Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

1.03

Satuan Pendidikan : MTsN 1 Kota Padang Nama : ………………………………….


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VII/I Kelas : ………………………………….
Kompetensi Dasar :
3.1. Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku)
4.1. Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-
benda di sekitar dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku.
Pertemuan ke :3
Tujuan : Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model dan metode terpilih, peserta didik dapat:
1. Melakukan pengkururan panjang, massa dan waktu dengan benar
2. Menyajikan hasil pengukuran panjang, massa, dan waktu dengan benar

Uraian Materi
1. Alat Ukur Panjang
Panjang adalah besaran yang menyatakan jarak antara dua titik. Besaran panjang dinyatakan dalam satuan
internasional meter (m).
a. Mistar
Mistar atau penggaris merupakan alat ukur panjang dengan bentuk persegi panjang yang datar. Mistar memiliki
ketelitian dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala
ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk
menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran
akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau
disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang dengan ketelitian hingga 0,1 mm atau 0,01 cm.
Cara menggunakan jangka sorong:
1. Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik.
Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol.
2. Bersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan
kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin
diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.

c. Mikrometer sekrup.
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian hingga 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan pelat, kertas, dan buku.

Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah


1. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
2. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
3. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan menggerakkan poros
geser secara perlahan.
4. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat dibaca di skala
utama dan skala nonius.

2. Alat Ukur Massa


Massa adalah seluruh kandungan yang dimiliki oleh benda. Pengukuran besaran massa dilakukan dengan alat ukur
berupa timbangan atau neraca seperti neraca pasar, neraca O’hauss, dan neraca elektronik (neraca digital).

Neraca Ohaus

Fungsi dari kelima  bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
1. Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau mengkalibrasi
neraca ketika neraca akan digunakan.
2. Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur
massanya.
3. Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil
pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
4. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca
bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
5. Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau
pengukuran massa benda.
Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu benda dengan Ohaus neraca:
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar.
Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat dibaca.

3. Alat Ukur Waktu


Waktu merupakan saat berawal sampai berakirnya suatu peristiwa. Nilai dari besaran waktu diukur dengan
menggunakan arloji (jam) dan stopwatch.

Cara menggunakan stopwatch


1. Tekan tombol yang terletak pada bagian atas untuk mulai mengukur.
2. Setelah lama waktu pengkuran berakhir, tekan kembali tombol pada bagian atas tersebut
3. Lihat dan baca angka yang tertera pada stopwatch tersebut.
4. Untuk mengembalikan ke posisi awal (mulai dari waktu nol), Tekan tombol tersebut sekali lagi.

Jarum yang bergerak sangat cepat menunjuk satuan detik. Lingkaran


detik memuat angka 5 – 60 dalam satuan detik. Jarum yang bergerak
setelah jarum detik bergerak satu putaran penuh adalah jarum penunjuk
waktu menit. Selanjutnya, jarum (jika ada) yang bergerak setelah jarum
menit berputar satu putaran penuh adalah jarum penunjuk jam.

4. Alat ukur volume benda tak beraturan.


Menggunakan Gelas Ukur
1. Menyiapkan gelas ukur yang telah diisi air.
2. Catat volume air mula-mula.
3. Masukkan benda yang akan dicari volumenya.
4. Catat volume air setelah benda dicelupkan.
5. Hitung volume benda tercelup dengan menggunakan selisih volume air yang telah dicelupi benda dengan volume
air mula-mula.
Untuk memudahkan pemahaman, dapat diperhatikan contoh soal berikut.

Pada gambar awal, mula-mulai kita isi gelas ukur dengan air sebanyak
50ml. Setelah kita memasukkan benda ke dalam gelas ukur itu, volume di
dalam gelas ukur bertambah menjadi 70ml. Maka untuk mendapatkan
berapa volume benda itu dapat ditentukan dengan menghitung selisih
antara volume air setelah benda tercelup dengan volume air mula-mula.
Kita dapatkan volume benda tercelup sebesar 20ml, yaitu 70ml dikurangi
50ml.
Perpindahan Volume Air
1. Menyiapkan gelas ukur (berbentuk seperti teko) yang terisi penuh oleh air hingga permukaan air tepat pada ujung
penuang dari gelas ukur.
2. Siapkan gelas ukur kosong (ukuran biasanya lebih kecil) di sisi yang tepat akan menampung tumpahan air dari
gelas ukur dengan penuang.
3. Masukkan benda yang akan dicari volumenya ke dalam gelas ukur yang berbentuk seperti teko dengan perlahan.
Pastikan benda tercelup seluruhnya di bawah permukaan air.
4. Pada saat benda dicelupkan akan terjadi perpindahan akan terjadi perpindahan air dari gelas ukur (yang berbentuk
seperti teko) ke gelas ukur kosong. Catat volume air yang tumpah atau berpindah tersebut.
5. Volume air yang berpindah itu adalah volume dari benda yang dicelupkan.

Untuk memudahkan pemahaman, dapat diperhatikan contoh soal berikut.

Gambar di samping menunjukkan salah satu cara untuk mengukur volume sebuah
batu. Volume batu tersebut dapat kita peroleh dengan menghitung seberapa
banyak air yang tumpah atau berpindah dari tabung yang besar ke tabung yang kecil. Dengan memperhatikan gambar, kita
dapat simpulkan bahwa volume batu tersebut 10ml.

Latihan 1.03

1. Hasil pengukuran dari jangka sorong berikut adalah … cm.

2. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah ....

3. Hasil pengukuran massa suatu benda dengan neraca adalah sebagai berikut .

4. Sebuah benda yang tidak beraturan diukur oleh gelas ukur, seperti pada gambar berikut.

Volume benda tidak beraturan tersebut adalah ....

Anda mungkin juga menyukai