Anda di halaman 1dari 16

Tugas Laporan

PENERAPAN STANDAR ISO 9001:2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PT


PLN (PERSERO) UPDK MAHAKAM UL PLTGU TANJUNG BATU

Disusun Oleh:
Heri Asbowo (7877230034)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI & MANAGEMENT
2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan “PENERAPAN STANDAR ISO 9001:2015 SISTEM
MANAJEMEN MUTU PADA PT PLN (PERSERO) UPDK MAHAKAM UL PLTGU
TANJUNG BATU” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang konstruktif dari
pembaca baik dari segi cara penulisan maupun isinya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca. Dan kami mengucapkan terima kasih.

Bogor, 13 Oktober 2023

Heri Asbowo

1
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1
Daftar Isi ................................................................................................................................... 2
Daftar Gambar ......................................................................................................................... 3
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2. Tujuan Laporan ....................................................................................................................... 5
1.3. Metode Penyusunan ............................................................................................................... 5
Bab II Landasan Teori ............................................................................................................. 6
2.1. Sistem Manajemen Mutu ....................................................................................................... 6
2.2. ISO 9001:2015 ......................................................................................................................... 8
Bab III Pembahasan .............................................................................................................. 10
3.1. Profile Perusahaan ................................................................................................................ 10
3.2. Latar belakang penerapan ISO 9001:2015 ............................................................................ 11
3.3. Penerapan Klausul ISO 9001:2015 ........................................................................................ 11
3.4. Temuan Ketidaksesuaian Minor/Mayor pada Penerapan ISO 9001:2015........................... 12
3.5. Penerapan Budaya Mutu yang Berlaku PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU
Tanjung Batu ..................................................................................................................................... 13
Bab IV Kesimpulan dan Saran ............................................................................................. 14
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 15

2
Daftar Gambar
Gambar 1 The seven principles of Quality Management ......................................................... 7
Gambar 2 Diagram PDCA ........................................................................................................ 9
Gambar 3 Papan Nama PLTGU Tanjung Batu ....................................................................... 10
Gambar 4 Pembangkit PLTGU Tanjung Batu ........................................................................ 10

3
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat berpengaruh terhadap
kemajuan bisnis di sektor pemerintah maupun swasta. Mereka bersaing untuk
meningkatkan profesionalisme di segala bidang industri dan usaha. Pada UndangUndang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian
menerangkan bahwa standarisasi dan penilaian kesesuaian merupakan salah satu alat
untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan,
mewujudkan persaingan usaha yang sehat, dan transparan.
Salah satu standar yang terpercaya dan banyak diadopsi oleh banyak Perusahaan
adalah standar ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu. Standar ini ditujukan kepada
organisasi/perusahaan manapun yang merancang, membangun, memproduksi,
memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun.
Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi
apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan
jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Hanya organisasi
yang mengimplementasi standar ini yang bisa mendapatkan sertifikasi oleh institusi
berwenang.
PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu merupakan salah
satu perusahaan yang mengimplementasikan ISO 9001:2015 yang dalam skala penilaian
secara objektif, perusahaan yang menerapkan standar ISO tersebut tentu memiliki standar
keberhasilan yang cukup baik dan terukur. Namun dari hasil observasi awal peneliti
menunjukkan bahwa masih terdapat temuan ketidaksesuaian pada perusahaan yang
memiliki sertifikat standarisasi dari Lembaga sertifikasi, temuan tersebut seperti
dokumen yang tidak diisi terkait dengan kegiatan dalam suatu perusahaan, dokumen
tidak terdapat nomor dan tanggal yang jelas, tidak terdapat tanda tangan pejabat terkait,
serta dokumen yang tidak direvisi sehingga pada saat dokumen tersebut diperlukan, sulit
ditemukan, dipahami dan bahkan lebih fatal dapat mengakibatkan kesalahan prosedur
dalam melaksanakan suatu kegiatan. Yang berarti pemborosan waktu, biaya dan tenaga.
Adanya budaya kualitas kerja yang baik dan dinamis mencegah hal tersebut terjadi.
Dengan adanya fakta yang ditemukan penulis di lapangan tersebut menimbulkan
pertanyaan apakah selama ini sertifikat ISO yang diperoleh oleh perusahaan bisa menjadi
tolak ukur perusahaan tersebut dalam menerapkan ISO 9001:2015, apakah prosedur yang
disyaratkan sudah benar-benar dijalankan secara tertib oleh perusahaan, atau sertifikat
4
yang diperoleh hanya sebagai pencitraan saja namun prosedur yang disyaratkan tidak
dijalankan dengan semestinya. Hal tersebut yang mendasari dan mendorong penulis
untuk melakukan penelitian tentang Penerapan (ISO) 9001:2015 Sistem Manajemen
Mutu Pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu.

