untuk permintaan perkembangan penanganan Nomor:R-91/20-25/01/2015 tanggal 15 Januari
penyelidikannya dapat dibuka kembali jika rusunawa di Kota Sibolga, Sumatera Utara perkara TPK ke Kapolda Maluku. 2015 dilakukan permintaan perkembangan
diperoleh fakta baru. Tahun 2010 atas nama Terdakwa Januar Efendy Hasil Klarifikasi : Penyidik telah menetapkan penanganan perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi
4. Dugaan TPK dalam penerimaan CPNS K2 Siregar dan Adely Lis Ais. Jull. 3 (tiga) orang tersangka, saat ini penyidikan Jawa Tengah.
Tahun 2014 di Kota Pare-Pare. Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK terkendala dalam pemenuhan Petunjuk dari JPU Hasil Klarifikasi : Perkara telah diputus
Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- RI Nomor: R-1579/20-25/11/2014 tanggal (P19) terkait perhitungan kerugian keuangan oleh Pengadilan Tipikor pada PN Semarang
RI Nomor : R-1627/20-25/12/2014 tanggal 16 25 November 2014 dilakukan permintaan Negara oleh Auditor BPKP, sesuai surat Dir berdasarkan Putusan Nomor: 55/PID.SUS/2013/
Desember 2014 dilakukan konfirmasi SPDP perkembangan penanganan perkara TPK ke Reskrimsus Polda Maluku Nomor: B/19/I/2015/ PN.Tipikor.Smg tanggal 30 September 2014
dan perkembangan penyidikan perkara dugaan Kajati Sumatera Utara. Ditreskrimsus tanggal 6 Januari 2015. dan dilaksanakan eksekusi berdasarkan Surat
tindak pidana korupsi dalam penerimaan CPNS Hasil Klarifikasi : Penyidik pada saat ini masih 11. Dugaan TPK terkait dengan pelaksanaan Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Rembang
K2 Tahun 2014 di Kota Pare-Pare . menunggu Perhitungan Kerugian Negara kegiatan MTQ XXIV Tingkat Provinsi Maluku nomor: Print-940/O.3.21/Fu.1/10/2014 tanggal
Hasil Klarifikasi : Disampaikan melalui surat dari BPKP Perwakilan Sumatera Utara untuk di Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru, tahun 22 Oktober 2014. Selanjutnya diinformasikan
menetapkan kerugian keuangan negara dalam
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
188 2015

bahwa terkait adanya keterlibatan Pejabat Kepala Kejaksaan Negeri Lamongan No. kepada KPK RI. oleh Kejaksaan Negeri Lamongan. Hal ini
DPU Pemerintah Kabupaten Rembang dan Print-01/0.5.35/Fd.1/04/2013 tanggal 3 April 19. Dugaan TPK PT. WBL Lamongan yang meliputi sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur kepada
adanya peran aktif Bupati Rembang (non 2013. Pajak Daerah dan Retribusi sebesar Rp.15,2 Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor:
aktif) M. Salim pada perkara tersebut, sudah Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- Milyar, Penyertaan modal Pemkab Lamongan B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari
ditindak lanjuti oleh Polres Rembang sesuai RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal di WBL sebesar Rp.28,8 Milyar dan Mark up 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI.
surat nomor: SP. Lidik/176/ VIII/2014/Reskrim 26 November 2014 dilakukan permintaan tanah di WBL sebesar Rp.3,119 Milyar.
tanggal 12 Agustus 2014. Hal ini sesuai dengan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- Maret
surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-675/O.3/ Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal 22. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan
Fd.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015. Hasil Klarifikasi : Penyidikan perkara masih 26 November 2014 dilakukan permintaan Tanah Sarana Perumahan dan Perkantoran
14. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan berlangsung dikarenakan perhitungan kerugian perkembangan penanganan perkara TPK ke seluas kurang lebih 7.171 m2 di Jl. Merpati/Jl.
anggaran belanja DPRD dan unit lainnya TA keuangan Negara dari BPK belum selesai. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Mojopahit Kel. Aek Manis Kec. Sibolga Selatan
2003 oleh tersangka Sutrimo Bin Subkhi dan Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Hasil Klarifikasi : kasus dilakukan penanganan pada Pemerintahan Kota Sibolga TA.2012.
Abdul Wachid Hasyim. kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah dengan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari Surat Perintah Penyelidikan Nomor: PRINT- RI Nomor: R-299/20-25/02/2015 tanggal 24
RI Nomor:R-1632/20-25/12/2014 tanggal 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI. 250/O.5/Fd.1/03/2013 tanggal 11 Maret 2013, Februari 2015 dikirimkan surat perkembangan
17 Desember 2014 dilakukan permintaan 17. Dugaan TPK dalam pengadaan tanah proyek dalam penyelidikan dimaksud diperoleh fakta penanganan perkara TPK ke Kepala Perwakilan
perkembangan penanganan perkara TPK ke Jabung Ring Dike LRSIP Phase II sebesar Rp.5,3 bahwa Polres Lamongan telah menangani BPKP Provinsi Sumatera Utara terkait
Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Milyar. kasus dimaksud. Hal ini sesuai dengan surat Permohonan Perhitungan Kerugian Negara
Hasil Klarifikasi : Perkara telah inkracht Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan guna kepentingan proses penuntutan.
berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kendal RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 Hasil Klarifikasi: Kepala Perwakilan BPKP
Nomor: 78/Put.Pid/2007/PN.KDL tanggal 30 26 November 2014 dilakukan permintaan tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan Provinsi Sumatera Utara telah mengirimkan
Agustus 2007 dan saat ini pihak Kejaksaan perkembangan penanganan perkara TPK ke kepada KPK RI. jumlah kerugian perhitungan Negara
Negeri Kendal masih melakukan penagihan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. 20. Dugaan TPK Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan terkait dengan TPK tersebut sejumlah Rp.
kerugian keuangan Negara kepada 43 Anggota Hasil Klarifikasi : Dalam penyidikan perkara Kabupaten Lamongan sebesar Rp.16,8 Milyar 5.312.450.000,- (lima milyar tiga ratus
DPRD Kendal. Hal ini sesuai dengan surat Kajati ditetapkan 5 (lima) orang tersangka, dan saat mulai 2008 s/d 2011. dua belas juta empat ratus lima puluh ribu
Jawa Tengah Nomor: B-420/O.3/Fd.1/01/2015 ini perkara telah inkracht serta telah dilakukan Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- rupiah) dan telah dikirimkan ke Kejaksaan
tanggal 30 Januari 2015. eksekusi. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal Tinggi Sumatera Utara dengan surat Nomor :
15. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Agung 26 November 2014 dilakukan permintaan B-207/N.2/Fd.1/02/2015.
gedung terminal Haji/ TKI Bandar Internasional RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 perkembangan penanganan perkara TPK ke 23. Dugaan Penyimpangan Tukar Guling Tanah
Lombok (BIL) tahun anggaran 2011. Februari 2015 yang ditembuskan kepada KPK Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Universitas Hasanuddin Makassar.
Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- RI. Hasil Klarifikasi : Kasus dilakukan penanganan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
RI Nomor:R-152/20-25/01/2015 tanggal 18. Dugaan TPK Belanja Penunjang Operasional oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dengan RI Nomor:R-217/20-25/02/2015 tanggal 9
23 Januari 2015 dilakukan permintaan Pimpinan (BPOP) DPRD Lamongan sebesar menerbitkan Surat Perintah Tugas Nomor: Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP
perkembangan penanganan perkara TPK ke Rp.1,134 Milyar. Sprintug-45/O.5//Dek.3/06/2013 tanggal dan permintaan perkembangan penanganan
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat. Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK- 27 Juni 2013, dimana pengadaannya sudah perkara TPK ke Kejaksaan Kejaksaan Negeri
Hasil Klarifikasi : Perkara telah dilakukan RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal sesuai dengan mekanisme pengadaan barang Makassar.
pengiriman berkas tahap-1 ke Kejati NTB dan 26 November 2014 dilakukan permintaan dan jasa serta sudah ada laporan hasil audit Hasil Klarifikasi: Melalui surat Kejaksaan
P19 dengan salah satu petunjuk agar Penyidik perkembangan penanganan perkara TPK ke BPK yang menyatakan tidak ada temuan. Negeri Makasar Nomor: B-111/R.4.10/
memeriksa saksi Ahli LKPP. Hal ini sesuai surat Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur FI.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015
Dir Reskrimsus Polda NTB Nomor: B/629/ Hasil Klarifikasi : Telah dilakukan penyidikan kepada Jampidsus Kejaksaan Agung RI Nomor: diberitahukan bahwa telah dilakukan proses
II/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 6 Februari berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala B-596/O.5/Fd.1/02/2015 tanggal 9 Februari penyelidikan berdasarkan Surat Perintah
2015. Kejaksaan Negeri Lamongan Nomor: PRINT- 2015 yang ditembuskan kepada KPK RI. Penyelidikan Kejaksaan Negeri Makassar
16. Dugaan TPK perjalanan dinas DPRD Kab. 02/O.5.35/Fd.1/04/2013 tanggal 26 April 2013, 21. Dugaan TPK pada PD. Bank Daerah Lamongan Nomor: 03/R.4.10/FI.1/04/2014 tanggal 3 April
Lamongan Tahun 2010-2012 dengan tersangka Namun tidak ditemukan cukup bukti sehingga Tahun 2010 s/d 2012. 2014 dan Nomor:03a/R.4.10/FI.1/07/2014
atas nama Muniroh (Pemilik Travel); Rivianto dilakukan penghentian penyidikan dengan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- tanggal 14 Juli 2015 (perpanjangan), (laporan
(PPTK Sekwan); Abdul Munir (Pengguna Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) RI Nomor:R-1522/20-25/11/2014 tanggal hasil penyelidikan) yang kemudian perkara
Anggaran Sekwan); H.Soetarjo Syafii (Ketua Nomor: PRIN-01/O.5.35/Fd.1/12/2013 tanggal 26 November 2014 dilakukan permintaan tersebut diambil alih oleh Kejaksaan Tinggi
Komisi C); Jimmi Haryanto (Ketua Komisi 24 Desember 2013. Hal ini sesuai dengan surat perkembangan penanganan perkara TPK ke Sulawesi Selatan pada tanggal 8 Agustus 2014,
A); Sulaiman (Ketua Komisi D); Nipbianto Kajati Jawa Timur kepada Jampidsus Kejaksaan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. sehingga belum diterbitkan SPDP.
(KETUA KOMISI B); dan Achmad Fachtur Agung RI Nomor: B-596/O.5/Fd.1/02/2015 Hasil Klarifikasi: Bahwa terhadap kasus 24. Dugaan TPK penyimpangan pada Dinas
(Anggota Komisi B) berdasarkan penetapan tanggal 9 Februari 2015 yang ditembuskan dimaksud tidak pernah dilakukan penanganan Pekerjaan Umum Kab. Lahuan Batu Utara yang
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
190 2015

melibatkan oknum Kepala Dinas PU dan PPKA No.Print-237/0.5/Fd.1/02/2015 tanggal 6 KPK Nomor: R-335/20-25/03/2015 tanggal dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (Tahap
pada TA 2012-2013. Februari 2015. Hal ini sesuai dengan surat Kajati 4 Maret 2015 dimintakan perkembangan I) serta telah dinyatakan lengkap (P.21)
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- Jawa Timur Nomor: B-1251/O.5/Fd.1/03/2015 penanganannya kepada Kajati Kepulauan Riau. sesuai Surat Kajari Nunukan Nomor:B-
RI Nomor:R-205/20-25/02/2015 tanggal 3 tanggal 6 Maret 2015. Hasil Klarifikasi: bahwa perkara dimaksud atas 1118/Q.4.17/Fd.1/09/2014 tanggal 23
Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP 28. Dugaan TPK dana DAK Dinas Pendidikan nama tersangka Tarmin dan Muchdarmawan September 2014 dan selanjutnya telah
dan permintaan perkembangan penanganan di Kabupaten Sumenep terkait alat peraga telah dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 3 dilakukan penyerahan tersangka dan
perkara TPK ke Kejaksaan Negeri Rantau pendidikan TA 2010, 2011 dan 2012. Oktober 2014 dan telah diputus oleh Pengadilan barang bukti (tahap II) sesuai Surat Kapolres
Prapat. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- Tipikor Pada PN Tanjung Pinang tanggal Nunukan Nomor: B/35.a/IX/2014/Reskrim
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: RI Nomor:R-282/20-25/02/2015 tanggal 23 Desember 2014 (Inkracht). Hal ini sesuai tanggal 29 September 2014.
R-17/N.2/16/Fu.1/02/2015 tanggal 3 Maret 18 Februari 2015 dilakukan permintaan dengan Surat Kajati Kepri Nomor: B-353/N.10/ Terhadap Tim Panitia Penerima Hasil
2015 bahwa hingga saat Kejaksaan Negeri perkembangan penanganan perkara TPK ke Fd.1/03/2015 tanggal 11 Maret 2015. Pekerjaan (PPHP) yaitu:
Rantau Prapat tidak pernah menangani perkara Kajati Jawa Timur. 31. Dugaan TPK pada kegiatan Pekerjaan Taufik Bin Hasan
tersebut baik di tingkat penyelidikan maupun Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Pengadaan Buku Pengayaan, Referensi dan Sri Widodo Bin Surepto Diharjo
penyidikan. atas perkara dimaksud pernah melakukan Panduan Pendidik untuk SD/SDLB Kab. Kusumo Cahyo Baskoro
25. Dugaan TPK dalam pelaksaan DIPA Tahun Penyelidikan berdasarkan Surat Perintah Nunukan TA. 2012 di Dinas Pendidikan Kab. Fadli Abdullah Bin Abdullah Kasirang
2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Way Penyelidikan Kajati Jawa Timur Nomor: Print- Nunukan yang diduga merugikan keuangan Ferry Lamma anak dari Marthen Lindung
Kambas (TNWK) yang menyebabkan kerugian 460/O.5.1/Fd.1//05/2014 tanggal 12 Mei 2014, negara/Daerah sebesar Rp. 1.802.739.706,- Telah dilakukan pemeriksaan selaku
Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- namun tidak ditingkatkan ke tahap penyidikan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- Tersangka pada tanggal 30 Agustus 2014
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- karena belum ditemukan bukti permulaan RI Nomor:R-311/20-25/02/2015 tanggal 26 dan 31 Agustus 2014 dan berkas perkara
RI Nomor:R-99/20-25/01/2015 tanggal 19 yang cukup. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Februari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP telah dikirimkan ke Jaksa Penuntut
Januari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP dan Jawa Timur Nomor: R-809/O.5/Fd.1/03/2015 dan permintaan perkembangan penanganan Umum sesuai surat Kapolres Nunukan
permintaan perkembangan penyelidikan tanggal 9 Maret 2015. perkara TPK ke Polres Nunukan. Nomor: B/52/XII/2014/Reskrim tanggal
perkara TPK ke Kapolda Lampung. 29. Dugaan TPK dana Bantuan Keuangan Desa Hasil Klarifikasi: Telah dilakukan penyidikan 9 Desember 2014, namun dikembalikan
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: (BKD) di Kabupaten Mojokerto Tahun Anggaran dengan perkembangan sebagai berikut: Jaksa Penuntut Umum untuk dilengkapi
B-313/III/2015/Ditreskrimsus tanggal 3 Maret 2013. Terhadap Nizaruddin Kepala Dinas sesuai Surat Kajari Nomor: B-1506/Q.4.17/
2015 bahwa hingga saat Polda Lampung tidak Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- Pendidikan Kab. Nunukan selaku Kuasa Fd.1/12/2014 tanggal 15 Desember 2014
pernah menangani perkara tersebut. RI Nomor: R-291/20-25/02/2015 tanggal Pengguna Anggaran Tahun 2012 (KPA) (P.18), apabila petunjuk sudah dilengkapi
26. Dugaan TPK dalam pelaksanan DIPA Tahun 20 Februari 2015 dilakukan permintaan telah meninggal dunia pada hari Sabtu akan segera dikirim lagi ke Kejari Nunukan.
2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Way perkembangan penanganan perkara TPK ke tanggal 1 Maret 2014 sebelum dilakukan Terhadap Amal Mashur selaku kontraktor
Kambas (TNWK) yang menyebabkan kerugian Kajati Jawa Timur. pemeriksaan selaku Tersangka, sehingga penyedia Barang/Jasa telah ditetapkan
Negara sebesar Rp.4.240.317.000,- Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Negeri Mojokerto tidak dapat dilanjutkan penyidikan. dan diperiksa sebagai Tersangka serta
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- sedang melakukan Penyelidikan atas perkara Terhadap Rudi Anggianto selaku Pejabat dilakukan penahanan sejak tanggal 11
RI Nomor:R-123/20-25/01/2015 tanggal dimaksud berdasarkan Surat Perintah Pembuat Komitmen (PPK) telah dilakukan Februari 2015 dan akan segera dilakukan
21 Januari 2015 dilakukan konfirmasi SPDP Penyelidikan Kajari Mojokerto Nomor: Print- pemeriksaan selaku Tersangka dan berkas penyerahan Berkas Perkara ke JPU Kejari
dan permintaan perkembangan penyelidikan 1933/O.5.9/Fd.1//03/2015 tanggal 23 Juli 2014, perkara telah dikirim ke Jaksa Penuntut Kab. Nunukan.
perkara TPK ke Kejaksaan Tinggi Lampung. yang mana sampai saat ini masih dalam tahap Umum (Tahap I) serta telah dinyatakan Hal ini sesuai dengan surat Polres Nunukan
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan Surat Nomor: permintaan keterangan dari keseluruhan Desa lengkap (P.21) sesuai surat Kajari Nunukan Nomor: B/269/III/2015/Reskrim tanggal 6
R-70/N.8.1/Fd.1/03/2015 tanggal 3 Maret 2015 berjumlah 73 telah melakukan permintaan Nomor: B-535/Q.4.17/Fd.1/07/2014 tanggal Maret 2015.
bahwa hingga saat Kejaksaan Tinggi Lampung keterangan terhadap 46 Desa. Hal ini sesuai 8 Juli 2014 dan selanjutnya telah dilakukan
tidak pernah menangani perkara tersebut. dengan surat Kajari Mojokerto: R-51/O.5/ penyerahan tersangka dan barang bukti April
27. Dugaan TPK pada Proyek Pembangunan dan Fd.1/03/2015 tanggal 9 Maret 2015. (Tahap II) sesuai surat Kapolres Nunukan 32. Dugaan TPK penyimpangan atas pengelolaan
Pengelolaan Pasar Turi Surabaya Tahun 2009. 30. Dugaan TPK dalam proses tera dan tera ulang Nomor: B-535/Q.4.17/Fd.1/07/2014 tanggal Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan 8 Juli 2014 dan selanjutnya telah dilakukan 2008 pada Pemkab Kepulauan Talaud yang
RI Nomor: R-266/20-25/02/2015 tanggal Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2007 s/d 2012. penyerahan tersangka dan barang bukti melibatkan Bupati Talaud Dr. Elly Engelbert
16 Februari 2015 dilakukan koordinasi Kegiatan Klarifikasi: Penerusan hasil Pulbaket (tahap II) sesuai Surat Kapolres Nunukan Lasut.
penanganan kasus oleh Kejaksaan Tinggi Jawa atas Pengaduan Masyarakat dengan surat Nomor: B/11.B/IX/2014/Reskrim tanggal Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Timur. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI kepada 29 September 2014 (sesuai SPDP Nomor: RI Nomor: R-1514/20-25/11/2014 tanggal 3
Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Tinggi Jawa Kajati Kepulauan Riau Nomor: R-1073/20- SPDP/70/VIII/2013/Reskrim tanggal 15 November 2014 dikirimkan surat konfirmasi
Timur sedang melakukan klarifikasi sesuai 25/08/2013 tanggal 16 Agustus 2013 perihal Agustus 2013). SPDP dan perkembangan penyidikan
Surat Tugas Survailance Pengumpulan Data penerusan copy laporan pengumpulan bahan Terhadap Ramdan Yusuf selaku Pejabat perkembangan TPK ke Kejaksaan Tinggi
dan Bahan Keterangan Kajati Jawa Timur dan keterangan, dan berdasarkan Surat Pelaksana Tehnik Kegiatan (PPTK) telah Sulawesi Utara.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
192 2015

Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat nomor : penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa dan MOKHAMAD KHOLIS selaku Pelaksana Kapolda Sulawesi Tenggara.
R-209/R.1/Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015 Tengah. Pekerjaan. Hasil Klarifikasi: Ditreskrimsus Polda Sulawesi
bahwa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Hasil Klarifikasi: Perkara TPK penyimpangan Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- Tenggara melakukan penyidikan perkara
Kajati Sulawesi Utara Nomor: Print-28/R.1/ DAK dalam proyek pengadaan buku di RI Nomor: R-566/20-25/05/2015 tanggal 8 tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan
Fd.1/2010 tanggal 25 Januari 2010 atas nama Kabupaten Blora tahun 2010 atas nama Mei 2015 tentang Perkembangan Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/31/II/2015/SULTRA/ SPKT
tersangka Dr. Elly Engelbert Lasut (Mantan tersangka Achmad Wardoyo sampai saat ini Perkara Tindak Pidana Korupsi ke Kepolisian Polda Sultra tanggal 3 Februari 2015 , saat
Bupati Kabupaten Kep. Talaud) saat ini telah penyidik masih menunggu hasil perhitungan Daerah Banten. ini penyidik masih menunggu hasil Audit
diputus dan telah berkekuatan hukum tetap kerugian Negara dari BPKP Perwakilan Jateng Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat nomor PKKN dari BPKP Sultra untuk memperkuat
(incraht van gewijsde) berdasarkan Putusan yang telah dimintakan bantuan dengan surat : B/229/V/2015/Ditreskrimsus tanggal pembuktian unsur merugikan keuangan
Mahkamah Agung RI du pidana selama 7 tertanggal 10 Oktober 2013. Hal ini sesuai 20 Mei 2015 bahwa berdasarkan Surat Negara. Hal ini sesuai dengan surat Kapolda
(tujuh) tahun penjara. dengan Surat Kajati Jawa Tengah Nomor: Perintah Penyidikan Polda Banten Nomor: Sultra Nomor: B/1293/IV/2015 tanggal 27 April
33. Dugaan TPK pengelolaan APBD Kabupaten B-1307/O.3/Fd.1/04/2015 tanggal 10 April SP.Sidik/40/IX/2014/Ditreskrimsus tanggal 2015.
Cilacap tahun anggaran 2004 atas nama 2015. 5 September 2014 tentang tugas penyidikan
tersangka Probo Yulastoro dkk. 36.
Dugaan TPK penggunaan dana hasil terhadap dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Juni
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- pembayaran klaim asuransi AJB Bumiputera Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap I di 39. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jaringan Gas
RI Nomor: R-238/20-25/02/2015 tanggal 1912 cabang Malang tahun 2007-2009 atas Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi untuk Rumah Tangga di Kabupaten Sengkang
11 Februari 2015 dilakukan permintaan nama tersangka Ida Bagus Badjra Adnjana dkk. Banten TA.2013 saat ini masih dalam proses pada Kementrian ESDM TA.2011 senilai Rp.
perkembangan penanganan perkara TPK ke Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- penyidikan dan berkas perkaranya belum dapat 45.877.271,000,- yang bersumber dari APBN
Kajati Jawa Tengah. RI Nomor: R-290/20-25/02/2015 tanggal dilimpahkan ke JPU Kejati Banten (Tahap I) , berdasarkan Surat Perintah Penyidikan dan
Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Negeri Cilacap 20 Februari 2015 dilakukan permintaan karena hasil audit perhitungan kerugian negara Kepala Kejaksaan Tinggi SuIawesi Selatan
sedang melakukan penyidikan perkara tersebut perkembangan penanganan perkara TPK ke dari BPK RI perwakilan Provinsi Banten hingga Nomor : PRINT 439/R.4/Fd.1/07/2014
berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kajati Jawa Timur. saat ini belum diperoleh. tanggal 25 Jan 2014, dan PRINT 572/R.4/Fd.
Nomor: Print-01/O.3.17/Fd.1/01/2011 tanggal Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Negeri Kediri telah 38. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Biaya 1/09/2014 tanggal 16 September 2014.
31 Januari 2011 dan diperbarui dengan Surat melimpahkan perkara tindak pidana korupsi Perjalanan Dinas Dalam Daerah Pemda Kab. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Perintah Penyidikan Nomor: Print-01/O.3.17/ tersebut atas nama terdakwa Hattamami dan Buton Utara Tahun 2012 s/d 2014. RI Nomor: R-644/20-25/05/2015 tanggal 27
Fd.1/02/2015 tanggal 17 Februari 2015, saat Ida Bagus Badjra Adnjana ke Pengadilan Tindak Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat Mei 2015 tentang Permintaan Peemriksaan
ini penyidik akan melakukan koordinasi dan Pidana Korupsi pada PN Surabaya pada tanggal KPK-RI Nomor: R-404/20-25/03/2015 Lapangan dan Perhitungan Kerugian Negara.
ekspose dengan BPK RI Semarang untuk 24 Juni 2014, dan telah memperoleh putusan tanggal 23 Maret 2015 dilakukan permintaan Hasil Klarifikasi: Dalam surat nomor : 27/S/
memperkuat pembuktian unsur merugikan Pengadilan Tipikor Nomor: 110 dan 111/Pidsus/ perkembangan penanganan perkara TPK ke XVII/06/2015 tanggal 8 Juni 2015 BPK RI
keuangan Negara. Hal ini sesuai dengan TPK/2014/ PN. Sby tanggal 3 Maret 2015
surat Kajati Jawa Tengah Nomor: B-1200/O.3/ yang menyatakan terdakwa terbukti bersalah menjelaskan bahwa sampai dengan surat di
Fd.1/03/2015 tanggal 31 Maret 2015. melakukan tindak pidana korupsii. Atas buat masih dalam tahap analisis kasus dalam
34. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan putusan Hakim kedua terdakwa menyatakan rangka persiapan pemeriksaan lapangan
Jembatan Limpas di Desa Seliwung Tahun Banding, Sedangkan terkait dengan H. A. sebagaimana permintaan Kejaksaan Tinggi
Krisniati telah dilimpahkan ke Pengadilan tipikor
Anggaran 2013. MASCHUT (mantan Walikota Kediri) setelah Sulawesi Selatan. Maka pihak BPK RI akan
pada PN Semarang tanggal 22 Mei 2015. Hal ini
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat dilakukan penyidikan tidak terdapat cukup mengundang Tim Penyidik dari Kejati Sulsel
sesuai dengan surat Kajari Semarang kepada
KPK-RI Nomor: R-368/20-25/03/2015 bukti sehingga pada tanggal 8 September untuk mendiskusikan perkembangan posisi
Kajati Jawa Tengah yang ditembuskan kepada
tanggal 17 Maret 2015 dilakukan permintaan 2013 Kajati Jawa Timur mengeluarkan SP3 kasus terakhir, sehingga bisa dilakukan langkah
KPK Nomor:B-1244/0.3.10/Fd.1/05/2015
perkembangan penanganan perkara TPK ke Nomor: Print-956/0.5/Fd.1/09/2013. Hal ini lebih kanjut dalam perhitungan kerugian
tanggal 26 Mei 2015.
Kajari Situbondo. sesuai dengan Surat Kajati Jawa Timur Nomor: Negara.
41. Dugaan TPK penyimpangan DAK dalam proyek
Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara tindak B-1961/O.5.5/Fd.1/04/2015 tanggal 10 April 40. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan
pengadaan buku di Kabupaten Blora Tahun
pidana korupsi tersebut masih dalam proses 2015. Semarang Pesona Asia (SPA) Tahun Anggaran
2010.
penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri Situbondo. 2007.
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Hal ini sesuai dengan Surat Kajari Situbondo Mei Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI
RI Nomor: R-573/20-25/05/2015 tanggal 12
Nomor: B-547/O.5.39/Fd.1/03/2015 tanggal 31 37. Dugaan TPK Proyek Pembangunan Jembatan Nomor: R-605/20-25/05/2015 tanggal 21 Mei
Mei 2015 dilakukan klarifikasi dan permintaan
Maret 2015. Kedaung Tahap I pada Dinas Bina Marga dan 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan
perkembangan hasil Audit Investigasi ke BPKP
35. Dugaan TPK penyimpangan Dana Alokasi Tata Ruang Provinsi Banten TA.2013 senilai penanganan perkara TPK ke Kajari Semarang.
Perwakilan Jawa Tengah.
Khusus (DAK) dalam proyek pengadaan buku Rp.23.419.786.000,- (dua puluh tiga milyar Hasil Klarifikasi: Perkara tersebut dilakukan
Hasil Klarifikasi: Permintaan Audit PKKN telah
di Kabupaten Blora Tahun 2010-2012. empat ratus sembilan belas juta tujuh ratus penyidikan oleh Kajari Semarang berdasarkan
diterima BPKP pada tanggal 10 Oktober 2013
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI delapan puluh enam ribu rupiah) atas nama Surat Perintah Penyidikan Nomor:
dan telah dilakukan ekspose pada 29 Oktober
Nomor: R-341/20-25/03/2015 tanggal 6 Maret Tersangka SUTADI selaku Kepala Dinas BMTR Print-01/0.3.10/Fd.1/01/2015 tanggal 05
2013 yang salah satu simpulannya agar penyidik
2015 dilakukan permintaan perkembangan Provinsi Banten merangkap sebagai PPK Januari 2015, dan terhadap tersangka An. Harini
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
194 2015

melengkapi bukti yang belum lengkap, namun berjalan dengan tahapan penelitian berkas surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-4247/0.5/ Oktober
sampai tanggal 19 Mei 2015 BPKP Perwakilan perkara kembali oleh JPU Kejari Konawe. Hal Fd.1/08/2015 tanggal 26 Agustus 2015. 51. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana
Jawa Tengah belum menerima bukti yang ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda pembangunan Masjid Raya Sanana pada
dimintakan. Hal ini sesuai dengan surat Kepala Sultra Nomor: B/459/VII/2015/ Dit Reskrimsus September Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah
Perwakilan BPKP Jawa Tengah Nomor: S-375/ tanggal 27 Juli 2015. 48. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan Kabupaten Kepulauan Sula TA 2006 s/d 2010
D6/01/2015 3 tanggal 3 Juni 2015. pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau Tahun dengan tersangka AHMAD HIDAYAT MUS
Agustus 2005, Tsk. Ir. SUNARYO (KPA), HASIRI (Ketua (mantan Bupati Sula).
Juli 45. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan Lelang), dan MUCHIBUDDIN (Kontraktor) Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
42. Dugaan TPK dalam dana sharing pembangunan pekerjaan jalan hot mix di Kota Bau-Bau Tahun Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI RI Nomor: R-900/20-25/09/2015 tanggal
GOR Gajah Mada di Kecamatan Mojosari 2005, Tsk. Ir. SUNARYO (KPA), HASIRI (Ketua Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli 3 September 2015 dilakukan klarifikasi dan
Kabupaten Mojokerto. Lelang), dan MUCHIBUDDIN (Kontraktor) 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan perkembangan penanganan perkara TPK ke
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Kepolisian Daerah Maluku Utara.
Nomor: R-52920-25/05/2015 tanggal 18 Mei Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli Tenggara. Hasil Klarifikasi: Berkas Perkara telah diambil
2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan Hasil Klarifikasi: Perkara di splitsing menjadi 4 alih penanganannya oleh Dittipidkor Bareskrim
penanganan perkara TPK ke Kapolres penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi berkas perkara dan sudah dilimpahkan ke Kajati Polri. Hal ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus
Mojokerto. Tenggara. Sultra serta mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal Polda Maluku Utara Nomor: R-164/IX/2015/Dit
Hasil Klarifikasi: Penyidikan dugaan TPK Hasil Klarifikasi : Perkara di splitzing menjadi 4 ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda Reskrimsus tanggal 30 September 2015.
dalam kegiatan pendamping pembangunan berkas perkara dan sudah dilimpahkan ke Kajati Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit 52. Kasus dugaan TPK penyalahgunaan dana
GOR Gajahmada pada Dinas Pemuda, Olahraga, Sultra serta mendapat petunjuk (P19) 5 kali. Hal Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015. pembebasan lahan untuk pembangunan
Kebudayaan, Pariwisata Kab. Mojokerto yang ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda 49. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa bandara bobong TA 2009.
menggunakan APBD TA 2012 atas nama Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Tersangka ACHMAD ANDRE bin Ridwan dan Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015. Wakatobi TA 2007, Tsk. ABU NURU RI Nomor: R-900/20-25/09/2015 tanggal
INSAN CAHYADI BUANA bin SARMIDI telah 46. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI 3 September 2015 dilakukan klarifikasi dan
P21 dan Penyidik telah melimpahkan tersangka se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab. Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli perkembangan penanganan perkara TPK ke
dan barang bukti kepada Kejaksaan Negeri Wakatobi TA 2007, Tsk. ABU NURU 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan Kepolisian Daerah Maluku Utara.
Mojokerto pada tanggal 22 Oktober 2014. Hal Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Hasil Klarifikasi: Perkara masih dalam tahap
ini sesuai dengan surat Kapolres Mojokerto Nomor: R-780/20-25/07/2015 tanggal 27 Juli Tenggara. penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat
Kota Nomor: R/109/VI/2015/Reskrim tanggal 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan Hasil Klarifikasi: Berkas perkara telah P21 Dirreskrimsus Polda Maluku Utara Nomor:
17 Juni 2015. penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal ini R-164/IX/2015/Dit Reskrimsus tanggal 30
43. Dugaan TPK reklamasi pantai pasar warneo Tenggara. sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda September 2015.
Tahun Anggaran 2004 oleh Polres Bau-Bau. Hasil Klarifikasi : Berkas perkara telah P21 Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit 53. Kasus dugaan TPK pengelolaan anggaran
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal ini Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015. deposito keuangan daerah yang diduga
Nomor: R-697/20-25/06/2015 tanggal 18 Juni sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda 50. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana hibah melibatkan Bupati Seram Bagian Timur
2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit yang diterima Kamar Dagang dan Industri Jawa ABDULLAH VANNATH.
penanganan perkara TPK ke Kapolda Sulawesi Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015. Timur (KADIN JATIM) dari Biro Administrasi Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-
Tenggara. 47. Dugaan TPK penggunaan bantuan dana hibah Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa RI Nomor: R-980/20-25/10/2015 tanggal
Hasil Klarifikasi: Penyidikan masih tetap yang diterima Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur 6 Oktoberr 2015 dilakukan klarifikasi dan
berjalan dengan tahapan memenuhi P19 Timur (KADIN JATIM) dari Biro Administrasi Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI perkembangan penanganan perkara TPK ke
JPU yang ke 9. Hal ini sesuai dengan surat Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Nomor: R-774/20-25/07/2015 tanggal 22 Juli Kepolisian Daerah Maluku.
Dirreskrimsus Polda Sultra Nomor: B/459/ Timur 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan Hasil Klarifikasi: Perkara masih dalam tahap
VII/2015/ Dit Reskrimsus tanggal 27 Juli 2015. Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur. penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat
44. Penyidikan perkara TPK dan pemanfaatan Nomor: R-774/20-25/07/2015 tanggal 22 Juli Hasil Klarifikasi: Perkara atas nama Tersangka Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor: B-277/
hasil hutan kayu pada hutan produksi di Desa 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan H. DIAR KUSUMA PUTRA, SE dan NELSON IX/2015/Dit Reskrimsus tanggal 23 Oktober
Asinua Jaya Kec. Abuki Kab. Konawe oleh Polres penanganan perkara TPK ke Kajati Jawa Timur. SEMBIRING, M.Eng telah dilimpahkan ke tahap 2015.
Konawe. Hasil Klarifikasi : Perkara atas nama Tersangka penuntutan pada tanggal 2 Juli 2015 dan telah
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI H. DIAR KUSUMA PUTRA, SE dan NELSON dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 5 Agustus November
Nomor: R-697/20-25/06/2015 tanggal 18 Juni SEMBIRING, M.Eng telah dilimpahkan ke tahap 2015 dengan agenda sidang saat ini adalah 54. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat
2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penuntutan pada tanggal 2 Juli 2015 dan telah pemeriksaan saksi-saksi. Hal ini sesuai dengan Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa,
penanganan perkara TPK ke Kapoda Sulawesi dilimpahkan ke Pengadilan tanggal 5 Agustus surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-4247/0.5/ Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan
Tenggara. 2015 dengan agenda sidang saat ini adalah Fd.1/08/2015 tanggal 26 Agustus 2015. 2013 dengan Tersangka DASMAR,S.Kep.
Hasil Klarifikasi: Penyidikan masih tetap pemeriksaan saksi-saksi. Hal ini sesuai dengan Ns, M.Kes dan IRSAN SYARIFUDDIN yang
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
196 2015

dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Februari April Posisi setelah Supervisi: Tahap II berdasarkan
Negeri Belopa. - 3. Pelimpahan perkara tindak pidana korupsi Surat Pidsus Kejagung RI kepada Kepala
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- pembangunan pelabuhan atau dermaga Kejaksaan Tinggi Banten Nomor: B-160/F.3/
RI Nomor: R-1555/20-25/11/2015 tanggal 12 Maret Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota Ft.1/01/2015 tanggal 22 Januari 2015.
November 2014 dilakukan Konfirmasi SPDP 1. Pelimpahan penyidikan perkara tindak pidana Cilegon Tahun Anggaran 2010 yang dilakukan 2. Dugaan TPK dan Tindak Pencucian Uang atas
dan perkembangan penanganan perkara TPK. korupsi dugaan tindak pidana korupsi secara oleh h. Tb Aat Syafaat yang telah di vonis oleh nama Terdakwa Ritha Sahara selaku Bendahara
Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan bersama-sama menerima hadiah atau janji Pengadilan Negeri Cilegon, dimana berdasarkan Pengeluaran Kepala Daerah Provinsi Sulawesi
penyidikan yang dikirimkan oleh Kejaksaan yang dilakukan oleh Tersangka Budi Gunawan fakta persidangan, telah dapat dibuktikan Tengah Tahun Anggaran 2007 s.d 2011.
Negeri Belopa menyatakan bahwa terdapat pada saat menduduki jabatan selaku Kepala bahwa terdakwa melakukan perbuatan bersama Posisi sebelum Supervisi: Penuntutan.
kendala penyidikan. Atas kondisi tersebut, Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya sama dengan Johny Husban. Posisi setelah Supervisi: Berdasarkan Putusan
KPK akan melaksanakan gelar perkara dengan Manusia Markas Besar Kepolisian Negara Sebelum Supervisi: Perkara disidik oleh KPK. Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana
Kejaksaan Negeri Belopa untuk mengatasi Republik Indonesia pada Periode 2003-2006 Setelah Supervisi: Perkara dilimpahkan kepada Korupsi pada Pengadilan Negeri Palu Nomor
kendala. dan jabatan lainnya di Kepolisan Negara Kejaksaan Tinggi Banten : 39/PID.SUS/TIPIKOR/2014/PN.PL tanggal
55. Dugaan TPK pengelolaan APBD Pemda Republik Indonesia kepada Pidsus Kejagung RI. 9 Januari 2015 dengan amar putusan pidana
Kabupaten Mamberamo Raya Tahun Anggaran Posisi sebelum Supervisi: Perkara disidik oleh Mei penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda
2013. KPK. - Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Posisi Setelah Supervisi: Perkara dilimpahkan subsidiair 4 (empat) bulan kurungan serta
Nomor: R-672/20-25/06/2015 tanggal 8 Juni kepada Pidsus Kejagung RI. Juni membayar Uang pengganti sebesar Rp.
2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan 2. Kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa - 3.601.914.973,10 (tiga milyar enam ratus satu
penanganan perkara TPK ke Kepolisian Daerah penerimaan suap dan/ atau gratifikasi dan/ atau juta sembilan ratus empat belas ribu sembilan
Papua pemerasan oleh terduga Bambang Guritno, dkk Juli ratus tujuh puluh tiga rupiah sepuluh sen).
Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara masih (Anggota DPRD Kab. Grobogan Periode 2009- - 3. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD
dalam proses penyidikan. Hal ini sesuai dengan 2014. dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun
surat Dirreskrimsus Polda Papua Nomor: Kegiatan Pelimpahan : Penanganan kasus Agustus Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka
B/2786/XI/2015/Dit Reskrimsus tanggal 13 dilakukan pelimpahan kepada Kejaksaan - Yuni Suryadi (KPA) dan Kusnowo (PPK) oleh
November 2015. Negeri Purwodadi melalui serangkaian Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.
56. Dugaan TPK proyek SIPPADAT di Pemerintah kegiatan Koordinasi berdasarkan Surat September Posisi sebelum di Supervisi: Penyidik terkendala
Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2002- Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada - dalam pembuktian kerugian keuangan
2003. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Nomor: Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan
Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK- R-73/20-25/01/2015 tanggal 13 Januari Oktober memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan
RI Nomor: R-972/20-25/09/2015 tanggal 2015 perihal Pelimpahan Penanganan Kasus - nilai kerugian keuangan Negara.
30 September 2015 dilakukan klarifikasi dan Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Surat Deputi Posisi setelah di Supervisi: berdasarkan Surat
perkembangan penanganan perkara TPK ke Bidang Penindakan KPK RI kepada Jaksa November kapolres Ponorogo Nomor: B/224/I/2015/
Kepolisian Daerah Jawa Tengah Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan - Satreskrim tanggal 4 Januari 2015, berkas
Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara masih Agung Republik Indonesia Nomor: R-169/20- perkara telah dinyatakan lengkap (P21) oleh
dalam proses penyidikan dan pemenuhan 25/01/2015 tanggal 27 Januari 2015 perihal Desember Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 29
petunjuk dari JPU. Hal ini sesuai dengan surat pelimpahan penanganan kasus dugaan tindak - Januari 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik
Dirreskrimsus Polda Jawa Tengah Nomor: pidana korupsi, Surat Kepala Kejaksaan Negeri dengan kegiatan pelimpahan tersangka atas
B/12023/XI/2015/Reskrimsus tanggal 30 Purwodadi kepada Pimpinan KPK RI Nomor: nama Yuni Suryadi (KPA) dan Kusnowo (PPK)
November 2015. R-11/0.3.41/Fs/05/2014 tanggal 9 Maret 2015 DATA HASIL SUPERVISI PERKARA berikut barang bukti (tahap II) ke JPU Kejaksaan
perihal pelimpahan penanganan kasus dugaan TAHUN 2015 Negeri Ponorogo untuk dilakukan penuntutan.
Desember tindak pidana korupsi, dan Surat Deputi Bidang 4. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan
- Penindakan KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Januari pembangunan Dermaga dan jalan menuju
Tinggi Jawa Tengah Nomor: R-365/20- - ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan
DATA PELIMPAHAN PERKARA 25/03/2015 tanggal 16 Maret 2015 perihal Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008
TAHUN 2015 koordinasi penanganan kasus tindak pidana Februari bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan
korupsi, serta Berita Acara Pelimpahan tanggal 1. Dugaan TPK pembangunan Puskesmas Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I
Januari 27 Maret 2015 di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Wayan Candra (Bupati Klungkung).
- Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 atas Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
nama Tersangka Dadang. Penyidikan.
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap II dan
telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
198 2015

PN Denpasar Nomor:7/Pen.Pid.Sus/TPK/2015./ Aceh Tenggara). telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan Mei


PN.Dps. tanggal 3 Februari 2015). Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. PN Denpasar Nomor:12/Pid.Sus.Tipikor/2015./ 18. Dugaan TPK kegiatan penerimaan CPNS di
Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor PN Dps tanggal 2 April 2015). Lingkungan Pemkab. Batang Hari TA.2009
Maret pada PN Banda Aceh Nomor:51/Pid.Sus/ 14. Dugaan TPK pengembangan distribusi air atas nama Tersangka ARIANSYAH bin H.M
5. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air NUR oleh Kepolisian Daerah Jambi.
di Dinas Kesehatan Kab. Luwu Tahun 2010 dan dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
2013 atas nama Tersangka Muh. Suyuti Asbudi terdakwa Marthin Desky selama 2 (dua) tahun Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Penyidikan.
oleh Kejaksaan Negeri Belopa. dan denda sejumlah Rp 200.000.000,-. Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas Setelah Supervisi: Penyidikan dihentikan
Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap nama tersangka Ida Bagus Made Oka. karena tidak memiliki cukup bukti.
Penyidikan. April Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. 19. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan
Posisi setelah Supervisi: Perkara Tahap II (P- 10. Dugaan TPK Dana Jamkesmas dan Dana Hasil Supervisi: P21 sesuai surat dari Kejaksaan modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun
21). Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tinggi Bali Nomor: B-473/P.1.5/Ft.1/04/2015 Anggaran 2012 sebesar Rp.300 Milyard kepada
6. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan tahun 2010 senilai Rp.3.724.025.000,-, Dana tanggal 15 April 2015. PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan
pembangunan Dermaga dan jalan menuju Jamkesmas dan Dana Bantuan Operasional 15. Dugaan TPK pengembangan distribusi air pembangkit listrik di Desa Balai Pungut
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Kesehatan (BOK) tahun 2011 senilai minum, pekerjaan Konstruksi jaringan air Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 Rp.4.512.820.000,- dan Jamkesmas 2012 bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Rp.3.091.992.000 serta dana Jamkesmas Karangasem, Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten atas nama Tersangka YUSRIZAL ANDAYANI
Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Karangasem APBD TA 2009 dan TA 2010 atas dan ARY SURYANTO oleh Penyidik Kejaksaan
Gusti Ngurah Gede. (BOK) tahun 2013 Rp.6.334.620.000,- atas nama tersangka I Wayan Arnawa. Negeri Bengkalis.
Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan. nama Tersangka Dr. Muh. Suyuti Asbudi oleh Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih
Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap II dan Kejaksaan Negeri Belopa. Hasil Supervisi: Putusan PN Tipikor pada PN ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus
telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap Denpasar Nomor 22/Pid-Sus-Tpk/PN. DPS ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara
PN Denpasar Nomor:10/Pen.Pid.Sus/2015/P. Penyidik. tanggal 5 Maret 2015, dengan amar antara untuk memperkuat pembuktian oleh Penyidik
Tipikor.Dps tanggal 31 Maret 2015. Setelah Supervisi: Perkara Tahap II (P-21). lain Pidana Penjara kepada terdakwa I Wayan Kejari Bengkalis.
7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan 11. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat alat Arnawa selama 2 (dua) tahun. Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara
pembangunan Dermaga dan jalan menuju operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka Selatan 16. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan atas nama Tersangka YUSRIZAL ANDAYANI
ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan atas nama Tersangka dr. Fransseda yang belanja hibah yang berasal dari APBD dan telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa
Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Toboali APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Penuntut Umum dan pada tanggal 25 Februari
bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Bangka Belitung. Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul 2015 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan
Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa Aa Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang
Ngurah Agung. Penyidik. Bantul DI-Yogyakarta, atas nama tersangka bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk
Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan. Setelah Supervisi: Perkara Tahap II (P-21) dan Maryani. dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Bengkalis
Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap II dan saat ini dalam proses penuntutan. Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan. Nomor: B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal
telah dilimpahkan ke PN Denpasar (Penetapan 12. Dugaan TPK Pelaksanaan Pengadaan Alat alat Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap 30 April 2015).
PN Denpasar Nomor:11/Pid.Sus-Tipikor/2015./ operasi TA.2013 di RSUD Kab. Bangka Selatan II dan telah dilimpahkan ke PN Yogyakarta 20. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan
PN Dps. tanggal 31 Maret 2015). atas nama Tersangka Yudistira Aria Wicaksana (Penetapan PN Yogyakarta Nomor:04/Pid.Sus. modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun
8. Dugaan TPK Dugaan TPK penyalahgunaan yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri TPK/2015./PN Yk tanggal 17 April 2015). Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada
dana APBD Kab Aceh Tenggara TA 2004- Toboali Bangka Belitung. 17. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan
2006 atas nama tersangka Mhd. Yusuf (Selaku Sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap belanja hibah yang berasal dari APBD dan pembangkit listrik di Desa Balai Pungut
Pemegang Kas Bupati Kab Aceh Tenggara). Penyidik. APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan. Setelah Supervisi: Perkara Tahap II (P-21) dan Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis
Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor saat ini dalam proses penuntutan. yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten atas nama Tersangka ARY SURYANTO, SP. oleh
pada PN Banda Aceh Nomor:50/Pid.Sus/ 13. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan Bantul DI-Yogyakarta, atas nama tersangka Penyidik Kejaksaan Negeri Bengkalis.
TPK/2014/PN Bna tanggal 17 Maret 2015 pembangunan Dermaga dan jalan menuju Dahono. Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih
dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan. ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus
terdakwa Mhd. Yusuf selama 1 (satu) tahun Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Negara
8 (delapan) bulan dan denda sejumlah Rp bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan II dan telah dilimpahkan ke PN Yogyakarta untuk memperkuat pembuktian oleh Penyidik
200.000.000,-. Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I (Penetapan PN Yogyakarta Nomor:05/Pid.Sus. Kejari Bengkalis.
9. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kab Ketut Janapria. TPK/2015./PN Yk tanggal 17 April 2015). Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara
Aceh Tenggara TA 2004-2006 atas nama Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan. atas nama Tersangka ARY SURYANTO telah
terdakwa Marthin Desky (Selaku Sekda Kab Posisi setelah di Supervisi: Perkara Tahap II dan dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
200 2015

Umum dan pada tanggal 25 Februari 2015 telah 25. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas Bengkulu TA 2010 s.d. 2012.
dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana penyerahan berkas tahap 1 dari Penyidik, Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
pelimpahan tersangka berikut barang bukti pada program upaya kesehatan perorangan Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk Penyidikan.
(tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008 atas Supervisi terpadu. Setelah Supervisi: Perkara telah memperoleh
dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Bengkalis nama tersangka Utun Supria oleh Penyidik Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan P-21 pada tanggal 12 Agustus 2015 dan telah
Nomor: B-1472/N.4.14/Ft.1/04//2015 tanggal Polda Nusa Tenggara Barat. Tipikor pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, dilaksanakan Tahap II berdasarkan Berita
30 April 2015). Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara Acara Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
21. TPK pengembangan distribusi air minum, ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus 4 tahun dan pidana denda dua ratus juta rupiah dari Kepolisian Daerah Bengkulu ke Kejaksaan
pekerjaan Konstruksi jaringan air bersih/air ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, dan menghukum terdakwa membayar uang Tinggi Bengkulu.
minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, memfasilitasi pemeriksaan Saksi-saksi, dan pengganti sebesar Rp.1.218.741.450,- (Surat 31. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan,
Kec. Kubu, Kec Abang Kabupaten Karangasem fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP. Kajari Tanjung Pinang Nomor: R-67/N.10.10/ Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi
APBD TA 2009 dan TA 2010 atas nama Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara atas Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni 2015). Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal dari
tersangka Wijaya Imam Santosa. nama Tersangka Utun Supria telah dinyatakan 28. Dugaan TPK di bagian pemerintahan APBN TA-2012 atas nama tersangka Dr. H.
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan. lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang Amran Lubis.
Hasil Supervisi: P21 sesuai surat dari Kejaksaan pada tanggal 27 Mei 2015 telah dilanjutkan pembebasan lahan untuk pembangunan USB Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
Tinggi Bali Nomor:B-1276/P.1.5/Ft.1/05/2015 oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 Penyidikan.
tanggal 22 Mei 2015. tersangka berikut barang bukti (tahap II) yang dilakukan oleh Tersangka atas nama Setelah Supervisi: Perkara telah memperoleh
ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan Gustian Bayu, oleh Penyidik Polres Tanjung P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II
Juni penuntutan, (Surat Dirreskrimsus Polda NTB Pinang. berdasarkan Berita Acara Penyerahan
22. Dugaan TPK Tunjangan Penghasilan Aparat Nomor: B/2589/VI/2015/ Dit Reskrimsus Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian
Pemerintahan Desa (TPAPD) atas nama tanggal 9 Juni 2015). tersangka atas nama Gustian Bayu sebagai Daerah Sumatera Utara ke Kejaksaan Tinggi
Tersangka Marlina Moha Siahaan oleh Polda 26. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat pihak yang turut bertanggungjawab sebagai Sumatera Utara.
Sulawesi Utara. kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana pelaku tindak pidana korupsi. 32. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan,
Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih pada program upaya kesehatan perorangan Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan Kedokteran dan KB di RSUD Dr. Pringadi
tahap penyidikan dan tidak dapat dilakukan RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008, atas Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, Medan Tahun Anggaran 2012 yang berasal dari
penyerahan Tersangka dan Barang Bukti nama tersangka Agus Trias Yatmoko, dkk, oleh vonis bersalah dengan hukuman pidana penjara APBN TA-2012 atas nama tersangka Kamsir
karena Tersangka tidak dapat ditahan dengan Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat. 4 tahun dan pidana denda sebesar seratus juta Aritonang.
alasan sakit. Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih rupiah, (Surat Kajari Tanjung Pinang Nomor: Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
Posisi setelah di Supervisi: Tersangka a.n Dra. Hj. ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus R-67/N.10.10/Ft.1/06/2015 tanggal 22 Juni Penyidikan.
Marlina Moha Siahaan dapat ditahan di Jakarta ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, 2015). Setelah Supervisi: Perkara telah memperoleh
dan telah dilakukan Penyerahan Tersangka dan memfasilitasi pemeriksaan Saksi, dan fasilitasi 29. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan P-21 dan telah dilaksanakan Tahap II
Barang Bukti ke Jaksa Penuntut Umum Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP. pembangunan Dermaga dan jalan menuju berdasarkan Berita Acara Penyerahan
23. Dugaan TPK dan pencucian uang atas nama Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara atas ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Tersangka dan Barang Bukti dari Kepolisian
Tersangka H. BANDJELA PALIUDJU oleh nama Tersangka Agus Trias Yatmoko, dkk telah Dawan Kabupaten Klungkung TA. 2007-2008 Daerah Sumatera Utara ke Kejaksaan Tinggi
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Sumatera Utara.
Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam Umum dan pada tanggal 27 Mei 2015 telah Kabupaten Klungkung, atas nama terdakwa I 33. Dugaan TPK penyalahgunaan bantuan desa
penyidikan dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan WAYAN CANDRA (Bupati Klungkung). se Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kab.
Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara pelimpahan tersangka berikut barang bukti Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Persidangan. Wakatobi TA 2007, Tsk. ABU NURU.
penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan perkara
telah dilakukan Tahap II. dilakukan penuntutan, (Surat Dirreskrimsus pada PN Denpasar (Salinan Putusan dalam oleh Penyidik Polres Wakatobi terkendala
24. Dugaan TPK dalam pembangunan dermaga Polda NTB Nomor: B/2589/VI/2015/ Dit proses permintaan) tanggal 25 Juni 2015 dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa (P-19).
Kubangsari Dinas Pekerjaan Umum Kota Reskrimsus tanggal 9 Juni 2015). dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara
Cilegon Tahun Anggaran 2010 atas nama 27. Dugaan TPK di bagian pemerintahan terdakwa I Wayan Candra selama 12 (dua belas) telah P21 dan tahap II tanggal 17 Juni 2013. Hal
Terdakwa H. TB. AAT SYAFAAT, S.Sos., M.Si. Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang tahun. ini sesuai dengan surat Dirreskrimsus Polda
oleh Kejaksaan Tinggi Banten. pembebasan lahan untuk pembangunan USB Sulawesi Tenggara Nomor: B/491/VII/2015/Dit
Posisi Sebelum Supervisi : Telah dilakukan sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 Juli Reskrimsus tanggal 30 Juli 2015.
Pelimpahan, Kejaksaan Tinggi Banten masih yang dilakukan oleh Tersangka atas nama - 34. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan
dalam tahap penyelidikan. Deddy Chandra, oleh penyidik Polres Tanjung belanja hibah yang berasal dari APBD dan
Posisi setelah di Supervisi: Perkara telah dalam Pinang. Agustus APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun
tahap Penyidikan Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih 30.
Dugaan TPK penyimpangan honor tim Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul
ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan Pembina manajemen BLUD RSUD Dr. M. Yunus yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
202 2015

Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik JPU Kejaksaan Negeri Bengkalis. atas nama DRS. H. DEDDY CHANDRA, MM LANGGENG TRIBINUKO, MM berdasarkan
Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/52/
Hasil Supervisi : Sesui Surat Kejaksaan Tinggi DI ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi terkendala pemenuhan petunjuk Jaksa Penuntut IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.
Yogyakarta Nomor: B-2285/0.4/Fd.1/08/2015 kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan Umum (P-19) atas penyerahan berkas tahap- 1 42. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
atas nama Tersangka Drs. H. M. Edy Bowo Negara untuk memperkuat pembuktian dalam dari Penyidik, Kegiatan Supervisi dilakukan RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
Nurcahyo, MA tidak terdapat cukup bukti. Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/ JPU dalam bentuk Supervisi terpadu. Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
35. Dugaan TPK dalam pencairan dan penggunaan Kejari Bengkalis. Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan Tersangka dr. PRAMINTO NUGROHO, SpM
belanja hibah yang berasal dari APBD dan Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa ARY Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.
APBD Perubahan Kabupaten Bantul Tahun SURYANTO, SP dipidana oleh oleh Majelis Pinang, vonis bersalah dengan hukuman pidana Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada
Anggaran 2011 kepada KONI Kabupaten Bantul Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru penjara 1 tahun dan pidana denda sebesar lima penetapan tersangka atas nama dr. PRAMINTO
yang diperuntukkan bagi PERSIBA Kabupaten dengan hukuman pidana penjara selama 6 puluh juta rupiah, (Putusan Nomor:2/Pid.Sus- NUGROHO, SpM sebagai pihak diduga turut
Bantul yang sedang dilaksanakan oleh Penyidik tahun denda Rp.200 juta atau subsider 3 bulan. TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015) bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana
Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. (Putusan nomor: 32/Pid.Sus/Tipikor/2015/ 40. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas
Hasil Supervisi : Sesui Surat Kejaksaan Tinggi PN.Pbr tanggal 3 September 2015) dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun nama dr.YUNI SURYADI yang Perkaranya
DI Yogyakarta Nomor: B- 2286/0.4/ 38.
Dugaan TPK di bagian pemerintahan Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam
Fd.1/08/2015 atas nama Tersangka Drs. H. M. Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang BUDI WASKITO oleh Penyidik Polres Ponorogo pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK
Idham Samawi tidak terdapat cukup bukti. pembebasan lahan untuk pembangunan USB Jawa Timur. mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi
September sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian
36. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan yang dilakukan oleh Tersangka atas nama penetapan tersangka atas nama BUDI WASKITO keuangan Negara.
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun YUSRIZAL, A.Ptnh bin MUHAMMAD YUSUF sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab Posisi setelah di Supervisi: Penyidik telah
Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada BHAWAN oleh Penyidik polres Tanjung Pinang sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama- menetapkan tersangka atas nama dr.
PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan sama dengan Tersangka atas nama dr.YUNI PRAMINTO NUGROHO, SpM berdasarkan
pembangkit listrik di Desa Balai Pungut tersangka atas nama YUSRIZAL, A.Ptnh bin SURYADI yang Perkaranya masih ditingkat Surat Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/53/
Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul MUHAMMAD YUSUF BHAWAN sebagai Penyidikan terkendala dalam pembuktian IV/2015/Satreskrim tanggal 2 April 2015.
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi 43. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
atas nama Terdakwa YUSRIZAL ANDAYANI pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
oleh JPU Kejaksaan Negeri Bengkalis. dengan Tersangka atas nama DRS. H. DEDDY untuk menentukan nilai kerugian keuangan Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih CHANDRA, MM yang Perkaranya masih Negara. Tersangka Ir. DEWANTO EKO PUTRO,MM oleh
ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi ditingkat Penyidikan terkendala pemenuhan Posisi setelah di Supervisi: Penyidik telah Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.
kasus ini dengan memfasilitasi ahli Keuangan petunjuk Jaksa Penuntut Umum (P-19) atas menetapkan tersangka atas nama BUDI Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada
Negara untuk memperkuat pembuktian dalam penyerahan berkas tahap- 1 dari Penyidik, WASKITO berdasarkan Surat Perintah penetapan tersangka atas nama Ir. DEWANTO
Penyidikan dan Penuntutan oleh Penyidik/ JPU Kegiatan Supervisi dilakukan dalam bentuk Penyidikan Nomor:SP.Sidik/51/IV/2015/ EKO PUTRO,MM sebagai pihak diduga turut
Kejari Bengkalis. Supervisi terpadu. Satreskrim tanggal 2 April 2015. bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana
Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa YUSRIZAL Posisi setelah di Supervisi: Putusan Pengadilan 41. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas
ANDAYANI dipidana oleh oleh Majelis Hakim Tipikor pada Pengadilan Negeri Tanjung dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun nama dr.YUNI SURYADI yang Perkaranya
Pengadilan Tipikor pada PN Pekanbaru dengan Pinang, vonis bersalah dengan hukuman pidana Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam
hukuman pidana penjara selama 9 tahun penjara 1 tahun dan pidana denda sebesar lima Drg. PRIYO LANGGENG TRIBINUKO, MM oleh pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK
denda Rp.500 juta atau subsider 6 bulan, puluh juta rupiah, (Putusan Nomor:3/Pid.Sus- Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur. mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi
dan membayar uang pengganti kerugian TPK/2015/PN Tpg tanggal 18 Juni 2015) Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian
Negara sebesar Rp.11,5 miliar atau Subsider 39.
Dugaan TPK di bagian pemerintahan penetapan tersangka atas nama Drg. PRIYO keuangan Negara.
3 tahun penjara. (Putusan nomor: 31/Pid.Sus/ Sekretariat Kota Tanjung Pinang tentang LANGGENG TRIBINUKO, MM sebagai pihak Posisi setelah di Supervisi: Penyidik telah
Tipikor/2015/PN.Pbr tanggal 3 September pembebasan lahan untuk pembangunan USB diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku menetapkan tersangka atas nama Ir. DEWANTO
2015) sekolah terpadu melalui APBD Tahun 2009 tindak pidana korupsi bersama-sama dengan EKO PUTRO,MM berdasarkan Surat Perintah
37. Dugaan TPK dalam anggaran penyertaan yang dilakukan oleh Tersangka atas nama Tersangka atas nama dr.YUNI SURYADI Penyidikan Nomor:SP.Sidik/54/ IV/2015/
modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun SYAFRIZAL bin H. ABDUL WAHAB oleh yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan Satreskrim tanggal 2 April 2015.
Anggaran 2012 sebesar Rp. 300 Milyard kepada Penyidik polres Tanjung Pinang terkendala dalam pembuktian kerugian 44. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung
PT. Bumi Laksamana Jaya untuk pembangunan Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN
pembangkit listrik di Desa Balai Pungut tersangka atas nama SYAFRIZAL bin H. ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama
Kecamatan Pinggir dan Desa Buruk Bakul ABDUL WAHAB sebagai pihak diduga turut menentukan nilai kerugian keuangan Negara. Tersangka BUDI DARMAWAN, ST. MT oleh
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana Posisi setelah di Supervisi: Penyidik telah Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.
atas nama Terdakwa ARY SURYANTO, SP oleh korupsi bersama-sama dengan Tersangka menetapkan tersangka atas nama Drg. PRIYO Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
204 2015

penetapan tersangka atas nama BUDI Padang Nomor:B-2180.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 50. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap
DARMAWAN, ST. MT sebagai pihak diduga tanggal 3 September 2015. Etnomusikologi pada Fakultas Sastra II berdasarkan perkembangan penyidikan dari
turut bertanggungjawab sebagai pelaku 47. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.
tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun 2010 atas nama Tersangka Suranto, ST., MT.. 55. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan
Tersangka atas nama dr.YUNI SURYADI Anggaran 2012 atas nama Tersangka EMRIZAL, Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap farmasi dan pengadaan peralatan farmasi
yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan ST oleh Penyidik Polresta Padang. Penyidikan. (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas
terkendala dalam pembuktian kerugian Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan perkara Posisi setelah Supervisi: Perkara telah Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas
keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap nama Tersangka Siti Ombun Purba.
ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk (P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
menentukan nilai kerugian keuangan Negara. bentuk supervisi terpadu pada tanggal 3 Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Penyidikan.
Posisi setelah di Supervisi: Penyidik telah Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta 51. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Posisi setelah Supervisi: Perkara telah
menetapkan tersangka atas nama BUDI Padang, dan telah disepakati simpulan dan Etnomusikologi pada Fakultas Sastra memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap
DARMAWAN,ST.MT berdasarkan Surat rekomendasi bersama atas perkara a quo Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran II berdasarkan perkembangan penyidikan dari
Perintah Penyidikan Nomor:SP.Sidik/55/ Posisi setelah Supervisi: Terhadap berkas 2010 atas nama Tersangka Drs. Nasrul H., Msi.. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.
IV/2015/ Satreskrim tanggal 2 April 2015. perkara An. Tersangka EMRIZAL, ST hasil Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap 56. Dugaan TPK dan gratifikasi yang dilakukan
45. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung penyidikannya sudah lengkap (P-21) oleh JPU Penyidikan. oleh Sudaryanto Sudargo (Mantan Direktur
Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun Kejari Padang sesuai Surat Kepala Kejaksaan Posisi setelah Supervisi: Perkara telah Bidang Kredit Menengah BRI Jakarta Pusat)
Anggaran 2012 atas nama Tersangka BASTIAN Negeri Padang kepada Kapolresta Padang memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap atas nama Tersangka Sudaryanto Sudargo.
M SINAGA bin M.E. SINAGA oleh Penyidik Nomor:B-2172.a/N.310/Ft.1/ 09/2015 tanggal II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
Polresta Padang. 3 September 2015. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Penyidikan.
Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan perkara 48. Dugaan TPK Dana Bantuan Rehabilitasi Ruang 52. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan Posisi setelah Supervisi: Perkara telah
terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa Kelas Rusak Berat dan Pembelian/ Rehabilitasi farmasi dan pengadaan peralatan farmasi memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap
(P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam Meubelair yang bersumber dari dana APBN (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas II berdasarkan perkembangan penyidikan dari
bentuk supervisi terpadu pada tanggal 3 Tahun Anggaran 2012 Kementerian Pendidikan Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.
Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta dan Kebudayaan Republik Indonesia bagi 25 nama Tersangka Drs. Nasrul H. 57. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas
Padang, dan telah disepakati simpulan dan (dua puluh lima) Sekolah Dasar di Kabupaten Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di
rekomendasi bersama atas perkara a quo Suppiori atas nama Tersangka YESAYA Penyidikan. Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan
Posisi setelah Supervisi: Terhadap berkas SOMBUK oleh Kejati Papua Posisi setelah Supervisi: Perkara telah 2012 atas nama Tersangka Neng Ulfa.
perkara An. Tersangka BASTIAN M SINAGA Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan perkara memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
bin M.E SINAGA hasil penyidikannya sudah terkendala untuk pelimpahan tersangka dan II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Penyidikan.
lengkap (P-21) oleh JPU Kejari Padang sesuai barang bukti (Tahap II) kepada Jaksa Penuntut Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Posisi setelah Supervisi: Perkara telah
Surat Kepala Kejaksaan Negeri Padang kepada Umum. 53. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap
Kapolresta Padang Nomor:B-2181.a/N.310/ Posisi setelah Supervisi: Berkas Perkara, farmasi dan pengadaan peralatan farmasi II berdasarkan perkembangan penyidikan dari
Ft.1/09/2015 tanggal 3 September 2015. tersangka YESAYA SOMBUK dan barang bukti (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.
46. Dugaan TPK Rehabilitasi/ Retrofitting Gedung dalam perkara dimaksud diserahkan kepada Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas 58. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas
Asrama Badan Diklat Provinsi Sumbar Tahun Jaksa Penuntut Umum tanggal 29 September nama Tersangka Suranto, ST., MT.. dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di
Anggaran 2012 atas nama Tersangka Ir. 2015 untuk proses penuntutan sesuai Surat Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan
RASYIDIN. M.Eng oleh Penyidik Polresta Kepala Kejaksaan Tinggi Papua kepada Kajari Penyidikan. 2012 atas nama Tersangka Suprijatna alias
Padang. Biak Nomor:B-280/T.1,Ft.1/09/2015 tanggal Posisi setelah Supervisi: Perkara telah Athiam.
Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan perkara 22 September 2015 memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa 49. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Penyidikan.
(P-19), kegiatan supervisi dilakukan dalam Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Posisi setelah Supervisi: Perkara telah
bentuk supervisi terpadu pada tanggal 3 Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 54. Dugaan TPK dalam pengadaan peralatan memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap
Agustus 2015 bertempat di kantor Polresta 2010 atas nama Tersangka Ellisnawaty Siagian. farmasi dan pengadaan peralatan farmasi II berdasarkan perkembangan penyidikan dari
Padang, dan telah disepakati simpulan dan Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap (lanjutan) di Fakultas Farmasi Universitas Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI.
rekomendasi bersama atas perkara a quo Penyidikan. Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 atas 59. Dugaan TPK dalam pembangunan Puskesmas
Posisi setelah Supervisi: Terhadap berkas Posisi setelah Supervisi: Perkara telah nama Tersangka Prof. Dr. Sumadio Hadisaputra, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di
perkara An. Tersangka Ir. RASYIDIN. M.Eng memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap Apt.. Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2011 dan
hasil penyidikannya sudah lengkap (P-21) II berdasarkan perkembangan penyidikan dari Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap 2012 atas nama Tersangka Mamak Jamaksari,
oleh JPU Kejari Padang sesuai Surat Kepala Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Penyidikan. S.Sos., M.Kes..
Kejaksaan Negeri Padang kepada Kapolresta Posisi setelah Supervisi: Perkara telah Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
206 2015

Penyidikan. 63. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara Tersangka YOKIE ADI KURNIAWAN, ST,M.
Posisi setelah Supervisi: Perkara telah bantuan sosial berupa cetak sawah seluas penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah Ec.DEV.
memperoleh P-21 dan telah dilaksanakan Tahap 500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Perintah Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam
II berdasarkan perkembangan penyidikan dari pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Penyerahan Berkas Perkara Kepala Kejaksaan penyidikan.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI. Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Tinggi Sumatera Utara Nomor: Print-713/N.2.5/ Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara
terdakwa Bahgia Bin Budiman. Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015. penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah
Oktober Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan. 67. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara
60. Dugaan TPK pengadaan Kapal Cepat Halsel Hasil setelah Supervisi: P-21 dan Tahap II RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 oleh Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari
Ekspres 01 Kabupaten Halmahera Selatan. pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan dengan nama Tersangka HASAN BASRI, SE Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 16
Hasil Supervisi: Berdasarkan surat KPK- Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Juli 2016.
RI Nomor: R-899/20-25/09/2015 tanggal B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015. Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam 71. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah
2 September 2015 dilakukan klarifikasi penyidikan. untuk kepentingan umum atas pembebasan
dan perkembangan penanganan perkara November Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk
TPK ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. 64. Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama
Terhadap perkara a quo atas nama tersangka Kubangsari pada Pemkot Cilegon TA 2010 a.n dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Perintah Tersangka Drs. ARONI HALAWA.
MUHAMMAD KASUBA, MA dan AMINUDDIN, tersangka JHONY HUSBAND dan H SUPADI Penyerahan Berkas Perkara Kepala Kejaksaan Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam
Ak telah dihentikan Penyidikan berdasarkan yang ditangani oleh Kejati Banten. Tinggi Sumatera Utara Nomor: Print-712/N.2.5/ penyidikan.
Surat Perintah Penghentian Penyidikan Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam Fd.1/06/2015 tanggal 25 Juni 2015. Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara
Kajati Maluku Utara Nomor: Print-138/S.2/ penyidikan. 68. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah
Fd.1/05/2015 tanggal 21 Mei 2015 dan Surat Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara untuk kepentingan umum atas pembebasan dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara
Perintah Penghentian Penyidikan Kajati Maluku penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari
Utara Nomor: Print-139/S.2/Fd.1/05/2015 telah dilakukan Tahap II berdasarkan Surat Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada
tanggal 21 Mei 2015. Hal ini sesuai dengan Pemberitahuan Hasil Penyelidikan dinyatakan Tersangka Drs. ASAARO LAIA , M.Pd. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 21
surat Kajati Maluku Utara Nomor: B-1177/S.2./ lengkap (P-21) Nomor: 2316/0.6.5/Ft.1/11/2015 Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam Oktober 2014.
Fd.1/09/2015 tanggal 21 September 2015. tanggal 25 November 2015 dan telah dilakukan penyidikan. 72. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah
61. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara untuk kepentingan umum atas pembebasan
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas II) tanggal 26 November 2015 di Kejaksaan penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana Negeri Cilegon. dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman 65. Dugaan TPK dan Tindak Pidana Pencucian Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Tersangka FIRMAN ADIL DACHI.
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Uang dalam Pembebasan Tanah Lokasi Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam
Terdakwa Hasan Basri Bin Muhammad Isa. Pembangunan Base Camp PLTA Asahan III oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 12 penyidikan.
Posisi sebelum Supervisi : Tahap Penyidikan Polda Sumatera Utara dengan nama Tersangka Maret 2014. Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara
Hasil setelah Supervisi: P-21 dan Tahap II PANDAPOTAN KASMIN SIMANJUNTAK 69. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah
pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT (Bupati Toba Samosir). untuk kepentingan umum atas pembebasan dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara
Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari
Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: penyidikan. Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada
B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015. Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara Tersangka Drs. FERIAMAN SARUMAHA. Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 12
62. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam Maret 2014.
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara penyidikan. 73. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 17 dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara dr. YUNI SURYADI, M.Kes oleh Penyidik Polres
terdakwa Hasbi S. Bin M. Daud. Februari 2015. Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari Ponorogo Jawa Timur.
Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan 66. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada Posisi sebelum Supervisi: Penyidik terkendala
Hasil setelah Supervisi: P-21 dan Tahap II RSUP H. Adam Malik Medan TA.2010 oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 12 dalam pembuktian kerugian keuangan
pelimpahan berkas perkara ke persidangan PT Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Medan Maret 2014. Negara, KPK mensupervisi kasus ini
Tipikor Aceh sesuai dengan Surat Pelimpahan dengan nama Tersangka MARWANTO 70. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah dengan memfasilitasi ahli teknis untuk
Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor: LINGGA, SH selaku Ketua Panitia Pengadaan. untuk kepentingan umum atas pembebasan menentukan nilai kerugian keuangan Negara
B-1300/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/10/2015. Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk dan memberikan ketarangan Ahli ditingkat
penyidikan. Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama penyidikan dan penuntutan.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
208 2015

Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas Kab. Nias Selatan tahun 2012 dengan nama dengan putusan Nomor:19/Pid.Sus/ TPK/2015/ -
nama dr. YUNI SURYADI, M.Kes telah diputus Tersangka Drs. HUKUASA NDRURU, M.Ap. PN.MTR tanggal 16 Oktober 2015 yakni
bersalah oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada Posisi Sebelum Supervisi : Perkara masih dalam pidana penjara selama 1 (satu) tahun serta Maret
PN Surabaya dengan putusan pidana penjara penyidikan. denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 2 -
selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan serta Posisi setelah di Supervisi: Berkas perkara bulan kurungan, (Surat Kajati NTB Nomor:
denda sebesar Rp.50.000.000,- subsidair 2 penyidikan sudah dinyatakan lengkap dan telah B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal 2 Desember April
bulan kurungan. dilakukan Tahap II berdasarkan Berita Acara 2015). -
74. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti dari 81. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas Kepolisian Daerah Sumatera Utara kepada kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana Mei
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara tanggal 8 pada program upaya kesehatan perorangan -
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman Desember 2014. RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008, atas
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama 79. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD nama tersangka AGUS TRIAS YATMOKO, SH, Juni
Terdakwa Hasan Basri Bin Muhammad Isa. dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun dkk, oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat. -
Posisi sebelum Supervisi : Proses Penyidikan. Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka Posisi sebelum Supervisi: Kasus masih ditingkat
Hasil setelah Supervisi: Proses Persidangan. Drg. PRIYO LANGGENG TRIBINUKO, MM oleh penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini Juli
75. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur. dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, bantuan Persiapan Pelaksanaan Pelatihan di Provinsi
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas Posisi sebelum Supervisi: Belum ada penetapan memfasilitasi pemeriksaan Saksi, dan bantuan Riau dan Kepulauan Riau dengan melakukan
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana tersangka atas nama Drg. PRIYO LANGGENG fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP. survey Hotel tempat pelaksanaan kegiatan
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman TRIBINUKO, MM sebagai pihak diduga turut Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas serta Koordinasi ke Kejaksaan Tinggi Riau,
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana nama AGUS TRIAS YATMOKO, SH, dkk telah Kepolisian Daerah Riau, BPK Perwakilan Riau
Terdakwa Hasbi S Bin M. Daud. korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas diputus oleh Hakim Pengadilan Tipikor pada dan BPKP Perwakilan Riau berdasarkan Surat
Posisi sebelum Supervisi : Proses Penyidikan. nama dr.YUNI SURYADI yang Perkaranya PN Mataram dengan putusan Nomor:19/Pid. Tugas Plh.Deputi Bidang Penindakan KPK
Hasil setelah Supervisi: Proses Persidangan. masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam Sus/TPK/2015/PN.MTR tanggal 16 Oktober Nomor: SPT-123/20-25/06/2015 tanggal 22
76. Dugaan TPK kegiatan pemanfaatan dana pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK 2015 yakni pidana penjara selama 1 (satu) Juni 2015.
bantuan sosial berupa cetak sawah seluas mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi tahun serta denda masing-masing sebesar
500 ha dalam kegiatan prasarana dan sarana ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian Rp.50.000.000,- subsidair masing-masing Agustus
pertanian pada Dinas Pertanian Tanaman keuangan Negara. 2 bulan kurungan, (Surat Kajati NTB Nomor: 1. Pada bulan Agustus 2015, Unit Koordinasi
Pangan Kab. Aceh Tengah TA 2011 atas nama Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas B-2736/P.2/Ft.I/12/2015 tanggal 2 Desember dan Supervisi Bidang Penindakan telah
Terdakwa Bahgia Bin Budima. nama Drg. PRIYO LANGGENG TRIBINUKO, 2015). melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan
Posisi sebelum Supervisi : Proses Penyidikan. MM telah dinyatakan lengkap (P21) 82. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang terkait Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan
Hasil setelah Supervisi: Proses Persidangan. berdasarkan Surat Kajari Ponorogo kepada pembahasan APBD Seruyan Tahun 2014 oleh di Hotel Pangeran, Pekanbaru Provinsi Riau
77. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang terkait Kapolres Ponorogo Nomor: B.174/0.5.24/ DPRD Kabupaten Seruyan atas nama tersangka pada tanggal 24-28 Agustus 2015.
pembahasan APBD Seruyan Tahun 2014 oleh Fd.1/12/2015 tanggal 1 Desember 2015 perihal Ir. H. Syamsurijal, M.Si bin Abdullah. 2. Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut
DPRD Kabupaten Seruyan atas nama tersangka Pemberitahuan hasil penyidikan tindak pidana Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan sebanyak 180 peserta, terdiri:
Ir. H. Syamsurijal, M.Si bin Abdullah. korupsi atas nama tersangka Drg. PRIYO dinyatakan P21 oleh Kejati Kalimantan Tengah a. Polda Riau dan jajara : 49 peserta
Posisi sebelum Supervisi: dilaksanakan LANGGENG TRIBINUKO, MM Bin Renoto berdasarkan surat B-2114/Q.2.5/Ft.1/11/2015 b. Polda Kepulaan Riau dan jajaran : 30 peserta
penyidikan terhadap tersangka Ir. H. sudah lengkap. tanggal 24 November 2015. c. Kejati Riau dan jajara : 49 peserta
Syamsurijal, M.Si bin Abdullah, yang merupakan 80. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat Hasil setelah Supervisi: Dilaksanakan d. Kejati Kepulauan Riau dan jajaran : 32
pengembangan dari berkas perkara terdakwa kesehatan, kedokteran dan Keluarga Berencana penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap peserta
H. Baharudin Bin H. Ibrahim dan terdakwa Hj. pada program upaya kesehatan perorangan II) berdasarkan surat B-2214/Q.2/Ft.1/12/2015 e. BPK RI Perwakilan Riau : 5 peserta
Suherlina Als. H. Lina Binti H. Idrus (selaku RSUD dr. R. Soedjono Selong Tahun 2008 atas tanggal 7 Desember 2015. f. BPK RI Perwakilan Kepulauan Riau : 5 peserta
Anggota DPRD Kabupaten Seruyan). nama tersangka dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes, g. BPKP Perwakilan Riau : 5 peserta
Hasil setelah Supervisi: Penyidikan dinyatakan oleh Penyidik Polda Nusa Tenggara Barat. DATA h. BPKP Perwakilan Kepulauan Riau : 5 peserta
P21 oleh Kejati Kalimantan Tengah berdasarkan Posisi sebelum di Supervisi: Kasus masih KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN 3. Materi Pelatihan yang disampaikan sebagai
surat B-2114/Q.2.5/Ft.1/11/2015 tanggal 24 ditingkat penyidikan, KPK mensupervisi kasus KEMAMPUAN SDM APH berikut:
November 2015. ini dengan kegiatan a.l. Supervisi terpadu, TAHUN 2015 a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri,
memfasilitasi pemeriksaan Saksi-saksi, dan Jaksa Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK
Desember fasilitasi Ahli Pengadaan Barang dan Jasa LKPP. Januari dan Kepala BPKP yang diwakili Deputi
78. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah Posisi setelah di Supervisi: Terdakwa atas nama - Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.
untuk kepentingan umum atas pembebasan dr.H.UTUN SUPRIA, M.Kes telah diputus oleh b. Sharing Session dan Paparan terkait
lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Mataram Februari Pencegahan KPK yang disampaikan oleh
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
210 2015

Kedeputian Bidang Pencegahan KPK. d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit
c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit oleh Bapak M. Yusuf (Kepala PPATK) Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara
Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang
oleh Bpk. Iswan Elmi (Deputi Bidang oleh Bapak Adnan Paslyadja Investigasi BPKP) & Tim
Investigasi BPKP) & Tim f. Sinergitas APH dalam Pemberantasan d. Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan
d. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Ahmad terkait dengan Tindak Pidana Korupsi oleh
oleh Bapak M. Yusuf (Kepala PPATK) Wiyagus. Bapak Achmadi
e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi g. Pelacakan Asset yang disampaikan oleh e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi
oleh Bapak Adnan Paslyadja Unit Asset Tracing Direktorat Penindakan oleh Bapak Adnan Paslyadja
f. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan KPK. f. Teknis Investigasi TPK dalam Pengadaan
Titik Rawan Penyimpangan oleh Bapak h. Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Dan Barang dan Jasa oleh Bapak Buntoro -
Setya Budi Arijanta (Direktur pada LKPP) Titik Rawan Penyimpangan oleh Bapak BPKP
g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah Setya Budi Arijanta (Direktur pada LKPP) g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah
oleh Bapak Siswo Sujanto i. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Bapak Siswo Sujanto
h. Tindak Pidana Korupsi di Bidang oleh Bapak Siswo Sujanto h. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi
Kehutanan oleh Bapak Suhariyanto j. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam Penanganan TPK oleh Bapak Ranu
i. Peran Unit Koordinasi dan Supervisi dalam Penanganan TPK oleh Bapak Ranu Mihardja (Deputi PIPM).
dalam Penanganan TPK oleh Bapak Ranu Mihardja (Plh. Deputi Bidang Penindakan
Mihardja (Plh. Deputi Bidang Penindakan KPK) November
KPK) -
Oktober
September 1. Pada bulan Oktober 2015, Unit Koordinasi Desember
1. Pada bulan September 2015, Unit Koordinasi dan Supervisi Bidang Penindakan telah -
dan Supervisi Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan
melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan
Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Sanur Paradise Hotel pada tanggal 19 - 23
di Hotel Novotel, Manado Provinsi Sulawesi Oktober 2015.
Utara pada tanggal 14 18 September 2015. 2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas
2. Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut SDM Aparat Penegak Hukum (APH) yang
sebanyak 161 peserta, terdiri: dilaksanakan di Hotel Sanur Paradise Provinsi
a. Polda Sulawesi Utara dan jajaran : 38 peserta Bali pada tanggal 19-23 Oktober 2015, diikuti
b. Polda Gorontalo dan jajaran : 23 peserta oleh 180 peserta yakni:
c. Kejati Sulawesi Utara dan jajaran : 46 peserta a. Penyidik pada Polda Bali : 42 peserta
d. Kejati Gorontalo dan jajaran : 28 peserta b. Penyidik pada Polda NTB : 38 peserta
e. BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara :5 c. Jaksa pada Kejati Bali : 46 peserta
peserta d. Jaksa pada Kejati NTB : 34 peserta
f. BPK RI Perwakilan Gorontalo : 5 peserta e. Auditor pada BPK RI Perwakilan Bali :5
g. BPKP Perwakilan Sulawesi Utara : 11 peserta peserta
h. BPKP Perwakilan Gorontalo : 5 peserta f. Auditor pada BPK RI Perwakilan NTB :5
3. Materi Pelatihan yang sampaikan, sebagai peserta
berikut: g. Auditor pada BPKP Perwakilan Bali :5
a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri, peserta
Jaksa Agung, Kepala PPATK, Ketua BPK h. Auditor pada BPKP Perwakilan NTB :5
dan Kepala BPKP yang diwakili Deputi peserta
Bidang Pengawasan Keuangan Daerah. 3. Materi pelatihan yang telah disampaikan
b. Sharing Session dan Paparan terkait kepada peserta adalah:
Pencegahan KPK yang disampaikan oleh a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang
Kedeputian Bidang Pencegahan KPK. oleh Bapak Agus Santoso (Wakil Kepala
c. Metode dan Teknik Perhitungan Kerugian PPATK)
Keuangan Negara oleh Bpk. I Nyoman b. Sharing Session oleh Direktorat
Wara. Pencegahan KPK
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
212 2015

TABEL
DAFTAR PERANGKAT LUNAK YANG DIKELOLA
DEPUTI BIDANG INDA
TAHUN 2015
NO DIREKTORAT APLIKASI NO DIREKTORAT APLIKASI
Pengolahan Data 24 Direktorat Pinda Mail System
1 Direktorat LHKPN
LHKPN
25 Direktorat Pinda Aplikasi SPDP
2 Direktorat LHKPN Wajib Lapor
26 Direktorat Pinda CMAS Penyelidikan
SIG - SIstem
3 Direktorat Gratifikasi 27 Direktorat Pinda CMAS Penyidikan
Informasi Gratifikasi
28 Direktorat Pinda CMAS Penuntutan
Program
4 Direktorat Gratifikasi Pengendalian 29 Biro SDM HRIS
Gratifikasi 30 Biro SDM PMS
Aplikasi 31 Biro SDM Absensi
5 Direktorat Litbang
Perpustakaan
32 Biro SDM E-Learning

LAMPIRAN 1 8
Sistem Informasi
Direktorat Pengaduan Aplikasi Perencanaan
6 Pengaduan 33 Biro Keuangan
Masyarakat dan Keuangan
Masyarakat
34 Biro Keuangan Actuate
Direktorat Pengaduan SMS Pengaduan
7 Aplikasi Putusan
Masyarakat Dumas Gateway
DAFTAR 8
Direktorat Pengaduan
KWS
35 Biro Hukum
Hukum
Masyarakat 36 Biro Umum Aplikasi Pengadaan
PERANGKAT 9 Direktorat PI Aplikasi Pentana 37 Biro Umum Aplikasi Persuratan

LUNAK YANG 10
11
Direktorat PI
Direktorat Monitor
Aplikasi Simpatik
Aplikasi IPA
38
39
Biro Umum
Biro Humas
LPSE
ACCH
DIKELOLA 12 Direktorat Monitor Know 40 Biro Humas Website KPK
41 Biro Humas Kanal TV
DEPUTI BIDANG 13
14
Direktorat Monitor
Direktorat Pinda
Biodata Saksi
Microsoft Project 42 Biro Humas Kanal Radio

INDA 15 Direktorat Pinda Tableau 43


44
Direktorat Litbang
Direktorat PJKAKI
Perpustakaan
Aplikasi APIK
16 Direktorat Pinda Jabber
Webbex Virtual 45 Biro Humas Survey Online
17 Direktorat Pinda
Meeting 46 Direktorat Litbang Aplikasi TLHK
18 Direktorat Pinda ITSM 47 Direktorat Litbang Aplikasi SPSS
19 Direktorat Pinda Virtual Server
20 Direktorat Pinda IT Security
21 Direktorat Pinda Aplikasi Surat Tugas
22 Direktorat Pinda DMS ELO
23 Direktorat Pinda IPTel System
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
214 2015

TABEL
KINERJA PENINGKATAN DAN PERLUASAN JARIGAN KERJASAMA
TAHUN 2015
LEMBAGA/MITRA KERJASAMA/ HASIL
BENTUK KEGIATAN JUMLAH
FORUM KEGIATAN
IACA, ACA, OECD, SEAPAC, GOPAC, Menghadiri Forum sebagai
ADB OECD, IAACA, APG, INTERPOL, focal point atau narasumber Laporan Kegiatan 25 Kegiatan
ECAN, IACC dan anggota/observer
Rapat Teknis
WG Prevention and
Asset recovery
Expert Meeting Review
Kesiapan negara pihak
UNCAC
untuk di review oleh 2 Kegiatan
G-20 Dokumen Kertas
UNODC 3 Kegiatan
APEC Kerja
Negara yang ditunjuk 2 Kegiatan

LAMPIRAN 1 9
sebagai Reviewer
Rapat Teknis/WG
Meeting
Rapat Teknis/WG
KEGIATAN Meeting
CPIB, MACC, ACB, GIV, NACC,
PENINGKATAN/ UNAFEI, CAC, ACRC, AGD, Pakistan,
Implementasi MoU,
Permintaan Bantuan dll.
3 Kegiatan 18 Kegiatan
Laos, Bangladesh, Tunisia dll
PERLUASAN
JARINGAN TABEL
KERJASAMA NOTA KESEPAHAMAN KPK DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
TAHUN 2015
DAN NOTA NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH
1 Penegak Hukum 2
KESEPAHAMAN 2 Lembaga Negara 23
Perguruan Tinggi
3 MoU 68
Non MoU/PKS 14
Penyedia Jasa
4 6
Telekomunikasi
5 Organisasi Lain - IDI 1
Instansi Pemberantasan
6 24+1
Korupsi LN (Bilateral)
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
216 2015

TABEL KEGIATAN PENINGKATAN KEPATUHAN PELAPORAN LHKPN (TAHUN 2015)


JUMLAH
JENIS KEGIATAN LEMBAGA
KEGIATAN
1. Pemerintah Kabupaten Bekasi
2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3. Badan Pemeriksa Keuangan
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
5. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
6. PT Telekomunikasi Indonesia
Asistensi Pengisian dan
1. 13 kali 7. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Pengumpulan (APP) LHKPN
8. Pemerintah Kota Baubau
9. Pemerintah Kabupaten Buton
10. Pemerintah Kabupaten Buton Utara
11. Pemerintah Kabupaten Wakatobi
12. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
13. PT Telekomunikasi Indonesia
1. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Bimbingan Teknis (Bimtek)
2. 2 kali 2. Kementerian Pertahanan
LHKPN

LAMPIRAN 110 3.

4.
Sosialisasi LHKPN

ToT
1 kali

2 Kali
Pemerintah Kabupaten Bintan
1. Kementerian Kesehatan
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEGIATAN 5. Klinik LHKPN - -


1. Pemerintah Kota Bandung
6. Lainnya kali
PENGELOLAAN 2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat

LHKPN TABEL WAJIB LAPOR DAN TINGKAT KEPATUHAN LHKPN (TAHUN 2015)
Jumlah Yang Telah
Jumlah Wajib PersentaseTingkat
NO. BIDANG Melaporkan Harta
Lapor Kepatuhan %
Kekayaan
1 EKSEKUTIF 219.464 156.128 71,14%
2 LEGISLATIF 13.326 3.628 27,22%
3 YUDIKATIF 11.449 10.079 88,03%
4 BUMN/BUMD 26.034 20.722 79,60%
TOTAL 270.273 190.557 70,51%.

TABEL PENERIMAAN LHKPN TAHUN 2015


PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
LHKPN A 2,114 1,948 4,747 4,432 6,130 5,778 2,553 5,249 6,098 4,341 2.622 4.168 50.180
LHKPN B 2,444 1,878 2,006 2,094 3,563 2,987 2,913 3,466 2,607 3,200 1.717 2.902 31.777
LHKPN (A+B) 4,558 3,826 6,753 6,526 9,693 8,765 5,466 8,715 8,705 7,541 4.339 7.070 74,887

TABEL PENGUMUMAN LHKPN DALAM TAMBAHAN BERITA NEGARA (TBN) (TAHUN 2015)
PENGUMUMAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
LHKPN
Form A 0 0 4,813 2,469 2,014 1,396 1,174 1,867 2,227 1,714 2,196 743 20.613
Form B 0 0 5,681 1,375 1,283 1,952 1,770 1,501 1,563 1,159 822 255 17.361
Form (A+B) 0 0 10,494 3,844 3,297 3,348 2,944 3,368 3,790 2,873 6,243 2.125 37.974
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
218 2015

TABEL
GRATIFIKASI BERDASARKAN BIDANG
TAHUN 2015
NO BIDANG INSTANSI JUMLAH

MPR/DPR 6
1 Legislatif
DPRD 19
DPD 0
Kepresidenan 0
Kementerian Sekretaris Negara RI 0
Kementerian:
Kementerian koordinator 4
Kementerian 446
2 Eksekutif
Kementerian negara 4

LAMPIRAN 111
Setingkat kementerian 11
LPNK 35
Lembaga ekstra struktural 2

KEGIATAN 3 Yudikatif
Pemda 156
16
PENGELOLAAN 4 Lembaga independen 69
5 BUMN/BUMD 805
GRATIFIKASI Jumlah 1573

TABEL
STATUS KEPEMILIKAN GRATIFIKASI
TAHUN 2015
No Status Jumlah
1 Milik Negara 453
2 Milik Penerima 62
3 Sebagian Milik Negara 84
4 Proses 253
5 Non SK 721
1573
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
220 2015

TABEL TABEL
NILAI GRATIFIKASI LAPORAN GRATIFIKASI BERDASARKAN
TAHUN 2015 WILAYAH
BERBENTUK BERBENTUK BARANG TAHUN 2015
MATA UANG
STATUS UANG (RP) BARANG (SENILAI (SENILAI MATA UANG NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH
ASING
RP) ASING) 1 NAD 10
USD 15.849,52
SGD 101.997,70 2 Sumatera Utara 14
AUD
99,00 3 Riau 3
HKD 4 Kepulauan Riau 5
USD 4.320,04
2.429,00 JPY
GBP 306,00 5 Sumatera Barat 7
Milik Negara 1.462.139.300 4.551.399.517 100.789,00
THB 3.200,00 6 Sumatera Selatan 15
EUR 195,00
CNY 1.500,00
MYR 717,00 7 Kepulauan Bangka Belitung 5
CNY 8 Jambi 7
2.700,00
GBP 9 Bengkulu 2
48,00 10 Lampung 24
USD 11 Jawa Barat 277
25.810,48 12 Banten 54
SGD
13 Kalimantan Selatan 10
5.303,30
AUD 14 Kalimantan Tengah 5
401,00 15 Kalimantan Barat 5
HKD 16 Kalimantan Timur 30
671,00
JPY 17 Kalimantan Utara 0
Milik 20.301,00 18 DKI Jakarta 670
23.680.163.194 4.135.695.002
Penerima EUR 19 D.I. Yogyakarta 121
405,00
20 Jawa Tengah 100
MYR
933,00 21 Jawa Timur 72
GBP 22 Sulawesi Utara 13
102,00
23 Sulawesi Selatan 40
ILS
20,00 24 Sulawesi Tengah 0
QAR 25 Sulawesi Tenggara 2
100,00 26 Gorontalo 4
27 Papua 2
28 Papua Barat 1
29 Bali 38
30 Nusa Tenggara Barat 8
31 Nusa Tenggara Timur 11
32 Maluku Utara 1
33 Maluku 3
34 Irian Jaya Barat 0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
222 2015

NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH


35 Sulawesi Barat 1
36 Austria 1
37 Cina 7
38 Korea Selatan 1
39 Madrid 1
40 Malaysia 1
41 Singapura 1
42 Thailand 1
1573

TABEL
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN
GRATIFIKASI (PPG)
TAHUN 2015
POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG

1 Badan Informasi Geospasial 0

2 BKKBN 17
3 BMKG 0
Peraturan Kepala BNPT No. PER-09/K.
4 BNPT 0
BNPT/3/2015
5 BNP2TKI 4
6 BPK 75
7 BPOM 21
8 Bawaslu 3
9 BPKP 42
10 Bapennas 4
11 BPN 8
12 BPS Perkom.178/2014, 24 okt 2014 Perkom No.318, 12 jun 2014 2
Peraturan Direksi No.PD-09/DS300/11/2014 Tgl 25
13 Bulog 0
Nov 2014
14 Bank Indonesia 23
15 BPJS Ketenagakerjaan 55
16 Holding PTPN ( PTPN 1 - 14 ) 0
17 Kejaksaan RI 50
18 Kemenag 129
19 Kemendagri 24
20 Kementerian ESDM Permen ESDM 37/2014 SK 85.K/06/IJN/2015 24
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
224 2015

POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG
21 Kemenkumham Permenkumham No15. Th 2014 Tgl 9 Jun 2014 52
22 Kemenhut 10
Kementerian Kelautan dan
23 122
Perikanan

Kep Itjen Kemenkes


24 Kemenkes Permenkes No.14 tahun 2014, tanggal 27 Maret 2014 231
01.T.PS.17.4.215.10.3.445

25 Kemenkeu 125
SPJ-69/01-55/05/2013, tgl 15 Mei
SK Menkominfo No. 686/2014, tgl
26 Kemenkominfo 2013 dlm bentuk MOU (didalamnya 42
7 Juli 2014
terkait PPG)
27 Kemenlu 25
Renja PPG 24 Sept 2013, an SK UPG No. 14/S.MBU/14, tanggal
28 Kemeneg BUMN PER-05/MBU/14,tanggal 17 Maret 2014 7
Menteri BUMN 10 Juni 2014
29 KemenPU PERMEN 03 Tahun 2014 8
Kep Menteri Pan & RB No.108 Thn
30 Kemenpan- RB Permenpan RB No.4 Thn 2015 3
2015
31 Kemendikbud 292
32 Kemenhub 37
33 Kemenhan 4
34 Kementan 64
35 Kemenpera 0
36 Kemenristek 0
37 Kemensos 8
38 Kemenakertrans 11
39 POLRI 35
40 KPK 320
41 KPU 19
42 LKPP Peraturan Kepala LKPP No. 16 Th 2014 Kep Kepala LKPP No 21 Th 2014 3
43 MK Peraturan Sekjen MKRI No.1 Th 2014 Kep. Sekjen MKRI No. 2.4 Th 2015 23
44 Ombudsman RI No.039/0ri-sk/v/2015 17
45 OJK 5
46 Pemkab Badung 4
47 Pemkab Bandung 17
48 Pemkab Bandung Barat 1
49 Pemkab Bantul 2
50 Pemkab Bekasi 10
51 Pemkab Boalemo Gorontalo 0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
226 2015

POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG
52 Pemkab Bogor 1
53 Pemkab Bone Bolango Gorontalo 0
54 Pemkab Buru 0
55 Pemkab Buru Selatan 0
56 Pemkab Ciamis 3
57 Pemkab Cianjur 3
58 Pemkab Cirebon 9
59 Pemkab Enrekang 1
60 Pemkab Garut 5
61 Pemkab Gorontalo 1
62 Pemkab Gorontalo Utara 0
63 Pemkab Indramayu 2
64 Pemkab Kapuas 0
65 Pemkab Karawang 0
66 Pemkab Kepulauan Aru 0
67 Pemkab Klaten 0
68 Pemkab Konawe 0
69 Pemkab Kulon Progo 0
70 Pemkab Kuningan 1
71 Pemkab Majalengka 0
72 Pemkab Maluku Barat Daya 0
73 Pemkab Maluku Tengah 0
74 Pemkab Maluku Tenggara 0
75 Pemkab Maluku Tenggara Barat 0
76 Pemkab Muara Enim 0
77 Pemkab Pangandaran 1
78 Pemkab Payakumbuh 0
79 Pemkab Pohuwato Gorontalo 0
80 Pemkab Purwakarta 0
81 Pemkab Seram Bagian Barat 0
82 Pemkab Seram Bagian Timur 0
83 Pemkab Sleman 3
84 Pemkab Subang 0
85 Pemkab Sukabumi 4
86 Pemkab Sumedang 15
87 Pemkab Tabanan 1
88 Pemkab Tasikmalaya 0
89 Pemkot Ambon 0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
228 2015

POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG
90 Pemkot Balikpapan 19
91 Pemkot Bandung 78
92 Pemkot Banjar 0
93 Pemkot Bekasi 3
94 Pemkot Bogor 0
95 Pemkot Cimahi 2
96 Pemkot Cirebon 1
97 Pemkot Depok 8
98 Pemkot Gorontalo 0
99 Pemkot Kendari 0
100 Pemkot Madiun 3
101 Pemkot Malang 2
102 Pemkot Manado 0
103 Pemkot Medan 1
104 Pemkot Metro 3
105 Pemkot Padang 13
106 Pemkot Pekanbaru 0
107 Pemkot Samarinda 14
108 Pemkot Semarang Perwali 21 Tahun 2015, 15 Juli 2015 97
109 Pemkot Sukabumi 0
110 Pemkot Surakarta 2
111 Pemkot Tarakan 4
112 Pemkot Tasikmalaya 1
113 Pemkot Tual 0
114 Pemkot Yogyakarta 33
115 Pemprov Bali 1
116 Pemprov Banten 1
117 Pemprov DI Yogyakarta 3
Kep. Inspektur No.7/ 2015 tgl 12
118 Pemprov DKI Jakarta Pergub DKI No.87 th 2014, tanggal 30 Mei 2014 72
Feb 2015
119 Pemprov Gorontalo 6
120 Pemprov Jawa Barat 16
121 Pemprov Jawa Tengah 77
122 Pemprov Jawa Timur 16
123 Pemprov Kalimantan Barat Pergub Kalbar No. 56 Th 2014 3
124 Pemprov Kalimantan Selatan 1
125 Pemprov Kalimantan Timur 3
126 Pemprov NTB 0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
230 2015

POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG
127 Pemprov Riau 3
128 Pemprov Sulawesi Tenggara Pergub No.87 th 2014, tanggal 30 Mei 2014 0
129 Pemprov Sulawesi Utara 0
130 Pemprov Sumatera Barat Draft Aturan 23 Mei 2014 6
131 Pemprov Sumatera Utara 2
132 Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Per.005/LPPNPI/II/2015, 13 feb 2015 3
Memo Direksi No. 006/DU/2014,
133 PT. Adhi Karya Draft Aturan 2 Sept 2014 0
4 Feb 2014
134 PT. Angkasa Pura I 57
135 PT. Angkasa Pura II 64
136 PT. Antam 5
137 PT. Asuransi Jasindo 6
138 PT. Bank DKI Jakarta 4
139 PT. Bank Jabar Banten 1251
140 PT. Bank Mandiri 49
141 PT. Bank Negara Indonesia 11
142 PT. Bank Tabungan Negara 37
143 PT. Bukit Asam 1
144 PT. Garuda Indonesia 533
145 PT. JIEP 0
146 PT. Jasa Marga 28
147 PT. Jasa Raharja 4
SK Direksi No. KEP.U/OT.104/X/1/KA-2014, 22okt SK Direksi No. KEP.U/OT.104/II/1/
148 PT. Kereta Api Indonesia 7
2014 KA-2015, 2 Feb 2015
149 PT. Kimia Farma 0
150 PT. Krakatau Stell 3
151 PT. Pegadaian 18
152 PT. Pelabuhan Indonesia I 1
153 PT. Pelabuhan Indonesia II 8
154 PT. Pelabuhan Indonesia III 6
155 PT. Pelabuhan Indonesia IV 9
156 PT. Pelni 2
157 PT. Pembangunan Perumahan 0
158 PT. Perkebunan Nusantara II 0
159 PT. Perkebunan Nusantara III 3
160 PT. Perkebunan Nusantara IV 0
161 PT. Pertamina 2080
162 PT. Perusahaan Gas Negara 6
163 PT. Perusahaan Pengelola Aset 0
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
232 2015

POSISI IMPLEMENTASI
NO NAMA INSTANSI BIMTEK
PENGENALAN KOMITMEN BIMTEK ATURAN ATURAN UPG JUMLAH LAPORAN
UPG
164 PT. Petrokimia Gresik Draft Aturan 17 Juli 2014 14
165 PT. PLN 56
166 PT. Pos Indonesia 5
167 PT. Pupuk Indonesia Holding 0
168 PT. Pupuk Iskandar Muda 6
169 PT. Pupuk Kaltim 0
170 PT. Pupuk Kujang 0
171 PT. Pupuk Sriwijaya 2
172 PT. Sang Hyang Seri 1
173 PT. Semen Indonesia No.031/KPT.s/Dir/2015 tgl 1 Juli 2015 21
174 PT. Semen Padang 0
175 PT. Semen Tonasa 22
176 PT. Sucofindo 17
177 PT. Telkom 19
178 PT. Timah 0
179 PT. Wijaya Karya 0
180 SKK Migas 101
TOTAL 6982

TABEL
KEGIATAN SOSIALISASI GRATIFIKASI
TAHUN 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi pada Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di DJBC Bea
1 07 Januari 2015 Jakarta 10 03 Februari 2015 Jakarta
Induksi Pegawai Tidak Tetap Cukai
Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
2 15 Januari 2015 Jakarta 11 04 Februari 2015 Surakarta
Indonesia Investment Summit '15 DPRD Kota Surakarta
Narasumber pada kegiatan PPG di Kementerian Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
3 20 Januari 2015 Jakarta 12 05 Februari 2015 Jakarta
Pariwisata TIKI JNE
4 Narasumber pada kegiatan PPG di OJK 20 Januari 2015 Jakarta Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
13 05 Februari 2015 Solo
Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di OJK
5 20 Januari 2015 Jakarta
Kementerian Kesehatan Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
14 9-13 Feb 2015 Jawa Timur
6 Narasumber pada kegiatan TOT PPG di BPKP 21 Januari 2015 Jakarta Semen Indonesia

Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
7 24 Januari 2015 Jakarta 15 12 Februari 2015 Surabaya
PENDOSRI PLN Jawa Timur

Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di 16 Narasumber pada kegiatan GCG Perhutani 12 Februari 2015 Jakarta
8 22 Januari 2015 Jakarta
Bappenas Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
17 11 Februari 2015 Bandung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Ibu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jabar
9 02 Februari 2015 Jakarta
Dharma Wanita di Pemprov DKI Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
18 25 Februari 2015 Jakarta
Pemprov DKI
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
234 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
19 03 Maret 2015 Demak 42 16 April 2015 Jakarta
Pemkab Demak PTPN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
20 03 Maret 2015 Cimahi 43 21 April 2015 Jakarta
Bea Cukai Bea Cukai
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialissi Gratifikasi di
21 09 Maret 2015 Jakarta 44 22 dan 23 Apr 2015 Kupang
Kemendag Pemkot Kupang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Komunikasi perempuan
22 10 Maret 2015 Kep. Riau 45 22 April 2015 Bogor
Kepulauan Riau anti korupsi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
23 10-11 Maret 2015 Sumedang 46 23 April 2015 Surabaya
Pemkab Sumedang BPN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
24 11 Maret 2015 Jakarta 47 23 April 2015 Padang
Sekretaris Kabinet ACCH Padang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
25 12 Maret 2015 Jakarta 48 23 April 2015 Cibinong
IBL Badan Informasi Geospasial
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
26 13 Maret 2015 Jakarta 49 27 April 2015 Jakarta
PERKINI LAPAN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
27 14 Maret 2015 Semarang 50 30 April 2015 Jakarta
Universitas Diponegoro LAN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di 51 Narasumber pada kegiatan Pakta Integritas di POLRI 04 Mei 2015 Jakarta
28 15 Maret 2015 Manado
Avicenna Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
52 05 Mei 2015 Bandung
Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di OJK
29 17 Maret 2015 Jakarta
Bank Mandiri Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
53 06 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TASPEN
30 18 Maret 2015 Jakarta
IBL Star Energy Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
54 07 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi SPI TII
31 18 Maret 2015 Jakarta
diBea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
55 07 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank DKI
32 19 Maret 2015 Jakarta
IBL Star Energy Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
56 12 Mei 2015 Malang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gartifikasi di SKPD Malang
33 20 Maret 2015 Jakarta
BNP2TKI Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
57 12 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di CASN BPOM
34 23 Maret 2015 Jakarta
Bea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
58 15 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Makamah Konstitusi
35 23 Maret 2015 DIY
UGM Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
59 18 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Perdagangan
36 25 Maret 2015 Jatim
Pemkot Blitar Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
60 21 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Badan Diklat Kemenkeu
37 25 Maret 2015 Medan
peran sektor swasta Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
61 22 Mei 2015 Bandung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemprov Jabar
38 26 Maret 2015 Palembang
Kemenhub Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
62 22 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BAPPEBTI
39 09 April 2015 Palembang
Kementerian Keuangan Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS
63 25 Mei 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Sulianti Saroso
40 09 April 2015 Bengkulu
Korsup Pendidikan Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
64 26 Mei 2015 Gunung Kidul
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Korsupdik Pemkab Gunung Kidul
41 14 April 2015 Jakarta
BNPT
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
236 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
65 26 Mei 2015 Makasar 89 14 Juli 2015 Jakarta
KPP Pratama Makasar Balitbang Kementan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
66 26 Mei 2015 Jakarta 90 29 Juli 2015 Klaten
Bea Cukai Pemkab Klaten
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
67 26 Mei 2015 Bengkulu 91 31 Juli 2015 Bandung
Bawaslu BPOM
68 Narasumber pada kegiatan FGD di OJK 26 Mei 2015 Surabaya Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di
92 04 Agustus 2015 Banten
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Airnav
69 28 Mei 2015 Garut
Pemkab Garut Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
93 04 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan
70 28 Mei 2015 Jakarta
BULOG Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
94 05 Agustus 2015 Manado
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan
71 28 Mei 2015 Pangkal Pinang
Pangkal Pinang Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
95 05 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BULOG
72 28 Mei 2015 Jakarta
Kementerian Agama Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
96 06 Agustus 2015 Banjarmasin
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Perhubungan
73 29 Mei 2015 Banten
RDS STAN Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
97 06 Agustus 2015 Surabaya
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PELINDO III
74 29 Mei 2015 Solo
RSUD Moewardi Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
98 06 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai
75 03 Juni 2015 Jakarta
Pupuk Indonesia Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
99 07 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai
76 05 Juni 2015 Riau
Riau Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
100 10 Agustus 2015 Semarang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPK
77 08 Juni 2015 Yogyakarta
Telkom Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
101 11 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kliring Berjangka Indonesia
78 10 Juni 2015 Puncak, Jabar
LHKPN Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
102 12 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Agama
79 10 Juni 2015 Jakarta
BPPPSDM Kesehatan Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
103 12 Agustus 2015 Semarang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pelindo III
80 11 Juni 2015 Jakarta
Bank Mandiri Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
104 13 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Angkasa Pura I
81 13 Juni 2015 Balikpapan
Pertamina Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
105 14 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea dan Cukai
82 16 Juni 2015 Jakarta
ESDM 106 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 14 Agustus 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
83 29 Juni 2015 Jakarta 107 19 Agustus 2015 Jakarta
Prasetya Mulya BPJS Ketenagakerjaan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
84 01 Juli 2015 Jakarta 108 19 Agustus 2015 Jakarta
dalam temu kader Gereja Toraja Kemendagri
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
85 02 Juli 2015 Jakarta 109 20 Agustus 2015 Banjarmasin
OJK Pelindo III
86 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di EY 02 Juli 2015 Jakarta Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
110 25 Agustus 2015 Samarinda
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di LMPM Kaltim
87 09 Juli 2015 Jakarta
PPG IMPG Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
111 25 Agustus 2015 Bandung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KOGI
88 09 Juli 2015 Jakarta
Kemenag
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
238 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
112 25 Agustus 2015 Jakarta 135 17 September 2015 Semarang
Bea dan Cukai Bank Mandiri
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
113 26 Agustus 2015 Jakarta 136 17 September 2015 Cibubur
Kementerian Keuangan Ditjen Pajak
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
114 27 Agustus 2015 Jakarta 137 18 September 2015 Jakarta
IBL Bimtek MK
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
115 27 Agustus 2015 Jakarta 138 18 September 2015 Jakarta
Bank Tokyo BPJS Ketenagakerjaan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
116 28 Agustus 2015 Medan 139 22 September 2015 Jakarta
Dirjen Pajak dan Dirjen Perhubungan Laut OJK
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
117 28 Agustus 2015 Bali 140 28 September 2015 Tangsel
Pelindo III Pemkot Tangsel
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
118 28 Agustus 2015 Bali 141 30 September 2015 Kalsel
Bea dan Cukai Pemprov Kalsel
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
119 28 Agustus 2015 Jakarta 142 02 Oktober 2015 Puncak, Jabar
Bank Mandiri Mahkamah Konstitusi
120 Narasumber pada kegiatan sosialisasi Gratifikasi di TII 03 September 2015 Jakarta Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
143 06 Oktober 2015 Kalsel
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bawaslu
121 04 September 2015 Jakarta
Bea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
144 06 Oktober 2015 Puncak, Jabar
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Mahkamah Konstitusi
122 07 September 2015 Bogor
Ditjen Bea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
145 06 Oktober 2015 Bandung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri
123 07 September 2015 Makasar
Bank Mandiri Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
146 06 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DTU BPPK
124 08 September 2015 Jakarta
Bea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
147 06 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai
125 09 September 2015 Aceh
DPD Aceh Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
148 06 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak
126 09 September 2015 Surabaya
Universitas Katolik Widya Mandala Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
149 06 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Pajak
127 09 September 2015 Jakarta
RRI Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT
150 07 Oktober 2015 Cisarua
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Telkom
128 10 September 2015 Jakarta
DJKN Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
151 07 Oktober 2015 Cikampek
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pupuk Kujang
129 10 September 2015 Surabaya
IHQN UGM Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
152 07 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bea Cukai
130 11 September 2015 Jakarta
Bea Cukai Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
153 07 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di British Chamber
131 12 September 2015 Balikpapan
Universitas Balikpapan Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
154 08 Oktober 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Kemendagri
132 15 September 2015 Jakarta
RSAB Harapan Kita Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
155 09 Oktober 2015 Palembang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Bank Mandiri
133 16 September 2015 Bogor
Ditjen Anggaran Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
156 10 Oktober 2015 Cisarua
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di RS Mahkamah Konstitusi
134 16 September 2015 Cisarua
Paru Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
157 12 Oktober 2015 Bogor
Kementerian Pertanian
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
240 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
158 12 Oktober 2015 Surabaya 181 28 Oktober 2015 Malang
DJP Jawa Timur I PTUN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
159 12 Oktober 2015 Depok 182 28 Oktober 2015 Aceh
Kemendikbud Pupuk Iskandar Muda
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
160 12 Oktober 2015 Jakarta 183 28 Oktober 2015 Bogor
Bank Mandiri KPP Pratama Taman sari
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
161 13 Oktober 2015 Pontianak 184 28 Oktober 2015 Jakarta
DJP Kalbar Diklat Adpenda Pemprov DKI
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
162 13 Oktober 2015 Banyumas 185 28 Oktober 2015 Cisarua
RSUD Banyumas Mahkamah Konstitusi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
163 13 Oktober 2015 Sumut 186 29 Oktober 2015 Solo
Bawaslu Medan Ditjen Tanaman Pangan , Kementan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
164 13 Oktober 2015 Jakarta 187 02 Nopember 2015 Jakarta
Wajib Pajak Besar Sekolah Antikorupsi Partai Demokrat
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
165 14 Oktober 2015 Magelang 188 02 Nopember 2015 Cisarua
DJP Jawa Tengah II Mahkamah Konstitusi
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
166 15 Oktober 2015 Jakarta 189 03 Nopember 2015 Jakarta
Kemendikbud Badan Pemeriksa Keuangan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
167 16 Oktober 2015 Medan 190 09 Nopember 2015 Jakarta
Bank Mandiri Partai Demokrat
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
168 16 Oktober 2015 Jakarta 191 09 Nopember 2015 Jakarta
Mega Eltra Komnas Perempuan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di PT Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
169 16 Oktober 2015 Jakarta 192 11 Nopember 2015 Jakarta
Rekayasa Industri Kementerian Luar Negeri
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
170 16 Oktober 2015 Jakarta 193 13 Nopember 2015 Jakarta
Bea Cukai Partai Demokrat
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
171 16 Oktober 2016 Cisarua 194 13 Nopember 2015 Surabaya
Mahkamah Konstitusi RPP
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
172 20 Oktober 2015 Banten 195 13 Nopember 2015 Jakarta
Prasetya Mulya BPJS Ketenagakerjaan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi dan
173 20 Oktober 2015 Tangerang 196 13 Nopember 2015 Bogor
Pemerintah Kota Tangerang Bimtek di BNP2TKI
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
174 20 Oktober 2015 Cisarua 197 13 Nopember 2015 Bogor
Mahkamah Konstitusi Injen Kementerian Pertanian
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
175 21 Oktober 2015 Kaltim 198 17 Nopember 2015 Jakarta
Pupuk Kaltim BPPK Pajak
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
176 21 Oktober 2015 Jakarta 199 17 Nopember 2015 Jakarta
Kemenkes ASPADIN
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
177 22 Oktober 2015 Jakarta 200 17 Nopember 2015 Bogor
OJK Kementerian Pertanian
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
178 23 Oktober 2015 Jawa Timur 201 23 Nopember 2015 Bali
Petrokimia Gresik KPU Bali
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
179 23 Oktober 2015 Jakarta 202 23 Nopember 2015 Jakarta
dengan tema mencegah kepentingan di Parlemen KPP satu
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
180 26 Oktober 2015 Jakarta 203 23 Nopember 2015 Bogor
Bulog Kementerian Pertanian
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
242 2015

No Uraian Tanggal Tempat No Uraian Tanggal Tempat


Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
204 23 Nopember 2015 Maluku Tenggara 228 15 Desember 2015 Jakarta
Maluku Tenggara IPMG
205 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi HAKI 24 Nopember 2015 Bandung Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
229 15 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BPJS Ketenagakerjaan
206 25 Nopember 2015 Bekasi
RSUD Bekasi Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
230 16 Desember 2015 Malang
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Pemkot Malang
207 26 Nopember 2015 Jakarta
Bulog Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
231 16 Desember 2015 Kaltim
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC Kaltim
208 26 Nopember 2015 Bandung
BPOM Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
232 17 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di MK
209 27 Nopember 2015 Jakarta
WBS LIPI Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
233 17 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di DJBC
210 27 Nopember 2015 Jakarta
Kemendikbud Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
234 17 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di IBL
211 30 Nopember 2015 Padang
Bawaslu Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
235 18 Desember 2015 Pasuruan
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di KPPBC Pasuruan
212 30 Nopember 2015 Gresik
PJB UP Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
236 18 Desember 2015 Bandung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di BNP2TKI
213 30 Nopember 2015 Padang Panjang
Pemkot Padang Panjang 237 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di TII 18 Desember 2015 Jakarta
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
214 30 Nopember 2015 Jakarta 238 18 Desember 2015 Karawang
Konsil Kedokteran Kemenag Karawang
215 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di RSUD Bekasi 01 Desember 2015 Bekasi Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
239 21 Desember 2015 Merak
216 Narasumber pada kegiatan Sosialisasi di Kedokteran 01 Desember 2015 Jakarta KPPBC Merak

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
217 03 Desember 2015 Gresik 240 21 Desember 2015 Jakarta
PJB UP Gresik Perhutani

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
218 03 Desember 2015 Padang 241 23 Desember 2015 Jakarta
Pemkot Padang Panjang KPU Bea Cukai

Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di


219 03 Desember 2015 Jakarta
Kemenhub
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
220 07 Desember 2015 Jakarta
Kominfo
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
221 08 Desember 2015 Lampung
PLN Lampung
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
222 08 Desember 2015 Jakarta
KemenPUPERA
Narasumber pada kegiata Sosialisasi Gratifikasi di
223 10 Desember 2015 Semarang
DJBC Jateng
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
224 11 Desember 2015 Bandung
Pos Indonesia
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
225 12 Desember 2015 Yogyakarta
UGM
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
226 13 Desember 2015 Yogyakarta
RSUP Dr Sardjito
Narasumber pada kegiatan Sosialisasi Gratifikasi di
227 14 Desember 2015 Bandung
NG2D
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
244 2015

TABEL
KEGIATAN STUDI
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2015
NO KEGIATAN PENJELASAN
Setelah Kota Yogyakarta, pada 2015 KPK bergerak ke Provinsi Bali sebagai
wilayah pilot project kedua dengan pertimbangan bahwa nilai-nilai budaya dan
sistem adat yang ada di Bali telah terlembagakan dengan kuat (ada struktur adat
yang berjalan dan dipatuhi di Bali), ini berbeda dengan daerah lain. Sehingga,
sangat mudah menggerakkan partisipasi orangtua, anak untuk suatu program
yang ada dengan menggunakan struktur adat yang ada.

Baseline studi di Kabupaten Badung-Bali pada 2015 ini merupakan studi


kualitatif yang meliputi studi demografi, studi FGD/GI/IDI, serta studi etnografi
untuk menentukan piloting project. Hasil dari studi kualitatif menunjukkan
bahwa: Desa adat Mengwi merupakan desa adat paling potensial untuk
Baseline Studi Pencegahan

LAMPIRAN 112
dijadikan pilot project dengan pertimbangan: Struktur pemerintahan yang tidak
1. Korupsi Berbasis Keluarga di
birokratis/melayani masyarakat, Kegiatan pembangunan berorientasi pada
Kabupaten Badung, Bali
pemberdayaan masyarakat (community-based empowerment), Penduduk asli
masih mendominasi, sehingga nilai-nilai kearifan budaya lokal masih nyata

KEGIATAN terlihat dan dijalankan, Kehidupan masyarakat yang toleran, pluralis, tidak
individualis, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

STUDI, Selain itu, hasil studi kualitatif mendapatkan beberapa masukan untuk menjadi

PENGUKURAN, perhatian dalam penyusunan konsep intervensi, seperti faktor pendukung,


faktor penghambat, pemahaman korupsi, danaktor-aktor sentral di Desa

KAJIAN DAN Adat Mengwi. Tindaklanjut dari studi ini adalah Direktorat Dikyanmas akan
melakukan penyusunan konsep intervensi pembangunan budaya antikorupsi

TINDAKLANJUT di Kabupaten Badung berdasarkan hasil baseline studi.


Studi ini disusun dalam rangka mengidentifikasi perspektif korupsi yang
dapat digunakan oleh KPK sebagai landasan kegiatan dan upaya pencegahan
tindak pidana korupsi serta mengidentifikasi strategi pencegahan ideal KPK
berlandaskan penggunaan perspektif yang dipilih. Perspektif korupsi yang jelas
Blueprint Strategi
mengantarkan pada strategi pemberantasan korupsi yang cocok dengan situasi
2. Pencegahan (Perspektif
indonesia. Ouput berupa konsep ideal pencegahan diharapkan dihasilkan
Pencegahan Korupsi)
sehingga kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi strategi pencegahan
yang ada saat ini. Hasil dari studi diharapkan berguna bagi pengembangan
kebijakan KPK. Hasil studi diharapkan menjadi bahan bagi penyusunan strategi
pencegahan KPK.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
246 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Hasil studi ini menunjukkan perlunya KPK menggunakan perspektif dari Tindak pidana korupsi yang terjadi di tingkat daerah saat ini masih tinggi.
berbagai bidang keilmuan untuk melengkapi pendekatan hukum dalam melihat Fakta menunjukkan Pilkada yang dilakukan sebelumnya bagaimanapun
korupsi. Pendekatan tersebut dapat memperkaya KPK dalam menjawab dan menghasilkan beberapa kepala daerah korup. Data Direktorat Jenderal Otonomi
menyusun strategi pencegahan korupsi. Perspektif yang tepat membantu Daerah, Kementerian Dalam Negeri, pada periode 2004-2012, menyebutkan
KPK menjawab permasalahan korupsi melalui pendekatan langsung (respon 290 kepala daerah terlibat kasus hukum. Data KPK juga memperlihatkan
langsung pada variabel-varabel penyebab korupsi) seperti yang selama ini bahwa sejak 2004 hingga November 2015 terdapat sebanyak 17 Gubernur dan
dilakukan ataupun menjawab permasalahan korupsi secara tidak langsung 49 walikota/bupati/wakil terjerat kasus korupsi. Berdasarkan fakta tersebut,
melalui penyelesaian terhadap akar penyebab permasalahan korupsi. maka diperlukan langkah untuk menghindari terulangnya korupsi pada kepala
Perspektif yang potensial digunakan oleh KPK adalah perspektif sosiologi daerah khususnya dan pada perangkat daerah pada umumnya.
terutama melalui sudut pandang institutional organisasi; perspektif ekonomi;
serta perspektif politik (ekonomi politik). Kedepan, terbuka ruang untuk lebih Untuk itu, KPK berinisatif memberikan pemahaman terhadap kepala daerah
memperkaya perspektif korupsi KPK seiring dengan perkembangan bidang Buku Panduan Antikorupsi dan jajarannya terkait permasalahan utama yang menjadi sumber korupsi di
5.
keilmuan lain yang menjadikan korupsi sebagai objeknya. Adaptasi dari bagi Kepala Daerah daerah berikut potensi-potensi korupsi yang mungkin muncul di daerah. KPK
pendekatan ini oleh KPK dapat membantu melahirkan strategi pencegahan juga akan merekomendasikan beberapa program pencegahan korupsi yang
korupsi yang sifatnya kontekstual Indonesia. Studi juga menghasilkan bisa dijalankan oleh daerah.
konsep pencegahan berdasarkan waktu sebelum, pada saat awal, dan sesudah
terjadinya korupsi. Buku Panduan Program Pencegahan Korupsi di daerah berisi gambaran secara
Mekanisme perizinan sering kali rentan dijadikan media untuk melakukan generik sumber korupsi di daerah, potensi korupsi yang mungkin timbul
tindak kecurangan, suap, dan koruptif. Berangkat dari hal tersebut, KPK perlu di daerah dan rekomendasi program anti korupsi di daerah. Materi dalam
melakukan kajian sistem pengendalian dalam perizinan dan dikaitkan dengan buku tersebut telah disampaikan KPK kepada para calon kepala daerah pada
penerimaan negara/daerah dengan tujuan untuk memetakan permasalahan program roadshow pemilu berintegritas yang dilaksanakan di 15 provinsi secara
yang muncul dalam sistem pengelolaan penerimaan negara yang menghambat bersama oleh Kedeputian Pencegahan KPK. Ke depan, diharapkan rekomendasi
optimalisasi penerimaan negara, dan memetakan permasalahan dalam KPK ini menjadi bagian agenda yang dimasukkan oleh kepala daerah dalam
Studi Sistem Pengendalian menjalankan urusan-urusan pemerintahan daerah selama lima tahun kedepan.
pengelolaan perizinan dalam penerimaan keuangan daerah.
Izin dan Penerimaan
3.
Daerah-Kajian Optimalisasi
Hasil studi menemukan permasalahan dalam Modul Penerimaan Negara yang
Sistem Penerimaan Negara
terdiri dari aspek political will, aspek tata laksana dan aspek kelembagaan.
Selain itu juga ditemukan permasalahan dalam perizinan daerah dengan lokus
Pemerintah Daerah Kota Bandung, yaitu permasalahan dalam pelayanan BPPT,
Disyanjak, BPHTB, Distarcip, dan Pelayanan Pajak Penerangan Jalan. Hasil
dari studi selanjutnya akan dipaparkan ke instansi terkait untuk dilakukan
perbaikan sistem sesuai rekomendasi yang disampaikan KPK.
Studi ini dibuat dalam rangka mengembangkan konsep kepemimpinan yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Diharapkan dengan studi ini, KPK dapat
menghindari atau memperkecil resiko yang dapat terjadi akibat kesenjangan
4. Studi Kepemimpinan KPK yang timbul dari kebutuhan internal organisasi dengan pimpinan yang
terpilih melalui proses politik. Output kajian ini diharapkan dapat digunakan/
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pengembangan spesifikasi jabatan dan
deskripsi Jabatan kepemimpinan KPK.
Hasil dari studi ini menjadi pertimbangan utama Panitia Seleksi Pimpinan
KPK dalam proses seleksi Pimpinan KPK 2015-2019, dengan menetapkan
kriteria utama calon pimpinan KPK yang harus memenuhi karakteristik
elemen individual, kompetensi, pengalaman dan situasi yang melingkupi
dan dibutuhkan dalam konteks kepemimpinan KPK. Kajian ini juga
merekomendasikan dilakukannya perbaikan dan pengembangan berkelanjutan
pada program inisiasi (induksi) dan pelatihan Kepemimpinan KPK. Program
penilaian kinerja atas pimpinan yang didasarkan pada kriteria tertentu juga
menjadi salah satu rekomendasi dalam kajian ini.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
248 2015

TABEL NO KEGIATAN PENJELASAN


KEGIATAN PENGUKURAN
TAHUN 2015 Fokus kegiatan IA yang dilakukan pada 2015 adalah perbaikan kerangka
penilaian integritas dan pengembangan instrumen penelitian serta
NO KEGIATAN PENJELASAN pilot project untuk mengukur integritas dibeberapa organisasi terpilih.
Indeks Penegakan Hukum (IPH) dalam konteks nasional dihitung dan Pilot project juga dilaksanakan pada empat instansi, yaitu Kementerian
dikerjakan di bawah koordinasi Bappenas. Peran IPH adalah indeks Kelautan dan Perikanan-Ditjen Perikanan Tangkap, Lembaga
yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan penegakan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Pemerintah
hukum yang dilakukan oleh KPK. IPH merupakan salah satu indikator Kota Surabaya, dan Pemerintah Kabupaten Pinrang. Aktivitas lain
utama keberhasilan KPK pada fokus area pemberantasan korupsi yang juga penting adalah menjalin kerjasama dengan stakeholderss
sesuai dengan Rencana Strategis KPK 2011-2015. yang selama ini terlibat dan bertanggung jawab terhadap program-
program yang dilaksanakan K/L/D/I. Ke depan, diharapkan Integrity
IPH yang dikembangkan terdiri atas lima sub indikator yaitu: (1) Asessment merupakan penilaian yang dilakukan secara nasional dan
Pengukuran Indeks
Rasio Persentase Penyelesaian Laporan Tindak Pidana Korupsi (bobot menjadi acuan dalam mengukur output dan outcome organisasi publik
Penegakan Hukum (IPH)
10%); (2) Rasio Persentase Penyelidikan yang menjadi Penyidikan di Indonesia.
(bobot 20%); (3) Rasio Persentase Penyidikan yang menjadi Tuntutan Indeks Kinerja Sektor Strategis mengukur kinerja dan upaya-upaya
(bobot 30%); (4) Conviction Rate (bobot 30%); dan (5) Execution Rate yang sudah dilakukan KPK pada sektor-sektor strategis yang menjadi
(bobot 10%). Formula penghitungan total IPH didapatkan dengan prioritas dalam renstra KPK. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan
menjumlahkan hasil perkalian nilai masing-masing indikator dengan nilai secara umum dan nilai pada masing-masing sektor strategis. Nilai
bobotnya masing-masing. Aaapun hasil Pengukuran IPH KPK Tahun indeks diperoleh dari rerata nilai pada masing-masing sektor, dengan
2014 menghasilkan nilai 61,80%, menurun dibanding tahun 2013 yang skala satu (1) sampai lima (5). Hasil pengukuran diharapkan dapat
sebesar 67,95%. memberikan landasan bagi evaluasi implementasi rencana strategis
Dalam rangka mewujudkan visi KPK menjadi lembaga pemberantasan yang sudah diterapkan.
korupsi yang berintegritas, efektif dan efisien, KPK pada 2015
melakukan Survei Integritas Organisasi. Integritas organisasi diukur Perhitungan hasil yang dilakukan berasal dari dua sumber data, yaitu
dengan menggunakan pendekatan survei. Komponen Integritas Indeks Kinerja Sektor skor pengalaman integritas dari hasil survei integritas dan skor survei
KPK yang diukur terdiri atas sepuluh komponen utama, yaitu: (1) Strategis perilaku anti korupsi (SPAK). Masing-masing skor kemudian dikonversi
kepemimpinan; (2) nilai, visi dan tujuan integritas; (3) panduan dan ke skala satu (1) hingga lima (5). Skor nilai yang dihasilkan untuk indeks
peraturan integritas; (4) dukungan struktur dan fungsi organisasi; (5) kinerja sektor strategis tahun 2014 adalah 4,43, menurun dibandingkan
manajemen risiko; (6) monitoring; (7) dukungan sumber daya dan nilai 4,58 pada sebelumnya. Nilai ini merupakan nilai rerata dari nilai di
inrastruktur; (8) komunikasi; (9) penegakan aturan; dan (10) dukungan lima sektor strategis yaitu sektor aparat penegak hukum (APH), sektor
Pengukuran Indeks lingkungan. Hasil akhir akan diberikan dalam skala satu (1) sebagai ketahanan pangan plus, sektor ketahanan energi dan lingkungan,
Integritas Organisasi KPK nilai minimal hingga pada skala lima (5) sebagai nilai maksimal sesuai sektor penerimaan dan sektor infrastruktur. Sektor ketahanan pangan
dengan yang disyaratkan dalam renstra KPK. plus merupakan gabungan dari sektor ketahanan pangan, kesehatan,
dan pendidikan (sesuai arahan Renstra KPK). Sedangkan sektor
Hasil pengukuran Indeks Integritas Organisasi KPK 2015 mendapatkan ketahanan energi dan lingkungan terdiri dari sektor ketahanan energi
skor 3,67. Nilai ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi dibandingkan dan ketahanan lingkungan.
skor pada 2013 (3,23). Nilai integritas KPK masuk dalam kategori nilai Pada 2015, Survei persepsi masyarakat terhadap integritas dalam
tinggi yaitu pada tahapan efektivitas. Pada tahapan ini KPK sudah pemilu difokuskan pada kegiatan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada)
memiliki dan mengembangkan upaya-upaya dalam mengembangkan di delapan ibu kota provinsi yang mengikuti pilkada serentak di level
integritas, namun upaya-upaya tersebut masih mengalami kendala Survei Pemahaman
Provinsi pada 2015, yaitu Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan
ditingkat efektivitasnya. Masyarakat terhadap
Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi,
Integritas Pemilu 2015
Penyempurnaan Sulawesi Utara, dan Bengkulu. Jumlah responden dalam survei ini adalah
Integrity Asessment (IA) atau Penilaian Integritas (PI) merupakan
Metodologi Survei 1200 orang yang dipilih dengan kriteria bahwa yang bersangkutan
kegiatan penelitian yang dimaksudkan untuk menyempurnakan
Integritas dan Pilot terdaftar sebagai pemilih dalam pilkada gubernur 2015.
metode penelitian Survei Integritas (SI) yang rutin dilakukan oleh KPK
Project di K/L/O/P
dalam delapan tahun terakhir.
(Integrity Asessment)
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
250 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat yang Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan monitoring ini adalah
cukup tinggi dalam memilih (83% untuk kepala daerah dan 88% untuk menghasilkan terjemahan nilai-nilai antikorupsi pada anak sesuai usia,
pemilu legislatif). Namun masyarakat tidak mendapatkan cukup memastikan implementasi intervensi pencegahan korupsi berbasis
informasi mengenai profil calon yang bersaing, sehingga berakibat keluarga konsisten dengan LFA yang telah disusun, dan memetakan
pada gagalnya pemilih untuk menentukan pilihan pada kandidat yang permasalahan sosial yang akan mempengaruhi keberhasilan program
tepat. Masyarakat juga lebih suka dengan model pemilihan langsung pencegahan korupsi berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan.
daripada tidak langsung (85%).
Tindak lanjut program pencegahan korupsi berbasis keluarga di
Hal lain yang juga menarik adalah hampir setengah dari responden Prenggan menghasilkan Buku Panduan menumbuhkan kejujuran
menganggap bahwa masyarakat sebagai pemilih boleh menerima kepada anak sejak dini. Buku panduan ini diharapkan akan membantu
hadiah dari peserta pemilu. Hasil survei juga menunjukkan bahwa orang tua secara teknis menanamkan nilai jujur kepada anak. Sehingga
75% masyarakat mengetahui adanya peristiwa politik uang dalam kejujuran tidak lagi dinilai abstrak oleh orang tua ataupun anak. Tahapan
proses pilkada. Masyarakat umumnya enggan melapor jika melihat selanjutnya yang akan dilakukan KPK adalah menyusun buku panduan
pelanggaran pemilu (44%). Temuan menarik lain adalah 43% responden penerapan program pencegahan korupsi di daerah dan secara bertahap
memilih untuk menerima hadiah atau pemberian dari peserta pemilu, bekerjasama dengan organisasi publik (K/L/D) yang bertanggungjawab
namun tidak akan memilih orangnya. Sebagian merasa sikap ini adalah terhadap program-program keluarga untuk menindaklanjuti program
cara cerdas, karena meskipun tidak memilih kandidat yang membagi pencegahan korupsi KPK ini.
hadiah, pemilih tetap bisa mengambil manfaat dari barang/uang/
fasilitas yang diberikan.
Kegiatan pengukuran merupakan kegiatan lanjutan penyempurnaan METODOLOGI SURVEI PERSEPSI MASYARAKAT
konsep pengukuran yang telah disusun pada 2014. Di 2015, dilengkapi TERHADAP INTEGRITAS PEMILU
dengan menambahkan masukan dari pakar dan narasumber eksternal.
Usulan dan input membangun dari para pakar tertuang dalam focus Ringkasan Eksekutif
group discussion untuk menggali komponen-komponen yang Survei Persepsi Masyarakat terhadap Integritas Namun demikian sebagian besar pemilih tidak
digunakan dalam pengukuran ini, yaitu kepatuhan (compliance), dalam Pemilihan Umum (SPM Pemilu) bertujuan mengenal siapa yang dipilihnya, sehingga
keberadaan (existence), kelengkapan (completeness), dan kewajaran untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai pemilih belum tentu berhasil memilih orang
integritas dalam pemilu. SPM Pemilu dilaksanakan yang mampu memimpin dan mewakili suara
(fairness).
dengan mewawancarai 1200 responden yang masyarakat. Padahal kualitas pemimpin yang
tersebar di 8 (delapan) ibukota provinsi yang terpilih sangat krusial dalam menentukan nasib
Pengukuran Akuntabilitas Kebutuhan akan ukuran atau informasi yang bersifat kuantitatif melakukan pemilihan kepala daerah (gubernur) daerah yang dipimpinnya.
PN melalui LHKPN semakin diperlukan sehingga perbedaan persepsi pembaca LHKPN serentak pertamakali pada tahun 2015 ini. Responden yang mengetahui adanya politik
dan perbedaan standard dapat dihindari. Alat pengukuran ini telah Delapan kota tersebut adalah Jambi, Manado, uang dalam proses pemilu mencapai 75%, hal ini
disampaikan kepada Direktorat PP LHKPN untuk dapat ditindaklanjuti Banjarmasin, Palangkaraya, Tanjung Selor, Padang, menunjukkan bahwa politik uang sangat marak
dan disesuaikan dengan strategi pencegahan terkait LHKPN yang akan Bengkulu, dan Tanjung Pinang. terjadi, dan untuk itu harus segera ditanggulangi.
diimplementasikan di masa mendatang. Alat ukur yang dihasilkan Proporsi responden yang tidak mau melaporkan
diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan penyelenggara Survei ini menghasilkan indeks 3,92 (skala 1-5) pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh
negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menunjukkan persepsi masyarakat terhadap kandidat adalah sebesar 44%. Beberapa alasan
(KKN). Ke depan, hasil pengukuran dapat digunakan lebih lanjut dalam pemilu yang berintegritas secara umum cukup yang membuat masyarakat enggan melapor
menentukan intervensi pencegahan korupsi yang tepat yang perlu tinggi. Namun beberapa hal yang ditemukan adalah: tidak mau ikut campur, khawatir
dilakukan baik dari perspektif individual maupun institutional. dari survei berikut perlu mendapatkan perhatian, akan menimbulkan masalah, percuma melapor
diantaranya: karena sering tidak ada tanggapan, merasa
Sejak 2014 KPK melakukan intervensi program pencegahan
sudah ada yang berwenang menangani, tidak
korupsi berbasis keluarga di Kelurahan Prenggan, Yogyakarta. Masyarakat tidak mendapatkan cukup informasi mau repot, tidak tahu caranya melapor dan
Pengukuran/Monitoring Beberapa intervensi yang dilakukan antara lain workshop kepada mengenai bagaimanakah sesungguhnya profil tidak mempunyai bukti kuat. Alasan-alasan
pilot project Pencegahan para stakeholders serta tokoh Prenggan untuk mendapatkan input calon yang bersaing. Hanya 30% yang mengaku tersebut harus dijadikan bahan evaluasi bagi
Korupsi berbasis mengenai panduan implementasi dalam gerakan program pencegahan tahu semua profil calon kepala daerah. Hal ini penyelenggara pemilu.
Keluarga di Kelurahan korupsi berbasis keluarga, penyusunan LFA, pembentukan relawan, berakibat pada gagalnya pemilih menentukan Faktor pendidikan mempengaruhi integritas
Prenggan peningkatan kualitas relawan dengan mengadakan sekolah relawan, dan kandidat yang tepat untuk dipilih. masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang
aksi kegiatan dengan tujuan mensosialisasikan program pencegahan Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat berintegritas. Semakin tinggi level pendidikan
korupsi berbasis keluarga. lebih suka dengan model pemilihan langsung responden, semakin tinggi pula indeks
daripada pemilihan tidak langsung (85%). integritas pemilunya.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
252 2015

1.1. Latar Belakang untuk peningkatan integritas dalam sektor politik 1.4. Sebaran dan Karakteristik Responden Keterangan:
Pengedepanan Integritas dalam proses-proses sekaligus menentukan strategi penyampaian yang A. Kriteria dan Jumlah Responden n = Ukuran sampel
pemilu menjadi pondasi guna mewujudkan paling tepat menurut kelompok demografis dan Kriteria responden pada SPM Pemilu 2015 adalah: N = Ukuran populasi
penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari sosial ekonomi yang berbeda. 1) Termasuk dalam kriteria pemilih dalam pemilu e = Presisi (persen kelonggaran ketidaktelitian
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengesampingkan 2) Sehat Rohani dan Jasmani karena kesalahan pengambilan sampel
bahkan peniadaan unsur-unsur integritas dalam 1.2. Tujuan Survei 3) Berdomisili di kota yang telah ditentukan yang masih dapat ditolerir atau diinginkan), pada
mekanisme pemilu mengakibatkan pejabat publik Tujuan pelaksanaan SPM Pemilu ini adalah berdasarkan KTP penelitian ini digunakan 5%.
terpilih tidak sesuai dengan harapan masyarakat. mendapatkan gambaran mengenai persepsi Akan halnya jumlah responden, besaran responden Sehingga didapatkan:
masyarakat terhadap integritas terkait pemilih, dihitung dari populasi data pemilih yang ada n = 186.569.233 / (1 + 186.569.233 (0.05)2) = 400
Masih banyaknya kasus-kasus korupsi yang penyelenggara pemilu dan peserta pemilu (calon di KPU. Berdasarkan data KPU, data pemilih
melibatkan politisi di eksekutif dan legislatif dapat legislatif dan calon kepala daerah) baik dari tetap tahun 2014 sebanyak 186.569.233 orang. Dari penghitungan statistik tersebut terlihat
menjadi indikasi bahwa pemilu belum mampu perspektif pengetahuan, sikap dan perilaku. Kemudian untuk menghitung jumlah sampling, bahwajumlah minimum responden adalah 400.
menghasilkan pemilih, politisi dan pemimpin maka digunakan rumus Slovin dengan asumsi Namun, dengan pertimbangan kebutuhan analisis
yang berintegritas. Upaya-upaya meningkatkan 1.3. Metodologi Survei populasi berdistribusi normal, sebagai berikut: per kota, maka jumlah responden untuk
integritas dalam pemilu baik dari sisi penyelenggara, SPM Pemilu menggunakan metode penelitian N survei ini ditetapkan berjumlah 1200 orang.
peserta maupun pemilih harus terus dilakukan demi kuantitatif dengan teknik survei dalam N=
2
mewujudkan sosok sosok pemimpin dan politisi mengumpulkan data dan informasi. Selanjutnya, 1 + Ne
yang berintegritas. metodologi SPM Integritas Pemilu ini dapat
diuraikan secara terperinci sebagai berikut:
Masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam B. Sebaran Responden
membantu mewujudkan pemilu yang berintegritas. A. Metode Pengumpulan Data Sebaran jumlah responden tiap kota dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 41 ayat 1 Pengumpulan data primer SPM Pemilu tahun dan jumlah penduduk di ibukota Provinsi. Hasilnya adalah:
UU No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana 2015 menggunakan metode wawancara langsung
Korupsi: Masyarakat dapat berperan serta Pemilih (DPT
(tatap muka) dengan responden. Alat bantu yang No Ibukota Propinsi Jml Penduduk Sampel
membantu upaya pencegahan dan pemberantasan 2014)
digunakan dalam wawancara langsung ini adalah
tindak pidana korupsi. Untuk menjalankan peran kuesioner terstruktur. Bentuk pertanyaan dalam 1 Tanjung Pinang (Kepri) 146545 210.836 70
tersebut masyarakat perlu memiliki pemahaman kuesioner terdiri dari 3 (tiga) bentuk pertanyaan, 2 Bengkulu (Bengkulu) 252270 375.141 122
yang benar akan integritas dalam pemilu serta yaitu:
mengetahui perbuatan/tindakan mana saja yang a) Pertanyaan saringan (screening) 3 Jambi (Jambi) 428119 661.470 211
masuk dalam delik Pidana Korupsi. Pertanyaan saringan yang berfungsi untuk 4 Padang (Sumbar) 609870 871.534 289
menentukan kelayakan calon responden untuk 5 Tanjung Selor (Kaltara)* 85789 131.828 42
Survei persepsi masyarakat terhadap integritas diwawancarai.
dalam pemilu (SPM PEMILU) dilakukan oleh KPK b) Pertanyaan tertutup (close ended) 6 Palangkaraya (Kalteng) 154429 281.368 83
dalam rangka mengukur persepsi masyarakat Pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan dalam 7 Banjarmasin (Kalsel) 482196 638.114 220
terhadap integritas dalam pemilihan umum. Pada kuesioner yang mengharapkan responden
tahun 2015, SPM PEMILU difokuskan pada 8 Manado (Sulut) 351163 480.689 163
untuk memilih salah satu alternatif jawaban
wilayah provinsi yang menyelenggarakan kegiatan yang telah tersedia. Pertanyaan tertutup 1200
Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA) dapat berupa pertanyaan single coded yaitu
serentak pada tahun tersebut. responden hanya memberikan satu jawaban *Tanjung Selor memakai data Kab Bulungan, karena D. Ruang lingkup kegiatan
atau multiple coded yaitu responden dapat Tanjung selor yang menjadi ibukota Provinsi Kaltara Kegiatan SPM Pemilu dilakukan oleh 3 (tiga) pihak,
Hasil pengukuran akan memberikan informasi memberikan lebih dari satu jawaban. saat ini masuk dalam cakupan wilayah Kab Bulungan yaitu: Direktorat Penelitian dan Pengembangan
kepada KPK terkait pandangan masyarakat c) Pertanyaan terbuka (open ended) dan belum memiliki sistem pendataan yang mandiri KPK, universitas atau tim peneliti di daerah, dan
perihal pemilukada di wilayahnya. Informasi Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan yang sehubungan dengan baru terbentuknya wilayah ini. tim pengolah data. Porsi pekerjaan masing-masing
yang diperoleh meliputi cara kampanye kandidat mengharapkan responden menjawab pertanyaan pihak sebagai berikut:
yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, tersebut dalam bentuk uraian dengan kata- C. Pengelompokan Pembahasan
karakter pemimpin yang ideal berdasarkan katanya responden sendiri. Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK:
Pertanyaan pada kuesioner dibagi dalam 3 bagian
pandangan masyarakat, pemahaman masyarakat Penyusunan variabel, indikator, dan kuesioner
pembahasan. Setiap bagian bertujuan mengukur
terhadap peraturan dalam pemilukada, serta B. Lokasi Survei Penentuan lokasi survei, jumlah dan kriteria
indikator tertentu terkait integritas pemilih. Ketiga
beberapa informasi penting lain di seputar Lokasi survei dilakukan di 8 (delapan) ibu kota responden
bagian tersebut adalah: 1) Pengetahuan, 2) Sikap
integritas pemilukada. Selain itu pengukuran Provinsi di Indonesia yang melakukan Pemilukada Proses pengadaan dan penunjukan pihak ketiga
dan 3) Perilaku. Untuk kepentingan penghitungan
ini juga menyediakan informasi mengenai Gubernur serentak pada tahun 2015. Delapan Supervisi pengumpulan data primer, entri, dan
indeks, setiap bagian tersebut memiliki bobot yang
kecenderungan penilaian masyarakat menurut kota tersebut adalah Jambi, Manado, Banjarmasin, olah data
sama, sehingga perbandingannya 1:1:1.
klasifikasi demografis dan sosial ekonomi tertentu. Palangkaraya, Tanjung selor, Padang, Bengkulu, Menentukan bobot tiap indikator sebagai dasar
Melalui informasi ini, KPK dapat menyusun dan Tanjung Pinang. pembuatan indeks
strategi yang tepat dalam melakukan intervensi
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
254 2015

Membuat analisis, laporan dan paparan hasil Membuat analisis dan laporan satuan daerah Arah kebijakan KPK dalam pelaksanaan program a. Sekjen c.q. Karo Renkeu memastikan
survei berdasarkan hasil olah data tim pusat dan kegiatan periode 2011-2015 adalah sebagai penjabaran (cascading) Road Map dan
Membuat laporan administrasi keuangan berikut: Renstra KPK ke dalam program kerja dan
Universitas atau tim peneliti di daerah: 1. Untuk keberhasilan pencapaian sasaran dan kinerja masing-masing Deputi/Sekjen dan
Menentukan tim survei terutama anggota tim Tim Pengolah Data: tujuan Renstra KPK ini, diperlukan komitmen Direktorat/Biro; dan melakukan harmonisasi
(pembantu peneliti, petugas entry data dan Melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner Pimpinan dan dukungan seluruh pegawai KPK, ORTALA dan SOP.
petugas survei) Membuat format entri data untuk digunakan serta konsistensi pada fokus area. b. Sekjen c.q. Karo SDM melakukan
Melakukan pengumpulan data primer (survei oleh universitas atau tim penelitian di daerah 2. Guna menjaga independensi KPK, terhadap harmonisasi kinerja antara Direktorat/Biro
lapangan) Melakukan verifikasi entri data (data cleaning) program dan kegiatan pemberantasan korupsi ke kinerja tingkat individu (pegawai).
Melakukan entri data dan mengirimkan hasil dan melakukan olah data dari hasil entri data yang dilakukan pemerintah, posisi KPK adalah c. Deputi PIPM c.q. Direktur Pengawasan
entri pada KPK di 8 (delapan) wilayah bekerja sama untuk mensukseskan program Internal melakukan evaluasi kinerja secara
Mengirimkan kuesioner yang telah terisi dan Melakukan olah data gabungan dan membuat dan kegiatan tersebut tetapi tidak termasuk berkala terhadap dokumen perencanaan,
telah diverifikasi kepada KPK tabulasi data sesuai permintaan Tim Litbang pihak yang dievaluasi oleh pemerintah. pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
3. Kegiatan dan kerja sama dengan pihak eksternal kinerja.
METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA SEKTOR agar mempertimbangkan integritas organisasi
STRATEGIS KPK tetap terjaga. Pengukuran indeks kinerja sektor strategis memilah
4. Pelaksanaan program dan kegiatan dengan dan membagi sektor-sektor strategis berdasarkan
METODE PENGUKURAN pihak eksternal lebih mengarah pada aspek bidang dengan pengertian dan definisi sebagai
I. INDEKS KINERJA SEKTOR STRATEGIS Pengertian Sektor Strategis mengacu pada strategis dan berdampak signifikan (hasil/ berikut:
Istilah indeks yang digunakan pada laporan ini definisi tertentu atau sektor strategis dalam outcome, dampak/impact) bagi organisasi a. Sektor Ketahanan Pangan
mengacu pada definisi Indeks sebagai skala Renstra KPK yaitu: maupun instansi yang di-trigger dan akan Sektor ketahanan pangan adalah sektor atau
numerik yang digunakan untuk membandingkan 1. Sektor Ketahanan pangan plus yang meliputi dievaluasi secara berkala oleh Pimpinan. bidang yang mempunyai visi dan misi dalam
satu variabel dengan yang lain berdasarkan bidang pertanian, perikanan, peternakan, 5. Program dan kegiatan KPK menggunakan mewujudkan ketahanan pangan nasional yang
standar angka dengan rentang tertentu. plus pendidikan dan kesehatan; pendekatan kemitraan dan pemberdayaan. bertumpu pada sumber daya pangan. Sektor
2. Sektor Ketahanan energi dan lingkungan 6. Semua program dan kegiatan yang ditujukan atau bidang ketahanan pangan dapat diartikan
Definisi Kinerja dalam indeks Kinerja Sektor yang meliputi bidang energi, migas, untuk eksternal KPK, diupayakan telah menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar
Strategis adalah kinerja sektor strategis terkait pertambangan, dan kehutanan; diimplementasikan di internal KPK (KPK First). ketahanan pangan nasional dan mempengaruhi
pemberantasan korupsi yang merupakan hasil 3. Sektor Penerimaan yang meliputi bidang 7. Deputi/Sekjen dan Direktorat/Biro perkembangan ketahanan pangan nasional.
atau dampak dari dari upaya-upaya yang pajak, bea dan cukai, serta PNBP; menyesuaikan program kerja dan kegiatannya Karena dapat meliputi aspek yang luas terkait
dilakukan KPK dalam pemberantasan korupsi. 4. Sektor Infrastruktur; dengan mengacu kepada Renstra KPK Tahun ketahanan pangan, pengukuran ini memfokuskan
Hasil atau dampak mengacu pada tujuan yang 5. Sektor Aparat Penegak Hukum (APH). 2011-2015. penilaian pada aktor (instansi K/L/O/P) atau pun
diharapkan dari upaya-upaya yang dilakukan a. Kegiatan yang telah direncanakan tahun segala sesuatu yang terkait dengan aktor tersebut
yaitu penurunan tingkat korupsi sebagai Rencana strategis KPK menjabarkan mengenai 2012 namun belum sesuai dengan Renstra (misalnya layanan) yang dapat dikaitkan dengan
hasil dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan fokus Area dalam Perbaikan sektor strategis ini, agar disesuaikan (direvisi) pada kinerja sektor ketahanan pangan. Definisi
Kedeputian Bidang Pencegahan. terkait kepentingan nasional yang meliputi kesempatan pertama, paling lambat dua Kinerja dalam indeks ini sekali lagi adalah
beberapa sektor yaitu: pekan setelah Raker KPK. kinerja sektor strategis terkait pemberantasan
Tabel Fokus Sektor Strategis KPK 2012-2015 b. Kegiatan tahun 2012 yang sudah sesuai korupsi yang merupakan hasil atau dampak dari
dengan Renstra namun belum tersedia dari upaya-upaya yang dilakukan KPK. Hasil
Fokus Area 2012 2013 2014 2015 dananya, agar diusulkan penyediaan atau dampak mengacu pada penurunan tingkat
Ketahanan Pangan dananya, baik melalui realokasi maupun korupsi sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan
DPR Pendidikan Energi
Plus tambahan dana. yang dilakukan Kedeputian Bidang Pencegahan.
8. Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2011 Dalam hal ini sektor ketahanan pangan dinilai
dan diluar fokus area namun masih memerlukan dari ada tidaknya korupsi (suap dan gratifikasi)
Kehutanan, Ketahanan Energi tindak lanjut, monitoring tindak lanjutnya agar pada layanan instansi K/L/O/P yang mempunyai
Perbaikan sektor Kesehatan Migas
Pertambangan dan Lingkungan dikoordinasikan dengan instansi terkait (BPKP, tugas dan fungsi utama berkaitan dengan
strategis terkait Itjen, Kemen PAN dan RB, dan lainnya). sumber daya pangan nasional dan/atau layanan
kepentingan 9. Pelaksanaan program dan kegiatan dalam fokus tertentu yang dikaitkan dengan fungsi terkait
nasional Ketahanan Pangan Perbankan, BI, dan
Bea dan Cukai Penerimaan Negara area dikoordinasikan oleh Deputi/Sekjen dan pada sektor ini.
Plus OJK
dilaksanakan oleh direktorat/biro dan/atau Tim
Pengelolaan Satgas/Pokja lintas unit yang dibentuk khusus b. Sektor Pendidikan
Pajak Infrastruktur Infrastruktur
Utang untuk itu. Sektor yang terkait tugas dan fungsi dalam
PNBP APH 10. Guna menjamin keberhasilan Road Map KPK pendidikan nasional dalam jenjang apa pun dan
2011-2025 dan Rencana Strategis KPK Tahun terkait dengan pendidikan formal di seluruh
Sumber: Renstra KPK 2011-2015 2011-2015, maka: indonesia.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
256 2015

c. Sektor Kesehatan sektor/bidang yang meskipun tidak secara eksplisit e. Sosial Budaya Keunggulan dari pendekatan ini adalah bahwa
Sektor yang menangani kesehatan masyarakat disebutkan dalam dokumen Renstra KPK, namun Sektor Budaya merupakan kegiatan/bidang yang informasi yang dibutuhkan sudah tersedia
nasional di seluruh indonesia. sektor ini turut mendapatkan perhatian dan mencakup aspek sosial kebudayaan, dan juga sehingga lebih cepat dan hemat sumberdaya.
terdapat bidang kegiatan yang dilaksanakan. Sektor memiliki visi dan misi terhadap terbangunnya Kelemahannya, indeks yang ada saat ini belum
d. Sektor Ketahanan Energi lainnya juga mengacu pada sejumlah kegiatan yang budaya integritas. tentu sesuai dengan kebutuhan dan terdapat
Sektor yang menangani kondisi kebutuhan dilakukan oleh kedeputian pencegahan sebagai resiko keberlanjutan pelaksanaan survei-survei
masyarakat luas terhadap energi dan berlaku bagian dari intervensi dalam melakukan upaya f. Lembaga Non Kementerian tersebut.
nasional. Diwakili oleh instansi dan atau institusi pencegahan korupsi. Beberapa sektor tersebut bisa Sektor ini merupakan kegiatan/bidang yang
yang mengemban tugas dan fungsi terhadap dikategorikan dalam beberapa cakupan berikut ini: menjalankan visi dan misi pemerintahan di Indeks Komposit diperoleh dari hasil survei-
ketersediaan (availability), keterjangkauan luar kementerian. Aspeknya meliputi kegiatan/ survei relevan yang sudah ada. Relevan dalam arti
(accessibility), dan akseptabilitas (mutu dan a. Manajemen Organisasi/Reformasi Birokrasi bidang atau sektor yang memiliki kinerja dan survei tersebut memenuhi kriteria pengukuran
harga) terkait energi dan berlaku nasional. Sektor Manajemen Organisasi adalah kegiatan/ dapat dikaitkan dengan sektor lembaga non yang ditetapkan dalam laporan ini, yaitu:
sektor atau bidang yang memiliki visi dan misi kementerian.
e. Sektor Ketahanan Lingkungan terhadap upaya pembangunan organisasi. 1. Berdasarkan Keluaran. Sumber survei yang
Sektor Ketahanan Lingkungan merupakan Disamping itu, sektor ini juga memiliki Indeks Kinerja Sektor Strategis dalam Renstra digunakan hendaknya berbasis pengukuran
sektor yang menangani keamanan publik/ keterkaitan dengan upaya reformasi birokrasi KPK digunakan sebagai indikator keberhasilan terhadap keluaran/hasil (Outcome Based) terkait
masyarakat secara nasional terhadap bahaya- serta proses perubahan keorganisasian. bagi pencapaian sasaran objektif meningkatnya pemberantasan korupsi untuk mengukur upaya-
bahaya lingkungan yang diakibatkan oleh Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka kinerja sektor strategis pada prespektif pemangku upaya yang KPK lakukan dari sudut pandang
proses-proses alamiah atau buatan-manusia menciptakan tata kelola pemerintahan/ kepentingan. Skala yang digunakan direncanakan stakeholder. Pemilihan ini dilakukan untuk
karena keteledoran, kecelakaan, salah-kelola, organisasi yang bersih, meningkatkan pelayanan berkisar dari 1-5 dengan bentuk metode pengukuran meminimalisir kekurangan dari pendekatan
atau kesengajaan. Sektor Ketahanan lingkungan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja berupa survei. input based yang sudah dijelaskan pada bab
mengkaji sektor-sektor ancaman akibat kejadian birokrasi dan profesionalisme SDM Aparatur. sebelumnya.
lingkungan, kecenderungan ketahanan nasional Meski terdapat tiga bidang yang diminta untuk 2. Berdasarkan Indikator dengan Pendekatan
dan unsur-unsur kekuatan nasional. b. Pemerintahan menjadi penanggungjawab kegiatan, pada Pengalaman (Experience Based Indicators).
Sektor Pemerintahan merupakan sektor/ pelaksanaannya yang menjadi aktor utama upaya Pendekatan pengalaman menawarkan akurasi
f. Sektor Penerimaan Negara kegiatan yang terkait dengan organisasi pada intervensi pada sektor strategis ini adalah Bidang data lebih tinggi terhadap tingkat korupsi di
Penerimaan Negara adalah uang yang masuk sektor publik seperti unit kerja pemerintah (baik Pencegahan. Bidang monitor bersifat mendukung suatu instansi/sektor/wilayah dibandingkan
ke kas negara (UU No 17 Tahun 2003). pusat maupun daerah), kementerian dan lembaga kegiatan yang dilakukan oleh kedeputian dengan pendekatan persepsi. Pendekatan ini
Sektor penerimaan negara adalah sektor negara, BUMN dan BUMD serta organisasi pencegahan baik dari sistem maupun kegiatan juga mengukur secara langsung dari responden
yang menangani penerimaan negara dari publik lainnya. Aspek dalam sektor ini juga bisa pengawasan sedangkan bidang kordinasi dan mengenai tingkat korupsi dibandingkan
pajak, penerimaan negara bukan pajak, serta meliputi aspek yang luas, maka dalam indeks ini supervisi pencegahan (Korsupgah) posisinya berada pendekatan proksi serta memberikan pendekatan
penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar sekali lagi mengacu pada kinerja sektor-sektor di bawah tanggungjawab bidang pencegahan. yang lebih baik untuk mencari data-data tingkat
negeri. tersebut yang dapat dikaitkan dengan kinerja korupsi sebenarnya yang susah untuk diukur
sektor pemerintahan. Membedakan sektor ini II. KONSEP PENGUKURAN INDEKS KINERJA karena sifat alamiahnya yang tersembunyi.
Sektor Infrastruktur dengan sektor-sektor lainnya di K/L/O/P lainnya SEKTOR STRATEGIS 3. Berdasarkan indikator sektor (Sector Based
Sektor infrastruktur adalah sektor yang terkait adalah pada national interest sebagaimana acuan Seperti yang diamanatkan oleh Renstra KPK, Indikators). Hasil survei yang digunakan
sarana dan prasarana berwujud fisik yang dalam Renstra KPK. Jadi sektor Pemerintahan ini pengukuran yang dilakukan diperoleh data yang hendaknya mengukur tingkat korupsi disektor-
digunakan untuk menopang keberjalanan meliputi sektor/kegiatan/bidang K/L/O/P di luar diperoleh dari survei. Dalam laporan ini sumber sektor strategis yang memiliki relevansi dengan
kegiatan masyarakat sehingga dapat menekan sektor-sektor strategis. data yang digunakan diperoleh dari survei-survei sektor strategis KPK.
inefisiensi dari aktivitas masyarakat dan yang mengukur tingkat korupsi di Indonesia
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. c. Politik yang dapat ditajamkan dan didetailkan ke arah III. TINGKATAN PENGUKURAN
Sektor politik adalah bidang yang terkait dengan sektor-sektor strategis. Konsep yang digunakan Pengukuran hasil yang dilakukan dihubungkan
h. Aparat Penegak Hukum tugas dan fungsi dalam kegiatan politik dari adalah pengukuran melalui sekumpulan hasil dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh KPK.
Sektor aparat penegak hukum adalah sektor jenjang pusat sampai tingkat daerah di seluruh survey yang diharapkan dapat memberikan Gambar di bawah ini menjelaskan hubungan
yang menangani tegaknya atau berfungsinya Indonesia. Fokus penilaian pada aktor atau juga gambaran yang saling melengkapi dan mulai dari tahapan proses yang dilakukan
norma-norma hukum secara nyata sebagai yang terkait dengan aktor tersebut (misalnya: mengimbangi mengenai kondisi dan posisi (program) ke tahapan output yaitu misalnya
pedoman perilaku dalam lalu lintas atau layanan) yang dapat dikaitkan dengan kinerja sebenarnya dari sektor-sektor strategis yang penerapan FCP dan sistem pengendalian internal
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan sektor bidang politik. ada dalam periode tahun sebelum tahun periode hingga tahapan outcome dan impact-nya.
bermasyarakat dan bernegara. pengukuran, sehingga didapatkan masukkan
d. Kependudukan data yang lengkap.
Selain sektor-sektor yang telah ditetapkan Sektor kependudukan terkait dengan
dalam Renstra tersebut, dalam laporan ini juga kependudukan.
ditambahkan sektor lainnya. Sektor ini merupakan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
258 2015

Gambar Input/ProsesOutput-Outcome-Impact Gambar Ilustrasi Data Masukan Indeks Kinerja


Sektor Strategis

Kuantitas dan Kualitas Keluaran kegiatan/ Hasil Keluaran langsung Dampak Hasil Keluaran
Kegiatan/aktivitas yang aktivitas langsung yang pada sektor strategis (outcome) yang sifatnya
dilakukan KPK di sektor dilakukan KPK di sektor bersifat jangka pendek- lebih luas dan bersifat
strategis strategis menengah. jangka panjang

Survei Survei
Integritas Perilaku Anti
Korupsi
Input/Aktivitas Output Outcome Impact

Indeks Sektor
Strategis
Pencegahan: 1. Penerapan FCP; Meningkatnya Pencapaian Tujuan
1. Kajian, TL, Studi; 2. Peningkatan Sistem Efektivitas Sektor Strategis
2. Pendaftaran, Pengendalian Internal Pemberantasan/
Pemeriksaan, 3. Perbaikan Aspek Pencegahan korupsi -
Peningkatan Sistem Jumlah kasus/insiden
Efektifitas PP LHKPN; Korupsi menurun
SI dan SPAK merupakan survei yang IV.1. Survei Integritas (SI)
3. PPG, Pemeriksaan
menggabungkan antara persepsi dan Data masukkan SI yang digunakan adalah
Gratifikasi dll
pengalaman korupsi di masyarakat. Pengukuran persentase pengalaman korupsi masyarakat
indeks kinerja sektor strategis menggunakan pada kementerian lembaga yang masuk dalam
survei pengalaman korupsi masyarakat, oleh kriteria sektor strategis pada tahun 2014. Pada
karena itu data SI dan SPAK dipilah dan diolah masing-masing kementerian/lembaga diambil
Mencermati upaya-upaya yang dilakukan masih berada pada tingkatan input/aktivitas. untuk mendapatkan survei pengalaman korupsi nilai persentase pengalaman korupsi pada
(aktivitas) oleh Kedeputian Pencegahan, nampak Data pada tingkatan output belum berhasil untuk kemudian digunakan dalam pengukuran layanan publik minus layanan pada pengadaan
bahwa upaya yang dilakukan dimaksudkan diidentifikasi dan didefinisikan karena data ini. barang dan jasa (PBJ). Hal ini dilakukan untuk
untuk memperbaiki dan mengembangkan yang tidak tersedia. menghindari kemungkinan bias pada nilai
sistem di K/L/O/P terkait pemberantasan yang didapatkan pada sektor PBJ. Adapun
korupsi. Tujuannya agar tingkat korupsi dapat IV. PEMILIHAN SUMBER DATA pengelompokan kementerian/lembaga terhadap
ditekan hingga kecenderungannya menurun. Sumber data yang digunakan adalah sumber sektor strategis dapat dilihat pada Tabel 5 di
Pada laporan ini tingkatan pengukuran data yang memenuhi kriteria yang sudah bawah ini.
dilakukan pada level outcome yaitu mengukur disampaikan sebelumnya dan merupakan
ada tidaknya perubahan terjadi pada tingkat pengumpulan data pada tahun periode 2014.
korupsi baik secara agregat maupun per sektor. Berdasarkan kriteria tersebut terdapat dua jenis Tabel Instansi K/L/O/P Sektor Strategis Survei Integritas Tahun 2014
survei yang dapat digunakan sebagai sumber
No. Sektor Strategis
Kegiatan pengukuran Indeks Kinerja Sektor data yaitu Survei Integritas (SI) dan Survei
Strategis terhadap outcome seperti disyaratkan Perilaku Anti Korupsi (SPAK) di tahun yang Ketahanan Pangan
pada renstra KPK, idealnya dilakukan dengan sama. Instansi Layanan Publik
terlebih dahulu mengukur input/aktivitas dan
output. Korelasi harus dapat dihitung dan Kementerian Kelautan dan
Surat Izin Penangkapan Ikan
didefinisikan, sehingga didapat hubungan 1. Perikanan
yang terukur antara input/aktivitas, output, dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan
outcome beserta dampak yang dihasilkan. Pada Kementerian Pertanian Izin Pendaftaran Pupuk Organin/Anorganik
kegiatan pengukuran ini, terdapat kemungkinan
korelasi yang rendah antara input/aktivitas Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Hortikultura
dengan outcome yang akan diukur. Hal tersebut Kesehatan
dikarenakan keterbatasan data dimiliki yang 2
Instansi Layanan Publik
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
260 2015

No. Sektor Strategis IV.2. Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK)


Nilai SPAK Badan Pusat Statistik (BPS) yang
Izin Edar Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga diambil adalah nilai persentase penilaian adanya
Kementerian Kesehatan
(PKRT) suap pada sektor layanan publik dari pertanyaan
Izin Penyalur Alat Kesahatan terkait pengalaman korupsi yang berhubungan
dengan layanan publik pada Tahun 2014. Survei
Pendidikan
Perilaku Anti Korupsi (SPAK) dilakukan oleh BPS
Instansi Layanan Publik atas permintaan Bapennas untuk mendapatkan
3. Kementerian Pendidikan gambaran sikap responden terhadap praktek korupsi
Izin belajar untuk WNA (petty corruption) yang berlaku di masyarakat.
dan Kebudayaan
Adapun pengelompokkan layanan publik terhadap
Akreditasi Sekolah/Madrasah sektor strategis adalah sebagaimana tabel di bawah
Ketahanan Energi ini.
Instansi Layanan Publik
4. Rekomendasi Eksportir Terbatas Minerba (Mineral & Tabel Layanan Publik Sektor Strategis SPAK Tahun
Kementerian ESDM
batubara) 2014
Izin usaha pengangkutan dan penjualan Minerba No. Sektor Strategis
Ketahanan Lingkungan 1. Aparat Penegak Hukum
Instansi Layanan Publik Instansi Layanan Publik
5.
Kementerian Kehutanan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Kepolisian Pengurusan SIM/STNK/SKCK/Pelaporan Kehilangan
Izin IUPHHK hutan alam Lembaga Peradilan Pengurusan peradilan tilang dan umum
Penerimaan 2. Ketahanan Pangan Plus
Instansi Layanan Publik Instansi Layanan Publik
6.
Kementerian Keuangan Administrasi Sengketa Pajak Rumah Sakit Antrian rawat jalan
Persetujuan ekspor barang Sekolah Negeri/Guru Penerimaan masuk sekolah negeri
Aparat Penegak Hukum 3. Ketahanan Energi
Instansi Layanan Publik Instansi Layanan

Kepolisian Izin Keramaian PT PLN Pemasangan dan gangguan listrik

Pembuatan SIM baru Berdasarkan sektor strategis, dikelompokkan instansi


7. Kementerian Hukum dan pada sumber data dari SI dan layanan dari instansi
Formasi jabatan notaris terkait pada sumber data SPAK. Tabel di bawah ini
HAM
menggabungkannya sesuai dengan sektor strategis,
Paspor
berikut:
Mahkamah Agung Salinan putusan
Biaya perkara Tabel Klasifikasi Pengelompokan Sektor untuk
sumber data SI dan SPAK
Infrastruktur
Sektor/Sumber SI SPAK
Instansi Layanan Publik
8. Kepolisian Kementerian Hukum dan HAM Mahkamah Polisi Lembaga
Kementerian Perhubungan Izin Penyelenggaraan Angkutan Pariwisata Aparat Penegak Hukum
Agung Peradilan
Izin Penyelenggaraan Angkutan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sekolah Negeri
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ketahanan Pangan ++ RS/Puskesmas
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pertanian
Ketahanan Energi Kementerian ESDM PT PLN
Ketahanan Lingkungan Kementerian Kehutanan -
Penerimaan Kementerian Keuangan -
Infrastruktur Kementerian Perhubungan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
262 2015

Untuk melakukan pengambilan indeks pada tentang seberapa sering orang mengeluarkan pertanyaan: apakah yang bersangkutan mengurus tinggi nilainya semakin baik) sedangkan
data SPAK, berikut ini beberapa tahapan yang uang/barang melebihi ketentuan dari orang (layanan) sendiri atau lewat perantara. Jadi kode nilai pada masing-masing sumber data
dilakukan: Hal pertama yang perlu dilakukan yang benar-benar mengetahui biaya resmi B5R03K03 kemudian kita hanya menyaring menggunakan skala yang berbeda dan
adalah mengidentifikasi poin pertanyaan dan mengurus layanan sendiri, bukan lewat responden yang benar-benar menjawab Ya atau dapat memiliki arti yang berbeda. Berikut
pengalaman dalam Kuesioner SPAK (biasanya perantara/pihak ketiga. angka 1 (mengurus layanan sendiri). penyesuaian yang dilakukan untuk masing-
tercantum dalam bab V). Dalam Bab V masing sumber data.
Kuesioner, terdapat beberapa pertanyaan Sebagai contoh: kita akan melihat seberapa Lihat kode B5R03K04. Penjelasan kode: sama
yang mencerminkan pengalaman responden banyak orang yang melakukan suap/gratifikasi dengan langkah 1. Pada langkah ini adalah Persentase mereka yang menjawab ada suap
terkait dengan layanan publik, sebagaimana di layanan pengurusan SIM pada Kepolisian menyaring responden yang menjawab Ya dalam satu sektor tertentu pada skor survei
tercermin dalam sektor-sektor strategis (dalam (lihat pertanyaan 503 pada gambar di atas). Pada atau angka 1 yang berarti responden tersebut integritas KPK berkisar antara nol persen
renstra KPK), seperti: layanan SIM-STNK pada simulasi ini, ada tiga langkah yang dilakukan mengetahui biaya resmi yang berlaku. (0) hingga seratus persen (100), semakin
kepolisian, pemasangan dan layanan gangguan pada microsoft excel: tinggi nilainya akan semakin jelek. Skala ini
PLN, antrian rawat jalan pada Rumah Sakit dan Pada Row data, lihat kode B5R03K03. B5 Lihat kode B5R03K05. Setelah menyaring dikonversikan ke skala satu (1) hingga (5)
Puskesmas, proses penerimaan siswa Baru di adalah kode bab V pada Kuesioner (Pengalaman sebagaimana langkah 1 dan 2, maka pada langkah sesuai Renstra KPK dengan cara memasukan
sekolah, dan urusan tilang di lembaga Peradilan. yang berhubungan dengan Pelayanan Publik). selanjutnya akan kita dapatkan jumlah responden dalam persamaan matematis sebagai berikut:
Kemudian R03 merujuk pada pertanyaan yang yang mengeluarkan uang/barang melebihi
Kemudian langkah selanjutnya, kita bisa melihat akan kita lihat hasil surveinya. Dalam hal ini, ketentuan dalam mengurus layanan. VI. PERHITUNGAN SKOR AKHIR
row data (data mentah) pada indeks data SPAK pertanyaan mengenai layanan SIM-STNK pada Dari tiga langkah tersebut, untuk mengetahui Hasil akhir terdiri atas nilai umum sektor
untuk melihat bagaimana hasil survei yang Kepolisian berada pada Bab V dan baris ke-03 prosentase jumlah responden yang memberikan strategis yang kemudian dapat dipecah dan
dihasilkan. Pada langkah ini, hal yang dilihat (lihat pertanyaan 503). Sementara K03 adalah suap/gratifikasi pada layanan adalah dengan dibagi kedalam nilai-nilai pada masing-
adalah seperangkat kode dan angka-angka pada merujuk pada kolom 3, dimana kolom tersebut membagi hasil saringan pada langkah ketiga, masing sektor. Nilai umum didapatkan
lembar tersebut. Hal ini untuk menyaring data akan berisi hasil jawaban responden terhadap dibagi dengan langkah kedua. Proses yang sama dari rerata hasil skor dari masing-masing
juga dilakukan untuk mengetahui prosentase survei yang juga merupakan rerata dari
suap/gratifikasi pada sektor/layanan lainnya. masing-masing sektor. Sedangkan nilai detil
V. Pengalaman Berhubungan dengan Pelayanan Publik
didapatkan dari rerata skor masing-masing
No. Apakah Bapak /Ibu Pernah
Berhubungan dengan Petugas untuk
1. Ya Sendiri
Ke kol.4
Jika tidak
apakah
Apakah
Bapak /Ibu
Seberapa
sering
Mengapa Bapak/
Ibu tidak pernah
Kapan
pengeluaran
Apa bentuk
pengeluaran
bagaimana
Bapak/Ibu V. KONVERSI NILAI sektor yang tergolong sama.
Layanan Publik Berikut Selama 12
Bulan Terahir
2. Ya dengan
Perantara
pernah
dalam
mengetahui
biaya
Bapak/Ibu
mengeluarkan
mengeluarkan
uang/barang
uang/barang
dilakukan
yang
diberikan?
mengetahui
bahwa harus
Konversi nilai dilakukan karena sesuai dengan n
STOP 5 tahun resmi yang uang/baran melebihi mengeluarkan amanat Renstra KPK yang mengisyaratkan nilai
terahir?
1. Ya Sendiri
berlaku?
1. Ya
melebihi
ketentuan?
ketentuan?
STOP
uang/barang
melebihi jatuh pada skala satu (1) hingga lima (5) (semakin Xi
2. Ya dengan
Perantara
2. Tidak 1. Sangat
sering
ketentuan?
(Jika berkode 3 i =1 X1 + X2 + ... + Xn
3.Tidak 2. Sering atau 4 kol (11) X= =
3. Jarang
4. Tidak (Kode)
(Kode) (Kode) (Kode) n n
pernah

(1) (2) (3) (3A) (4) (5) (6) (7) (8) (9) y=f(x)=a-bx x = Adalah nilai skor indeks kinerja sektor
501 Pengurus RT/RW (misalnya y=5-(4/100)x strategis
dalam mengurus surat pengantar n = jumlah sumber data yang digunakan
KTP,KK<SKTM dll)
Y xn= Survei sebagai sumber data
502 Petugas kantor Desa/Kelurahan dan
Kecamatan (misalnya dalam mengurus
surat pengantar KTP,KK<SKTM dll)

503 Petugas Polisi dan Administrasi (misal


mengurus SIM, STNK, SKCK, dan
plaporan kehilangan) 5
Slope = - 4/100
504 Petugas PLN (misalnya dalam
mendapatkan pemasangan, layanan Intercept = 5
ganguan listrik)

505 Petugas Rumah Sakit dan Puskesmas


(misanya dalam menungu antrian rawat
jalan dan mendapat kamar rawat inap)

506 Guru/Kepala sekolah (misalnya dalam


proses penerimaan masuk sekolah
negeri)

507 Petugas Lembaga Peradilan (misalnya


dalam proses peradilan tilang dan
umum)

508 Petugas KUA (misalnya dalam


mengurus Pernikahan/Perceraian)
1

Gambar Contoh Kuesioner SPAK. 0 X


Laporan
Akuntabilitas Kinerja
264 2015

TABEL NO KEGIATAN PENJELASAN


KEGIATAN PENGKAJIAN
TAHUN 2015 Fraud Control Plan KPK-BPKP merupakan pedoman identifikasi dan
penanganan fraud pada level strategis dan taktis dalam suatu organisasi
NO KEGIATAN PENJELASAN yang diintegrasikan dengan FCP yang telah dikembangkan BPKP.
Kajian ini menemukan 16 temuan yang tersebar dalam 4 titik. Pada Implementasi piloting akan dilakukan pada K/L/O/P yang memenuhi
titik regulasi ditemukan 7 temuan (tidak tersedianya dasar hukum PBJ kriteria: inisiatif K/L/O/P, Kesiapan K/L/O/P, dan kesesuaian dengan
yang memuat mekanisme sanksi dan tidak bertabrakan dengan UU program kerja KPK dan/atau BPKP.
lain, diubahnya Perpres PBJ menjadi Perpres no. 172 Tahun 2014 hanya Mengingat korupsi, baik pencegahan maupun penindakan, merupakan
untuk penunjukan langsung pengadaan benih dan pupuk, definisi suatu fungsi yang telah berjalan di KPK, dan di lain pihak pemeriksaan
Kajian Pengadaan Barang
1. prinsip efisien pada Perpres adalah harga murah bukan harga terbaik atas kewajaran laporan keuangan merupakan suatu fungsi yang melekat
dan Jasa Tahap 2
(value for money); tidak independennya Lembaga Penjawab Sanggah; di BPKP, maka FCP dilaksanakan pada lingkup penyalahgunaan aset.
tidak sinkronnya definisi PPK pada Perpres dengan PP 45 Tahun 2013; Hal tersebut antara lain berangkat dari pengalaman Tim FCP KPK
adanya celah yang berisiko penyedia yang tidak berkualitas dapat pada tahap studi, yaitu pada aksi korporasi PT Telkom, Tbk pada PT
mendaftar di LPSE; terbatasnya akses untuk mengumumkan sanksi Mitratel dan aksi korporasi PT Pertamina (Persero) pada PT Trans-
3. Piloting FCP
daftar hitam di Portal Pengadaan Nasional (INAPROC)). Pacific Petroleum Indotama. Pada dua kasus tersebut, risiko fraud dari
Pada sisi penganggaran, kajian menemukan 1 temuan yaitu lemahnya pelepasan aset BUMN melalui aksi korporasi (yang tidak mematuhi
proses perencanaan program dan anggaran. Sedangkan pada sisi asas-asas tata kelola perusahaan yang baik) terbukti dapat diidentifikasi
pelaksanaan, kajian menemukan 7 temuan (Hanya 10,3% saja ULP yang serta tercegah melalui FCP.
telah permanen di Indonesia, Belum memadainya pengelolaan SDM Secara garis besar piloting FCP KPK-BPKP pada 2015 mengalami
pelaksana pengadaan, Belum efektifnya keberadaan Whistleblower perubahan sebagai berikut: Modifikasi ruang lingkup dengan
System yang dibangun oleh LKPP, Terdapat kelemahan proses seleksi memperhatikan keberadaan program pencegahan yang sesuai dengan
vendor oleh Pejabat Pengadaan, Tidak ada data pembanding dalam Rencana Strategis KPK 2016, FCP strategis, di mana pelaksanaannya
menilai spesifikasi teknis kebutuhan barang/jasa beserta harganya, dilakukan oleh Tim KPK, Pelaporan FCP Operasional, di mana
Terdapat keterbatasan aplikasi vendor manajemen system dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Tim BPKP.
aplikasi SIKAP, E-procurement masih memiliki kelemahan). Temuan Atas perubahan-perubahan tersebut akan dilakukan revisi-revisi yaitu
pada pengawasan sejumlah 1 temuan yaitu belum maksimalnya fungsi kesepakatan antara KPK dan BPKP dan pedoman pelaksanaan FCP
APIP untuk menjamin efektifitas pelaksanaan PBJ. untuk ke depannya.
Kajian Strategi Kajian ini merupakan kajian pendahuluan dengan menggunakan
Tahun 2015 KPK melakukan kajian Sistem Angkutan Laut di Sektor metode desk study (telaah literatur dan hasil publikasi atas konsep
Pencegahan Angkutan
Sumberdaya Alam yang bertujuan mengeksplorasi/menghimpun pengembangan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya
Laut Ilegal Bahan
berbagai persoalan mendasar proses angkutan minerba nasional serta di Kejaksaan Agung). Selain telaah literatur, juga dilakukan FGD
Tambang Mineral Dan
2. estimasi kerugian ekonomiknya dari berbagai pemangku kepentingan dengan pakar. Tujuan dari kajian ini adalah untuk merumuskan konsep
Batubara Di Indonesia - 4. Kajian Jaksa
terkait, yang selanjutnya menghasilkan rekomendasi pola pengelolaan perbaikan MSDM di Kejaksaan Agung yang akan ditawarkan KPK untuk
Pengembangan menjadi
pengangkutan laut sumber daya alam termasuk aplikasi teknologi tercapainya personel jaksa yang berintegritas. Berdasarkan hasil kajian,
Kajian Sistem Angkutan
komunikasi dan informasi dalam proses pengawasan. disampaikan berapa hal yang ditawarkan oleh KPK untuk mendukung
Laut sektor SDA
peningkatan integritas Jaksa, di antaranya rencana KPK melakukan
Hasil dari kajian, KPK menemukan permasalahan dari berbagai
survey baseline dan membantu mendorong seleksi Jaksa di 2016.
aspek, antara lain: aspek kebijakan, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek kelembagaan. Hasil dari kajian ini KPK memberikan saran
perbaikan kepada kementerian/lembaga terkait untuk secara bersama-
sama menyelesaikan permasalahan yang ditemukan sesuai dengan
kewenangan masing-masing. Perbaikan sistem harus melibatkan
empat aktor utama dalam pelaksanaan pengangkutan: (1) regulator;
(2) penyelenggara pelabuhan; (3) muatan; (4) armada pengangkut.
Negara melakukan perbaikan dengan sejumlah instrumen seperti
perencanaan, penyelenggaraan pelayanan pelabuhan, penyelenggaran
perizinan pelabuhan, sistem data dan informasi, pengawasan, anggaran,
kelembagaan, aset negara, alur pelayanan dan angkutan internasional.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
266 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Tujuan kajian alih fungsi lahan pertanian adalah untuk mengidentifikasi Lingkup kajian menyentuh keseluruhan proses bisnis secara
permasalahan serta titik-titik rawan penyimpangan dan korupsi yang komprehensif, terkait tata kelola penjualan gas bagian negara, terkait
terjadi dalam pelaksanaan pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang allocated dan non-
dan merumuskan saran perbaikan terkait permasalahan tersebut allocated; tata kelola tolling pengolahan kondensat bagian negara oleh
dalam pelaksanaan upaya perlindungan Lahan Pertanian Pangan PT Pertamina melalui kilang milik PT TPPI; tata kelola transportasi dan
Berkelanjutan (LP2B). niaga, yang hingga saat ini belum terungkap secara jelas.

Adapun beberapa lokus kajian ini di antaranya Kementerian Pertanian, Berdasarkan hasil pengumpulan data baik primer maupun sekunder,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang, BPS (Badan Pusat Statistik), terdapat hasil sebagai berikut:
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kabupaten 1. Tidak terintegrasinya data material balance. Integritas data
Karawang, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, mensyaratkan konsistensi akuisisi data dan pengolahan data dari
Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Temanggung, Pemprov NTT, sumber data yang relevan. Tidak adanya integritas data menjadi
Pemprov DIY Yogyakarta. indikasi tata kelola yang kurang baik, karena menunjukkan tidak
5. Kajian Alih Fungsi Lahan
adanya transparansi dan akuntabilitas manajemen.
Beberapa permasalahan yang ditemukan di antaranya peta lahan 2. Belum adanya pedoman atau panduan tata laksana penjualan
pertanian di indonesia belum padu dan update, sistem informasi minyak dan kondensat bagian negara di internal PT Pertamina
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) belum operasional, (Persero)
kelembagaan LP2B di tingkat pusat dan daerah belum terbangun, Tujuan dari kajian adalah melakukan pemetaan dan analisis terhadap
perencanaan dan penetapan LP2B belum dibuat secara komprehensif, kelemahan sistem administrasi yang berisiko menimbulkan fraud
proses alih fungsi lahan pertanian di daerah melalui mekanisme izin dan korupsi dalam pengelolaan keuangan desa khususnya dalam
lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah (IPPT) tidak transparan, pengelolaan dana desa dan alokasi dana desa. Hasil Kajian telah
pembagian tugas dan wewenang dalam hal pembiayaan dan insentif dipaparkan KPK ke pihak Kemendagri, Kemendesa PDTT, Kementerian
LP2B bagi petani dan/pemerintah daerah belum ada, dan mekanisme Keuangan dan BPKP pada 12 Juni 2015 di gedung KPK. Dalam kajian
pengawasan dan monitoring pelaksanaan LP2B di tingkat pusat dan ini, KPK menemukan adanya potensi korupsi di 4 (empat) aspek, yakni:
daerah belum berjalan.
Potensi Masalah dalam Regulasi dan Kelembagaan: Belum
lengkapnya regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang
Tujuan dari pelaksanaan kajian komoditas pangan strategis gula adalah diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa, Potensi tumpang
pemetaan dan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses tata tindih kewenangan antara Kementerian Desa dan Ditjen Bina
niaga komoditas strategis gula dari sisi regulasi, produksi, distribusi, Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Formula pembagian
dan sumberdaya manusia yang terlibat di dalamnya, deteksi terjadinya Dana Desa dalam Perpres 36/2015 mengacu pada aturan yang
peluang kecurangan/korupsi dalam proses tata niaga komoditas belum ditetapkan dan hanya didasarkan pada aspek pemerataan,
strategis gula, merumuskan dan memberikan saran rekomendasi Pengaturan pembagian penghasilan tetap bagi perangkat desa dari
perbaikan terhadap tata niaga komoditas strategis gula. Kajian Sistem Alokasi
6. Kajian Komoditas Gula 8. ADD yang diatur dalam PP No. 43 tahun 2014 kurang berkeadilan,
Anggaran Desa
Hasil kajian menemukan beberapa temuan, di antaranya rendemen Kewajiban penyusunan laporan pertanggungjawaban oleh desa
tebu yang selalu rendah, Kualitas dan Produksi Gula Kristal Putih yang tidak efisien.
rendah, Tidak terealisasinya program ekstensifikasi tanaman tebu. Tim Potensi Masalah dalam Tata Laksana: Kerangka waktu siklus
telah menyusun rekomendasi yang disampaikan kepada stakeholderss pengelolaan anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa, Belum adanya
untuk kemudian disusun rencana aksi sebagai upaya untuk memenuhi satuan harga baku barang/jasa yang dijadikan acuan bagi desa dalam
rekomendasi tersebut. menyusun APBDesa, APBDesa yang disusun tidak menggambarkan
Kegiatan kajian ini bertujuan untuk memetakan titik-titik rawan korupsi kebutuhan desa, Rencana penggunaan dan pertanggungjawaban
pada tata laksana penjualan minyak dan kondensat bagian negara; APBDesa kurang transparan, Laporan pertanggungjawaban desa
melakukan pengkajian dan penelitian pada objek spesifik berdasar belum mengikuti standar dan rawan manipulasi.
kriteria tertentu (wilayah, kegiatan, proses, dan sebagainya); melakukan Potensi Masalah dalam Pengawasan: Pengawasan terhadap
7. Kajian Hilir Migas pengelolaan keuangan daerah oleh Inspektorat Daerah kurang
case building, apabila didapat informasi yang relevan; memberikan
saran perbaikan terhadap kerawanan korupsi; dan mengembangkan efektif, Tidak optimalnya saluran pengaduan masyarakat untuk
sistem yang dapat mencegah korupsi pada tata kelola minyak dan gas melaporkan kinerja perangkat desa yang mal-administrasi, Ruang
bagian negara. lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat belum
jelas.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
268 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Potensi Masalah dalam Sumber Daya Manusia: Potensi korupsi/ Hasil kajian menemukan beberapa permasalahan terkait sarpras dan
fraud oleh tenaga pendamping akibat kelemahan aparat desa. Atas BSM di antaranya mekanisme pengelolaan proposal tidak sesuai dengan
temuan tersebut KPK merekomendasikan Kementerian Dalam praktik good governance, proses verifikasi proposal belum optimal,
Negeri, Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Keuangan, dan kriteria affirmative action dalam pemberian bantuan PD Pontren tidak
Pemerintah daerah. transparan dan tidak akuntabel, data penerima bantuan sarpras tidak
Pelaksanaan kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan titik-titik teradministrasi dengan baik, Kemenag belum siap mengelola bantuan
kelemahan dan potensi korupsi dari Program Penyediaan Tenaga Listrik sarpras akibat perubahan akun, terdapat ketidaksesuaian antara juknis
Nasional dan menyusun rekomendasi atas kerentanan korupsi dalam dan pelaksanaan pengelolaan BSM, penggunaan BSM tidak sesuai
penyediaan tenaga listrik nasional. Kegiatan kajian difokuskan pada peruntukan, penanganan pengaduan masyarakat serta monitoring dan
tiga aspek: strategik, taktis dan operasional pada program penyediaan evaluasi BSM belum optimal, jumlah satker yang tidak efektif, sistem
tenaga listrik nasional. Objek kajian tidak hanya terpusat pada PT. Informasi Manajemen (database pendidikan) belum optimal untuk
PLN, namun juga pada pemangku kepentingan lain yang berperan digunakan sebagai data acuan dalam pengambilan keputusan, belum
dalam pelaksanaan Penyediaan Tenaga listrik Nasional, di antaranya adanya aturan pengelolaan dana partisipasi masyarakat oleh Komite
Kementerian ESDM, Bappenas dan pihak swasta yang berperan sebagai Madrasah, dan adanya pungutan untuk mendanai kegiatan yang sudah
peserta IPP. dianggarkan.
Pada 2015 KPK melakukan Kajian Sistem Pengelolaan PNBP di Sektor
Berdasarkan identifikasi kerentanan korupsi pada aspek strategis, Kehutanan yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan
taktis dan operasional di atas, rekomendasi yang didisampaikan mendasar sistem pengelolaan PNBP di sektor kehutanan, menghitung
adalah: Penentuan target dan alokasi kapasitas listrik nasional beserta potensi kerugian negara di sektor kehutanan akibat kelemahan sistem
9. Kajian Infrastruktur
alokasinya harus memperhatikan kemampuan PLN & IPP dan bebas pengelolaan PNBP, dan menghasilkan rekomendasi perbaikan sistem
dari benturan kepentingan serta memperhatikan kondisi on going saat pengelolaan PNBP di sektor kehutanan.
ini, Reviu target yang ingin dicapai dengan memperbaiki proses bisnis Kajian Sistem
yang kritis (proses penyederhanaan pelaksanaan perijinan, tatakelola 11. Pengelolaan PNBP di Hasil dari kajian antara lain menemukan total kerugian negara akibat
manajemen proyek yang baik sesuai best practice). Penyelarasan Sektor Kehutanan pemungutan penerimaan DR and PSDH yang kurang maksimal
peraturan-peraturan yang berlaku saat ini, serta kepatuhan terhadap mencapai USD 6,47 - 8,98 miliar (Rp 62,8 - 86,9 triliun) atau rata-
international best practice project management life cycle dalam rangka rata sebesar USD539 - 749 juta (Rp 5,24 - 7,24 triliun) per tahun selama
meningkatkan akuntabilitas dan pencegahan korupsi baik di PLN 12 tahun periode kajian. Agregat kerugian negara yang bersumber
maupun Ditjen Ketenagalistrikan Kemen ESDM. Percepatan pencapaian dari nilai komersial domestik untuk produksi kayu yang tidak tercatat
target program pembangunan kelistrikan juga harus memperhatikan selama periode tersebut mencapai USD60,7 - 81,4 miliar (Rp598,0 -
aspek-aspek Demand, Sumber Energi, Keuangan, SDM, Keteknikan, 799,3 triliun), atau USD 5,0 - 6,8 miliar (Rp 49,8 - 66,6 triliun) per tahun.
Lokasi dan Tanah, Kapasitas Industri Engineering, Procurement and
Construction (EPC) Nasional.

Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam (studi kasus: Bantuan Siswa


Miskin (BSM) dan Sarana Prasarana (Sarpras)) telah dipaparkan kepada
10. Kajian Pendidikan Islam
Menteri Agama dan jajaran pada 5 November 2015. Kajian bertujuan
untuk untuk mencegah korupsi melalui perbaikan tata kelola.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
270 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Dari temuan tersebut, KPK memberikan rekomendasi kepada Pemantauan dilakukan terhadap 11 rencana aksi yang merupakan sisa dari
kementerian dan lembaga terkait untuk menyelesaikan seluruh temuan rencana aksi yang belum terimplementasi di tahun 2014 (8 rencana aksi) dan 3
dan permasalahan yang ada, antara lain meliputi audit komprehensif (tiga) rencana aksi yang direvisi target implementasinya menjadi tahun 2015. Dari
terhadap PNBP kehutanan yang dilaksanakan oleh BPK; seluruh 11 rencana aksi tersebut, 9 rencana aksi (81.82%) dinyatakan terimplementasi
produksi kayu dari hutan yang dikelola negara tercatat pada Sistem (closed) dan 2 rencana aksi (18.18%) tidak terimplementasi (closed). Secara total,
Informasi PenataUsahaan Hasil Hutan (SI-PUHH) di website KLHK dari 30 rencana aksi yang telah dipantau sejak 2014, 28 rencana aksi dinyatakan
online dan terbuka bagi publik. Sistem tersebut meliputi dokumen terimplementasi (93.33%) dan 2 rencana aksi tidak terimplementasi (6.67%).
resmi dari inventarisasi, perencanaan, hasil produksi, pembayaran Beberapa perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan
PNBP, dan laporan konsumsi kayu oleh industri pengolahan kayu. oleh Kemendagri adalah:
Peralatan monitoring berbasis spasial digunakan untuk memverifikasi
inventaris hutan pada semua areal pembukaan lahan sebelum panen; 1. Telah dilaksanakan pendaftaran seleksi secara on-line di seluruh wilayah
koordinasi secara rutin antara KLHK dan Kementerian Keuangan guna Indonesia yang dapat mengurangi potensi kecurangan dari hubungan
merencanakan target PNBP; penegakan hukum yang ditingkatkan, langsung antara calon peserta seleksi dengan panitia.
termasuk penggunaan undang-undang anti pencucian uang, terhadap 2. Telah dianggarkannya biaya seleksi untuk semua tahapan dengan
semua pelaku yang diketahui melaporkan produksi kayu yang menggunakan APBN TA 2015 sehingga tidak terjadi potensi korupsi oleh
tidak sesuai dan/atau menghindari pembayaran royalti kehutanan; oknum di daerah dengan menetapkan biaya tes tanpa standar yang jelas.
pengkajian mendalam terhadap struktur dan tarif biaya royalti untuk Selain itu, hal ini juga menghilangkan disparitas biaya antar daerah dan
menentukan bagaimana Pemerintah akan memungut rente ekonomi berkurangnya beban bagi calon peserta yang akan mengikuti seleksi.
penuh atas hasil produksi kayu; KPK bersama KLHK, Kementerian 3. Telah disusunnya standar materi sosialisasi anti korupsi bagi seluruh panitia
Keuangan dan BPK menerbitkan laporan kinerja tahunan pemungutan daerah untuk disampaikan dan diketahui oleh masyarakat umum (khususnya
PNBP yang dapat diakses oleh masyarakat luas. bagi calon peserta).
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan program besar pemerintah
yang menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia, sehingga perlu
TABEL
didukung berbagai pihak termasuk KPK untuk menjamin keberhasilannya. KPK
KEGIATAN PENGEMBANGAN DAN TINDAK
telah melakukan kajian terhadap Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada
LANJUT
2014 dengan fokus pada potensi korupsi dan strategi pencegahannya. Ruang
TAHUN 2015
lingkup pelaksanaan pemantauan meliputi Kementerian Tenaga Kerja dan BPJS
NO KEGIATAN PENJELASAN Ketanagakerjaan.
Atas dasar Kajian Sistem Seleksi Calon Praja IPDN 2013, Kemendagri telah
Pemantauan menyusun rencana aksi perbaikan target waktu implementasi tahun 2014-2015. Pemantauan Pemantauan terhadap rencana aksi Kementerian Tenaga Kerja dilakukan
1. Action Plan Tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari kegiatan pemantauan implementasi 2. Action Plan BPJS berdasarkan surat Menaker No. B.272/MEN/SJ-HK/XII/2015 tanggal 11
Kajian IPDN rencana aksi yang dicanangkan oleh Kemendagri untuk mencegah terjadinya Ketenagakerjaan Desember 2015 tentang Progress Rencana Tindak Perbaikan Kementerian
korupsi dalam seleksi calon praja IPDN. Ketenagakerjaan atas Kajian Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Terhadap
9 (sembilan) rencana aksi yang diterima oleh KPK, terdapat 2 (dua) rencana
aksi yang tidak sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan oleh KPK.
Rekomendasi tersebut, antara lain:
1. Membuka informasi pada publik terhadap hasil pembinaan maupun
pengawasan yang telah dilakukan terhadap pemberi kerja atau perusahaan.
2. Bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam hal pertukaran informasi
ketenagakerjaan dan juga dalam operasional pengawasan di lapangan.
Atas 9 (Sembilan) rencana aksi yang diterima KPK, 2 (dua) rencana aksi perlu
dilakukan perbaikan, 2 (dua) rencana aksi telah terimplementasi (22.22% closed)
dan 5 (lima) rencana aksi yang belum terimplementasi (77.78% closed).

Pemantauan terhadap BPJS Ketenagakerjaan dilakukan pada 16 rencana aksi


yang telah disampaikan kepada KPK pada 16 Januari 2015. Dari hasil pemantauan
sampai dengan Desember 2015, BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan
(closed) seluruh rencana aksinya dengan catatan bahwa pelaksanaan beberapa
rencana aksi tersebut masih harus dilanjutkan dan disempurnakan.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
272 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Jaminan Kesehatan Nasional Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Optimalisasi Penerimaan Pajak
yang telah dilaksanakan pada 2013. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta (studi kasus: pertambangan batubara) yang telah dilaksanakan dan dipaparkan
Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/ hasilnya kepada Direktur Jenderal Pajak dan jajaran dan Direktur Jenderal
action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah Minerba (perwakilan) pada 23 April 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK
disampaikan oleh KPK. Berdasarkan hasil pemantauan selama tahun 2015, meminta Direktur Jenderal Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan
perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh untuk mengimplementasikan saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.
Kemenkes adalah Kemenkes telah menerbitkan Permenkes 36/2015 tentang Ditjen Pajak telah mengirimkan action plan pada. Berdasarkan action plan awal
Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan DJP tersebut kemudian dilakukan pembahasan bersama KPK untuk disepakati
Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. KPK juga mengapresiasi rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh DJP. Rencana aksi hasil kesepakatan
perbaikan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan di 2015 dalam mencegah fraud tersebut dikirimkan DJP melalui surat No.S-174/PJ/2014 tanggal 4 Agustus 2014.
di JKN antara lain adalah: Berdasarkan hasil pemantauan KPK terhadap action plan yang disampaikan
a. BPJS Kesehatan menetapkan Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Dirjen Pajak melalui Surat Dirjen Pajak No. S-714/PJ/2014 tanggal 6 Juni 2014
Sosial Kesehatan Nomor 58 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan action plan yang telah dilaksanakan oleh DJP adalah:
1. Telah dibangun aplikasi Ex-1 (aplikasi internet based menggunakan username
Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan
Pemantauan dan password) sebagai bentuk tax clearance sederhana (pengecekan NPWP dan
Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional pemenuhan kewajiban pelaporan pajak). Dengan adanya aplikasi tersebut, DJP tidak
Action Plan
b. BPJS Kesehatan telah melakukan pemadanan data kepesertaan dengan NIK, mengajukan Perpres terkait tax clearance.
3. Kajian Jaminan
sehingga mengurangi potensi fraud di kepesertaan. 2. Proses matching data NPWP untuk WP Minerba, masih menyisakan 200 IUP yang
Kesehatan
KPK mendorong Kemenkes dan BPJS untuk segera menyelesaikan rencana tidak teridentifiaksi NPWP-nya. Data telah diserahkan ke Dit. Ekstensifikasi untuk
Nasional
aksinya, mengingat penundaan implementasi akan berdampak pada lemahnya dilakukan verifikasi.
Pemantauan 3. Telah dibangun webservice NPWP tetapi belum dapat dipergunakan oleh Ditjen
pengawasan dan terbukanya potensi fraud di JKN. Untuk itu KPK meminta agar
4. Action Plan Minerba.
Kemenkes untuk segera menyelesaikan Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan 4. Telah diterbitkan SE 10 tahun 2015 tentang pedoman pengolahan data dari ILAP.
(PNPK) sesuai target yang telah ditetapkan oleh Kemenkes. PNPK menjadi Kajian Pajak
5. MoU dengan perbankan (BI) telah ditandatangani pada 20 Mei 2015 dan pada 10 Sep
penting, karena menjadi rujukan bagi tersusunnya PPK (Panduan Praktik Klinis) 2015 telah dikirimkan data SID.
yang harus disusun oleh FKTRL. Tanpa PNPK dan PPK, Permenkes 36/2015 6. Telah dilakukan revisi atas PMK 132/2013 dengan PMK 191/2014 dengan memasukkan
tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Ditjen MInerba sebagai instansi yang menyerahkan data untuk kebutuhan pajak
Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional menjadi sulit terlaksana. kepada DJP.
7. Untuk permasalahan multi tafsir PPN PKP2B Gen III, telah dilakukan kajian (PPN
Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, KPK meminta untuk segera meningkatkan karena merupakan pajak orang lain maka menganut prevailing). Langkah yang
dilakukan untuk menghilangkan multi tafsir tersebut adalah dengan melakukan
kompetensi petugas di lapangan dalam mencegah dan mendeteksi fraud di
renegosiasi kontrak dan membuat surat penegasan Menkeu/Dirjen Pajak terkait
faskes, Mempercepat pembangunan sistem aplikasi deteksi fraud pada layanan posisi Kementerian Keuangan dalam penerapan pajak PPN Gen III.
faskes, dan meningkatkan efektifitas pengaduan peserta terhadap layanan yang 8. Untuk permasalahan multitafsir PPh Gen III, telah diterbitkan SE-44/PJ/2014 tentang
diterima dari faskes. penegasan perlakuan tarif pajak PPh Badan bagi WP yang menjalankan usaha di
bidang pertambangan berdasarkan PKP2B atau KK tanggal 24 November 2014.
9. Telah dilakukan piloting prototype risk engine pada Mei 2015 di 9 Kanwil dan 12 KPP
(Kanwil Sumut I, Riau Kep, Lampung, Jakarta 1, Jatim 1, Jatim 2, Kaltim, Jateng).
10. Untuk mengatasi kekurangan SDM pemeriksa, telah dibentuk P3 (Petugas Pemeriksa
Pajak) berdasarkan Kepdirjen No 127/PJ/2015 pada 1 Juni 2015. Ditargetkan terdapat
5 P3 untuk setiap KPP. Telah diterbitkan pula SE-27/PJ/2015 tentang siapa yang dapat
ditunjuk menjadi P3.
11. Telah dibentuk CTA (Center fo Tax Analysis). Awal terbentuk memiliki 46 analis. Saat
pemantauan ke KPP (Jambi dan Manado) pada Juli 2015, KPP tersebut telah menerima
hasil analisis dari CTA untuk ditindaklanjuti dalam rangka penggalian potensi.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
274 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Penyelenggaraan Pengadilan Pajak Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Kajian Komoditas Strategis Daging Sapi
yang telah dilaksanakan pada 2011. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Pengadilan tahun 2012. Hasil Kajian Kebijakan Tata Niaga Daging Sapi mengidentifikasi 3 (tiga)
Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran- permasalahan mendasar, yaitu 1) Kebijakan tata niaga tidak mencerminkan keberpihakan
saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. pada 6,2 juta rumah tangga peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah, 2)
Kebijakan Tata Niaga Tidak Mengarah pada Pengembangan Industri Daging Sapi di
Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh Pengadilan Pajak, KPK melakukan Sentra Produksi, 3) Adanya kelemahan dalam Kebijakan dan Tata Laksana Impor akibat
kegiatan pemantauan implementasi saran perbaikan pada Sistem Penyelenggaraan dominannya praktik rent-seeking dan kartel.
Pengadilan Pajak mulai kuartal 3 tahun 2011. Pada kuartal 4 (per 19 Desember 2011),
dari 12 saran perbaikan, terdapat 3 saran yang berstatus closed, sisanya pada 2012, dari Pemantauan action plan dilakukan terhadap K/L yang terkait dengan Tata Niaga Daging
9 saran perbaikan, terdapat 4 saran dengan status closed. Berdasarkan hasil pemantauan Sapi, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian,
hingga Kuartal 4 Tahun 2014, masih menyisakan 2 (dua) saran yang berstatus closed, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri,
Pemantauan Pemantauan
yaitu tidak handalnya Sistem Informasi Sengketa Pajak (SISPA) dan adanya potensi Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Daerah.
5. Action Plan Kajian Action Plan
konflik kepentingan akibat alokasi berkas perkara dari satu pemohon ke majelis yang
Pengadilan Pajak 7. Kajian Komoditas
pernah menangani pemohon tersebut Sepanjang 2 (dua) tahun masa pemantauan renaksi kajian TNDS, hal yang menjadi
Strategis : Daging
highlight adalah:
Sapi
Berdasarkan hasil pemantauan pada 2015 terhadap aplikasi pendistibusian berkas, 1. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang tepat dimana dapat melindungi peternak
PP telah melakukan perbaikan pada aplikasi pendistribusian berkas sebagaimana lokal dan menjaga harga di tingkat konsumen,
kesepakatan pada rapat progress akhir tahun 2014. Atas hasil pemantauan tersebut, maka 2. Perlu dilakukan upaya pembangunan SPP(sistem pengelolaan pengaduan) yang
pada semester 1 tahun 2015 action plan kajian Penyelenggaraan Peradilan Pajak pada terintegrasi (antar lembaga secara horisontal maupun vertikal) dan berbasis web;
Pengadilan Pajak sudah dapat di-close dengan catatan pada beberapa item. Penyelesaian 3. Membangun Sistem Informasi Manajemen (SIM) dasar untuk komoditas sapi/daging
action plan tersebut ditandai dengan pengiriman surat No. B-5973/10-15/07/2015 sapi yang dapat:
perihal pemberitahuan penyelesaian implementasi action plan Kajian Penyelenggaraan Memberikan informasi produksi dan distribusi sapi di daerah;
Peradilan Pajak tanggal 23 Juli 2015 kepada Ketua dan Sekretaris Pengadilan Pajak Membantu stakeholders pusat dan daerah dalam melakukan pengelolaan dan
dengan tembusan Menkeu, Ketua MA, dan Ketua KY. penentuan kebijakan melalui penyediaan data/Informasi yang akurat;
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi Pada Fasilitas Memperoleh gambaran informasi supply demand secara nasional yang valid dan
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemda yang telah dipaparkan oleh Pimpinan up to date.
KPK kepada Menteri Kesehatan dan jajaran serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Berdasarkan kajian Kebijakan Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah
dan jajarannya pada 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Kementerian (Raskin) tahun 2013, KPK menemukan 12 temuan yaitu: desain program raskin tidak
Kesehatan dan BPJS Kesehatan menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk komprehensif; program tidak efektif; kelemahan dalam pendataan Rumah Tangga
mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)/Penerima Raskin; lemahnya transparansi dan
akuntabilitas dalam penyusunan Harga Pembelian Beras (HPB) oleh Pemerintah kepada
Pemantauan dilakukan terhadap 15 rencana aksi Kemenkes dan 13 rencana aksi BPJS Perum BULOG; kebijakan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP); Kualitas Raskin
Kesehatan yang telah disampaikan kepada KPK. Dari seluruh rencana aksi Kemenkes, memberikan insentif bagi perburuan rente; kelemahan dalam Kelembagaan Raskin; tidak
Pemantauan terdapat 8 rencana aksi (53.33%) yang belum terimplementasi (closed) dan 7 rencana aksi Pemantauan efektifnya mekanisme pengaduan dan tindak lanjutnya. Atas temuan tersebut, dilakukan
6. Action Plan Kajian (46.67%) telah terimplementasi (closed). Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, terdapat 2 8. Action Plan Kajian kegiatan pemantauan yang mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2014 dan berlanjut
Dana Kapitasi rencana aksi (15.38%) yang belum terimplementasi (closed) dan 11 rencana aksi (84.62%) Raskin pada 2015 ini.
telah terimplementasi (closed).
Pemantauan action plan dilakukan terhadap instansi/lembaga yang bertanggung
Perkembangan yang patut diapresiasi dari perbaikan yang dilakukan oleh Kemenkes jawab dan terlibat dalam program Raskin yaitu Tim Koordinasi Raskin Pusat (Kemenko
adalah telah terbitnya Permenkes untuk menilai FKTP berprestasi yang juga dapat Pembangunan Manuasia dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial,
menjadi indicator kinerja dari FKTP. Sedangkan hal yang dapat diapresiasi dari BPJS Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Perum BULOG, Kementerian PPN/
Kesehatan adalah upaya untuk menciptakan sistem pembayaran kapitasi berbasis kinerja Bappenas, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan/TNP2K, Badan Pusat
meskipun belum dapat terimplementasi secara baik karena kurangnya koordinasi dengan Statistik) dan Tim Koordinasi Raskin Daerah.
pihak Kemenkes sebagai regulator dan kurangnya sosialisasi kepada Dinas Kesehatan Beberapa rencana aksi yang telah diimplementasikan sampai dengan tahun 2015, di
Kab/Kota dan FKTP yang berada di bawahnya. antaranya adalah telah dilaksanakannya perluasan penerapan sistem INSW (Indonesia
National Single Window) secara mandatory pada 5 pelabuhan/bandara di Indonesia;
telah diterbitkannya buku panduan terkait tata cara pengiriman rekomendasi dari
kementerian/lembaga teknis ke Portal INSW; telah dibuat buku pedoman integrasi
aplikasi; telah ditetapkannya 3 (tiga) kawasan pabean yaitu JICT, Koja dan Graha menjadi
1 (satu) kawasan pabean; telah ditetapkannya TPK (Tempat Pemeriksaan Karantina) di
TPK Koja, JICT dan Graha Segara; telah dilakukannya perbaikan instalasi karantina hewan
untuk impor sapi hidup di Pelabuhan Cilacap dan penambahan kapasitas.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
276 2015

TABEL
PEMBANGUNAN SISTEM INTEGRITAS PADA KEMENTERIAN/
LEMBAGA
TAHUN 2015
NO. PROGRAM URAIAN
1. TOT Tunas Integritas Deputi Investigasi BPKP (pejabat eselon 2 dan 3) di Kantor
BPKP Jakarta, 19-23 Januari 2015
2. TOT Tunas Integritas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan PAS Kemenkumham
(pejabat eselon 2 dan 3), Jakarta, 26-30 Januari 2015.
3. Internalisasi budaya integritas pada pembekalan Bank Mandiri Best Employee, di KRI
Banjarmasin 592, TNI AL Tanjung Priok Jakarta, 30 Januari 2015.
4. TOT Tunas Integritas pejabat eselon 3 Dirjen HAM Kemenkumham di Ruang Rapat
Dirjen HAM, 23- 27 Maret 2015.
5. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Perpustakaan Nasional
yang diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis, di Jakarta pada 27- 28 April
2015.
6. TOT Tunas Integritas di lingkungan Prov. Jawa Tengah tahap II yang diikuti pejabat

LAMPIRAN 113
eselon 2 dan 3, di Ruang Rapat Inspektorat Jawa Tengah, 3- 8 Mei 2015.
7. Workshop Tunas Integritas untuk pejabat eselon 2 di lingkungan Kemdikbud, di
kantor LPMP DKI Jakarta, 11- 13 Mei 2015.
8. Workshop Tunas Integritas Pemda DI. Yogyakarta yang diikuti oleh pejabat eselon 3,
di Hotel Grand Zuri DIY, 10- 13 Juni 2015.
KEGIATAN Internalisasi
Nilai melalui
9. Workshop Tunas Integritas Kemendikbud untuk pejabat eselon 2, di LPMP DKI
Jakarta, 22- 24 Juni 2015.
Pembentukan
PEMBANGUNAN 1. Tunas Integritas
dan Pemenuhan
10. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan Pembangunan
Tunas Integritas KLOP Provinsi Sumatera Barat untuk para kepala SKPD, di Hotel

SIN, PENDIDIKAN- Komponen Sistem


Integritas
Grand Inna Muara Padang, 27 Juli- 1 Agustus 2015.
11. TOT Tunas Integritas dalam Rangka Pembentukan Tunas Integritas dan Pembangunan
Tunas Integritas KLOP Provinsi Bali, di Hotel Sanur Paradise Bali, 3- 8 Agustus 2015.
KAMPANYE - 12. TOT Tunas Integritas bagi anggota DPRD Prov. Jawa Tengah, di Hotel Asri Salatiga
Jawa Tengah, 9- 12 Agustus 2015.
SOSIALISASI ANTI 13. Internalisasi Integritas Individu dan Organisasi di Kementerian Kesehatan dalam
rangka peningkatan kualitas SDM, Aula J. Siwabessy Jakarta, 18 Agustus 2015.
KORUPSI, ACLC 14. TOT Tunas Integritas di lingkungan Kementerian Agama RI dengan peserta para
pejabat eselon 2, di Hotel Marbella Suites Bandung, 30 Agustus- 2 September 2015.
15. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Jawa Timur (Eselon 1 dan 2), di Hotel
Novotel Surabaya Jawa Timur, 6- 11 September 2015.
16. TOT Tunas Integritas di lingkungan Pemprov. Riau (Eselon 1 dan 2), di Hotel Aryaduta
Pekanbaru Riau, 14- 19 September 2015.
17. TOT Tunas Integritas di Kab. Badung dalam rangka tindak lanjut program
pembangunan tunas integritas melalui pendekatan Pencegahan korupsi berbasis
keluarga ASN di lingkungan Pemkab. Badung Bail, di Ruang aula Inspektorat Kab.
Badung Bali, 25- 26 September 2015
18. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK di Kemdikbud Wilayah
Bali, Kantor LPMP Prov. Bali, 28 September 2015
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
278 2015

NO. PROGRAM URAIAN NO. PROGRAM URAIAN


19. TOT Tunas Integritas Pemkot. Palembang (Eselon 1 dan 2), di Hotel Grand Zuri 11. Workshop Pemetaan sistem integritas di Kab. Badung Bali dalam rangka Melakukan
Palembang, 5- 9 Oktober 2015. pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kab. Badung, di Hotel
20. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud Wilayah Aston Denpasar Bali, 15- 17 Oktober 2015.
Sumatera Barat, Kantor LPMP Prov. Sumatera Barat, 12 Oktober 2015. 12. Workshop Pembentukan Komite Integritas Kementerian Kelautan dan Perikanan
21. Internalisasi integritas individu dan organisasi di lingkungan Kementerian Dalam dalam rangka membangun tunas integritas di level pimpinan eselon 1 dan 2, dan
Negeri melalui penanaman nilai, sistem dan kepemimpinan, di Aula Badan Litbang membentuk Komite Integritas di lingkungan KKP, di Hotel Sari Pan Pasifik Jakarta,
Kemdagri Jakarta, 13 Oktober 2015. 29- 30 oktober 2015.
22. Internalisasi Nilai Integritas dalam rangka membangun WBK Kemdikbud Wilayah 13. Workshop Pemetaan Sistem Integritas di Kemenkumham dalam Melakukan
DIY, Kantor LPMP Prov. DIY, 19 Oktober 2015 pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas Kementerian Hukum dan
23. TOT Tunas Integritas dan Pembangunan Integritas pada KLOP dilingkungan Balitbang HAM, di Graha Pengayoman Gedung Utama Jakarta, 11- 12 November 2015.
Kemenkumham di Hotel Banan Inn Bandung, 21- 23 Oktober 2015. 14. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas Angkasa
24. TOT Tunas Integritas Anggota DPRD Jawa Tengah angkatan II dan III, Hotel Grand Pura (AP) I di Makassar, 1- 2 Desember 2015.
Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 7 November 2015. 15. Workshop Penguatan Pengendalian Lingkungan Strategis Tunas Integritas Provinsi
25. TOT Tunas Integritas Kepala SKPD dan DPRD Kab. Kendal (eksekutif dan legislatif) Bali dalam rangka pemetaan KKN dan menyusun pedoman komite integritas di Prov.
Hotel Grand Wahid Salatiga Jawa Tengah, 2- 5 November 2015. Bali di Bali, 2- 4 Desember 2015.
26. Internalisasi Nilai Integritas ASN dalam Mewujudkan WBK di Badan Koordinasi 16. Workshop Tunas Integritas Kemdikbud dalam rangka membentuk Komite Integritas
Penanaman Modal (BKPM), di Ruang Auditorium Nusantara BPKM Jakarta, 17 dan melakukan pengukuran Integrity Dashboard Monitoring, di Hotel Royal Kuningan
November 2015. Jakarta, 15 Desember 2015.
1. Workshop Komite Integritas dalam rangka pembangunan sistem integritas di 17. Workshop Komite Integritas Telkom Group II, di Telkom Corporate University Bandung,
lingkungan Kemendikbud yang dihadiri oleh para pejabat tingkat eselon 1, 2 dan 3 di 20- 22 Desember 2015.
Wisma Argamulya Cisarua Bogor, 5- 7 Maret 2015. 1. Workshop Tunas Integritas Nasional I dalam rangka Sharing Knowledge dan
2. Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas di lingkungan Kemendagri yang Penguatan antar-KLOP dalam Kolaborasi Tunas Integritas Nasional I. Kegiatan ini
diikuti oleh seluruh pejabat eselon 1 dan 2 strategis di Ruang Rapat Sasana Bhkati diikuti oleh 25 KLOP di Kab. Badung Bali, pada 9- 13 Februari 2015
Praja Kemdagri Jakarta, 19- 20 Maret 2015. 2. Workshop Pemetaan Sistem Integritas dalam Rangka Pelaksanaan Sistem Integritas
3. Workshop Komite Integritas untuk Dirut dan Jajaran Direksi di lingkungan Adhi Karya Nasional tahun 2015 dalam rangka pendampingan dan pendalaman terkait hasil
di Hotel Bumi Karsa Jakarta, 16- 17 April 2015. pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP hingga dihasilkan sistem
4. Workshop Penguatan Lingkungan Pengendalian Sektor Strategis di Lingkungan Monitoring
dan upaya untuk mengatasinya, di Telkom Corporate University Bandung, 20- 24
Pemerintah Kab. Badung (Eksekutif dan Legislatif) di Kantor Pemerintahan Kab. dan evaluasi,
April 2015.
Badung Bali, 17- 22 Mei 2015. Pengembangan
3. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Nasional II dalam rangka pendampingan
5. Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite Integritas di Angkata Pura I yang dan Standardisasi
Pengendalian 3. dan pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing
diikuti oleh para Kepala Bandara (GM) dan Group Head (GH) di Hotel Star Semarang melalui Kolaborasi
Strategis melalui KLOP hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Mandiri Corporate
2. Jawa Tengah, 2- 5 Juni 2015. dan Konvensi
Pembentukan University Medan Sumatera Utara, 24- 28 Mei 2015.
6. Workshop Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah I yang dihadiri oleh kepala SKPD Integritas
Komite Integritas 4. Workshop Pemetaan Sistem Integritas III dalam rangka pendampingan dan
dan Sekretaris SKPD di Ruang Rapat inspektorat Jawa Tengah, 10- 12 Juni 2015. Nasional
pendalaman terkait hasil pemetaan risiko pada posisi strategis masing-masing KLOP
7. Workshop Pemetaan Sistem Integritas Tahap II pada Pemprov. Jawa Tengah untuk hingga dihasilkan sistem dan upaya untuk mengatasinya, di Pertamina Corporate
membangun Panduan Komite Integritas Provinsi Jawa Tengah sebagai pengendalian University, 30 Juni- 4 Juli 2015.
strategis di Grand Wahid Salatiga Hotel, 25- 28 Juni 2015. 5. Workshop Pematangan Konsep dan Panduan Sistem Integritas (Kolaborasi Tunas
8. Workshop Pembangunan Sistem Integritas pada Kementerian Agama dalam rangka Integritas Nasional II Tahun 2015), Hotel Grand Candi Semarang Jawa Tengah, 24- 27
persiapan pembangunan sistem integritas pada Kementerian Agama, di Ball Room Agustus 2015.
Kementerian Agama Jakarta, 29 Juni 2015.
9. Rapat Koordinasi Pengendalian Strategis melalui Pembentukan Komite Integritas 6. FGD Aspirasi dan Kontribusi menuju Konvensi Integritas Nasional dalam rangka
Kota Palembang dengan Walikota, Sekda dan kepala SKPD strategis, di R. Rapat Balai Persiapan pelaksanaan Konvensi Integritas Nasional, di Hotel Aryaduta Tugu Tani
Kota Palembang, 21 Agustus 2015. Jakarta, 26- 27 Oktober 2015
10. Workshop Komite Integritas Telkom Group, di Telkom Corporate University Bandung, 7. Workshop pematangan konsep dan panduan sistem integritas di Surabaya Jawa Timur
21- 23 September 2015. dalam rangka finalisasi bahan panduan dan pedoman pembangunan integritas di
KLOP, di Hotel Crown Prince Surabaya, 11- 14 November 2015.
8. Konvensi Integritas Nasional Membuat kesepakatan integritas secara nasional lintas
KLOP (Deklarasi Semarang dan 5 panduan sistem integritas) di Semarang Jawa
Tengah, 24- 27 November 2015.
9. Finalisasi panduan integritas nasional bersama tim kecil Konvensi Integritas Nasional
(Tindak Lanjut dari Kegiatan Integritas Nasional) di Telkom CorpU Bandung, 16- 18
Desember 2015.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
280 2015

TABEL NO. PROGRAM URAIAN


IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
1. Kota Malang
TAHUN 2015 SDN Pandan Wangi 1, SDN Percobaan 1, SDN Kauman 1, SDN Blimbing 3, SMPN 1
NO. PROGRAM URAIAN Malang, SMPN 3 Malang, SMPN 5 Malang, SMPN 20 Malang, SMKN 1 Malang, SMKN
Selain KPK, Kemendikbud dan Kemenag juga memiliki tanggung-jawab dalam mendidik 2 Malang, SMKN 3 Malang, SMKN 4Malang, SMKN 6 Malang, SMAN 1 Malang,
dan membangun karakter generasi muda Indonesia. Program-program Pendidikan SMAN 3 Malang. SMAN 4 Malang, dan SMAN 8 Malang.
Karakter (Antikorupsi) telah banyak dilaksanakan, seperti Integrasi Pendidikan 2. Kota Bengkulu
Antikorupsi di Mata Pelajaran PPKn, Piloting Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, PAUD N Pembina 2, TK Negeri Pembina 1, SDN 19 Bengkulu, SDN 2 Bengkulu, SDN 20
Bantuan Sosial Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Menengah, Penyelenggaraan Bengkulu, SDN 5 Bengkulu, SDN 9 Bengkulu, SMAN 1 Bengkulu, SMAN 4 Bengkulu,
Pendidikan Antikorupsi di Madrasah, dan Lomba Tata Kelola BOS di Tingkat Sekolah SMAN 8 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMAN 9 Bengkulu, SMKN 1 Bengkulu, SMKN
Dasar dan Menengah. 2 Bengkulu, SMKN 3 Bengkulu, SMPN 1 Bengkulu, SMPN 18 Bengkulu, SMPN 2
Bengkulu, SMPN 4 Bengkulu, SMPN 5 Bengkulu.
Koordinasi 3. Kota Bandung
Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka pemetaan dan koordinasi
Implementasi SD Pertiwi Bandung, SDNP Sabang Kota Bandung, SDN Pajagalan 58 Bandung, SDN
implementasi pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan oleh masing-masing
1. Pendidikan Karangpawulan, SDN Leuwi Panjang,SDN Rancaloa, SD Gagas Ceria Kota Bandung,
kementerian/lembaga. Adapun output dari kegiatan in adalah terbentuknya kesepakatan
Antikorupsi (PAK) SMPN 50 Kota Bandung, SMPN 5 Kota Bandung, SMPN 13 Kota Bandung, SMPN
penyelarasan dan kolaborasi pelaksanaan PAK, tersusunnya desain awal Aksi Bersama
tingkat Pusat 36 Kota Bandung, SMPN 2 Kota Bandung, SMPN 43 Kota Bandung, SMAN 1 Kota
PAK, dan terbentuknya tim koordinasi teknis Aksi Bersama PAK.
Bandung, SMAN 8 Kota Bandung, SMAN 23 Kota Bandung, SMAN 11 Kota Bandung,
Adapun pihak yang terlibat pada kegiatan adalah Direktorat Pendidikan dan Pelayanan SMAN 21 Kota Bandung, SMKN 9 Kota Bandung, SMKN 12 Kota Bandung, SMKN 15
Masyarakat KPK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Kota Bandung, SMKN 1 Kota Bandung.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Direktorat Jenderal 4. Kabupaten Gunung Kidul
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Direktorat Jenderal TKN Wonosari, TKN 1 Maret Playen , SDN Playen 3 Gunung Kidul, SD Paliyan 2 ,
Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Inspektorat Jenderal Kemendikbud, dan SDN Kemiri 2, SDN Wonosari 1, SDN Playen 3, SD Wiladeg, SMPN 2 Semanu, SMPN
Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama. 1 Semin, SMAN 2 Playen, SMKN 2 Wonosari, SMAN 2 Wonosari, SMAN 1 Ngelipar.
5. Kota Kupang
Kegiatan Piloting dilaksanakan di 6 kota/kabupaten, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, TKN Pendidikan, SDK Santa Maria Assumpta Kupang, SDN Gesapa Kecil 2, SD GMIT
Kabupaten Gunung Kidul, Kota Malang, Kota Kupang, dan Kota Bengkulu, yang merupakan Depura, SMPN 2 Kupang, SMPN 18 Kupang, SMAN 9 Kupang, SMKN 2 Kupang,
bagian dari Program Indonesia Cerdas Tanpa Korupsi. Selain piloting sekolah, melalui SMKN 3 Kupang, SMAN 2 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMAK Giovani, SMAN 7 Kupang,
Program Indonesia Cerdas Tanpa Korupsi KPK mendorong Pemerintah Kota/Kabupaten SDN Bonipoi 2, SMKN 8 Kupang, SMKN 7 Kupang, SMAN 1 Kupang, SDI Labat
untuk mengimplementasikan tata kelola dana pendidikan sebagai tindak lanjut kajian Kupang, SD I Lasiana, SD Inpres Bello Kupang, SDN Naikoten 1, SMPN 8 Kupang, SD
Piloting Sekolah
KPK mengenai dana pendidikan. Inpres Namosa Kupang.
Berbudaya Jujur
Sekolah Berbudaya Jujur bertujuan menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi melalui 6. Kota Cimahi
2. (Pembelajaran
pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, di SDN Cipageran Mandiri 2, SDN Citeureup Mandiri 2, SDN Baros Mandiri 2, SD
dan Tata Kelola
masing-masing kota, dilaksanakan tahapan kegiatan berupa pemetaan dan focus Padasuka Mandiri 2, SD Melong Asih 7,SDN Melong Mandiri 3,SMPN 2 Cimahi,SMPN
Sekolah)
group discussion (FGD), Workshop Pembelajaran Antikorupsi (kepala sekolah dan guru), 9 CImahi,SMPN 10 Cimahi, SMPN 10 Cimahi, SMPN 3 Cimahi, SMPN 1 CImahi,SMPN
workshop Tata Kelola Sekolah Berbasis Integritas (Kepala Sekolah, Bendahara, & Komite 11 Cimahi, SMAN 1 Cimahi, SMKN 2 CImahi, SMK Plus Darussurur, SMAN 5 CImahi,
Sekolah), pendampingan, dan monitoring-evaluasi. SMK Pasundan Putra, dan SMAN 6 Cimahi.
Adapun sekolah yang menjadi Piloting Sekolah Berbudaya Jujur adalah dari tingkat SD-
SMA di masing-masing daerah, yakni: Penguatan dan
Monitoring
Impelementasi Dalam rangka membangun budaya antikorupsi di sektor kesehatan, Kementerian
Mata Kuliah Kesehatan dan KPK melaksanakan program Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Pendidikan di 38 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes. PBAK bertujuan mendidik para calon
3.
Budaya Anti tenaga kesehatan yang profesional, berkualitas, dan berintegritas. Terlebih, pada saat
Korupsi (PBAK) mahasiswa masuk ke dunia kerja, nilai antikorupsi akan terinternalisasi ke dalam diri
di Lingkungan mahasiswa.
Poltekkes
Kemenkes
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
282 2015

NO. PROGRAM URAIAN NO. PROGRAM URAIAN


Pada 2014, Kemenkes dan KPK telah membuat modul mata kuliah PBAK serta melatih Mengangkat tema Guru Menulis Antikorupsi, bagian penting dalam kegiatan ini adalah
para calon dosen pengampu mata kuliah PBAK. Pada tahun 2015, seluruh Poltekkes melibatkan para tenaga pendidik dari tingkat SMP dan SMA dari seluruh Indonesia
Kemenkes diharapkan telah mengimplementasikan mata kuliah PBAK sebanyak 2 SKS. yang memiliki minat, bakat, atau pengalaman dalam menulis bahan bacaan remaja
Penguatan yang dilakukan meliputi workshop Dosen dan Mahasiswa. Dalam rangka hal serta memiliki semangat dan komitmen dalam pendidikan antikorupsi. Selain bertujuan
tersebut, KPK memberikan penguatan di 3 Poltekkes Kemenkes yang diharapkan menjadi untuk meningkatkan kapasitas guru dalam penyusunan materi pendidikan antikorupsi,
role model implementasi PBAK di Poltekkes Kemenkes: kegiatan ini juga untuk memperkaya konten/literatur pendidikan antikorupsi yang bisa
1. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Bengkulu (12-14 Agustus 2015) dimanfaatkan dalam upaya penerapan nilai-nilai antikorupsi dengan segmentasi remaja.
2. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Malang (27-30 September 2015)
3. Pendampingan dan Workshop PBAK Poltekkes Kupang (25-27 November 2015) Pada kegiatan Teacher Supercamp 2015: Guru Menulis yang dilaksanakan pada 2-6
KPK terus berupaya untuk meningkatkan daya dukung terhadap implementasi November 2015 di Lembang, Jawa Barat, ini dilaksanakan berbagai agenda, di antaranya
Pengembangan Pendidikan Antikorupsi. Tahun 2015, dilakukan beberapa pengembangan pada media Teacher workshop pendidikan antikorupsi, workshop penulisan cerita, team building, dan kegiatan
Media pembelajaran yang sudah ada sebelumnya, seperti modul/panduan, buku, aplikasi digital, Supercamp: pendukung lainnya dengan narasumber yang ahli di bidangnya, seperti Ahmad Fuadi
4. 6.
Pembelajaran permainan/games dan sebagainya, sebagai salah satu tools yang akan digunakan sebagai Guru Menulis (penulis novel Negeri 5 Menara), Pidi Baiq (Penulis novel remaja Dilan), Zulfikri Anas
Antikorupsi pendukung terhadap efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan Pendidikan Antikorupsi Antikorupsi (praktisi pendidikan dan kurikulum) dan didampingi secara intensif oleh para mentor
serta mempromosikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi secara lebih masif. yaitu Gol A Gong (sastrawan dan penulis), Iman Soleh (dramawan), dan Beng Rahadian
(komikus dan pengajar IKJ).
Adapun pengembangan media Pembelajaran Antikorupsi yang dilaksanakan pada 2015
adalah: Dari kegiatan ini dihasilkan naskah atau manuskrip siap cetak terkait bahan bacaan
1. Pengembangan Media Pembelajaran antikorupsi untuk TK-SD (Album Lagu Anak untuk pembelajaran/pendidikan antikorupsi untuk kalangan remaja. Selain itu, para
Aku Anak Jujur dan Serial Cerita Anak Si Kumbi Anak Jujur). peserta mampu secara mandiri membuat bahan bacaan berkualitas bertemakan edukasi
2. Pembuatan Film Boneka Anak Si Kumbi Anak Jujur antikorupsi, dan dihasilkannya berbagai model pembelajaran antikorupsi yang efektif
3. Penulisan Buku Inovasi Pembelajaran Antikorupsi (Ide Beraksi), yang bisa dan menyenangkan yang akan digunakan dalam implementasi pendidikan antikorupsi,
dimanfaatkan para guru sebagai referensi model insersi pembelajaran antikorupsi terutama untuk kalangan remaja.
pada berbagai pelajaran.
4. Uji Coba Boards Games Antikorupsi dalam rangka Pembangunan Integritas di
Bandung, 28 Oktober - 1 November 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pada rangkaian Festival Antikorupsi 2015 yang diselenggarakan
5. Penyusunan Infografis Pendidikan Antikorupsi terkait hasil Koordinasi dan Supervisi di Sasana Budaya Ganesha Bandung, pada Desember 2015. Adapun bentuk kegiatan
Pencegahan Korupsi sektor Pendidikan. yang dilaksanakan berupa:
6. Pengembangan Media Pembelajaran Film Sahabat Pemberani untuk pelajar tingkat Lomba Senam Sahabat Pemberani
SD: Festival Lomba Pendongeng Cilik
Pengembangan Produk Senam Sahabat Pemberani 7. Pendidikan Panggung Anak Jujur
Produksi Video Klip Animasi Theme Song Sahabat Pemberani, Antikorupsi Launching Film Anak Si Kumbi Anak Jujur
Produksi Aplikasi Games Sahabat Pemberani (boardgames digital), Playday Boardgames Antikorupsi
Pembuatan Comicstrip Sahabat Pemberani, Deklarasi Guru Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik Kota Bandung)
Uji coba implementasi Boardgames Sahabat Pemberani. Penyerahan Sekolah Berintegritas Kota Bandung (Kerja Sama Disdik Kota Bandung)

Program Tunas Integritas Mahasiswa bertujuan memberikan bekal pengetahuan,


sikap dan perilaku anti korupsi bagi mahasiswa, baik pada saat kuliah maupun setelah Selain melakukan upaya-upaya penindakan korupsi dan perbaikan sistem, KPK juga terus
memasuki dunia kerja. Selama 2015, kegiatan yang dilaksanakan adalah: melaikukan upaya menumbuhkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, salah satunya melalui
Tunas Integritas 1. Workshop Pendidikan Antikorupsi Mahasiswa Jurusan PPKn Universitas Ahmad pendekatan edukasi dengan membangun wahana Zona Sahabat Pemberani Taman
5. Pintar Yogyakarta. Peluncuran dilaksnakan pada Senin, 4 April 2015, oleh pimpinan KPK
Mahasiswa Dahlan Yogyakarta, 4-8 Mei 2015.
2. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Poltekkes Bengkulu, 12-15 Agustus 2015. dengan disaksikan oleh pimpinan Wali Kota dan DPRD Kota Yogyakarta, rektor, guru, dan
3. ToT Tunas Integritas Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas pelajar.
Zona Sahabat
Diponegoro (Undip) Semarang, 1 -4 September 2015 Pemberani di
8. Zona yang merupakan pengembangan dari film animasi Sahabat Pemberani yang
Taman Pintar
diproduksi KPK pada 2013 ini menempati area seluas 10 x 10 meter, yang berisi
Yogyakarta
materi pendidikan antikorupsi melalui media kinnect games (petualangan dan senam
antikorupsi), dinding bergambar berupa materi kekayaan Indonesia, ciri-ciri negara
bebas dari korupsi, nilai-nilai antikorupsi, dan kinerja KPK; poster tokoh-tokoh bangsa
berintegritas agar anak-anak dapat mengetahui dan meneladaninya, photo booth Sahabat
Pemberani, dan media informasi lainnya yang berisi iklan layanan masyarakat dan film
animasi antikorupsi.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
284 2015

TABEL NO. PROGRAM URAIAN


COMMUNITY DEVELOPMENT DAN KAMPANYE
ANTIKORUPSI Kegiatan yang merupakan agenda tahunan sejak 2013 ini bertujuan untuk
TAHUN 2015 mengajak masyarakat berpartisipasi menyuarakan antikorupsi melalui film
sebagai media komunikasinya. Film dipandang sebagai media yang efektif untuk
NO. PROGRAM URAIAN menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai antikorupsi karena film merupakan
Strategi Komunikasi dirumuskan dengan bantuan pakar-pakar komunikasi dan bagian dari budaya populer.
praktisi periklanan untuk mendapatkan konsep dan panduan cara yang efektif
dan efisien untuk mengkomunikasikan produk-produk kampanye, sosialisasi, Pada 2015, kegiatan ACFFest dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu kompetisi
Penyusunan
dan pendidikan KPK kepada khalayak sasaran yang dituju. ide cerita melalui pitching forum, pemutaran filmm dan workshop. Sehingga,
Strategi
1. selain menonton film dan membuat film sendiri, para peserta juga diberi
Komunikasi
Penyusunan Strategi Komunikasi ini melalui beberapa tahap, yaitu FGD pakar, pengetahuan tentang cara teknis sebuah produksi film dengan mengadirkan
KPK Anti-corruption
survei pemetaan dan indentifikasi target, serta perumusan strategi. Rangkaian para film maker sebagai narasumber workshop di setiap kota yang menjadi
3. Film Festival
kegiatan penyusunan strategi komunikasi ini berlangsung pada Juni-Oktober tujuan. Selain itu, diadakan pula kompetisi film antikorupsi yang bisa diikuti oleh
(ACFFest) 2015
2015 di Jakarta. masyarakat umum, dengan kategori: film fiksi pendek, film animasi pendek,
Pada 2015, KPK melakukan konsep baru dalam pencegahan korupsi, yaitu PSA, film dokumenter, dan citizen journalism.
merangkul kolaborasi komunitas-komunitas yang mandiri dan aktif dalam
kegiatan sosial untuk menyebarluaskan nilai-nilai integritas ke seluruh Pusat kegiatan ACFFest 2015 diselenggarakan di 12 kota, yaitu: Banda Aceh
segmen masyarakat melalui kegiatan yang berkelanjutan dan menumbuhkan (Maret 2015), Solo (Maret 2015), Cirebon (Mei 2015), Pekanbaru (Mei 2015),
kepemilikan gerakan antikorupsi di masyarakat. Pelibatan komunitas ini dapat Jember (Mei 2015), Pontianak (Juni 2015), Purbalingga (Juni 2015), Denpasar
lebih mengokohkan gerakan antikorupsi dan dapat menumbuhkan inisiatif dan (Agustus 2015), Sumbawa (Agustus 2015), Kendari (Agustus 2015, Lhokseumawe
partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi dalam (Agustus 2015) dan Jakarta (Agustus 2015). Adapun penganugrahan pemenang
berbagai bentuk. kompetisi film dilakukan di Bandung bersamaan dengan acara Festival
Antikorupsi 2015, pada 10 Desember 2015.
Community KPK membuat pilot project di empat kota yang menjadi fokus KPK dalam kegiatan Konsep kegiatan Youth Camp 2015 yang dilaksanakan pada 18-29 Oktober 2015
Engagement Community Engagement & Public Participation di 2015 ini, yaitu: Yogyakarta di Yogyakarta ini adalah menginspirasi, mengajak saling berkolaborasi, dan
2. & Public (April-September 2015), Bandung (April-September 2015), Denpasar (Juni- memprovokasi para champion-champion muda dari seluruh Indonesia untuk
Participation for September 2015), dan Kupang (Mei-November 2015). Lebih dari 40 komunitas aktif menyebarkan virus-virus antikorupsi di lingkungan sekitar mereka.
Anti-corruption yang terlibat dalam kegiatan di empat kota tersebut, dan masing masing saling
berkolaborasi antar-komunitas dengan mengadakan kegiatan yang bertujuan Pada tahap awal, KPK menyeleksi 30 anak muda dari seluruh Indonesia, mulai
menyebarluaskan nilai-nilai integritas atau menggugah perubahan sosial, seperti dari Aceh sampai Papua, yang berusia antara 18-25 tahun dan memiliki passion
kegiatan Seni Indonesia Berkabung di Yogya atau Gerakan Difabel Antikorupsi terhadap gerakan antikorupsi yang dipilih berdasarkan keterlibatan aktif mereka
di Bandung. dalam komunitas dan kegiatan yang mendorong perubahan sosial.
Anti-corruption
Dari kegiatan di empat kota ini, KPK mencoba mengevaluasi dan menemukan Kegiatan Youth Camp 2015 terdiri atas tiga bagian, yaitu penyemaian, berakar,
4. Youth Camp
metode yang tepat untuk merumuskan konsep Community Engagement & Public dan tumbuh. Pada tahap penyemaian, para peserta mendapat pengetahuan
2015
Participation yang akan dikembangkan lebih masif di tahun-tahun selanjutnya tentang gerakan sosial dan strateginya melalui workshop. Sementara tahap
dengan melibatkan lebih banyak komunitas. berakar adalah kegiatan dimana para peserta tinggal dan berinteraksi di empat
desa di sekitar Yogyakarta selama tiga hari untuk menyerap informasi terkait
problem sosial lokal dan mencari solusinya. Sedangkan pada tahap tumbuh, para
peserta saling berbagi konsep perubahan sosial dan merencanakan kolaborasi
selanjutnya.

Hasil dari Youth Camp 2015 adalah para peserta membentuk Angkatan
Perubahan yang bercita-cita membebaskan anak muda Indonesia dari belenggu
korupsi dengan cara terlibat aktif di komunitas dan saling bekerja sama.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
286 2015

NO. PROGRAM URAIAN TABEL


SOSIALISASI ANTIKORUPSI
Pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga merupakan program TAHUN 2015
pencegahan yang ditargetkan untuk anak-anak Indonesia usia 4-9 tahun dalam
NO. PROGRAM URAIAN
rangka membentuk generasi Indonesia yang berintegritas. KPK melakukan
pendekatan dan intervensi kepada keluarga (orang tua), masyarakat, komunitas, Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-upaya
para pendidik serta media untuk menyampaikan nilai-nilai antikorupsi kepada penindakan pelaku, tetapi juga upaya-upaya pencegahan melalui perbaikan sistem
anak-anak target sasaran, sehingga nilai-nilai antikorupsi dapat dijadikan serta pembangunan perilaku dan budaya antikorupsi. Salah satu fokus KPK di bidang
pencegahan korupsi adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Dua sektor ini dipilih
pedoman hidup serta dapat memengaruhi pembentukan karakter integritas
karena 30% dana APBN/APBD dialokasi untuk sektor pendidikan (20%) dan kesehatan
pada diri anak. (10%) serta dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

Pembangunan Dengan menjadikan Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta Pada 2014, KPK melakukan kajian dan penelitian mengenai dana pendidikan dan dana
Budaya sebagai pilot project, kegiatan ini dilaksanakan sejak Januari 2014 s.d Desember kesehatan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, ditemukan berbagai permasalahan yang
5. Antikorupsi 2015 dan masih akan berlanjut di tahun 2016. Adapun rangkaian kegiatan yang Pencegahan
berpotensi menghambat tercapainya tujuan dari pengalokasian dana pendidikan dan
Berbasis dilakukan oleh KPK antara lain: dana kesehatan untuk mewujudkan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
Korupsi
Keluarga 1. Baseline study mengenai internalisasi nilai-nilai antikorupsi dalam keluarga. dan terjangkau.
1. National Interest
2. Sosialisasi program pencegahan korupsi berbasis keluarga kepada jajaran (Pendidikan &
Berdasarkan hal tersebut, KPK menyelenggarakan Program Pencegahan Korupsi
pemerintah terkait dan masyarakat umum. Kesehatan)
Terintegrasi di Sektor Pendidikan dan Kesehatan dengan melibatkan berbagai pemangku
3. Rekrutmen dan seleksi relawan. kepentingan sesuai dengan peran dan kapasitasnya masing-masing melalui tahapan
4. Pembangunan kapasitas relawan melalui kegiatan Sekolah Relawan. koordinasi teknis, FGD, workshop, deklarasi & sosialisasi, dan monev di 7 Kota/ Kabupaten
5. Pendampingan kepada komunitas relawan yang terdiri atas ibu rumah tangga yang ditunjuk sebagai piloting.
(orang tua), guru PAUD, dan mahasiswa.
6. Aksi bersama relawan kepada target keluarga sasaran melalui kegiatan Kota/kabupaten tersebut adalah Kota Bandung (26 Maret 2015-11 Desember 2015), Kota
sosialisasi, kampanye, dan edukasi tentang fungsi keluarga dalam pencegahan Kupang (9 Maret 2015-11 Desember 2015), Kota Cimahi (6 April 2015-26 Agustus 2015),
korupsi dan penanaman nilai-nilai antikorupsi dalam keluarga. Kota Yogyakarta (6 April 2015-28 Mei 2015), Kota Malang (9 April 2015-11 Desember
2015), Kota Bengkulu (9 April 2015-17 September 2015), dan Kabupaten Gunung Kidul
Kegiatan ini diselenggarakan bukan hanya seremonial belaka, namun juga (7 April 2015-28 Mei 2015).
merupakan kegiatan kolaborasi antara KPK dan masyarakat dan menjadi
Kegiatan Pemetaan Penyelarasan Program Pembangunan Integritas dilakukan
simbolisasi semangat dan inisiatif antikorupsi tumbuh dan datang dari dalam bentuk Paparan implementasi Zona Integritas (ZI) dan pengumpulan dokumen
masyarakat, menjadi sebuah festival, menjadi pesta rakyat antikorupsi. pendukung.

Pada 2015, Festival Antikorupsi diselenggarakan di Bandung yang menjadi Selama 2015 kegiatan ini dilaksanakan di Kementerian Keuangan (7 Agustus 2015),
salah satu kota pilot project pada program Community Engagement & Public Kementerian Kelautan dan Perikanan (10 Agustus 2015), Kementerian PAN-RB
Participation KPK. Pelibatan komunitas-komunitas di Bandung sendiri sudah Penyelarasan (11 Agustus 2015), Kementerian Dalam Negeri (11 Agustus 2015), Kementerian
dimulai sejak April 2015. Berbagai kegiatan yang diinisasi oleh komunitas dalam Program Perindustrian (11 Agustus 2015), Kementerian Agama (12 Agustus 2015), Kementerian
Festival 2.
rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi antara lain: Kain Perca Antikorupsi, Pembangunan Kesehatan (13 Agustus 2015), Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (13 Agustus 2015),
6. Antikorupsi Integritas Kemenkumham (18 Agustus 2015), Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Hackaton Merdeka, Wayang Golek Antikorupsi, konser dan workshop musik,
2015 Tenaga Kerja Indonesia (12 Oktober 2015), Kementerian Pemberdayaan Perempuan &
Festival Antikorupsi di Kampung Dago Pojok, Gerakan Difabel Antikorupsi, dan Perlindungan Anak (13 Oktober 2015), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
sebagainya. (15 Oktober 2015), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (15 Oktober
2015), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (16 Oktober 2015), Pusat
Selain menggandeng komunitas, kegiatan Festival Antikorupsi 2015 juga Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (16 Oktober 2015), dan Badan Pusat Statistik
melibatkan kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, NGO, CSO, (21 Oktober 2015)
lembaga pendidikan, dan media. Berbagai kegiatan dikemas yang acara yang
berlangsung di Sasana Budaya Ganesha, 10-11 Desember 2015, ini, di antaranya
pameran Integrity Expo, workshop, seminar, lelang barang gratifikasi, awarding,
dan sebagainya.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
288 2015

NO. PROGRAM URAIAN NO. PROGRAM URAIAN


Diskursus korupsi dan strategi-strategi antikorupsi telah mengidentifikasi parpol sebagai Untuk memenuhi harapan terpilihnya Kepala Daerah yang akan membawa perubahan
aktor kunci yang menyalahgunakan kekuasaannya dalam sistem politik untuk menerima positif bagi penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang akan bermuara pada kesejahteraan
suap, menempatkan anggota-anggotanya pada posisi strategis di sektor publik dan rakyat, dibutuhkan rangkaian proses dan tahapan Pilkada yang berintegritas. Untuk
BUMN, merekayasa institusi politik dan ekonomi untuk kepentingan-kepentingan mencapai hal tersebut, terdapat 3 elemen kunci yang perlu disentuh, yaitu para calon
kelompoknya, atau mengendalikan sumber daya-sumber daya publik ke tangan pimpinan kepala daerah, penyelenggara dan tentunya masyarakat pemilih yang merupakan subjek
atau anggota parpol. utama pemegang mandat.

Selain itu, minimnya kapasitas dan pengalaman kader parpol yang berhasil menduduki Untuk memastikan hal tersebut, KPK mengemas sebuah rangkaian kegiatan yang bertajuk
jabatan politik juga berefek ketika kader parpol tersebut masuk ke dalam parlemen Program Pilkada Berintegritas 2015. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memastikan
sehingga mereka mengalami kesulitan dalam bekerja. Hal ini berimbas pada citra parpol bahwa seluruh faktor terkait Pilkada (calon, penyelenggara dan masyarakat) akan mampu
yang asumsinya kemudian parpol menjadi kurang baik. menjunjung tinggi nilai-nilai Integritas yang akan bermuara pada terwujudnya rangkaian
Pilkada yang berintegritas yang mampu mewujudkan pemerintahan daerah baru yang
Untuk menangani hal tersebut, pada 2015 KPK merancang Program Pendidikan jujur, amanah, dan mampu membawa kemakmuran bagi segenap rakyat Indonesia.
Kader Parpol Berintegritas (Politik Berintegritas) untuk menyiapkan kader parpol yang
berintegritas dalam rangka penguatan sistem politik di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan Setelah diluncurkan pada 31 Agustus 2015 di KPK, Program Pilkada Berintegritas
dalam bentuk pemetaan, FGD, dan workshop sayap muda parpol: dilaksanakan di 17 daerah yang menyelenggarakan pilkada 2015. Adapun kegiatan
1. Pemetaan Sayap Muda Parpol dilaksanakan dalam bentuk pemetaan Pilkada Berintegritas, pembekalan calon Kepala
1. Garda Bangsa (PKB), 20 Agustus 2015 Daerah & Deklarasi LHKPN, dan sosialisasi masyarakat, dengan rangkaian kegiatan
Program Pilkada
2. PP Tidar (Gerindra), 27 Agustus 2015 4. sebagai berikut:
Berintegritas
3. Komunitas Banteng Muda (PDIP), 27 Agustus 2015 1. Provinsi Bali (27 Mei 2015- 30 Oktober 2015).
4. Angkatan Muda Kabah (PPP), 27 Agustus 2015 2. Provinsi Jambi (5 Mei 2015- 20 November 2015).
Program
3. Provinsi Kalimantan Utara (17 Mei 2015-6 November 2015).
Pendidikan
3. 2. FGD 4. Provinsi Kalimantan Selatan (18 Mei 2015-13 November 2015).
Kader Parpol
FGD dilaksanakan untuk mencetak kader partai politik yang berintegritas dalam 5. Provinsi Bengkulu (26 Mei 2015-30 Oktober 2015).
Berintegritas
rangka penguatan sistem politik berintegritas. Kegiatan yang dilaksanakan di 6. Provinsi Jawa Timur (28 Mei 2015-13 November 2015).
kantor KPK pada 2 September 2015 dengan menghadirkan narasumber Abdullah 7. Provinsi Kalimantan Tengah (25 Mei 2015-20 November 2015).
Hehamahua (Mencetak Integritas, Menaikkan Elektabilitas ) dan Prof. Ikrar Nusa 8. Provinsi Sumatera Barat (2 Juni 2015-30 Oktober 2015).
Bhakti (Regenerasi Kader Muda Partai Politik), ini diikuti oleh 11 organisasi muda 9. Provinsi Kepulauan Riau (2 Juni 2015-6 November 2015).
sayap partai politik, yaitu: Angkatan Muda Kabah (PPP), Gerakan Pemuda Kabah 10. Provinsi Sulawesi Utara (9 Juni 2015-13 November 2015).
(PPP) , Komunitas Banteng Muda (PDIP) , PP Tidar (Gerindra), Garda Bangsa (PKB), 11. Provinsi Sulawesi Tengah (17 Juni 2015-13 November 2015).
Garda Pemuda Nasdem (Nasdem), Liga Mahasiswa Nasdem (Nasdem) , Gerakan 12. Provinsi Banten (15 September -25 November 2015)
Muda Nurani Rakyat (Hanura) , Gema Keadilan (PKS), Barisan Muda PAN (PAN), dan 13. Provinsi Kalimantan Barat (15 September-25 November 2015)
Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (Golkar) 14. Provinsi Sumatera Selatan (6 Oktober-25 November 2015)
15. Provinsi Sulawesi Selatan (6 Oktober-3 Desember 2015)
3. Workshop Sayap Muda Parpol Berintegritas 16. Provinsi Papua (19 Oktober 2015-20 November 2015)
Kegiatan yang berlangsung di kantor KPK pada 12 November 2015 ini merupakan 17. Provinsi Riau (1-4 Desember 2015)
lanjutan dari FGD yang diikuti oleh 13 organisasi muda sayap partai politik. Dalam
kegiatan ini dihadirkan narasumber Wakil Ketua KPK, Bapak Adnan Pandu Pradja, Buku yang dibedah adalah buku-buku bernafaskan antikorupsi hasil terbitan KPK,
paparan Gratifikasi secara umum oleh Fungsional Gratifikasi, dan paparan Renungan di antaranya Saujana Diantara Pilihan, Semua Bisa Beraksi, Orange Juice: Belajar
terhadap persoalan korupsi, kerakyatan & pemimpin berintegritas dalam rangka Integritas pada Tokoh Bangsa dan Pantang Korupsi Sampai Mati. Rangkaian kegiatan
mewujudkan partai politik berintegritas oleh tim Litbang KPK. Adapun peserta dari yang dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015, dilangsungkan di 28 kota di
workshop ini adalah Kader Muda Demokrat, Barisan Muda Demokrat, Angkatan Muda Indonesia, yaitu Kota Banda Aceh, Medan, Kupang, Manokwari, Gorontalo, Kendari,
Demokrat, Komunitas Banteng Muda, GP Nasdem, Gema Keadilan, AMPI, Angkatan Sosialisasi dan
Depok, Yogyakarta, Cilacap, Purbalingga, Purwokerto, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,
Muda Kabah, Gerakan Pemuda Kabah, Garda Bangsa, BM PAN, Gemura, dan Pemuda 5. Bedah Buku
Bandung, Ternate, Kupang, Samarinda, Balikpapan, Manado, Bogor, Surabaya, Riau,
Hanura. Antikorupsi
Bengkulu, Serang, Manado, Pontianak, dan Kendari.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk sosialisasi buku sekaligus uji coba kepada masyarakat
untuk mengetahui pendapat dan saran yang dijadikan sebagai perbaikan buku. Selain itu,
juga untuk mengukur pemahaman dan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai antikorupsi.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
290 2015

TABEL NO. PROGRAM URAIAN


ANTI CORRUPTION LEARNING CENTRE (ACLC)
TAHUN 2015 1. Mobile Class Room Bus ACLC Goes to School
Pelatihan Pendidikan antikorupsi ke sekolah-sekolah di Provinsi Yogyakarta,
NO. PROGRAM URAIAN yaitu SMAN 1, SMAN 11, SMKN 2 Pengasih, SMAN 1 Pengasih, SMAN Wates,
1. Pengembangan Pada 2015, ACLC mengolah hasil-hasil kajian tentang korupsi yang dan SMAN 2 Wonosari, yang dilakukan pada Mei 2015.
Modul dilakukan oleh KPK sebagai dasar pengembangan modul, bahan, metode ajar 2. Bus ACLC Reaches to Public
Pembelajaran pengembangan kapasitas pencegahan korupsi berdasarkan kebutuhan prioritas Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat terhadap antikorupsi
Antikorupsi mitigasi resiko terjadinya korupsi, seperti pengenalan cara identifikasi serta melalui pendidikan antikorupsi yang dilakukan di mobile class room ACLC
pencegahan terjadinya kecurangan (fraud) pada sektor pelayanan kesehatan, di Taman Pintar Jogyakarta, Januari-November 2015.
pengelolaan dana desa dan sektor pelayanan publik. Peningkatan kesadaran, pemahaman masyarakat terhadap antikorupsi
Selain itu, ACLC juga mengembangkan modul pembelajaran antikorupsi berupa melalui pendidikan antikorupsi pada Festival of Nations Konferensi Asia
buku sebagai berikut: Afrika di Bandung, Jawa Barat, 24-26 April 2015.
1. Pengantar Kelembagaan Antikorupsi 3. Sosialisasi, ACLC mengadopsi Taxonomy Bloom sebagai alat ukur kegiatan pembelajaran,
2. Kapita Selekta dan Beban Biaya Sosial Korupsi Pelatihan, yakni; remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan
3. Pengantar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Edukasi creating. Kegiatan dikemas berbagai bentuk sesuai kebutuhan dan target
4. Pengantar Gratifikasi Antikorupsi tujuan. Secara umum, prosentase capaian pengukuran kegiatan pembelajaran
5. Pengaduan Masyarakat terindikasi Tindak Pidana Korupsi kepada ACLC di tahun 2015 adalah; remembering 10%, understanding 12%, applying
2. Mobile Menyadari bahwa pembelajaran antikorupsi perlu dilakukan dengan cara-cara Masyarakat 12%, analyzing 12%, evaluating 44% dan tahap creating 10%.
Education Unit yang inovatif, KPK mengembangkan mobile education unit antikorupsi berupa Umum, Pelatihan Pencegahan Korupsi kepada Para Dai dan Juru Dakwah di
(Bus ACLC) Bus ACLC. Investasi pembangunan Bis ACLC ini dilengkapi dengan 11 unit Komunitas, dan Pengurus Daerah Muhammadiyah Kab. Bantul pada Maret 2015 di Gedung
komputer, 1 laptop untuk Fasilitator ACLC, giant screen 4x6m, sound system, Mahasiswa Dakwah PD Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.
tenda hydrolic dan dapat online Portal Anti-Corruption Clearing House (ACCH). Pendidikan antikorupsi di Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo, Mei 2015.
Dengan perlengkapan yang memadai, pembelajaran edukasi antikorupsi dalam Pendidikan antikorupsi dan Dinas Pendidikan Kab. Bantul bersama
berbagai bentuk kegiatan dapat pula dilakukan di luar bis dengan jumlah peserta Komunitas Institute For Integrity Yogyakarta, Juni 2015
yang lebih banyak, dapat lebih dari 500 peserta. Pelatihan Antikorupsi dan Etika Profesi kepada Para Sarjana Teknik dan
Calon Sarjana Teknik yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia
Materi yang dapat dipelajari di mobile class room ACLC antara lain; E-learning (PII) pada Juni 2015 di Bandung.
Gratifikasi, Interactive games; Pemburu Koruptor, Tugas Rizal, Niat Baik, Pelatihan pengembangan kapasitas dan manajemen integritas melalui
Tangkap, Sahabat Pemberani, BM Kids. Lagu Antikorupsi; Kita Bangun Negeri pembelajaran integritas dan antikorupsi untuk Komunitas Gerakan Difabel
(Kahitna), Serukan Keadilan (Kikan), Koruptor (Slank), Jujur Itu Hebat (OST. Antikorupsi (GRADASI) pada Desember 2015 di Bandung.
Sahabat Pemberani), Persahabatan (Hanifa), Video Iklan Layanan Masyarakat Pendidikan integritas dan antikorupsi dalam kegiatan Ramadhan di
KPK, Komik KPK, Semua Bisa Beraksi dan Film; K vs K, Sebelum Pagi Terulang kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas
Kembali, Sahabat Pemberani, Kompilasi ACF Fest 2013 dan 2014. Muhammadiyah Yogjakarta, Juni 2015
4. Pembelajaran Bekerja sama dengan mitra strategis dalam pelayanan publik, seperti Ombudsman
Adapun jumlah trainees ACLC tahun 2015 adalah 2.046, sementara jumlah ACLC di RI, BPKP, dan Pemerintah Daerah, KPK melakukan kegiatan berbagai workshop
pengunjung mobile class room ACLC adalah 5.628 orang. Peserta yang dianggap Kementerian, dan pelatihan pencegahan korupsi di sektor pelayanan publik, di antaranya:
sebagai trainees adalah peserta yang telah mengikuti kegiatan pengembangan Lembaga, dan Workshop dan Pelatihan Pencegahan Korupsi pada Pelayanan Publik di Dinas
kapasitas dalam bentuk Pelatihan, Dialog/Workshop dengan minimum durasi 4 Pemerintah Perizinan Kab. Bantul Yogyakarta.
x 120 menit jam pelajaran. Daerah Pembelajaran antikorupsi dan integritas kepada para auditor di lingkungan
Kegiatan dari mobile class room unit selama 2015 adalah: kerja Inspektorat Kab. Sleman, Yogyakarta, Juli 2015.
Kerja sama dengan Ombudsman Sumatera Selatan: Workshop dan Pelatihan
Pencegahan Korupsi bagi para Penyelenggara Pelayanan Publik (PDAM, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pendidikan, Dinas Perizinan)
wilayah Sumatera Selatan pada September 2015 di Palembang.
Pelatihan Pencegahan Korupsi di Sektor Pelayanan Publik bekerjasama
dengan Dirjen Admindukcapil Kementerian Dalam Negeri, Oktober 2015.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
292 2015

NO. PROGRAM URAIAN NO. PROGRAM URAIAN


5. Pelatihan Pada 2015 ACLC bersama mitra-mitra strategis seperti Kementerian Kesehatan, KPK telah menyelesaikan dan memaparkan Laporan Hasil Kajian Akhir Pengelolaan
Pencegahan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangungan (BPKP) wilayah Provinsi Nusa Pupuk Bersubsidi ke seluruh stakeholders. Terdapat 18 total saran perbaikan atas temuan
Korupsi dan Tenggara Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pusat Kebijakan yang dihasilkan dalam kajian, meliputi aspek regulasi (2), kelembagaan (1), tata laksana
Fraud Control Manajemen Kesehatan (PKMK Universitas Gadjah Mada) telah melakukan (12), dan manajemen sumber daya manusia (3). Atas hasil laporan tersebut, stakeholders
yang tergabung dalam POKJA PUPUK menyusun rencana tindak lanjut/action plan
Plan di Sektor serangkaian Dialog multi-stakeholder tentang terkait alasan sektor kesehatan
untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah diberikan dalam jangka
Kesehatan menjadi salah satu prioritas pencegahan korupsi dan tata cara memitigasi resiko waktu dua tahun. Menindaklanjuti action plan yang sudah disusun oleh POKJA PUPUK,
terjadinya fraudkorupsi secara aplikatif dan sistematis. KPK melakukan pemantauan action plan Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi untuk
memastikan implementasi saran-saran perbaikan yang telah diberikan. Berdasarkan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan bagi para dokter, hasil pemantauan action plan pada 2014, 9 dari 18 saran perbaikan berstatus closed
paramedik, penyelenggara/pengelola Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/ (aspek regulasi 1; aspek kelembagaan 1, aspek sumber daya manusia 2, dan aspek tata
Lanjut (FKTP/L) dan Dinas Kesehatan tentang Pencegahan Fraud dalam laksana 5).
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional, di Kota Bandung (Mei 2015), Pemantauan
Kota Kupang (Mei 2015), dan Kota Yogyakarta (Agustus 2015). 9. Action Plan Kajian Pada 2015, dimulai dengan Rapat Koordinasi Awal Tahun POKJA PUPUK, KPK kembali
Pupuk Bersubsidi melanjutkan kegiatan pemantauan atas implementasi action plan terhadap 9 saran
perbaikan yang masih berstatus closed. Sepanjang 2015, KPK melakukan kegiatan
6 Workshop Workshop ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran pencegahan fraud pemantauan berupa verifikasi lapangan (di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang; PT. Pupuk
Tindak Lanjut pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (di puskesmas dan rumah sakit), Kalimantan Timur; Pemerintah Kabupaten Banyuasin; dan Pemerintah Kabupaten
Pencegahan untuk melihat sejauh mana rencana aksi yang sudah dilakukan dan sekaligus Kutai Kartanegara) dan verifikasi dokumen laporan progress beserta bukti-bukti
Korupsi dan melakukan pendampingan terhadap kegiatan yang sudah dan akan dilakukan. pendukung yang dikirimkan oleh POKJA PUPUK setiap triwulan untuk memastikan
Fraud pada Pada 2015, kegiatan ini dilaksanakan pada November 2015 di Kota Bandung, terimplementasinya saran perbaikan.
Berdasarkan kegiatan pemantauan yang dilakukan sampai dengan kuartal 4, stakeholders
penyelenggaraan Kota Kupang, dan Kota Yogyakarta.
yang tergabung dalam POKJA PUPUK telah menyelesaikan 9 saran perbaikan yang
Jaminan tersisa. Ke-9 saran perbaikan yang telah berstatus closed tersebut untuk implementasi
Kesehatan atas temuan pada aspek regulasi (1), aspek sumber daya manusia (1), dan aspek tata
Nasional (JKN) laksana (7). Dengan demikian, pencapaian progres implementasi tindak lanjut action plan
7. TOT Antikorupsi Pelatihan Trainer Antikorupsi untuk Mahasiswa Institute For Integrity Kajian Pengelolaan Pupuk Bersubsidi Tahun 2013-2015 adalah 100%.
Yogyakarta, Juli 2015. Pemantauan Action Plan Kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis Tahun
TOT Integritas dan Antikorupsi kepada para Widyaiswara di Perpustakaan 2015 merupakan tindak lanjut atas hasil kajian KPK tahun yang telah dilakukan pada
Nasional, Juni 2015. 2014. Tahun 2015 merupakan awal penyusunan rencana aksi atas hasil Kajian Tata Niaga
Impor Komoditas Pangan Strategis. Lima instansi yaitu Kementerian Perdagangan,
8. Penyelenggaraan Pada rangkaian kegiatan Festival Antikorupsi 2015 di Bandung, Jawa Barat, ACLC Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan dan
pembelajaran menyelenggarakan Expose Good PracticeDo Good and Talk about It tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menyusun rencana aksi terhadap
ACLC pada praktik baik pencegahan fraud dan korupsi di sektor kesehatan. Salah satunya Pemantauan 11 temuan dan rekomendasi KPK.
Festival adalah dialog & workshop tindak lanjut tentang Praktik Baik Pencegahan Korupsi Action Plan
Antikorupsi dan Kecurangan (Fraud) di Sektor Pelayanan Kesehatan; dengan menghadirkan 10. Kajian Importasi Dari 11 temuan tersebut, telah dirumuskan 24 indikator output oleh Kementerian/
para direktur dari Rumah Sakit Al Islam Bandung, Rumah Sakit Umum Daerah Komoditas Pangan Lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Yogyakarta, Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta, Puskesmas Bakunase Kupang, Strategis bekerjasama dengan KPK. Pada 25 Juni 2015 Pimpinan dari 8 (delapan) Kementerian/
Lembaga terkait telah menandatangani kesepakatan untuk mendukung pelaksanaan
Puskesmas Pasir Panjang Kupang, Puskesmas Kopo Bandung, dan Puskesmas
rencana aksi tindak lanjut hasil kajian Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis.
Garuda Bandung. Kedelapan Pimpinan Kementerian/Lembaga tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, para dokter, paramedis Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, Menteri
rumah sakit dan puskesmas dari berbagai daerah, seperti DKI Jakarta, Bandung, Perhubungan, Menteri Perindustrian dan Menteri Dalam Negeri dan Pimpinan Komisi
Yogyakarta, Kupang, Tangerang, dan publik yang hadir pada Festival Antikorupsi Pemberantasan Korupsi.
2015.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
294 2015

NO. PROGRAM URAIAN NO. PROGRAM URAIAN


Pada 2012 KPK telah melakukan kajian tentang Kebijakan Pemberian Dana Bantuan Sosial 2. Best Practice Integritas Organisasi (Muhammadiyah)
atau lebih dikenal dengan dana Bansos pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dalam rangka penyempurnaan pengukuran integritas organisasi yang dilakukan
Kementerian Agama dan Kementerian Pertanian. Selama tahun 2015 kajian dilakukan KPK, diperlukan beberapa masukan pelaksanaan integritas pada organisasi lain
di dua kementerian, yaitu: Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan di luar pemerintahan. Organisasi kemasyarakatan termasuk salah satu orga jenis
Dirjen Pembendaharaan, Kementerian Keuangan. Untuk tahun 2015 kegiatan yang organisasi yang bisa dijadikan masukan. Studi yang dilakukan menghasilkan beberapa
dilaksanakan hanya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap saran perbaikan dan kesimpulan terkait. Dari berbagai studi literatur yang dilakukan kemudian terpilihlah
Pemantauan rencana aksi yang akan dibuat oleh stakeholderss, khususnya dalam penerbitan kebijakan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang akan dikaji lebih lanjut.
11. Action Plan Kajian berupa Peraturan Menteri Keuangan tentang pengelolaan Dana Bansos tersebut.
Bansos K/L Muhammadiyah telah mengembangkan serangkaian upaya yang ditujukan untuk
Agar tersedia dasar hukum bagi kegiatan penyaluran Bansos yang telah dianggarkan membangun integritas organisasinya. Upaya yang ada meliputi aspek pengelolaan
untuk tahun 2016, Tim Teknis Bansos yang terdiri dari Kemenkeu, Kemendagri dan BPKP terhadap komponen-komponen integritas organisasi seperti kepemimpinan, nilai,
telah menyiapkan draft revisi PMK-81/PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan Sosial pada tujuan dan visi organisasi, dan penyesuaian terhadap struktur dan fungsi yang
Kementerian Negara/Lembaga. KPK akan terus memantau terbitnya revisi PMK-81/ dilakukan tidak saja pada organisasi inti tetapi organisasi lain yang memiliki kaitan
PMK.05/201 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga serta dengan Muhammadiyah. Upaya yang dilakukan dapat membangun kepercayaan dan
pelaksanaannya pada 2016. partisipasi dari para pemangku kepentingan kunci untuk bersama-sama membantu
Pada 2015, KPK telah melakukan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong mewujudkan tujuan organisasi. Muhammadiyah merupakan sebuah gambaran dari
ditindaklanjutinya hasil kajian DPR. Realisasinya dilakukan melalui dua kegiatan utama. organisasi berkesadaran.
Pertama, koordinasi dengan DPR. Koordinasi dilakukan dengan Deputi Perundang- Terdapat tiga hal yang menonjol dan dapat menjadi pembelajaran dari upaya
Undangan Sekretariat Jenderal DPR selaku pihak yang sejak awal ditunjuk oleh Pimpinan pembangunan integritas di Muhammadiyah bagi KPK dan organisasi publik yaitu: (a)
DPR sebagai PIC dalam menyusun draf rencana tindak perbaikan. terkait Penanaman Ideologi dan nilai dasar organisasi; (b) Kepemimpinan dan proses
Pemantauan Dari hasil koordinasi, telah dihasilkan draft rencana tindak perbaikan DPR. Walaupun pemilihan pemimpin; dan (c) kaderisasi dan pengembangan anggota.
12. Action Plan Kajian draf dimaksud belum disepakati di tingkat kelembagaan, DPR telah merespons beberapa
DPR rekomendasi yang disampaikan. DPR telah menyusun peraturan tentang pengelolaan 3. Buku Panduan Integritas Organisasi
tenaga ahli dan staf administrasi anggota DPR. DPR juga telah menyusun mekanisme Buku Panduan Integritas Organisasi disusun oleh KPK dalam rangka memberikan
penanganan etik anggota dengan melibatkan pakar dari eksternal. Selain itu, dalam panduan kepada organisasi publik (K/L/D) apabila secara sukarela dan kesadaran
pelaksanaan fungsi anggaran. Perubahan UU MD3 juga telah menghapus kewenangan sendiri ingin melakukan penilaian integritas organisasi pada organisasinya. Buku
Badan Anggaran atas pembahasan anggaran di tingkat kegiatan dan mengeliminasi Panduan ini disusun berdasarkan pengalaman empiris proses penyusunan integritas
kewenangan DPR atas persetujuan APBN sampai tingkat kegiatan dan jenis belanja. organisasi di internal organisasi KPK. Buku Panduan masih bersifat generik. Oleh
karenanya, mengingat nilai setiap organisasi adalah khas milik organissasi sendiri,
1. Laporan Tindaklanjut Integritas Organisasi maka dalam teknis pelaksanaannya diperlukan penyesuaian komponen penilaian
Pada 2013-2014 KPK melakukan pengukuran integritas organisasi KPK. Hasil dengan disesuaikan visi,misi dan nilai dari masing-masing organisasi.
pengukuran Integritas Organisasi merekomendasikan KPK melaksanakan 3 quick
win dalam rangka meningkatkan integritas organisasi KPK, yaitu manajemen resiko,
komunikasi internal dan penegakan aturan. Pada 2015 KPK melakukan tindak lanjut
pengembangan integritas organisasi dengan melaksanakan 3 rekomendasi yang
Pemantauan disampaikan sebelumnya.
Action Plan Secara keseluruhan, KPK melalui unit/direktorat/biro terkait telah melakukan beberapa
13.
Integritas upaya perbaikan. Jumlah saran perbaikan yang ditindaklanjuti untuk tahun 2015 ini
Organisasi KPK adalah 30 dari 105 (28,57%). Hal ini menunjukkan bahwa KPK telah mulai melakukan
penguatan integritas kelembagaannya. Masih terdapat beberapa titik lemah yang
telah teridentifikasi dalam kajian belum dilakukan pembenahan secara signifikan oleh
KPK. Tahun 2016 diharapkan seluruh aksi perbaikan dapat dilaksanakan oleh KPK
sehingga integritas Kelembagaan KPK dapat menjadi lebih kuat dalam melindungi
organisasi dari resiko-resiko yang mungkin muncul dalam rangka mewujudkan visi
dan misinya.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
296 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Kegiatan yang dilakukan pada 2015, KPK menginisiasi Gerakan Nasional Penyelamatan Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian KPK di sektor Pertambangan yaitu Kajian
SDA (GNPSDA) Indonesia disektor Kehutanan dan Perkebunan yang telah dilaksanakan Sistem Pengusahaan Pertambangan Batubara Tahun 2011, Kajian Sistem Pengelolaan
Kick Off Meeting di Kementerian Kehutanan bulan Februari 2015 yang dilanjutkan dengan PNBP Minerba Tahun 2013, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Koordinasi dan
penandatanganan GNPSDA di Istana Negara oleh 27 Kementerian/Lembaga pada 19 Supervisi Pertambangan Mineral dan Batubara di Tahun 2014.
Maret 2015. Latar belakang kegiatan ini pada 5 permasalahan mendasar sektor kehutanan
dan perkebunan, yaitu: ketidakpastian hukum kawasan hutan, lemahnya regulasi dalam Selanjutnya KPK menginisiasi kegiatan Gerakan Penyelamatan SDA Indonesia sektor
perizinan di sektor kehutanan dan perkebunan, Belum optimalnya perluasan wilayah Pertambangan yang telah di tandatangani oleh 27 Kementerian dan Lembaga di Istana
kelola masyarakat, lemahnya pengawasan dalam pengelolaan kehutanan dan perkebunan Negara tanggal 19 Maret 2015. Kegiatan GN SDA atas pengelolaan pertambangan
menyebabkan hilangnya penerimaan negara dari SDA, dan masih banyaknya konflik minerba pada prinsipnya bertujuan untuk mendorong terciptanya tata kelola
agraria dan kehutanan yang belum tertangani. pertambangan minerba yang efektif. Adapun lima sasaran dan target kegiatan tersebut
Tindak lanjut dari kegiatan yang dilakukan KPK di sektor kehutanan dan perkebunan adalah pelaksanaan penataan izin usaha pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban
antara lain sebagai berikut: keuangan pelaku usaha pertamabangan minerba, pelaksanaan pengawasan produksi
1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor 12 kementerian dalam perecepatan pertambangan minerba, pelaksanaan kewajiban pengolahan/pemurnian hasil tambang
Pemantauan minerba, dan pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/pengapalan hasil
pengukuhan kawasan hutan. 16. Action Plan
2. Mendorong peningkatan realisasi penetapan kawasan hutan 75.254.123,06 ha tambang minerba.
Korsup Minerba
Pemantauan (62,30%) dari sebelumnya Tahun 2009 13.819.510,12 ha (11,44%) Dampak langsung dari kegiatan GN SDA sektor pertambangan mineral dan batubara
Action Plan 3. Rencananya, Kemhut akan merealisasikan ini penetapan kawasan hutan menjadi sebagai berikut:
14. NKB Sistem 66.348.568,80 ha (56,99%), terdiri dari Surat Keputusan 1.536 buah dan Peta 1. Ditjen Minerba Kementerian ESDM telah menyerahkan data IUP Non-CNC kepada
Pengukuhan Lampiran 4.577 lembar. seluruh pemerintah provinsi agar melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah
Kawasan Hutan 4. Peningkatan koordinasi antar sektor dan pemerintah daerah dalam percepatan tata kabupaten/kota untuk melakukan penataan perizinan yang berstatus Non-CNC.
batas dan penetapan kawasan hutan. 2. Telah dilakukan sinkronisasi data status kawasan hutan oleh Kementerian ESDM
5. Penyempurnaan regulasi kehutanan antara lain Revisi Peraturan Menteri Kehutanan. dengan Kementerian Kehutanan yang selama ini belum dilakukan oleh kedua instansi
6. Telah berjalannya kajian harmonisasi peraturan perundangan di sektor SDA di bawah tersebut.
koordinasi Kementerian Kumham 3. Telah dilakukan pencabutan IUP sebanyak 1009 di 17 provinsi.
7. Dalam rangka penyelesaian hak-hak pihak ketiga dalam kawasan hutan akan 4. Terdapat peningkatan kepatuhan pelunasan kewajiban pembayaran royalti meningkat.
ditandatangani Keputusan Bersama antara Menhut, Mendagri, Men PU dan Kepala Terdapat peningkatan PNBP Mineral dan Batubara sebanyak 10 Triliun.
BPN 5. Pembangunan Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba One
8. Perbaikan peta dasar rupa bumi dan tematik sebagai peta acuan dalam pengelolaan Map Indonesia/MOMI)
SDA
9. Mendorong partisipasi daerah dalam pemetaan dan inventarisasi (pemetaan
partisipasif)
10. Mendorong daerah dalam proses pengakuan masyarakat hukum adat
11. Berjalannya inkuiri nasional di 7 daerah di Indonesia sebagai jalan resolusi konflik
12. Mendorong KLH untuk menetapkan pengaturan terkait KLHS (Kajian Lingkungan
Hidup Strategis)
Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan
Sumberdaya Kelautan yang dilakukan KPK di Tahun 2014. Hasil Kajian menunjukkan
Pemantauan sejumlah permasalahan muncul dalam pengelolaan ruang laut dan pengelolaan
Action Plan sumberdaya kelautan, yang dikelompokkan dalam 5 bagian. Pertama, permasalahan
Kajian Sistem terkait dengan batas wilayah laut Indonesia; Permasalahan kedua, terkait tata ruang
15. Pengelolaan wilayah laut Indonesia; Ketiga, permasalahan terkait ketatalaksanaan pengelolaan
Ruang Laut dan sumberdaya kelautan; permasalahan keempat, terkait permasalahan kelembagaan;
Sumberdaya Permasalahan kelima terkait dengan aspek regulasi atau aturan perundang-undangan.
Kelautan Terhadap kelima kelompok permasalahan tersebut di atas, dan permasalahan lainnya
yang bisa saja tidak terangkum dalam kajian, harus segera dibenahi. KPK memandang
perlu adanya upaya simultan dan sistematis dengan melibatkan semua elemen bangsa.
Karenanya KPK menginisiasi dilakukan Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia
Sektor Kelautan dan Perikanan, yang telah ditandatangani oleh 27 Kementerian dan
Lembaga di Istana Negara bersama Presiden dan Wakil Presiden pada 19 Maret 2015.
Gerakan ini bertujuan menegaskan dan menegakkan kedaulatan dan hak berdaulat atas
wilayah laut Indonesia, mendorong perbaikan tata kelola sektor kelautan untuk memenuhi
amanat UUD 1945, dan mendorong perbaikan sistem pengelolaan sektor kelautan untuk
mencegah korupsi, kerugian keuangan negara, dan kehilangan kekayaan negara.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
298 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Minerba yang Dari hasil kajian, KPK memberikan saran perbaikan sistem pengelolaan hutan yang
telah dilakukan pada 2013. Hasil dari kajian menemukan 19 temuan yang diturunkan meliputi aspek kebijakan dan perencanaan, aspek produksi, dan aspek pemasaran. Dari
40 rencana aksi temuan untuk 4 Kementerian, yaitu Kementerian ESDM, Kementerian rekomendasi tersebut telah disepakati 13 rencana aksi perbaikan untuk aspek kebijakan
Keuangan , Kementerian Perhubungan, dan Bappenas. dan perencanaan, 11 rencana aksi perbaikan untuk aspek produksi, dan 8 rencana aksi
perbaikan untuk aspek pemasaran. Adapun hasil dari kegiatan tindak lanjut antara lain:
Hasil kajian memberikan rekomendasi terhadap temuan dalam 5 aspek, yaitu aspek 1. Untuk bidang perencanaan dan kebijakan, sedang dilakukan penetapan 1.1.
ketatalaksanaan menyangkut proses perencanaan: penetapan jenis dan tarif atas jenis Penetapan 5 (lima) kasus tukar menukar hutan negara dan konflik hutan/lahan serta
pnbp minerba, proses perhitungan, penagihan , penyetoran, penyimpanan , pembagian identifikasi akar masalahnya, yaitu : TMKH Margaharja, PT RNI, Waduk Jati Gede,
kewajiban PNBP Minerba; Aspek Regulasi, aspek organisasi dan sumberdaya manusia, TMKH Rembang untuk Pertambangan, tambahan kasus lain sesuai kriteria.
potensi hilangnya pendapatan negara dari tidak dilaksanakannya kewajiban wajib bayar 2. Untuk bidang produksi, telah dilakukan pemetakan tipologi KPH dengan klasifikasinya
PNBP. berdasarkan kondisi SDH, sosial dan lingkungan, Klasifikasi tipologi masalah sosial
Pemantauan terkait dengan sistem pengelolaan, dan pembaruan sistem sortasi hasil hutan dan
Action Plan Terdapat tindak lanjut dari Rencana aksi di Kementerian Keuangan dan Kementerian efisiensi pengangkutannya.
17. Kajian Sistem antara lain: 3. Untuk pemasaran, telah dilakukan penetapan penetapan alur proses pemasaran kayu
Pengelolaan PNBP Kementerian ESDM membangun database yang komprehensif terkait pertambangan jati dan titik-titik kritis terdapatnya penyimpangan yang menyebabkan inefisiensi.
Minerba mineral dan batubara termasuk mencakup aspek produksi, penjualan, reklamasi, Dan Penetapan sistem online pemasaran kayu jati untuk meningkatkan efisiensi,
pascatambang. akuntabilitas dan meminimumkan terjadinya diskresi.
Diterbitkanya Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler laporan Tahun 2008 KPK melakukan pengkajian terhadap pengelolaan migas oleh BP MIGAS
monitoring pelaksanaan Surat Edaran tersebut (sekarang SKK Migas), salah satu rekomendasinya adalah BP Migas mengembangkan
Diterbitkanya panduan tentang tata cara revisi PP tarif dan jenis PNBP yang ada di sistem pengawasan yang berbasis pada sistem teknologi dan informasi yang terintegrasi,
setiap kementerian/lembaga sudah tercakup dalam Standar Operasional Prosedur. sehingga dapat diketahui data-data produksi primer pada masing-masing KKKS dan
Kementerian Perhubungan inventarisasi pelabuhan, terminal khusus dan TUKS mutasinya setiap saat dengan akurat.
Minerba. SKK Migas mengembangkan sistem informasi untuk menunjang integrasi dan
Telah terbangun database dan sistem informasi pertambangan mineral dan batubara pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi Terpadu (SOT).
secara spatial. Sistem Database ini selanjutnya akan dilkembangkan untuk menkup SOT merupakan sistem dengan arsitektur yang dirancang untuk mengintegrasikan
aspek produksi, penjualan, reklamasi, pascatambang database terkoneksi dengan kemampuan sistem informasi dengan tujuan mempermudah pengelolaan, pengolahan
semua stakeholders. serta pelaporan data dan informasi dari KKKS. Target penerapan SOT tersebut yaitu tahun
Telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang revisi PP secara reguler 2014 setelah terhambat beberapa waktu.
sehingga revisi PP bisa segera dilaksanakan khuusnya untuk PP PNBP yang sudah SOT mencakup infrastruktur, kelengkapan dan keakuratan. Infrastruktur SOT sudah
lama tidak ter update. Pemantauan terimplementasi 100% namun kelengkapan dan keakuratan data SOT pada triwulan IV
Kementerian Keuangan telah memasukkan klausul revisi peraturan jenis dan tarif 19. Action Plan Kajian belum mencapai 100% (43% KKKS minyak dan kondensat dan 45% KKKS gas), sehingga
atas jenis PNBP yang ada di Kementerian/Lembaga secara reguler telah dalam revisi Migas dinilai belum terlaksana.
Undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP. Saat ini RUU PNBP sedang
dibahas di Pemerintah dan DPR dengan target selesai Tahun 2016. Rekomendasi-rekomendasi terhadap transparansi dan akuntabilitas data migas yang
Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun roadmap pengelolaan sumberdaya menyangkut SOT SKK Migas dan KKKS operasi produksi:
minerba dalam konteks ketahanan/kedaulatan energi yang antara lain memuat 1. Pengawasan operasi dan produksi KKKS perlu mendapatkan pengawasan yang serius
potensi dan pemanfaatan mineral dan batubara. dari SKK Migas sebagai bentuk monitoring pelaksanaan Kontrak Kerja Sama.
Kementerian ESDM telah membuat peraturan Dirjen tentang verifikasi kualitas dan a. SKK Migas perlu menerbitkan Peraturan Tata Kerja (PTK) SOT yang meliputi
kuantitas penjualan batubara, yang selanjutnya dilakukan uji petik oleh tim dari People, Process dan Technology yang digunakan dalam mengukur, membaca,
Tekmira. mencatat, mengolah, dan melaporkan data SOT per KKKS atau Terminal. PTK
Telah dilakukan implementasi SIMPONI di Ditjen Minerba Kementerian ESDM secara ini akan menjadi panduan dan acuan dari KKKS. Dokumentasi dan legalisasi
penuh pada bulan November 2015. setiap KKKS terhadap source system, petugas pelaksana, dan penanggungjawab
Telah dilakukan audit pada IUP/KK/PKP2B berukuran besar dengan hasil temuan atas pengolahan/pelaporan/upload data SOT perlu dilakukan untuk menjaga
sekitar 1 triliun. Selanjutnya KPK akan meminta Kementerian ESDM dan kementerian akuntabilitas berikut transparansinya.
terkait untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
Pemantauan
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian sistem pengelolaan hutan di Perum
Action Plan
Perhutani yang dilakukan KPK pada 2014.
Kajian Sistem
18. Potensi sumber daya hutan yang begitu besar yang dikelola oleh Perum Perhutani,
Pengelolaan
dihadapkan pada sejumlah persoalan. Beberapa persoalan tersebut mencakup persoalan
Hutan di Perum
perencanaan hutan, produksi hasil hutan, pemasaran hasil hutan, industri hasil hutan.
Perhutani
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
300 2015

NO KEGIATAN PENJELASAN NO KEGIATAN PENJELASAN


b. Pengawasan produksi KKKS yang komprehensif. Pemerintah Republik Indonesia melalui KPK bekerja sama dengan Pemerintah Kanada
c. Pembaharuan standar operasi produksi (PUPO PPAM) yang sesuai dengan melalui Department of Foreign Affairs, Trade and Development (DFATD) melaksanakan
keadaan atau kondisi KKKS. proyek Support to Indonesias Island of Integrity Program for Sulawesi (SIPS). Kegiatan ini
d. Audit secara periodik terhadap PTK SOT beserta PUPO PPAM per KKKS terkait bermaksud untuk mengurangi peluang terjadinya korupsi melalui peningkatan/perbaikan
kepatuhan beserta transparansi dan akuntabilitas data. pelayanan publik di 10 pemerintah daerah terpilih di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan,
2. SKK Migas perlu mereviu perjanjian-perjanjian sharing facility yang dapat merugikan meliputi kegiatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Adminduk Capil, dan Pengadaan
salah satu atau beberapa pihak dan yang disisi lain menguntungkan pihak-pihak Barang dan Jasa (Layanan Pengadaan Secara Elektronik dan Unit Layanan Pengadaan).
lainnya.
3. Pembagian alokasi Gas dan Minyak Bumi yang harus dapat diselesaikan ataupun Kegiatan proyek SIPS dilakukan di 10 daerah, yaitu di daaerah Sulawesi Utara (Provinsi
disepakati dalam kurun waktu 1 hari per KKS yang menggunakan terminal Sulawesi Utara, Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Sangihe)
yang sama, sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari yang dan Sulawesi Selatan (Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Kabupaten Pinrang,
berkesinambungan. Kabupaten Enrekang, Kabupaten Tana Toraja)
Kegiatan TL Aksi bersama pencegahan korupsi dana pendidikan tahun 2015, merupakan Support to
kegiatan lanjutan atas ditandatanganinya kesepakatan aksi bersama pencegahan Beberapa kegiatan utama yang dilaksanakan selama tahun 2015 di antaranya:
Indonesias
korupsi dana pendidikan yang ditandatangani 7 K/L, termasuk KPK, pada Desember 1. Pelaksanaan survei Integrity Assessment yang ke-3 setelah tahun 2011 dan 2013.
21. Island of Integrity
2014. Implementasi berbagai aksi tersebut diharapkan mampu memperbaiki sistem 2. Canada Exposure Visit yang diikuti oleh KPK dan Kepala Daerah dan perwakilan SKPD
Program for
pengelolaan dana Pendidikan baik di pusat maupun di daerah sehingga nantinya dapat berprestasi dari 10 daerah peserta SIPS.
Sulawesi (SIPS)
mencegah tindak pidana korupsi. 3. Lokakarya Sanksi Hukum untuk PNS dan Penerapan Inovasi Daerah bekerja sama
dengan APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang diikuti oleh 80
Selain memantau rencana aksi yang dilakukan oleh 6 K/L, KPK juga menginisiasi perwakilan Kota dari seluruh Indonesia.
beberapa kegiatan pencegahan korupsi 2015 diantaranya : 4. PSC (Project Steering Committee) Meeting tahun ke-5 sebagai PSC Meeting terakhir
- Pelaksanaan Piloting Daerah Cerdas Berintegritas pada 7 kota/kab melalui kegiatan untuk menutup proyek SIPS yang telah berlangsung selama lima tahun
deklarasi aksi daerah. 7 daerah pilot tersebut antara lain: Kota Yogyakarta, Kab. 5. Menjadi peserta Festival Anti Korupsi Nasional yang diselenggarakan di Bandung
Gunungkidul, Kota Kupang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Malang dan Kota pada 9-11 Desember 2015.
Tindak Lanjut Bengkulu. Beberapa kegiatan menindaklanjuti piloting di 7 daerah tersebut antara 6. KPK telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Kanada melalui surat nomor
(TL) Aksi Bersama lain workshop aparatur, workshop pembelajaran anti korupsi, workshop tata kelola B-11200/01-15/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 untuk memperpanjang dan
20. melanjutkan pemberian hibah yang akan dipergunakan untuk kegiatan replikasi hasil
Pengawasan Dana sekolah, pengenalan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) serta pembentukan
Pendidikan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Pelaksanaan workshop peningkatan kapasitas SIPS serta mendapatkan best practices (praktik-praktik terbaik) pencegahan korupsi
inspektorat daerah dalam melakukan pengawasan dana pendidikan pada 5 inspektorat dengan cara kunjungan, observasi ,dan dokumentasi.
daerah (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Yogyakarta, Kab. Gunungkidul dan Kota
Kupang) turut dilaksanakan KPK bekerjasama dengan Kemendikbud, Kemendagri,
dan BPKP.
- Pelaksanaan Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Islam di Kementerian Agama oleh
KPK. Hasil kajian dan saran perbaikan telah disampaikan untuk ditindaklanjuti dalam
bentuk rencana aksi oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
- Terbitnya SE Mendagri No. 700/5366/SJ tanggal 16 September 2015 tentang
Pengawasan Dana Pendidikan yang berisi penegasan agar Pemerintah Daerah
melakukan pengawasan dana pendidikan sesuai Kebijakan Pengawasan tahun 2015
dan menyampaikan laporan pengawasan tersebut kepada Kemendagri dengan
tembusan KPK, Kemdikbud, dan BPKP.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
302 2015

TABEL
KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN
KORUPSI
NO. KEGIATAN URAIAN
1. Pengamatan, KPK bekerja sama dengan BPKP telah melaksanakan kegiatan Koodinasi dan Supervisi
Reviu Dokumen, Pencegahan(Korsupgah) Korupsi Tahun 2015 berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
dan Semiloka KPK dan BPKP yang ditandatangani pada 19 Februari 2014. Ruang lingkup kerja sama
tersebut meliputi koordinasi dan supervisi pada pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota atas kegiatan Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan perubahannya, mencakup perencanaan, penganggaran, pengadaan
barang dan jasa serta belanja hibah dan bantuan sosial dan kepentingan nasional
bidang pencapatan. Dalam hal koordinasi dan supervisi tersebut dilaksanakan dengan
memeberdayakan inspektorat daerah.

Adapun tujuan kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi adalah untuk mendorong


pengelolaan APBD sesuai dg peraturan perundang-undangan yang berlaku;
mengidentifikasi permasalahan, risiko, dan penyebab pada bidang APBD; Menurunkan

LAMPIRAN 114
potensi tingkat korupsi; dan Perbaikan Sistem Pengendalian Intern atas pengelolaan
APBD pada pemerintahan daerah.

Sasaran kegiatan Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2015 meliputi monev tindak lanjut
hasil Korsup Pencegahan Korupsi tahun 2014 dan pengelolaan APBD pada 2 pemkab/kota
KEGIATAN tahun 2014 dan 2015 sampai dengan saat evaluasi, yang difokuskan pd perencanaan,
penganggaran APBD, hibah bansos, PBJ serta national interest bidang pendapatan.

KOORDINASI Pelaksanaan tugas Korsup Bidang Pencegahan yang selama ini dilaksanakan telah

DAN SUPERVISI
memberikan dampak positif terhadap tata kelola (governance) pada instansi yang
menjadi objek kegiatan Korsup Bidang Pencegahan. Selain soal tata kelola, kegiatan
Korsupgah juga telah mampu melakukan penyelamatan keuangan negara atau potensi
PENCEGAHAN kerugian negara yang dapat terjadi. Namun demikian, dirasakan perlu untuk melakukan
upaya-upaya yang lebih masif dan lebih terstruktur untuk meningkatkan kuantitas dan
KORUPSI kualitas pelaksanaan Tugas Korsup Bidang Pencegahan ini.

Pelaksanaan Korsup Pencegahan Korupsi dilaksanakan dalam bentuk Pengamatan


dan pengujian serta reviu dokumen, monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil korsup
pencegahan korupsi tahun-tahun sebelumnya, semiloka di daerah, seminar nasional, dan
penyampaian hasil Korsup Pencegahan Korupsi.
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
304 2015

NO. KEGIATAN URAIAN NO. KEGIATAN URAIAN


Adapun kegiatan pengamatan, semiloka, dan reviu dokumen selama 2015 telah 2. Seminar Nasional Sebagai tahapan akhir dari kegiatan Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 2015,
dilaksanakan di 32 Provinsi, yaitu: Koordinasi dilaksanakan Seminar Nasional yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan
1. Provinsi Bali (Kab. Buleleng dan Kab. Gianyar) dan Supervisi Hari Antikorupsi 2015 di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung pada 10 Desember 2015.
2. Provinsi Sumatera Barat (Kab. Dharmasraya dan Kota Solok) Pencegahan 2015
3. Provinsi Bengkulu (Kab. Seluma dan Kab. Bengkulu Utara) Output dari kegiatan Seminar Nasional adalah semua pihak yang berkepentingan
4. Provinsi Sulawesi Tenggara (Kab. Konawe dan Kab. Bau-Bau) tersosialisasikan atas hasil kegiatan korsup pencegahan korupsi tahun 2015 dan
5. Provinsi NAD (Kab. Aceh Barat Daya dan Kab. Nagan Raya) aksi pencegahan korupsi dari Kementerian Dalam Negeri yang berkaitan dengan
6. Provinsi Kepulauan Riau (Kab. Lingga dan Kab. Karimun) pengelolaan APBD, hibah-bansos, PBJ dan pendapatan, serta aksi pencegahan korupsi
7. Pronisi Kalimantan Timur (Kota Bontang dan Kab. Kutai Timur) dari Kementerian Keuangan yang berkaitan dengan pengelolaan dana yang ditransfer ke
8. Provinsi Sulawesi Utara (Kab. Bolaang Mongondow dan Kab. Kotamobagu) daerah.
9. Provinsi Sumatera Utara (Kab. Langkat dan kab. Batubara)
10. Provinsi Maluku Utara (Kab. Halmahera Barat dan Kab. Halmahera Tengah) Pembicara yang hadir pada seminar ini adalah
11. Provinsi Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una dan Kab. Parimo 1. Kepala BPKP: Penyampaian Hasil Korsup Pencegahan 2015.
12. Provinsi Jawa Timur (Kota Malang dan Kab. Mojokerto) 2. Menteri Dalam Negeri: Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintahan Daerah terkait
13. Provinsi Kalimantan Selatan (Kab. Tanah Laut dan Kab. Tapin) pengelolaan APBD (Hibah Bansos, PBJ, dan Pendapatan Daerah).
14. Provinsi Lampung (Kab. Lampung Selatan dan Kab. Pringsewu) 3. Menteri Keuangan (Diwakili Inspektur Jenderal Kemenkeu) : Kebijakan Kementerian
15. Provinsi NTB (Kab. Lombok Utara dan Kab. Lombok Timur) Keuangan dalam Upaya Pencegahan Korupsi terkait Pengelolaan Keuangan Daerah
16. Provinsi Papua (Kab. Biar Numfor dan Kab. Nabire) Sementara peserta seminar ini berjumlah 293 orang, yang terdiri atas Gubernur (34
17. Provinsi Jambi (Kab. Batanghari dan Kab. Tanjungjabung) orang), Walikota dan Bupati dan inspektorat Objek Korsupgah (128 orang), Ketua DPRD
18. Provinsi Kalimantan Tengah (Kab, Pulang Pisau dan Kab. Katingan Kabupaten / kota Objek Korsupgah (64 orang), Kepala Perwakilan BPKP (33 orang), Tim
19. Provinsi DIY (Kab. Kulon Progo dan Kab. Gunung Kidul) Korsupgah Pusat (30 orang), dan Kementerian dan Lembaga terkait: Kemendagri dan
20. Provinsi Sulawesi Barat (Kab. Majene dan Kab. Mamuju Utara) Kemenkeu (4 orang).
21. Provinsi Sumatera Selatan (Kab. Lahat dan Kab. Musi Banyuasin)
22. Provinsi Kalimantan Barat (Kab. Singkawanv dan Kab. Ketapang)
23. Provinsi Banten (Kab. Lebak dan Kota Cilegon)
24. Provinsi Gorontalo (Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo)
25. Provinsi Papua Barat (Kab. Teluk Bintuni dan Kab. Sorong Selatan)
26. Provinsi NTT (Kab. Kupang dan Kab. Lembata)
27. Provinsi Riau (Kab. Indragiri Hulu dan Kab. Bengkalis)
28. Provinsi Sulawesi Selatan (Kab. Pinrang dan Kab. Banteang)
29. Provinsi Jawa barat (Kota Bogor dan Kab. Sumedang)
30. Provinsi Jawa Tengah (Kab. Temanggung dan Kab. Pati)
31. Provinsi Maluku (kab. Buru dan Kab. Buru Selatan)
32. Provinsi Bangka Belitung (Kab. Bangka Tengah dan Kab Bangka)
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
306 2015

TABEL
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI KPK
TAHUN 2015
NO KOMPONEN BOBOT NILAI RASIO PEMENUHAN
1 Pengungkit 2015
a Manajemen Perubahan 5 5 100%
i Tim Reformasi Birokrasi 1 1 100%
ii Roadmap Reformasi Birokrasi 1 1 100%
iii Pemantauan dan Evaluasi Reformasi 2 2 100%
iv Perubahan Pola Pikir dan Budaya 1 1 100%
b Penataan Peraturan Perundang-undangan 5 5 100%
i Harmonisasi 3 3 100%
Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan
ii 3 3 100%
perundang-undangan

LAMPIRAN 115
c Penataan dan Penguatan Organisasi 6 5,25 87,50%
i Evaluasi 3 3 100%
ii Penataan 3 2 75%
d Penataan Tatalaksana 5 5 100.00%
PENILAIAN i Proses Bisnis dan Prosedur 2 2 100%

REFORMASI ii
iii
E-Government
Keterbukaan Informasi Publik
2
2
2
2
100%
100%
BIROKRASI e Penataan Sistem Manajemen SDM 15 15 98%
i Perencanaan Kebutuhan Pegawai 1 1 100%
DAN INDEK ii Proses Penerimaan Pegawai 2 2 100%

INTEGRITAS KPK iii


iv
Pengembangan pegawai berbasis kompetensi
Promosi jabatan dilakukan secara terbuka
1
6
0.63
6
63%
100%
v Penetapan kinerja individu 2 2 100%
Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
vi 1 1 100%
pegawai
vii Pelaksanaan evaluasi jabatan 1 1 100%
viii Sistem Informasi Kepegawaian 1 1 100%
f Penguatan Akuntabilitas 6 6 100%
i Keterlibatan Pimpinan 2 2 100%
ii Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja 4 4 100%
g Penguatan Pengawasan 12 12 96%
i Gratifikasi 2 2 100%
ii Penerapan SPIP 2 1 75%
iii Pengaduan Masyarakat 2 2 100%
iv Whistle-Blowing System 2 2 100%
v Penanganan Benturan Kepentingan 2 2 100%
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
308 2015

NO KOMPONEN BOBOT NILAI RASIO PEMENUHAN TABEL


PENILAIAN INDEKS INTEGRITAS KPK
vi Pembangunan Zona Integritas 3 3 100%
TAHUN 2015
vii Aparat Pengawasan Intern 2 1 94%
NILAI NILAI
NO. VARIABEL KEBERADAAN IMPLEMENTASI EFEKTIVITAS PERUBAHAN
h Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 5 89% 2015 2013
i Standar Pelayanan 1 0 65% 1 Kepemimpinan 75,17 65,36 59,95 66,83 60,12 6,71
ii Budaya Pelayanan Prima 1 0 95% Nilai, Visi dan
2 95,04 63,22 54,55 70,94 61,99 8,95
iii Pengelolaan Pengaduan 2 1 75% Tujuan

iv Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 2 1 75% Panduan dan


3 85,95 73,90 70,04 76,63 63,27 13,36
Aturan
v Pemanfaatan Teknologi Informasi 1 0 92%
Struktur dan
2 Hasil 4 75,24 55,67 52,74 61,22 50,29 10,93
Fungsi
a Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20 15 76% Manajemen
5 63,22 47,93 40,50 50,55 28,71 21,84
i Nilai Akuntabilitas Kinerja 14 11 80% Risiko
ii Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) 6 4 65% Monitoring dan
6 88,02 61,71 54,27 68,00 54,39 13,61
Pengawasan
b Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 10 10 100%
Penegakan
i Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) 7 7 100% 7 79,34 47,11 42,98 56,47 45,47 11,00
Aturan
ii Opini BPK 3 3 100%
Dukungan
c Kualitas Pelayanan Publik 10 8 78% 8 91,32 85,67 83,06 86,69 83,89 2,80
Sumber Daya
i Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) 10 8 78% 9 Komunikasi 65,50 51,03 48,45 54,99 45,69 9,30
Total 100 90.85 Dukungan
10 79,17 73,97 71,24 74,79 69,83 4,96
Lingkungan
TOTAL 66,71 56,36 10,35
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
310 2015

TABEL
REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT
TAHUN 2015
BULAN
URAIAN JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Laporan
787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694
Terima
Laporan
Selesai 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694
Verifikasi
Laporan
61 84 60 56 66 46 59 74 62 78 54 824
Selesai Telaah 124
Laporan File 663 396 389 377 389 355 312 410 427 375 395 364 4.852

TABEL

LAMPIRAN 116
INDIKASI TPK - NON TPK (HASIL VERIFIKA-
SI)
TAHUN 2015
BULAN
PENGELOLAAN URAIAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
JUMLAH

PENGADUAN Indikasi Non


TPK
400 229 241 225 258 212 195 240 240 211 217 219 2.887

MASYARAKAT Indikasi TPK 387 228 232 212 187 209 163 230 263 227 260 209 2.807

TABEL
PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN
WILAYAH
TAHUN 2015
TAHUN
PROVINSI JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
BALI 11 5 6 6 6 8 4 4 6 7 5 1 69
BANTEN 16 7 17 3 13 6 6 12 11 9 9 16 125
BENGKULU 5 3 - 3 6 7 1 5 6 9 4 6 55
D.I.
5 4 8 8 12 3 4 5 5 7 8 7 86
YOGYAKARTA
DKI JAKARTA 98 54 66 60 69 74 42 60 79 49 72 67 790
GORONTALO 3 - 2 2 3 3 2 1 1 1 1 2 21
JAMBI 13 9 12 12 16 13 8 3 5 16 11 10 128
JAWA BARAT 73 39 36 46 36 31 26 38 52 18 40 29 464
JAWA TENGAH 34 23 13 17 13 30 17 30 29 21 25 17 269
JAWA TIMUR 84 44 47 32 31 33 30 47 43 47 47 47 532
KALIMANTAN
8 5 5 5 1 6 4 1 3 7 3 3 51
BARAT
KALIMANTAN
12 8 7 16 7 8 5 12 4 7 10 4 100
SELATAN
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
312 2015

TAHUN TAHUN
PROVINSI JUMLAH PROVINSI JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
KALIMANTAN TIDAK
8 7 10 13 15 8 12 6 5 9 5 5 103 89 45 54 37 49 48 38 34 29 34 44 40 541
TENGAH SPESIFIK
KALIMANTAN TOTAL 787 457 473 437 445 421 358 470 503 438 477 428 5.694
19 19 19 18 15 13 10 14 10 18 15 7 177
TIMUR
KALIMANTAN TABEL
- 1 - 3 6 1 1 3 3 1 2 1 22 PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN BIDANG
UTARA
KEPULAUAN
TAHUN 2015
BANGKA 5 5 3 6 7 8 1 9 4 1 5 4 58 BULAN
BELITUNG NO BIDANG SUB BIDANG
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
KEPULAUAN Kelembagaan
4 5 5 9 1 2 3 3 10 5 6 6 59
RIAU 1 Negara/ BPK 1 - - - - - 2 - - - - -
LAMPUNG 27 10 8 6 7 8 5 7 9 9 13 8 117 Pemerintah
LUAR NEGERI 1 3 1 1 - - - - - - - - 6 DPR - - - 1 - 2 1 1 1 3 3 2
MALUKU 9 2 6 1 4 2 6 2 8 2 4 6 52 Ilmu
- - - - - 1 - - - - 2 -
Pengetahuan
MALUKU
1 3 1 1 - 1 3 2 2 4 1 1 20
UTARA Kejaksaan 11 5 1 6 6 4 1 5 7 2 6 2
NANGGROE Kepegawaian
4 - 4 2 6 3 - 2 2 - 2 -
ACEH 24 16 13 6 10 4 8 10 8 8 8 5 120 Negara
DARUSALAM Kepolisian 15 8 4 4 5 5 4 4 4 2 3 4
NUSA MA 1 - - - - 1 1 1 3 - 2 2
TENGGARA 10 9 6 10 8 3 4 6 10 3 4 5 78
BARAT Pertanahan
41 20 32 31 28 21 11 17 21 24 30 27
Nasional
NUSA
TENGGARA 9 9 8 12 7 4 5 8 12 12 7 10 103 Sandi Negara - - - - - - - - - 1 - -
TIMUR Standardisasi
- - - - - 1 - - - - 1 -
PAPUA 11 3 5 5 5 10 5 12 3 1 3 4 67 Nasional
PAPUA BARAT 4 2 3 3 2 4 4 3 5 - - 2 32 TNI 1 - - - - - - 1 1 - 1 -
RIAU 21 12 5 11 18 10 14 15 20 12 15 14 167 Tenaga Nuklir - - - - - 1 - - - - - -
SULAWESI Total Bidang Kelembagaan Negara/
2 - 1 1 - - - 2 - 1 2 - 9 74 33 41 44 45 39 20 31 39 32 50 37
BARAT Pemerintah
SULAWESI Kesejahteraan
27 12 9 9 10 12 17 12 16 12 7 10 153 2 Agama 5 4 1 3 2 2 2 - 5 6 - 5
SELATAN Rakyat
SULAWESI Kebudayaan dan
8 1 10 4 3 4 4 4 3 3 1 4 49 6 3 2 1 2 1 2 2 1 - 1 1
TENGAH Pariwisata
SULAWESI Kehutanan 15 11 17 9 12 10 8 6 5 6 5 3
9 5 2 2 3 3 4 4 5 9 7 8 61
TENGGARA Kelautan dan
3 1 1 1 2 2 - - 3 1 2 -
SULAWESI Perikanan
8 6 4 7 7 6 4 4 9 1 2 6 64
UTARA
Kesehatan 10 8 6 4 4 2 1 3 5 1 5
SUMATERA 1
9 4 8 6 7 4 7 7 7 10 7 8 84
BARAT Komunikasi dan
6 1 1 1 - - - - 1 - 1
SUMATERA Informatika 2
41 34 30 25 14 13 27 34 31 48 38 22 357
SELATAN Lingkungan
1 2 4 - 1 3 2 1 1 2 - 1
SUMATERA Hidup
69 43 43 31 34 31 27 51 50 37 46 43 505
UTARA Pekerjaan Umum 20 17 16 17 10 10 8 10 14 25 15 12
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
314 2015

BULAN
NO BIDANG SUB BIDANG TABEL
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
PENGADUAN KORUPSI BERDASARKAN KATE-
Pembangunan GORI
Daerah 4 4 1 3 1 - 6 1 9 - 1 4 TAHUN 2015
Tertinggal
BULAN
Pemuda dan NO KATEGORI
- 1 2 2 - 3 - 4 - - 2 3 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Olahraga
Pendayagunaan 1 APBD 142 99 92 97 73 83 66 77 111 109 127 93
- - - - - - 1 - - - - -
Aparatur Negara 2 APBN 19 7 18 19 12 28 16 7 26 13 23 34
Pendidikan 3 BUMD 6 3 2 6 4 4 3 2 9 4 7 6
28 9 11 14 10 13 15 10 22 13 15 7
Nasional
4 BUMN 32 21 33 28 17 20 11 12 16 20 28 26
Perencanaan
5 Dana Alokasi Khusus 2 - 1 1 1 2 3 6 4 2 1 -
Pembangunan 1 1 1 1 - - - - - - - -
Nasional Dana Bantuan Sosial
6 8 9 12 9 3 12 4 10 15 12 13 14
Kemasyarakatan
Perhubungan 6 2 5 1 3 5 2 1 - - 5 5
7 Dana Pendidikan 19 7 8 7 8 12 14 11 21 12 17 13
Pertanian 20 7 1 6 7 3 7 1 4 5 5 4 Informasi Kekayaan
8 27 7 7 10 12 3 8 8 14 7 11 11
Pejabat
Perumahan
3 5 3 2 2 1 1 3 2 1 - 1 9 Kehutanan 18 12 15 18 23 10 12 7 10 14 4 6
Rakyat
Riset dan Lelang/Pengadaan
- - 1 - - - 1 2 - - - 1 10 30 18 38 43 25 48 33 35 60 52 44
Teknologi Barang dan Jasa 53

Sosial 178 150 148 128 121 116 131 159 130 108 125 111 11 Pelaksanaan Proyek 52 31 33 53 38 55 45 52 88 91 74 67

Tenaga Kerja 16 16 8 4 11 5 1 11 2 11 6 4 12 Pelayanan Publik 78 56 36 65 77 76 56 80 137 97 98 73

Total Bidang Kesejahteraan Rakyat 322 242 229 197 188 176 188 214 204 179 188 165 Pembayaran gaji,
13 8 8 8 12 17 8 7 14 14 15 4 4
tunjangan
Badan Usaha
3 Perekonomian Milik Negara / 21 20 20 21 11 15 7 5 19 11 22 15 14 Pemilu kepala daerah 6 2 1 3 5 3 8 15 13 13 7 26
Daerah Penanganan Perkara
15 197 101 100 116 126 103 70 132 167 148 134 104
Energi dan Hukum
Sumberdaya 9 4 13 16 6 5 3 5 14 6 7 8 Pengelolaan Aset/
16 53 31 29 49 45 34 34 51 109 93 103 70
Mineral Keuangan
Keuangan 129 24 41 23 31 21 25 36 43 42 45 33 17 Perdata 46 28 34 46 42 28 17 33 63 53 51 41
Koperasi, 18 Pertambangan 13 12 18 18 10 13 5 8 19 10 12 17
Usaha Kecil & - - - - - - - - 1 1 - -
19 Pertanahan 71 38 46 60 50 38 27 35 73 50 59 50
Menengah
20 Pidana Umum 39 15 18 17 29 10 7 15 37 44 15 19
Pengadaan
5 2 4 7 6 7 5 6 8 14 22 9
Barang/Jasa
TABEL
Perdagangan 2 2 1 2 - 2 1 4 2 3 2 1 PENGADUAN MASYARAKAT BERDASARKAN
Perindustrian 2 2 1 - - - 1 1 1 1 - - DELIK KORUPSI
Total Bidang Perekonomian 168 54 80 69 54 50 42 57 88 78 98 66 TAHUN 2015
Politik Hukum & BULAN
4 Dalam Negeri 34 16 10 14 21 15 7 13 23 19 27 33 URAIAN JUMLAH
Keamanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Hukum dan Hak Benturan
104 68 60 75 88 93 62 121 114 97 67 85
Asasi Manusia kepentingan dalam 1 1 1 - - 1 1 - - - - 1 6
Luar Negeri - - - 1 - - - - - - 1 2 pengadaan
Pertahanan - - - - - - 1 - 6 - 2 - Gratifikasi 10 10 14 8 3 3 5 7 13 10 8 13 104
Total Bidang Politik Hukum & Keamanan 138 84 70 90 109 108 70 134 143 116 97 120 Non TPK 402 232 242 226 260 213 196 240 240 212 217 219 2.899
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
316 2015

BULAN BULAN
URAIAN JUMLAH URAIAN JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Pemerasan 14 11 9 8 8 9 7 15 18 11 18 9 137 BPKP - - - - 1 - - - - - - - 1
Penggelapan dalam Itjen & LPND - 1 - - - - - - - - 1 - 2
1 - 2 1 1 - - - 1 - - 1 7
jabatan Kejaksaan - - - - - - - - - - 1 1 2
Penyuapan 44 17 16 24 22 23 22 31 32 27 31 33 322 Kementerian 5 - 1 1 1 1 2 - - - 3 1 15
Perbuatan curang 9 8 6 7 5 13 3 - 6 10 6 5 78 Kepolisian 2 - - - - - - - - - - 1 3
Perbuatan Komunikasi
melawan hukum / 205 153 116 105 90 69 75 141 138 91 168 125 1.476
Dengan Pelapor
menyalahgunakan
292 175 181 163 144 158 124 176 193 165 197 146 2.114 Lainnya 3 4 - 1 - 2 - - 2 2 3 - 17
wewenang yang
mengakibatkan TOTAL 216 158 118 113 92 72 77 141 142 93 176 128 1.526
kerugian negara
Tindak Pidana lain
yang berkaitan
14 3 2 - 2 1 - 1 - 3 - 1 27
dengan Tindak
Pidana Korupsi

TABEL
TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT LAN-
JUT INTERNAL KPK
TAHUN 2015
BULAN
URAIAN JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Bidang Lainnya 3 6 2 5 2 - 5 1 - 1 1 - 26
Pencegahan 11 8 4 2 1 3 3 2 4 3 6 10 57
Penindakan 32 27 19 14 8 7 9 11 8 3 22 11 171
Pimpinan 8 3 9 9 3 6 1 17 10 2 6 - 74
TOTAL 54 44 34 30 14 16 18 31 22 9 35 21 328
*) TL internal dihitung dari jumlah Nota Dinas
ke Internal yang dituju, dan rentang waktu yang
digunakan adalah tanggal Nota Dinas

TABEL
TINDAK LANJUT LAPORAN MASYARAKAT
KE EKSTERNAL KPK
TAHUN 2015
BULAN
URAIAN JUMLAH
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
BPK 1 - 1 6 - - - - 2 - - - 10
Laporan
Akuntabilitas Kinerja
318 2015

LAMPIRAN 117
REVIU ATAS
LAPORAN
AKUNTABILITAS
KINERJA KPK
2015
320
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C1
Jakarta 12920
T. +62 21 2557 8300
F. +62 21 5289 2456
www.kpk.go.id

Anda mungkin juga menyukai