Anda di halaman 1dari 5

161

LAMPIRAN 18. SKENARIO SIKLUS I


SKENARIO/LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
RESPON SISWA TINDAKAN GURU TAHAP
STAD

Baik/tidak baik, ada/tidak ada Bagaimana kabar kalian hari ini?


Siapa yang absen hari ini?
Pernah pak. Pernahkah kalian mengukur benda
menggunakan jangka sorong?

Yaitu bagian diameter benda. Bagian apakah yang diukur


menggunakan jang sorong
tersebut?

Bisa dengan jangka sorong Bagus sekali,, nah sekarang bapak


mau bertanya. Apakah diameter
boltpoint ini bisa diukur? Alat ukur
apa yang dugunakan untuk
mengukur diameter boltpoint?

Tidak pak, tetapi Baik sekali, kalau tebal uang logam


menggunakan mikrometer ini, apakah tebal uang logam ini bisa
skrup. diukur dengan jangka sorong? Alat
ukur apa yang digunakan?” Presentasi
Kalau batu di ukur ” sedangkan batu bagaimana? kelas
menggunakan gelas ukur pak. Bisakah kita mengukur volume batu
yang bentuknya tak beraturan ini?”

Kalian memang pintar. Jadi mikro


meterskrup dapat mengukur
ketebalan benda yang sangat tipis,
seperti uang logam, tebal kertas,
plat tembaga, dll. Sedangkan untuk
benda yang tak beraturan diukur
menggunakan gelas ukur.

Baik pak. Terimakasih. Baik sekarang bapak


lanjutkan dengan demontrasi
pengukuran panjang menggunakan
jangka sorong.
Sekarang bapak akan mengukur
diameter tutup boltpoint ini.
Menyimak keterangan dari Perhatikan bapak. (melakukan
guru. pengukuran terhadap diameter
bolpoint)
Perhatikan cara penggunaannya.
162

Jangka sorong mempunyai dua


skala. Yang pertama bagian rahang
tetap dengan skala utama memilki
ketelitian terkecil 1 mm, dan yang
kedua rahang geser dengan skala
nonius memilki ketelitian terkecil 0,1
mm. Baiklah sekarang kita ukur,
yaitu pertama kita kita ambil dan
jepitlah benda yang akan kita ukur
dengan menggunakan jangka
sorong. kemudian tentukan
pembacaan skala tetap yang sejajar
dengan angka nol pada skala
nonius. Jika tidak tepat sejajar,
gunakan pembacaan skala terdekat
yang lebih kecil. Misalkan angka nol
skala tetap berada diantara 2,4 dan
2,5 pada skala nonius, maka angka
yang digunakan adalah 2,4.
Kemudian cari garis pada skala
nonius yang tepat berimpit dengan
skala salah satu garis pada skala
tetap. Perhatikan seperti yang
bapak contohkan di depan,
kemudian jumlahkan kedua hasil
pengukuran. Kemudian kita peroleh
panjang benda yang kita maksud.
Demikianlah cara menggunakan
jangka sorong.
Jadi mistar adalah salah satu alat
ukur baku yang digunakan untuk
mengukur panjang benda yang
mempunyai panjang anatar 1-100
cm. Sedangkan jengkal salah satu
alat ukur yang tidak baku karena
hasil pengukuran antara masing-
nasing jengkal manusian tidak
sama. Dan jangka sorong
merupakan alat ukur baku yang
mempunyai ketelitian 0.1 mm yang
berfungsi untuk mengukur panjang
sisi luar suatu benda, seperti
diameter boltpoint atau tebal plat
logam dan mengukur panjang sisi
dalam suatu benda, sperti diameter
rongga pipa atau diameter suatu
lubang.
163

Mengerti pak, Nah sampai disini apakah ada yang


tidak dimengerti?

Baiklah kalau sudah mengerti bapak


Memperhatikaan penjelasan lanjutkan dengan mikrometerskrup
dari guru. dan mengukur volume benda yang
tidak beraturan.

Bapak akan menjelaskan cara dan


kegunaan mikrometerskrup dan
cara mengukur volume benda tak
beraturan menggunakan gelas ukur.

Mikrometerskrup merupakan alat


ukur yang mempunyai ketelitian
sampai 0,01 mm. Mikrometerskrup
berfungsi untuk mengukur benda
yang memiliki panjang kurang dari
0.1 mm. Mikrometerskrup memiliki
dua skala, yaitu skala tetap dan
skala putar. Cara menggunakan
mikrometerscrup yaitu. Jepitlah
benda yang akan diukur pada
penjepit mikrometerskrup.
Kemudian tentukan pembacaan
skala tetap yang dibatasi oleh skala
putar. Jika tidak tepat berimpit,
gunakan pembacaan skala terdekat
yang lebih kecil. Kemudian carilah
pada skal putar yang sejajar dengan
garis mendatar pada skala tetap.
Kemudian jumlahkan hasil
pengukuran oleh skala tetap dan
skala putar.
Demikianlah cara menggunakan
mikrometerskrup. Sekarang bapak
lanjutkan dengan pengukran
menggunaka gelas ukur. Pertama
kita isi gelas ukur dengan air jangan
sampai penuh. Kemudian kita hitung
berap volumenya sebagai V 1,
kemudian masukkan batu kedalam
air kemudian ukurlah volume air
pada skala gelas ukur sebagai V 2,
selanjutnya hitunglah volume batu
dengan cara, V 2-V 1=? . hasil dari
perhitungan tersebut merupakan
volume batu atau benda yang tak
164

beraturan. Demikianlah cara


penggunaannya. Nah sekarang kita
akan melakukan praktikum untuk
menambah penguasaan materi
pada saat ini.

 Siswa duduk secara  Meminta siswa membentuk Studi


berkelompok beranggotakan kelompok yang terdiri dari 5-6 kelompok
5-6 anak orang.

 Siswa mengambil alat  Meminta siswa untuk mengambil


praktikum dan LKS alat praktikum menurut jenis
eksperimen yang telah
ditentukan.

 Siswa dalam kelompoknya  Guru meminta siswa untuk


mempelajari topik yang mempelajari LKS terlebih dahulu
diperoleh sebelum memulai praktikum.

 Siswa merancang  Guru membimbing siswa dalam


eksperimen secara melaksanakan praktikum.
berkelompok

 Selanjutnya siswa
melaksanakan penyelidikan
sesuai dengan topik yang
diperoleh.

 Siswa bertanya tentang  Guru menjawab pertanyaan dari


penggunaan alat praktikum. siswa.

 Siswa secara berkelompok  Guru menginstruksikan untuk


melakukan analisis dan menganalisis data dan menjawab
evaluasi terhadap informasi pertanyaan yang ada di LKS.
yang diperoleh, dan
sekaligus membuat
kesimpulan atas hasil
penyelidikan tersebut.

 Tiap kelompok diminta untuk  Guru meminta perwakilan


melaporkan hasilnya secara kelompok untuk
tertulis dan/atau mempresentasikan hasil
mempresentasikannya/meng eksperimennya di depan kelas.
umumkan

 Menanggapi presentasi dari  Guru meminta kelompok lain


165

kelompok penyaji. untuk meneggapi presentasi dari


kelompok tersebut dan bertanya
bila ada yang tidak dimengerti.

 .siswa mengerjakan soal-soal  Baiklah kita sudah bersama-sama


test secara individu. mempresentasikan hasil kerja pengetesan
kelompok kalian dan bapak sudah
memberi masukan terhadap hasil
kelompok yang kurang jelas,
sekarang bapak akan
membagikan soal postest un tuk
mengetahui hasil dari kerja
kelompok yang kalian lakukan.
Silahkan kerjakan secara individu.
Tidak boleh bekerjasama.
 Guru memberikan tes individu.
 Guru menegaskan kepada siswa
untuk bekerja sendiri-sendiri
 Koreksi silang.
 Mengoreksi secara bersama-sama

 kelompok mendapak  memberi penghargaan bagi penghargaan


penghargaan atas kelompok dan individu dengan
keberhasilan kelompok nilai tertinggi dan memberi
dalam bekerjasama dalam motivasi bagi kelompok yang
belajar dan individu terbaik masih memilki nilai kelompok
rendah.
 siswa menjawab pertanyaan  memberi pertanyaan sekilas
tentang materi yang telah
dipelajari
 menjawab salam.  menutup pelajaran dengan salam

Anda mungkin juga menyukai