Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah: Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OLEH:
SULHIJJAH 90200121025
PRODI MANAJEMEN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah, sehingga tugas penulis yang berjudul “ Sertifikasi ISO
ppada PT.KAI” mampu penulis selesaikan tepat waktu guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu A’laihi Wa Salam beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Eka Suharteni,
SE., MM. yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Semoga apa yang beliau ajarkan
dapat menjadi manfaat dan amal jariyah bagi beliau di akhirat kelak. Tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih untuk bantuan dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini dengan memberikan sumbangan pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat serta edukasi
untuk dikemudiaan hari mengenai bagaimana progam-program manajemen K3 yang baik
diterapkan pada perusahaan atau organisasi, sebagai contoh penulis mengambil PT.KAI untuk
diteliti apa saja program-program yang terdapat di dalamnya. Namun, penulis menyadari dengan
sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
kemudian makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Penulis
2
A. PROFIL DAN VISI MISI PT.KAI
Profil
PT kereta Api Indonesia atau disingkat sebagai PT. KAI adalah Badan Usaha Milik
Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api Indonesia.
PT. kereta Api Indonesia didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No.2 yang
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H,. Sp.N., yaitu Notaris di Jakarta, kemudian
diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No.14.
Visi
Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.
Misi
1. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital, dan
berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui investasi
dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi.
3
3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para pemangku
kepentingan, termasuk memprakarsai dan melaksanakan pengembangan infrastruktur-
infrastruktur penting terkait transportasi.
a. ISO 9001 Merupakan sistem manajemen kualitas/mutu yang digunakan pada KAI.
Sistem manajemen mutu ini untuk memastikan bahwa semua produk dan layanan
yang diberikan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dalam hal ini PT.KAI
mendapatkan banyak sekali penghargaan.
4
- Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu,. Tanpa komitmen
manajemen puncak, tidak ada inisiatif kualitas yang dapat berhasil.
ulai Program Kesadaran & Pelatihan ISO 9001.
7. Langkah 7 : Implementasi
Implementasi berdasarkan semua dokumen yang sudah dibuat
sebelumnya.PT.KAI melakukan ini untuk memastikan prosedur dan seluruh
dokumen yang sudah dibuat telah dimengerti, dan diterapkan sepenuhnya oleh
seluruh jajaran karyawan. PT.KAI memastikan karyawannya melaksanakan
prosedur yang sudah ada. Jika terjadi perbedaan antara prosedur dengan aktual,
harus diputuskan apakah prosedur yang akan di revisi atau pelaksanaan
dilapangan yang disesuaikan dengan prosedur. Semua dokumen yang direvisi
harus dilaporkan ke dokumen kontrol.
6
pemeriksaan informasi terdokumentasi (seperti prosedur internal, gambar,
spesifikasi, standar, persyaratan pelanggan, persyaratan undang-undang dan
peraturan, dan dalam sistem manajemen pada PT.KAI).
b. ISO 45001, Sertifikasi ISO 45001 adalah standar internasional yang menetapkan
persyaratan untuk kesehatan dan keselamatan kerja/sistem manajemen K3, dengan
panduannya yang dapat memungkinkan organisasi agar secara proaktif
meningkatkan kinerja dalam hal mencegah cedera, kecelakaan kerja dan gangguan
kesehatan.
7
1. Langkah 1: Komitmen Manajemen Puncak
Manajemen puncak pada PT.KAI harus menunjukkan komitmen dan tekad
untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja (ISO
45001) di organisasi. Tanpa komitmen manajemen puncak, tidak ada inisiatif
kesehatan & keselamatan kerja yang dapat berhasil. Manajemen puncak harus
diyakinkan bahwa sertifikasi akan memungkinkan organisasi untuk menunjukkan
kepada pelanggannya komitmen yang nyata terhadap kesehatan & keselamatan
kerja. Harus disadari bahwa sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja
akan memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi
risiko di tempat kerja dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di tempat
kerja, serta memungkinkan organisasi untuk secara proaktif meningkatkan kinerja
K3. Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmennya untuk
pengembangan dan implementasi sistem manajemen kesehatan & keselamatan
kerja dan terus meningkatkan efektivitasnya dengan:
- Bertanggungjawab secara penuh terhadap SMK3
- Menentukan kebijakan kesehatan & keselamatan kerja organisasi dan
memberitahukan hal ini kepada setiap karyawan
- Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan
dan penerapan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja,
- Mengkomunikasikan kepada organisasi pentingnya memenuhi pelanggan serta
persyaratan hukum dan peraturan,
- Memastikan bahwa sasaran kesehatan & keselamatan kerja ditetapkan di
semua tingkatan dan fungsi .
7. Langkah 7 : Implementasi
9
Implementasi berdasarkan semua dokumen yang sudah dibuat sebelumnya. Ini
untuk memastikan prosedur dan seluruh dokumen yang sudah dibuat telah
dimengerti, dan diterapkan sepenuhnya oleh seluruh jajaran karyawan. Pastikan
karyawan melaksanakan prosedur yang sudah ada. Jika terjadi perbedaan antara
prosedur dengan aktual, harus diputuskan apakah prosedur yang akan di revisi
atau pelaksanaan dilapangan yang disesuaikan dengan prosedur. Semua dokumen
yang direvisi harus dilaporkan ke dokumen kontrol.
10
Organisasi harus membahas bagaimana hal itu akan memastikan bahwa semua
persyaratan tinjauan manajemen ISO 45001 terpenuhi.
c. ISO 14001 : Merupakan standar yang terkait dengan sistem manajemen lingkungan.
Sistem Manajemen Lingkungan: PT KAI menerapkan sistem manajemen lingkungan
untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang dilakukan di lokasi kerja tidak
merusak lingkungan. Sejumlah aspek yang dipenuhi PT.KAI dalam standar ini adalah
pengelolaan limbahnya, penghematan energi, penghematan air.
Cara untuk mendaptkan sertifiikasi ISO 14001;
1. Langkah 1: Komitmen Manajemen Puncak
Sama seperti sebelumnya, untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14001 maka
dukungan manajemen sangat penting. Tanpa dukungan ini, penerapan ISO 14001
hampir pasti akan gagal. Manajemen puncak harus menunjukkan komitmen dan
tekad untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di PT.KAI.
Tanpa komitmen manajemen puncak, tidak ada inisiatif lingkungan yang dapat
berhasil. Manajemen puncak harus diyakinkan bahwa sertifikasi akan
memungkinkan PT.KAI untuk menunjukkan kepada semua pihak yang
berkepentingan komitmen yang nyata terhadap lingkungan.
11
2. Langkah 2. Membentuk Tim Implementasi ISO
ISO 14001 memang tidak mewajibkan adanya wakil manajemen dalam
penerapan ISO 14001. Akan tetapi dalam prakteknya wakil manajemen atau tim
ISO masih sangat dibutuhkan untuk menerapkan dan menjalankan ISO 14001
pada PT.KAI. Bisa terdiri dari satu atau beberapa orang tergantung kompleksitas
suatu organisasi. Orang-orang yang tergabung dalam team ini bertugas sebagai
koordinator untuk merencanakan, implementasikan & mengawasi pelaksaan ISO
14001. Untuk kelancaran proses persiapan ISO, pastikan posisi ini diisi oleh
seseorang yang mengerti perusahaan, memahami persyaratan ISO 14001,
dokumen kontrol, dan lebih baik seorang yang disegani oleh orang-orang di
perusahaan.
7. Langkah 7 : Implementasi
Implementasi berdasarkan semua dokumen yang sudah dibuat sebelumnya. Ini
untuk memastikan prosedur dan seluruh dokumen yang sudah dibuat telah
dimengerti, dan diterapkan sepenuhnya oleh seluruh jajaran karyawan. Pastikan
karyawan melaksanakan prosedur yang sudah ada. Jika terjadi perbedaan antara
prosedur dengan aktual, harus diputuskan apakah prosedur yang akan di revisi
atau pelaksanaan dilapangan yang disesuaikan dengan prosedur. Semua dokumen
yang direvisi harus dilaporkan ke dokumen kontrol.
13
PT.KAI harus melakukan pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi,
untuk memungkinkan organisasi untuk menentukan apakah hasil yang diinginkan
tercapai. Melalui internal audit Perusahaan dapat mengetahui kinerja dan
efektivitas sistem manajemen dari pandangan yang tidak memihak, untuk
memastikan bahwa pengaturan direncanakan, dilaksanakan dan dipelihara dengan
secara efektif. Melalui audit internal dapat digunakan untuk menentukan apakah
sistem manajemen sesuai dengan persyaratan dari ISO 14001:2015 dan peraturan
perundangan.
d. ISO 31000 merupakan standar manajemen risiko. Sistem Manajemen Risiko pada PT
KAI menerapkan sistem manajemen risiko untuk memastikan bahwa semua risiko
yang terkait dengan operasi perusahaan dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat.
14
1. Langkah 1: Komitmen Manajemen Puncak
Manajemen puncak pada PT.KAI harus menunjukkan komitmen dan tekad
untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja di
organisasi. Tanpa komitmen manajemen puncak, tidak ada inisiatif kesehatan &
keselamatan kerja yang dapat berhasil. Manajemen puncak harus diyakinkan
bahwa sertifikasi akan memungkinkan organisasi untuk menunjukkan kepada
pelanggannya komitmen yang nyata terhadap kesehatan & keselamatan kerja.
Harus disadari bahwa sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja akan
memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi risiko
di tempat kerja dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja,
serta memungkinkan organisasi untuk secara proaktif meningkatkan kinerja K3.
Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
dan implementasi sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja dan terus
meningkatkan efektivitasnya dengan:
- Bertanggungjawab secara penuh terhadap SMK3
- Menentukan kebijakan kesehatan & keselamatan kerja organisasi dan
memberitahukan hal ini kepada setiap karyawan
- Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan
dan penerapan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja,
- Mengkomunikasikan kepada organisasi pentingnya memenuhi pelanggan serta
persyaratan hukum dan peraturan,
- Memastikan bahwa sasaran kesehatan & keselamatan kerja ditetapkan di
semua tingkatan dan fungsi .
15
Program kesadaran harus menekankan manfaat yang diharapkan organisasi untuk
diwujudkan melalui sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja.
7. Langkah 7 : Implementasi
16
Implementasi berdasarkan semua dokumen yang sudah dibuat sebelumnya. Ini
untuk memastikan prosedur dan seluruh dokumen yang sudah dibuat telah
dimengerti, dan diterapkan sepenuhnya oleh seluruh jajaran karyawan. Pastikan
karyawan melaksanakan prosedur yang sudah ada. Jika terjadi perbedaan antara
prosedur dengan aktual, harus diputuskan apakah prosedur yang akan di revisi
atau pelaksanaan dilapangan yang disesuaikan dengan prosedur. Semua dokumen
yang direvisi harus dilaporkan ke dokumen kontrol.
12. ISO 5001 Sistem Manajemen Energi: PT KAI menerapkan sistem manajemen
energi untuk memastikan bahwa semua aktivitas yang dilakukan di lokasi kerja
menggunakan energi secara efisien.
1. Langkah 1: Komitmen Manajemen Puncak
Manajemen puncak pada PT.KAI harus menunjukkan komitmen dan tekad
untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja
(ISO5001) di organisasi. Tanpa komitmen manajemen puncak, tidak ada
inisiatif kesehatan & keselamatan kerja yang dapat berhasil. Manajemen
puncak harus diyakinkan bahwa sertifikasi akan memungkinkan organisasi
untuk menunjukkan kepada pelanggannya komitmen yang nyata terhadap
kesehatan & keselamatan kerja. Harus disadari bahwa sistem manajemen
kesehatan & keselamatan kerja akan memberikan kerangka kerja untuk
meningkatkan keselamatan, mengurangi risiko di tempat kerja dan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di tempat kerja, serta
memungkinkan organisasi untuk secara proaktif meningkatkan kinerja K3.
Manajemen puncak harus memberikan bukti komitmennya untuk
18
pengembangan dan implementasi sistem manajemen kesehatan & keselamatan
kerja dan terus meningkatkan efektivitasnya dengan:
- Bertanggungjawab secara penuh terhadap SMK3
- Menentukan kebijakan kesehatan & keselamatan kerja organisasi dan
memberitahukan hal ini kepada setiap karyawan
- Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk
pengembangan dan penerapan sistem manajemen kesehatan &
keselamatan kerja,
- Mengkomunikasikan kepada organisasi pentingnya memenuhi pelanggan
serta persyaratan hukum dan peraturan,
- Memastikan bahwa sasaran kesehatan & keselamatan kerja ditetapkan di
semua tingkatan dan fungsi .
19
adalah membandingkan sistem manajemen yang sudah ada saat ini dengan
persyaratan dari ISO 5001. Dokumen yang membutuhkan modifikasi atau
penjabaran harus diidentifikasi dan didaftar. Latihan ini beberapa kali disebut
sebagai “analisa perbedaan”.