1.2. Tujuan Laporan


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan standar
ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu serta mengidentifikasi penerapan Budaya Mutu
yang terdapat pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam ULPLTGU Tanjung Batu

1.3. Metode Penyusunan


Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur yang bersumber dari jurnal
serta media elektronik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. informan,
dokumen, serta beberapa referensi (Masyhuri, 2011). Analisis data yang digunakan
adalah Analisis data model interaktif melalui tahapan-tahapan yaitu Kondensasi Data
(Data Kondensation), Penyajian Data (Data Display), Pengambilan Kesimpulan atau
Verifikasi (Drawing and Verifying Conclusition).

5
Bab II Landasan Teori
2.1. Sistem Manajemen Mutu
sistem manajemen mutu adalah suatu komponen yang saling berhubungan yang
menggunakan kebijakan yang sudah ditetapkan untuk memenuhi tujuan organisasi serta
difokuskan pada kebutuhan pelanggan, lingkungan, efisiensi energi dan sejenisnya
(Brent, 1989).
Implementasi dari sistem manajemen mutu adalah suatu keputusan strategis bagi
suatu organisasi yang dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara
keseluruhan dan menyediakan dasar yang kuat untuk inisiatif pembangunan
berkelanjutan. Manfaat potensial suatu organisasi yang mengimplementasikan sistem
manajemen mutu adalah suatu organisasi akan memiliki kemampuan untuk menyediakan
produk dan jasa secara konsisten yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan persyaratan
hukum serta peraturan yang berlaku, dapat memfasilitasi peluang untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan, dapat menangani risiko dan peluang yang terkait dengan konteks
dan tujuannya serta memiliki kemampuan untuk menunjukkan kesesuaian terhadap
persyaratan sistem manajemen mutu yang ditentukan.

2.1.1. Prinsip-prinsip Manajeman Mutu


Terdapat tujuh prinsip utama manajemen mutu, yaitu:
1. Customer Focus / Fokus pada pelanggan
2. Leadership / Kepemimpinan
3. Engagement of People / Keterlibatan sumber daya manusia
4. Process Approach / Pendekatan proses
5. Improvement /Peningkatan secara terus menerus
6. Evidence-Based Decision Making / Pengambilan keputusan berdasarkan data dan
fakta
7. Relationship Management / Manajemen hubungan dengan stakeholder.

6
Gambar 1 The seven principles of Quality Management

2.1.2. Macam-macam sistem manajemen mutu


Berikut ini berbagai sistem manajemen Mutu, diantaranya:
1. TQM (Total Quality Management)
TQM adalah suatu sistem manajemen mutu yang berfokus pada Pelanggan
dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau
perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus) dan bagaimana sebuah
organisasi memenuhi pelanggan. TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi
yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Dalam pelaksanaan TQM semua anggota organisasi
atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan
proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan
kualitas terbaik dalam produk dan layanan yang pada akhirnya dapat mencapai
tujuan kepuasan pelanggan (Lesley & Malcome, 1992)
2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mengarahkan bagaimana organisasi
menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan pasar. Membahas mengenai proses pencapaian suatu
tingkat mutu tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga yang akan
mengadopsi sistem tersebut perlu menetapkan spesifikasi/persyaratan/karakteristik
mutu produk dan prosesnya. Suatu organisasi harus memastikan penetapan proses,
bagaimana proses tersebut saling berinteraksi, sumber daya apa yang diperlukan
untuk menyajikan produk dan bagaimana prosesnya diukur serta ditingkatkan. Jika

7
hal-hal tersebut telah ditetapkan, maka diperlukan penetapan suatu sistem
pengendalian dokumentasi bersama pedoman mutu dan pengendalian terhadap
catatannya. Sistem manajemen mutu ISO 9000 adalah sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan/ atau jasa)
terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
3. Malcom Baldrige National Quality Award
Malcolm Baldrige digunakan untuk mengukur keunggulan kinerja. Kriteria
yang digunakan dikenal juga sebagai 7 area/pilar Malcolm Baldrige. Dan jika
diamati, tujuh kriteria ini memang sangat berperan dalam menentukan maju
mundurnya sebuah organisasi (baik organisasi bisnis maupun organisasi publik). 7
area tersebut diantaranya kepemimpinan, strategi, pengukuraan analisis, manajemen,
tenaga kerja, operasi dan hasil
4. European Fondation Quality Management (EFQM)
Model Keunggulan EFQM adalah alat praktis dalam membantu organisasi
mengukur di mana suatu keunggulan serta membantu memahami kesenjangan; dan
menstimulasi solusi. Model EFQM merupakan kerangka kerja non-preskriptif yang
diakui ada banyak pendekatan untuk mencapai keunggulan berkelanjutan.

2.2. ISO 9001:2015


ISO 9001:2015 merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan
oleh International Organization for Standardization dikenal juga dengan ISO yang
berisikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sebuah perusahaan / organisasi
dalam membentuk suatu quality management system [1]. Dengan berpedoman pada ISO
9001:2015 sebuah organisasi / perusahaan dapat melakukan evaluasi apakah produk
(barang/jasa) dan proses yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dapat memenuhi
keinginan / persyaratan dari customer secara konsisten. Selain itu, penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2015 juga dapat memastikan konsistensi mutu produk dan
jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan perusahaan ataupun pelanggan serta
mencegah terjadi kegagalan mutu produk atau jasa sepanjang proses produksi. Di
Indonesia standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 diadopsi identik menjadi
sebuah standar sistem oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjadi SNI ISO
9001:2015.

8
Standar ISO 9001 menggunakan pendekatan manajemen mutu berorientasi pada
proses. Untuk memastikan tingkat keberhasilan manajemen kualitas berorientasi proses,
maka ISO 9001:2015 membutuhkan penerapan Siklus Deming – PDCA (Plan-Do-
Check-Act).

Gambar 2 Diagram PDCA

ISO 9001:2015 mencakup banyak hal yang harus diketahui dan dipenuhi
perusahaan yang ingin mencapai sertifikasi yang merupakan requirement yang perlu
dipenuhi. Terkait requirement tersebut dalam ISO terdapat istilah clause atau klausul
berisikan aturan-aturan yang menjadi acuan dalam melakukan sertifikasi ISO 9001:2015.
Dalam panduan ISO 9001:2015 Terdapat 10 klausul yang perlu dipahami, namun
demikian dalam penerapannya ke dalam sistem suatu organisasi fokus penerapan dimulai
dari klausul 4 sampai 10. Adapun 10 klausul tersebut sebagai berikut :
1. Scope / Ruang Lingkup
2. Normative Reference / Acuan Normatif .
3. Terms and References / Istilah dan Definisi
4. Context of Organization / Konteks Organisasi
5. Leadership / Kepemimpinan
6. Planning / Perencanaan
7. Support / Dukungan
8. Operation / Operasional
9. Performance Evaluation / Evaluasi Kinerja
10. Improvement / Peningkatan Performa

9
Bab III Pembahasan
3.1. Profile Perusahaan
PLTGU Tanjung Batu merupakan sebuah pembangkit listrik tenaga Gas dan Uap.
PLTGU ini berada di Desa Tanjung Batu, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. PLTGU yang memiliki luas area 171 Ha ini sudah
berdiri sejak Tahun 1996.

Gambar 3 Papan Nama PLTGU Tanjung Batu

Kendati sudah berumur cukup tua, pembangkit yang dioperasikan pada 1996 itu
masih menjadi tumpuan kelistrikan di Kaltim dan sekitarnya. Pembangkit berasal
dari pabrikan Inggris tersebut masih cukup andal untuk beroperasi. Perawatan berkala
terus dilakukan untuk memastikan pembangkit layak pakai.

Gambar 4 Pembangkit PLTGU Tanjung Batu

Total Daya terpasang Di PLTGU Tanjung Batu sebesar 220 MW. Terdiri dari 2
Plant, Pertama, PLTGU Tanjung Batu 2X0 MW menggunakan Gas Turbine. 1X20 MW
Steam Turbine. PLTGU Tanjung Batu saat ini tengah mengembangkan/membangun

10
Gardu Induk baru. Gardu Induk baru ini untuk mengatur dan mengalirkan pasokan listrik
di wilayah Kalimantan Timur, termasuk untuk Calon Ibukota Negara Baru di Kabupaten
Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

3.2. Latar belakang penerapan ISO 9001:2015


Dasar yang melatarbelakangi PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU
Tanjung Batu untuk menerapkan standar Sistem Manajemen Mutu adalah komitmen
perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia sesuai visi PT PLN (Persero) dan
anjuran sesuai SK DIR PLN Nomor 014 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan PLN
Management System di Lingkungan PT PLN namun hal tersebut terkadang masih kurang
konsisten diterapkan.

3.3. Penerapan Klausul ISO 9001:2015


PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu dalam menerapkan
standar Sistem Manajemen Mutu sudah berjalan sejak September 2011. Hal tersebut
dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2015 dari lembaga sertifikasi LMK
yang ditetapkan pada 22 September 2017. Standar tersebut berlaku untuk bagian operasi
dan pemeliharaan pembangkit listrik sesuai dengan yang disyaratkan pada klausal 1 dan
mencakup klausal 4 standar ISO 9001:2015.
Dasar dalam menerapkan standar Sistem Manajemen Mutu adalah dokumen yang
menjadi panduan serta bukti dalam melakukan kegiatan. PT PLN (Persero) UPDK
Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu dalam menerapkan standar ISO 9001:2015 Sistem
Manajmen Mutu memiliki hirarki dokumen yang lengkap sesuai standar yaitu
1. dokumen Manual Mutu
2. dokumen Prosedur
3. dokumen Instruksi Kerja
4. dokumen Formulir atau catatan yang dijadikan acuan atau bukti kerja,
semua dokumen tersebut sudah sesuai dengan yang disyaratkan pada klausal 2 dan 3
standar ISO 9001:2015.
Dalam klausal standar ISO mewajibkan perusahaan untuk menetapkan,
menerapkan dan memelihara kebijakan dan sasaran mutu sesuai dengan tujuan dan
konteks organisasi serta mendukung arah stratejik, dan komitmen untuk memenuhi
persyaratan sesuai standar yang berlaku termasuk peningkatan berkelanjutan. PLN
(Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu sudah terdapat kebijakan dan
11
sasaran mutu hal tersebut sesuai dengan instruksi standar ISO 9001:2015 pada klausal 5
6 dan 10. Namun banyak pegawai yang kurang tahu adanya hal tersebut padahal hal ini
merupakan suatu komitmen pegawai.
PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu telah
mensosialisasikan proses dan komitmennya dalam menerapkan standar ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu kepada masyarakat internal maupun eksternal perusahaan
sesuai yang disyaratkan pada klausal 7, dengan cara sosialisasi pada forum internal
maupun pertemuan kerjasama dengan pihak ketiga, selain itu sosialisasi juga dilakukan
dengan ditempelnya tulisan tentang kebijakan dan sasaran mutu perusahaan pada
dinding-dinding kantor. Namun banyak pegawai yang belum paham terkait kebijakan
dan sasaran mutu dikarenakan tidak hadirnya pegawai yang bersangkutan di dalam
forum, tidak adanya kepedulian dengan persoalan tersebut serta karena beban kerja
pegawai sehingga sempat memperhatikan.
1.1PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu telah memenuhi
persyaratan, pengendalian dan penyediaan operasi produk atau jasa serta membuat
evaluasi dan pengukuran sebagai upaya untuk menjaga mutu pelayanan dan menjamin
kepuasan pelanggan, hal tersebut sudah sesuai dengan yang disyaratkan pada klausal 8
dan 9 standar ISO 9001:2015. Dalam hal ini terbukti dengan penentukan dan
penyediakan orang yang diperlukan untuk penerapan sistem manajemen mutu yang
efektif dan untuk operasi serta pengendalian prosesnya dan memastikan orang tersebut
kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang sesui bidang
pekerjaan.
Kendala yang dihadapi PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung
Batu dalam penerapan standar ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu adalah
konsistensi pengisian dokumen oleh pegawai, kekurangan sumberdaya manusia,
perubahan budaya perusahaan yang cepat, perubahan sistem ISO, permasalahan tersebut
juga sudah dipahami dan diakui oleh manajemen, sesuai dengan klausal 4 standar ISO
9001:2015 yang mengatakan bahwa organisasi harus bisa memahami konteks
organisasinya termasuk permasalahan internal dan eksternal perusahaan.

3.4. Temuan Ketidaksesuaian Minor/Mayor pada Penerapan ISO 9001:2015


Temuan ketidaksesuaian ditemukan pada PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL
PLTGU Tanjung Batu sering terjadi pada hal mendasar contohnya tanda tangan pejabat,
pemberian tanggal dokumen, nomor dokumen dan nomor revisi dokumen. Namun
12
menurut keterangan yang didapat penulis dari informan sempat terjadi kesalahan
prosedural yang diakibatkan karena tidak melakukan check list sebelum start sehingga
ditemukan salah satu valve yang belum terbuka, setelah ditelusuri ke dokumen check list
memang tidak diisi sebelumnya, hal tersebut menjadi pembelajaran bagi pegawai tentang
pentingnya pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur dan disiplin terhadap pengisian
dokumen. Tetapi temuan tersebut merupakan temuan ketidaksesuaian dengan kategori
Minor yang artinya masih bisa diperbaiki dan tidak mempengaruhi sertifikasi yang
berlaku pada perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari klausal 10 standar
ISO 9001:2015 mengenai ketidaksesuaian dan tindakan korektif.

3.5. Penerapan Budaya Mutu yang Berlaku PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU
Tanjung Batu
PT PLN (Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu memiliki budaya
perusahaan yang menjadi pedoman pegawai berupa nilai-nilai dalam budaya perusahaan
yang merupakan panduan bagi seluruh pegawai, dalam pola pikir, sikap, dan perilaku
sehari-hari dalam bekerja untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan yang
dirumuskan dalam semboyan Sinergi, Profesional, Komitmen, Satu, Maju, Handal
Implementasi dari semboyan ini oleh pegawai yaitu dalam melakukan pekerjaan
secara team work selalu mematuhi rambu-rambu keselamatan kerja, mematuhi
prosedur/instruksi kerja yang berlaku sehingga pekerjaan lebih mudah dilakukan cepat
selesai dan menimbulkan suasana kerja yang lebih aman dan nyaman, disisi lain pegawai
juga berusaha menyelesaikan setiap pekerjaan atau kendala yang dihadapi dalam
pekerjaan sampai tuntas sebagai wujud profesionalitas dan melakukan pengisian survei
komitmen dalam menerapkan budaya Perusahaan secara berkala, namun tidak menutupi
masih ada juga beberapa pegawai yang masih belum peduli terhadap budaya kerja serta
program-program yang berlaku pada perusahaan karena hal tersebut kembali ke attitude
yang dimiliki orang masing-masing

13
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian tergambar bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu pada PT PLN
(Persero) UPDK Mahakam UL PLTGU Tanjung Batu berjalan dengan baik dibuktikan dengan
terbitnya Sertifikat ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu lembaga sertifikasi ISO.
Pencapaian ini tidak lepas dikarenakan:
• Pembuatan kebijakan yang mendukung sepenuhnya penerapan ISO 9001:2015
• Penerapan Budaya Mutu Perusahaan didukung sepenuhnya oleh seluruh tanaga kerja

Namun demikian terdapat beberapa hal yang mejadi kendala dalam penerapan
diantaranya:
• Keterbatasan tenaga kerja
• Konsistensi pegawai
• Kurangnya sosialisasi terkait penerapan ISO 9001:

14
Daftar Pustaka
Prasetyo, S. D., Irawan, B., & Apriani, F. (2020). PENERAPAN STANDAR ISO 9001:2015
SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PT PLN (PERSERO) UPDK MAHAKAM
UL PLTGU TANJUNG BATU. Jurnal Paradigma, 9(1).
Dentch, M. P. (n.d.). The ISO 9001:2015 implementation handbook : using the process
approach to build a quality management system.

15

Anda mungkin juga menyukai