1.03
Uraian Materi
1. Alat Ukur Panjang
Panjang adalah besaran yang menyatakan jarak antara dua titik. Besaran panjang dinyatakan dalam satuan
internasional meter (m).
a. Mistar
Mistar atau penggaris merupakan alat ukur panjang dengan bentuk persegi panjang yang datar. Mistar memiliki
ketelitian dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala
ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk
menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran
akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau
disebut dengan kesalahan paralaks.
b. Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang dengan ketelitian hingga 0,1 mm atau 0,01 cm.
Cara menggunakan jangka sorong:
1. Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik.
Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol.
2. Bersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan
kesalahan pengukuran.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin
diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
c. Mikrometer sekrup.
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian hingga 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan pelat, kertas, dan buku.
Neraca Ohaus
Fungsi dari kelima bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
1. Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau mengkalibrasi
neraca ketika neraca akan digunakan.
2. Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur
massanya.
3. Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil
pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
4. Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca
bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
5. Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau
pengukuran massa benda.
Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap suatu benda dengan Ohaus neraca:
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar.
Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat dibaca.
Pada gambar awal, mula-mulai kita isi gelas ukur dengan air sebanyak
50ml. Setelah kita memasukkan benda ke dalam gelas ukur itu, volume di
dalam gelas ukur bertambah menjadi 70ml. Maka untuk mendapatkan
berapa volume benda itu dapat ditentukan dengan menghitung selisih
antara volume air setelah benda tercelup dengan volume air mula-mula.
Kita dapatkan volume benda tercelup sebesar 20ml, yaitu 70ml dikurangi
50ml.
Perpindahan Volume Air
1. Menyiapkan gelas ukur (berbentuk seperti teko) yang terisi penuh oleh air hingga permukaan air tepat pada ujung
penuang dari gelas ukur.
2. Siapkan gelas ukur kosong (ukuran biasanya lebih kecil) di sisi yang tepat akan menampung tumpahan air dari
gelas ukur dengan penuang.
3. Masukkan benda yang akan dicari volumenya ke dalam gelas ukur yang berbentuk seperti teko dengan perlahan.
Pastikan benda tercelup seluruhnya di bawah permukaan air.
4. Pada saat benda dicelupkan akan terjadi perpindahan akan terjadi perpindahan air dari gelas ukur (yang berbentuk
seperti teko) ke gelas ukur kosong. Catat volume air yang tumpah atau berpindah tersebut.
5. Volume air yang berpindah itu adalah volume dari benda yang dicelupkan.
Gambar di samping menunjukkan salah satu cara untuk mengukur volume sebuah
batu. Volume batu tersebut dapat kita peroleh dengan menghitung seberapa
banyak air yang tumpah atau berpindah dari tabung yang besar ke tabung yang kecil. Dengan memperhatikan gambar, kita
dapat simpulkan bahwa volume batu tersebut 10ml.
Latihan 1.03
2. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah ....
3. Hasil pengukuran massa suatu benda dengan neraca adalah sebagai berikut .
4. Sebuah benda yang tidak beraturan diukur oleh gelas ukur, seperti pada gambar berikut.