7. Langkah 7 : Implementasi
Implementasi berdasarkan semua dokumen yang sudah dibuat
sebelumnya. Ini untuk memastikan prosedur dan seluruh dokumen yang sudah
dibuat telah dimengerti, dan diterapkan sepenuhnya oleh seluruh jajaran
karyawan. Pastikan karyawan melaksanakan prosedur yang sudah ada. Jika
terjadi perbedaan antara prosedur dengan aktual, harus diputuskan apakah
prosedur yang akan di revisi atau pelaksanaan dilapangan yang disesuaikan
20
dengan prosedur. Semua dokumen yang direvisi harus dilaporkan ke dokumen
kontrol.
21
Setelah langkah awal hingga langkah ke 10 dilaksanakan, organisasi siap
menghubungi badan sertifikasi untuk pelaksanaan audit. Pihak badan
sertifikasi lalu akan mengirimkan jadwal audit. Untuk audit awal ini, biasanya
didahului dengan stage 1 audit, yaitu audit dokumentasi terlebih dahulu.
Badan sertifikasi akan melakukan audit kelengkapan dan keakuratan
dokumentasi. Jika audit ini sudah dapat terpenuhi dengan baik, maka akan
dilanjutkan dengan audit stage 2. Atau audit implementasi dan keefektifan
sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja yang ada.
- Mempersiapkan karyawan
Sebelum audit oleh pihak eksternal, organisasi harus memastikan
bahwa semua karyawan tahu bahwa audit akan dilakukan, dan apa
tujuan audit ini. Ini akan membantu mereka memahami bagaimana
menanggapi pertanyaan auditor. Karyawan harus merespons secara
terbuka dan jujur kepada auditor. Auditor mencari bukti bahwa
organisasi mematuhi persyaratan ISO 45001, karyawan adalah orang-
orang yang akan memberikan bukti itu. Mempersiapkan mereka untuk
menjawab pertanyaan auditor akan membuat audit berjalan lebih lancar.
- Siapkan fasilitas
Pastikan semua area fasilitas bersih dan rapi; Pastikan dokumen
tersedia di mana setiap dokumen harus digunakan.
Proses Audit SMK3 yang merupakan sebuah proses pengumpulan serta pemeriksaan
bukti mengenai informasi untuk menentukan dan membuat laporan terkait tingkat
kesesuaian antara informasi dan kriteria/peraturan yang ditetapkan. Pada PT.KAI dalam
satu tahun melaksanakan audit sebanyak 10 kali. Audit yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Audit sistem internal dan eksternal dilakukan pada waktu 6 bulan sekali.
Audit SMK3 dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Audit pemada kebakaran dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Audit OHSAS 18001 dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan sekali.
C. Badan Sertifikasi ISO Nasional dan Internasional
1. Worldwide Quality Assurance (APAC)
Salah satu lembaga atau badan sertifikasi internasional yang berpengalaman dalam
memberikan jasa sertifikasi manajemen adalah WQA atau Worldwide Quality
Assurance. Perusahaan ini menyediakan berbagai sertifikasi untuk kebutuhan sistem
jaminan mutu dan manajemen seperti ISO 9001, ISO 22000, ISO 14001 dan
sebagainya.
22
2. Lloyds Register Indonesia
Lloyds Register merupakan sebuah perusahaan yang membuka cabang di berbagai
negara seluruh dunia untuk melakukan assessment secara mandiri. Layanan yang
diberikan oleh perusahaan ini berupa sertifikasi, verifikasi, pelatihan penerapan
standardisasi di sebuah badan usaha, hingga validasi. Masalah akreditasi perusahaan
ini tidak perlu diragukan karena sudah diakui oleh lebih dari 50 lembaga akreditasi
seluruh dunia.
3. PT Sucofindo
PT Sucofindo merupakan salah satu perusahan nasional yang memberikan layanan
jasa berupa sertifikasi untuk berbagai perusahaan besar hingga kecil. Sebagai sebuah
lembaga sertifikasi, Sucofindo memberikan cakupan sertifikasi yang sangat luas.
Selain itu, Sucofindo juga sudah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi
Nasional (KAN) sehingga kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi.
4. PT SGS Indonesia
PT SGS Indonesia merupakan perusahaan yang memberikan layanan inspeksi,
verifikasi, pengujian hingga sertifikasi ISO berkelas dunia. Perusahaan ini sudah
beroperasi sejak tahun 1985 di Indonesia dan memberikan beragam layanan seperti
sertifikasi ISO yang beraneka macam. Anda bisa mengajukan ISO untuk manajemen
mutu seperti ISO 9001, ISO 22000, ISO 14001, ISO K3, ISO keamanan lingkungan
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
23
24