Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Satuan Baku adalah Satuan Tidak Baku satuan yang apabila adalah satuan yang digunakan oleh apabila digunakan siapapun akan oleh orang yang memberikan hasil berbeda akan yang sama memberikan hasil pengukuran yang berbeda. Satuan Baku : Satuan Tidak Baku : ● sentimeter ● jengkal ● meter ● kilometer ● depa ● kilogram ● hasta ● celcius ● kilan ● kelvin ● tumbak ● ampere ALAT UKUR TIDAK BAKU 1. Satuan harus bersifat internasional atau universal. 2. Satuan harus bernilai tetap. 3. Satuan harus mudah ditiru. 1. Mistar / Penggaris Mistar mempunyai tingkat ketelitian sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut, yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. Cara melakukan pengukuran panjang sebuah pensil dengan sudut pandang yang benar yang benar seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Langkah-Langkah mengukur panjang benda : ■ Tempatkan skala nol pada mistar sejajar dengan salah satu ujung benda. ■ Perhatikan ujung benda lainnya, kemudian bacalah skala pada mistar yang sejajar dengan ujung benda tersebut. ■ Untuk membaca skala pada mistar, matamu harus melihat tegak lurus dengan tanda garis skala yang akan kamu baca seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. 2. Jangka sorong Jangka sorong atau sering disebut vernier caliper atau mistar geser yaitu alat yang dapat mengukur panjang dan ketebalan suatu benda dangan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik yaitu ±0.05 mm. Fungsi utama yaitu: ● Mengukur diameter luar suatu benda ● Mengukur diameter dalam suatu benda ● Mengukur kedalaman dari suatu benda Prinsip pengukuran Skala utama dan skala vernier digunakan untuk menukur jarak yang kecil dengan mencari perbedaan antara dua skala tadi. Cara ini disebut prinsip pengukuran menggunakan jangka sorong. Contohnya, jarak setiap garis pada skala utama adalah 1 mm, sedangkan jarak setiap garis pada skala vernier adalah 0,9 mm sehingga jarak garis di skala utamanya lebih besar 0,1 mm dibandingkan dengan garis pada skala verniernya. Sebelum melakukan pengukuran dengan jangka sorong, pastikan garis "0" pada skala utamanya segaris dengan garis "0" pada skala verniernya. BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG Fungsi jangka sorong : ● Rahang Dalam Terdiri dari 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam berfungsi mengukur diameter luar serta ketebalan benda. ● Rahang Luar Rahang luar juga mempunyai 2 rahang seperti rahang dalam. Fungsi rahang luar untuk mengukur diameter dalam suatu benda. ● Depth probe Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda. ● Skala Utama (cm) Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam satuan cm ● Skala Utama (inchi) Berfungsi untuk menyatakan hasil pengukuran dalam satuan inchi. ● Skala nonius (dalam 1/10 mm) ● Skala Nonius (untuk inchi) Menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi ● Tombol pengunci Berfungsi untuk menahab baian – bagian yang bergerak, sehingga pemakai bisa mengukur dengan lebih mudah • Jangka sorong analog Jenis ini biasanya sering digunakan dalam praktikum di sekolahan. Cara memakai alat ukur ini masih manual, sehingga memerlukan ketelitian yang lebih. • Jangka sorong digital Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda. Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual. Cara untuk membaca jangka sorong antara lain: ● Baca angka yang ditunjukkan pada skala utamanya terlebih dahulu. Angka pada skala utama yang dibaca adalah angka yang berada sebelum angka "0" pada skala verniernya ● Baca angka pada skala verniernya, dengan cara carilah angka garis antara skala utama dan skala vernier yang segaris, kemudian baca angkanya. ● Jumlahkan kedua angka tersebut, dari angka pada skala utama dan angka pada skala vernier. Contoh skala metris tingkat ketelitian 0,1 : 3. Neraca O'Hauss tiga lengan Ohaus tiga lengan merupakan neraca yang memiliki nilai skala dari yang besar sampai ketelitian 0,01 gram yang dapat digeser. Neraca ini terdiri dari tiga lengan yang masing-masing punya ketelitian berbeda. Lengan bagian depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0 hingga 10 gram. Masing-masing itu terdiri dari 10 skala tiap skala 1 gram. Sehingga skala terkecilnya adalah 0,1 gram. Lengan bagian tengah memiliki anting lengan yang dapat digeser tiap skala 100 gram, dengan skala 0 hingga 500 gram. Sedangkan lengan belakang memiliki anting lengan yang dapat digeser tiap skala 10 gram, dari skala 0 hingga 100 gram. Fungsi Neraca Ohaus: Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam yang digunakan dalam praktik laboratorium. Kapasitas beban maksimal yang bisa ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Dengan ketelitian yang sangat detail, hasil pengukuran dari neraca ini dijamin lebih terpercaya. Cara Menggunakan Neraca Ohaus: Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu benda dengan Ohaus neraca: • Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang. • Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca. • Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil. • Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat dibaca. Cara Kerja Neraca Ohaus: Neraca Ohaus bekerja dengan menggunakan asas kesetimbangan benda tegar, lebih tepatnya dengan menggunakan prinsip momen gaya. Secara sederhana, neraca ini terdiri atas 3 bagian pokok, yaitu lengan beban, titik tumpu, lengan pemberat. Torsi atau momen gaya merupakan hasil kali antara lengan gaya dan gaya yang arahnya tegak lurus. Biasanya, gaya yang memiliki lengan tegak lurus adalah gaya berat benda (wBenda) dengan gaya berat pemberat (wPemberat). Jika sistem dalam keadaan setimbang maka: Torsi benda = Torsi pemberat Lengan beban x berat beban = lengan pemberat x berat pemberat RB x wB = RP x wP RB x mB x g = RP x mP x g mB = (RP x mP)/RB Rumus tersebut yang menjadi prinsip kerja neraca Ohaus. 4. KUBUS Kubus adalah bentuk tiga dimensi yang memiliki enam sisi kotak yang berukuran sama. Dengan kata lain, kubus merupakan sebuah kotak dengan semua sisi yang berukuran sama.Dadu dengan 6 sisi merupakan contoh kubus yang mungkin bisa Anda temukan di rumah Anda. Rumusnya sederhana saja V= s3, dimana V mewakili volume dan s mewakili panjang sisi kubus.Untuk menemukan s3, kalikan a dengan nilainya sendiri sebanyak 3 kali: s3 = s x s x s SESI TANYA JAWAB NIH 1. Cara apa yang 2. Panjang semua 3. Diketahui luas disarankan untuk rusuk kubus 240 permukaan menghitung panjang dm. Hitunglah sebuah kotak meja dengan satuan volume kubus berbentuk kubus tidak baku? tersebut (dalam 96 cm2. cm)! Hitunglah volume kotak tersebut! 4.Berapakah hasil pengukuran dari jangka sorong di samping ?
5. Sebuah bak mandi 6. Bagaimana cara
berbentuk kubus diisi yang disarankan untuk air setinggi 3/5 bagian menghitung panjang dari tinggi bak. Jika meja dengan satuan panjang rusuk bak tidak baku ? mandi 60 cm, volume air dalam bak mandi tersebut adalah… 7. Sebuah kotak 8. Tentukan Panjang tersebut dari pensil di bawah ini karton berbentuk (dalam satuan dm)! kubus memiliki panjang rusak 5 cm. Tentukan volume kotak itu ! Siapa cepat dia dapat
9. Hitunglah hasil ukur neraca Ohaus di bawah!
BISMILLAH NIH LAST
10. Hitunglah hasil ukur neraca Ohaus di atas!
Sayang kaliann<3
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik