OLEH:
TIM PENYUSUN
Dekan,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL 888888888888888888888. iv
I. PENDAHULUAN 888888888888888888888 1
TELADAN 88888888888888888888888. 51
LAMPIRAN 88888888888888888888888 52
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
vi
I. PENDAHULUAN
persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa strata satu (S–1)
tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi ditegaskan bahwa karya ilmiah untuk S–1
disebut skripsi. Isi skripsi harus berasal dari hasil penelitian yang telah
Sebagai suatu karya ilmiah, penyusunan skripsi memiliki kode etik khusus
diterima FIKP sebagai penanggung jawab atas bentuk tulisan ini. Semua
maupun tulisan asli) yang dilakukan melebihi 150 kata harus memperoleh ijin dari
karena itu, penelitian dan penulisan skripsi harus dilakukan sendiri mahasiswa
butkan sumber dari kutipan tersebut. Di lain pihak, tim dosen pembimbing
penelitian dan penyusunan skripsi. Skripsi yang merupakan hasil plagiat dapat
2
Sampai saat ini, terdapat berbagai versi penulisan karya ilmiah yang
ilmiah dan kerangka isi laporan hasil penelitian. Manfaat pedoman ini adalah
untuk memudahkan penulisan karya ilmiah, baik berupa laporan hasil penelitian,
praktik kerja lapang maupun skripsi, serta untuk menyatukan persepsi antara
ilmiah yang sesuai dan dapat diterima. Pedoman ini juga berisi persyaratan-
hanya dapat diterima jika telah memenuhi semua ketentuan dalam Pedoman
Skripsi disampul dengan karton dan dilapisi kertas tebal (hard cover)
berwarna biru tua. Ukuran sampul sedikit lebih besar dari kertas naskah
sehingga tampak menonjol pada ketiga sisi (atas, samping kanan, dan bawah).
Naskah asli skripsi diketik di atas kertas berukuran A-4 (210 mm x 297 mm) HVS
80 g m-2. Tindasan skripsi berupa hasil perbanyakan fotokopi harus baik, jelas,
dan bersih.
membedakan skripsi kelima program studi maka setiap program studi memiliki
warna pita pembatas yang berbeda-beda. Jurusan Ilmu Kelautan memiliki satu
program studi dan menggunakan pita pembatas berwarna biru muda. Pada
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan (pita pembatas warna kuning). Saat ini
telah diusulkan pembentukan program studi baru yaitu Program Studi Teknologi
Hasil Perikanan dan pita pembatas pada skripsi yang diberikan pada program
B. Pengetikan
Jenis huruf (font) yang digunakan untuk pengetikan skripsi adalah Arial
berukuran 11. Naskah diketik dengan jarak dua spasi pada satu muka halaman
pinggir kanan, 3 cm dari pinggir atas, dan 3 cm dari pinggir bawah. Bidang yang
4
dibatasi oleh marjin kiri, marjin kanan, marjin atas, dan marjin bawah ini disebut
bidang tulis.
Pada halaman bab (halaman yang berisi bab), baris pertama dimulai
pada jarak 3 (tiga) spasi di bawah judul bab. Antara anak-bab (sub-bab) dengan
awal alinea/paragraf berjarak dua spasi. Antara akhir alinea dengan anak-bab
berikutnya 3 (tiga) spasi. Setiap alinea baru diberi indentasi dan huruf pertama
1. Judul Skripsi
balok/besar) Arial font 14 dan dicetak tebal (bold), tanpa ada singkatan, kecuali
untuk singkatan yang berlaku umum, misalnya PT, CV, dan sebagainya.
tengah bidang tulis tanpa diakhiri dengan tanda titik. Bila judul skripsi lebih dari 2
(dua) baris maka jarak ketikan antara baris adalah 1 (satu) spasi.
2. Judul Bab
Judul bab ditulis dengan huruf kapital menggunakan font Arial 12 dicetak
tebal (bold), diatur simetris di tengah bidang tulis tanpa diakhiri dengan titik.
Judul bab diketik mengikuti nomor bab dan dimulai 2 (dua) ketukan setelah tanda
Jika judul anak-bab langsung mengikuti judul bab maka judul anak bab
tersebut terletak 3 (tiga) spasi di bawah judul bab. Jika antara judul bab dengan
judul anak bab terdapat teks, maka judul anak bab diketik 3 (tiga) spasi dibawah
baris terakhir dari teks yang mendahuluinya. Setiap kata pada judul anal bab
dimulai dengan huruf kapital kecuali kata sambung dan kata depan, dicetak tebal,
5
dan diketik mulai dari sisi paling kiri (berjarak 4 cm dari pinggir kiri) dan tanpa
diakhiri dengan titik. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial 11.
4 cm dari pinggir kiri), terletak 3 (tiga) spasi di bawah baris terakhir alinea
sebelumnya dan dicetak tebal. Seperti halnya pada judul anak-bab, maka semua
awal kata pada judul anak-anak-bab diketik dengan huruf kapital dan diakhiri
tersebut disajikan dalam bentuk urutan abjad atau angka sesuai dengan rincian.
Manual sehingga penulisan anak-bab dan derajat yang lebih rendah selalu
kembali ke marjin kiri bidang tulis. Urut-urutan penulisan bab, anak-bab, dan
I. bab
A. anak-bab
1. anak-anak-bab
a. anak-anak-anak-bab
(1). anak-anak-anak-anak-bab
(a). anak-anak-anak-anak-anak-bab
(b). anak-anak-anak-anak-anak-bab
(2). anak-anak-anak-anak-bab
b. anak-anak-anak-bab
2. anak-anak-bab
B. anak-bab
II. bab
dan seterusnya.
5. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka diketik 1 (satu) spasi dan jarak antara satu pustaka
dengan pustaka berikutnya adalah 1 (satu) spasi. Baris kedua dan seterusnya
6
diketik 5 (lima) ketukan ke dalam (dimulai pada ketukan ke-6). Jika mengetik
dengan program Microsoft Word, seluruh pustaka yang telah diketik sebelumnya
diblok, kemudian melalui Menu Format, klik Indent and Spacing, Special, dan
Tabel dan gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah,
ditempatkan seperti teks. Tanda-tanda, baik dalam bentuk huruf maupun angka,
yang dipakai dalam tabel dan gambar harus jelas dan sedapat mungkin
berukuran sama dengan huruf atau angka teks. Gambar yang dibuat di atas
kertas grafik sama sekali tidak dibenarkan untuk ditempatkan pada kertas
naskah. Demikian pula dengan tabel yang disusun di kertas lain, kemudian
ditempelkan.
Setiap tabel atau gambar diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, ...).
Penjelasan mengenai suatu tabel atau gambar ditulis segera setelah tabel atau
gambar bersangkutan. Pernyataan yang merujuk pada tabel atau gambar harus
dicantumkan pada bagian teks sebelum tabel atau gambar yang dimaksud
muncul. Dalam merujuk tabel atau gambar maka nomor tabel atau gambar harus
disebutkan dan kata tabel atau gambar harus ditulis dengan awal kata
Judul tabel dan gambar diketik dengan jarak 1 (satu) spasi dimulai dari
tepi kiri. Baris di bagian bawah tidak lebih panjang dari baris sebelumnya.
Setiap awal kata pada box-heading, stub-heading, dan stub, diawali dengan
huruf kapital. Kata sambung atau kata penunjuk harus dengan huruf kecil. Judul
sesudah gambarnya. Garis pertama pada bagian atas tabel terletak dua spasi di
7
bawah judul tab). Jarak antara akhir alinea dengan judul tabel dan antara tabel
dengan awal alinea yang baru pada halaman yang sama adalah 3 (tiga) spasi.
menggunakan lem yang tidak mudah lepas. Pemberian nama potret atau
atas. Setiap gambar diletakkan pada satu halaman terpisah, dan tidak
dibenarkan untuk menulis teks pada halaman tersebut kecuali judul dan
keterangan gambar. Hal yang sama berlaku juga pada gambar yang dipindai
D. Nomor Halaman
kecil Romawi (i, ii, iii, dan seterusnya). Halaman judul bernomor i, tetapi nomor
ini tidak dicantumkan pada halaman tersebut, tetapi dinyatakan dalam Daftar Isi.
kecuali halaman “Lampiran”. Tiap bab dimulai pada halaman baru dan halaman
Semua nomor halaman diketik di sudut kanan atas karena lebih mudah
dilihat. Nomor halaman diketik 1.5 cm dari tepi atas dan 3.0 cm dari tepi kanan,
dengan menggunakan font Arial 11. Semua nomor halaman tidak diberi tanda
kutip (“1”), tanda sambung (-1-), atau titik di bagian belakang (1.).
8
Pada umumnya skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu: Bagian pembuka,
Tubuh tulisan, dan Bagian akhir atau pelengkap. Skripsi ditulis dalam bahasa
asing. Istilah asing yang belum ada kata padanannya dalam kata bahasa
Indonesia harus diketik dengan huruf miring (italic). Bagian-bagian dari sebuah
A. Bagian Pembuka
1. Sampul
2. Abstrak
3. Halaman judul
4. Halaman pengesahan
5. Riwayat hidup
6. Ucapan terima kasih
7. Daftar isi
8. Daftar tabel
9. Daftar gambar
10. Daftar lampiran
B. Tubuh Tulisan
1. Pendahuluan
2. Tinjauan pustaka
3. Bahan dan metode
4. Hasil dan pembahasan
5. Simpulan dan saran
C. Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran
3. Glosari atau singkatan
9
A. Bagian Pembuka
1. Sampul
menggunakan font Arial 14 dan berwarna perak. Istilah Latin atau nama ilmiah
ditulis sesuai aturan yang berlaku, menggunakan huruf kecil. Tulisan lain yang
tercetak pada sampul menggunakan font Arial 12. Pada sampul tersebut dicetak
judul skripsi, tulisan SKRIPSI, nama lengkap penulis, logo universitas, program
tahun penulis lulus (Lampiran 1). Skripsi dibuat dengan sampul keras (hard
cover), berwarna biru tua, dijilid antero, dan diberi laminasi plastik. Pada bagian
punggung skripsi tercantum tulisan nama lengkap dan nomor induk penulis, judul
skripsi, dan tahun kelulusan, dengan huruf Arial yang ukuran fontnya disesuaikan
(Lampiran 2).
2. Abstrak
telah dilakukan, termasuk tujuan, metode, dan deskripsi hasil yang penting-
penting. Tidak boleh ada kalimat yang merupakan kesimpulan di dalam abstrak
Abstrak disusun dalam beberapa alinea dan panjangnya tidak melebihi 250 kata
(Lampiran 3).
akan disebutkan lebih dari dua kali. Contohnya, bila kata “tingkat kematangan
gonad” digunakan lebih dari dua kali, maka ditulis terlebih dahulu “tingkat
hanya memuat teks, tidak ada pengacuan pada pustaka, gambar, dan tabel.
ditulis dalam huruf kapital, dicetak tebal, dan diletakkan di tengah-tengah bidang
10
tulis. Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital, dua spasi di bawah
judul dan dimulai dari marjin kiri, kemudian diikuti dengan judul skripsi. Huruf
pertama setiap kata pada judul skripsi diketik dengan huruf kapital kecuali kata
depan dan kata sambung. Setelah tanda titik pada judul skripsi selanjutnya
gelar, ditulis dalam huruf kapital). Kecuali kata “Abstrak” yang menggunakan font
12, seluruh teks menggunakan font 11. Abstrak terletak pada halaman setelah
sampul, tidak diberi nomor halaman, dan tidak dimasukkan dalam Daftar Isi. Teks
3. Halaman Judul
halaman “i”, tetapi tidak dicantumkan pada halaman tersebut (Lampiran 4).
Nama penulis harus ditulis lengkap, seperti halnya pada halaman sampul dan
abstrak. Kalimat-kalimat yang diketik pada halaman judul harus simetrik, artinya
4. Halaman Pengesahan
ketua program studi, dekan fakultas, dan berisi keterangan (Lampiran 5):
a. Judul skripsi
f. Nama dan tanda tangan ketua program studi dan dekan fakultas
5. Riwayat Hidup
banyaknya satu halaman (Lampiran 6). Dalam riwayat hidup tercantum nama
penulis, dimana dan kapan dilahirkan, nama kedua orang tua, status perkawinan
(dan jumlah anak, jika telah menikah), pendidikan yang telah diperoleh (tahun
lulus SD, SLTP, dan SLTA), tahun terdaftar di Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan (bebas test, SPMB, atau lewat jalur kemitraan), serta data diri lainnya
pekerjaan. Riwayat hidup diketik dengan 1.5 spasi antar baris. Pada halaman ini
juga ditampilkan pas-foto berwarna hasil pindai berukuran 4 cm x 6 cm, pada sisi
berjudul “Kata Pengantar”. Pada kenyataannya yang merupakan isi dari kata
pengantar selama ini adalah ucapan terima kasih. Oleh karena itu tepatlah kalau
judulnya adalah ”ucapan terima kasih”. Hal ini juga sejalan dengan cara
kepada dosen penasihat akademik. Dekan, ketua jurusan, dan ketua program
studi dalam kapasitasnya sebagai pejabat, tidak perlu diberi ucapan terima kasih
bahasa Indonesia yang benar dan sopan, tidak diperkenankan menulis nama
panggilan, nama kecil atau singkatan (misalnya: mba’, pa’, bu’de, daeng), serta
tentang kapan dan lama penelitian dilakukan, lokasi, sumber dana penelitian jika
biaya bukan berasal dari dana pribadi, maksud penyusunan skripsi serta ucapan
dalam bahasa yang tidak baik dan tidak sopan. Hindari hal-hal yang bersifat
tidak ilmiah atau tidak terkait langsung dengan penyelesaian skripsi dalam Kata
Pengantar. Jika hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam suatu jurnal
skripsi, maka harus dinyatakan dalam Kata Pengantar (judul artikel, nama jurnal,
7. Daftar Isi
13
Pada halaman ini penulis memuat semua bahan tulisan yang terdapat
sesudah daftar dsi, meliputi: Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, serta
Judul Bab dan Anak-bab. Dalam daftar Isi dimuat pula daftar pustaka dan
lampiran, serta glosari jika ada. Bagian-bagian yang mendahului daftari isi tidak
Judul Daftar Isi diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan
Daftar Isi dan berakhir 3 cm dari sisi kanan. Susunan daftar isi menyusul 2 spasi
di bawahnya. Bila daftar isi memerlukan lebih dari 1 (satu) halaman maka
“Halaman” pada sudut kanan atas. Nomor halaman untuk setiap bab, anak-bab
Jarak baris antar bab, antar bab dan anak-bab 2 spasi, sedangkan baris
dalam anak-bab 1 (satu) spasi. Judul dari tiap bab diketik dengan huruf kapital.
Huruf pertama setiap kata di dalam judul anak-bab dan anak-anak-bab ditulis
Daftar Tabel dan Daftar Gambar tidak selalu diperlukan. Bila di dalam
skripsi terdapat lebih dari satu tabel dan satu gambar maka perlu dibuat suatu
Daftar Tabel dan Daftar Gambar (Lampiran 9 dan 10). Sebagaimana halnya
Daftar Isi, maka nomor halaman untuk setiap judul tabel dan gambar diletakkan 3
a. Daftar Tabel
14
Daftar Tabel ditulis pada halaman baru dan diketik seperti mengetik
Daftar Isi. Dua spasi di bawah judul Daftar Tabel yang terletak di tengah-tengah
bidang pengetikan, tepat pada permulaan batas marjin kiri ditulis perkataan
pada batas marjin kanan. Nomor tabel menggunakan angka Arab (1, 2, 3..),
diketik tepat pada pertengahan tulisan Nomor, 2 spasi di bawah tulisan Nomor
dan Halaman. Judul tabel dalam Daftar Tabel harus sama dengan judul tabel
dalam naskah, dan tidak diakhiri titik. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan
oleh tanda titik-titik dengan nomor halaman tempat tabel tersebut dijumpai dalam
naskah skripsi. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi
dan dimulai tepat di bawah huruf pertama kata pertama baris kalimat di atasnya.
Semua tabel ditempatkan seperti naskah (lihat halaman 41), terkecuali bila
b. Daftar Gambar
Daftar Gambar diketik pada halaman baru, tersendiri dan disusun seperti
Daftar Tabel. Tidak dibedakan antara grafik, peta, atau potret, semua bernomor
urut angka Arab (lihat halaman 43). Gambar yang lebih besar dari ukuran kertas
harus diperkecil tanpa mengabaikan arti dari gambar tersebut. Bila gambar tidak
mungkin diperkecil, misalnya peta, maka gambar tersebut dilipat. Setiap gambar
diletakkan pada satu halaman kosong dan tidak dicampur bersama teks,
gambar dan diakhiri tanpa titik. Jika judul gambar lebih dari 1 (satu) baris maka
diketik dengan 1 (satu) spasi dan baris kedua dimulai tepat di bawah huruf
9. Daftar Lampiran
Seperti halnya Daftar Tabel dan Daftar Gambar, lampiran tidak perlu
dibuatkan daftar bila hanya terdapat satu buah di dalam naskah skripsi.
Penulisan lampiran mengikuti aturan yang telah dikemukakan di atas pada Daftar
Tabel dan Daftar Gambar (Lampiran 11). Lampiran dapat berupa tabel, gambar,
atau teks, dan semuanya disusun sesuai dengan nomor urut penyebutannya
B. Tubuh Tulisan
Tubuh tulisan terdiri atas: (1) Pendahuluan, (2) Tinjauan Pustaka, (3)
Bahan dan Metode, (4) Hasil dan Pembahasan, dan (5) Simpulan. Bila ada
saran, maka judul bab yang terakhir dapat diubah menjadi “Simpulan dan Saran”.
Setiap judul bab diketik dengan huruf kapital yang dicetak tebal (bold),
1. Pendahuluan
dilakukan oleh orang lain, tujuan dan manfaat, serta hipotesis yang diajukan jika
ada. Dalam bab ini perlu diberikan kesan kepada pembaca bahwa apa yang
masyarakat.
a. Latar Belakang
16
Dalam anak-bab ini perlu diuraikan berbagai hal, fakta, dan pendapat
b. Perumusan Masalah
yang diinginkan dengan kenyataan, atau antara teori dengan fakta. Pertanyaan-
dibuktikan kebenarannya.
memuat uraian singkat tentang tujuan yang ingin dicapai sebagai upaya dalam
menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat, seperti
suatu konsep atau dugaan, dan menganalisis. Manfaat hasil penelitian ini dapat
d. Hipotesis
Untuk penelitian yang bersifat eksploratif dan sebagian yang bersifat deskriptif
2. Tinjauan Pustaka
bahan rujukan yang berkaitan erat dengan judul skripsi serta dapat menunjang isi
hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan pendapat peneliti lainnya, dan
disusun secara sistematis, sehingga antara paragraf yang satu dengan paragraf
yang diperoleh dari suatu bahan pustaka perlu diserasikan, sejauh hal tersebut
tidak menyimpang dari makna yang dimaksudkan. Bab Tinjauan Pustaka dapat
dengan bidang yang diteliti. Kumpulan pustaka yang sesuai dan mutakhir dapat
Sebagai contoh: jika penulis melakukan komunikasi dengan Prof. Dr. Muhammad
18
Eidman, M.Sc., seorang ahli dalam bidang biologi laut, maka penulis dapat
menulis kutipan pernyataan beliau tersebut dan diakhiri dengan ketikan “(Muh.
klasifikasi ini harus dicantumkan pula “authority name” atau “descriptor” dan
memiliki sinonim maka cantumkan pula sinonimnya pada sebuah paragraf baru.
tersendiri pada bagian awal Tinjauan Pustaka. Klasifikasi dapat ditulis dalam
Pada bagian ini secara garis besar dapat dibedakan atas: (1) Tempat dan
waktu pelaksanaan penelitian, (2) Materi (bahan dan peralatan) yang digunakan,
dan (3) Metode yang dipergunakan, diuraikan secara singkat dan jelas, meliputi
agar sesuai dengan tujuan atau jenis penelitian. Jenis penelitian dapat bersifat
tersebut.
Merek instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian perlu ditulis,
Penyebutan nama pembuat alat atau tipe alat dimaksudkan untuk menunjukkan
gelas ukur, erlenmeyer, pipet, tidak perlu ditulis secara terperinci, karena akan
Jangan membuat perincian alat yang digunakan dalam bentuk tabulasi seperti
yang tertera pada penuntun praktikum. Contoh daftar kuisioner yang digunakan
dengan berbagai metode. Untuk pengujian hipotesis dapat digunakan: (1) Uji
parametrik dengan memakai uji t, uji z, uji F, uji korelasi, uji regresi linier, uji
regresi berganda, dan lain-lain (2) Uji nonparametrik memakai uji chi-square,
binomial, korelasi kontingensi, dan lain-lain, serta (3) Uji deskriptif dengan
akhir bab ini harus dilengkapi dengan anak-bab Definisi Operasional. Anak-bab
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian yang harus didasarkan pada
hasil yang telah diperoleh, disusun secara sistematis sesuai dengan peubah
penolong berupa tabel, gambar, atau grafik. Data yang telah dikemukakan dalam
bentuk tabel, tidak boleh diulangi kembali dalam bentuk gambar atau grafik.
Nomor tabel, gambar, dan grafik, harus jelas disebut di dalam teks dan
diletakkan tidak jauh dari teks tersebut. Data yang terlalu besar sebaiknya
pendapat dan argumentasi secara jelas, bebas, singkat, dan logis. Pendapat-
pendapat peneliti terdahulu yang sudah dinyatakan dalam bab Tinjauan Pustaka
tidak perlu diulang lagi tetapi diacu saja seperlunya. Dalam bagian ini pula
berlebihan.
5. Simpulan
diperoleh penulis dari hasil penelitiannya atau jawaban atas hipotesis yang
kadang-kadang muncul dua kali dalam skripsi, yaitu dalam bab Hasil dan
simpulan pada setiap bagian tersebut dengan bahasa dan ungkapan yang
berbeda-beda.
maka dapat diuraikan secara khusus pada anak-bab Saran. Saran tidak
selamanya harus ada. Anak-bab Saran berisi saran tentang hal-hal yang perlu
yang telah dikerjakan dan yang perlu dilengkapi dan disempurnakan pada tahap
penelitian selanjutnya.
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
dalam penulisan skripsi. Daftar ini dapat berupa artikel yang dimuat dalam
majalah atau jurnal dan buku yang diterbitkan, serta lazimnya dapat ditemukan di
hasil simposium dan seminar ilmiah yang ditulis oleh para ilmuan dapat
atau tidak diterbitkan tidak dimuat dalam Daftar Pustaka. Penuntun praktikum
dan catatan kuliah tidak dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan
skripsi.
nomor halaman. Tiga spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri diketik pustaka
yang dipakai di dalam naskah. Tiap pustaka diketik 1 (satu) spasi dan antara
23
pustaka berjarak 2 spasi. Baris kedua dan seterusnya dari setiap pustaka
Ada dua bentuk pengacuan yang umum dilakukan dalam penulisan Daftar
Pustaka, yaitu sistem Nama – Tahun (sistem Harvard) dan sistem Nama –
Tahun. Urutan penulisan pustaka berupa buku di dalam Daftar Pustaka adalah
nama (keluarga) pengarang atau penyusun, tahun penerbitan, judul buku, nomor
edisi, nama penerbit, volume (jilid), dan jumlah halaman. Urutan penulisan
pustaka yang dikutip dari majalah/jurnal adalah nama (keluarga) penulis, tahun
terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan. Skripsi, tesis atau disertasi yang
diperhatikan bahwa hanya pustaka yang diacu dalam laporan yang disertakan
dalam Daftar Pustaka. Pada Lampiran 12 tercantum contoh pustaka yang dikutip
keluarga penulis. Bila seorang penulis menulis dua atau lebih karangan pada
tahun yang bersamaan, maka di belakang tahun ditulis a, b, dan seterusnya. Bila
seseorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun yang berbeda, maka
pustaka disusun menurut urutan waktu; tulisan terbitan tahun yang lebih awal
diketik terlebih dahulu dari tulisan terbitan tahun yang lebih akhir. Sebuah artikel
yang ditulis oleh dua orang maka antara penulis pertama dan kedua
ditambahkan kata “dan” atau “and”. Jika penulis lebih dari dua orang, antara
penulis pertama dan berikutnya diberikan tanda koma (,), dan sebelum nama
24
penulis terakhir ditambahkan kata “dan” atau “and”. Daftar Pustaka ditulis tanpa
menggunakan nomor urut (lihat contoh Daftar Pustaka pada halaman 65 dan 66).
1. Nama pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan
nama akhir yang dicantumkan terlebih dahulu, kemudian diikuti tanda koma
berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau apapun
2. Nama yang menggunakan tanda garis penghubung pada dua unsur dianggap
Abas Sutan Pamuntjak nan Sati, ditulis: Pamuntjak nan Sati, A.S.
kesatuan nama.
5. Nama yang mengandung kata-kata bin, binti, ibn, ibni, dan sebagainya.
Penulisan nama
Bangsa Nama lengkap
di Daftar Pustaka
Arab/Mesir Hassan Fahmy Khalil Khalil, H. F.
Mohammed Metawali Naguib Naguib, M. M.
Aly Abdel Aziz Abdel-Aziz, A.
Youssef Abou-el-Ezz Abou-el-Ezz, Y.
Aziz Ibn Saud Ibn-Saud, A.
Kamel el Metwali el-Metwali, K.
Belanda Hugo de Vries de Vries, H.
L.W. van Horst van Horst, L.W.
Carolus den Hartog den Hartog, C.
Burma U Thant Thant, U.
U Nu Nu, U
Chan Tai-chien Chan, T.
Lin Ke-sheng Lin, K.
China
Chu Ying Chang Chang, C. Y.
His Fam Fu Fu, H. F.
Farkas Karoly Farkas, K.
Hongaria Szent-Gyorgyi, A.
Szent-Gyorgyi Albert
Bimal C. Sen Gupta Sen Gupta, B. C.
India Das Gupta, N. J.
Natoobhai J. Das Gupta
J. C. Smith Smith, J. C.
Inggeris/ F. W. Day, Jr. Day, F. W., Jr.
Amerika A. B. Kent III Kent, A. B., III
E. C. Bate-Smith Bate-Smith, E. C.
26
LanjutanEE.
majalah atau jurnal, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain) dan harus
nomor edisi, nama penerbit, nama negara (untuk terbitan Amerika Serikat
nama negara), dan jumlah halaman. Nama kota untuk buku-buku terbitan
Amerika Serikat diikuti oleh tanda koma dan nama negara bagian. Kalau dalam
buku yang diacu terdapat lebih dari satu nama kota penerbit, maka yang
digunakan adalah nama kota yang pertama. Judul buku tidak dicetak tebal atau
ditulis miring, dan setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata
Jika pustaka yang diacu merupakan salah satu bab dari sebuah buku
yang memiliki editor, maka urutan penulisan adalah nama pengarang, tahun
penerbitan, judul tulisan, kata “In” (jika buku tersebut berbahasa Inggeris) atau
kata “Dalam” (jika buku tersebut berbahasa Indonesia), nama editor, judul buku,
nama penerbit, kota penerbit, dan nomor halaman tempat tulisan tersebut
berada. Setiap awal kata judul tulisan menggunakan huruf kecil kecuali bagian
awal judul, sedangkan setiap kata judul buku dimulai dengan huruf kapital kecuali
a. Satu pengarang
b. Dua pengarang
Norris, D.O. and R.E. Jones (eds.). 1987. Hormones and Reproduction in
Hoar, W.S. and D.J. Randall (eds.). 1988. Fish Physiology. Volume XI. The
Price, D.J. 1989. Genetics of sex determination in fishes. In G.W. Potts and
nama jurnal ditulis lengkap, nomor edisi (volume atau terbitan), dan nomor
halaman. Judul artikel tidak dicetak tebal atau ditulis miring, kecuali nama ilmiah,
dan setiap awal kata dimulai dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal judul.
Nomor volume yang menggunakan angka Latin harus diubah menjadi angka
a. Satu pengarang
Jaap, W.C. 2000. Coral reef restoration. Ecological Engineering 15: 345-
364.
b. Dua pengarang
Boyle, P.R. and D. Chevis. 1991. Changes in follicle cell epithelium nuclei at
298.
d. Artikel khusus
Andy Omar, S. Bin. 2000. Food and growth in Haliotis. [Review]. Gajah
Crews, D. and W.R. Gartska. 1981. The ecological physiology of the garter
Fretter, V., A. Graham, and E.B. Andrews. 1986. The prosobranch of Britain
Jika pustaka yang diacu merupakan salah satu artikel dari sebuah buku
prosiding, baik yang memiliki editor maupun tidak, maka urutan penulisan adalah
nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, kata “In” (jika buku tersebut
30
berbahasa Inggeris) atau kata “Dalam” (jika buku tersebut berbahasa Indonesia),
nama editor (jika ada), judul prosiding atau nama pertemuan ilmiah atau
dan nomor halaman tempat tulisan tersebut berada. Setiap awal kata judul
tulisan menggunakan huruf kecil kecuali bagian awal judul, sedangkan setiap
kata judul prosiding dimulai dengan huruf kapital kecuali kata sambung dan kata
penghubung.
a. Tanpa editor
b. Dengan editor
Teladan untuk hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit
Hasil penelitian yang akan dipublikasikan dan belum terbit tetapi sudah
disetujui akan terbit dalam suatu jurnal ilmiah, dapat dicantumkan dalam Daftar
Pustaka dengan menyebutkan tahun, judul artikel, nama jurnal, dan keterangan
[siap terbit] (jika dalam bahasa Indonesia) atau [in press] (jika dalam bahasa
Inggris).
31
Breen, P.A. 1985. Management of the British Columbia fishery for northern
nama pengarang, tahun penerbitan, judul abstrak, kata “abstract” (jika prosiding
Indonesia), nama jurnal, dan nomor halaman tempat tulisan tersebut berada.
Jika abstrak tersebut terdapat di dalam buku prosiding, maka urutannya adalah
nama pengarang, tahun penerbitan, judul abstrak, kata [abstract] (jika prosiding
Indonesia), nomor halaman tempat tulisan tersebut berada, kata “In” (jika
prosiding tersebut berbahasa Inggeris) atau kata “Dalam” (jika prosiding tersebut
berbahasa Indonesia), nama editor (jika ada), judul prosiding atau nama
penerbit, dan kota penerbit. Judul artikel tidak dicetak tebal atau ditulis miring,
kecuali nama ilmiah, dan setiap awal kata dimulai dengan huruf kecil kecuali
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing
Bogor, 24-26 September 1991. PBI dan PAU Ilmu Hayat – IPB, Bogor. hal.
122.
32
Skripsi, tesis, dan disertasi, dapat dijadikan sebagai bahan acuan. Urutan
penulisan adalah nama pengarang, tahun terbit, judul, jenis publikasi, nama
institusi yang menganugerahkan gelar, dan tempat institusi. Setiap kata judul
skripsi, tesis, atau disertasi, dimulai dengan huruf kapital kecuali kata sambung
Daftar Pustaka dengan urutan: nama pengarang, tahun, judul laporan, kata
[Laporan Hasil Penelitian], nama institusi, dan kota tempat institusi. Laporan
hasil penelitian yang tidak dipublikasi juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dengan urutan penulisan: nama pengarang, tahun, judul laporan, dan kata [Tidak
Nessa, M.N., S.A. Ali, dan A. Rachman. 1991. Studi Teknik Penetasan Telur
Ujungpandang.
Leighton, D.L. 1981. Early growth of the green abalone, Haliotis fulgens, in
penelitian. Penulisan daftar pustaka untuk paten adalah: nama penemu paten,
kata “penemu”, lembaga pemegang paten, tanggal publikasi paten, nama barang
002 569.
Tulisan yang dimuat di dalam surat kabar dapat diacu dan ditulis dalam
penulisan laporan ilmiah. Isi artikel dalam format elektronik dapat berubah isinya
setiap waktu karena selalu diperbaharui sehingga tanggal pada saat artikel
tersebut diakses perlu dicantumkan dan ditulis dalam tanda kurung siku. Urutan
tahun penerbitan, judul artikel, kata “serial online”, nama jurnal yang dilengkapi
dengan nomor volume dan halaman, atau nama situs tempat artikel tersebut
http://www.cephbase.utmb.edu/spdb/species.cfm?CephID=214 [diakses 20
Mei 2002].
Dalam penuntun ini diberikan sejumlah nama jurnal dan yang sering
dikutip oleh penulis dalam bidang perikanan dan kelautan, sebagaimana terlihat
pada Lampiran 13. Beberapa jurnal tersebut memiliki singkatan dan sengaja
Selain itu, beberapa lembaga juga sering mengeluarkan laporan hasil penelitian.
biologi dan ekologi lingkungan bahari, payau, dan air tawar; termasuk
masyarakat.
2. Lampiran
tentang contoh perhitungan statistik, tabel, gambar, peta, contoh kuisioner, dan
kelancaran penulisan. Bila lampiran perlu dibagi dalam beberapa bagian, maka
menggunakan angka Arab. Lampiran didahului oleh suatu halaman yang hanya
tengah-tengah halaman yang tidak bernomor (lihat halaman 53, sengaja diberi
3. Glosari
A. Taat Azas
Ciri penting setiap penulisan ialah taat azas atau konsistensi yang harus
dipelihara. Pemakaian istilah atau simbol dalam tabel dan gambar, persamaan
matematika, dan teks, haruslah taat azas dan diberi keterangan yang jelas.
kalimat. Pakailah angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, dan waktu,
seperti: 1 Januari 1985, halaman 4, 7%, dan pukul 10:00 pagi. Gunakan satuan
sistim metrik (metric system) untuk semua keperluan, misalnya: cm, m, kg, g,
hm2, cm3, dan L. Tidak dibenarkan memakai satuan Inggeris, misalnya: lb, ft,
dalam angka dan singkatan satuan tersebut, terkecuali bila satuan tersebut tidak
didahului oleh suatu jumlah, misalnya: 10 cm, tetapi tabung diukur dalam
misalnya: 16 cm, 3 ha, 10 kg, dan seterusnya. Jarak antara angka dengan
satuannya adalah satu ketukan, sedangkan untuk % tidak dipisahkan oleh jarak.
Untuk angka yang lebih kecil dari sepuluh digunakan kata-kata, dan untuk angka
sepuluh atau lebih pakailah angka, misalnya: delapan bagian, 14 ekor udang.
Tetapi dalam suatu seri atau rangkaian yang terdiri dari angka-angka di bawah
sepuluh dan lainnya di atas sepuluh, maka gunakan angka untuk semuanya,
misalnya: 7 ekor udang, 10 ekor kepiting, dan 14 ekor ikan. Bila angka-angka
misalnya: 1 600 000 menjadi 1,6 juta dan 0,000 023 g menjadi 23 µg.
37
Untuk angka yang terdiri dari dua sampai empat digit maka ditulis secara
berurutan, misalnya: 1000, 2568. Sedangkan bila lebih dari empat digit maka
angka-angka dilowongkan satu ketukan untuk setiap tiga angka yang berurutan
sebagai petunjuk ribuan, misalnya: 12 500, 100 000. Untuk menyatakan suatu
desimal gunakan tanda koma, misalnya: 0,1; 0,23; 0,456. Jika angka-angka
tersebut menunjukkan nilai uang, maka penulisan ribuan dipisahkan oleh tanda
titik dan untuk sen dipisahkan oleh tanda koma, misalnya: Rp.3.456.789,12.
angka maka lambang atau angka tersebut tidak boleh disingkat atau ditulis
digunakan untuk menyatakan tinggi tanaman, dan bukan Cm. Contoh yang lain
adalah: Seratus kg kepiting tidak boleh ditulis dalam bentuk 100 kg.
Prefiks dan simbol dari sistem metrik yang sering digunakan dalam karya
Bentuk cetak miring atau italik diberikan pada kata-kata atau bahasa
asing yang belum memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Kata-kata asing
yang harus dicetak miring misalnya: et al., in vitro, in vivo, ad libitum, per se, a
priori. Nama-nama ilmiah dan daerah untuk hewan dan tumbuhan juga ditulis
D. Tengah-tengah
sisi kiri sama dengan jarak dari sisi kanan kertas). Untuk tabel yang berukuran
besar dapat dibuat melintang, tetapi judul tabel harus tetap mengikuti prinsip-
Bila rumus atau persamaan tersebut terlalu panjang dan tidak dapat ditulis dalam
satu baris maka pemotongan penulisan dapat dilakukan sebagai berikut: (1)
Sesudah tanda “=”; (2) Sesudah tanda “+” atau “–”; (3) Sesudah tanda “×” atau di
antara dua kurung jika tanda perkalian tidak disertakan; dan (4) Sebelum
pada rumus atau persamaan tersebut disertai dengan satuannya jika ada.
Sebagai contoh penulisan rumus Indeks Bagian Terbesar berikut di bawah ini:
Vi × Oi
IBT = × 100%
ΣViOi
39
mudah jika menggunakan Microsoft Word. Untuk itu perlu diaktifkan menu
Equation Editor sebelum melakukan pengetikan. Pada menu utama Tools, klik
Insert dan pada kolom Commands pilih Equation Editor. Klik sekali
simbol α dan letakkan pada toolbar menu utama. Untuk membuat rumus
seperti tersebut di atas maka klik α sekali sehingga akan muncul menu
Agar ketaatan azas penulisan tetap terjaga maka kita harus menentukan
jenis dan ukuran font yang akan digunakan. Pemilihan jenis font dapat dilakukan
dengan mengklik menu Style yang terdapat pada toolbar dan dilanjutkan dengan
mengklik Define. Khusus untuk Text, Function, Variable, dan Number, yang
terdapat pada kotak Font dilakukan perubahan jenis huruf menjadi Arial. Kotak-
kotak yang terdapat pada kolom Character Format (Bold dan Italic) tidak perlu
diberikan tanda centang (√). Perubahan ukuran font dilakukan dengan mengklik
menu Size dan dilanjutkan dengan Define. Ukuran font pada kotak Full diganti
Istilah” maka untuk menciptakan istilah baru dianjurkan untuk terlebih dahulu
tepat atau mendekati maka dicari padanannya dari kosakata bahasa serumpun,
bahkan jika tidak ditemukan barulah dicari dari kosakata bahasa asing
diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, dan dapat dicari
Matematika.
F. Nama Ilmiah
Di dalam karangan yang dicetak, nama ilmiah dari tumbuhan dan hewan
dalam bahasa Latin harus dicetak miring (italik/kursif). Kedua kata dari binomium
dicetak miring sendiri-sendiri. Huruf pertama dari nama genus selalu huruf
kapital, sedang huruf pertama dari spesies selalu huruf kecil, misalnya: Littorina
littorea.
Pada nama Latin yang bersangkutan ditulis untuk pertama kalinya dalam
karangan, nama “author” atau “descriptor” dan tahun pertama kali deskripsi
spesies tersebut perlu ditulis sesuai dengan penulisan yang lazim dan tidak
dicetak miring. Nama-nama “author” ini hanya ditulis satu kali saja di dalam
Jika nama ilmiah yang sama ditulis berulang-ulang, maka nama genusnya
boleh disingkat. Demikian pula untuk nama spesies yang mempunyai nama
genera yang sama, maka genus untuk penulisan spesies berikutnya boleh
G. Paragraf
Satu baris dari suatu paragraf tidak boleh diketik pada halaman
berikutnya. Jangan memulai suatu paragraf baru pada dasar halaman, terkecuali
bila ada cukup tempat untuk menampung sekurang-kurangnya dua baris. Setiap
41
paragraf harus terdiri dari minimal dua kalimat. Setiap kalimat tidak boleh dimulai
Semua tabel dan gambar harus diberi nomor urut. Tabel dan gambar
dan seterusnya. Tabel diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan bidang
pengetikan. Ukuran huruf dan angka di dalam tabel disusun satu spasi, dapat
menggunakan font yang tidak sama dengan ukuran huruf judul tabel, tidak
kelihatan padat, serta masih dapat dibaca. Tabel dapat disusun dalam bentuk
kolom-kolom yang sejajar dengan panjang halaman atau model “portrait” (Tabel
3 atau sejajar dengan lebar halaman atau model “landscape” (Tabel 4, halaman
42). Cara yang terakhir pada umumnya menggunakan satu halaman penuh. Jika
Tabel 3. Nilai nutrisi empat golongan alga makanan alami ikan bandeng (Chanos
chanos) di tambak (Tang dan Hwang 1987)
Komposisi (%)
Total Ekstrak
Kelompok alga Protein
bahan Lemak bebas Serat
kasar
kering nitrogen
Chaetomorpha 10,72 3,46 0,38 3,21 0,98
Fitoflagellata 11,98 3,91 1,32 5,61 0,42
Diatomae 12,87 2,89 0,94 2,25 0,27
Cyanophyceae 9,86 2,32 0,21 1,52 0,70
0.527 t S2 – 20 ppt
S1 : Wt = 11.93 e (r = 0.98; n = 150)
280
S2 : Wt = 11.66 e0.562 t (r = 0.98; n = 150)
0.530 t
S3 : Wt = 11.92 e (r = 0.98; n = 150)
S3 – 25 ppt
240 S3 gab. : Wt = 11.92 e 0.529 t
(r = 0.98; n = 150) S1 – 15 ppt
S1
0.465 t
S4 : Wt = 12.32 e (r = 0.98; n = 150)
200
Bobot rata-rata nener (mg/ekor)
S4 – 30 ppt
160
120
80
40
10
0 1 2 3 4 5 6
0 1 2 3 t
Pekan, 4 5
Judul tabel maupun gambar dimulai pada tepi kertas bagian kiri dan tidak
diakhiri dengan titik. Bila judul tadi melebihi satu baris, maka kata Tabel atau
Gambar yang mendahului judulnya diketik dari pinggir kiri dan judul selanjutnya
diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf
pertama dari kata permulaan judul. Baik judul tabel maupun judul gambar
kecil. Judul tabel dan judul gambar diketik menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang sama dengan yang dipakai di dalam teks. Judul gambar diketik dua spasi
di bawah gambar. Judul tabel maupun gambar harus singkat dan dengan
sendirinya menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel atau gambar tersebut.
Jika pada judul terdapat penggunaan nama organisme, maka harus dicantumkan
nama ilmiah organisme tersebut (lihat judul Tabel 3 dan Gambar 1 di atas).
Bila ingin diikutkan dalam teks, tabel yang terlalu luas sebaiknya
disederhanakan. Jika dirasa perlu, selain tabel yang disederhanakan tadi, tabel
Data sekunder yang berupa tabel dan berasal dari satu sumber ditandai
Tabel 5. Produksi ikan terbang dan perkembangan ekspor telur ikan terbang di
Sulawesi Selatan
superskrip itu dijelaskan dengan keterangan (lihat Tabel 5) atau disediakan satu
kolom khusus yang menjelaskan sumber data (lihat Tabel 4). Bila data sekunder
berupa gambar, maka hal yang berlaku bagi tabel juga berlaku bagi gambar.
Tabel dan gambar yang melebihi satu halaman maka pada halaman berikutnya
ditulis kata tabel atau gambar tersebut diikuti oleh nomor dan kata “Lanjutan”
Suatu tabel yang berisi data hasil penelitian suatu biota tertentu, pada
judulnya harus ditulis nama biota tersebut secara lengkap (nama ilmiah). Urutan
penulisan adalah: kata “Tabel”, nomor urut tabel, judul tabel yang dilengkapi
dengan nama ilmiah biota (lihat Tabel 4). Hal yang sama berlaku juga bagi
I. Kutipan
1983).
pada dua wilayah, yaitu di Indo Pasifik Barat dan di perairan Karibia hingga
akibat tingginya sedimentasi dari daerah hulu dan erosi. Lebih lanjut Sutika
47
peneliti (Hunter 1981; Watson dan Norton 1983, 1985a, b; Barker dan
Chapman 1990).
e. Pada eksperimen yang lain, Cornelius (1968 dalam Newell et al. 1971)
Singkatan et al. dipakai bila penulisnya lebih dari dua orang. Kata dkk.
digunakan untuk tulisan berbahasa Indonesia yang penulisnya lebih dari dua
kecuali jika isi kutipan tersebut sangat mendasar dan relevan dengan masalah
yang dikaji.
48
mengikuti petunjuk yang berlaku pada sebuah skripsi. Bagian-bagian dari sebuah
A. Bagian Pembuka
1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Kata pengantar
5. Daftar isi
6. Daftar tabel
7. Daftar gambar
8. Daftar lampiran
B. Tubuh Tulisan
1. Pendahuluan
4. Rangkuman
C. Bagian Akhir
2. Lampiran
Riwayat Hidup (lihat Lampiran 14 sampai 19). Pada bab Pendahuluan, tercantum
49
latar belakang, maksud dan tujuan, metode, dan teknik pengumpulan data yang
berkaitan dengan kegiatan praktik lapang. Jika praktik lapang dilakukan di suatu
maka bab ini berisi tentang keadaan umum lokasi tersebut, misalnya: jumlah
Praktik Kerja Lapang berisi tentang kegiatan yang telah dilakukan selama berada
tersendiri. Jika dirasa perlu, pada bab ini dapat ditambahkan saran. Jadi untuk
praktik ditulis dalam suatu daftar kegiatan (jurnal kegiatan PKL) dan dilampirkan
Laporan praktik kerja lapang tidak wajib memiliki daftar pustaka. Jika
dalam teks laporan tidak ada rujukan-rujukan referensi, maka laporan praktik
TELADAN
sebagai pedoman pada waktu menulis suatu skripsi atau laporan praktik.
51
LAMPIRAN
52
.
.
.
.
.
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
Lampiran 2. Contoh punggung sampul skripsi
53
ABSTRAK
Kata kunci:
55
.
.
.
.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
56
Prof. Dr. Ir. M. Natsir Nessa, MS Dr. Ir. Dewi Yanuarita, M.Si.
NIP. NIP.
Mengetahui,
RIWAYAT HIDUP
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah dan
anugerah-Nya jualah sehingga penelitian dan skripsi ini dapat tersele-saikan. Tulisan
ini merupakan hasil penelitian yang telah penulis lakukan sejak awal bulan Januari
hingga akhir bulan Maret 2006, di perairan pantai Jampue, Kabupaten Pinrang.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah sudi membantu, sejak persiapan, pelaksanaan hingga
pembuatan skripsi setelah penelitian selesai. Dorongan dan doa yang tak putus-
putusnya dari kedua orang tua tercinta telah meringankan langkah penulis untuk
menghadapi segala kesulitan yang menghadang. Terima kasih yang tulus penulis
ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. M. Natsir Nessa, MS sebagai pembimbing utama
dan Ibu Dr. Ir. Dewi Yanuarita, M.Si, sebagai pembimbing anggota, yang telah ikhlas
meluangkan waktunya dan bersusah payah memberikan nasehat, petunjuk dan
bimbingan kepada penulis sejak dari awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Sharifuddin Bin Andi
Omar, M.Sc. sebagai Penasihat Akademik yang senantiasa meluangkan waktu untuk
mendengar curahan hati dan keluh kesah penulis selama mengikuti kegiatan
perkuliahan di Jurusan Perikanan.
Kepada Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Ketua Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan Jurusan Perikanan, beserta seluruh staf dosen dan
pegawai yang telah banyak memberikan bantuan, langsung maupun tak langsung,
selama penulis mengikuti pendidikan tak lupa penulis ucapkan terima kasih.
Keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis membuat skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Namun demikian penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis,
Muhammad Ikhwan
59
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. vi
I. PENDAHULUAN EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE 1
V. SIMPULAN EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. 37
LAMPIRAN EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE 45
GLOSARI EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE 52
60
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
DAFTAR PUSTAKA
Barker, K.M. and A.R.O. Chapman. 1990. Feeding preference of periwinkles among
four spesies of Fucus. Marine Biology 106: 113 – 118.
Crisp, D.J. 1984. Energy flow measurements. pp. 284 – 372 In N.A. Holme and A.D.
McIntyre (Eds.), Methods for the Study of Marine Benthos. Second edition. IPB
Handbook 16. Blackwell Scientific Publictions, Oxford. 387 p.
Den Hartog, C. 1970. The Sea-grasses of the World. North Holland Publishing
Company, London. 275 p.
FAO. 1972. Catalogue of Fishing Gear Designs. Fishing News Books, London. 155
p.
Kiswara, W. dan M. Hutomo. 1983. Habitat dan sebaran geografis lamun. Oseana 10:
21 – 30.
Newell, R.C., V.I. Pye, and M. Ahsanullah. 1971. Factors affecting the feeding rate of
the winkle Littorina littorea. Marine Biology 9: 138 – 144.
Pudjaatmaka, A.H. dan M.T. Qodratillah (Penyunting). 1993. Glosarium Kimia. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.
Rifai, M.A. dan Ermiati (Penyunting). 1993. Glosarium Biologi. Pusat Pembina-an dan
Pengembangan Bahasa, Jakarta.
Style Manual Committee – Council of Biology Editors. 1983. A Guide for Authors,
Editors, and Publishers in the Biological Sciences. Council of Biology Editors,
Bethesda, Maryland.
64
Sutika, I.N., A. Sadarang, dan S. Bin Andy Omar. 1994. Hubungan Kualitas
Lingkungan dan Pemanfaatan Perairan Sungai Pappa, Kabupaten Takalar,
Sulawesi Selatan. Pusat Studi Lingkungan, Lembaga Penelitian, Universitas
Hasanuddin, Ujungpandang. 95 hlm.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. 2001. Pedoman
Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. IPB Press, Bogor. 143 hlm.
Tim Penyusun Panduan Skripsi. 2000. Panduan Penulisan Skripsi. Jurusan Ma-
najemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor. 39 hlm.
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing by
littorinid snails. Britihs Phycological Journal 18: 212.
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1985a. The physical characteristics of seaweed thalli
as deterrents to littorine grazers. Botanica Marina 28: 383 – 387.
Watson, D C. and T.A. Norton. 1985b. Dietary preferences of the periwinkle, Littorina
littorea (L.). Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 88: 193 – 211.