Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sekarang ini, pemanfaatan api hampir terasa di setiap bidang kehidupan


manusia seperti dibidang industri, transportasi, rumah tangga dan lain sebagainya.
Namun, jika tidak dapat dikendalikan dengan baik, api dapat menimbulkan efek yang
sangat merugikan sehingga bencana pun tak dapat dihindari yang lazim disebut
dengan kebakaran. Proses datangnya bencana ini tidak dapat diperkirakan dan
diprediksi terlebih dahulu. Kapan datangnya, apa penyebabnya, tingkat cakupannya
serta seberapa besar dampak yang ditimbulkannya adalah hal-hal yang tidak bisa
diperkirakan oleh manusia.
Kebakaran sering menimbulkan berbagai akibat yang tidak diinginkan baik
dari kerugian material, kerusakan lingkungan, kegiatan usaha dan bahkan
keselamatan jiwa manusia. Bencana ini juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial,
ekonomi, pendidikan bagi masyarakat yang mengalaminya dan juga terhadap
pemerintahan. Kebakaran selalu datang tanpa terduga, kesiapan masyarakat untuk
menghadapinya pun sangat minim, sehingga apabila bencana ini datang kerugian
yang diakibatkannya pun tidak dapat diminimalkan.
Bahaya kebakaran bukanlah semata-mata disebabkan oleh masalah teknis,
tapi justru lebih banyak disebabkan oleh masalah nonteknis yaitu masalah budaya
masyarakat. Orang akan malas dan enggan mempersiapkan diri untuk sesuatu yang
belum tentu akan dihadapinya. Ketidaksiapan budaya ini jugalah yang membuat
orang akan cenderung ceroboh dan lalai sehingga semakin memperbesar peluang
kemungkinan terjadinya bencana ini. Untuk itu perlu adanya upaya perlindungan dan
pencegahan terhadap bahaya kebakaran. Usaha-usaha perlindungan berupa
pencegahan serta perlawanan terhadap behaya kebakaran ini merupakan tanggung
jawab yang tidak hanya terletak pada warga-warga individu saja, tetapi juga terletak
pada usaha-usaha dasar pemerintah sebagai pelindung masyarakat pada umunya.
Dalam menanggulangi bahaya kebakaran, pemerintah daerah tidak lepas dari
tanggung jawabnya untuk mengusahakan baik peralatan maupun sistem serta tenaga
yang melaksanakan tugas tersebut, pada saat ini masih dirasakan keperluan untuk
membangun sarana-sarana guna mencegah serta memudahkan perlawanan terhadap
bahaya kebakaran, jika dilihat perkembangan penduduk dan pembangunan yang
pesat setiap tahun. Instansi pemerintah yang menanggulangi kasus ini adalah Dinas
Pencegah dan Pemadam Kebakaran.
Padang merupakan daerah tropis dan beriklim panas ( terutama pada musim
kemarau ) memiliki penduduk yang cukup padat dan memiliki lingkungan fisik yang
kurang teratur merupakan beberapa faktor yang menyebabkan Padang termasuk
kedalam kategori kota yang rawan kebakaran. Selain itu, faktor lain yang sangat
mempengaruhi antara lain : kurangnya alat proteksi dan sistem evakuasi yang
memadai, kurangnya sumber air dan hydrant serta fasilitas pemadam kebakaran yang
tidak memadai. Kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Pencegah dan
Pemadam Kebakaran juga ikut memberikan andil sehingga dipandang perlu untuk
merancang suatu markas pusat yang memadai sehingga pelayanan yang diberikan
menjadi semaksimal mungkin sehingga korban jiwa dan harta benda dapat di tekan
semaksimal mungkin.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari perencanaan Markas Pusat Pencegah dan Pemadam
Kebakaran Medan adalah :
1. Merencanakan suatu markas pusat untuk menampung aktivitas yang ada pada
Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran.
2. Merencanakan suatu tempat tinggal bagi anggota pemadam kebakaran
sehingga pelayanan dapat ditingkatkan.
3. Merencanakan bangunan markas pusat pencegah dan pemadam kebakaran
dengan modul, struktur dan konstruksi serta utilitas yang baik dan sesuai
dengan fungsi bangunan tersebut.
4. Menata sirkulasi dan perletakan massa yang sesuai dengan pergerakan dan
sistem kerja anggota pemadam kebakaran sehingga dapat memepercepat
pergerakan seoptimal mungkin sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
5. Mempelajari kebutuhan pendidikan dan pelatihan pemadam kebakaran dan
menerapkannya di dalam disain sehingga diharapkan anggota Dinas
Pencegah dan Pemadam Kebakaran lebih terampil dalam tugasnya.
I.3. Masalah Perancangan

1. Bagaimana merencanakan sirkulasi dan penataan letak bangunan supaya


pelayanan dari petugas pemadam kebakaran dapat memaksimalkan waktu
yang diperlukan untuk sampai dilokasi.
2. Bagaimana merancang suatu Markas Pusat Pencegah dan Pemadam
Kebakaran mengingat banyaknya fungsi yang terdapat didalam station
pemadam kebakaran.
3. Bagaimana menerapkan tema perancangan ke dalam fisik bangunan agar
perencanaan pembangunan proyek ini tepat sasaran.
4. Bagaimana penerapan metoda struktur dan konstruksi yang efektif untuk
optimalisasi fungsi dan tampilan bangunan.

I.4. Pendekatan

Pendekatan permasalahan pada konsep perancangan Markas Pusat Pencegah


dan Pemadam Kebakaran diawali dengan pengumpulan data dan informasi melalui
studi pustaka dan studi lapangan untuk mengetahui tentang kasus proyek yang
diangkat untuk pengenalan masalah dan menghasilkan kriteria umum perencanaan
dan perancangan. Studi-studi tersebut dilakukan untuk mempertajam pemahaman
tentang :
1. Pengetahuan tentang Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran
2. Sistem kerja, tugas-tugas dan cara-cara pemadam kebakaran
3. Arsitektur Simbolis sebagai tema yang dipilih dalam kasus proyek, tentang
pengertiannya, filosofinya, konsep-konsep serta ciri-cirinya.

I.5. Lingkup Batasan

Perencanaan proyek ini terbatas pada perancangan Markas Pusat dari Dinas
Pencegah dan Pemadam Kebakaran dengan berpedoman pada standar-standar khusus
untuk bangunan pemadam kebakaran. Lingkup batasan meliputi :
1. Kantor Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran
2. Pelatihan anggota Pemadam Kebakaran
3. Asrama Petugas Pemadam Kebakaran serta fasilitas pendukung kegiatan
I.6. Kerangka Berpikir

Latar Belakang Judul Latar Belakang Tema

Judul : Markas Pusat Pencegah dan Pemadam Kebakaran Padang


Tema : Arsitektur Simbolis

Maksud dan Tujuan Sasaran

Identifikasi Masalah Lingkup Batasan

Kriteria Pengumpulan Data Studi Lapangan


Perancangan
Studi Pustaka
Peraturan

Wawancara
Standarisasi

F F
E E
E Analisa E
D D
B B
A A
C C
K Masalah Potensi Prospek K

Pendekatan Desain Konsep Perancangan Pendekatan Desain

Pra-rancangan Alternatif

Desain Akhir

Gambar, maket, laporan


I.7. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, pemilihan tema,
permasalahan dan pendekatannya serta kerangka berpikir.

BAB II DESKRIPSI PROYEK


Berisi tentang pembahasan terhadap kasus proyek yaitu Markas Pusat
Pencegah dan Pemadam Kebakaran, mengenai pengertiannya, fungsi bangunan,
pemilihan lokasi, fasilitas yang terdapat di dalamnya, kebutuhan ruang dan kegiatan
yang berlangsung di dalamnya serta studi banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA


Berisi tentang kajian mengenai elaborasi tema dan konsep-konsepnya ke
dalam bangunan serta studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN


Berisi tentang pembahasan mengenai analisa baik fisik maupun non fisik
sebagai dasar pendekatan masalah ke dalam konsep perancangan, yang akan
menghasilkan rekomendasi program ruang, juga analisa terhadap pendekatan fungsi,
bentuk struktur serta sistem utilitas.

BAB V KONSEP PERANCANGAN


Berisi tentang konsep-konsep perancangan yang merupakan hasil analisis dan
keterkaitan antara kasus dengan tema yang digunakan sebagai pedoman dalam
perancangan tugas akhir,

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai