Anda di halaman 1dari 11

FRAMEWORK AUDIT

Oleh :
Ahmad Stevent.A : 1995114001
M Wildan Kafafi : 1995114003

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI JOMBANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Framework
Audit” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Audit Tata Kelola.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang Framework Audit bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tanhella selaku Dosen Mata Kuliah
Audit Tata Kelola. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 6 Maret 2021

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


Daftar Isi ................................................................................................................... ii
BAB I .........................................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II .......................................................................................................................3
A. Definisi Framework Audit .............................................................................3
B. Pentingnya Framework Audit .......................................................................4
C. Macam-Macam Framework Audit ...............................................................5
1. ITSM ...........................................................................................................5
2. ITIL .............................................................................................................5
3. ASL (Application Service Library) ..............................................................6
D. CONTOH FRAMEWORK ...........................................................................7
1. COBIT (Control Objective For Information and Related Technology) ..........7
BAB III ......................................................................................................................8
A. Kesimpulan ....................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan audit pada zaman sekarang ini sangatlah banyak dibutuhkan,
semisal seperti audit barang gudang, audit keuangan, audit jumlah pegawai,
dll. Profesi ini selalu memiliki tempat pada perusahaan atau pada UMKM.
Auditing adalah salah satu bidang akuntansi Prinsip, prosedur dan metode
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang relevan laporan keuangan
(Munawir, 1995). Tujuan audit adalah untuk memberikan menyatakan
pendapat atas kewajaran atau kesesuaian laporan keuangan Standar yang
telah ditentukan, prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan
yang telah diaudit akan sangat bermanfaat bagi pengguna Laporan keuangan,
terutama dalam hal pengambilan keputusan ekonomi.
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah Kantor yang memberikan jasa
Kualitas pelaporan keuangan dinilai dari opini yang mereka berikan. Opini
auditor berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan mengelola.
Perusahaan kemudian akan merilis laporan keuangan Publik telah diaudit
sebagai bentuk akuntabilitas kinerja perusahaan. Kinerja auditor berpedoman
pada standar auditing. Standar Audit Ini adalah sepuluh standar yang terdiri
dari standar umum dan standar kerja Standar domain dan pelaporan serta
interpretasinya. Namun dalam prakteknya, Beberapa auditor menerima, dan
bahkan menyimpang dari, standar dan etika audit karena prosedur audit yang
ada tidak dilaksanakan dengan benar sepenuhnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Framework Audit ?
2. Seberapa penting penggunaan framework Audit ?
3. Apa saja macam-macam Model Framework Audit ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang definisi Framework Audit.
2. Memaparkan pentingnya penggunaan Framework Audit.
3. Memaparkan macam-macam model Framework Audit.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Framework Audit
Pada dunia IT framework dapat didefinisikan seperti sebuah kerangka
kerja yang digunakan untuk mengembangkan website. Framework ini
diciptakan untuk membantu developer dalam menulis baris kode. Dengan
menggunakan framework penulisan kode akan jauh lebih mudah, cepat, dan
terstruktur rapi.
Sedangkan Audit adalah kegiatan peninjauan kembali data-data konkrit
dalam suatu laporan agar akurat. Data yang tertulis dalam laporan diperiksa
secara detail apakah ada yang melenceng atau sudah sesuai dengan
kenyataan yang ada. Selain itu, data-data tadi dievaluasi kembali alasan
terjadinya.
Biasanya audit dilakukan untuk memeriksa laporan keuangan. Baik
dalam suatu perusahaan maupun perorangan. Hasil dari audit tadi akan
memengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan ke depannya. Ini
penting dilakukan untuk kemajuan perusahaan tersebut. Misalnya audit
terhadap laporan keuangan pabrik garmen selama 1 tahun.
Apakah modal yang dikeluarkan sesuai antara kenyataan dan yang ada
dalam catatan. Kalau ada catatan yang ganjil, hal tersebut akan diperiksa
sedetail-detailnya. Ini dilakukan karena menyangkut untung dan rugi
perusahaan dalam 1 tahun. Apabila ternyata ada pengeluaran-pengeluaran
yang sekiranya bisa ditekan, akan ditekan ke depannya.
Audit juga dibagi menjadi 2 antara lain Audit Internal adalah kegiatan
audit konstan yang dilakukan oleh departemen audit internal organisasi.
Sedangkan Audit Eksternal adalah pemeriksaan dan evaluasi oleh badan
independen, dari akun tahunan suatu entitas untuk memberikan pendapat
atasnya.

3
Jadi bisa kita ambil kesimpulan dari penjelasan sebelumnya, jika
framework audit adalah suatu kerangka kerja yg tersusun dari beberapa kode
membentuk template guna memeriksa atau meninjau ulang data dengan
bantuan program. Dengan adanya bantuan framework seperti ini sangatlah
memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan auditing data.

B. Pentingnya Framework Audit


Framework audit berfungsi untuk mengecek dan meningkatkan
kredibilitas laporan keuangan agar laporan tersebut dapat dipercaya oleh
kepentingan pihak luar entitas, seperti pemegang saham, kreditor,
pemerintah, dan lain sebagainya.
Proses audit akan membantu perusahaan mengidentifikasi masalah,
risiko, dan kelemahan sistem yang berpotensi membahayakan aset
perusahaan. Berbekal temuan itu, perusahaan dapat mengambil tindakan
preventif maupun perbaikan. Dengan framework audit menjadi lebih efektif
dan efisien.
Keuntungan yang didapatkan pada framework audit sangat besar
dampaknya, seperti efisien dalam penggunaan, dan cepat tanpa menguras
banyak waktu. Keuntungan lain juga dapat meminimalkan tenaga kerja audit
dalam mengurus keuangan perusahaan.

4
C. Macam-Macam Framework Audit
1. ITSM
Manajemen Layanan sistem informasi / ITSM adalah suatu
hal atau istilah yang berguna untuk memproses penggunaan teknologi
informasi yang digunakan dalam perusahaan. tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa semua hal berada pada tempat yang semestinya
sehingga organisasi dapat mencapai tujuan bisnisnya.
2. ITIL
ITIL Merupakan sebuah konsep dan teknik pengelolaan
infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL
menekankan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi
informasi dibagi menjadi 5 bagian.
a. Service Strategy.
Memberikan panduan kepada pengimpelemntasi bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai kemampuan
organisasi (dalam memberikan, mengelola serta
mengoperasikan layanan IT), tapi juga sebagai sebuah aset
strategis perusahaan.
b. Service Design
memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara
sistematis dan best practice mendesain dan membangun
layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri.
c. Service Transition
menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil
desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang
diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.

5
d. Service Operation
merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di
dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana
mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta
menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan
pelanggan sebelumnya.
e. Continual Service Improvement.
memberikan panduan penting dalam menyusun serta
memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan
pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip
dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah
Plan-Do-Check-Act (PDCA).
3. ASL (Application Service Library)
ASL adalah kepanjangan dari Application Service Library.
ASL adalah sebuah framework untuk proses manajemen aplikasi. ASL
adalah domain publik standar untuk manajemen aplikasi. ASL adalah
standar yang independen, terpisah dari IT Infrastructure Library (ITIL),
tetapi terkait dengannya dalam pengertian kepatuhan terhadap standar-
standar untuk mengelola proses dan memberikan keterkaitan yang erat,
kepatuahan dari kumpulan publik domain dari suatu pedoman.

6
D. CONTOH FRAMEWORK
1. COBIT (Control Objective For Information and Related
Technology)
COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute (ITGI). COBIT
digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan
pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk
audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan maturity model.
Lingkup kriteria informasi yang sering menjadi perhatian dalam
COBIT antara lain :
a. Effectiveness
Menitikberatkan pada sejauh mana efektifitas informasi
dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem informasi
yang dibangun.
b. Integrity
Menitikberatkan pada integritas data/informasi dalam sistem.
c. Efficiency
Menitikberatkan pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap
informasi yang diproses oleh sistem
d. Availability
Menitikberatkan pada ketersediaan data/informasi dalam
sistem informasi.
e. Confidentiality
Menitikberatkan pada pengelolaan kerahasiaan informasi
secara hierarkis.
f. Compliance
Menitikberatkan pada kesesuaian data/informasi dalam sistem
informasi

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Jadi di setiap framework mempunyai kelebihan nya masing masing, seperti


ITIL Mengenai konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi teknologi informasi.
ASL Mengenai pengelolaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.dan
COBIT mengenai cara menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan
pengontrolan IT. hanya tinggal melihat dari tahap organisasi yang telah kita
bentuk lalu kita gunakan framework tersebut sesuai dengan kebutuhan kita.
apabila kita perhatikan diantara 3 framework ini terdapat salah 1 framework
yang lebih mendetail untuk lebih meningkatkan IT atau menentukan sesuatu
mengenai IT nya yaitu framework COBIT. karena COBIT juga berisi tujuan
pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan
maturity model. sehingga kita dapat bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai