Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

FINANCIAL RESULTS CONTROL SYSTEMS


Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Pak Ibnu, S.E,M.Ak

Disusun oleh:
Nanda Farhana (4320600118)

KELAS VII D
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Desain, Implementasi dan Operasi

Sistem”.

Makalah ini berisikan informasi tentang proses pengembangan sistem yang terkait

dengan pengembangan sistem dan analisis sistem, strategi pengembangan SIA, dan

desain implementasi dan operasi sistem, kami harapkan makalah ini dapat

memberikan informasi kepada kita semua, tentang hal - hal mengenai proses

pengembangan sistem.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. Latar belakang..........................................................................................................................1

ii
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3

A. Analisis Sistem.........................................................................................................................3

B. Desain Sistem Konseptual........................................................................................................3

C. Desain Sistem Fisik..................................................................................................................5

D. Implementasi Sistem................................................................................................................7

E. Konversi Sistem........................................................................................................................9

F. Operasi dan Pemeliharaan......................................................................................................12

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................14

A. Kesimpulan.............................................................................................................................14

B. Saran ..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….

…………………………………...16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perusahaan yang ada saat ini hidup dalam sebuah lingkungan kompetisi yang ketat

dan berubah secara terus-menerus. Dalam kondisi seperti itu, maka perusahaan

memerlukan cara baru yang lebih cepat dan lebih dapat dipercaya dalam memperoleh

informasi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, sebuah sistem informasi akuntansi harus

secara berkelanjutan mengubah diri, mulai dari perusahaan kecil sampai dengan

perubahan besar. Pada umumnya sangat jarang ada sebuah sistem informasi akuntansi

yang mengalami perubahan menyeluruh bahkan digantikan dengan sebuah sistem

informasi akuntansi yang baru sama sekali titik perubahan yang terjadi di lingkungan

usaha umumnya bersifat konstan dan sering terjadi, sehingga kebanyakan organisasi

juga mengikuti Perubahan tersebut dengan Mengubah sistem informasi akuntansinya

dengan pola yang sama. Alasan-alasan dilakukannya perubahan terhadap sistem

informasi akuntansi diantaranya yaitu Perubahan kebutuhan pemakai atau

perusahaan, Perubahan teknologi, Perbaikan proses pengelolaan bisnis, Dorongan

untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, Peningkatan produktivitas,

Pertumbuhan perusahaan, Downsizing, dan Perbaikan kualitas.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud analisis sistem?

2. Jelaskan apa yang dimaksud Desain sistem Konseptual?

3. Bagaimana tahapan desain perancangan sistem fisik?

4. Bagaimana implementasi sistem tersebut?

5. apa itu konversi sistem?

6. Bagaimana operasi dan pemeliharaan sistem tersebut dilakukan?

2
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. Untuk menambah wawasan kita tentang desain, implementasi, dan operasi system.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah desain konseptual system

3. Untuk mengetahui apa itu analisis system

4. Untuk mengetahui cara implementasi system

5. Untuk mengetahui konversi sistem

6. Untuk mengetahui bagaimana operasi dan pemeliharaan sistem tersebut dilakukan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANALISIS SISTEM

Ketika perusahaan membutuhkan sebuah sistem baru atau ingin merevisi sistem

lama, maka perusahaan akan membuat permintaan tertulis. Permintaan tersebut berisi

persoalan-persoalan yang dihadapi sistem sekarang, alasan mengapa perlu dilakukan

perubahan, tujuan sistem baru, dan perbandingan manfaat dan biaya sistem baru.

Analisis ini dilakukan oleh tim penyusun sistem. Lima aktivitas dalam tahap ini dan

tujuannya dapat dilihat pada gambar 8.3.dan masing-masing aktivitas akan diuraikan

secara rinci sebagai berikut;

4
B. DESAIN SISTEM KONSEPTUAL

Dalam tahap desain konseptual dilakukan penyusunan kerangka umum yang

berhubungan dengan kebutuhan para pemakai, dan penyelesaian masalah yang telah

di identifikasi dalam tahap analisis sistem.Tahap ini melibatkan tiga kegiatan yaitu

mengevaluasi alternatif rancangan, membuat spesifikasi rancangan, dan membuat

laporan hasil perancangan konsep. Pada tahap ini pula, perusahaan harus memutuskan

apakah perusahaan akan membuat sendiri atau membeli perangkat lunak SIA.

Keputusan harus dibuat setelah persyaratan SIA ditentukan pada tahap analisis

sistem. Perusahaan tidak dapat mengevaluasi paket program sampai dengan

perusahaan mengetahui spesifikasi paket program yang diperlukan. Secara rinci

uraian tentang tahap-tahap perancangan konsep adalah sebagai berikut :

5
 Mengevaluasi Alternatif Rancangan

Dalam kenyataan, tersedia banyak altenatif rancangan untuk membuat sebuah SIA.

Oleh karena itu, perancangan sistem harus secara seksama mempertimbangkan dan

membuat keputusan mana saja altenatif yang terbaik yang akan dipilih dengan

mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan, termasuk manfaat dan pengorbanan

untuk setiap alternatif yang tersedia. Sebagai contoh, apakah perusahaan akan

membuat teknologi EDI atau tidak untuk melaksanakan transaksi pembelian? Apakah

perusahaan akan menggunakan sistem pengolahan data terpusat atau sistem

terdistribusi?

Secara umum aspek-aspek yang dipertanyakan untuk memilih alternatif rancangan

adalah (1) seberapa besar alternatif tersebut memenuhi tujuan organisasi dan sistem

(2) seberapa besar alternatif tersebut memenuhi kebutuhan pemakai (3) apakah

altenatif tersebut secara ekonomis layak (4) apa saja keuntungan dan kelemahannya;

 Menentukan Spesifikasi Rancangan

Jika altenatif rancangan telah dipilih, maka perancangan sistem akan menyusun

spesifikasi rancangan konsep, yang mencakup elemen-elemen sebagai berikut :

a. Output, karena sistem didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna

spesifikasi output disiapkan dulu.

b. Penyimpanan data (data storage), keputusan penyimpanan data termasuk elemen

data apa yang harus disimpan untuk menghasilkan laporan penjualan, bagaimana

data harus disimpan dan apa jenis file atau database seperti apa digunakan.

6
c. Input, pertimbangan desain input termasuk data penjualan, lokasi dan jumlah

penjualan, mana yang dimasukkan, serta dimana, kapan, dan bagaimana

mengumpulkan data.

d. Prosedur pemprosesan dan operasi (processing procedures and operations).

Pertimbangan desain termasuk bagaimana memproses input dan data tersimpan

untuk menghasilkan laporan penjualan, dan dalam urutan apa proses tersebut harus

dijalankan.

 Menyusun Laporan Perancangan Konsep Sistem

Kegiatan terakhir yang harus dilakukan pada tahap perancangan konsep sistem

adalah menyusun laporan hasil rancangan konsep. Tujuan dibuatnya laporan ini

adalah untuk (1) memandu kegiatan perancangan fisik (2) mengkomunikasikan

pemenuhan kebutuhan informasi manajemen dan para pemakai dan (3) membantu

steering committee menilai kelayakan sistem.

Komponen utama laporan ini adalah uraian tentang satu atau lebih sistem yang

direkomendasikan. Deskripsikan ini mencakup isi setiap laporan, database, dan input,

aliran pemprosesan dan hubungan antarprogram; file, input dan ouput, perangkat

keras, perangkat lunak dan persyaratan sumberdaya; dan proses dan prosedur audit,

pengawasan dan pengamanan. Asumsi-asumsi atau persoalan-persoalan yang belum

7
terpecahkan yang berpengaruh terhadap hasil akhir rancangan sistem harus

diungkapkan.

C. DESAIN SISTEM FISIK

Pada tahap ini, perusahaan menentukan bagaimana cara menerapkan hasil

rancangan konsep SIA. Perancangan fisik menterjemahkan rancangan konsep yang

masih bersifat umum dan berorientasi kepada pemakai, ke dalam spesifikasi rinci,

yang digunakan untuk membuat dan menguji program computer. Langkah-langkah

yang dilakukan pada tahap ini mencakup perancangan output dan input, pembuatan

file dan database penulisan program computer, penyusunan prosedur, dan

pembangunan elemen pengawasan dalam SIA baru. Berikut ini akan diuraikan secara

rinci masing-masing tahap tersebut.

• Desain Output

Sasaran desain output adalah menetukan sifat, format, isi, dan waktu pelaporan,

dokumen, serta tampilan layar. Menyesuaikan output untuk kebutuhan pengguna

memerlukan kerja sama antara pengguna dan desainer. Output biasanya sesuai ke

dalam salah satu dari empat kategori berikut:

1. Laporan terjadwal (scheduled report) memiliki sebuah isi dan format yang telah

ditentukan sebelumnya dan disiapkan secara teratur.

8
2. Laporan analisis bertujuan khusus (special-purpose analysis report) tidak memiliki

isi, format, atau jadwal yang telah dispesifikasikan sebelumnya, biasanya

disiapkan sebagai tanggapan terhadap permintaan manajemen

3. Laporan pengecualian yang dipicu (triggered exception report) memiliki isi dan

format yang telah dispesifikasikan sebelumnya, disiapkan hanya sebagai

tanggapan terhadap kondisi-kondisi yang tidak normal.

4. Laporan permintaan (demand report) memiliki isi dan format yang telah

dispesifikasikan sebelumnya, disipakan hanya berdasarkan permintaan.

• Desain File dan Database

Pertimbangan perhatian media menyimpan data hard-drive, disk, CD, pita, atau

kertas?Modus pemrosesan Menggunakan pemrosesan manual, batch, atau real-time?

Pemeliharaan Prosedur apa yang dibutuhkan untuk merawat data secara efektif

Ukuran seberapa banyak catatan yang akan disimpan dalam basis data, seberapa besar

jadinyadan seberapa cepat sejumlah catatan akan tumbuh? Tingkat aktivitas Apa saja

persentase catatan dari yang akan diperbarui, ditambah, atau dihapud tiap tahun?

• Desain Input

Pertimbangan desaininput termasuk jenis data apa yang akan menjadi input dan

metode input optimal.

• Desain Formulir

Meskipun sistem berpindah dari dokumen kertas dan ke otomatis data sumber,

desain formulir masih sebuah topic yang penting.

• Desain Layar Komputer

9
Layar masukan computer paling efektif ketika prosedur-prosedur berikut diikuti:

1. Mengatur layar, sehingga data dapat dimasukkan dengan cepat, tepat dan lengkap.

2. Memasukkan data dalam urutan yang sama seperti yang ditampilkan pada formulir

kertas yang menyimpan data tersebut.

3. Mengelompokkan secara logis data terkait pada saat yang bersamaan.

4. Mendesain layar, sehingga para pengguna dapat melompat dari satu lokasi ke

lokasi yang lain atau menggunakan sebuah kunci untuk langsung pergi ke lokasi

layar.

5. Mempermudah dalam memperbaiki kekeliruan.

6. Membatasi data atau nomor opsi menu pada sebuah layar untuk menghindari

kekacauan.

• Desain program

Pengembangan program, salah satu aktivitas SDLC yang paling memakan waktu,

terjadi dalam delapan langkah berikut:

1. Menentukan kebutuhan pengguna (determine user needs).

2. Membuat dan mendokumentasikan sebuah rencana pengembangan (creat and

document a development plan).

10
3. Membuat instruksi-instruksi program (kode computer) (write program

instruction/computer code).

4. Menguji program (test the program). Debugging adalah proses menemukan dan

mengeliminasi kesalahan program.

5. Mendokumentasikan program (document the program).

6. Melatih para pengguna program (train program users).

7. Memasang sistem (install the system).

8. Menggunakan dan memodifikasi sistem (use and modify the system).

• Desain Procedur dan Pengendalian

Siapapun yang berinteraksi dengan sebuah sistem memerlukan sejumlah prosedur

untuk menjawab pertanyaan, siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana

terkait dengan aktivitas-aktivitas SI. Prosedur-prosedur tersebut harus meliputi

persiapan input, pemrosesan transaksi, deteksi dan koreksi kesalahan, pengendalian,

rekonsiliasi saldo, akses database, persiapan dan distribusi output, dan serta instruksi-

instruksi operator komputer. Sebuah laporan desain sistem fisik (physical system

design report) merangkum apa yang dicapai dalam desain fisik, digunakan untuk

menentukan apakah iya atau tidak untuk memproses fase implementasi.

11
D. IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi sistem (systems implementation) yaitu proses pemasangan perangkat

keras dan perangkat lunak sehingga sistem informasi akuntansi dapat menyala dan

dijalankan.

1. Perencanaan Implementasi dan Persiapan Situs

Rencana implementasi (implementation plan): sebuah rencana tertulis yang

menunjukkan

bagaimana sistem baru akan diimplementasikan ketika proyek tersebut harusnya

selesai dan SI berjalan, termasuk sebuah jadwal penyelesaian, estimasi biaya, capaian

tugas, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap masing-masing aktivitas.

2. Memilih dan Melatih Ponsel

Para pegawai dipekerjakan dari luar perusahaan atau ditransfer secara internal,

yang biasanya merupakan alternatif yang lebih murah karena mereka telah

memahami bisnis dan operasi perusahaan.

 Ketika para pengguna tidak cukup dilatih, perusahaan tidak akan memperoleh

manfaat dan pengembalian atas investasi yang diharapkan.

 Perusahaan memberikan pelatihan yang tidak mencukupi karena memakan

waktu dan mahal.

12
 Para pegawai harus dilatih tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan

segala kebijakan dan prosedur baru.

 Pelatihan harus dijadwalkan hanya sebelum pengujian dan konversi sistem.

3. Melengkapi Dokumentasi

Tiga jenis dokumentasi yang harus disiapkan untuk sistem baru:

1. Dokumen pengembangan (development implementation) menjelaskan SIA baru.

Dokumen ini termasuk sebuah deskripsi sistem; salinan tata letak output, input,

serta file dan database; bagan alir program; hasil uji; dan formulir penerimaan

pengguna.

2. Dokumen operasi (operations documentation) termasuk jadwal pengoperasian; file

dan database yang diakses; serta persyaratan perlengkapan, keamanan, dan

penyimpanan file,

3. Dokumentasi pengguna (user documentation) mengajarkan para pengguna

bagaimana untuk mengoperasikan SIA. Tindakan ini termasuk manual prosedur

dan bahan pelatihan.

4. Menguji Sistem

Berikut tiga bentuk pengujian yang umum:

1. Walk-through : tinjauan langkah demi langkah prosedur atau logika program untuk

menemukan logika yang salah, kesalahan, pengabaian, atau masalah lainnya.

13
2. Uji pengolahan data (processing test data): memproses transaksi valid dan keliru

untuk menentukan jika sebuah program beroperasi seperti yang didesain dan

transaksi yang valid ditangani dengan layak serta kesalahan dideteksi dan dihadapi

secara tepat.

3. Uji penerimaan (acceptance test): pengujian atas sistem baru menggunakan

sejumlah transaksi nyata untuk menentukan apakah kriteria yang dikembangkan

pengguna terpenuh.

E. KONVERSI SISTEM

Konversi sistem adalah proses atau tahapan pengimplementasikan sistem lama ke

sistem baru agar dapat dioperasikan secara tepat dan benar. Konversi ini dilakukan

dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantinya dengan sistem baru.

Terdapat beberapa elemen yang dikonversikan seperti perangkat keras, perangkat

lunak, file data, dan prosedur.

Terdapat beberapa metode konversi sistem yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan sistem baru, yaitu sebagai berikut:

1. Konversi langsung (direct conversion)

Proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru dengan menghentikan sistem

lama ketika yang baru diperkenalkan.Cara pengimplementasiannya yaitu dengan

memutus jembatan sistem lama ke sistem baru yang bisa disebut cold turkey.sistem

14
ini bermanfaat apabila sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana ,rancangan

sistem baru berbeda dari sistem lama dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut

tidak berarti.

Kelebihan konversi langsung : relatif tidak mahal

Kelemahan konversi langsung : mempunyai risiko kegagalan tinggi

Gambar1.Metode konversi langsung:

2.Konversi Paralel (Parallel Conversion)

Proses Perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan mengoperasikan

kedua sistem secara bersamaan dan sampai yakin bahwa sistem tersebut telah

berfungsi dengan benar dan dijalankan secara serentak untuk periode waktu

tertentu.Cara pengimplementasikan Pada konversi ini, yaitu sistem baru dan sistem

lama sama-sama dijalankan setelah melalui masa-masa tertentu,jika sistem baru telah

bisa di terima untuk menggantikan sistem lama,maka sistem lama segera dihentikan.

15
Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi parallel,maka oramg-

oramg pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan

berkala dengan personel operasi dan pemakai untuk memgetahui kinerja sistem

tersebut mereka harus menentukan tanggal atau waktu umtuk memutus sistem lama.

Kelebihan konversi parallel: mengurangi resiko terhadap kegagalan dari sistem baru

Kelemahan konversi parallel : membutuhkan biaya yang cukup besar untuk duplikasi

fasilitas dan biaya personel untuk memelihara sistem rangkap.

Gambar 2.metode konversi parallel:

3.Konversi bertahap (phase-in convertion)

Proses Perubahan dari sebuah sistem lama ke sistem baru dengan mengganti

elemen-elemen yang lama dengan baru secara bertahap sampai sistem lama

seluruhnya telah digantikan.Cara Mengimplementasikanya yaitu Ketika sistem lama

16
terjadi sesuatu,bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama,dan

apabila tidak terjadi masalah modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk

mengganti modul-modul lama.dan diuji beberapa kali secara perlahan menggantikan

sistem lama,memberikan waktu yang banyak untuk pengguna mengasimilasi

perubahan.

Kelebihan konversi bertahap : Memperkecil kesalahan dalam sistem baru, karena

dilakukan secara bertahap.

Kelemahan konversi bertahap : Daya terap terbatas,proses implementasi

membutuhkan waktu yang panjang karena dilakukan secara bertahap

Gambar 3.Metode konversi bertahap

4.konversi percontohan(Pilot approach)

Proses Perubahan yang menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang

dinilai sebagai pusat. Ketika konversi berhasil maka akan diperluas ke cabang yang

lain.dengan metode konversi percontohan (pilot)hanya sebagian yang mencoba

mengembangkan sistem baru.

17
Cara Mengimplementasikannya yaitu dengan memilih Lokasi Atau area tertetnu pada

sistem baru yang dinilai sebagai pusat yang kemudian ketika konversi telah berhasil

maka akan di perluas ke cabang lain.

Kelebihan konversi percontohan (pilot): Biaya dan risiko rendah.,Resiko kegagalan

sistem hanya terletak pada area tertentu saja.

Kelemahan konversi percontohan ( pilot) :Proses konversi sistem menjadi sangat

lama, karena harus melakukan proses uji coba sistem dalam suatu area tertentu.

Gambar 4. Metode konversi Percontohan (pilot)

18
F. OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga,

menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang ada agar dalam

penggunaannya dapat optimal. Sumber lain menyatakan bahwa pemeliharaan sistem

informasi merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk

menjaga suatu sistem dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa

diterima.

Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem Informasi Pemeliharaan sistem informasi dapat

digolongkan pada enam jenis, yaitu:

1. Pemeliharaan Korektif Adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu

tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi

kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya

pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang

memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki

kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

19
2. Pemeliharaan Adaptatif Dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam

lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pengguna baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem

harus terus merespon perubahan persyaratan pengguna.

3. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan) Mempertinggi cara kerja atau

maintainabilitas (kemampuan untuk dirawat). Tindakan ini juga memungkinkan

sistem untuk memenuhi persyaratan pengguna yang sebelumnya tidak dikenal.

Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan

juga menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-

cabang yang kadaluwarsa, membetulkan kecerobohan, dan mengembangkan

dokumentasi.

4. Pemeliharaan Preventif Terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem

untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil

pemeliharaan bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-

cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan

potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak

dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem

maupun kemampuan untuk merawatnya di dalam waktu dekat.

5. Memelihara Perangkat Lunak Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur

mungkin pula tidak atau mungkin didokumentasikan mungkin pula tidak.

Beberapa perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak didokumentasikan

mungkin hampir tidak dapat dipelihara. Sebenarnya salah satu sebab utama

20
mengapa pemeliharaan sistem memerlukan anggaran sistem yang amat banyak

adalah karena kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara

perangkat lunak yang didokumentasikan serta diatur agar strukturnya tidak acak-

acakan. Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak

terdokumentasikan juga tidak dapat dipelihara. Seandainya suatu perubahan

dalam operasi memaksa program itu untuk berubah maka program itu harus

disingkirkan dan mau tidak mau dibuat program baru, hal tersebut menyia-

nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk membangun program asli yang

tidak dapat dipelihara tersebut, dan tidak mungkin akan menanggung kerugian

operasi bisnis dikemudian hari.

6. Memelihara Perangkat keras Pemeliharaan perangkat keras terutama

pemeliharaan preventif yang memerlukan reparasi, penggantian, atau

penambahan suku cadang dan komponen untuk merestorasi atau menjaga agar

perangkat keras tetap bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem

informasi sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.

7. Breakdown Maintenance Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah

terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada sistem atau fasilitas operasional,

sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Jadi dalam hal ini, kegiatan

maintenance sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan dulu, baru

kemudian diperbaiki. Maksud dari tindakan maintenance ini adalah agar sistem

dan fasilitas operasional

21
Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan

sekelompok pemelihara yang berkompeten dan termotivasi, serta menyuplai mereka

dengan perangkat dan sumber-sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang

terjadwal maupun tidak tejadwal. Oleh karena itu, tahapan pemeliharaan sistem

informasi harus dicermati penuh oleh manusianya. Langkah-langkah pemeliharaan

sistem terdiri atas :

 Penggunaan Sistem. Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya

masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.

 Audit Sistem. Yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk

menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal

semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh

seorang auditor internal.

 Penjagaan Sistem. Yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin

sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga

kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem

atau modifikasi rancangan software.

 Perbaikan Sistem. Yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi

kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi

saat tahap pengujian sistem.

 Peningkatan Sistem. Yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika potensi

peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu biasanya adanya

22
potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan

kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

BAB III

PENUTUP

23
A. KESIMPULAN

Siklus penyusunan sebuah system informasi dilakukan melalui liam tahap yaitu

analisis system, perancangan konsep perancangan fisik implementasi dan konversi

serta operasi dan pemeliharaan. Pengenmbangan sebuah system bias berupa system

baru maupun revisi system lama. Jika penyusunan sebuah system merupakan revisi

system lama maka biasanya dimulai dari sebuah laporan yang mengindikasikan

bahwa suistem yang sekarang dipakai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan

organisasi.Atas dasar laporan ini lalu dilakukan analisis system.

Tahap analisis system mencakup investigasi awal guna mengumpulkan informasi

untuk menyusun proposal. Jika proposal disetujui maka aktivitas dilanjutkan dengan

survey system gune memperoleh informasi mendalam dengan cara kerja system yang

digunakan sekarang. Hasil survey system dituangkan dalam sebuah laporan yang

disebut laporan survey system. Selanjutnya dilakukan study kelayakan dengan

penekanan pada kelayakan ekonomi. Setelah itu aktivitas dilanjutkan dengan

mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai, dan sekaligus

dirumuskan tujuan atau output yang diharapkan dari system yang akan

dikembangkan. Aktivitas terakhir pada tahap ini adalah menyusun laporan hasil

analisis system, yang berisi temuan-temuan yang diperoleh pada tahap analisis

system.Atas dasar laporan tersebut, dilakukan rancangan konsep.

24
Tahap perancangan konsep mencakup identifikasi, penilaian, dan pemilihan

alternative rancangan.Setelah alternative rancangan dipilih, kemudian dilakukan

spesifikasi rancangan.Hasil dari perancangan konsep adalah berupa cetak biru

rancangan konsep yang dituangkan dalam laporan perancangan konsep system.Atas

dasar lapran ini, dilakukan perancangan fisik.

Perancangan fisik merupakan proses perancangan lengkap. Aktivitas yang

dilakukan pada tahap ini mencakup perancangan output, perancangan file dan

database, perancangan input, perancangan program computer, perancangan prosedur,

dan perancangan pengendalian system. Hasil akhir dari tahap ini berupa rancangan

system yang lengkap dan sip untuk rancangan fisik. Atas dasar rancangan ini,

dilakukan implementasi dan konversi system.

Implementasi dan konversi mencakup aktivitas perancanaan implementasi,

pembuatan dan pengujian program computer, penyiapan lokasi pengolahan data,

pemasangan dan pengujian hardware, seleksi dan pelatihan karyawan, pembuatan

dokumentasi, pengujian system, dan konversi system lama ke system baru.Hasil akhir

dari tahap ini adalah laoran implementasi system, yang menjelakan bahwa system

tersebut siap untuk digunakan.Atas dasar laoran ini, dilakukan pengoprasian dan

pemeliharaan system.

Tahap pengprasian dam pemeliharaan system mencakup penggunaaan am

pengoprasian system dan pengkajian makalah pasca implementasi. Hasil akhir dari

25
tahap ini dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan pengkajian pasca

implementasi.

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis

akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan

sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk

menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.Untuk

bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya

jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://allabout-ramaandiwiguna.blogspot.com/2016/10/makalah-sistem-informasi-

akuntansi.html?m=1

http://friskaayuk.blogspot.com/2019/01/bab-22-desain-implementasi-dan-

operasi.html?m=1

http://masitaindah.blogspot.com/2018/07/desain-implementasi-dan-operasi-

sistem.html?m=1

Dr. Krismiaji, M.Sc., Ak. CA., (2015). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

27
28

Anda mungkin juga menyukai